Kalender Even Wisata Surabaya 2015

Awal tahun Dinas Pariwisata Surabaya sedang gencar-gencarnya membuat Kalender Even Wisata Surabaya 2015 yang dirangkum untuk setahun kedepan. Isi kalendernya berupa event rutin tahunan atau event baru yang diselenggarakan untuk menarik wisatawan yang berkunjung ke Surabaya. Itu pula yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Surabaya Tourism Information Center di jalan Gubernur Suryo 15 Surabaya.

Saat membutuhkan informasi kalender even wisata saya kerap datang ke kantor Surabaya Tourism Information Center. Tidak hanya mendapatkan katalog, disana saya juga mendapat macam-macam brosur, seperti brosur hotel, brosur restoran, brosur salon, dan lain sebagainya yang ada di kota Surabaya dan wilayah sekitar Jawa Timur – Madura. Dan satu lagi sebuah majalah Surabaya City Guide yang diterbitkan oleh Suara Surabaya Media dan didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya.

2015-01-22_02-50-56
Oleh-oleh brosur 😀

Namun ada yang berbeda ketika kemarin saya datang ke kantor Informasi pariwisata yang ada di dalam kompleks Balai Pemuda ini. Setelah mengisi buku tamu saya tak mendapati katalog kalender event kota Surabaya yang biasanya tertumpuk rapi di dekat meja pelayanan. Di salah satu rak di dalam ruangan itu saya hanya mendapati brosur-brosur saja. Menurut petugas yang ada disana, saat saya tanyakan dimana saya bisa mendapatkan katalog kalender event tahunan, jawaban yang diberikan adalah untuk tahun ini kalender wisata Surabaya tidak di cetak seperti biasanya akan tetapi di buatkan brosur yang diupdate secara dwi bulanan. Alasan tidak dibuatkan buku katalog karena jadwalnya sering berubah sehingga kasihan pengunjung yang sudah kecele. Untuk mengetahui informasi kalender even wisata di Surabaya pengunjung dapat membaca melalui brosur yang terpampang di pintu masuk Surabaya Tourism Information Center atau di papan pengumuman di sekitar kompleks Balai Pemuda. Selain itu pengunjung juga dapat mengakses melalui website www.sparklingsurabaya.info atau menghubungi langsung ke nomor 031-5340444.

IMG_20150122_111148
Brosur-brosur seputar even Surabaya terpasang di papan kompleks Balai Pemuda

Hampir sama dengan kalender wisata tahun sebelumnya, sesuai informasi yang saya dapat, untuk tahun ini Kalender Even Wisata Surabaya 2015 masih didominasi dengan menampilkan kesenian-kesenian Jawa Timur seperti ludruk, ketoprak, jaranan, campursari, wayang, dan keroncong. Yang membuat berbeda adalah banyaknya even pameran Dwi Tunggal Muesum dan Pameran Bersama Sepuluh Museum se-Jatim yang diadakan di Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh November selama tahun 2015 ini. Berita baiknya masyarakat Surabaya bisa mengikuti Surabaya Shopping and Culinary Track dengan menggunakan bis kota yang disediakan khusus untuk pengunjung. Dengan hanya membayar Rp. 7.500,- masyarakat sudah bisa menikmati jalan-jalan dengan rute perjalanan yang sudah disusun oleh Surabaya Tourism Information Center dengan tempat kumpul di balai Pemuda Surabaya.

IMG_20150122_111126
Brosur Kalender Even Wisata Surabaya 2015 yang dipasang di pintu masuk Surabaya Tourism Information Centre

Berikut ini adalah kalender even Surabaya bulan Januari – Februari 2015:

Kelendar Even bulan Januari:
23 Januari 2015 – Surabaya Property Expo – Grand City Convex
24 Januari 2015 – Ketoprak – Balai Pemuda Surabaya
22-25 Januari 2015 – Galaxy Wedding 2015 – Galaxy Mall Surabaya
25 Januari 2015 – Pameran Dwi Tunggal Museum – Tugu Pahlawan

Kelendar Even bulan Februari:
Februari – International Art Festival – Ciputra World Surabaya
Februari – Surabaya Heritage Track ‘Lunar Tracks’ – House of Sampoerna
1 Februari 2015 – Campursari – Taman Jayengrono
1-7 Februari 2015 – Perak Project – Galaxy Mall
7 Februari – Wayang Orang – Balai Budaya Surabaya
8 Februari – Band – Taman Flora
4-8 Februari – Trend Moslem Beauty Expo – Grand City Surabaya
15 Februari – keroncong – Taman Prestasi
21 Februari – Wayang Potehi – Balai Budaya Surabaya
27 Februari – Premier Wedding Fair – Grand City Surabaya
7-15 Februari – Galaxy Interior – Galaxy Mall
22 Februari – Pameran Dw Tunggal Museum – Tugu Pahlawan
22 Februaru – Jaranan – Taman Bungkul
28 Februari-1 Maret – Galaxy Early Bird Sale – Galaxy Mall

Nah buat teman-teman yang ada rencana datang ke Surabaya 1-2 bulan mendatang silakan manfaatkan Kalender Even Wisata Surabaya 2015 ini, sayang lho kalau semua dilewatkan begitu saja.. 😉

Wisata Green Industry dan wujud pilar Tripple Bottom Line

Yang tercetus di kepala saya saat mendengar kata industri adalah kompleks bangunan pabrik besar dengan cerobong-cerobong asapnya mengeluarkan udara kotor dan disekitarnya dipadati lalu lalang kendaraan seperti truk dan container. Tiap kali melintas kendaraan-kendaraan itu akan menerbangkan debu tebal dengan udara yang dapat mengganggu pernapasan.

Namun pandangan saya seketika menjadi rancu manakala mendengar istilah Wisata Green Industry.

Wisata Green Industry?

Maksudnya rekreasi di dalam pabrik?

Lalu mengapa pula ada kata green, bukankah pabrik biasanya panas dan minim pepohonan?

Kerancuan di pikiran saya menjadi keyakinan setelah menyaksikan sendiri di dalam area pabrik Semen Indonesia di Tuban terdapat lokasi semacam tempat rekreasi dengan suasana asri dan rindang. Di kanan kiri akses jalan masuknya berjajar pepohonan Trembesi dengan hawa udara yang sejuk lagi nyaman. Saat berada disana saya bahkan seolah tidak sedang berada di dalam area perindustrian sebab suasana yang saya dapatkan benar-benar alami, benar-benar Green. Selain pepohonan disana juga terdapat areal persawahan dan embung yang airnya melimpah. Ketakjuban saya makin menjadi tatkala ada segerombolan Ibu-ibu naik sepeda angin melintas di bawah keindahan pepohonan sambil bersenda gurau bersama teman-temannya. Persis suasana pedesaan yang andai digoreskan dengan kuas akan menghasilkan lukisan maha karya yang indah.

Hmm.. inikah yang dimaksud Wisata Green Industry tersebut. Berwisata  menjernihkan pikiran sekaligus berpetualang ke pabrik semen sembari mengenal lebih dekat kekayaan potensi yang dimiliki perusahaan PT. Semen Indonesia.

