Menjadi Tim Datsun Risers Expedition Makassar – Toraja

Apresiasi sangat membanggakan buat kami: Saya, Vika, dan Aya, yang terpilih menjadi Risers dalam Datsun Risers Expedition, DATSUN Indonesia. Kami terpilih menjadi bagian tim Etape 3 rute Makassar – Toraja – Makassar yang dimulai dari tanggal 28 September hingga 1 Oktober 2015.

Untuk informasi,Datsun Risers Expedition pulau Sulawesi dimulai 8 September – 01 Oktober 2015 dengan masing-masing Etape:
Etape 1: Manado Gorontalo 8 – 10 September 2015
Etape 2: Palu- Toraja 15 – 17 September 2015
Etape 3: Makassar – Toraja – Makassar 2015
Itu artinya, tim kami adalah tim terakhir untuk menjejaki perjalanan Datsun di pulau Sulawesi. Ehem 🙂
2015-10-01_04-05-52

Hingga hari ke 2 perjalanan, kami telah menerima banyak ilmu pengetahuan baru yang terkandung di dalam salah satu bumi kepulauan di Indonesia, bumi Sulawesi Selatan. Bentangan alam yang memukau berpadu kekayaan khasanah adat budaya serta keramahtamahan menjadi simbol keunikan yang dimiliki negeri ini.

Excited! Satu kata yang hanya bisa kami ungkapkan!

Kapal Pinisi, Kapal Layar dari Makassar

Sebelum melalui tahap perjalanan, kami, Datsun Risers Expedition Tim 4 (DRE Tim 4) langsung dikenalkan keindahan laut Losari sekaligus melihat Kapal kebanggan Indonesia peninggalan nenek moyang kita yang dikenal sebagai pelaut, yaitu Kapal Pinisi.

2015-10-01_03-55-46

Indonesia memiliki kapal Pinisi terbesar yang beberapa kali sukses mengelilingi Indonesia yang bernama Dewa Ruci. Di Makassar ada kapal bernama Kapal Pinisi Pusaka Indonesia. Kapal ini dibuat secara manual dengan bahan keseluruhan kayu yang didatangkan khusus dari Bira. Kapal Pinisi Pusaka Indonesia terdiri dari 2 tiang dan 7 layar, sebagai ciri khas Kapal Pinisi. 7 layar memiliki filosofi 7 samudra.

2015-10-01_03-56-40

Makam Pangeran Diponegoro di Makassar

Siapa tidak tau Pangeran Diponegoro?

Yup, beliau adalah Pahlawan kebanggan kita pada zaman sebelum kemerdekaan. Pahlawan Diponegoro adalah pahlawan yang pertama kali menciptakan strategi perang gerilya. Ketika terjadi peperangan sekitar tahun 1825 – 1830, Pangeran Diponegoro di tahan kemudian diasingkan di benteng Fort Rotterdam. Ketika wafat beliau di makamkan di kota Makassar. Untuk menghormati jasa-jasa beliau tim Datsun Risers Expedition melakukan napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro. Orang bijak berkata, Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya.

2015-10-01_03-57-30

Agenda Perjalanan Etape 3

Pada etape 3, agenda yang telah disusun untuk para Riser adalah mengeksplor kota Makassar dan Toraja. Dalam perjalanan product experience Datsun Go+ Panca, risers melakukan manuver berbagai medan. Kondisi jalanan yang tidak riser ketahui sebelumnya merupakan ujian yang harus mereka hadapi. Dan pengalaman itulah yang membuat para risers berjibaku menakhlukkan medan. Alhamdulillah, sesulit apapun medan yang dilewati, Datsun Go+ Panca berani diandalkan.

Agenda Risers hari 1
1. Berkunjung ke showroom Datsun Nissan Patterani Makassar
2015-10-01_03-57-52
Showroom Datsun Nissan Patterani Makassar digunakan sebagai start perjalanan etape 3. Disini para Risers dilepas untuk memulai perjalanan panjang menjejaki aspal Sulawesi Selatan.

2. Mengunjungi Benteng Fort Rotterdam
2015-10-01_04-04-16
Fort Rotterdam merupakan benteng tertua di Indonesia. Dibangun pada tahun 1811 dan masih kokoh hingga saat ini. Saat ini benteng Fort Rotterdam digunakan sebagai Museum La Galigo, museum yang menyimpan benda bersejarah peninggalan Pahlawan, salah satunya Pangeran Diponegoro. Di benteng Fort Rotterdam ini terdapat ruang pengasingan Pangeran Diponegoro.

