Kampung Nelayan Bulak, Destinasi Wisata Baru di Surabaya

“Surabaya Surabaya oh Surabaya..”

Air Mancur

Lagu Surabaya mengalun kalem diantara warna-warni lampu air mancur setinggi 9 meter di sekitar Jembatan Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Kamis petang, 7 April 2016. Pemandangan indah yang masih dalam taraf uji coba ini dihadiri awak media dan warga sekitar yang penasaran melihat ikon wisata baru di Surabaya yang belum di resmikan oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Air Mancur Jembatan Kenjeran

Lampu dan air mancur bergoyang di pesisir pantai merupakan satu diantara destinasi yang ditawarkan oleh Kampung Nelayan Bulak yang sebentar lagi menjadi Kampung wisata masa depan Surabaya.

Ada yang tau dimana lokasi Kampung Bulak? Kalau belum tau, baiklah akan saya kasih tau..

BulakFest2016

Kampung Bulak berada di Kecamatan Bulak. Lokasinya tak jauh dari Pantai Ria Kenjeran, tepatnya di sebelah utara. Kampung Bulak merupakan kawasan pesisir yang memiliki keunikan destinasi, yaitu Bulak sebagai Kampung Wisata Surabaya. Bila pagi hari, Kampung Bulak menyuguhkan lukisan alam berupa matahari terbit yang dikenal sebagai Sunrise of Bulak. Bahkan, sejak 4 tahun lalu, Bulak telah memiliki Sentra Ikan Bulak, yakni pusat perdagangan ikan serta hasil olahan laut terbesar di Surabaya.

Watuwatu

Bulak Sebagai Kampung Wisata Surabaya

Berbeda dengan kampung lain di Surabaya, Kampung Wisata Bulak memberikan sentuhan kampung nelayan yang humanis dan ramah kamera. Di sini, wisatawan dapat melihat aktifitas warga yang sebagian besar menjadi nelayan sekaligus melihat dari dekat bagaimana pengolahan ikan dilakukan hingga sampai di tangan konsumen.

kerang
Seorang anak sedang menguliti kerang

Merajut Jaring
Menjahit

Pada tanggal 3 April lalu, saya berkesempatan blusukan di Kampung Bulak bersama Ibu Walikota Surabaya. Guayaa sekali kan saya, bisa blusukan bareng ‘Ibuke Arek-arek’ haha.. kebetulan pas saya kesana, Bu Risma sedang memberikan pengarahan kepada warga sekitar cara mengelola Kampung Bulak supaya menjadi destinasi wisata yang ‘laris’ di Surabaya. Bahkan, dalam kesempatan itu, Bu Risma berencana menyediakan Banana Boat untuk menarik wisatawan yang datang di Kampung Bulak. Harapan Ibu Walikota ini selaras dengan harapan para nelayan, yaitu meningkatkan taraf ekonomi Bulak. Waah, bagaimana rasanya naik Banana Boat di pesisir Bulak, ya? Pasti seruuu..

BulkFest Bu Risma

Disela memberikan pengarahan, Bu Risma juga meresmikan event BulakFest2016, yaitu event untuk mendulang Kampung Bulak sebagai destinasi menarik. Ajang BulakFest2016 diisi dengan banyak kegiatan seru, antara lain Blogger Blusukan Bulak, Lomba Foto Sunrise of Bulak, Pengobatan Gratis, Lomba Rumah Nelayan Bersih, Lomba Perahu Nelayan Cantik, Lomba Senam Ibu, Lomba Perahu Mini, Lomba Masak Ikan dan demo Masak Ikan Asap, serta Nelayan Fashion Show. Kegiatan seru ini berlangsung antara tanggal 3 hingga 10 April 2016.

Usai melakukan diskusi bersama warga, Bu Risma melihat suasana Kampung Nelayan yang kemudian diakhiri dengan bersih-bersih pantai.

Bu Risma

Cindy dan Nadira, Mahasiswa semester 2 Teknik Kelautan ITS, yang pagi itu sedang bersih-bersih pantai menyatakan kekagumannya terhadap Kampung Bulak. Bahkan Ia dan teman-teman sesama Mahasiswa rela turun ‘gunung’ untuk membantu warga Bulak membersihkan sampah non organik di bibir pantai.