Wisata Green Industry

Tanggal 13 Desember 2014 lalu saya mengikuti Wisata Green Industry yang diselenggarakan oleh PT. Semen Indonesia Tbk. Konsep yang diangkat Wisata Green Industry ini menurut saya anti mainstream. Sebagai masyarakat umum dapat berkesempatan melihat secara langsung apa dan bagaimana korporasi PT. Semen Indonesia beroperasi hingga sukses menjadi pioner semen di Indonesia dengan kapasitas produksi setiap tahunnya mengalami peningkatan serta telah berhasil melakukan ekspansi hingga ke manca negara adalah sebuah kebanggan tersendiri.

Semen Indonesia dalam sejarah

Sabtu, Jam 7.30 bis yang membawa rombongan peserta Wisata Green Industry berangkat dari terminal Bungurasih. Saya dan kawan-kawan sekitar Surabaya dan Sidoarjo berada di dalamnya. Dengan semangat, pagi itu kami berangkat berpetualang industry menuju Desa Mandang,  Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, lokasi pabrik Semen Indonesia.

Narsis dulu dengan bis Semen Indonesia :D
Narsis dulu dengan bis Semen Indonesia 😀

Di bis itu kami didampingi oleh Pradipta Maulana dan Bian Putri. Mereka adalah Duta Wisata Lamongan dan Gresik.

Pradipta dan Bian
Pradipta dan Bian

Selama di perjalanan Pradipta dan Bian saling mengenalkan potensi daerahnya masing-masing. Tak ketinggalan, secara bergantian mereka memperkenalkan sejarah berdirinya pabrik Semen Indonesia.

Seperti yang disampaikan oleh Pradipta dan Bian, Pabrik Semen Indonesia sebelum tahun 2001 dikenal dengan sebutan Semen Gresik. Semen Gresik berdiri pada tanggal 7 Agustus 1957 dan diresmikan oleh Presiden pertama RI, Bapak Soekarno. Di awal pendirian kapasitas produksi Semen Gresik mencapai 250 ton/tahun dan tahun 2013 kapasitas produksinya meningkat menjadi 30 juta ton/tahun.

Seiring meningkatnya kapasitas produksi, Semen Indonesia berupaya menjadi perusahaan yang mengedepankan semangat kebersamaan dan inovasi. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Ir. Wahyudi Heru, General Manager CSR PT. Semen Indonesia, bahwa CSR Semen Indonesia berinisiatif membangun dan mengembangkan lingkungan sosial dan bisnis yang berkelanjutan bagi masa depan

Wisata Belanja mengunjungi UKM Binaan

Setelah berjalan selama hampir 2 jam, rombongan berhenti di sebuah showroom di jalan Sunan Kalijaga, Kabupaten Lamongan. Nama showroomnya R & D Handicraft.

R & D Handicraft merupakan salah satu UKM Binaan Semen Indonesia yang memproduksi kerajinan seperti tas, sepatu, sandal, dan accesories rumahan. Yang membuat showroom ini tampak menarik adalah bahan baku produksinya, yakni menggunakan bahan-bahan dasar dari alam seperti enceng gondok, tempurung kelapa dan goni.

Sepatu dari Goni produksi R&D Handicraft
Sepatu dari Goni produksi R&D Handicraft
Tas-tas etnik yang cantik
Tas-tas etnik yang cantik

Selama disana kami sempat berbincang dengan Pak Dody, owner R & D Handicraft. Seperti yang dituturkan oleh Pak Dody, usaha R & D Handicraft mengutamakan produk yang barbahan dasar alam. Kealamian inilah yang membuat bisnis ini memiliki prospek bagus dan disukai para pecinta barang etnik.

Tak main-main omset yang dihasilkan R & D Handicraft saat ini telah mencapai kurang lebih 200 juta/bulan. Yang membanggakan beberapa produk dari bisnis rumahan ini sebagian telah menembus pasar Internasional terutama negara Arab.

Sebagai UKM Binaan, CSR Semen Indonesia juga tak sekedar memberikan modal saja namun turut membantu mempromosikan dan memberikan pelatihan agar usaha yang dibangun dapat berkembang dan berhasil mengangkat produk lokal menjadi dikenal luas. Selain dalam bentuk pemberian bantuan modal, CSR Semen Indonesia juga memberikan program bantuan sosial terhadap korban bencana alam, bantuan pendidikan dengan memberikan bea siswa kepada siswa yang kurang mampu, dan kegiatan di bidang lain yang tentu saja bermanfaat untuk masyarakat.

10933338_10202904535448133_895508856_n

Dari sekian produk yang di pajang di showroom R & D Handicraft sensasi belanja saya mencuat manakala melihat sepatu dari bahan goni beraneka warna dengan hiasan bordir di bagian atasnya. Harga yang tertera di sepatu itu benar-benar murah. Yaitu Rp. 30.000,- saja. Tanpa banyak kata saya pun membawa pulang sepatu goni warna coklat ukuran 38. Yuhuu.. belanja memang nikmat.. 😀

Green Wisata Pabrik Semen Tuban

10893453_10202904538448208_1269488355_n

Puas menikmati dahaga belanja, rombongan melesat menuju pabrik Semen Indonesia di kota Tuban. Sebelum diajak blusukan ke dalam pabrik terlebih dahulu kami dibagikan perlengkapan pengamanan seperti helm dan penutup hidung. Hal ini sesuai dengan peraturan yang telah di standartkan oleh PT. Semen Indonesia kepada siapa saja yang memasuki area pabrik.

Diawal rute, saat masuk ke dalam area industri kami langsung disuguhi pemandangan yang menurut saya bukan seperti pabrik, tetapi tempat rekreasi. Sepanjang mata memandang jalan yang kami lintasi seperti jalanan pedesaan seperti yang saya baca di novel luar negeri. Pohon trembesi dan Sengon berdiri rapi berjajar kanan kiri dengan ranting-ranting yang saling bergandengan satu sama lain. Di balik pohon-pohon tersebut terdapat area pertanian yang nampak terawat rapi dengan embung-embung penampungan air yang seakan tak ada surutnya.  Melihat indahnya nuansa hijau yang belum pernah saya lihat sebelumnya membuat hati ini ingin mengabadikan gambar disana. Woww sangat mengesankan!

Woww betapa indah suasananya. Hijau, riang dan penuh keakraban
Woww betapa indah suasananya. Hijau, riang dan penuh keakraban

Sambil foto-fotoan kami dijelaskan oleh pemandu dari Semen Indonesia bahwa sawah, embung dan segala pemanfaatan alam ini sebenarnya adalah area bekas tambang batu kapur dan tanah liat yang merupakan bahan baku semen. Sadar bahwa proses bahan baku yang digunakan dapat berdampak buruk pada lingkungan maka korporasi Semen Indonesia berusaha mengembalikan kondisi alam menjadi lebih baik. Caranya adalah dengan memanfaatkan bekas area tambang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, seperti difungsikan untuk sarana wisata, penghijauan, juga saluran air. Setidaknya keberadaan pabrik semen tidak serta merta merugikan, namun justru menciptakan kesejahteraan rakyat dengan cara pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar pabrik. Itu dibuktikan dengan hasil panen masyarakat dari sebelumnya setahun panen sekali, menjadi setahun panen 3 kali.