3. CSR Sokola Pesisir.
2015-10-01_04-05-17
Sebagai perusahaan peduli pendidikan, Datsun melakukan kegiatan sosial di Sokola Pesisir. Selain berbagi keseruan dengan anak-anak, Datsun juga memberikan bantuan buku dan alat pendidikan

4. Menuju Toraja
Perjalanan menuju Toraja membutuhkan waktu perjalanan selama kurang lebih 10 jam. Para Risers tiba di Tana Toraja pukul 23.00. Dari banyaknya tempat yang disinggahi para risers berhasil menyelesaikan waktu lebih cepat dari perhitungan sebelumnya. Semua itu bisa terlalui karena Datsun Go+ Panca di lengkapi dengan mesin yang bertenaga dan mumpuni.
2015-10-01_04-12-42

Agenda Risers hari 2

1. Menuju Cagar Budaya Kete Kesu
Kete Kesu adalah cagar budaya terbaik di Toraja. Disini terdapat rumah Tongkonan berusia ratusan tahun serta makam para leluhur.
2015-10-01_04-10-06

2015-10-01_04-11-09

Di Kete Kesu, Risers mendapat pengetahuan tentang adat istiadat masyarakat Toraja sekaligus melihat dan mendengar dari dekat. Risers juga berkesempatan menyapa masyarakat secara langsung dan berinteraksi kepada sesama
2015-10-01_04-09-47

2. Mengenal prosesi pemakaman adat Toraja
Bagi masyarakat Toraja, pemakaman dianggap sebagai pesta. Di Toraja, orang yang meninggal disimpan dulu selama waktu beberapa waktu kemudian di adakan pesta dengan menyembelih kerbau dan babi. Disinilah Risers mendapatkan banyak cerita dan melihat langsung jenasah yang meninggal setahun lalu yang sebentar lagi dimakamkan.
2015-10-01_04-12-14

3. Gunung Nona Enrekang
Gunung Nona bukanlah gunung yang bisa didaki. Dari kejauhan, gunung nona lebih mirip seperti lembah. Pemandangan alam di gunung Nona, konon tidak didapatkan di tempat lain di seluruh dunia.
2015-10-01_04-13-22

Agenda Risers hari 3

Karena tulisan ini dibuat setelah menyelesaikan perjalanan hari ke 2, maka saya tidak bisa memastikan besok, pada hari ke 3, Risers akan menjelajah kemana. Saat menulis ini, saya sedang berada di Hotel Novena, Watampone.

Akan tetapi saya sudah mendapatkan info dari panitia bahwa besok kami akan menuju lokasi pembuatan Kapal Pinisi, lalu ke pantai Bira. Selanjutnya kembali lagi ke Makassar. Tunggu update selanjutnya yah.. 🙂

Oke, Rek sampai disini dulu reportase Datsun Risers Expedition Makassar – Toraja..

Persiapan ke Sulawesi

Tanggal 23 lalu, di siang hari nan nyaman, tiba-tiba ada panggilan masuk di ponsel saya. Dari kode wilayah 021. “Dari Jakarta. Siapa, ya?”.

“Halo, ini Yuni?” suara diseberang memanggil saya akrab, seperti sudah pernah kenal.
“Iya, betul. Dari mana, Pak?”
“Yun, bilangin teman-teman kamu, ya. Tanggal 28 sampai tanggal 2 nanti kalian berangkat ke Makassar”

Ke Makassar??
Signal bar otak saya naik turun, bingung. Telepon interlokal yang saya terima dadakan ini sejenak membuat roaming. Sementara suara diseberang sana bicara panjang lebar, disini saya masih harus menyambung-nyambungkan kaitannya dengan Makassar. Maksudnya kenapa menghubungi saya.. saya gak merasa akan berangkat ke Makassar.

“Oh, ya ampuunn..” saya memegang jidat. Ini pasti acara ekspedisi keliling Sulawesi! Saya baru ingat kalau beberapa waktu lalu Aya meminta tanggal lahir saya. Minta ijinnya singkat aja, “Mbak Yun, tanggal lahir berapa, aku mau bentuk tim ekspedisi bersama Datsun, doakan kepilih, ya..”

Permintaan singkat Aya tersebut ternyata membuahkan hasil. Tim kami di terima untuk mengikuti ekspedisi, dan menjadi riser keliling Sulawesi. Horee Alhamdulillah..

Cerita bermula saat Aya ingin mengikuti ekspedisi Datsun namun terkendala tidak memiliki SIM A. Tak habis akal, Aya pun menghubungi Mbak Vika. Karena syarat mengikuti ekspedisi harus 3 orang, mereka pun mengikutsertakan saya. Lucunya, si Aya ini tak menceritakan detail ajakannya. Dia hanya WA saya tanya tanggal lahir. Ketika saya tanya, untuk acara apa, dia bilang acara ekspedisi. Saat saya minta link infonya, dia bilang, stalking aja di twitter!

