Tentang Keberuntungan

Pakai judul tentang lagi 😀
Saya harap teman-teman gak mblenger bacanya hehe..

Ini tentang cerita keberuntungan yang seringkali datang tak diduga. Orang yang bernama Untung pun kalau lagi buntung ya gak dapat untung. Sekeren apapun orangnya, kalau keberuntungan belum berpihak kepadanya tetap gak akan untung walaupun dikejar sampai keujung jarum. *males mikir analogi yang aneh-aneh. Yang deket aja, mumpung sedang nyambi jahit hihi*

Dimata teman-teman, saudara, dan tetangga saya di cap sebagai orang beruntung. Terutama setelah kedatangan Pak Kurir. Soalnya mereka taunya kurir ngirimi saya hadiah lomba hehe. Padahal gak selalu begitu, kadang-kadang yang datang baju gamis murah hasil buruan di toko online.

“Yun, kamu kok beruntung terus, bolak balik menang lomba”. Selalu begitu komennya. Saya tertawa aja nanggapinya. Wajar kalau mereka komen begitu. Mereka kan gak tau usaha memperjuangkan hadiah. Demi mendapatkan hadiah kan butuh energi. Butuh perjuangan. Butuh vitamin buat dopping melek sampai pagi. Para pecinta lomba hatam yang beginian yak..

Suatu ketika, disebuah acara keluarga, saya menang undian 3 kali. 3 nomor kupon yang saya pegang, semuanya tembus! Padahal kalau undian-undian begitu saya jarang menang. Bahkan gara-gara menang banyak, semua orang ngledekin saya. “Makanmu apa, kok bolak-balik menang” haha..

Sekali lagi mereka lihat saya pas dapat enaknya.

Yang baru-baru ini terjadi saya dinyatakan menang lomba foto Wisata Green Industry ke3 (WEGI#3). Hadiahnya Smartphone. Beberapa peserta yang ikut WEGI#3 sampai gak percaya kalau saya menang. Rata-rata mereka heran, kok bisa saya menang. Padahal saya gak kepilih ikut even WEGI#3.

Kisahnya, beberapa bulan lalu Perusahaan BUMN mengadakan kembali even tour pabrik bertajuk WEGI 3. Saya mendaftarkan diri tapi tidak kepilih *kasian kasian kasian* :D. Sudah semangat daftar, ternyata gak kepilih. Yassalaam.

Karena terbiasa dengan kekalahan, saya menanggapinya lempeng-lempeng aja. Toh, saya pernah ikut acara ini sebelumnya. Kalah biasa, menang ya biasa. Jadi, kata siapa saya beruntung terus, nyatanya saya pernah kalah juga hehe. Malahan banyakan kalahnya sama menangnyaaaa.

Acara WEGI sudah selesai, panitia mengumumkan lomba blog, foto dan video di website. Khusus lomba foto mereka membuka kesempatan peserta WEGI 1 dan WEGI 2 diperbolehkan ikut. Wah, saya ada peluang ikutan lombanya karena saya pernah jadi peserta WEGI 1.

Namun saya tidak serta merta daftar. Saya melihat dulu materi ‘musuh-musuhnya’. Satu trik yang saya lakukan kalau sedang ngelomba adalah ngintip-ngintip punya peserta lain. Cara ini sebagai parameter bahan lomba saya.

Sampai akhir periode saya amati pesertanya kok sedikit. Saya pikir, apa salahnya saya mencoba daftar.

Tak dinyana, saya kepilih jadi juara. Inilah yang ditanyakan teman-teman. Kok bisa? Saya gak ikut even tapi menang lombanya. Hahaha lagi-lagi soal keberuntungan..

Sebenarnya keberuntungan ini akan didapatkan teman-teman seandainya mereka melirik peluang ini. Kenapa? Karena paling enak ikut lomba yang pesertanya dikit. Perhatikan saja foto-foto yang saya upload juga gak bagus-bagus amat. Namanya juga stok lama, dan gak kepikir bakal bisa digunakan buat lomba foto. Peluang menang itu datang karena peserta dikit, hadiah yang disediakan panitia banyak.

Berarti faktor keberuntungan sebetulnya ada diantara kita. Ngintip peluang sambil berusaha Insya Allah dapat. Gak perlu pakai cara bakar-bakar kemenyan atau menghubungi MBAH UNTUNG segala, yang penting disaat mengalami kekalahan jangan dianggap kerugian karena rejeki sudah ada yang ngatur 🙂

Souvenir Glass Painting

Pameran Produksi Indonesia 2015 yang digelar beberapa waktu lalu di Surabaya masih menyisakan kenangan tersendiri. Aneka produk-produk buatan dalam negeri terpajang diantara ratusan stand disana. Saya tak menyangka kreativitas anak Indonesia sedemikian hebatnya. Dan yang paling membuat saya salut adalah semangat para pengusaha Usaha kecil Menengah yang tetap tekun menjalankan bisnisnya ditengah gempuran produk luar negeri.

