Pengalaman Ke Poli Kandungan RS Haji Surabaya
Pengalaman menjadi pasien RS Haji Surabaya tujuan saya ke Poli Kandungan, dan di sinilah pertama kali nama saya tercatat di Rumah Sakit serta…
Gak terasa sudah tanggal 5 Desember aja.. itu berarti gak sampai sebulan sudah ganti tahun dong ya.. Dan baru nyadar juga kalau lomba blog Proyek Monumental Tahun 2014 yang digelar Pakde Cholik di Blogcamp akan segera berakhir #huft, mulai mengerahkan aji-aji de power oh kefefet# 😀
Jika ditanya apa proyek saya di tahun 2014, dengan mantap akan saya katakan bahwa saya ingin mengoptimalisasi blog!
Kedengarannya cemen banget ya. Tapi begitulah memang harapan saya ditahun depan. Walau sebetulnya kalau dipikir-pikir lagi, sebagai seorang blogger yang sudah ngalor ngidul ngetan ngulon (baca: malang melintang) yang bulan Januari nanti menginjak tahun ke 4, mengoptimalkan blog adalah kewajiban yang harus dijalani sejak awal. Namun kenyataannya mengelola blog itu tak semudah sekedar ucapan. Terutama kegiatan posting dan blogwalking.
Ada banyak sekali halangan dan rintangan sehingga kegiatan ngeblog tidak bisa dilakukan secara optimal lebih-lebih alasan kesibukan yang tidak begitu jelas nama kesibukannya apa hehe.. padahal didalam banyak kesibukan tersimpan pula banyak waktu longgar, bener begitu nggak sih? Nggak apa nggak? Hayo ngakuu.. 😀
Meski bukan seutama posting, tapi blogwalking saya akhir-akhir ini mengalami kemerosotan yang amat tajam, bahkan mulai mendekati tingkat kemalasan akut. Apalagi kalau sudah mulai ngejar postingan kontes. Di awal-awal ngeblog dulu blogwalking amat gencar saya lakukan, klik sana klik sini, komen sana komen sini, ikut kontes sana, ikut kontes sini. Namun entahlah, kenapa akhir-akhir ini kerajinan saya sedikit berkurang (kurang rajin bukan berarti males, kan? 😀 )
Sengaja saya tidak mau muluk-muluk tentang proyek hidup saya setahun kedepan. Bukan karena takut gagal tetapi saya hanya menyeimbangkan kemampuan yang ada. Apalagi dengan titel saya sekarang yang Drs, alias Di rumah saja, membuat jiwa saya ingin membuktikan bahwa saya seharusnya bisa melakukan sesuatu yang terbaik. Dan sesuatu yang paling dekat dan mudah saya lakukan adalah ngeblog.
Akhir-akhir ini saya baru menyadari bahwa 4 tahun kemarin, kegiatan ngeblog saya hanya sekedar hura-hura. Walau toh, memang harusnya begitu, ngeblog sebagai kesenangan. Tetapi andai hura-hura itu dilakukan dengan lebih serius mungkin hasilnya akan berbeda. Setidaknya postingan yang saya tulis bukan dijadikan sebagai ajang menggugurkan kewajiban semata. Jujur dalam postingan-postingan lama itu ada banyak rahasia yang belum terungkap ke permukaan bahwa sebetulnya banyak sekali postingan saya yang GeJe, yang tidak jelas tujuannya, dan yang hanya saya jadikan sebagai posting penggugur agar tidak di cap sebagai blogger malas posting hehe..
Kesadaran itu baru saya rasakan saat melihat teman-teman blogger telah banyak meraih prestasi. Dari kegiatan ngeblog saja rata-rata mereka sudah mengantongi penghasilan sendiri. Wujud nyata penghasilan bisa berupa uang, barang, dan yang paling membuat mupeng adalah menerbitkan buku dari kumpulan tulisan di blog! Keren nggak itu.. kalau tulisan di blognya se tema sih gak masalah dibukukan, lha kalau blog saya yang kebanyakan geje, apa yang mau di bukukan?
Jika blog ditulis dengan lebih serius kemungkinan besar tulisan-tulisan itu akan berwujud menjadi semacam kumpulan cerita penuh makna yang suatu saat bisa saya manfaatkan, entah itu sebagai pembelajaran diri atau malah dijadikan buku yang syukur-syukur bisa nampang di toko buku besar.