Wahai para pemuda, jangan kaget ya kalau dijalan ketemu cewek bernama Aya. Manisnya sih, oke, tapi hobi membuat linglung orangtua! 😀

Usai memberikan tanggal lahir pada Aya saya sudah melupakan diri. Ketemu langsung pun kami tak ada yang membahas soal itu. Dan siapa yang tak kaget kalau tiba-tiba mendapat telepon konfirmasi bahwa tim kami dinyatakan lolos. Saat Pak Datsun menjelaskan bahwa informasi ini benar-benar asli, bukan penipuan, saat itu rasanya ingin jingkrak-jingkrak.

Ke Makassaaaarr…. aku senaang.. jalan-jalan ke luar pulau, Jeee.. Buat saya pengalaman perjalanan ke luar ini bakal menjadi perjalanan kedua saya setelah menginjak pulau Madura *ups!*. Madura kan juga luar pulau walaupun lewatnya dari Jembatan Suramadu hehe..

Pak ‘Datsun’ *maaf, Pak, saya lupa asmanipun panjenengan :D* bilang kalau menghubungi Vika gak bisa, telpon Aya juga gak bisa. Lalu nomor saya lah yang jadi sasaran. Baguuusss!! Lain kali ulangi lagi, ya, Ay.. biarpun bingung kalau beritanya membahagiakan begini saya terima dengan ikhkhkhlasss..

Begitulah akhirnya kami mendapat kabar mendadak dan kami harus menyiapkan barang-barang yang akan dibawa, terutama alat dokumentasi, gadget, provider yang oke, pakaian untuk basah-basahan, pakaian ganti, dan lain sebagainya-dan lain sebagainya. Belum barang keperluan khusus perempuan, terutama kosmetik dan peralatan toiletries. Saat inilah saya butuh Travel Organizer agar barang-barang seperti ini tetap tersimpan rapi di dalam koper. Byuh, ternyata traveling itu ribet yak.. hehe

Travel OrganizerOya, doakan perjalanan kami di ‘tanah rantau’ sukses ya teman.. syukur kalau nanti pulang bisa bawa Go-Pro 😀 Amiiinnn….

Tragedi Salah Stasiun

Meski sudah beberapa kali datang ke Jakarta, tapi saya masih kesulitan manganalisa jarak tempuh perjalanan. Selain tidak tau jalanan di Jakarta, kepadatan arus juga jadi kendala tersendiri. Butuh waktu panjang untuk mempelajari seluk beluk Ibukota tercinta ini ternyata, yah hehe

Saya adalah penganut garis keras paham The Power of Kepepet. Orang yang terbiasa dadakan bila pergi-pergi. Saya juga tipikal orang yang tidak suka menunggu lama. Saat akan naik kereta api saya suka datang mepet waktu. Misal jadwal kereta jam 10, saya datang di Stasiun jam 9.50. Di Surabaya, bila jadwal kereta api berangkat 10, maka saya berangkat dari rumah jam setengah 10. Kalau settingan hati sedang ‘tidak waras’, saya berangkat jam 9.15 hehe.. *andai gerbong kereta bisa ngomong, dia pasti ngeledek, “tumben datang pagi, Yun” 😀

Beberapa kali sudah mengalami kereta yang akan saya tumpangi datang lebih dulu daripada saya. Saya datang, kereta sudah duduk manis di atas rel. Deg-degan, tapi ada kepuasan tersendiri ketika kereta masih berbaik hati nungguin kedatangan saya hehe.. bukan mau nantangin jadwal, tapi karena saya terlalu nekat bermain feeling. Yakin nggak akan ketinggalan hehe. Kecuali sedang khilaf dan salah mengartikan Stasiun keberangkatan. Meskipun akhirnya sukses, namun harus dilalui dengan proses yang berat dan nekat. Alhamdulillah Allah melindungi aksi The Power of Kepepet saya..

Suatu hari saya pulang ke Surabaya naik kereta di Stasiun Senen. Dari rumah kami naik Metromini. Jadwal kereta jam 11.36, dan saya berangkat jam 9.30. Pikir saya, 2 jam terlalu cukup untuk perjalanan supaya nanti sesampai di Stasiun saya bisa beli rujak buah, dan jajanan buat camilan saat menunggu kereta.

Memang perjalanan saya saat itu lumayan lancar dan bisa tiba di Senen jam 11.10. “Ah, masih ada waktu banyak..” sisa waktu itu saya habiskan dengan hunting jajanan.

Puas belanja, saya dan Mas Rinaldy berniat mencari tempat duduk yang nyaman. Supaya hati tenang, iseng-iseng saya bertanya kepada petugas disana.
“Pak, kereta Gaya Baru Malam masuknya dari pintu sebelah mana?”
“Gaya Baru Malam?” tanya petugasnya heran. Setelah diam beberapa saat, “Mbak, Gaya Baru Malam berangkatnya dari Kota, bukan dari sini” ujarnya.
“Tapi, Pak, di tiket tercetak di Senen”
“Iya, memang ada kebijakan baru untuk KA Ekonomi sekarang berangkatnya dari Kota”
Modyaar.. waktu tinggal 20 menit, dan saya harus pindah Stasiun. Masalah tersulit adalah lalu lintas menuju Kota macetnya ora umum.