Glass Painting

Saat ini kondisi ekonomi negara kita tidak bisa dibilang sangat baik. Level baik saja sudah Alhamdulillah. Ya, ungkapan syukur memang harus diterapkan sebaagi wujud perhatian Gusti Allah kepada hambanya, kan? Dalam kondisi sesulit apapun kalau kayakinan kita teguh, segala usaha pasti mendatangkan hasil.

Bukaan, bukan saya sok bijak menghadapi situasi sulit dimana harga-harga sembako naik. *Untung saya bukan marketing komputer lagi, melihat angka rupiah yang melemah jualan komputer seperti makan gaji buta*. Harga dolar, itulah masalahnya. Tapi apapun kondisinya, saya doakan semua pengusaha menangguk untung, dan marketing kebagian jatah bonus. Amiin.

Glass Painting

Omong-omong UKM, hampir rata-rata peserta Pameran Produksi Indonesia menjual produk UKM. Mereka menjual kreativitasnya untuk menciptakan sesuatu yang bernilai jual. Cukup apresiasif menurut saya. Ide menjual kreativitas nyatanya menenggak pendapatan lumayan. Dolar naik bisa jadi tak membuat mereka pusing. *kalau pusing saran saya siap sedia obat pusing dirumah*

Salah satu produk Usaha Kecil yang sempat saya lirik adalah stand Glass Painting. Apa uniknya stand glass painting? Unik sekalii. Mata saya saja hampir tak berkedip melihatnya. Seperti.. hmm, sedang berada didalam area galeri seni Timur Tengah. Iya, galeri seni karena disana tempat pamernya karya seni lukis. Hanya saja, medianya dari bahan kaca.

Awalnya saya tidak sadar bahwa apa yang ada dihadapan saya adalah karya seni lukis. Saya mengira mereka menjual barang-barag pecah belah macam gelas, tatakan gelas (lepek), toples wadah bumbu, toples wadah kue kering lebaran, gelas lilin, gelas minum, dan sebagainya. Saya baru ngeh yang mereka jual ini adalah barang biasa-biasa saja yang dikolaborasi teknik seni lukis sehingga menghasilkan barang yang bernilai jual tinggi.

Kalian mungkin tak akan percaya *walaupun percaya saya yakin kalian berdecak kagum* melihat barang-barang itu semua. Perangkat kaca dengan aksen lukis cantik dan sangat indah dipandang. Detail-detail cat dengan pewarnaan yang tajam terasa sekali keseniannya. Pelukis juga pandai merangkai warna. Ini benar-benar kolaborasi aksesoris rumah tangga yang dipadu dengan kreatifitas seni lukis handmade.

Glass Painting

Beberapa kali saya perhatikan pengunjung tampak terpesona. Bahkan ada beberapa yang berkeinginan memesan dalam jumlah banyak untuk dipesan sebagai souvenir kerajinan tangan. Masuk akal juga, sih. Kerajinan tangan ini tak cukup memalukan buat oleh-oleh souvenir dan kenang-kenangan. Saya dengar barang-barang ini memang dijual sebagai Kado Idhul Fitri, Kado Valentin, Souvenir Pernikahan, dan Souvenir Ulangtahun. Harga-harganya pun cukup terjangkau, seperti tatakan gelas contohnya, mereka menjualnya dengan harga Rp. 11.000,- saja! Ini mungkin bisa jadi rekomendasi teman-teman mencari souvenir kerajinan tangan.

Ngidam Smartphone Dual SIM layar luas

Sebagai pengguna kartu pasca bayar saya tidak mengaktifkan paket internet. Nomor Pasca bayar saya gunakan khusus telepon dan SMS saja. Saya tidak mengaktifkan paket data karena takut tagihan bulannya bengkak hihi.. *Istri Gak mau rugi*. Sebagai bentuk aksi penghematan itu saya menyiapkan ponsel khusus untuk diisi nomor pasca bayar. Kedengarannya irit yang tidak irit juga ya 😀

Diluar nomor pasca bayar, saya menggunakan SIM Card khusus untuk paket data. Sim Card itu saya benamkan di sebuah Tablet 7 Inchi. Sengaja saya memilih Tablet 7 Inchi untuk internetan supaya tampilannya luas dan leluasa ketika dipakai chatting, sosmed-an, main game, dan lain sebagainya. Pokoknya semua aplikasi khusus buat internet saya masukkan semua ke dalam Tablet.