“Hari ini ada jadwal bersih-bersih pantai, Kak. Membersihkan sampah non organik. Kalau pantainya bersih kampung nelayan ini akan terlihat indah” ucap Cindy sambil mengangkat kantong sampah hitam.

Sepakat dengan Cindy, Nadira menambahkan bahwa Ia dan teman-temannya semangat mendukung program bersih-bersih sampah. “Kami, kan, dari jurusan Teknik Kelautan, jadi bersih-bersih sampah seperti ini sudah biasa buat kami. Sayang pantainya kalau kotor. Pemandangannya jadi tidak sedap.

anak its

Hari itu suasana Kampung Bulak sangat ramai. Selain bersih-bersih sampah, banyak warga yang mengikuti program pengobatan gratis yang bertempat di halaman Sentra Ikan Bulak.

Sentra Ikan Bulak dan semangat pedagang Hasil Olahan Ikan

Bicara Kampung Bulak, bayangan kita akan terbawa ke gedung Sentra Ikan Bulak (SIB). Yap, gedung yang berada di ujung pantai ini merupakan Pusat Penjualan Ikan Terbesar. Disini kita dapat menemukan berbagai macam produk olahan ikan, mulai dari ikan asap, kerupuk ikan, kerajianan kerang, hingga tempat kuliner! Segala oleh-oleh, lengkap deh disini!

SIB

Sentra Ikan Bulak terdiri dari 2 lantai dan memiliki total 200 –an stand. Tiap jenis usaha dibeda-bedakan tempatnya sehingga pengunjung akan mudah mencari lokasi sesuai kebutuhan. Serunya lagi, Sentra Ikan Bulak berhadapan dengan pantai, sambil berbelanja dan kulineran, pengunjung bebas menikmati suasana pesisir pantai.

Camat Bulak, Bapak Soeprayitno, disela-sela bersih-bersih pantai meyakini bahwa antusiasme pedagang ikan di Bulak cukup besar.

“Warga Bulak sangat antusias berjualan ikan, kendalanya adalah respon memanfaatkan Sentra Ikan Bulak sebagai tempat berdagang saja yang kurang. Semoga setelah BulakFest2016 memicu mereka memindahkan lapak dagangan ke Sentra Ikan Bulak..”

Pak Camat

Sentra Ikan Bulak ditujukan bagi warga Bulak agar nyaman berjualan hasil olahan laut. Sebagai Sentra, SIB akan jadi jujugan wisatawan jika ingin berbelanja ikan. Ibarat Pusat Perbelanjaan, SIB menjadi pusat jual beli komoditi perikanan yang tak kalah dengan pasar ikan lain di Surabaya. Apalagi saat ini Kampung Bulak sudah menjadi sosok destinasi yang diperhitungkan wisatawan. Kampung yang nyaman dan bersih, akan memancing pengunjung membanjiri Sentra Ikan Bulak.

Arek Suroboyo, ayo rame-rame ke Bulak..

Intip Tips di Bawah ini Sebelum Membeli Sepeda Lipat

Salah satu trend olahraga di Indonesia saat ini adalah bersepeda. Banyak para karyawan kantoran yang sudah memilih mengikuti kampanye bike to work. Sepeda lipat atau SeLi menjadi pilihan bagi para pengguna sepeda karena pemakaiannya yang mudah dan praktis.

sepeda lipat

Berikut ini 5 tips memilih sepeda lipat bagi yang berminat membeli SeLi dalam waktu dekat.

1. Ukuran Ban

Perhatikan ukuran dan berat SeLi. SeLi yang memiliki ukuran roda 16 inchi atau 20 inchi lebih praktis dan cepat dilipat bila melalui medan berat.

Untuk SeLi dengan roda 16 inchi, lebih pas dijinjing dalam transportasi umum karena ukurannya yang lebih ringan dan ringkas jika dilipat. Namun kekurangannya, SeLi ini kurang cocok bagi yang memiliki postur tubuh cukup tinggi dan menggunakan SeLi untuk perjalanan yang jauh. SeLi dengan roda 16 inchi lebih cocok untuk pengguna sepeda di daerah perkotaan. Sementara itu, untuk SeLi dengan roda 20 inchi, sangat pas bagi yang mementingkan kinerja sepeda daripada portabilita

ban sepeda lipat

2. Perhatikan Body Sepeda

Ada banyak pilihan bahan material SeLi seperti magnesium, aluminium alloy, dan hi-ten steel.

