Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya

IMG-20150329-WA0000
Permisi, numpang narsis, yee 😀 Foto by Mbak Nining

Tanggal 28 Maret kemarin saya mengikuti perayaan Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya. Selama tinggal dibumi ini, baru kemarin itu saya benar-benar menikmati perayaannya. Dan ternyata seperti yang dibilang Mas Gilang, Bukankah dengan merasakan gelap, maka kita baru bisa merasakan indahnya terang?, berhasil membuat saya percaya bahwa ketika gelap, terang api lilin yang kecil itu menjadi penerang sangat indah.

Gimana rasanya gelap-gelapan satu jam?

Rasanya hmm.. rasanya sedap, nikmat, gurih, asin, manis, ada dingin-dinginnya, dan ada lembut-lembutnya. Eeh ada rasa coklatnya juga!

Kok gitu?
Iyaah, ketika gelap-gelapan saya dan teman-teman blogger sedang menikmati makan malam di Cafe Bromo. Gelap jadi nggak seperti gelap, secara makanannya enak-enak hihi..

IMG_20150328_202251
Staf Sheraton Surabaya sedang menyalakan lilin 60+

Jadi begini, setelah mengikuti gathering Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya beberapa waktu lalu, Sheraton Surabaya mengundang lagi saya dan teman-teman blogger buat diajak seru-seruan menikmati perayaan even Earth Hour. Sambil bergelap-gelap ria, kami disuguhi penampilan Sanggar Alang-Alang yang membawakan instrumen kontemporer. Nyala lilin yang membentuk angka 60+ terlihat semarak ditengah ruang lobby hotel sehingga momen ini begitu indah diabadikan dalam gambar.

Lebih istimewa lagi, Sheraton Surabaya juga mengumumkan juara blog competition tentang Perjalanan Hijau Sheraton Surabaya dalam peran sertanya menjaga kelestarian lingkungan.

IMG-20150329-WA0002
Dengan sertifikat Juara pertama, didampingi yang Mulia Raja Jalal *eh* Foto by Mbak Dila

Siapa juaranya?
Ehem-ehem.. jadi gak enak nulisnya..
Bukan maksud pamer, lho ya, tapi tapi, berhubung harus dijawab, ya sudahlah, dengan terpaksa saya harus menyebutkan bahwa juara pertamanya adalah saya.
Sekali lagi bukan mau pamer lho, kenyataannya memang saya juaranya. Beneran, nggak bohong, juara pertamanya memang saya. *kemudian dilempari akik rame-rame*

Seperti perayaan Earth Hour yang sudah-sudah, acara pemadaman selama 60 menit berlangsung tepat jam 20.30 sampai 21.30. Menjelang 14 menit sebelum dibunuh listriknya, kita semua berkumpul di lobby hotel sambil mengitari deretan lilin yang membentuk angka 60+. Sambil menunggu waktu menuju ke menit 00.00, manajemen Sheraton mengumumkan promo diskon 50% selama acara Earth Hour berlangsung.

IMG_20150328_203125
Bersama-sama memadamkan lampu

Begitu angka menuju 10 detik terakhir, kami teriak bersama-sama menghitung mundur 9,8,7,6,5,4,3,2,1, Jebreet!! Lampunya padam.

Meski semua tampak padam, tapi suasananya gak terlalu gelap banget, soalnya lampu punya tetangga sebelah terangnya maksimal. Kecuali ketika sedang hunting makanan di Cafe Bromo. Sambil nenteng piring, kami harus meraba isi panci sambil nengok-nengok isinya apaan. Takutnya mau ambil daging keliru laos hihi..
IMG_20150328_212949

IMG_20150328_213213

Seperti yang pernah saya tulis, sejak tahun 2009 Sheraton Surabaya rutin menyelenggarakan acara Earth Hour. Hotel berkelas bintang 5 di Surabaya ini dalam bisnisnya berupaya menjadikan Sheraton sebagai hotel yang peduli terhadap pelestarian alam.

IMG_20150328_214403
Yang Mulia, maukah kau menukarkan lilin-lilin ini dengan Mas Louis ituu?

Setelah perayaan Aksi 60+ Earth Hour 2015 Sheraton Surabaya, kini saatnya aku dan kamu bersama-sama beraksi menjaga bumi. Ini aksiku, mana Aksimu?!

Aksiku, Aksimu, + Aksi Sheraton Surabaya menuju perjalanan hijau

“Ini aksiku, Mana aksimu!!”

Teriakan bergema bersahutan di ruang meeting Kahuripan Hotel Sheraton Surabaya, Sabtu, 14 Maret 2015. Sambil mengepalkan jari, penuh semangat mengumandangkan yel-yel Earth Hour.

Mereka terdiri dari blogger, komunitas Earth Hour, dan staf Hotel Sheraton Surabaya yang sedang mengikuti gathering kampanye Earth Hour yang momentumnya akan digelar tanggal 28 Maret 2015 mendatang, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB.

