Piknik
Kategori Piknik berisi tentang perjalanan saya mengunjungi tempat baru di Indonesia dan sedikit di Luar Negeri
-
Saat cagar budaya dijadikan sebagai pusat pertunjukan reog
Balai Pemuda merupakan salah satu gedung bersejarah yang hingga kini tetap dilestarikan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Sebagai cagar budaya, gedung ini kerap dijadikan sebagai langganan penyelenggaraan event yang bersifat kesenian tradisional. Salah satunya adalah pertunjukan seni reog Ponorogo. Setiap hari Minggu pagi, saya sering berkunjung ke gedung Balai Pemuda ini. Apalagi kalau bukan untuk menyaksikan pertunjukan reog. Ya, di gedung ini setiap hari Minggu, tepatnya di pelataran gedung selalu diadakan pertunjukan seni khas Jawa Timur. Jadwalnya berselang-seling, antara pertunjukan reog dan pertunjukan kuda lumping. Walau sering tampil, namun tak mengurangi antusiasme warga Surabaya untuk menonton pertunjukan reog ini. Sebab grup yang tampil setiap 2 minggu itu selalu memiliki karakteristik yang…
-
[Terios7wonders] Ketika Blogger dan Terios berpetualang 7 Hidden Paradise, serunya..
Awal Oktober 2013 lalu, 7 Blogger Indonesia diberi kesempatan menjelajah surga tersembunyi keliling Pulau Jawa hingga Pulau Komodo bersama Daihatsu Terios yang bertajuk Terios 7 Wonders, Hidden Paradise. 7 Blogger tersebut adalah pemenang lomba menulis Jelajah 7 Keajaiban Nusantara yang diselenggarakan oleh Daihatsu sebelumnya untuk mendekatkan diri dengan blogger sebagai sahabat. Sayang, dalam kompetesi itu tulisan saya tidak terpilih. Padahal mupeng banget ingin ikutan. Biarpun begitu saya tetap salut dengan 7 blogger tersebut, karena disela perjalanannya, para blogger masih sempat menuliskan cerita petualangan di blognya sehingga biarpun tidak turut serta saya masih bisa membaca, mengikuti dan turut merasakan bagaimana serunya naik Terios keliling Pulau Jawa melewati ragam medan yang tidak…
-
Mengunjungi CSR Aqua
Lanjutan posting kemarin.. Dalam sesi bincang-bincang kemarin, ada salah satu peserta yang bertanya, apakah CSR Aqua betul-betul di jalankan atau hanya sekedar pencitraan saja? Pencitraan akhir-akhir ini memang sedang panas di perbincangkan, tak hanya unsur politik saja. Dalam segala hal jika kegiatan baik hanya di suguhkan lewat kata-kata tanpa bukti nyata, akan di anggap sebagai pencitraan. Dan supaya tidak dianggap hoax, pihak AQUA mengajak seluruh blogger mengunjungi SANGGAR BELAJAR AQUA di Desa Keboncandi Kecamatan Gondang Wetan. Sanggar belajar ini merupakan salah satu komitmen AQUA Lestari dalam melaksanakan Praktik Perusahaan yang ramah lingkungan. SANGGAR BELAJAR Saat Bis rombongan kami tiba di depan Sanggar Belajar tampak beberapa ibu duduk di teras sekolah.…
-
Kereta ekonomi AC
Setelah menghabiskan beberapa hari di Surabaya dan telah kopdar bersama komandan Blogcamp beserta jajarannya, akhirnya Mas Mf Abdullah kembali ke kota Yogja. Sebelumnya saat kopdar, Mas Mf Abdullah sempat bilang kalau tiket kereta Gaya Baru Malam Selatan mengalami penurunan harga namun dengan fasilitas tetap sama yaitu Full AC dan kamar mandi bersih serta wangi. Mendengar kabar ini saya senang tapi juga ‘sedih’. Senang karena fasilitas perkereta apian kita sudah lebih baik, dan sedih karena saya harus meninggalkan cerita-cerita ‘indah’ seputar kereta api Gaya Baru Selatan ini. Saya teringat bagaimana rasanya naik kereta kelas ekonomi yang sumpek dan berdesak-desakan. Ini di karenakan PT KAI masih memberlakukan aturan ‘siapa cepat siapa duduk’…
-
Bu Risma dan kota seribu taman
Kalau di Jakarta ada Pak Jokowi, maka di Surabaya saya bangga punya Bu Risma (Tri Rismaharini) Sosok Ibu Walikota yang memiliki gaya kepemimpinan unik ini dalam 3 tahun jabatannya sedikit banyak telah sukses mengubah wajah kota Surabaya. Walau namanya mungkin tak setenar Jokowi tetapi bagi warga Surabaya, khususnya pasukan kebersihan, sosok Bu Risma sangat di hormati dan di segani. Pembawaannya sederhana, suka ceplas-ceplos, murah senyum tapi juga punya hobi marah-marah. Bagi yang pernah dan sering bekerja di bawah kepemimpinan Bu Risma, mendengar Bu Risma marah adalah hal biasa. Dan itu salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah. Saya punya 2 orang dekat yang bekerja sebagai petugas kebersihan kota. Dan dari mereka…