Bahan hi-ten steel akan lebih berat daripada SeLi berbahan aluminium. Apalagi jika menenteng sepeda dalam kondisi terlipat. Selain itu juga bahan dengan aluminium lebih tahan karat ketimbang SeLi dengan bahan lainnya.

3. Pilih gear sesuai kebutuhan, demi kenyamanan bersepeda

Pilihlah jumlah gigi atau gear pada SeLi sesuai kebutuhan. Jika hanya akan digunakan untuk sekedar keliling kompleks, maka SeLi dengan single speed sudah cukup. Untuk penggunaan jarak jauh, pilihlah SeLi minimal 8 speed, walaupun harganya agak lebih mahal. Untuk alternatif harga yang lebih terjangkau, pilihlah sepeda lipat yang menggunakan 6 speed belakang dan 2 speed depan (dual chain rings).

4. Cari sepeda lipat yang komponennya selengkap dan semurah mungkin.

Untuk yang suka meng –customize sepeda, namun terhalang budget, bisa mengambil alternatif membeli sepeda lipat dengan komponen lengkap. Daripada membeli sepeda menggunakan komponen biasa, namun memaksakan untuk meng-upgrade-nya sendiri, malah membuat budget membengkak.

sepeda lipat

5. Cek promo sepeda lipat di Tokopedia melalui Excite Shop.

Tips memilih sepeda lipat yang terakhir adalah: rajin-rajin cek promo tokopedia! Berbagai pilihan sepeda lipat dari yang paling murah, hingga yang paling customized bisa didapatkan di promo tokopedia via Excite Shop!

Temukan sepeda lipat idaman di shop.excite.co.id. Caranya cukup dengan masuk ke bagian promo tokopedia. Jika beruntung kalian bisa mendapatkan tambahan kode kupon potongan harga di sana.

Pastinya, berbelanja promo Tokopedia melalui Exchite Shop, bisa menambah point yang nantinya point tersebut dapat ditukar dengan voucher pulsa Gratis maupun voucher Tokopedia lainnya dengan nominal yang lebih besar.

Demikian Tips Sebelum Membeli Sepeda Lipat. Semoga tips-tips yang saya bagikan bermanfaat buat teman-teman.

Kalender Even Wisata Surabaya 2016

Kalender Even Wisata Surabaya 2016

Kalender even wisata Surabaya 2016 untuk bulan Januari dan Februari ini saya perhatikan penuh dengan agenda kesenian, terutama pertunjukan seni tradisional khas daerah dari Jawa Timur. Salah satu agenda yang masih terus dipertahankan hingga saat ini adalah pertunjukan reog dan jaranan.

Kalau sedang ingin jalan-jalan pagi, saya selalu mampir ke Balai Pemuda untuk melihat pertunjukan reog dan jaranan. Seru, sih, soalnya tontonan gratis hehe. Reog dan Jaranan biasanya di selang-seling. Misalnya Minggu pertama Reog, Minggu kedua Jaranan. Minggu ketiga Reog, Minggu keempat Jaranan. Jadwalnya sama, setiap hari Minggu pagi mulai jam 8 hingga jam 10. Tarif parkirnya juga murah, untuk motor di patok seribu Rupiah sajaa…

Jadwal Kalender even wisata Surabaya bulan Januari dan Februari 2016 ini saya dapat dari kantor Surabaya Tourism Information Center yang bertempat di Gedung Balai Pemuda, jalan Gubernur Suryo no. 15 Surabaya. Sengaja saya meluncur ke tempat ini demi mendapatkan info agenda kota untuk ngejar postingan tema Liga Blogger Indonesia 2016. Admin LBI lihatlah perjuangan sayah inii.. Hehe

Baca juga: Kalender Even Wisata Surabaya 2015

Mengenai jadwal agenda kota sebetulnya sudah saya dapatkan di web www.surabaya.go.id, tapi kok hanya bulan Januari dan Februari saja yang ditampilkan. Bulan lainnya kemana? Tidak puas saya putuskan untuk pergi ke Balai Pemuda saja. Eh, ternyata agenda kota Surabaya memang disusun 2 bulan sekali, tidak sekaligus setahun seperti di daerah lain. Saya gitu orangnya, gak gampang percaya sama informasi di web! Haha..

