3 Cara Menangkap Ide Menulis Blog yang Enak Dibaca

3 Cara Menangkap Ide Menulis Blog yang Enak Dibaca

“Segala apapun jika dirasa sulit, pasti selamanya akan sulit jika tidak dicoba”.

Entah dari mana saya dapatkan kalimat itu, tapi prinsipnya selalu saya pegang sampai hari ini.

Saya jadi ingat dengan seseorang yang bertahun-tahun lalu pernah memberi nasehat diawal mencari pekerjaan, “Ketika wawancara jangan bilang tidak bisa. Selama kamu mampu, katakan bisa. Sebab semua orang bekerja pasti diawali dengan belajar (diajari)”

Hingga suatu ketika saya sedang nganggur dan ingin mencari kesibukan dengan belajar menjadi seorang penulis. Semuanya diawali dari otodidak, hanya membekali diri dengan buku favorit. Tekad saya waktu itu ingin menulis novel, dan dalam 1 tahun, saya harus menyelesaikan 1 buku. Trik yang saya lakukan ATM. Tapi rupanya Teknik Amati Tiru dan Modifikasi tak semudah yang dibayangkan, haha..

Saya lupa bahwa menulis novel butuh konsistensi. Tidak mudah memegang alur lurus dari bab 1 sampai bab terakhir. Lama-lama saya nyerah dan coba-coba membuat artikel pendek untuk konten blog. Idenya dari mana? Yuk mari, saya bocorkan sedikit-sedikit..

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Karena dunia tak selebar daun jati Pernah suatu hari saya bertemu teman di savanah Baluran. Tidak janjian, bertemu pun tidak mesti setahun sekali karena saya di Surabaya, dia di Bali Bayangkan, seluas tanah padang yang jika diukur pakai meteran manual yang seolah lurus tapi ternyata miring, kami bisa bertemu secara tak sengaja. Benar-benar ajaib, lho! Kata Pak Ustadz itu yang disebut dengan Qodo Tapi saya pernah punya teman yang tiap jalan bersama selalu mewanti-wanti agar tidak bertemu orang yang dikenal Pernah nih kami ke TP. Sejak di parkiran, dia mengguman, “Mugo-mugo gak ketemu koncoku”. Saya cuek aja, menyadari bahwa kadang-kadang kami di luar rumah melakukan hal yang ‘menyalahi aturan’. Misalnya, nonton film bokep, haha Karena kami pernah naik motor kenceng lalu nabrak tiang lampu depan rumah orang. Slametnya gak ada yang lihat. Melihat tiang itu roboh, kami buru-buru melarikan diri dari TKP. Sampai rumah kami diem seolah tak terjadi apa-apa, haha Tapi lucunya, semakin kami mewanti-wanti, selalu kok ya kejadian. Mbuh itu ketemu tetangga, ketemu teman. Mbok yao klo ketemu saya itu ditraktir😋

Sebuah kiriman dibagikan oleh Yuniari Nukti (@yuniarinukti) pada

3 Cara Menangkap Ide Menulis Blog yang Enak Dibaca

Menjadi blogger selama 1 dekade, saya masih sering kesulitan mendapatkan ide untuk menulis blog. Bukan berarti tidak bisa, hanya saja ada beberapa persiapan untuk berhasil membuat 1 karya. Diantaranya mencari referensi, ngobrol dengan nara sumber, atau menerjemahkan opini pribadi.

Buat teman-teman yang sedang belajar menulis, saran saya mulailah dengan menulis pendek. 300 kata-lah, gak usah panjang-panjang. Blogger sekelas Inijie saja postingannya rata-rata 300 kata, lho.

Nah untuk memulainya, saya akan membuat tipsnya di sini.

Opini Pribadi

Teman-teman suka menulis status Facebook atau membuat caption di Instagram? Itu merupakan tulisan opini versi pendek yang diangkat dari buah pikiran penulisnya.

