Aksi Ji Chang Wook dalam Film Fabricated City (2017)
Mendapati Aksi Ji Chang Wook dalam Film Fabricated City (2017) sebetulnya tak sengaja. Mulanya saya sedang mencari City Hunter di Viu, drama yang diperankan oleh Lee Min Ho, tapi yang saya dapat malah film laga berdurasi 2 jam-an.
Ji Chang Wook. Rasanya yang saya temui dia lagi-dia lagi. Tepatnya usai menyelesaikan drama The K2, Mas Ji selalu riwa-riwi di beranda saya. Entahlah, sebuah konspirasi atau memang sayanya aja yang terlalu sulit menghilangkan aura kalemnya sehingga apapun pencariannya, yang muncul justru mukanya si doi.
Padahal, padahal nih ya. Beranda Facebook saat ini sedang riuh dengan konser Lee Min Ho. Duh, pekat rasanya. Seperti mati lampu deh, ah!
Sebagai penonton K-Drama yang bau kencur, jujur saya masih belum bisa membedakan Ji Chang Wook sama Lee Min Ho. Muka keduanya miriiippp banget, terutama pas lagi senyum. Kalian boleh lho nggak setuju dengan statement saya. Kenyataannya pandangan saya belum terkorea banget, masih suka selingkuh dengan drama Mandarin. Juga masih suka lirik-lirik drama Turki yang tayangan Sub Indonya Masya Allah sulitnya minta ampun. Udah kayak nyari jodoh aja di antara jerami.
Aksi Ji Chang Wook dalam Film Fabricated City (2017)
Sepintas, muka Ji Chang Wook terlalu halus untuk mendapatkan peran keras. Hanya gesturenya memang cocok bermain action. Terlepas itu dilakukan oleh pemeran pengganti, tiap kali berantem, adegan tarung dengan gerakan terbangnya selalu memukau. Yang akhirnya jadi ciri khasnya dia.
Uniknya lagi, Ji Chang Wook seakan memiliki nyawa 9. Dalam keadaan sekarat, masih saja bisa membumi hanguskan musuh tanpa senjata. Hobi banget berantem, padahal di dekatnya ada pistol nganggur. Tinggal DOR, selesai. Tapi nggak tau kenapa, Mas Ji sukanya main fisik dan selalu gak tega bunuh orang.
Saatnya saya cerita tentang film Fabricated City.
Film ini berkisah tentang seorang gamers akut bernama Kwon Yoo. Dalam kehidupan nyata Ia adalah pemuda pengangguran, namun dalam dunia permainan, Ia seorang Kapten.
Adegan dimulai dengan tragedi perang-perangan. Sembari mengatur strategi perang, Kapten juga melindungi Pak Bulu agar terhindar dari serangan musuh. Meskipun akhirnya menang, namun kaptennya mati.
Di sinilah kehidupan nyata dimulai. Usai menyelesaikan permainan fantasinya, Kwon Yoo dihubungi seseorang agar mengantarkan HP yang ketinggalan di warnet dengan bayaran 300 Dollar. Awalnya Kwon Yoo menolak, tapi diambilnya juga. Lumayan ini bayarannya sebagai kaum rebahan..
Tak disangka, keesokan harinya Kwon Yoo ditangkap dengan sangkaan Pemerkosaan dan Pembunuhan 31 tusukan. Kwon Yoo yang atlit Judo ini tentu saja menolak keras sesuatu yang tak pernah dilakukannya. Nahas, selama di penjara, Kwon Yoo jadi sasaran gebuk gangster Ma Deok Soo dan teman-temannya.
Bukan Ji Chang Wook kalau berantem kalah. Sekalipun terluka, dia masih bisa bertahan menumpas banyak orang sekaligus dalam kesendiriannya. Hebat, tapi maksa. Herannya kok tampak natural gitu lho.
Di dalam penjara, Kwon Yoo mati-matian mempertahankan bahwa dirinya bukan pemerkosa dan pembunuh. Sementara di luar sana, Ibunya berjibaku mencari keadilan yang didampingi pengacara Min Cheon Sang. Saat berusaha menyelamatkan anaknya, tiba-tiba Kwon Yoo dikabari pengacara Min bahwa Ibunya telah meninggal.
Melalui tahanan pembunuh berantai, Kwon Yoo berhasil melarikan diri dan Ia diamankan oleh Pak Bulu, tim dalam game mayanya. Nicknamenya Pak Bulu, ternyata aslinya perempuan bernama Yeo Wool. Dan ia seorang hacker.
Untuk membantu Kaptennya, tim gamer yang terdiri dari Pak Bulu, Demolition, Beauty of Space, dan Daoshi Yong bersatu mencari pembunuh Kwon Yoo sebenarnya.