Waktu saya ke Balai Pemuda, kantor Surabaya Tourism Information Center sedang direnovasi. Kantornya sepi, untungnya saya mendapati banner kalender wisata yang persis sama seperti di web. Harapan awal saya datang ke kantor ini supaya mendapatkan informasi agenda yang lebih lengkap. Tapi ya sudahlah, adanya cuma itu, yang penting udah dapat bahan buat nulis postingan ini hehe..

Kalender Even Wisata Surabaya 2016 beberapa agenda terdapat pameran Pajangan Kaligrafi dan foto. Selebihnya ada Ketropak, Ludruk, Wayang Orang, Reog, Jaranan, Musik kelompok Pengamen Jalanan. Dari sini bisa saya lihat kalau Pemerintah Kota Surabaya ingin mengedepankan kesenian Jawa Timur yang harus selalu dilestarikan.

Agenda pertunjukan kesenian tradisional banyak diselenggarakana di THR Surabaya. Seperti yang kita ketahui bahwa gedung Ketoprak di THR kian lama kian tak diminati pengunjung. Penonton lebih suka nonton bioskop ketimbang nonton ludruk dan ketoprak. Kalaupun ada penonton, yang datang paling banyak 20 orang. Bahkan konon sering tak sampai 10 orang. Itulah kenapa Pemerintah Kota Surabaya giat mengadakan pertunjukan ini di THR. Selain untuk mengangkat budaya sendiri, juga supaya gedung THR bisa berfungsi dan kembali meriah seperti 10 tahun yang lalu.

Baca juga:
Balai Pemuda dan Pusat Informasi Wisata Surabaya

Bagi yang membutuhkan informasi Kalender Even Wisata Surabaya 2016, ini saya share kan fotonya.

image

Kalender Even Surabaya 2016 mungkin saja bisa berubah. Untuk lebih lengkapnya datang langsung aja ya ke Balai Pemuda atau telepon langsung di 031 – 5340444

Sensasi Tinggal Di Apartemen

Bagaimana sensasi tinggal di Apartemen?

Saya pernah punya pengalaman tinggal di Apartemen. Tidak lama, sih, hanya semalam saja. Itupun dalam rangka menerima tawaran merasakan bagaimana sensasi tinggal di apartemen.

P_20151018_103346

Sebagai orang yang tidak pernah memiliki riwayat tinggal di rumah susun, apalagi apartemen, sensasi yang saya dapat sangat luar biasa. Dengan segala fasilitas yang sudah tersedia, seperti lift, kran air warna biru dan merah -yang menandakan ketersediaan air dingin dan air hangat-, serta pendingin ruangan, tinggal di apartemen layaknya seperti tinggal di hotel. Meskipun di sebelah kanan dan kiri kamar saya ada penghuninya, tapi rasanya seakan-akan hidup sendiri.

Bagaimanapun juga apartemen tak lebih disebut sebagai kamar pribadi. Wajar jika tinggal di apartemen sama seperti tinggal di kamar yang sangat pribadi. Masuk ke kamar tetangga, sama artinya membuka rahasia pribadi ke orang lain, doong..

Tinggal di apartemen rasanya seperti mencoba sesuatu yang baru dalam hidup ini. Sesuatu yang belum pernah dirasakan dan membuat hati siapa saja menjadi penasaran. Dan bila sesuatu yang baru tersebut sudah berhasil dilakukan, akan ada rasa kepuasan tersendiri. Salah satunya seperti mencoba sensasi tinggal di apartemen.

Bagi yang sehari – harinya menghuni rumah tinggal, mereka memiliki opini sendiri rasanya tinggal di gedung apartemen yang rata – rata bentuknya memanjang ke atas alias lantai bersusun. Opininya macam – macam, ada yang positif, namun tak sedikit juga yang negatif.