Lalu apa yang saya lakukan untuk menggarap proyek optimalisas blog pada tahun 2014 mendatang?
1. Yang pertama saya lakukan adalah membenahi kategori blog terlebih dahulu misalnya, kategori Surabaya yang berisi hanya tentang perkembangan kota Surabaya. Kategori kontes, hanya berisi tulisan kontes. Kategori Kopdar, tulisan yang berisi kopdar saja (jujur saja selama ini kalau habis kopdar saya jarang bikin postingan. Sepertinya kemalasan itu akibat kebanyakan makan gurame balet :D), dan kategori lain yang lebih personal.
2. Saya akan berusaha untuk rajin membuat postingan. Kalau posting setiap hari agaknya susah ya, jadi saya ambil 2 hari sekali saja agar hari berikutnya bisa saya gunakan untuk blogwalking sambil mencari info kontes 😛
3. Saya akan membuat postingan yang bersifat serial. Misalnya saya menulis tentang pengalaman pribadi saat naik kereta api ekonomi Gaya Baru Malam sehingga tulisan saya nantinya berisi cerita dan pengalaman suka duka naik kereta ekonomi. Saya optimis bahwa tulisan yang bersifat serial lebih mudah dikumpulkan dan dijadikan buku.
4. Yang pasti saya ingin belajar mendalami karakter tulisan agar tulisan-tulisan yang terpublish mengandung jati diri pribadi saya. Karena sebagai blogger interaksi dengan teman hanya melalui tulisan aja.
5. Belajar dan mengumpulkan kosakata baru. Saya akui kosakata saya sangat kurang sekali sehingga agar tulisan saya lebih berbobot dan kaya bahasa maka saya harus terus banyak-banyak membaca.
Untuk sementara ini dulu yang bisa saya sajikan. Semoga yang sedikit ini bisa saya kerjakan dengan sungguh-sungguh. Biarlah yang sedikit ini menjadi banyak dulu agar seiring berjalannya waktu yang banyak itu bisa terus terkumpul dan menjadi ladang karya. Amiin 🙂
Balai Pemuda merupakan salah satu gedung bersejarah yang hingga kini tetap dilestarikan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Sebagai cagar budaya, gedung ini kerap dijadikan sebagai langganan penyelenggaraan event yang bersifat kesenian tradisional. Salah satunya adalah pertunjukan seni reog Ponorogo.
Setiap hari Minggu pagi, saya sering berkunjung ke gedung Balai Pemuda ini. Apalagi kalau bukan untuk menyaksikan pertunjukan reog. Ya, di gedung ini setiap hari Minggu, tepatnya di pelataran gedung selalu diadakan pertunjukan seni khas Jawa Timur. Jadwalnya berselang-seling, antara pertunjukan reog dan pertunjukan kuda lumping.
Walau sering tampil, namun tak mengurangi antusiasme warga Surabaya untuk menonton pertunjukan reog ini. Sebab grup yang tampil setiap 2 minggu itu selalu memiliki karakteristik yang berbeda. Baik dari sisi humor sang Bujang Ganong (Ganongan), Keluwesan gerak tari Jathilan juga penampilan gemblak yang terlihat sangar namun lucu.
Jam 8 pagi, penonton sudah siap di posisinya masing-masing. Meski tanpa komando para penonton ini sudah lebih dulu membentuk lingkaran yang tengah-tengahnya kosong. Sedangkan kru reog sendiri, sambil mempersiapkan timnya selesai dandan, sudah memulai membunyikan musik khas reog Ponorogo.
Sebagai pembuka, pertunjukan ini didahului oleh tari Jathilan yang dibawakan oleh 4 gadis. Mereka ini menari secara luwes dengan gerak yang kadang berloncatan mengikuti irama musik.
Setelah itu barulah muncul Warok yangkemudian di ikuti dengan Gemblak. 2 sosok ini selalu melengkapi pertunjukan barongan berkepala bulu merak raksasa ini.
Selanjutnya berganti dengan kemunculan anak kecil yang biasa disebut Bujag Ganong (Ganongan). Kemunculan anak-anak ini sering membawa kesegaran tersendiri. Sebab gerak dan tarian yang dibawakan kerap lucu dan menggemaskan. Tak jarang ia bersalto mengikuti hentakan kendang, hingga membuat penonton terperangah saking kagumnya.