YUNI8536
Blogger, Komunitas Earth Hour dan Staf Sheraton Surabaya beraksi mewujudkan perjalanan hijau

Kegiatan Earth Hour telah digaungkan sejak tahun 2007, namun kenyataan dilapangan masih banyak masyarakat belum paham apa makna penyelenggaraan Earth Hour. Selama ini Earth Hour hanya dianggap sebagai ajang memadamkan lampu selama 60 menit. Padahal dibalik aksi pemadaman lampu tersebut terkandung pesan penting bahwa aksi ini sebagai bentuk kepedulian kita sebagai penduduk bumi agar senantiasa merawat dan menjaga bumi dengan cara bersama-sama melakukan penghematan energi.

Meski pemadaman hanya berlangsung 60 menit, tapi jangan dianggap sepele, lho. Hal kecil ini berpengaruh besar bila dihitung secara global. Bayangkan, berapa banyak energi bumi dan sumber daya alam yang tersimpan jika di seluruh dunia melakukan pemadaman selama 60 menit! Jika ditotal, mengistirahatkan bumi selama 60 menit akan men-charge semangat bumi kembali setelahnya.

Lalu, apakah hanya dengan mematikan lampu selama satu jam saja aksi penghematan itu dilakukan? Tentu saja tidak. Momentum Earth Hour hanya dilakukan sebagai simbolis saja. Selanjutnya, setelah satu jam, itulah aksi Earth Hour sebenarnya. Yakni melakukan penghematan energi secara maksimal, seperti menekan penggunaan listrik, menghemat air, mengurangi volume sampah, memanfaatkan sumber daya berkelanjutan, serta mencintai lingkungan seutuhnya. Dan sudah selayaknya, kegiatan aksi earth hour dijadikan sebagai bagian dari gaya hidup.

Persis, seperti logo Earth Hour, 60+ (tambah). Angka 60 bergambar bumi, ditambah karakter tambah (+), yang artinya 60 menit momentumnya, (+) aksi nyatanya!

Pak Noviadi dan Backdrop logi Earth Hour 60+
Pak Noviadi dan Backdrop logi Earth Hour 60+

Aksi tambah (+) inilah yang ditunjukkan Sheraton Surabaya kepada blogger saat gathering berlangsung sebagai bentuk kampanye dan edukasi pentingnya melestarikan sumber daya alam yang ada dibumi ini.

Hotel Sheraton Surabaya dibawah jaringan hotel Starwood US berdiri pada tahun 1995. Saat ini Hotel Sheraton memiliki 348 kamar dan 9 meeting room berkapasitas 5-1000 orang. Menyadari bahwa bisnis yang dijalankan berkaitan erat dengan kelestarian lingkungan, maka sejak tahun 2009 – sekarang, Sheraton Surabaya mendedikasikan diri sebagai bangunan berkonsep eco hotel.

Bapak Noviadi Suryadarma, Dir. Operational Hotel Sheraton Surabaya, dalam materinya menjelaskan, bahwa sebagai hotel yang berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan, Sheraton Surabaya telah menerapkan beberapa kebijakan sebagai upaya kepedulian terhadap pengaruh buruk lingkungan.

Kebijakan itu adalah:
1. Sheraton Surabaya berupaya mengurangi dampak lingkungan dalam menjalankan strategi bisnis hotel
2. Menciptakan Produk dan layanan ramah lingkungan
3. Berkomitmen menjadi perusahaan yang mengedepankan kelestarian lingkungan.

Sheraton Surabaya mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terkait erat dengan kelestarian lingkungan. Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, Sheraton Surabaya terus berinovasi terhadap prinsip hemat energi, yang antara lain bertujuan untuk:
– Melestarikan sumber daya alam
– Meminimalkan limbah dan polusi
– Meningkatkan kualitas lingkungan ruangan
– Menetapkan dan melaporkan indikator-indikator utama kinerja lingkungan
– Meningkatkan kesadaran lingkungan hidup bagi karyawan, tamu, dan komunitas

Pengurangan Dampak Lingkungan

Lalu wujud nyata apa yang telah diterapkan Sheraton surabaya dalam praktek penghematan energi?

Mulai tahun 2015 ini, Sheraton Surabaya telah membuat semacam target yang diwujudkan dalam bentuk simbol angka pencapaian untuk jangka panjang. Simbol itu adalah:

“30/20 by 20”

Mungkin kita bertanya-tanya, apa maksud simbol tersebut. Yap, arti simbol itu adalah 30% Pengurangan ENERGI dan 20% Pengurangan AIR per jumlah kamar di tahun 2020.

Sementara tahun 2015 ini, target yang dipatok Sheraton Surabaya, 3% Pengurangan ENERGI per jumlah kamar, dan 3% Pengurangan AIR per jumlah kamar.

Aksi nyata penghematan energi ditampakkan langsung oleh karyawan kepada para tamu di Sheraton Surabaya. Sambil berkampanye, para karyawan ini aktif memberikan edukasi kepada para tamu manfaat-manfaat yang diperoleh jika melakukan penghematan energi.