Salah satu pendapat mengatakan, bahwa tinggal di apartemen dapat memicu perubahan besar terhadap pola pikir. Begitu juga, hidup di apartemen dapat mengubah gaya hidup masing – masing penghuninya.

Pola pikir penghuni apartemen terbiasa memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan keluarga. Sebab setiap penghuni apartemen kebanyakan tidak saling mengenal satu sama lain.

P_20151017_161556

Ah,seandainya saja penghuni apartemen membuat semacam komunitas Rukun Tetangga..

Oleh karena itu bila suatu hari penghuni mendapat masalah, mau tidak mau masalah tersebut harus diselesaikan sendiri.

Sedangkan untuk alasan gaya hidup, penghuni apartemen menyukai sesuatu yang praktis – praktis. Segala yang dibutuhkan sudah tersedia di apartemen. Misalnya ketika harus menemui tamu, mereka harus menemui di lobby.

Demikian sedikit banyak cerita tentang serunya sensasi tinggal di apartemen.

‘Ngekor’ Perjalanan Dinas Pak Kapolda

P_20160107_084739

Tanggal 7 – 9 Januari 2016 saya mengikuti Perjalanan Dinas Kapolda Jatim, Bapak Irjen.Pol. Drs. Anton Setiadji, SH, MH beserta pejabat Polda di Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Selama 3 hari perjalanan dinas, banyak pengalaman yang saya dapat, terutama disiplin mengikuti protokoler yang telah disusun sebelumnya. Susunan protokoler itu amat rapi. Isinya tak hanya daftar tempat yang harus dikunjungi, tetapi juga detail lamanya perjalanan dan lamanya waktu kunjungan.

Perjalanan di mulai hari Kamis jam 9 pagi dari Kantor Polda Jatim di jalan A. Yani Surabaya. Saya, dan 5 netizen dari Jawa Timur berada di antara rombongan bis yang didalamnya terdapat pejabat Polda. Selama perjalanan, saya tak banyak bertanya kemana saja tempat-tempat yang dituju. Ngikut aja, gituu.. kalau bis berhenti, ya turun..

Pokoknya nurut ajalah apa kata Bapak Kabidhumas Polda.. yang jelas, kalau nurut sama beliau, dijamin kenyang deeh hahaha..

Selama perjalanan saya banyak tanya-tanya tentang institusi Kepolisian. Kebetulan di sebelah saya ada AKBP Sigit Dany yang selalu aktif ngajak kita ngobrol. Termasuk ngobrol-ngobrol tentang fungsi pengawalan iring-iringan kendaraan. Selengkapnya Pengalaman di kawal Polisi.

Tujuan pertama yang di singgahi adalah Wisma Bhayangkara Pasir Putih Situbondo. Perjalanan selama lebih kurang 6 jam (plus insiden bus rusak di jalan raya Probolinggo) terbayar lunas. Lelah, letih, lesu, loyo amblas di gerus Pasir Putih 😀

2016-01-12_01-31-13

Eits, bukan sedang rekreasi..
Kebetulan Wisma Bhayangkara lokasinya berada di tepi pantai Pasir Putih, di jalan raya Situbondo – Banyuwangi. Pas banget tempatnya ini.. rekreasi yang tak terencana dan kita basah-basahan main Jetski hihi..

P_20160107_172350

Karena gak ada alat pengering baju, akhirnya kami manfaatinlah pagar pantai buat jemur baju-baju basah. Selama nunggu kering kita bakar-bakar ikan di tepi pantai, asiiikkk..

12471909_10205994709886675_7229144922812034674_o

Sesuai jadwal, di Wisma Bhayangkara ini Pak Kapolda mengadakan silaturrahmi bersama Forum Pimpinan Daerah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Muspika Tiga Pilar di Polres Situbondo. Dan acara Silaturrahmi ini menjadi acara pertama Kunjungan Kerja Kapolda di Situbondo.

P_20160107_194413

Kunjungan Kerja SITUBONDO – BONDOWOSO

Hari ke 2, Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi Polres Situbondo dan Bondowoso. Karena hari Jumat, dan agar Sholat Jumat tidak keteteran, jam 6 pagi rombongan sudah berjalan menuju Polsek Panarukan.