Tujuan lain diciptakan area penghijauan adalah sebagai komitmen perusahaan Semen Indonesia dalam rangka mengelola lingkungan bersih yang jauh dari polusi sehingga tercipta perusahaan yang ramah lingkungan.

Dibawah ini saya sematkan video animasi pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang yang dibangun dengan Teknologi Green. Teknologi ini konon mampu mengurangi emisi sebesar 80 ribu ton/tahun dan menghemat listrik sebesar 30%

Keterangan: Sumber Video Animasi dari youtub semenindonesia

YUNI7285-Optimized

Setelah menikmati nuansa alami, selanjutnya kami diajak untuk melihat secara langsung mesin-mesin proses produksi semen.  Karena mesin-mesin yang digunakan ukurannya sangat besar dan tidak memungkinkan untuk melihat secara dekat maka kami tetap berada di dalam bis. Sementara bis mengelilingi mesin industri, pandangan saya tak bisa lepas mengamati betapa kokohnya mesin-mesin ini.

YUNI7322-Optimized

YUNI7328-Optimized

Bincang sehat Green Industry

Petualangan Green Industry berakhir saat tiba waktu Ishoma. Petualangan ini benar-benar hebat dan sungguh menjadi pengalaman saya yang tak mudah begitu saja dilupakan. Kilas-kilas perjalanan mulai dari keberangkatan di terminal Bungurasih, melihat produk kerajinan bahan alam di Lamongan, menikmati indahnya nuansa pepohonan yang rindang, hingga terdampar di tengah-tengah area pabrik yang spontan saya katakan seperti berada di negeri antah berantah. Semuanya serba indah, semua serba keren, dan semua serba hebat!

Sebelum acara presentasi dimulai saya dan teman-teman dipersilakan sholat dan menikmati hidangan yang disediakan.

YUNI7346-Optimized

Nara sumber pertama sebagai pembuka seminar adalah Bapak Prasetyo Utomo. Dalam perkenalannya Bapak yang menjabat sebagai Direksi Senior PT Semen Indonesia ini menjelaskan bahwa Semen Indonesia saat ini telah membawahi beberapa pabrik, antara lain Pabrik Semen Tuban, Pabrik Semen Padang, dan Pabrik Semen Tonasa. Selain di dalam negeri, Semen Indonesia juga telah melakukan ekspansi ke luar negeri yaitu Pabrik Thang Long Cement di Hanoi, Vietnam.

Saat ini Semen Indonesia menguasai pangsa pasar semen sebanyak 45% di Indonesia dan masih dipercaya menjadi leader. Untuk produksi semen dalam negeri setiap tahunnya Semen Indonesia berhasil memproduksi 29 juta ton. Sedangkan di Hanoi, Vietnam, kapasitas produksi tiap tahunnya mencapai 2,3 juta ton.

Nara sumber berikutnya disampaikan oleh Bapak Heru Indra selaku Kepala Departemen Engineering dan Konstruksi PT. Semen Indonesia.

Dalam presentasinya, Pak Heru memberikan gambaran kepada peserta Wisata Green Industry bahwa pabrik Semen Indonesia memiliki konsep Swa Kelola dengan memprioritaskan desain ramah lingkungan, meminimalisasi konsumsi energi dan air, serta memperbanyak ruang terbuka hijau.

Dalam proses produksi, PT. Semen Indonesia berusaha menekan emisi debu serendah-rendahnya. Hal ini untuk mengurangi pencemaran udara dari debu-debu semen yang beterbangan sehingga ditakutkan merusak kesehatan masyarakat. Oleh karena itu untuk meminimalkan debu, perusahaan terus menerus menggalakkan ruang terbuka hijau.

Sedangkan untuk menciptakan desain pabrik yang ramah lingkungan PT Semen Indonesia berinovasi menggunakan bahan bakar alternatif dengan cara memanfaatkan sekam padi dan sampah perkotaan yang didaur ulang menjadi biomass lalu digunakan sebagai bahan bakar produksi semen.

Wisata Green Industry dan prinsip Tripple Bottom Line

YUNI7367-Optimized

Dari sekian petualangan dan pengetahuan yang saya dapatkan selama mengikuti  Wisata Green Industry bersama PT. Semen Indonesia, ada satu hal yang jadi perhatian saya. Perhatian itu saya tujukan pada prinsip Tripple Bottom Line yang menjadi kebijakan perusahaan Semen Indonesia dalam mencapai tingkat keberlanjutan. Pilar Tripple Bottom Line adalah Profit (Ekonomi), People (Sosial), dan Planet (Lingkungan).

Setiap perusahaan tentu saja membutuhkan Profit sebagai penunjang ekonomi. Termasuk Semen Indonesia. Jika profit yang dihasilkan perusahaan bagus yang terjadi adalah kinerja perusahaan akan terus tumbuh sehingga dapat melakukan perencanaan jangka panjang. Dengan profit yang didapat, perusahaan dapat mencetak People yang berprestasi sehingga dengan mudah mengembangkan dampak positif sosial di masyarakat. Walau 2 hal tersebut sudah terpenuhi, namun Semen Indonesia tak serta merta puas. Ada satu lagi yang membutuhkan perhatian, yaitu Planet. Jika kondisi lingkungan sehat yang terjadi adalah tercapainya mata rantai yang saling berkaitan satu sama lain. Ekonomi dapat, Sosial mendukung,  dan lingkungan terkendali.

Meski hanya sehari mengenal PT. Semen Indonesia akan tetapi saya bisa merasakan langsung wujud pilar Tripple Bottom Line tersebut. Sesuai orientasi Semen Indonesia selain mengutamakan pertumbuhan profit tetapi juga pengembangan lingkungan sosial yang bersih dan sehat. Salah satu perwujudannya dengan mengadakan program Wisata Green Industry.

10943626_10202904467726440_1029456194_n

Begitulah cerita pengalaman saya selama mengikuti Wisata Green Industry. Dari tulisan diatas saya mengambil kesimpulan bahwa apapun kegiatannya alam harus selalu dilindungi dan dilestarikan agar sampai kapanpun bumi tetap kokoh tak tertandingi, seperti Semen Indonesia hehe..

Blusukan desa Kanor, Bojonegoro

Istilah blusukan emang lagi ngeksis di era sekarang. Tapi bukan karena supaya dianggap eksis, lho, kenapa saya menggunakan istilah blusukan di judul postingan ini. Sukur-syukur kalau setelah ini ada yang mengajak saya eksis hehe..