Kalau mau panjang, kenapa tidak dituangkan saja di blog? Di sana kita bisa menambahkan paragraf referensi atau pengalaman pribadi untuk memperkuat tulisan. Untuk topiknya macam-macam, bisa analisa politik, atau bidang lain yang diminati.

Pernah baca artikel Mojok.co? di sana banyak tulisan opini ringan yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Menurut saya opininya ces pleng dan asik dibaca.

Menuangkan pengalaman sendiri

Dari sekian tulisan, saya lebih senang menulis dari hasil pengalaman sendiri. Entah itu jalan-jalan, beli emas lelang pegadaian, bertemu surveyor kredit dan lain-lain.

Merasa pengalaman sendiri tidak ada yang menarik? Mbok jangan gitu.. perjalanan hidup tiap orang berbeda. Menarik tidak menarik tergantung bagaimana kita mengemasnya.

Di rumah saja bikin masakan rumahan itu sudah jadi hal menarik. Pasti ada lah kejadian nyebelin. Misalnya mau nguleg merica, eh ternyata yang diuleg ketumbar, haha..

Wawancara Orang Lain

Beberapa kali saya membuat tulisan yang berbasis wawancara. Bagian yang saya senangi dalam kegiatan ini mendapatkan cerita dari kehidupan seseorang. Diantaranya kisah Inafis Polrestabes Surabaya yang menyelidiki kasus kematian seseorang.

Kebiasaan melakukan wawancara membuat tingkat kepedulian terhadap orang lain ada peningkatan. Kita jadi pinter mengolah emosi, membaca gelagat, dan yang terpenting mengenal lebih dekat dengan nara sumber.

Mengembangkan tulisan jadi lebih menarik

Setelah mendapatkan ide, saatnya mengaplikasikan data pikiran ke dalam tulisan. Sebuah tulisan dapat dikembangkan dengan teknik yang bermacam-macam. Pengalaman pribadi contohnya, bisa dikembangkan melalui artikel review, tips dan lain-lain.

Kalau sekarang lagi gabut karena gak bisa ke mana-mana, maunya nonton film berjam-jam di HP. Kan bisa aja diceritakan kembali alur film yang sudah ditonton ke dalam tulisan. Bisa dirupakan sinopsis, profil pemainnya, atau apalah.. saya sering memperhatikan blogger menulis review dan mengulas Oppa-Oppa ngganteng yang bila digelar di lantai mukanya mirip semua.

Nah, saatnya beraksi. Setelah membaca artikel 3 Cara Menangkap Ide Menulis Blog yang Enak Dibaca diamlah sejenak dan pejamkan mata. Renungkan apa yang sedang berkeliaran di kepala teman-teman. Apapun itu, baik senang maupun sedih, cobalah pelan-pelan rangkailah dengan tulisan. Kalimatnya amburadul gapapa, asalkan bisa dipahami maksudnya. Yuk dicoba ya, kalau berhasil komen-komen atau japri saya. Selamat beraktifitas semuaa..

You Might Also Like

3 Comments

  1. Ria Rochma

    Oppa-oppa ganteng wkwkwkw.. ya Allah.. ngguyu aku..
    Oppa ganteng dan dramanya, aku banget mbak, buat ditulis. Rugi nek cuma diliat tok di dramanya tapi ngga keluar ide nulis

  2. ainun

    aku belum pernah baca baca di mojok. aku coba juga ah, barangkali nemu ide buat nulis
    sebenernya banyak banget ya kegiatan sehari hari yang bisa jadi ide, aku kok ya ga perhatian kalau selama ini blog inijie cuman 300 kataan, padahal aku follow dia hahaha

  3. Nining

    semua itu kalau nggak dilakoni ya gak bakal jadi ya mbak. Semangatnya ini inspiratif sekali, otodidak.

    Nggak salah aku dulu takjub sama mbak Yuni, dulu tau mbak Yun itu pas jamannya sering menerima buku untuk diulas di blog “Wuih Yuni iki pasti pinter nulis, sampai dapat kiriman buku dari penulis-penulis gitu.”

    Sampai² begitu diapprove pertemanan di FB aku suenenge minta ampun.

Leave a Reply