Kunjungan Kapolda di Polsek Panarukan tujuan utamanya adalah meresmikan kantor Polsek Panarukan dimana sekarang kantor tersebut berdiri di atas lahan milik sendiri. Oya, letak Polsek Panarukan tidak jauh dari titik nol jalur Panarukan. *Dan saya baru tau titik nol Anyer – Panarukan ternyata ada sejarahnya hehe..*

P_20160108_084946

Selain meresmikan kantor Polsek Panarukan, Pak Kapolda juga meresmikan sejumlah kantor Polres dan Rumah Sakit Bhayangkara di beberapa wilayah di Jawa Timur.

P_20160108_084758

Secara fisik, saya mengikuti kunjungan Bapak Kapolda di 3 tempat, yaitu Polsek Panarukan, Polres Situbondo, dan Polres Bondowoso. Di belakang itu, Pak Kapolda memiliki janji berkunjung ke Pondok Pesantren. Itu urusanya Bapak pribadi..

P_20160108_091023

P_20160108_091550
Disambut Drumband Polisi Cilik

Kunjungan Bapak Kapolda di 3 tempat disambut oleh warga dan seluruh jajaran Kepolisian dengan antusias. Meski terlihat sangar, namun Pak Kapolda kelahiran Malang ramah menyapa warga. Begitupula saat berdiri di podium, saya, jurnalis, dan semua hadirin selalu tergelak mendengar pidato Pak Anton yang yang penuh dengan guyonan-guyonan segar. Logat Madura yang digunakan juga tampaknya terdengar lucu. Walau roaming bahasa Madura, tapi saya lihat hadirin tertawa sampai terpingkal-pingkal. Kelihaian bahasa Madura yang di ucapkan Pak Anton karena beliau pernah tinggal di Jember selama 20 tahun dan pernah menjabat sebagai Kapolda Banyuwangi.

P_20160108_141943
Di Polres Bondowoso

P_20160108_142050
Bapak Kabidhumas dan pejabat Polda

P_20160108_142331

Dan tiap kali mendengar Pak Anton bicara, saya kok merasa seperti ada Pakde Cholik, blogger senior yang ramah dan murah guyon itu ya, hehe..

Selagi Bapak kerja, anaknya main-main wkwk
P_20160108_145200

2016-01-12_01-14-31

P_20160108_154526

Hari kedua kunjungan di tutup dengan makan malam di Hotel Aston Jember. Saat-saat ini para netizen boleh kopdar sesukanya dan makan Durian sepuasnyaa huahaha..

2016-01-12_01-46-40

Pengalaman di kawal Polisi

Ini cerita pengalaman di kawal Polisi.

Suatu saat saya terjebak di tengah kemacetan lalu lintas. Ketika sibuk menyelamatkan diri dari kepungan kendaraan, sekonyong-konyong dari arah belakang terdengar raungan sirine Polisi dengan kencangnya. Saya noleh belakang, rupanya sedang ada rombongan konvoi. “Dih, ini lagi! Udah tau macet, malah minta jalan. Ngerti antri, nggak, sih!” Rutuk saya jengkel.

Pengendara mana yang tidak sebal melihat ketimpangan seperti ini. Apalagi saat saya tau ternyata rombongan yang lewat adalah iring-iringan penganten! Andaikan yang lewat itu ambulan orang sakit atau mobil jenazah, mungkin masih bisa di maklumi. Tapi ini.. gak penting bangeet *pke tanda kutip*. Hmm.. maksud saya penganten, kan, bukan persoalan penting. Kenapa harus pakai pengawalan Polisi, dan juga minta jalan.

**

Pada Desember tahun 2013, saya menjadi salah satu peserta perayaan pesta sahabat di Jakarta. Penyelenggaranya perusahaan otomotif terkemuka. Saya tidak tau ada berapa iring-iringan mobil saat itu. Yang pasti saya sedang duduk manis di dalam bus bersama para sahabat blogger dan jurnalis dari seluruh nusantara.

Malam itu bus melewati jalan di depan Istana Negara yang macetnya gak ketulungan. Meski sudah memakai pengawalan ketat, tapi sangat sulit membelah lautan kendaraan. Bahkan saya dan teman-teman sempat bikin ledekan.