Sehari-hari saya ditemani 2 perangkat komunikasi. Satu dipakai telpon SMS, satu lagi buat internetan. Sebagai ‘Ibu kandung’ mereka, saya berusaha tidak pilih kasih meskipun satu sama lainnya memiliki kekurangan dan kelebihan. Seandainya dijadikan satu, kedua perangkat itu saling menyempurnakan.

Memakai 2 perangkat berbeda ukuran, berbeda provider, dan berbeda fitur kadang-kadang kurang praktis:

Tablet
Ukurannya kegedean; dalam keadaan paket data ON, baterainya hanya bertahan beberapa jam saja; harus menyiapkan tas khusus supaya tablet bisa dibawa kemana-mana; kualitas gambar yang dihasilkan tidak setajam smartphone ukuran kecil.

Ponsel
Ukurannya kecil, praktis dibawa kemana-mana, tidak bisa dipakai internetan (paket data OFF), hasil foto bagus dan cenderung sangat tajam, baterai tahan lama.

Untuk melengkapi kedua perbedaan diatas saya harus menggunakan cara yang sedikit ruwet agar keduanya melengkapi. Ketika saya ingin berbagi foto ke social media, pekerjaan pertama yang saya lakukan adalah mentransfer foto dari ponsel ke dalam tablet. Tentu saja hal remeh temeh seperti ini memerlukan waktu. Yaah kadang-kadang iri juga lihat teman-teman yang gerak cepat mengupload foto dan video langsung ke social media. Usai foto-foto, 5 menit kemudian sudah nampang di FB. Trus saya? Saya kalau mau upload foto harus mojok dulu ketempat tenang mindahin foto satu-satu pakai bluetooth hihi..

Samsung Galaxy S6 Edge Plus

Suatu ketika saya berada didalam sebuah acara brand dan bertemu dengan salah seorang staff pengundang. Sambil kami ngobrol-ngobrol, staff pengundang ini ngetik di smartphone touchscreennya. Sekilas saya lirik penampilan smartphonenya cuakep. Layarnya luas, bening, dan cemerlang. Usai ngetik-ngetik, “plung” staff tersebut memasukkan smartphone-nya ke dalam saku celana. “Ish, enak bener nyimpennya” batin saya. Sebelum dicemplungkan ke dalam saku saya sempat melirik yang dipakai staff itu adalah Samsung Galaxy S6 Edge Plus. Padahal layarnya 5,7 inchi tapi sungguh, tampilannya sangat elegan!. Diam-diam saya mengagumi smartphone layar gede yang dilengkapi fitur dual SIMCard. Satu buat SIM data, satu lagi buat SIM pasca bayar.

Selama di acara itu saya tak henti-hentinya mengamati staf tersebut sibuk dengan gadgetnya. Pandangannya sebentar ke acara, sebentar ke layar. Tangannya sibuk jepret-jepret lalu ngetik-ngetik lagi dengan smartphone. Hampir seharian saya bersama staff tersebut, hampir-hampir saya tak melihat dia ngecharge baterai smartphone nya.
“Mbak, dari tadi sibuk sama HaPe. Nggak habis baterai?” tanya saya.
“Haha smartphone saya baterainya awet Mbak” jawabnya sambil tertawa.

Kalau lihat cara tertawanya, kayaknya staff itu puas banget punya smartphone Samsung Galaxy S6 Plus. Jadi pengin punya juga.. spesifikasinya bagus, lho. Prosesornya pakai Exynos 7420 Quad Core 1.5GHz Cortex-A53 dan Quad Core 2.1 GHz Cortex A57, Kamera belakang 16MP + kamera depan 5MP, Batteray 3000Mah, Android 5.1 Lollipop, RAM 4GB, daaan.. Dual SIMCard!! Hohoho.. ini idaman saya bangeet.

PreOrder Samsung Galaxy S6 Edge Plus di Lazada

Dengar-dengar ada toko online mau ngadain PreOrder Samsung Galaxy S6 Edge Plus 3 hari lagi. Asiik, ikut ah..

Cara jitu artikel tembus Page One Google

Cara jitu artikel tembus Page One Google gimana, sih? Ubek-ubek keyword? Atau membuat judul viral? Dua cara itu mungkin sering digunakan oleh pelaku media online, yaitu memantik pengunjung dengan memanfaatkan judul.

Banyak blogger merasa kesulitan membuat judul artikel untuk postingan blognya. Rata-rata untuk menyiasati kebingungan membuat judul, mereka menggunakan kalimat singkat, 1-2 kata saja. Yang penting nyambung sama isi tulisannya. Padahal judul blog sangat berpengaruh lho terhadap trafik kunjungan blog.