“Mbak, naik bajaj atau Taksi saja. Jangan naik angkot, nggak nututi” saran petugas.

Whealaaaah.. bayangan duduk manis sambil makan rujak buah lenyap seketika. Sebagai ganjaran saya harus lari ke luar Stasiun dan mencari alternatif tercepat. Walah-walaah.. baru saja mau menikmati hidup, eh lha kok malah atraksi.. 😀

Di luar Stasiun ada taksi yang menawarkan tarif 60ribu dengan janji jalan ngebut. Dipihak lain ada bajaj yang nawar 30 ribu dengan janji kampanye sama seperti Taksi. Dipikir ulang sengebut-ngebutnya Taksi dan Bajaj tetap merambat juga kalau jalanan macet. Oke, kami milih bajaj!

Pak sopir bajaj yang mengerti kegalauan kami berupaya membantu mencarikan alternatif rute tercepat. Di jalanan agak renggang, bajaj mulai ngeden. Antara sebel, gemes dan pengen tertawa. Se-ngeden-ngedennya bajaj, larinya gak se kencang suaranya. Rasanya seperti kena PHP wkwk..

2015-09-23_12-57-27

“Tenang, Pak, saya turunkan di depan pintu masuk Stasiun supaya dekat jalannya.” Saran yang terdengar melegakan.

Tapi tidak lega buat saya, karena untuk menjangkau pintu masuk jalanannya benar-benar padat. Bagus masih bisa jalan, lha gerak aja nggak! Saya lihat sudah jam 11.30. Duh, kurang 6 menit lagi! Jangkauan pintu masuk juga masih jauh, kalaupun jalan kaki juga tidak memungkinkan.

Galau, deg-degan, takut ketinggalan, sebal, jengkel, bercampur jadi satu.

Merasa bajaj bakal terjebak di tengah-tengah kendaraan roda 4, saya kemudian memutuskan turun dan berlari menjangkau pintu masuk. Ransel pakaian digendong Mas Rinaldy. Saya berlari menenteng handbag batik.

“Kamu lari duluan sana, biar keretanya ditahan petugas” perintah Mas Rinaldy yang keringatnya se jagung-jagung. Saya langsung lari sekencang-kencangnya menembus lalu lalang pejalan kaki di trotoar Stasiun Kota.

Masuk Stasiun saya menemui petugas sambil ngos-ngosan. “Hituh Kehrehtah Gahyah Bahruh, yah Pakh?”
“Iyaa, ayo buruan masuk, keretanya sudah mau jalan” perintah petugas.
“Tuhngguh, Pakh, suamih sahyah mahsih dihbehlahkang” kata saya sambil inguk-inguk Mas Rinaldy. Beruntung sosoknya terlihat baru masuk Stasiun.

Sampai dipintu pemeriksaan tiket, saya lupa menyimpan tiket dimana. Saya ubek-ubek tas saya, gak nemu-nemu juga tiketnya.

“Udahlah Mbak, langsung masuk aja, keretanya sudah mau jalan..” kata petugas.

Legaaa. Saya dan Mas Rinaldy kemudian ngejar gerbong paling belakang. Yang penting kami sudah harus diatas kereta dulu. Urusan cari kursi nanti diurus belakangan.

Cerdas keretanya, begitu kami menaikkan kaki, pelan-pelan gerbongnya bergerak… 😀

Nggojek, solusi menembus kemacetan Ibukota

Nggojek, solusi menembus kemacetan Ibukota telah terbukti. Dibanding naik angkutan umum, taksi, atau kendaraan yang berbodi lebar, naik motor jadi alternatif paling cepat dan praktis. Terutama melihat kondisi lalu lintas jalanan yang padat dan hampir-hampir merambat. Whas whes – whas whes.. Srat sret – srat sret, salip sana-salip sini. Sampai deh. Hemat waktu 🙂

Saat mau pulang ke Surabaya, dari Pondok Bambu ke Stasiun Senen, kemarin siang, saya memilih nggojek. Nggojek, solusi menembus kemacetan Ibukota. Ini benar-benar pengalaman pertama saya naik kendaraan antar jemput yang berbasis aplikasi smartphone online. Betapa kaget, ternyata animo pengendara ojek di Jakarta sangatlah tinggi. Begitu membuka aplikasi, tampilan smartphone laksana lapangan sepakbola, hijau! Sekali melakukan order, sopir gojek menelepon dan memberitau bahwa dalam 3 menit kedepan dia akan menjemput saya. Woww.. 3 menit! Fantastis sekaliii…

Tak heran kalau dimana-mana banyak sopir ojek dan merek sebangsanya, seperti Gojek, Grab Bike, dan yang baru lagi hadir, Blue jek. Mereka mangkal di pinggiran trotoar, halte, depan Mall, dan kawasan padat lalu lintas. Ini benar-benar fenonema. Fenomena membudayakan ngojek. Semoga saja fenomena ini bisa bertahan lama supaya rejeki sopir ojek terus mengalir. Saran agar keberadaan tukang ojek selalu dihargai masyarakat, sebaiknya mereka tidak mangkal sembarangan yang akhirnya mengganggu kenyamanan pengguna jalan sehingga Pemda setempat tidak menggusur lahan mereka. Sayang..