-
Ada cerita dibalik Soto Gobyos Ngarsopuran
Nama unik dan harga menarik masih dianggap senjata ampuh pengusaha kuliner untuk menjaring konsumennya. Nama makanan yang aneh dan harga yang cenderung murah meriah akan sukses membuat rasa penasaran pecinta kuliner untuk mampir dan segera mencicipinya. Seperti pengalaman saya saat berkunjung ke Solo Mei lalu bersama peserta ABFI 2013, sepulangnya jalan-jalan malam dengan Bis Werkudara, kami berniat untuk mencari makan malam. Kebetulan Bis Werkudara yang telah membawa kami putar-putar ke seluruh penjuru kota Solo berakhir di depan Hotel Sahid Jaya, sehingga bagi peserta yang menginap di Hotel Sahid Kusuma mau tak mau harus merelakan diri pulang menuju hotel sendiri-sendiri, termasuk saya. Walaupun jaraknya agak jauh serta tidak mengerti jalan mana…
-
Belajar fotografi itu seru di Kakek Bodo
Meladeni ajakan teman belajar fotografi itu seru! Salah satunya adalah harus merelakan mata melek sebelum waktunya 😀 Menurut beberapa pakar fotografi, waktu yang bagus untuk mengambil gambar itu adalah pagi-pagi buta alias subuh dan sore menjelang petang alias maghrib. Saya gak tau siapa orang yang pertama kali mendeklarasikan teori tersebut , namun yang jelas foto dengan 2 waktu diatas betul-betul menghasilkan gambar yang oke punya.. terutama dari segi pencayahaannya.. *sok teori* Bagi pecinta fotografi, barangkali teori saya adalah lagu lama, tapi disini saya bukan ingin menjelaskan mengenai teori tersebut, tetapi saya cuma ingin menceritakan bagaimana ‘kurang kerjaannya’ mereka bangun petang, dan harus segera berangkat cuma supaya gak keduluan matahari. Belajar…
-
Surabaya Urban Culture Festival, event penawar dahaga warga Surabaya
Petang beranjak malam, kemacetan jalan raya Basuki Rahmad telah mencair. Didepan sebuah pertokoan tua yang hingga sekarang masih eksis, Tunjungan Plasa Surabaya, pengendara juga tak seberapa rame seperti biasanya. Dari kejauhan, suasana didalam Mall juga tak se-sesak biasanya. Oh ada apakah gerangan? Mungkinkah efek Surabaya Urban Culture Festival? Tak jauh dari pertokoan besar itu, perjalanan saya tiba di depan Monumen Pers Nasional yang berada dipojok antara jalan Embong Malang dan Jalan Tunjungan. Lagi-lagi suasana yang tak wajar saya dapati. Aneka motor berjajar dipinggir-pinggir jalan bahkan sampai memenuhi halaman Pasar Tunjungan yang bertahun-tahun ‘mangkrak’. Karena parkir dadakan itu dinyatakan sudah penuh, saya memilih menjauh dan melanjutkan perjalanan melewati Jalan Embong Malang.…
-
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sejarah dunia warisan luhur budaya jawa
Siang itu, panas begitu terik. Berempat, saya, Mbak Kaka akin (Blogger Samarinda), Mbak Ila Rizki (Blogger Tegal), dan Andani (Blogger Surabaya) keluar dari Pasar Klewer. Tak disangka, pasar yang dipenuhi dengan aneka rupa batik dan jajana khas Jawa Tengah itu sudah membuai minat belanja kami. Baru tersadar kami adalah rombongan terakhir yang ketinggalan menuju Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
-
Dermulen itu Tornado
Dulu, setiap libur panjang sekolah, di Lapangan Bratang, dekat rumah saya selalu kedatangan tamu. Tamu ini sangat istimewa dan paling ditunggu-tunggu anak-anak sekolah. Tamu spesial itu adalah Pasar Malam. Biasanya penyelenggaraan Pasar Malam ini diadakan sebulan penuh atau hingga masa libur berakhir, dari jam 6 sampai jam 9 malam. Walaupun hanya buka selama 3 jam, tapi suasananya sangat ramai. Semua orang berwajah ceria tak terkecuali anak-anak. Di pasar malam itu ada macam-macam mainan. Seperti kuda-kudaan, mobil-mobilan, kereta kelinci, rumah hantu, tong gembong, ombak air dan dermulen (Entah siapa yang mulai, tiba-tiba saja ada yang menyebut kalau ombak air itu sama dengan dermulen. Padahal saya browsing di googleimage, munculnya seperti bianglala…