Nah sekarang saya akan membagi cara jitu artikel tembus Page One Google. Eh eh bukannya saya sudah pinter membuat judul, ya. Apalagi canggih optimasi blog dan segala macem, tapi saya juga masih belajar ngeblog sistem trial error. Apalah saya ini belajar nge-SEO aja masih ngejogrok trus. Istilahnya apa sih, maksudnya masih jalan ditempat gitulah 😀

Pada suatu ketika, eciyee.. tiba-tiba trafik diagram di dashboard saya menjulang diantara yang lainnya. Kirain ada apa-apa ya, soalnya tampilan garisnya jadi aneh. Gak imbang. Usut punya usut, telusur punya telusur saya menemukan ketidakberesan itu. Dari hasil investigasi, saya menemukan top serach kata kunci yang sama dengan judul artikel yang pernah saya publish. Sempat deg-degan kalau trafik itu adalah robot. Tapi syukurlah lonjakan trafik itu bukan boot, hasil ricek saya ternyata postingan saya berada dihalaman pertama Google.

Sebagai blogger yang suka nulis asal-asalan. Asal-asalan dalam artian tidak memanfaatkan SEO, saya lebih mementingkan konsistensi. Jadi walaupun tidak nembak kata kunci, atau trik rumit lainnya yang penting blog saya update.

Nah suatu ketika saya merasa harus posting tulisan. Pokoknya harus! Sayangnya ide tidak ada di kepala. Ngelamun sejenak sambil tangan saya main-mainin tuts keyboard multimedia. Meskipun tangan dan otak belum sepenuhnya konek, lama-lama kolaborasi jari dan otak saya nyambung. Yang jadi masalah adalah saat mau mindahkan draf ke dalam dashboard. Eng.. ing.. eng.. kasih judul apa nih? hehe

keyboard1

Pusing rumit ruwet mikir saya pakai saja judul memakai awalan: Tentang. Sudah kepentok banget, dan saya sudah males mikir yang berat-berat. Bagi saya kata Tentang ini sudah mewakili isi artikel saya. Baru-baru ini judul Tentang yang saya pakai adalah Tentang Shehrazat 1001 Malam.

Selama ngeblog saya beberapa kali menggunakan judul postingan yang menggunakan kata awalan Tentang: Tentang Shehrazat 1001 Malam, Tentang Lilyana Natsir, Tentang BBM dan 7 aplikasi android terbaik, Tentang Sinetron PPT jilid 7, dan Tentang voucher hotel.

Menurut saya judul menggunakan kata Tentang terdengar aman dan tematik. Judul ini beberapa kali tembus halaman pertama Google dan membantu menaikkan trafik blog saya. Kuncinya jika menggunakan judul tentang carilah bahasan yang sedang ngehits dan yang sedang dicari banyak orang. Insya Allah bisa tembus Google. Cara jitu artikel tembus Page One Google selain cara ini gunakan judul yang menarik seperti: Tips mencairkan uang dari paypal yang belum terverifikasi, Suka Begadang? Ini dia 3 wisata Khusus Malam Hari di Singapura, dan lain-lain. Selamat mencoba, semoga artikel ini membantu..

Review Hotel; Menginap Cantik di Hotel Sahid Gunawangsa

“Mbak Yuni, selamat ya dapat nginep di Hotel Sahid Gunawangsa..” melalui aplikasi chatting, Mbak Avy menghubungi saya.

“Sahid Gunawangsa, di Menur Pumpungan, Mbak?” tanya saya memastikan yang kemudian dijawab “Benar” oleh Mbak Avy.

2015-08-19_11-46-35

Mbak Avy adalah koordinator Pameran Produksi Indonesia yang menangani blogger dan kompasianer yang datang ke acara tersebut. Saya adalah salah satu blogger yang beruntung, mendapat fasilitas menginap gratis di Hotel Sahid Gunawangsa selama 2 hari.

Terima kasih Sahid Gunawangsa.. terima kasih Mbak Avy.. dan terima kasih juga buat Mbak Ika yang sudah bersusah payah memberikan pengalaman berharga untuk mengenal produk-produk Indonesia.

2015-08-19_11-53-05

Menuju Sahid Gunawangsa Menur Pumpungan tidak sulit. Dengan mengendarai motor, dari Terminal Bratang saya hanya butuh waktu tak sampai 5 menit. Jarak yang tak begitu jauh dari pusat kota Surabaya. Bagian depan Hotel dan apartemen yang berupa pertokoan terlihat semarak saat malam hari.