“Eh, kita kayak orang penting aja, ya, naik bis dikawal Polisi. Padahal kita nih siapa. Cuma Boolooggoorrr… *blogger di plesetin jadi bologgor*”

Dalam hati saya menduga-duga, berusaha berkaca pada diri sendiri. Mungkin ada diantara para pengendara yang marah dan sebal melihat konvoi kami. Meski begitu, timbul perasaan senang dan bangga pada diri sendiri akan pengawalan ini. Kapan lagi bisa jalan dengan pengawalan Polisi. Untuk sejenak saya melupakan kesebalan saya terhadap pengawalan rombongan penganten hihi.

**

Hari ini saya sedang mengikuti perjalanan dinas Kapolda Jatim di Situbondo dan Jember. Perjalanan dinas ini diikuti banyak staf Kapolda sehingga harus menggunakan beberapa mobil dan berjalan beriringan.

Apakah iring-iringan kendaraan menggunakan pengawalan Polisi?
Iya.

Namun dalam hati saya masih bertanya-tanya, mengapa harus menggunakan pengawalan Polisi?

Di dalam bus, sebelah saya duduk ada AKBP Sigit. Supaya pertanyaan saya terjawab dan hati menjadi plong, maka saya utarakan mengenai fungsi pengawalan Polisi dan sebab akibatnya.

Dijelaskan, bahwa meminta pengawalan Polisi sifatnya HARUS, selama di butuhkan. Pengawalan Polisi fungsinya untuk mempercepat perjalanan. Jadi bukan menghambat lalu lintas.

Salah satu tugas Polisi selain menjadi pengayom, adalah melayani masyarakat. Dan bentuk pelayanan terhadap masyarakat adalah memberikan pengawalan lalu lintas. Bila ada sekelompok masyarakat, komunitas, perkumpulan, atau apapun yang menggunakan jalan raya secara beriringan (konvoi) seyogyanya meminta pengawalan Polisi. Hal ini dilakukan agar perjalanan konvoi tidak ada halangan. Apa jadinya bila seandaianya ada 4 rombongan bis jalan beriringan lalu tiba-tiba ada pengendara yang nyerobot di tengah-tengah konvoi. Selain bis urutan belakang tertinggal, juga dapat menimbulkan pengendara lain celaka. Itulah fungsinya pengawalan.

Kalau cuma 1 mobil aja yang minta pengawalan?
Tidak boleh! Apapun jenis kendaraannya, sekeren apapun aksesoris emblem motor dan mobil yang dipakai, tidak boleh minta pengawalan. Ngapain Polisi ngawal satu mobil? Hihi..

Kalau pengawalan komunitas MOGE, bagaimana?
Nah, ini saya juga sangat sebal hihi..

Iring-iringan MOGE memang kadang-kadang meresahkan. Padahal iring-iringan MOGE tak lebih dari sekedar hobi semata. Tapi kenapa harus minta pengawalan Polisi?

Seperti yang kita tau, MOGE tidak di disain untuk jalanan di Indonesia. Memiliki kecepatan tinggi, MOGE harus dikasih prioritas. Sebagai masyarakat yang baik, ngalah dikit gapapa, lah ya.. untuk menghormati hobi orang lain. Habis gimana, namanya juga hobi.. gak mungkin kan kita melarang kesenangan orang lain. Oleh karena itu, biar iring-iringan segera berlalu, dan lalu lintas segera kembali normal, maka harus minta pengawalan Polisi. Semakin cepat konvoi MOGE lewat, semakin mudah pengaturan arusnya.

Justru kalau nggak pakai pengawalan, ditakutkan banyak kendaraan celaka. Pengendara MOGE ini kencang-kencang. Beriringan pula! Kalau gak ada yang ngawal dan ngatur bagaimana kondisi jalan raya?

Begitulah, sebenarnya pengawalan Polisi di lakukan untuk kepentingan bersama. Bukan buat sok-sokan dan berlaku seenaknya di jalanan.