Sebelum ada ojek, kemana-mana saya naik angkutan umum macam Metro Mini atau Lyn (di Jakarta apa ya namanya.. angkot, ya? 😀 ), dan KRL. Murah, sih.. tapi naik angkutan model begini tidak bisa sekali sampai. Harus gonta-ganti jurusan. Diitung-itung jatuhnya kurang lebih sama atau malah lebih mahal dari pada tarif ngojek.

Pengalaman nggojek pertama di Jakarta lumayan puas. Apalagi Pak sopirnya ngaku asli Ponorogo dan kami jadi akrab. Selama perjalanan Pak Sopir banyak bertanya kabar Surabaya bagaimana, kondisi lalu lintasnya macet apa nggak, dan bagaimana kondisi Go-Jek di Surabaya. Pak sopirnya juga luwes meskipun baru bertemu orang baru sehingga saya juga gak merasa canggung berada diboncengannya.

2015-09-22_09-28-50

Perjalanan dari Pondok Bambu ke Senin tidaklah dekat. Saya hitung perjalanan nggojek memakan waktu 1 jam lebih beberapa puluh menit. Waktu yang tidak singkat untuk ukuran perjalanan menembus dalam kota. Di Surabaya, perjalanan 1 jam bisa sudah bisa kemana-mana. Bahkan bisa tembus luar kota. Yang membedakan selisih jarak dan waktu tempuh naik motor di Jakarta dan Surabaya hanyalah masalah padatnya kendaraan, waktu tunggu lampu merah, dan waktu tunggu kereta lewat.

Nggojek, solusi menembus kemacetan Ibukota membantu saya banget. Dengan ojek saya bisa menarik nafas lega sambil duduk dan chatting-chatting cantik menunggu jadwal keberangkatan kereta api. Sebelum ada ojek, boro-boro bisa duduk manis sambil HP-an, justru kereta sudah bertengger manis di atas rel, saya masih lari-lari kesetanan mengejar pintu gerbong haha.. harusnya saat itu saya pakai sepatu roda, tinggal syuuuuurrrrr roda meluncur gembira.. 😀

Cara gampang mendapatkan Tiket Kereta Murah #70thnKAI

Cara gampang mendapatkan Tiket Kereta Murah #70thnKAI. Sudah pada tau kan tanggal 7 – 28 September 2015, PT KAI memberikan promo tiket harga Rp. 70.000,- untuk jenis Kereta Api Komersil? Kalau belum tau, buruan, gih, huning tiketnya mumpung diobral murah 😀

Seperti yang di infokan bahwa tiket promo KAI berlaku untuk pemesanan dan keberangkatan antara tanggal 7 sampai 28 September 2015. Itu artinya, PEMESANAN dapat dilakukan mulai tanggal 7 hingga 28 September saja dengan jadwal KEBERANGKATAN juga antara tanggal tersebut. Jangan salah memahami ya.. ingat betul-betul tanggalnya. Kalau perlu di catet. Nah ini dia Cara gampang mendapatkan Tiket Kereta Murah #70thnKAI.

Tiket Murah #70thnKAI

Begadang

Tepat tanggal 7 jam 00 dini hari saya sudah di depan laptop. Kebetulan bulan September saya ada rencana ke Jakarta. Pas banget ada momen tiket murah begini. Biar tidak lupa, saya setel jam weker imut lima belas menit sebelumnya.

Jam 11.50, 10 menit menjelang jam 00, saya sudah membuka halaman web www.tiket.kereta-api.co.id. Kayak orang mau balapan lari, siap ambil ancang-ancang. Tak lupa koneksi internet juga disiapkan sebaik-baiknya supaya tepat jam 00 perburuan tiket langsung dimulai.

Sebelumnya saya sudah milih dulu jurusan kereta dari dan Stasiun mana, plus jadwal keberangkatan. Harapannya begitu lamannya terbuka langsung terlihat nominal harga 70 ribu. Lumayan kan bisa naik kereta mahal harga murah. Kalau perlu nanti milih kelas Executive dan kereta paling super mahal haha.. ekpetasi saya nanti bakal begini dan begitu sudah terencana diatas kepala membentuk gelembung-gelembung udara. Pokoknya harus dapat tiket, titik.