Saat Bujang Ganong ini tampil biasanya Gemblak turut meramaikan suasana. Mereka kerap membuat obrolan dan adegan lucu sehingga membuat penonton tertawa karenanya. Bersama Bujang Ganong mereka saling berbalas atraksi salto atau membuat atraksi unik yakni membuat semacam piramid ala reog.
Terakhir, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah penampilan reog. Dalam setiap pertunjukan ada 2 reog yang tampil. Keduanya akan memakai topeng bersama-sama lalu menari saling berhadapan kemudian saling memutar menunjukkan aksinya. Aksi ini seolah-olah menggambarkan 2 singo barong yang sedang bertarung. Semakin kencang reog berputar, maka semakin kencang pula tepuk tangan penonton.
Wajar jika penonton begitu kagum sebab beratnya dadak merak Reog ini konon mencapai 50 kilogram dengan panjang dan lebar kurang lebih sekitar 2 meter-an. Bayangkan, bagaimana sulitnya seseorang membawa barang seberat 50 kilogram hanya dengan bantuan gigi saja lalu meliuk-liuk dan berputar-putar keudara. Yang pasti akan sangat berat. Namun penari reog ini sudah terbiasa melakukannya.
Kebiasaan membawa reog dengan hanya menggunakan bantuan gigi bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya diperlukan banyak-banyak latihan berupa membawa beban berat dan tentunya juga latihan ilmu tenaga dalam.
Sebagai warga Surabaya saya amat bangga dengan diadakannya pertunjukan Reog sebagai pertunjukan mingguan. Setidaknya dihari libur itu, selain untuk menghilangkan penat, saya masih bisa menikmati dan merasa memiliki kesenian tradisional negeri sendiri yang beberapa saat sebelumnya nyaris di klaim negara lain.
Untuk itu marilah bersama-sama memiliki Reog sebagai kesenian tradisional. Memiliki saja tak cukup jika sekedar diucapkan, tetapi dibuktikan dengan berbondong-bondong saling menggerakkan satu sama lain agar senantiasa menyaksikan kesenian tradisional. Dengan Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia, mari bersama-sama kita dukung kesenian tradisional nusantara sebagai harta berharga bangsa.
Awal Oktober 2013 lalu, 7 Blogger Indonesia diberi kesempatan menjelajah surga tersembunyi keliling Pulau Jawa hingga Pulau Komodo bersama Daihatsu Terios yang bertajuk Terios 7 Wonders, Hidden Paradise. 7 Blogger tersebut adalah pemenang lomba menulis Jelajah 7 Keajaiban Nusantara yang diselenggarakan oleh Daihatsu sebelumnya untuk mendekatkan diri dengan blogger sebagai sahabat.
Sayang, dalam kompetesi itu tulisan saya tidak terpilih. Padahal mupeng banget ingin ikutan. Biarpun begitu saya tetap salut dengan 7 blogger tersebut, karena disela perjalanannya, para blogger masih sempat menuliskan cerita petualangan di blognya sehingga biarpun tidak turut serta saya masih bisa membaca, mengikuti dan turut merasakan bagaimana serunya naik Terios keliling Pulau Jawa melewati ragam medan yang tidak bisa ditebak kondisinya.
Seperti taglinenya Terios, sepertinya Daihatsu ingin menunjukkan kehandalannya kepada para blogger bahwa Terios layak disebut sebagai sahabat dalam berpetualang. Setidaknya melalui perjalanan itu, blogger bisa benar-benar membuktikan bahwa tulisan yang sudah diposting kedalam blognya mengenai kehebatan Terios itu nyata adanya. Apa saja sih kehebatan Terios?
Daihatsu Terios dirancang untuk 7 penumpang dimana disetiap baris kursi sudah dilengkapi Seat belt ELR. Dengan Seat belt ini Terios semakin cocok digunakan sebagai SUV (Sport Utility Vehicle) yang mendambakan rasa aman para penumpangnya. Selain itu baris kursi ke-2 dirancang dengan kemampuan Touch Tumble Mechanism yang bisa dilipat untuk akses keluar masuk penumpang. Sedangkan kursi baris ke-3 nya bisa dilipat untuk memuat barang lebih banyak
Daihatsu Terios memiliki Audio/Video Double Din untuk menemani perjalanan, AUX dan USB Connector memudahkan siapa saja untuk memainkan musik menggunakan perangkat gadget. Sehingga dimana pun meski tak ada sinyal radio sekalipun, tetap dapat mendengarkan musik kesayangan.