Seperti yang tampak di ruang meeting Kahuripan dan ruang meeting Jenggala, saya dapat melihat sendiri bagaimana perilaku hemat energi dipraktekkan oleh hotel sekelas Sheraton Surabaya. Ruang meeting di Sheraton Surabaya didisain sangat ramah lingkungan. Seperti yang ada didepan saya, kursi dan meja untuk meeting tidak menggunakan bahan linen. AC disetting temperatur standart diangka 23 derajat. Alat tulis seperti kertas dan bolpoin disediakan di sudut meja untuk digunakan seperlunya (tidak disediakan disetiap meja). Begitupun untuk pot tanaman yang ada diruangan, bunganya ditanam secara organik.

Pot bunga di meja ruang meeting yang ramah lingkungan
Pot bunga di meja ruang meeting yang ramah lingkungan
Kursi dan meja tanpa linen terlihat lebih indah dan sederhana
Kursi dan meja tanpa linen terlihat lebih indah dan sederhana
SAM_0671-Optimized
Alat tulis disediakan dengan sistem supplies demand

Dengan melakukan praktek penghematan ini, Sheraton Surabaya telah berhasil meminimalkan produksi limbah, energi air, dan energi listrik.

Program Memilih Ramah Lingkungan (Make a Green Choiche (MAGC))

Sheraton Surabaya dalam bisnisnya memiliki 3 layanan housekeeping. Yaitu Layanan Standart, Layanan Green Program, dan Layanan Make a Green Choice (MAGC). Diantara 3 layanan ini, tamu dapat memilih salah satu layanan.

Dari ketiga layanan tersebut, Sheraton Surabaya berupaya menawarkan program MAGC kepada para tamu. Secara layanan program MAGC terbilang minim layanan, namun reward yang diberikan akan sangat menguntungkan tamu.

Customer Service menunjukkan card Make a Green Choice kepada tamu
Customer Service menunjukkan card Make a Green Choice kepada tamu

Program MAGC adalah tawaran yang diberikan hotel kepada tamu sebagai bentuk peduli lingkungan berupa penghematan air, energi dan sumber daya lainnya. Tamu yang memilih mengikuti program ini tidak akan mendapat layanan seperti:
– Mengosongkan tempat sampah
– Mengganti air minum
– Mengganti Refreshment Kamar (kopi/teh)
– Mengganti Tisu Toilet, wajah, dan perlengkapan kamar mandi
– Merapikan tempat tidur

Penampakan toilet kamar dan persediakan handuk dan tissu
Penampakan toilet kamar dan persediakan handuk dan tissu

Benefit apa yang didapatkan tamu bila berpartisipasi dalam program MAGC?

Bagi tamu yang mengikuti program ini, Sheraton Surabaya telah menyiapkan reward khusus berupa SPG (Starwood Preferred Guest) Starpoint atau disingkat SPG Starpoint. SPG Starpoint bisa didapatkan jika tamu menginap minimal 2 malam, yang setiap malamnya akan digantikan dengan 250 SPG Starpoints. SPG Starpoints ini nantinya dapat ditukarkan dengan reward menginap gratis di lebih dari 1.100 hotel di jaringan Starwood Hotel and Resort di hampir 100 negara. Dengan mengumpulkan 4000 SPG Starpoints, tamu dapat menukarkan SPG Starpointsnya.

Program MAGC Sheraton Surabaya Hotel & Towers
Program MAGC Sheraton Surabaya Hotel & Towers

Sajian Produk dan layanan ramah lingkungan

Seperti yang disampaikan Bapak Noviadi, 70% produk makanan yang digunakan Sheraton Surabaya berasal dari bahan lokal, sedangkan sisanya melalui impor. Bahkan saat ini Sheraton Surabaya sudah tidak lagi menyediakan menu makanan berbahan satwa yang dilindungi seperti sirip ikan hiu dan ikan paus.

Manajemen Material dan Limbah serta Penghargaan kepada Sheraton Surabaya

Untuk mengatur material dan limbah Sheraton Surabaya mengimplementasikan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) serta menyediakan 5 jenis tempat sampah berdasarkan bentuknya.

Kotak Sampah Hotel Sheraton & Towers Surabaya
Kotak Sampah Hotel Sheraton & Towers Surabaya

Sebagai bentuk kesetiaan menggunakan konsep bangunan hijau, Sheraton Surabaya telah beberapa kali mendapat penghargaan. Antara lain: Penghargaan Proper biru dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan Lingkungan Hidup, Penghargaan Green Building Awareness Award dari Pemerintah Kota Surabaya, dan lain sebagainya.

Sejumlah Penghargaan yang diterima Hotel Sheraton Surabaya
Sejumlah Penghargaan yang diterima Hotel Sheraton Surabaya

Beraksi menyambut Earth Hour

Setelah dijelaskan secara gamblang mengenai kampanye Earth Hour, serta ditunjukkan pula langkah konkrit yang dilakukan Sheraton Surabaya mengenai aksi kepedulian lingkungan, kini saatnya Aku dan Kamu beraksi menciptakan perjalanan menuju hijau. Sedikit perilaku penghematan akan mengubah dunia menjadi lebih baik.

SAM_0726-Optimized

Pesan orang bijak:

Bukankah dengan merasakan gelap, maka kita baru bisa merasakan indahnya terang?

Saatnya, Ini Aksiku, Mana Aksimu!