Minta pengawalan Polisi bayar, nggak?
Secara prosedur tidak bayar. Alias Gratis!
Tapiii.. ada tapinyaa.. hehe.. yang namanya menggunakan jasa orang, tentunya telah menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Masa iya gak ada balas terima kasihnya. Yo know laah yaa.. 😀

Jadi intinya, siapapun boleh meminta pengawalan Polisi. Anak-anak TK yang rekreasi pun boleh minta pengawalan Polisi. Tinggal hubungi saja Polsek terdekat..

Teman-teman ada pertanyaan seputar Pengawalan Polisi? Sharing, yuk.. ^^

Surabaya – Bali, ketemu di Situbondo

Bagaimana perasaan kamu saat di tempat wisata yang luas dengan pengunjung yang padat kemudian ada yang teriak nama kamu melengking dari kejauhan?

Saat di Taman Nasional Baluran Situbondo, ketika asyik foto – fotoan di tengah savana yang membentang, tiba – tiba ada yang teriak nama saya:

“Mbak Yuniiiiii…….!”

Kontan saya tersentak. Lingak – linguk cari arah datangnya suara. Sedetik kemudian saya sadar, saya sedang berada di tempat umum dan disitu ada banyak orang bernama Yuni. Bisa juga ada orang iseng yang menyebut satu nama dengan acak untuk mengelabui orang – orang bernama Yuni. Dan saat semua Yuni menoleh, dia akan menertawai para Yuni – Yuni itu.

Namun, semenit kemudian saya terkesima melihat seorang wanita memakai khimar berlari menuju ke arah saya sambil tersenyum. Eh, eh.. siapa wanita ini? kenapa dia ada disini. Dan kayaknya menuju ke tempat saya berdiri.

Saya lukiskan posisi saya berdiri saat itu.

Usai berfoto di spot ‘sejuta umat’ Taman Nasional Baluran yang ada kepala – kepala bantengnya, kami melipir ke pantai Bama. Pantai yang berlokasi di ujung Taman Nasional. Menuju ke pantai ini mobil harus melalui satu jalur sepanjang 6 kilometer diatas pasir kering berdebu dengan pemandangan lahan savana dan ranting – ranting kering. Semua armada yang lewat, bus, mobil pribadi, dan motor, tak ada yang berhenti di area ini.

Sepulang dari pantai Bama, saya meminta teman menghentikan mobil di pinggir jalan untuk berfotoan sebentar. Spotnya menarik dengan latar belakang gunung Baluran. Selain mobil kami, tak ada mobil lain yang berhenti. Kecuali kendaraan yang lalu lalang dari / menuju ke pantai Bama.

Saat asyik foto – foto itulah ada seorang wanita yang memanggil nama saya. Saya perhatikan lamat – lamat, ternyata wanita itu adalah Mbak Sri Rahayu. Teman blogger yang tinggal di pulau Bali. Siapa sangka kalau orang Surabaya dan orang Bali bertemu di Situbondo? Di Taman Nasional pula. Yang saya herankan adalah, kami jarang bertemu, tapi Mbak Sri bisa mengenali saya dari kejauhan. Padahal saat itu saya tidak sedang menghadap ke arah jalan. Wih, benar-benar terkejut sayaa…..

Setelah salaman dan cipika – cipiki, saya kenalkan Mbak Sri dengan teman – teman blogger yang lain. Sama Mbak Prit dan Upit. Tak lupa juga foto bersama.

Kopdar dadakan di Savana Baluran

Dikirim oleh Rinaldy Purwanto pada 24 Desember 2015

Kata Mbak Sri keberadaan saya sudah terdeteksi dari kejauhan. Gaya dan body nya ‘Yuni’ banget. Mendengar paparan dari Mbak Sri saya tertawa tak habis – habis. Kok bisa, lho…! 😀

Selama ini pas lagi di tempat umum saya kebiasaan mengamati orang – orang di sekitar saya. Iseng aja, siapa tau diantara mereka ada yang saya kenal hehe.. Nah dengan Mbak Sri ini malah sebaliknya. Bukan saya yang mengenali orang, justru Mbak Sri yang mengenali saya haha..

Meskipun pertemuan kami hanya sebentar tapi kopdar dengan kawan dunia maya di dunia nyata menjadi sangat berkesan buat saya. Apalagi ketemunya di tempat umum dan tidak sengaja pulaa…

Terim kasih banyak Mbak Sri.. 🙂