Daihatsu Terios tampil dengan penampilan baru yang lebih sporty, juga macho saat melewati segala medan. Apapun kondisi jalannya kehadiran Terios akan menyihir siapa saja yang memandangnya.
Rancangan Daihatsu Terios dengan High Ground Cleareance mampu melibas segala medan. Tanjakan, turunan, jalan gelombang, tak mempengaruhi body Terios. Side Body Molding with Side Stone Guard semakin aman melindungi body samping.
Alat kemudi Daihatsu Terios sangat ringan, electric Power Steeringnya membantu pengendara lebih mudah mengoperasikan dalam kecepatan rendah seklipun.
Suspensi yang di gunakan Daihatsu Terios sangat empuk, itu karena Terios menggunakan MAC PHERSON STRUTS, Sistem suspensi yang menggabungkan koil spring dan shock absorder dan diikat dengan knuckle yang membuat performancenya tak mudah goyah.
Daihatsu Terios menggunakan mesin 1500cc VVTI yang semakin handal. Meski dipacu dimedan aspal yang mulus atau medan yang berkerikil dan bergelombang ketahanan mesinnya tetap stabil. Itu dikarenakan teknologi VVT-I dapat menyesuaikan putaran mesin secara dinamis sehingga tenaga mesin menjadi stabil dan hemat bahan bakar.
Dalam kesempatan itu nuansa serba 7 melengkapi perjalanan, yakni meliputi 7 blogger (5 Blogger pemenang kompetesi menulis, 2 blogger lainnya terdiri blogger traveller), 7 awak media, 7 driver, dan 7 mobil Terios TX terbaru.
Diblognya, Mas Maulana Haris nulis: jok nya masih dibungkus plastik dan baunya juga masih bau showroom. Km nya aja lho masih 7km! ckck.. kebayang kinyis-kinyisnya.. Ceritanya nih lagi ngreyen, Om? 😀
Perjalanan ini nantinya memakan waktu selama 14 hari dan semua itu sudah terangkum di http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/7wonders .
Destinasi yang dituju keren-keren euy. Seperti yang ditulis Mbak Lucianancy di blognya, destinasi yang dituju meliputi: Pantai Sawarna, desa Sawarna, Banten; Desa Kinahrejo, Merapi, Yogjakarta; Desa Ranupane, Tengger, Probolinggo; Taman Nasional Baluran, Situbondo; Desa Sade, Rambitan, Lombok Tengah; Dompu, Sumbawa;terakhir Pulau Komodo. Duh kerennya ke Pulau Komodo, Pulau ini kan pernah menjadi salah satu kandidat 7 Keajaiban dunia pada 2012!
Nah sekarang kita mulai saja cerita petualangan Blogger dan Terios dalam menjelajah pulau Jawa. Semoga Terios bisa membuktikan diri bahwa Ia layak menjadi Sahabat Petualang.
Destinasi 1: Pantai Sawarna
Andai Daihatsu tidak mengadakan lomba menulis jelajah nusantara, mungkin sampai sekarang saya tidak tau bahwa Pantai Sawarna merupakan Pantai yang memiliki ombak dahsyat. Saya juga baru tau kalau Pantai ini berada di daratan Pulau Jawa! Duh kasian sekali nasibmu, Nduuk.. makanya kalau diterangkan Guru itu di dengar. Jangan nggah-nggih nggah-nggih tapi ora kepangge 😀
Tanggal 1 Oktober 2013, merupakan hari pertama rombongan ahabat petualang Terios memulai petualangan jelajah pulau Jawa yang bertajuk Terios 7 Wonders, Hidden paradise. Perjalanan dimulai dari Sentul City, Bogor.
Melewati jalur alternatif Sukabumi rombongan menuju ke Sawarna, Lebak, Banten. Menurut tim Daihatsu, jalur dari Sukabumi ini sangat ekstrem. Terbukti bahwa tidak lama setelah start para penumpang yang menjadi awak rombongan ini langsung disuguhi jalaan berkelok di daerah Ciawi dan perbuktitan Sukabumi. Duh, bayangin saja sudah bikin perut mual. Gak bisa dibayangkan gimana mumetnya kepala ini melihat kanan kiri jalan yang curam.
Untungnya Daihatsu Terios menggunakan Ventilator Disc Brake yang mampu melepas energi panas lebih baik. Jadi ketika ada jalan tanjakan dan turunan yang curam performance rem nya tetap terjaga.