Blog Machinami, blog foto dan travelling berkelas dunia

Di dunia ini, blog photo memang belum begitu familiar. Kalaupun ada, isinya lebih banyak berisi teknik-teknik fotografi, tips-tips fotografi, review peralatan fotografi, atau apalah yang semuanya berhubungan dengan kamera.

Jikalau pemiliknya ingin mengunduh spesial capture foto saja diblog, yang diunggah mungkin hanya sekitar 1-2 saja, selebihnya keterangan foto yang disertai data exif.

Lalu bagaimana jika blog  foto travelling?

Hmm.. blog travelling, sih, memang wajib dengan foto, tapi kalau blog foto yang isinya hampir semua tentang travelling, agaknya susah ditemui.

Ada banyak blog travelling di dunia ini. Jika di bandingkan dengan niche yang lain, blog bertema travelling memang lebih diminati pembaca. Selain penyajiannya menarik, secara diimbuhi banyak sekali foto-foto tempat wisata yang digunakan sebagai penunjang, tulisan blog travelling kadang-kadang dipenuhi berjuta inspirasi agar pembaca dapat mengenal sisi keindahan panoram dibelahan dunia sana.

Selama yang saya tau, blog-blog travelling seringnya berisi tulisan-tulisan catatan pengalaman perjalanan. Seperti catatan cara menuju ke tempat wisata, biaya yang dibutuhkan untuk perencaan perjalanan, hal-hal unik yang ditemui selama perjalanan, tips-tips perjalanan, atau tulisan yang memang menjual sisi keindahan objek wisata yang ditemui.

Teramat jarang saya temui blog foto travelling dimana yang diunggah kebanyakan murni foto-foto. Salah satu blog foto travelling yang tadi pagi saya kunjungi adalah Blog Wandering the Wonderful Streets  di http://machinami.biz/.

machinami2
Header Blog Machinami

Jika dibaca dari url-nya, dan ada huruf kanji-kanjinya, blog ini nggak ‘Indonesia’ banget. Malah terkesan ke-Jepang-Jepangan. Iyup, memang pemilik blog ini adalah orang Jepang yang berprofesi sebagai pengacara. Nama pemilik blog itu adalah Minako Shoh.

Wheladalah ngapain saya tiba-tiba tertarik dengan blog ini?
Awalnya saya juga berpikir begitu, tetapi menurut penilaian saya ada segi keunikan yang ditonjolkan oleh blog tersebut, yaitu postingan foto-fotonya sebagian besar dijalanan. Ada sih artikelnya, Namun hanya sedikit saja. Saya perhatikan paling-paling berkisar 100-200 kata saja.

machinami edit21
Tampilan blog Machinami: Sederhana dan full galeri

Foto-foto di galeri blog machinami hampir seluruhnya berisi lanskap sudut-sudut lokal kota Jepang. Seperti yang saya lihat, ada gang, jalan-jalan, saluran air, taman, gereja, pasar, bangunan tradisional yang ada di kota Jepang. Jika dilihat dari sudut pengambilan gambar, Minoki Shoh sengaja mengunggah gambar untuk dokumentasi dan berniat mengabadikan catatan perjalanannya dalam bentuk foto.
Sebagai seorang pengacara, mungkin saja Minoki Shoh tidak ada waktu membuat banyak tulisan. Sebagai seorang penghobi travelling, dan sebagai dokumentasi jalan-jalannya, maka Minoki memilih menjadikan blognya sebagai blog foto travelling.

Sebagai blog foto yang memiliki nilai jual, blog machinami telah menjadi blog berkelas dunia. Meskipun angka elaxa berada diatas angka 10 ribu, dengan tingkat PR 3, tetapi visitor yang berkunjung ke blog ini terdiri dari 128 negara-negara didunia. Soal bahasa tak usah khawatir karena di side bar terdapat menu pilihan bahasa. Tak lebih dari 90 penggunaan bahasa bisa dipilih disana. Woww fantastis! Yang mengejutkan bahasa Jawa dan Sunda, masuk lhooo…

Sangat wajar bila blog ini dilihat dari manca negara sebab Minoki Shoh memang hobi berkeliling Jepang dan dunia, dan agaknya Minoki seorang penyuka street fotografi. Lihat saja foto yang diupload, kebanyakan terdiri seputar objek diluar ruangan. Gampang saja bagi Minoki mendapatkan foto jalan-jalan, nyatanya Minoki mengakui bahwa, Ia seorang yang terbiasa menggunakan moda transportasi umum.