2015-08-19_11-49-58

Datang sendirian, saya langsung menuju meja resepsionis untuk check inn. Di sana saya disambut Mbak-Mbak cantik lagi ramah. Meja resepsionis yang terhubung dengan lobby hotel terlihat sangat menawan. Tampak sederhana dan elegan. Ruangan yang didominasi warna coklat kayu dan merah marun dipenuhi sofa-sofa warna senada sehingga semakin berkesan hotel ini berkelas.

2015-08-19_11-50-22

Usai mengisi form, Mbak yang terlihat smart itu menyerahkan cardlock untuk saya sambil menjelaskan letak kamar yang akan saya tinggali nanti. Berbekal informasi yang diberikan Mbak resepsionis, saya tiba di kamar 1736, di lantai 17. Cardlock yang diberikan tadi juga berfungsi sebagai akses keluar masuk hotel sehingga saya merasa aman dan nyaman meskipun berada dalam satu gedung bersama penghuni apartemen.

2015-08-19_11-45-28

Begitu masuk ke dalam kamar saya buru-buru membuka gorden. Taraaa pemandangannya indah sekali. Dari lantai 17 saya melihat susunan bangunan apartemen yang menarik hati. Saat saya melihat kebawah, wuaah terlihat kolam renang nan biru dan bersih. Melihatnya saja saya ingin segera nyemplung ke sana haha..

2015-08-19_11-47-10

Secara keseluruhan, Sahid Gunawangsa memiliki 24 lantai! Waooo tinggi banget! Terlebih saya berada di lantai 17 yaitu lantai khusus kamar hotel. Perlu diketahui, Hotel Sahid Gunawangsa terdapat di lantai 17 hingga 14, sedangkan lantai khusus apartemen terdapat di lantai 13 – 16. Total keseluruhan kamar hotel sebanyak 170 kamar!

2015-08-19_11-49-14

Kamar 1736 yang saya tempati adalah jenis kamar bertype Business Class Twin. Di kamar ini fasilitas yang saya dapatkan sangat mempesona. Yaitu 2 single bed untuk 2 orang dewasa, TV LCD 32 Inchi 63 International channel, mini bar yang dilengkapi kulkas satu pintu dan kursi santai. Makin bertambah nyaman, dikamar itu telah diberi akses free wifi! Membuat aktifitas bersosmed dan blog saya makin rajin. Ditambah suasana dan pemandangan sekitar indah bukan main. Saya jadi betah berlama-lama didalam kamar.

2015-08-19_11-48-24

2015-08-19_11-47-41

Ada banyak fasilitas yang diberikan Sahid Gunawangsa untuk tamunya, antara lain Kolam Renang, Fitness Centre, Meeting Room, Orchid Resto, Bougenville Lounge, Free Internet dan Akses Komputer, In Room Spa, Movie Package, Hourly Car Rental. Pagi hari saat breakfast, saya naik ke lantai 23 tempat Orchid Resto berada. Menu-menu yang disajikan Orchid Resto rata-rata khas menu Indonesia. Bagi yang tidak suka sarapan berat disediakan roti dan omelet.

2015-08-19_11-50-432015-08-19_11-51-51

Salah satu spot menarik di Orchid resto adalah meja dengan view kota Surabaya. Sambil menikmati makan pagi saya bebas memanjakan mata melihat kota Surabaya.

2015-08-19_11-52-18

Itulah sekilas review tentang Hotel Sahid Gunawangsa Menur Pumpungan Surabaya. Bagi Anda yang sedang mencari penginapan dengan harga terjangkau, hotel Sahid Gunawangsa layak jadi rekomendasi. Harga yang yang ditawarkan mulai dari Rp. 3xx.xxx aja!!

Ketika Ibu-Ibu Lomba Agustusan

Merdekaaa!!!
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesiaa..
Sukanya kalau bulan Agustus adalah suasana meriah dengan bendera merah putih. Semua orang berjibaku membersihkan kampung termasuk Pak RT mengkoordinir warganya kerja bakti dandani gang; ngecat gapura, ngecat Pos RT, hingga bersih-bersih selokan.

Sama seperti tahun-tahun yang lalu bulan Agustus bulan yang bertabur hadiah lomba. Dimana-mana RT ngadakan lomba. Termasuk RT di tempat saya tinggal. Walaupun hadiah yang diberikan sederhana, tapi partisipasinya sangat luar biasa. Jarang lho Ibu-ibu mau disuruh ngelomba. Kecuali saya, yang paling antusias haha..
Juara Satu! Horee hahaha.. Hadiahnya mie goreng sama cetakan apem. Bukan nilainya tapi partisipasinya.. :D #lombaagustusan #lomba #banggaindonesia #lombakempitbalon #bratang

Momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia sendiri, RT saya selalu mengadakannya tanggal 16 Agustus yang bertepatan dengan malam tirakatan. Masih mengikuti aturan Jawa bahwa perayaan ulang tahun dilakukan pada malam menjelang hari perayaan.