Ketika tercetus istilah blusukan emang nyatanya saya habis pulang blusukan. Bagi orang Jawa istilah blusukan dikaitkan dengan sesuatu yang ‘mblusuk-mblusuk’ alias kegiatan yang dianggap kurang kerjaan (kadang-kadang juga amat penting dengan tujuan meninjau). Waktu masih kecil dulu saya sering disebut sebagai tukang blusukan. Tiap kali pulang main dengan keadaan serba kotor Ibu saya suka menegur begini: “Blusukan tekan endi ae jam yamene lagek mulih!” (blusukan dari mana aja jam segini baru pulang!). Dan sekarang ketika keadaan serba berubah, istilah blusukan dipandang sebagai kegiatan yang sangat perlu dilakukan, termasuk mengajak blusukan blogger apabila ada pembukaan hotel maupun restoran *mau pke banget*. 😀

Blusukan yang saya lakukan minggu kemarin adalah blusukan desa di Kabupaten Bojonegoro. Cukup aneh mengingat Bojonegoro bukan kampung halaman saya. Bahkan tak ada satupun saudara yang tinggal di Bojonegoro, tentu saja kecuali teman-teman blogger yang saya kenal melalui dunia maya. Asli, blusukan kemarin itu benar-benar dengan tujuan mbolang! Modalnya cuma nekat. Lha wong tiket kereta menuju kesana aja sangat murah, tiga rebu rupiah!

Sebelum melakukan blusukan saya terlebih dulu bertemu Bapak Camat Kanor. Kebetulan desa yang akan diblusuki masuk dalam wilayah Kecamatan Kanor.

Bagi warga setempat, Kecamatan Kanor termasuk dalam daerah yang sering langganan banjir. Lokasi desa yang dikupengi sungai Bengawan Solo membuat desa ini mudah sekali diterjang air luapan dari sungai Bengawan. Namun tahukah teman-teman bahwa meski berada di lingkungan ‘tidak aman’, tetapi desa-desa di Kecamatan Kanor memiliki banyak keistimewaan.

Ketika saya bersama teman Komunitas Bojonegoro tiba di kantor Kecamatan Kanor, saat itu sekitar pukul 20.00, Pak Camat Kanor, Bapak Subiyono, telah menunggu dengan sabarnya. Malam itu suasana Kecamatan sudah bukan suasana jam kerja sehingga hanya tampak beberapa petugas Pamong Praja yang setia menanti Pak Camatnya ‘kondur’.

Begitu tiba di depan ruangan kantor Camat, Pak Subiyono segera menyambut kami dengan hangat dan ramah. Pak Camat seolah memahami keterlambatan kami, yang tampak jelas dari pakaian setengah basah yang melekat dibadan kami.

Di sela-sela obrolan, Pak Subiyono menceritakan keistimewaan wilayah yang dipimpinnya. Dari sekian keunggulan saya sangat tertarik mengenai fakta yang mengungkapkan bahwa Kecamatan Kanor telah melahirkan putra-putra terbaik yang berjasa membesarkan negeri ini. Ada beberapa orang, Drs. Suyoto yang lebih dikenal dengan sebutan Kang Yoto, Bupati Bojonegoro yang saat ini masih menjabat, Serta Kyai Anwar Zahid, penceramah fenomenal yang tekenal dengan potongan ceramahnya, “Qulhu ae, Lek!”. Konon Bapak Soedharmono, mantan wakil presiden RI, juga pernah tinggal di Kanor.

Selain beberapa nama hebat, Kecamatan Kanor juga memiliki potensi wisata yaitu Masjid Nurul Huda yang disebut-sebut sebagai masjid tertua di Bojonegoro dan desa Kampung Nelayan.

Hari beranjak malam ketika Pak Camat kemudian mengajak kami menikmati hidangan makan malam dengan menu sederhana namun kenikmatannya begitu mewah. Yaitu menu sambelan dan nasi hangat. Usai menemani makan malam, Pak Subiyono pamit undur diri dan kami disediakan tempat untuk menginap.

Lingkungan Kecamatan Kanor menurut saya sangat ramah. Maksud saya ramah signal. Saya tak perlu repot-repot menghidupkan data di smartphone, tapi cukup memanfaatkan wifi. Jangan heran, walau Kecamatan Kanor jaraknya 20 kiloan dari Kota, namun fasilitas yang diberikan lumayan modern. Ada lapangan volly, lapangan sepak bola, ruangan tenis meja, serta pendopo yang dilengkapi kursi untuk internetan. Sengaja Pak Camat menata itu semua untuk mempersilakan warga yang membutuhkan akses internet. Harapannya seluruh warga desa dapat mengenal internet dan segala pemanfataannya.

Foto bersama Pak Camat Kanor, Kab. Bojonegoro, Bapak Subiyono
Foto bersama Pak Camat Kanor, Kab. Bojonegoro, Bapak Subiyono

Mbolang ke Bojonegoro modal tiga ribu

“Mbak, ke Bojonegoro naik kereta apa, ya?” tanya saya kepada petugas ticket di loket Stasiun Wonokromo.

“Ada KRD, Mbak. Harganya tiga ribu. Berangkat jam 10 siang.” Jawabnya sembari mengecek data KTP dan form pemesanan karcis.

Ah, yang bener cuma tiga ribu? Gak salah lihat nih mbaknya, batin saya. Kapan hari saya ke Malang naik Penataran tiketnya Rp. 5.500, lho! Jangan-jangan kuping saya yang salah dengarnya.

Etapi boleh juga tuh, murah meriah harganya…

“Kalau dari Bojonegoro ke Surabaya adanya apa Mbak?” tanya saya lagi. “Tapi yang jadwalnya pualiiingg malam”. Maksud hati beli tiket pulang sekalian.

“Ada, harga lima puluh ribu. Berangkat jam 11 malam”

Buset, selisihnya jauh banget. Masak berangkat tiga rebu, pulangnya lima puluh rebu.

“Tar, Mbak.. yang malam kereta apaan mbak, kok jauh banget beda harganya?” mencoba pastikan lagi.

“Yang malam kereta Kertajaya, Mbak. Sampai di Bojonegoro jam 11 malam”

“Ooh.. kalau KRD malam gak ada ya Mbak?” berusaha cari upaya dapat tiket gratisan hehe

“Gak ada, Mbak..”

“Ya udah buat berangkatnya aja Mbak 2”

“Enam ribu, Mbak”

Saya masih termangu melihat prin-prinan tiket yang ada di tangan saya begitu keluar dari barisan antrian. Kok murah sekali.. hanya dengan uang tiga ribu saja saya akan sampai ke Bojonegoro. Masih dengan perasaan tak habis pikir lantas saya berjalan ke parkiran motor dan membayar biaya parkir  yang tarifnya sama dengan harga tiket kereta KRD Surabaya- Bojonegoro, tiga ribu rupiah!

Dalam hitungan puluhan menit perasaan saya seperti dipermainkan dengan uang tiga ribu. Njomplang banget. Perjalanan Surabaya-Bojonegoro seperti yang tercetak ditiket membutuhkan waktu setidaknya 2 jam 15 menit. Sedangkan harga karcis parkir yang hanya ditipin 15 menit harganya pun juga tiga ribu. Sama-sama tiga ribunya, lho, padahal. Aneh, yo..