Bagi teman-teman yang ingin mengetahui detail suasana kota di Jepang atau ingin berkunjung ke Jepang, rasanya wajib berkunjung ke blog ini. Tak berhenti di Jepang saja, ada pula sudut-sudut negara lainnya, lho, salah satunya adalah Vietnam. Hasil jepretan street fotografi machinami di Vietnam ini keren banget, lho, hampir mirip di Indonesia. Ada becaknya, ada sepeda motornya, penjual buah-buahannya, dan lain sebagainya! Yaah.. namanya juga negara satu rumpun, kaan…

michonimi1
Bagian sidebar nya ada Coming Soon dan I Want to Visit

 

Tips dari saya sebelum ‘jalan-jalan’ di blog machinami siapkan banyak camilan dan koneksi yang prima sebab menikmati street fotografi tak nyaman bila belum ditemani camilan dan koneksi lelet. Sambil ngemil, posisikan badan dengan rileks, selanjutnya biarlah foto yang berbicara…

Selamat berkeliling dunia 🙂

Musholla wanita di Mall Ciputra World Surabaya

Musholla wanita di Mall Ciputra World Surabaya, judulnya muslimah banget yak haha…

Tempat Imam sholat Musholla wanita Mall Ciputra World Surabaya
Tempat Imam sholat Musholla wanita Mall Ciputra World Surabaya

Jalan-jalan di Mall kadang suka lupa waktu. Bahkan menunaikan sholat wajib pun terpaksa diabaikan demi malas mencari Musholla atau Masjid terdekat. Seringnya saya temui pengelola Mall terkesan ‘ogah-ogahan’ menyediakan space sebagai tempat ibadah untuk para pengunjung Mall. Kalaupun disediakan tempatnya sangat kecil dan tidak nyaman.

Beberapa waktu lalu ada teman bertanya pada saya, bagaimana kondisi tempat sholat di Mall Ciputra World Surabaya. Sang teman ini datang dari luar kota dan ingin beristirahat sejenak di Musholla, untuk kemudian balik lagi sorenya kembali ke luar kota. Apalagi dia harus bawa bayi, sehingga Ia memutuskan untuk mencari tempat istirahat yang nyaman.

Mikir punya mikir, saya langsung teringat akan kondisi Musholla wanita di Mall Ciputra World Surabaya. Sebelumnya saya pernah kesana dan sangat terpesona dengan suasana Musholla yang kesannya pribadi banget buat kaum wanita. Iya, Musholla di Mall Ciputra World memang disendirikan. Wanita sendiri, Pria sendiri. Jadi nggak nyampur seperti di Musholla mall lainnya. Di Ciputra World satu ruangan yang disediakan khusus hanya untuk wanita saja.

Pertama kami cari Musholla di Ciputra World Surabaya agak bingung-bingung gimana, soalnya tau sendiri, Mall ini buesaar banget. Setelah bertanya-tanya, saya dikasih tau kalau tempat sholat tersedia di lantai 3. Lokasinya berdekatan dengan Studio bioskop.

Agak susah mencari Musholla disana karena tempatnya ‘nylempit’. Nyaris tak terlihat seperti Musholla. Justru yang terlihat adalah sebuah ruangan dipojokan dengan pintu yang terbuat dari kaca. Buat kaum lelaki, awas jangan salah masuk, yaa..

Ketika saya masuk, suasananya sunyi. Lantainya buersih nyaris tak ada tanda-tanda musholla ini digunakan.

Di dalam sebuah ruangan itu saya melihat fasilitas yang disediakan lumayan lengkap. Disana ada kursi tunggu, kaca rias lengkap dengan wastafel, lemari khusus penyimpanan barang, dan tempat wudhu. Disana juga ada toilet hanya saja, tidak berfungsi. Entah masih direnovasi atau memang tidak difungsikan agar menghindari air tercecer dimana-mana. Semua serba minimalis tapi menarik.

Di dalam ruangan sholat sendiri, ACnya dingin dan segar. Karpetnya bersih dan luas. Dibagian pojok terdapat gantungan khusus mukena. Sedangkan dibagian depan, dekat Imam, terdapat tumpukan AlQuran.

Rak Mukena di musholla wanita Mall Ciputra World Surabaya
Rak Mukena di musholla wanita Mall Ciputra World Surabaya. Di belakang sana tampak tempat wudhunya.
Rak tempat penyimpanan
Rak tempat penyimpanan

Secara keseluruhan, nyaman banget sholat disana. Buat wanita berhijab nggak perlu takut-takut membuka kerudung karena yang didalam semuanya adalah wanita. Hanya yang menjadi catatan saya adalah semriwing bau apek yang menguar seperti bau –maaf- kaus kaki. Saya menduga, bau yang menyengat di musholla ini akibat ruangan dingin berkepanjangan sehingga membuat karpet jadi basah. Akibatnya keluar bau tak sedap.

Ada kursi tunggunya..
Ada kursi tunggunya..
BATAS SUCI
BATAS SUCI

Itulah sedikit cerita tentang Musholla wanita di Mall Ciputra World Surabaya. Semoga tulisan ini dapat menjadi peganga buat teman-teman ketika berkunjung ke Mall dan meluangkan waktu sejenak melaksanakan ibadah. Selamat Hari Jumat kawan

Desa wisata Osing dan potensi Desa Wisata di Jawa Timur

Ada yang pernah berkunjung ke desa wisata? Atau malah belum tau mengapa disebut desa wisata?

Hmm.. Saat pertama kali mendengar sebutan desa wisata, yang tergambar dipikiran saya adalah sebuah desa yang dibangun dengan konsep suasana asli pedesaan. Rumah-rumah tradisional berdinding anyaman bambu, dengan pagar terbuat dari kayu, serta suasana perkampungan yang penuh dengan rerimbunan pohon pring, dimana ketika tertiup angin berbunyi kretek kriyeekk..