Di malam tirakatan ini semua warga berkumpul untuk berdoa bersama sekaligus mengenang jasa para Pahlawan kita. Tidak seperti perayaan di Istana Negara yang mengadakan upacara bendera, kami para warga kampung hanya melakukannya dengan memotong tumpeng. Upacaranya nitip salam aja ke siaran langsung detik-detik Proklamasi di tivi hehe

Malam Tirakataan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia kemarin di awali dengan lomba Ibu-Ibu. Sengaja lomba Ibu-Ibu diadakan pas malam tirakatan karena momen itulah semua Ibu pada ngumpul. Iya, ih, benar-benar paling susaaah ngumpulin Ibu-Ibu. Alasannya klasik, sibuk masak, sibuk nganter anak, sibuk ini itu dan sibuk yang lain sebagainya. Kenyatannya begitu, sih hehe. Sehingga lomba yang sedianya sudah disusun rapi baru teralisasi pada malam tirakatan kemarin.

Ada 2 lomba yang kemarin diadakan khusus Ibu-Ibu. Lomba Merias Wajah dan Lomba Kempit Balon. Semuanya dilakukan tim 2 orang.

Peraturan lomba merias wajah, Ibu pertama berperan sebagai perias dengan mata tertutup. Sedang ibu kedua di rias dengan mata terbuka. Keduanya berkolaborasi dan bekerja sama agar hasil riasan tidak celometan kemana-mana. Seru sih, karena banyak yang memoles lipstik mengenai matanya. Nge-gambar alis juga mencong-mencong hihihi..

Lomba yang kedua adalah kempit balon. Peraturannya 2 orang saling ngempit balon di kedua wajah. Balon satu dikempit menggunakan bathuk alias jidat. Keduanya harus berjalan sampai melewati garis finis. Siapa yang berhasil melewati finis tanpa menjatuhkan balon, dialah pemenangnya.

Di lomba kempit balon ini saya berpasangan dengan Ibu muda. Saya manggilnya Mbak Lisa. Sama Mbak Lisa ini saya gak akrab-akrab banget karena rumah kami beda gang. Dan nggak tau kenapa pas lomba itu kami nyambung. Sama-sama enerjik. Bisa lari kencang tanpa menjatuhkan balon haha..

 

Lomba kempit balon Agustusan. Hahaha hajar Tanteee 😀 #agustusan #lomba #lombaagustusan #kempitbalon

 

Video kiriman Yuniari Nukti (@yuniarinukti) pada

Di lomba pertama kami menang. Ketemu di final dengan musuh lebih berat kami menang lagi. Hingga lomba berakhir saya dan Mbak Lisa dinyatakan sebagai juara pertama. Horeee.. menaang.. haha..

Untuk meraih kemenangan itu saya harus melalui tragedi kaki kesleo. Ceritanya, ketika sedang berlari saya menginjak jalan berlubang. Karena mata saya menghadap bola sehingga tidak lihat kalau ada tekstur jalan yang berlubang. Keseleo, deh..

Dengan kaki sakit saya berusaha mengikuti final dan masih bisa berlari kencang. Selama acara tirakatan saya tetap bisa menahan sakit. Baru malamnya, kaki saya bengkak. Yaah gapapa deh sakit kaki ini gak sebanding dengan perjuangan para pahlawan yang sudah berhasil merebut Kemerdekaan..

Lalu hadiah menang lombanya apa?
Hadiahnya cetakan kue apem dan mie goreng.
Senaaaang..
Senang bukan karena nilai hadiahnya, tapi senang bisa ikutan lomba Agustusan! Gak usah kasih hadiah mahal-mahal seperti Handphone touchscreen atau Panci Presto yang membantu aktifitas memasak lebih cepat matang. Tanpa hadiah pun, saya sudah senaang, minimal ada teman yang mau saya ajak bermain lari-larian haha..

Lalu, Ibu-Ibu yang baik disini, ikut lomba Agustusan juga gaak? Lomba apa siih, cerita dong cerita dong 😀

Kebab Turki Baba Rafi, Bisnis Waralaba asli Indonesia yang mendunia

Pernah makan Kebab?
Suka makan Kebab?
Saya Alhamdulillah pernah dan suka 😀

Kebab. Dari namanya saja sama sekali tidak bercirikhas makanan Indonesia. Malah lebih ke-Arab-arab-an. Dari hasil browsing saya dapatkan info nama kebab berasal dari bahasa Arab: kabab yang awalnya berarti daging goreng, bukan daging panggang/bakar (Kebab).