Jurusan sudah ditentukan, jadwal keberangkatan sudah dipilih. Tinggal selangkah lagi dapat tiket murah. Hanya dan hanya nge-klik tombol “Lanjutkan” sekali tiket sudah di dapat. Sambil menunggu jam saya mantengin timeline @KAI121 berikut hestek #70thnKAI yang sudah rame akan cuitan menunggu detik-detik pembukaan tiket murah. Persis kayak orang nungguin detik pergantian tahun. Adminnya juga sabar jawab pertanyaan followernya satu persatu hingga menjelang dini hari.

Dan, jam 00.01, saya buru-buru ngeklik tombol Pesan. Bayangan daftar harga 70 ribu tak bisa dibendung lagi. Tak sabar segera dapat tiket saya buru-buru nge-klik tombol kiri mouse. “LANJUTKAN!”

Tapii bukannya daftar kereta dan harga murah yang saya muncul, Halaman Web Error!. Lho.. lho.. lho.. aseeem tenan. Saya langsung duga aja pasti gara-gara banyak yang nyerbu sampai web nya error. Saya reload lagi. Walaupun loading lama, terus coba lagi sampai akhirnya halaman bisa muncul. Eh, ndilalahnya harga yang tertera semua harga normal. Dimana harga promo 70ribu nya?

Di pemberitaan media sebelumnya saya membaca bahwa tiket promo 70 ribu dapat di pesan melalui online atau di merchant pemesanan tiket. Tapi yang saya alami sekarang harga promo itu tidak muncul. Sedangkan waktu sudah beranjak menuju angka 00.20 dan saya belum melakukan apa-apa. 20 menit waktu sia-sia klak-klik klak-klik mouse tanpa memesan apa-apa.

Iseng-iseng saya buka timeline lagi dan mengikuti hestek. Cuitannya beragam. Ada yang marah-marah, ada yang kecewa, ada yang nyalahkan web, ada yang ngeluh, dan ada satu dua cuitan mengaku sudah mendapatkan tiket murah. Wah, mata saya berbinar.

Beruntung kebagian tiket

Merasa buka halaman terlalu sulit, saya mencoba buka melalui aplikasi KAI Access dari HP. Ternyata akses melalui aplikasi lebih mudah. Hanya sekali buka saya langsung menemukan tiket Argo seharga Rp. 70.000 diantara harga tiket normal. Sisa tempat duduk tertera tinggal 4. Buru-buru lah saya pesan. Mungkin saking excited nya saya sampai ragu-ragu takut salah milih tanggal keberangkatan. Tanpa mikir-mikir dulu saya back tombol touchscreen, yang niatnya mau ngecek tanggal. Tapi begitu mau kembali ke halaman pengisan data penumpang saya dibawa kembali ke halaman daftar kereta. Yaaah.. otomatis deh promo Argo nya tadi ilang 🙁

Sudah gagal sekali, kemudian saya coba lagi hunting tiket murahnya. Beberapa kali ngecek, harga promo itu tidak muncul. Sudah saya coba ganti jurusan dari Sta. Senen dan Sta. Gambir masih juga belum dapat. Saya utak-atik tanggal keberangkatan, maksudnya saya maju-mundurin tanggalnya berharap dapat seat kosong, harga promo itu masih saja tidak muncul. Jam sudah di angka 00.40. Makin galau aja saya. Tapi masih dalam taraf sesabar-sabarnya. Cek twitter lagi, semakin banyak orang yang marah-marah. Sedikit saja yang berbahagia mendapatkan tiket. Dan saya optimis bakal diantara deretan yang sedikit itu.

Ternyata kesabaran itu membuahkan hasil, saat asyik nyecroll saya mendapatkan kereta JAYABAYA harga 70 ribu. Tanpa menunggu lama saya buru-buru reservasi. Udah, saya gak mikir lagi kelasnya yang penting tiket murah sudah didapat. Bukan Yuni kalau nggak penasaran, sudah dapat tiket satu masih lagi coba-coba cari tiket. Dan eh, cepet banget, gak pakai lama saya dapat lagi kereta Gumarang. Reservasi lagi dong haha.. niatnya di reservasi dulu trus dipilih yang bagusan yang mana haha *jahat*. E, ternyata niat jahat saya gak terkabul. Ketika mau reservasi halamannya loading-loading terus. Ya udahlah di syukuri saja, namanya juga sistem acak. Alhamdulillah kebagian tiket hehe

tiket murah #70thnKAI

Tau gak waktu Mas Rinaldy ke Indomaret jam 1.20 dini hari ternyata banyak orang antri beli tiket haha.. mereka berbondong-bondong nyari tiket promo. Lucunya Mas yang jaga di Indomaret malah gak tau kalau ada tiket murah. Sama Mas Rinaldy orang yang antri itu dibantuin cari lewat online, daripada antri di kasir. Eh ada beberapa yang dapat, lho..