Rumah Adat Osing Kemiren Banyuwangi.
Rumah Adat Osing Kemiren Banyuwangi. Sumber gambar: http://ceritayuni.blogdetik.com/2014/01/14/menguak-potensi-kopi-using-desa-adat-kemiren/

Bayangkan bagaimana serunya mendapati sebuah desa yang masih alami begini. Tak ada polusi, tak ada deru kendaraan, dan tak ada AC. Jangankan AC, tertiup Angin mBrobos Campur Debu alias ABCD aja badan sudah nggigil duluan. Jangan-jangan malah nggak berani mandi.. bangun dari tidur, cuci muka trus ngolesi sekujur badan dengan deodoran 😀

Namun semua itu ternyata rekayasa pikiran saya aja. Desa wisata tidak hanya menjual konsep suasana tradisional sebuah desa tetapi juga segala yang mengandung keindahan sehingga wisatawan yang datang betah berlama-lama tinggal di desa wisata.

Di Sidoarjo sendiri, beberapa tahun lalu sempat pernah ada desa wisata. Lokasinya di desa Wedoro – Sidoarjo. Di desa ini konsepnya tidak ‘desa’ banget, nggak ada rumah berdinding anyaman bambu, nggak ada pohon pring, yang ada justru asap debu kendaraan dimana-mana. Yang menjadikan desa Wedoro dikenal luas adalah karena aktifitas warga desa yang hampir kebanyakan memiliki usaha pembuatan sandal dan sepatu. Konon sandal dan sepatu produksi Wedoro telah berhasil menembus pasar internasional.

Desa Wisata Wedoro booming di akhir dekade 90 hingga awal milenium, tepatnya sekitar tahun 1995-2003. Saya masih ingat di Jalan Wedoro, deretan rumah-rumah penduduk disulap menjadi stand penjualan sandal dan sepatu. Setiap menit pengunjungnya begitu melimpah. Untuk sekedar melihat sepatu saja rasanya penuh sesak. Jalanan raya Wedoro yang mulanya lengang tiba-tiba dijadikan tempat parkir dadakan. Otomatis, ekonomi warga Wedoro meningkat drastis. Tak sampai setahun, bekas rumah-rumah penduduk yang sederhana berubah menjadi ruko dan gerai sepatu sandal berpintu kaca.

Namun entah mengapa desa Wisata Wedoro kini tak seterkenal dulu. Ruko, stand, dan gerai sepatu pelan-pelan berganti usaha. Meski masih ada 2 – 3 stand yang masih menjual sepatu, namun tak begitu menarik minat pengunjung untuk kembali mengangkat potensi desa Wedoro sebagai desa home industry. Meski sudah tak seramai dulu, desa wisata Wedoro telah mencatatkan diri menjadi desa Wisata yang dikenal sebagai desa pengrajin sandal dan sepatu.

Desa wisata lain di Jawa Timur yang pernah saya kunjungi adalah desa wisata Osing di desa Kemiren Banyuwangi.

Gang-gang kecil di desa Kemiren
Gang-gang kecil di desa Kemiren

Berbeda dengan desa wisata Wedoro, di Kemiren justru begitu kental adat budayanya. Mulai dari bentuk rumah adat, bahasa daerah, dan kelompok masyarakat (suku)nya. Itulah mengapa desa ini dikenal sebagai desa wisata Osing.

Lokasi desa wisata Osing terletak di desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, sebuah daerah yang memiliki sejuta potensi yang bersifat lokal. Daerah ini merupakan tempat tinggal suku Osing dengan bentuk rumah tradisional Osing. Bagi masyarakat Banyuwangi, suku Osing merupakan suku yang masih kental memegang adat budaya nenek moyang. Bahkan sebagai penghargaan, Pemerintah setempat menjadikan desa Kemiren sebagai daerah cagar budaya.

Produk lokal yang saat ini terus dikembangkan adalah kopi Kemiren. Kopi Kemiren ini diproduksi oleh sebuah Sanggar Paguyuban Tholek Kemiren (Pathok), yakni sanggar yang diprakarsai oleh Bapak Setiawan Subiakto seorang tester kopi kelas dunia, serta pemilik sanggar Genjah Arum.

Produksi kopi Kemiren yang diolah dengan cara tradisional. Abaikan cewek yang sedang 'ndplok' kopi :D
Produksi kopi Kemiren yang diolah dengan cara tradisional. Abaikan cewek yang sedang ‘ndplok’ kopi 😀
Kopiku nikmaat.. ah! Kopiku sedap.. mmh! Camilannya enaak.. ah! Kopi asli Kemireeen...
Kopiku nikmaat.. ah!
Kopiku sedap.. mmh!
Camilannya enaak.. ah!
Kopi asli Kemireeen…

Jika sedang berada di Banyuwangi, teman-teman silakan datang ke desa wisata Kemiren ini. Penduduk desa ini sangat terbuka menerima siapa saja yang datang ke desanya. Bahkan sekedar untuk melihat bentuk rumah adatnya pun, mereka dengan senang hati menyilahkan 🙂

Pesona Pemandian Air Panas Ciater Bandung

Lagi duduk didepan rumah sambil melihat orang pulang Jumatan kok tiba-tiba terlintas akan suasana pemandian Air Panas Ciater. Gara-garanya para kaum Adam ini jalan sambil payungan sajadah dengan wajah bersinar sehingga mengingatkan saya akan bagaimana nikmatnya berendam siang-siang dengan air rasa suam-suam kuku.  Seandaianya saja yang lewat si raja Jalal sambil membawa segelas jeruk dingin dengan kerlingan senyum nakalnya hehe..