Menurut saya, Yeo Wool ini pinter banget. Namanya juga hacker, sebelum kaptennya memberi tugas, Ia sudah mengumpulkan banyak info. Karena ada masalah sosial, Yeo Wool tak bisa bicara langsung di depan orang. Untuk komunikasi, Mbak Wool selalu pakai HP sekalipun duduk depan-depanan.
Selain Mbak Wool, Tim Kapten ini solid dan bisa diandalkan. Tak hanya jago bermain game, tapi mereka pintar bermain strategi.
Review Film Fabricated City
Selama menonton film Fabricated City, saya berkali-kali menutup muka. Adegan kekerasannya naudzubillah, bikin pengen ngelus dada KFC. Karakter Ma Daek Soo terlalu kejam, sampai gak tega melihat Kwon Yoo yang selalu babak belur dimassa. Ah, gangster satu itu beraninya keroyokan.
Sebagai gantinya, keseluruhan film sama sekali tak ditemukan adegan romantis. Pesan kuat yang diangkat dalam film ini mahalnya harga hubungan persahabatan.
Yang tak dinyana justru pelaku pembunuhannya sendiri. Motifnya sangat tak terduga. Dari sekian adegan, saya fokus sama mobil yang dikendarai oleh Kwon Yoo. Imut tapi tahan banting.
Setelah nonton drama The K2 dan film Fabricated City, saya menyimpulkan bahwa Ji Chang Wook nasibnya selalu apes. Peran yang didapat tak jauh-jauh dari pertarungan. Mungkin karena itu Mas Ji dikenakan bayaran tertinggi nomer 10 sebagai aktor Korea. Per episode mencapai 571 juta Rupiah, lho! Mungkin Mas Ji dilahirkan sebagai cucunya Mbah Sangkil. Biar afdhol, tonton sendiri deh di aplikasi streaming, lama-lama dimassa juga saya kebanyakan spoiler.
Jadi rekomendasi drama apa lagi yang teman-teman kasih buat saya setelah nonton aksi Ji Chang Wook dalam Film Fabricated City (2017)? Jangan-jangan kalian sendiri malah belum menikmati tayangan ini, sibuk sama The World of The Married yaaa, haha..
Ria Rochma
Hahahaha..
Mas Ji ini emang spesialis main drama sama film action, mbak.
Seperti dia yang udah kenal motor dari jaman dahulu kala.
Sek ta mbak, reviewnya sampean aku suka. masio sek bau kencur dalam keKoreaan, tapi cakep reviewnya..
thya
next bakalan ku tonton nih.. hahaha..
sekarang aku lagi nonton reply 1988. hihi.. makaciw reviewnya mbaa..
btw, sama, aku juga masih bau kencur dalam drama-drama korea gini.. makanya sering kali kepengen bikin review juga tapi masih bingung mau mulainya dari mana dulu.. haha..
Arda Sitepu
Belum nonton film Ji Chang ini mbak karena kalau Korea lebih senang yang drama romantis gitu mbak. Apalagi aksi di film ini banyak mengelus dada KFC ya mbak hihihi.
Sri Widiyastuti
Terakhir nonton drakor emang The World of The Married tapi aku nonton cepet sih haha ga tau kenapa aku sukanya nonton yang happy happy aja, ga suka yang sad atau marah marah berantem
lendyagasshi
Waakkkaaaka~
Iyaayaa…ampyuun. Jangan nonton drama selingkuh-selingkuhan terus deh…nanti lelah jiwa.
Tapi liat mas Ji di sini, ku jadi penasaran sama kakenya, simbah Sangkil.
Bhuaahhahaa~
Biasanya cuma jadi korban kambing hitam remaja, “Ooo…duite mbah Sangkil aa…?”
Lidya
Trus ketemu gak drakor Mas Min Honya mbak ? 🙂
Baca reviewnya mbak Yuni film fabricated yang ada adegan kekerasannya kayanya tipe suami banget filmnya nih
Okti Li
Saya salah satu yg kudet soal film nih. Apalagi film Korea. Dengan membaca ulasan disini, bisa nambah wawasan sekaligus saya jadi tahu aktor Korea diantara nya hehehe
Husnul
Gara gara pas mbak main ke blogku ituuu.. aku juga nonton film ini, sumpah bagus bangettt wkwkwkkw Aksinya emang memukau banget, duh,,, kenapa yang drama terakhir Mas Ji ini bukan action ya, action bukan sih?
Lina W. Sasmita
Semenjak film-film Korea tayang di Trans dalam K-Vaganza aku jadi lebih memilih nonton film Korea daripada dramanya. Ternyata alurnya cepat dan dinamis namun tetap dapet konfliknya. So good bye drakor selama dua bulan ini 😀