Wes mboh lah saya juga bingung. Ngapain ngoyo mikir uang tiga ribu yang penting saya sudah dapat karcis berangkat ke kota Bojonegro. Eh, Bojonegoro hehe..

Kereta KRD Bojonegoro berangkat dari Stasiun Pasar Turi. Walaupun dalam kategori kereta lokal ternyata peminatnya banyak juga. Dan lagi-lagi saya masih tak habis pikir, mbayar karcisnya itu lho kok ya cuma tiga ribuuu… gak sumbut sama mbayar karcisnya. Wes tah, Yun, ojok nggremeng ae, dikek’i murah kok njaluk larang! 😀

Masuk ke dalam kereta, suasananya persis kereta ekonomi Surabaya-Jakarta. Model tempat duduknya, unit ACnya, dan yang paling menakjubkan kebersihan keretanya. Dari hasil penelusuran mata iseng saya, ternyata kereta KRD Bojonegoro ini sebenarnya kereta Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta yang jadwal keberangkatannya sekitar jam 4-5 sore. Lumayanlah nambah-nambahi omset PT KAI.. dari pada gerbongnya nganggur dan duduk-duduk di Stasiun lebih baik dimanfaatkan hehe..

Sudah dulu ya, saya capek, habis pulang dari mbolang, makanya lama baru update hehe..

Menyusuri situs wisata Pesanggrahan Taman Sari

Dipandang dari berbagi sisi manapun, keindahan kota Yogjakarta selalu berhasil membius hati. Walaupun diulang sampai beberapa kalipun datang ke Yogja tak akan pernah bisa bosan! Mulai dari pusat kotanya, kemudian Maliorobo yang menjadi daya tarik para wisatawan, hingga daerah-daerah pusat kerajaan dan wisata lainnya. Nah, salah satu destinasi yang pernah saya kunjungi di propinsi istimewa ini adalah Taman Sari. Wuih, jangan ditanya bagaimana cantiknya Taman Sari ini. Perpaduan cagar budaya yang kental dengan nuansa seni ini berhasil memikat saya ketika tiba di Yogja akhir tahun lalu.
IMG_1241
Sebenarnya saya sekeluarga awalnya ingin pergi ke Malioboro, karena bisa dibilang tempatnya pas banget buat wisata, kuliner dan juga belanja hehe. Ditambah lagi dengan adanya berbagai pilihan penginapan dan hotel di kota Yogya yang cenderung terjangkau dari segi harga tapi pelayanannya tetap memuaskan. Tapi akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke tempat wisata yang lain. Dengan alasan, kalau Malioboro sudah beberapa kali dikunjungi hehe. Maka dari itu kami coba menelusuri cagar budaya Taman Sari.
IMG_1248
Petualangan dimulai dengan kendaraan umum. Pertama, saya berangkat ke Yogjakarta dari Surabaya, tepatnya dari Terminal Bungurasih waktu masih menunjukkan dini hari. Sengaja saya berangkat jam 1 dini hari agar tiba di Terminal Giwangan antara jam 8-9 pagi. Kalau tidak salah waktu itu saya mengejar waktu Jumatan di Masjid Agung Kauman. Rencananya usai Jumatan saya mengunjungi Taman Sari yang kabaranya sangat eksotis. Dan konon Taman Sari adalah istana pemandian kerajaan pada zaman dahulu.

Jarak Taman Sari dari Masjid Gedhe Kauman Keraton Yogjakarta tidaklah jauh. Kurang lebih 500 meteran. Saya dan Suami memilih jalan kaki menuju ke sana menyusuri jalan KH. Ahmad Dahlan. Walau melalui jalanan yang macet dan panas kami tetap menikmati suasana Yogja yang khas sembari memotret sesuatu yang dianggap menarik. Jalanan menuju Taman Sari yang sedikit menanjak menghasilkan pemandangan indah di belakang sana.
IMG_1244
Taman wisata Taman Sari ini tidak susah untuk ditemukan, karena di beberapa titik terdapat papan petunjuk yang akan membantu mengarahkan. Setelah berjalan selama puluhan menit tibalah kami di depan sebuah gapura berbentuk melengkung. Sesuai arahan warga sekitar, saya diberi alternatif masuk melalui jalan belakang yang katanya terdapat Sumur Gumuling dan Pulau Cemeti. Mulanya sempat ragu, takut salah arah, sebab yang kami lewati adalah gang-gang perkampungan yang sempit. Yang membuat kami yakin jalan itu benar adalah puing-puing bekas bangunan yang lebih mirip disebut situs. Ditambah lagi dengan adanya papan petunjuk yang bertuliskan Bangunan Cagar Budaya Situs Pesanggrahan Taman Sari, sehingga semakin meyakinkan kalau kami ada di jalan yang benar.
IMG_1254
Semakin masuk ke dalam, kami seakan dibawa ke suatu tempat antah berantah melalui lorong mirip bunker. Bila dilihat sekilas lorong itu terkesan misterius. Saya dan Suami tetap berjalan mengikuti kemana arah lorong itu berujung. Sungguh, situs ini benar-benar membuat saya penasaran. Ternyata oh ternyata, ujung lorong itu adalah perkampungan penduduk. Dengan setengah bingung kami tetap berjalan dan olala.. kami baru tiba di depan pintu masuk Taman Sari yang sebenarnya!
IMG_1250
Setelah membayar karcis masuk Taman Sari seharga Rp. 8.000/orang kami baru mengerti inilah situs pemandian itu.

Dari pintu masuk kami harus melalui gapura ala keraton. Gapura ini bentuknya unik dan saya suka banget lihatnya. Di balik gapura tampaklah taman-taman indah dengan rerumputan yang rapi dilengkapi jalanan setapak untuk lalu-lalang pengunjung. Di taman itu juga terdapat pot tanaman berukuran besar dan bentuknya seperti gentong. Di bagian sisi yang merapat ke tembok terdapat kayu tua berukuran besar tergeletak begitu saja di rerumputan. Keren banget pokoknya. Di sana, saya seperti sedang berada di dalam lingkup kerton masa lalu dan saya seakan-akan ikut terbawa suasana keraton di masa jayanya!
IMG_1260

IMG_1261
Puas menikmati taman, kami melanjutkan perjalanan menuju kolam pemandian. Meski sudah tidak dipakai mandi, namun kolam pemandian ini terawat bersih. Kolam-kolam itu dikelilingi oleh tembok tinggi dan diapit oleh Gedhong Gapura Panggung dengan ukiran artistik Jawa kuno. Ditengah-tengah kolamnya terdapat beberapa mata air yang bentuknya unik seperti jamur.