Ciater merupakan tempat wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam serta merasakan nikmatnya mandi air panas sembari melihat pemandangan alam di tempat terbuka. Tempat ini tidak hanya menjadi favorit warga Jawa Barat, khususnya Bandung, namun beberapa wisatawan yang datang dari luar daerah maupun luar negeri ternyata juga menjadikan tempat ini sebagai salah satu tujuan favorit mereka. Itulah sebabnya mengapa Pemandian Air Panas Ciater selalu ramai dikunjungi setiap hari terutama akhir pekan. Mumpung sudah menjelang akhir pekan saya akan mengajak teman-teman menjelajahi Pemandian Air Panas Ciater sekaligus mengenalkan apa saja yang ada disana.

pemandian-air-panas-ciater-Optimized

Objek Wisata

Air Panas Ciater sebenarnya tidak terletak di Bandung, melainkan di daerah Subang, Jawa Barat. Tempat ini berada di dataran tinggi dengan suhu yang sangat rendah. Walau demikian air panas yang mengalir di tempat ini sudah cukup untuk melawan rasa dingin.

Pemandian Air Panas Ciater berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dan memiliki pemandangan alam yang masih asri, hijau dan menakjubkan. Tidak hanya itu, pengunjung juga akan disambut oleh indahnya panorama kebun teh yang indah, sejuk dan segar.

Berbagai kegiatan lain yang bisa di lakukan di sekitar Pemandian Air Panas Ciater diantaranya adalah berenang, memancing, arung jeram, bersepeda, berkuda, berkemah dan outbond, berjalan-jalan di sekitar perkebunan teh serta menikmati indahnya pemandangan sambil bermain golf di mini golf court yang telah disediakan.

Selain itu pengunjung juga dapat menikmati sensasi air panas yang memiliki banyak manfaat, mulai dari kesehatan kulit, dapat menyembuhkan rematik, gangguan saraf serta tulang, bahkan beberapa orang percaya bahwa air panas yang terdapat di tempat ini biss menyembuhkan seseorang dari tekanan darah tinggi, stroke maupun lumpuh.

Lalu, apa sebenarnya yang terkandung di dalam air panas tersebut hingga mampu mengobati berbagai jenis penyakit?

Ternyata air panas Ciater mengandung magnesium kalsiumsulfat, klorida, serta aluminium. Tidak hanya itu, air panas di pemandian Ciater memiliki ph sekitar 2,45 dengan suhu air sekitar 43 hingga 46 celcius

Keeksotisan wisata air panas Ciater ini membuat banyak hotel di Bandung menawarkan perjalanan wisata menuju ke tempat ini. Jadi, jika teman-teman ingin menikmati air panas yang berasal dari aliran Gunung Tangkuban Perahu ini, maka pemandian air panas Ciater merupakan tempat yang harus ada dalam daftar tujuan wisata.

Akses ke Pemandian Air Panas Ciater

Untuk menuju tempat ini, terutama bagi tamu yang menyewa hotel Bandung, dapat menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Jarak antara Bandung menuju pemandian Ciater ini kurang lebih 51 km, sedangkan dari kawah Gunung Tangkuban Perahu jaraknya hanya sekitar 11 km saja.

Bila teman-teman ingin menggunakan angkutan umum dari Kota Bandung, langkah yang ditempuh adalah kalian harus menuju ke Terminal Ledeng lebih dulu. Selanjutnya naik angkot yang menuju Lembang. Jarak pintu masuk Ciater dari terminal Lembang ini sudah dekat, bila ditempuh kira-kira tinggal 30 menit lagi.

Fasilitas

Fasilitas di tempat ini juga sudah sangat lengkap mulai dari kolam renang, kolam-kolam pemandian, air terjun, curug yang mengalirkan air panas, musholla, tempat parkir yang luas, bahkan bagi yang datang bersama keluarga atau pasangan, bisa sambil menikmati berbagai wahana dan permainan di tempat ini.

Akomodasi

Jika kalian ingin menginap dan menghabiskan malam di wisata Ciater, pengelola juga menyediakan berbagai penginapan, bungalow dan hotel di sekitar tempat ini. Namun jika Anda enggan untuk menginap di tempat ini dan lebih memilih di Bandung, hal tersebut juga tidak mengapa karena ada terdapat banyak hotel yang menawarkan paket tour menuju tempat ini.

Adapun beberapa hotel yang dekat dengan wisata pemandian air panas Ciater, berikut ini daftar nama-nama hotel di Bandung GoIndonesia yang bisa dipertimbangkan.