Malahan Mbak Lucianancy cerita kalau selama di jalan dianya tidur pules saking gak kerasanya perjalanan. Dia juga sempat tertawa senang karena mobilnya mampu melewati tanjakan terjal yang mencapai 45 derajat! Mantap!!
Dari postingan para blogger ternyata Sawarna bukanlah nama Pantai, tetapi nama Desa. Desa Sawarna. Di desa Sawarna inilah banyak terdapat pantai. Pantai-pantainya sendiri bernama Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Legon Pari dan Patai Karang Taraje.
Pantai di desa Sawarna ini merupakan jenis pantai yang memiliki ombak besar. Karena itu kenapa wisatawan banyak yang menggunakan pantai ini sebagai arena berselancar. Tak hanya wisatawan asing, wisatawan domestik pun mulai melirik pantai-pantai di desa Sawarna sebagai lokasi pantai yang difavoritkan.
Selain itu pantai di desa Sawarna memiliki keindahan terutama di sore hari menjelang matahari terbenam. Ya, sepertinya kalau bicara pantai masih janggal rasanya kalau tidak mengabadikan fenomena matahari tenggelam. Karena disanalan sebuah potret keabadian menyimpan ragam cerita.
Puas menikmati keramahan penduduk desa Sawarna beserta keindahannya yang tersembunyi, keesokan paginya rombongan berarak menuju destinasi selanjutnya, yaitu Desa Kinah rejo, Merapi Jawa tengah
Destinasi 2: Desa Kinahrejo, Merapi Jawa Tengah
Sejak mengalami letusan, sepertinya nama Gunung ini kian dikenal. Kalau sebelumnya dikenal sebagai ‘kediaman’ Mak lampir sekarang dikenal dengan tempat tinggalnya Alm. Mbah Maridjan, sang kuncen Merapi. Sehingga kalau nyebutin Gunung Merapi seolah ada pertanyaan lanjutannya “Yang deket rumahnya Mbah Marijan itu, ya?”
Dan lagi-lagi saya teramat cupu untuk mengetahui bahwa desa Kinahrejo memiliki surga keindahan yang tersembunyi.
Tepat pagi hari setelah menginap semalam, sahabat petualang Terios menuju Jogjakarta untuk bertemu perwakilan dari ADM dan tim CSR berikut pejabat setempat. Di acara itu pula dilakukan penanaman 10.000 pohon secara simbolik untuk menghijaukan kembali desa setempat yang pada tahun 2010 terkena letusan Gunung Merapi.
Daan prediksi saya benar sodara.. setelah menanam pohon, rombongan diajak berkunjung ke kediaman Alm. Mbah Maridjan. Ngiri juga sih melihat sahabat petualang Terios melakukan Lava Tour di Desa Cangkringan. Disana rombongan bisa melihat langsung kondisi desa didetik-detik wedhus gembel menerjang desa. Apalagi ketika melewati tanjakan pasir tebal yang kalau dilewati bisa berbunyi “brumm..brumm..” sampai pasirnya terbang kemana-kemana. Jadi ikut deg-degan, bisa gak ya Terios narik.. eh ternyata bisa sodara! Selamat ya Terios, kehandalanmu telah mencuri hatiku, cieh..
3. Desa Ranu Pane, Tengger
Aih.. sudah lama saya pengen kesini!
Padahal ke Bromo sudah bolak-balik, loh tapi ke Ranu Panenya ini yang belum pernah. Kata yang pernah kesini, Danaunya keren banget. Sering juga dipakai buat kemping bagi pendaki Gunung Semeru.
Sampai didesa Ranu Pane ini, km yang dihasilkan Terios sudah mencapai 1.000km. Ih kok kayaknya tetap santai ya. Saya aja yang nulis sudah mulai gringgingen ini hehe..
Rute yang dilewati sahabat petualang adalah melalui Malang. Eh, saya pernah lewat sini. Tekstur jalannya keras, berbatu, dan nanjak. Jalannya pun sempit, paling cukup buat 1 mobil. Ya emang begitu jalanan ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tapi kesulitan itu pasti terbayar lebih kok kalau melihat pemandangannya. Sebagai orang Jawa Timur, saya berani ngasih jaminan bakal pengen balik lagi ke sini!
Sebelum bertolak ke detinasi selanjutnya tim CSR Daihatsu memberikan sejumlah lidi dan tempat sampah untuk menjaga TNBTS selalu terjaga kebersihannya.