Tapi, yang membuat saya heran dengan cagar budaya Taman Sari ini adalah lokasinya yang terletak di tengah perkampungan padat penduduk. Padahal di setiap gang yang kami lalui banyak sekali bangunan bekas peninggalan keraton. Dan setelah saya browsing di internet, Taman Sari ini dulunya merupakan kompleks keraton. Di kompleks ini terdapat danau, pulau, sumur dan terowongan air. Dan yang sering dikunjungi oleh wisatawan saat ini merupakan kolam pemandian Umbul Binangun, dimana dulunya kolam ini digunakan sebagai tempat pemandian Sultan beserta istri dan putra-putrinya.
IMG_1259
Meski sudah dianggap situs, namun keelokan Taman Sari masih saja mengeluarkan aura keindahan. Dan ini semakin menguatkan bahwa Yogjakarta merupakan Daerah Keistimewaan yang benar-benar istimewa.

Secara keseluruhan, Yogya ini memiliki banyak sekali keunggulan mulai dari tempat wisatanya, pusat kotanya, tradisi Kerajaannya, pilihan akomodasinya yang ramah dikantong, seperti Zodiak dan hotel Whiz Yogya, serta yang paling menarik adalah wisata belanjanya yang membuat hati ini ingin terus kembali ke sana.

Nah, bagaimana dengan teman-teman, adakah yang sudah pernah ke Taman Sari?

Diundang on air Gebyar BCA Kebanggaan Indonesia

Ini undangannya yang dikirim ke email lengkap dengan round down acara
Ini undangannya yang dikirim ke email lengkap dengan round down acara

Sejak jadi blogger, sudah beberapa kali saya diajak ke acara On air. Di Stasiun radio malah pernah jadi narasumber. Dari pengalaman itu saya jadi tau bagaimana proses siaran hingga penyiar bisa ngomong lancar dengan suaranya yang merdu.

Sabtu, 29 Nove, pengalaman melihat langsung proses On Air saya bertambah. Dari On Air di radio menjadi On air di Televisi. Yah, meskipun on air kali ini saya tidak didaulat jadi narasumber *siapa kamu tiba-tiba muncul jadi narasumber hehe*. Dapat undangan exclusive secara personal aja udah sesuatu..

Ceritanya, beberapa waktu lalu ada email masuk dari GoodLife BCA. Isi emailnya GoodLife BCA ngundang saya untuk mengikuti acara off air dan on air Gebyar BCA di Surabaya yang ditayangkan di Net. TV. Jelas senang dong, jarang-jarang Gebyar BCA live di Surabaya. Biasanya kan di Jakarta, tuh. Sstt tau gak sih, undangan itu sebenarnya khusus ditujukan untuk nasabah prioritas BCA. Tau sendirilah berapa saldo nasabah prioritas. Mm.. memang sih saya juga nasabah BCA, syukur Alhamdulillah saldo saya hingga saat ini sudah mencapai 100 M! Embeerrr…. 😀

YUNI6947Dua hari sebelum hari H, BCA menghubungi saya untuk mencarikan 2 blogger Surabaya (1 undangan berlaku 2 orang). Setelah beberapa kali dapat tolakan karena alasan waktu, akhirnya dapat juga. Maklum karena rata-rata mereka pekerja dan ada pula yang rumah tangga. Gak bisa maksa juga.

Beberapa jam menjelang acara saya kirim pesan ke teman-teman untuk janji ketemuan. Masalahnya lokasi acara Gebyar BCA ini berada di Pangkalan Tentara area Monumen Jalasveva Jayamahe di kompleks Armada Timur TNI. Tidak semua orang bisa masuk ke sini dan undanganlah satu-satunya free pass masuk. Supaya tidak saling tunggu-tungguan saya minta mereka kumpul jam 5 sore, buat jaga-jaga telatnya nanti. Di undangan sebetulnya tertulis 18.30.

Setengah 5 saya mulai OTW. Baru juga jalan ratusan meter tiba-tiba matic saya mati plethes. Distater no respon. Wes pokok’e ngadat maksimal! Mana sudah dandan cantik, eh keringat sak jagung-jagung. Lihat langit udah gelap aja. Nyari bengkel pada tutup. Setelah melalui proses serba sulapan akhirnya matic berhasil dikandangin dan kami berangkat dengan motor lainnya.*rental motor, Buk?* hehe

Sampai didaerah Perak saya dan Mas Rinaldi pakai acara nyasar. Kesasarnya jauh pula. Selama ini yang kami tau jalanan Perak itu hanya arah pelabuhan. Untung ada Polisi baik yang membantu menunjukkan arah.

Didekat pintu check undangan, sudah 1 teman yang hadir. Yang lainnya malah ada yang masih dirumah. Huh! Bikin sebel! Masa iya kami harus nunggu dia. Kalau sudah dijalan sih gapapa, lha ini masih dirumah. Andai lokasinya gak jauh seperti ini saya pun tau diri gak nyuruh mereka datang lebih awal. Lha ini kan kami harus ngikuti peraturan Armatim. Bingung juga mau ditinggal atau ditunggu. Andai dia datang saya gak mungkin juga balik lagi ke pintu check undangan. Masuk ke monumennya aja segitu jauhnya. Belum nanti ke masjid sholat Maghrib dulu.

Setelah diskusi kami memutuskan masuk. Yang telat terserah aja soalnya sudah maghrib dan gerimis. Acaranya sudah mau mulai.

Masuk kedalam Armatim pemandangannya bagus banget, angin lautnya segar. Sayang kami tak bisa menikmati karena hujan deras. Menunggu reda kami sholat dulu di Masjid Armatim.

Di kompleks Armatim itu seperti kita sedang berada di Museum Kapal. Ada banyak Kapal perang milik TNI AL yang bersandar, salah satunya Kapal Phinisi Dewa Ruci.

Gebyar BCA live Surabaya

Masuk kedalam venue suasana sudah ramai. Kursi di round table sudah penuh. Yap, akhirnya memang kami telat. Sampai venue sudah jam 19.00.

Secara keseluruhan tata letak sekitar panggung begitu mewah. Di dalam tenda yang serba hitam itu banyak ditemukan accesories berbau kelautan nusantara, seperti mutiara, kerang, pasir pantai, dan kain batik yang disalur-salurkan disepanjang jalan masuk. Di beberapa sudut tampak meja berisi banyak menu makanan khas hidangan Indonesia. Konser ini mengangkat tema Kebanggaan Indonesia, jadi segalanya juga bersentuhan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia.

IMG_20141202_164135
Ciehhh 😀

Untuk memuaskan tamu undangan BCA dan Net. juga menyediakan area foto dengan background Kapal Dewa Ruci, lho.. semua tamu undangan boleh foto disana dan langsung mendapat hasil cetakannya. Super keren, sih!

Beberapa menit sebelum mulai On Air, diruangan yang penuh sesak dan gelap itu samar-samar saya melihat Andre Taulani, Gista Putri dan 2 pembawa acara The Comment. Lupa namanya siapa. Dari jauh saya lihat Andre tampak dekat dengan penonton. Bahkan ketika ada beberapa anak kecil minta foto, Andre dengan sotoynya pasang muka lucu.

YUNI6901

Konser dibuka oleh suara Armand Maulana, grup band GIGI. Lalu ada Duo Maia menyanyikan lagu Ratu Sejagat. Bertubi-tubi ada Ruth Sahanaya muncul membawakan lagu Andai Kan Ku Kembali. Di tengah konser Andre sempat duet dengan Citra Scholastika menyanyikan Bulan Lautan tapi Kolam Susu.