Kebab Turki rasa Indonesia. Makglek! @ppi2015 @babarafionline #Kebab #KebabSpesial #SeruPPI2015 #KebabTurki #Kebabbabarafi

Tapi tapi kenapa Kebab bisa sampai mendarat di Surabaya?
Apa uniknya Kebab kok sampai banyak orang suka.
Apakah karena bahan-bahannya terbuat dari daging sapi yang ditambah dengan sayuran kemudian dibalut tortila renyah.
Mungkin juga.
Saya rasa iya.
Soalnya di Indonesia makanan dengan bahan seperti ini masih jarang. Rata-rata orang kita masih suka makan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi dan roti. Sedangkan pada Kebab, daging sapi menjadi bahan utama yang mampu mengganjal perut lapar atau sekedar jajan-jajan manis.

Di Pameran Produksi Indonesia tanggal 6-9 Agustus kemarin, saya mengikuti talkshow sukses bisnis waralaba bersama Kebab Turki Baba Rafi dengan pembicara Mbak Nilam Sari, Young Entrepreneur franchise kebab Indonesia yang saat ini menjadi Marketing Director PT Baba Rafi Indonesia.

SAM_2834

Sebagai orang Surabaya, Kebab Baba Rafi bukan makanan yang sulit dicari. Outlet Kebab Baba Rafi telah tersebar dimana-mana. Di sekitar rumah saya saja, ada kalau gak salah 4 sampai 5 outlet kebab. Icon gerai warna merah dan kuning dengan logo tulisan KEBAB BABA RAFI menjadi ciri khas merk Kebab Baba Rafi. Itulah kenapa saya tak menyia-nyiakan mendengarkan talkshow ini. Selain ingin tahu banyak tentang kebab beserta seluk beluk bisnis gerobakan, hingga bagaimana franchise Indonesia kebab bisa sampai mendunia. Siapa tau.. suatu saat saya bisa menjadi partner Mbak Nilam dan sukses berbisnis Kebab. Amin kan yesss hehe

Usai mengenalkan diri, dengan gaya tutur bercerita, Mbak Nilam berbicara sejarah berdirinya Kebab Baba Rafi. Wanita yang hari itu mengenakan atasan batik warna merah dipadu celana hitam, begitu smart menjelaskan urutan menjalankan bisnis yang ketika itu masih sangat sangat baru. Bagi masyarakat kita, Kebab masih dianggap makanannya orang Arab, dan kita yang bukan Arab kalau ingin makan menu Arab harus pergi ke resto yang menjual menu Arab. Kalau di Surabaya mungkin ke daerah Ampel kali yaah hehe

SAM_2833

“Kebab Baba Rafi dimulai dari 1 gerobak!” Curhat Mbak Nilam. Saya tulis ‘curhat’ aja ya karena memang kisah yang disampaikan Mbak Nilan seperti sinetron GGS yang konfliknya naik turun 😀 Persis kisah Mbak Nilam ketika pertama mendirikan usaha dan berkali-kali menemui kendala. Yah namanya saja usaha baru, produknya juga produk yang belum diketahui orang. Wajar bila banyak sandungan, mulai dari modal, persaingan produk sejenis, hingga kecermatan manajemen. Apalagi saat baru memulai bisnis gerobakan Mbak Nilam beserta suaminya pasangan yang nikah muda. Hanya saja yang saya salutkan dari Mbak Nilam adalah kegigihannya mempertahankan produk. Modal dianggap sebagai urutan sekian.

“Uang itu hanya alat. Kalau alat difungsikan suatu saat akan berkembang. Justru kalau uang sebagai alat pembayaran hanya disimpan saja dia akan diam” kata Mbak Nilam. Hmmm.. iya juga ya. Masalahnya saya ini masih takut rugi kalau menjalankan bisnis, apalagi bisnis yang dijalankan masih di awang-awang.

Waktu itu tahun 2003, Hendy Setiono, suami Mbak Nilam, mendirikan usaha Kebab Baba Rafi pertama kalinya di kota Surabaya. Apakah Mas Hendy orang Arab? sehingga menamakan usaha Kebabnya dengan brand BABA RAFI? Ternyata tidak, sodara! Itu salah besar. Dugaan saya benar-benar salah. Iya, sih, sekilas Baba Rafi cenderung ke-Arab-araban. Tapi tau gak sih, Baba Rafi sebenarnya adalah sebuah singkatan. Baba yang penyebutan Bapak, dan Rafi nama anak Pak Hendy. Jadi kebab Baba Rafi diartikan sebagai Kebab Bapaknya Rafi. Gitu kata Mbak Nilam. Sedangkan produk Kebab yang beredar pesat saat ini dengan merek Baba Rafi awalnya hasil trial error.