Cara gampang mendapatkan Tiket Kereta Murah #70thnKAI

Berdasar pengalaman saya diatas, saat hunting tiket, terapkan tips-tips berikut ini:

1. Ketika web error langsung buka pakai di smartphone.
2. Lebih baik pakai aplikasi yang ada di Play Store karena sudah gak pakai isi data-data di KTP.
3. Rajin-rajin lah mantengi halaman daftar kereta karena sistem yang dipakai PT KAI ngacak
4. Ikuti Hestek #70thnKAI dan @KAI121, disana banyak info-info menarik.
5. Jangan sungkan bertanya kepada admin twitter, mumpung admin twitter @KAI121 sabar dan baik-baik *admin, harus baca ini!*
6. Ingat bahwa jarak reservasi dengan pembayaran hanya 3 jam saja. Lebih dari itu hangus. Setelah reservasi, segera bayar. Ngeprint tiketnya boleh kapan-kapan, minimal 2 jam sebelum keberangkan.

Review Hotel; Menginap Cantik di Hotel Sahid Gunawangsa

“Mbak Yuni, selamat ya dapat nginep di Hotel Sahid Gunawangsa..” melalui aplikasi chatting, Mbak Avy menghubungi saya.

“Sahid Gunawangsa, di Menur Pumpungan, Mbak?” tanya saya memastikan yang kemudian dijawab “Benar” oleh Mbak Avy.

2015-08-19_11-46-35

Mbak Avy adalah koordinator Pameran Produksi Indonesia yang menangani blogger dan kompasianer yang datang ke acara tersebut. Saya adalah salah satu blogger yang beruntung, mendapat fasilitas menginap gratis di Hotel Sahid Gunawangsa selama 2 hari.

Terima kasih Sahid Gunawangsa.. terima kasih Mbak Avy.. dan terima kasih juga buat Mbak Ika yang sudah bersusah payah memberikan pengalaman berharga untuk mengenal produk-produk Indonesia.

2015-08-19_11-53-05

Menuju Sahid Gunawangsa Menur Pumpungan tidak sulit. Dengan mengendarai motor, dari Terminal Bratang saya hanya butuh waktu tak sampai 5 menit. Jarak yang tak begitu jauh dari pusat kota Surabaya. Bagian depan Hotel dan apartemen yang berupa pertokoan terlihat semarak saat malam hari.

2015-08-19_11-49-58

Datang sendirian, saya langsung menuju meja resepsionis untuk check inn. Di sana saya disambut Mbak-Mbak cantik lagi ramah. Meja resepsionis yang terhubung dengan lobby hotel terlihat sangat menawan. Tampak sederhana dan elegan. Ruangan yang didominasi warna coklat kayu dan merah marun dipenuhi sofa-sofa warna senada sehingga semakin berkesan hotel ini berkelas.

2015-08-19_11-50-22

Usai mengisi form, Mbak yang terlihat smart itu menyerahkan cardlock untuk saya sambil menjelaskan letak kamar yang akan saya tinggali nanti. Berbekal informasi yang diberikan Mbak resepsionis, saya tiba di kamar 1736, di lantai 17. Cardlock yang diberikan tadi juga berfungsi sebagai akses keluar masuk hotel sehingga saya merasa aman dan nyaman meskipun berada dalam satu gedung bersama penghuni apartemen.

2015-08-19_11-45-28

Begitu masuk ke dalam kamar saya buru-buru membuka gorden. Taraaa pemandangannya indah sekali. Dari lantai 17 saya melihat susunan bangunan apartemen yang menarik hati. Saat saya melihat kebawah, wuaah terlihat kolam renang nan biru dan bersih. Melihatnya saja saya ingin segera nyemplung ke sana haha..

2015-08-19_11-47-10

Secara keseluruhan, Sahid Gunawangsa memiliki 24 lantai! Waooo tinggi banget! Terlebih saya berada di lantai 17 yaitu lantai khusus kamar hotel. Perlu diketahui, Hotel Sahid Gunawangsa terdapat di lantai 17 hingga 14, sedangkan lantai khusus apartemen terdapat di lantai 13 – 16. Total keseluruhan kamar hotel sebanyak 170 kamar!

2015-08-19_11-49-14

Kamar 1736 yang saya tempati adalah jenis kamar bertype Business Class Twin. Di kamar ini fasilitas yang saya dapatkan sangat mempesona. Yaitu 2 single bed untuk 2 orang dewasa, TV LCD 32 Inchi 63 International channel, mini bar yang dilengkapi kulkas satu pintu dan kursi santai. Makin bertambah nyaman, dikamar itu telah diberi akses free wifi! Membuat aktifitas bersosmed dan blog saya makin rajin. Ditambah suasana dan pemandangan sekitar indah bukan main. Saya jadi betah berlama-lama didalam kamar.