Ada yang menarik dengan penampilan GIGI di lagu ke dua. Ketika memulai beberapa bait lagu Janjimu, Armand sedang beraksi di atas kendaraan tempur di seberang panggung. Saya dan seluruh undangan merasa heran ketika mendengar suara Armand, tapi yang tampak dipanggung hanya Dewa Bujana dan kawan-kawan. Ternyata oh ternyata..

Secara keseluruhan saya puas menghadiri acara Gebyar BCA dan Net. TV. Panitia sudah bekerja begitu maksimal termasuk ekstra keras ketika hujan tiba-tiba mengguyur Surabaya. Terima kasih GoodLife BCA semoga tidak kapok ya mengundang saya ke acara BCA selanjutnya 🙂
IMG_20141202_163406

 

Sensasi Maksimal Layanan Garuda Indonesia

garuda1
Gambar: web Garuda-Indonesia

Ini pengalaman setahun lalu ketika saya dinobatkan menjadi finalis lomba blog. Walau masih dalam tahap nominasi tetapi kebahagiaan itu sudah mengguncang, terlebih ketika panitia meminta saya datang ke Jakarta dengan seluruh biaya akomodasinya ditanggung oleh penyelenggara. Woww.. luar biasa!

Tiga hari sebelum jadwal ke Jakarta saya belum mendapatkan kejelasan tiket dari panitia. Panitia hanya menelepon saya untuk konfirmasi kesediaan saya datang ke Jakarta. Itu pun seminggu sebelumnya. Untuk menanggulangi galau coba-coba saya membuka website untuk mencari tiket pesawat murah. Serunya hunting tiket melalui online itu lebih mudah. Kadang-kadang bisa menemukan promo menarik. Seperti website yang sedang saya buka ini, menunya sangat lengkap. Semua serba ada, mulai Reservasi, cari info promo,  lihat jadwal penerbangan, ngecek status reservasi, dan sekaligus check-in secara online!

Tampilan website Garuda-Indonesia. Gambar: Garuda-Indonesia
Tampilan website Garuda-Indonesia.

Di website ini saya bisa melihat banyak penawaran menarik yang disediakan oleh Garuda Indonesia. Penawaran special itu seper Istimewa, Pesan hotel, Sales promo, Penawaran bank, Program kemitraan, Travel Insurance, BPTV, dan Garuda Plusgrade.

Dari sekian promo saya lebih tertarik dengan BPTV. BPTV atau Boarding Pass True Value adalah layanan istimewa Garuda Indonesia kepada penumpangnya. Hanya dengan menunjukkan Boarding Pass maka penumpang bisa mendapatkan potongan harga di beberapa merchant seperti toko, hotel, spa, pusat perbelanjaan, dan lain-lain, yang bekerja sama dengan Garuda.

Program Baording Pass True Value. Gambar: Garuda-Indonesia
Program Baording Pass True Value. Gambar: Garuda-Indonesia

Sehari sebelum keberangkatan saya mendapat email yang isinya tiket PP Surabaya-Jakarta dengan Maskapai Terbaik Indonesia. Alhamdulillah akhirnya tiket itu datang jugaa.. tak menyangka panitia memberi pilihan maskapai terbaik untuk saya, Garuda Indonesia. Cocok seperti website yang saya buka sebelumnya.

Kredibilitas Garuda Indonesia sebagai Maskapai terbaik Indonesia sudah tak diragukan lagi. Semua orang mengakui itu, saya salah satunya. Akan tetapi mungkin rejeki saya menggapai angkasa bersama Garuda baru tercapai saat ini karena sebelum-sebelumnya saya hanya mampu membeli tiket jalur darat. Seperti nasehat orang bijak bahwasanya doa yang dipanjatkan pasti dikabulkan oleh Tuhan, hanya sampai kapan kita bersabar menunggu terkabulnya doa itu. Dan saya merasa saat inilah doa saya dikabulkan

tiket garuda

Esok paginya, dengan membawa tiket yang telah di print out saya memulai perjalanan menuju Bandara Juanda. Disana telah menunggu salah satu teman yang juga finalis lomba, namanya mbak Vika. Kebetulan sekali saya dan mbak Vika baru pertama kali naik Garuda Indonesia, jadilah sama-sama gugupnya.

Ada pengalaman berkesan ketika berada di counter check-in. Selama ini yang saya tau tiap kali melakukan check-in calon penumpang dikenai biaya airport tax dengan sejumlah uang. Sejak dalam antrian saya sudah menyiapkan data pendukung seperti print out, tanda pengenal dan dompet. Semua ini saya siapkan agar nantinya bila tepat didepan loket tidak membutuhkan waktu lama, dan tentu saja mempercepat proses check-in. Ndilalah, oleh petugas saya tidak ditarik airport tax. Sempat terpikir jangan-jangan untuk urusan kecil begini sudah dibereskan oleh panitia pengundang. Ow, ternyata bukan. Free airport tax ini merupakan salah satu bentuk layanan Garuda Indonesia bagi para penumpangnya. Dan free airport tax ini telah diberlakukan sejak awal Oktober 2012. Alhamdulillah, uang saya saya utuh hihi.. tak hanya itu proses check-in juga lebih singkat karena rata-rata penumpang telah melakukan check-in melalui beberapa alternatif, antara lain:

City Check-in yang bisa dilakukan dikantor pemasaran Garuda Indonesia. Asyiknya melakukan City Check-in adalah pelayanannya dibuka selama 24 jam hingga 4 jam sebelum keberangkatan.

Web Check-in seperti yang saya sebutkan diatas, setelah melakukan reservasi, penumpang juga bisa langsung melakukan check-in melalui web.

Phone Check-in Ini yang disebut sebagai pelayanan sempurna dari Garuda Indonesia, yaitu mementingkan speed service. Untuk menjaga antri panjang, Garuda membuka layanan phone check-in bagi calon penumpang.

Mobile Check-in Khusus layanan ini masih dalam tahap pengembangan namun kedepannya layanan ini akan segera dibuka.

Check-in Garuda Indonesia
Boarding Pass

Setelah check-in saya duduk di selasar tepat didepan boarding room. Sengaja saya tidak langsung masuk karena beranggapan jadwal keberangkatan saya masih satu jam lagi, masih lama. Sambil duduk itu sesekali mata saya melihat petugas bandara yang dengan ‘repotnya’ memanggil penumpang untuk keberangkatan (sebelum jadwal saya) agar segera masuk ke boarding room. Sambil berkeliling petugas itu membawa papan yang bertuliskan nomor penerbangan. Mereka dengan sabarnya menunggu penumpang yang masih berada diluar. Ini adalah salah satu konsep Garuda Airlines Experience  yaitu ketulusan, jiwa bersahabat dan ciri orang Indonesia yang terkenal ramah tamah. Konsep ini telah diluncurkan sejak tahun 2009, lho!