SAM_2832

Hmmm.. nyambung sih ya kalau disambung-sambungkan. Judul produknya dari Arab, mereknya kebaca ke-Arab-araban! Inilah kunci keberhasilan itu. Pak Hendy dan Mbak Nilam pinter ‘menggathukkan kata’ sehingga membuat Kebab Baba Rafi dikenal dan disukai banyak orang. Meskipun penikmatnya sebagian besar bukan orang Arab, tapi saat menikmati Kebab kenapa perasaan saya seperti sedang berada di padang pasir haha

Tahun 2005, usaha Kebab Baba Rafi mulai bersinar. Tahun itu mulai diberlakukan sistem franchise. Dua tahun kemudian, 2007, outlet Baba Rafi sudah memiliki 336 outlet! Sebagai franchise murah dengan investasi terjangkau, Kebab Baba Rafi menjadi salah satu bisnis yang menjanjinkan.

SAM_2830

Sesuai visi Kebab Baba Rafi, Berusaha untuk menjadi bisnis waralaba kebab yang terbesar, menguntungkan, dan paling berpengaruh. Tahun 2009 pengaruh Kebab Baba Rafi membawa hasil. Beberapa penghargaan diraih oleh Baba Rafi, diantaranya Pemenang Top 30 Best ASEAN Franchise (2009), Pemenang Marketing Award oleh Majalah Marketing (2010 – 2011), Pemenang Best Seller Franchise 2012 oleh Majalah Franchise (2012), Penerima Penghargaan Franchise Market Leader and Fastest Growing 2013 for Kebab Category oleh Majalah Franchise (2013), dan Mendapat Penghargaan Franchise&Bisnis Market Leader dari Majalah Info Franchise (2014).

Misi Kebab Baba Rafi yang berusaha menjadi waralaba kebab terbesar didunia dengan menawarkan makanan berkualitas dengan harga terjangkau juga dipercaya oleh negara tetangga. Filipina menjadi negara pertama Kebab Baba Rafi menyebrang ke luar negeri. Lalu menular ke Malaysia, hingga tahun 2009 Baba Rafi memutuskan Go International dengan membawa nama Indonesia. Wao terharu banget bacanya.. Misi anggun yang membawa nama Indonesia harum sampai ke mancanegara. Pelan namun pasti Baba Rafi membuka outlet di China, Srilanka, Singapura, Brunei Darussalam, dan Belanda. Tahun 2014 jumlah outlet seluruhnya berjumlah 1200+ outlet! *kalkulator mana kalkulator*

20150806_134636

Kadang-kadang terbersit rasa heran mengapa Kebab Baba Rafi bisa menjadi kudapan favorit orang Indonesia. Jawaban yang diberikan Mbak Nilam, Kebab Baba Rafi selalu mengedepankan makanan halal dengan kemasan praktis namun terlihat elegan. Begitu juga dengan tim manajemen yang solid dan berpengalaman franchise Baba Rafi berkembang pesat.

Dalam upaya pengembangan produk, Baba Rafi tidak hanya mengandalkan Kebab saja, tetapi juga menyediakan burger, hotdog, dan Canai. Bahan-bahan isi juga dikombinasikan dengan macam-macam daging. Tidak melulu daging sapi, daging ayam juga.

Cuek aja makan Kebab. Asal Kebabnya @kebabbabarafi. Kebab Turki Super LOW FAT yang Nggak bikin gemuk! :D Ayo Mbak @ki_seki @niar_ningrum @edapoenya makan Kebab yuuuukk.. Hentikan sementara dietnya wakaka! @babarafionline @ppi2015 #kebabbabarafi #HebohKeba

Usai mendengarkan cerita bisnis Baba Rafi, saya mendapat icipan makan kebab gratis dari Mbak Nilam dan tim kebab Baba Rafi. Tidak hanya saya, tetapi teman-teman blogger yang lain juga boleh menikmati. Kebetulan hari itu kebab Baba Rafi sedang mengadakan kontes foto di Instagram ekspresi makan kebab. Sebagai pendukung, Kebab Baba Rafi telah menyiapkan 100 biji kebab yang dibagikan secara gratis tis tis buat para pengunjung pameran. Rame dan seru pokoknya!!

2015-08-21_09-10-48

Alhamdulillah jadwal makan siang menjelang sore saya hari itu disponsori oleh Kebab Baba Rafi. Terima kasih Kebab Baba Rafi, Terima kasih Mbak Nilam, Terima kasih PPI 🙂