  • Stevie 6 Hotel, alamatnya: Jalan SersanB ajuri 72 Bandung
  • Hotel Pesona Bamboe, alamatnya: Jalan Raya Lembang no 227 Lembang, Bandung
  • The Green Forest Resort, alamatnya: JalanSersan Bajuri no 102 Cihideung, Bandung
  • Grand Paradise Hotel Lembang, alamatnya: Jalan Raya TangkubanPerahu nomor 50 Lembang, Bandung
  • Hotel Imah Seniman, alamatnya: Jalan Kolonel Masturi no 8 Lembang, Bandung

Nah, sekarang hari Jumat, besok sudah Sabtu, saatnya menikmati malam libur. Yang di Bandung atau teman-teman di luar Bandung, apa rencana liburan akhir pekanmu? Btw Selamat berlibur temaan 😉

Balai Pemuda dan Pusat Informasi Wisata Surabaya

Siapa yang nggak tau Gedung Balai Pemuda. Orang Surabaya pasti taulah dimana lokasinya. Selurusan dengan Plasa Surabaya tapi gak bisa langsung lurus, harus muter dulu lewat monumen Bambu Runcing. Tau sendirilah kalau jalan-jalan di Surabaya gak pakai muter dulu rasanya kurang afdhol hehe..
2015-01-22_02-46-26

Kemarin siang saya datang ke Balai Pemuda. Niatnya cuma satu, ambil brosur agenda wisata di kantor Surabaya Tourism Information Centre. Kedengarannya seperti gak ada kerjaan ya, ngoyo datang kesana tapi hanya buat minta brosur. Yah apalah saya ini gara-gara temanya Liga Blogger pekan ini yang harus menunjukkan agenda wisata tahunan daerah sehingga mau nggak mau saya harus minta data ke sana. *salahkan admin LBI!* hehe… Ampun, Min.
2015-01-22_02-45-50

Lokasi Balai Pemuda ini bersebelahan dengan kantor DPRD Surabaya. Letaknya persis di pojok pertigaan antara jalan Gubernur Suryo dan jalan Yos Sudarso, dua jalan yang tiap hari selalu dipadati kendaraan. Apalagi kalau sudah musim demo, wah harus jalan ngesot. Tapi inilah kecintaan saya dengan Surabaya, semacet-macetnya jalanan tetap bisa diterobos hanya dengan hitungan menit. Gak sampai jam-jaman. *tiba-tiba pengin peluk Bu Walkot* lah apa hubungannya ya hehe..

Gedung Balai Pemuda ini merupakan gedung cagar budaya yang sekarang sering digunakan untuk even-even yang bersifat pelayanan. Setiap hari gedung ini selalu didatangi masyarakat. Selain sebagai pusat informasi wisata, di dalam kompleks gedung ini juga terdapat Perpustakaan Kota Surabaya. Kalau hari Minggu halaman gedung ini kerap dijadikan sebagai tempat pertunjukan macam jaranan, dan reog.

Salah satu ruang pelayanan yang saya masuki adalah Tourism Information Centre. Di dalam ruangan itu terdapat seperangkat meja kursi gaya kuno. Di sekitar meja kursi itu terdapat dua rak dan etalase besar. Salah satu rak berisi brosur informasi hotel, resto, museum, tempat wisata, dan lain-lain. Sedangkan rak lainnya berisi katalog dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Madura. Di dalam etalase terdapat souvenir dan pernik-pernik khas Surabaya.
IMG_20150122_104447

2015-01-22_02-44-23
Program yang saat ini sedang digalakkan Tourism Information Centre adalah Surabaya Shopping and Culinary Track 2015. Adapun rute tracknya adalah:

Hari Selasa:
Balai Pemuda – Balai Kota/Taman Surya – Taman Bungkul – Masjid Al Akbar – Royal Plaza – Patung Suroboyo (depan KBS) – Balai Pemuda

Hari Sabtu dan Minggu:
Balai Pemuda – Balai Kota/Taman Surya – Taman Hiburan Pantai Kenjeran Lama – East Cost Center – Sentra UKM Meer – Taman Flora/Kebun Bibit Bratang – Balai Pemuda

Lalu bagaimana dengan perpustakaan Kota?
Secara keseluruhan tampilan perpustakaan kota tampak hebat. Sayang saya gak bisa mengambil gambar suasana di dalam, kata petugasnya kalau mau foto harus minta surat ke Dinas dulu. Whaladalahh leren ngurus surat dhisek 😀

Saya gambarkan, didalam perpustakaan terlihat banyak buku. *yo jelas namanya saja perpustakaan*. Buku-buku itu tersusun rapi di rak-rak yang tersusun sesuai ketagori. Selain rak buku terdapat meja-meja dan beberapa unit sofa empuk. Di meja itu saya lihat pengunjungnya tak sekedar membaca buku tapi juga membuka leppie. Sayang disana gak ada barista dan pelayan yang nyuguhi kopi hehe..

Oya di dalam perpustakaan itu juga terdapat unit-unit komputer yang disediakan buat pengunjung bila ingin internetan atau bermain game. Semuanya gratis!
Khusus anak-anak juga disediakan area sendiri lengkap dengan mainan dan komputer anak-anak. Asik, kan?

Nah bagaimana dengan di kotamu kawan, adakah paket wisata atau Perpustakaan Kota/ Kabupatennya?