Konsep Garuda Airlines Experience ini memang sedang digalakkan sebagai bentuk layanan kepuasan konsumen Garuda Indonesia. Dengan pengalaman ini diharapkan dapat mendongkrak citra Indonesia dimata Internasional.  Ada beberapa konsep Garuda Airlines Experience yang didasarkan pada 5 panca indera: Sight, Sound, Scent, Taste, dan Touch

Salam Garuda Indonesia
Salam Garuda Indonesia.

Masuk ke dalam kabin saya langsung disambut ramah oleh awak kabin dengan ‘Salam Garuda Indonesia -nya. Menggunakan seragam khas budaya daerah, kebaya dengan kombinasi batik parang gondosuli cukup menarik dipandang. Beberapa menit lagi saya akan berada bersama mereka dengan nomor penerbangan GA309. Didalam kabin, awak kabin tak hanya diam melihat penumpang  kebingungan mencari tempat duduk terutama penumpang yang sudah ‘sepuh’. Dengan sabar ‘Mbak-mbak cantik’ itu cekatan membantu penumpang mencari nomor tempat duduk dan bahkan saya melihat ada beberapa yang membantu penumpang yang mengalami kesulitan memasukkan barang kedalam bagasi.

Pramugari Garuda Indonesia tampil anggun dengan seragam model kebaya dan batik
Pramugari Garuda Indonesia tampil anggun dengan seragam model kebaya dan batik. Sumber gambar dari Wikipedia

Selama penerbangan seluruh penumpang dibagikan permen, sekotak snack dan minuman. Khusus minuman, penumpang boleh memilih sendiri. Pilihannya macam-macam, dan yang pasti Indonesia banget. Cocoklah dengan lidah saya. Dan saya pun memilih orange jus dingin, sedang Mbak Vika memilih susu coklat. Bekal inilah yang menemani saya menikmati AVOD dihadapan saya.

Untuk penerbangan domestik  hiburan Audio Video on Demand menggunakan layar berukuran 9 inchi dengan pilihan yang disediakan terdiri dari musik, film, serta permainan. Untuk filmnya disediakan 10 judul film Indonesia, 35 film Hollywood dan 25 film Internasional seperti Jepang, Korea, Cina, India, Eropa. Dari sekian film saya memilih film 5 cm. Kebetulan sekali saya belum pernah nonton film ini meskipun dibioskop lagi booming-boomingnya.

Disebelah saya, mbak Vika, sedang asik membaca majalah yang memang disediakan untuk bahan bacaan dan sesekali membaca koran nasional yang boleh dibawa pulang oleh penumpang.

Monitor LCD layar sentuh kelas ekonomi Garuda Indonesia
Monitor LCD layar sentuh kelas ekonomi Garuda Indonesia. Sumber foto Wikipedia
Pemandangan di luar jendela pesawat
Pemandangan di luar jendela pesawat

IMG_1359-Optimized

Tak terasa waktu 60 lebih sekian menit terlewati. Saya harus menyudahi film di monitor meskipun belum mencapai ending. Mungkin saking kerasannya saya menikmati suasana pesawat dan kenyamaan fasilitas sehingga lupa diri bahwa saya sedang berada di atas angkasa. Efek kenyamanan itu salah satunya berasal dari kebeningan sound yang dihasilkan oleh AVOD . Tampilan dan menu Audio Visual On Demand Garuda Indonesia ini membuat saya semakin bangga terhadap Indonesia. Wallpapernya menggunakan foto candi kebanggan, candi Borobudur serta alunan musiknya khas sentuhan music daerah di Indonesia. Ditambah lagi interior yang selalu menguarkan aroma segar semacam perpaduan aroma tumbuhan dan rempah Indonesia.

Sesampai di Bandara Soeta saya mengantar mbak Vika dulu mengambil bagasi dan selanjutnya bertemu dengan panitia yang menjemput kami. Karena masih harus menunggu peserta lainnya panitia meminta kami menunggu di lounge Garuda. Kebetulan sekali perut saya sudah teriak-teriak dan Alhamdulillahnya saya dan peserta lain yang sudah menunggu dipersilakan makan sepuasnya. Makanan-makanannya enak dan unik. Rata-rata makanan tradisional khas Indonesia. Begitu juga dengan minuman dan camilan yang banyak sekali pilihannya. Salut dengan maskapi ini yang walaupun namanya telah mendunia namun tak meninggalkan budaya dan tradisi Nusantara.

Sambil menikmati makanan saya bertemu dengan Mbak Lusiana Trisnasari yang juga menjadi salah satu finalis. Mbak Lusiana datang dari Riau dan kami dipertemukan di Lounge Garuda. Intinya sih kopdar di Lounge. Keren nggak sih hihi..

Kopdar di Lounge Garuda. Keren nggaik sih hihi
Kopdar di Lounge Garuda bersama Makmin KEB, Mak Lusiana Trisnasari dan Mbak Vika, teman seperjalanan. Foto dokumentasi Mak Lus
Saya dan teman-teman blogger menunggu jemputan di Bandara. Kopdar lagiii.. :D
Saya dan teman-teman blogger menunggu jemputan di Bandara. Kopdar lagiii.. 😀 Foto jepretan teman media yang juga finalis, mbak Budi Hartati. Makasih Mbak  🙂

Setelah semua berkumpul kami meninggalkan lounge.

Oya saya sempat melakukan kecerobohan besar. Tanpa sadar saya meninggalkan HP di salah satu sofa di lounge. Untungnya ada petugas yang baik hati menghampiri saya mengembalikan pada saya. Padahal saya sudah berjalan lumayan jauh, tuh. Terima kasih banyak, Pak.. *beruntung HP saya ditemukan petugas Garuda, kalau tidak entahlah apa yang terjadi*

Pengalaman terbang bersama Garuda Indonesia ini meninggalkan banyak kesan. Seperti pengalaman saya, Garuda Indonesia patut disebut pioner maskapai dengan segala pelayanannya yang serba maksimal. Mulai petugas bandara, awak kabin, hingga petugas lounge, semuanya bekerja sempurna.

Garuda Perluas jaringan di Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur

Melengkapi pelayanan dibidang penerbangan, Garuda Indonesia juga melebarkan sayap dengan membuka rute baru di wilayah Indonesia Timur dan Kalimantan. Bahkan untuk penerbangan dari Balikpapan telah dibuka 3 rute baru. Yakni Balikpapan – Berau, Balikpapan – Banjarmasin, dan Balikpapan – Manado.

Pesawat Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia

Layanan penerbangan Garuda Balikpapan ini telah beroperasi sejak 1 Agustus 2013. Dengan dibukanya layanan ini diharapkan kawasan Indonesia Timur semakin dikenal luas tak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga wisatawan manca negara. Bukan tak mungkin kemudahan akses ini menjadi langkah awal sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan langkah nyata mengenalkan potensi pariwisata wilayah Indonesia Timur ke seluruh dunia.

Cukup puas terbang menggunakan layanan Garuda Indonesia. Semoga masih ada kesempatan lagi buat saya untuk melanglang buana bersama Garuda. Amiin..

Tiket Garuda Indonesia