2015-08-19_11-48-24

2015-08-19_11-47-41

Ada banyak fasilitas yang diberikan Sahid Gunawangsa untuk tamunya, antara lain Kolam Renang, Fitness Centre, Meeting Room, Orchid Resto, Bougenville Lounge, Free Internet dan Akses Komputer, In Room Spa, Movie Package, Hourly Car Rental. Pagi hari saat breakfast, saya naik ke lantai 23 tempat Orchid Resto berada. Menu-menu yang disajikan Orchid Resto rata-rata khas menu Indonesia. Bagi yang tidak suka sarapan berat disediakan roti dan omelet.

2015-08-19_11-50-432015-08-19_11-51-51

Salah satu spot menarik di Orchid resto adalah meja dengan view kota Surabaya. Sambil menikmati makan pagi saya bebas memanjakan mata melihat kota Surabaya.

2015-08-19_11-52-18

Itulah sekilas review tentang Hotel Sahid Gunawangsa Menur Pumpungan Surabaya. Bagi Anda yang sedang mencari penginapan dengan harga terjangkau, hotel Sahid Gunawangsa layak jadi rekomendasi. Harga yang yang ditawarkan mulai dari Rp. 3xx.xxx aja!!

Sehari bersama Smartfren, uji jaringan 4G LTE-nya Smart, Friend!

Hadirnya layanan 4G LTE di Surabaya menambah daftar koneksi yang perlu diperhitungkan. Meski saat ini jaringan yang dipersiapkan dalam tahap menuju kesempurnaan namun pembangunan internet mobile ber-pita lebar (broadband) ini sudah mulai menampakkan sinyal menjanjikan.

 

 

Tanggal 28 Juli lalu, saya menjadi salah satu manusia beruntung yang dapat merasakan kecepatan jaringan Smartfren 4G LTE di kota Surabaya.

 

 

Smartfren Network Test Drive ini merupakan upaya mempercepat implementasi layanan 4G LTE di kota besar. Sebelum di Surabaya Smartfren telah melakukan rangkaian Network Test Drive di Denpasar, Batam, serta Kepulauan Riau. Setelah Surabaya, uji coba jaringan ini berlanjut di kota Malang.

Apakah uji jaringan di Surabaya mampu menampakkan hasil secara maksimal?
Yuk marii kita lihat hasilnya..

 

 

Rangkaian Network Test Drive 4G LTE hari itu dibarengi dengan program Community Development dimana tim Smartfren menyelenggarakan workshop Pemanfataan Smartphone dan Teknologi 4G LTE di Bidang Pendidikan di beberapa sekolah pilihan di Surabaya.

 

Sekolah yang kami kunjungi saat itu adalah SMAN 1 Surabaya yang diikuti oleh perwakilan guru-guru dari SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 9 Surabaya. Penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan sebagai langkah mencerdaskan generasi penerus bangsa yang saat ini tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan internet, dan Smartfren dengan layanan 4G LTE nya menjadi bagian pelengkap penunjang layanan telekomunikasi sekaligus internet mobile broadband.

 

 

Selama mengikuti trip keliling Surabaya, saya tak henti-hentinya melakukan tes kecepatan jaringan 4G LTE Smartfren menggunakan aplikasi Ookla. Di beberapa wilayah yang saya lewati jaringan Smartfren terpantau naik turun. Kadang menunjukkan angka yang signifikan, kadang-kadang dibawah 10Mbps. Namun dari semua test jaringan, sama sekali tidak saya temukan dibawah 4 Mbps. Kecepatan yang menurut saya cukup lumayaan..

 

 

Hasil penunjukkan angka pada aplikasi test kecepatan dijadikan PR yang harus dibenahi oleh tim Smartfren untuk ke depannya. Dan memang inilah yang diharapkan Smartfren sebagai ajang pembuktian terkait kesiapan peluncuran layanan 4G LTE-nya.

Disampaikan oleh Pak Munir S.P., Head of Network Special Project Smartfren, bahwa Smartfren berusaha memaksimalkan kesiapan jaringan 4G LTE di Surabaya dan Malang. Adanya kegiatan Network Test Drive ini diharapkan dapat menunjukkan performa maksimal terkait layanan 4G LTE sebelum diluncurkan secara komersil kepada masyarakat.

 

Saya merasakan benar kecepatan sinyal 4G LTE. Beberapa kali mengupload foto, dan download aplikasi di playstore sama sekali tak menemukan buffer. Bahkan selama di jalan saya sempat nonton film Jodha Akbar via youtube dan rasanya aman-aman saja. Andai saat itu saya tidak diingatkan turun untuk makan malam, saya akan meneruskan yutuban sama Raja Jalal! Apalagi adegannya lagi seru-serunya! Hihi..

 

Kalau friends ingin tau banyak tentang perkembangan dunia Smartfren cari tau aja di www.smartfren.com, biar puasnya puaaaaaaass!!!