Destinasi 4: Taman Nasional Baluran, Situbondo
Puas keliling kawasan Tengger, rombongan beralih ke Taman Nasional Baluran, Situbondo.
Sebetulnya sudah lama saya mendengar nama Taman Nasional ini. Konon katanya taman ini Afrikanya Indonesia. Masak sih? Bahkan ada teman yang pernah cerita kecantikan Taman Nasional Baluran tak kalah cantik dengan Bukit Teletabis yang ada di Bromo. hmm.. jadi penasaran melihatnya.
Menurut sahabat petualang Terios, Taman Nasional Baluran terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo. Nama Baluran sendiri diambil dari nama gunung yang berada di daerah tersebut. Taman ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Wih, bikin mupeng aja nih..
Wilayah Taman Nasional Baluran dijuluki “Africa From Java” dan dibuat sealami mungkin. Tuh kan!
Kabarnya di kawasan sabana yang sangat luas ini sering terlihat beberapa ekor rusa dan kijang. Hohoho.. gimana ya situasinya. kira-kira Rusa dan Kijang ini nggigit gak kalau didekati.
Mungkin supaya gak digigit makanya rombongan memilih jalan kaki saja sambil Safari Night di kawasan sabana Baluran. Untungnya kawasan ini dekat dengan wisma jadi gak usah jauh-jauh jalan kesana.
Bonus: Mampir Bali
Sekeluar dari Taman Nasional Baluran, Terios dihadang dengan kondisi jalan yang berbatuan kerikil akibat dari rusaknya aspal jalan. Tapi itu bukan masalah Alloy Wheel Design Terios TX dengan ukuran ban lebih lebar menjaga kestabilannya sehingga membuat perjalanan tetap asyik.
Di Pulau Bali, rombongan menginap di Kuta. Sayangnya mereka tidak sempat menikmati suasana Kuta karena singkatnya waktu yang mereka miliki. Sedangkan esok paginya mereka sudah harus melanjutkan perjalanan menuju Mataram.
Destinasi 5: Desa Sade, Rambitan, Lombok Tengah
Saat membaca nama Desa dan lokasinya saya langsung berpikir, ada apa didesa Sade? Kenapa Terios memilih desa itu sebagai destinasi selanjutnya? Surga apa yang disembunyikan didesa ini?
Ternyata Sade adalah sebuah dusun di desa Rambitan, Pujut, Lombok Tengah, yang dihuni oleh penduduk asli Pulau Lombok, yaitu suku Sasak. Karena masih kuatnya adat suku Sasak yang dipertahankan oleh para penghuninya, Dinas Pariwisata setempat menjadikannya sebagai desa wisata.
Di Sade, rombongan blogger dan Terios disambut oleh alunan musik dan tarian tradisional Kedang Belek berupa 2 buah drum besar dimainkan oleh 2 musisi, yang diiringi oleh musik gamelan. Selanjutnya rombongan disuguhi oleh pertunjukan Peresehan, tradisi setempat berupa perkelahian antara dua pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai yang terbuat dari kulit sapi.
Yang menarik dari desa ini adalah cara membersihkan lantai rumah mereka. Kalau di Jawa biasanya menggunakan sapu, tapi didesa ini menggunakan kotoran kerbau. Hish.. yang bener aja, Men..
Konon kotoran kerbau dapat menghangatkan lantai rumah dan tidak didekati nyamuk. Hmm.. ada yang mau nyoba? 😀
Charity Pintar Bersama Daihatsu
Dari desa Sade rombongan Terios 7 Wonders Hidden Paradise menyumbang buku pelajaran untuk perpustakaan ke SMA Al Masyhudien NW Kawo di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah
Selanjutnya perjalanan menelusuri Pantai
Disebut pantai Pink karena jika sekilas dilihat dari jauh pasir dan pantainya berwarna pink. Oalah.. disini toh surga itu bersembunyi.
Pantai ini memiliki ombak besar, di pantai ini juga biasa digunakan wisatawan untuk berselancar
Destinasi 6: Dompu, Sumbawa
Bicara Sumbawa obrolan pasti tak jauh dengan susu kuda liar. Nah mumpung berada di Sumbawa, rombongan diajak mengunjungi pemerahan susu sekaligus menikmatinya. Hmm.. bagi doong..
Destinasi 7: Pulau Komodo
Yey.. akhirnya sampai juga di penghujung destinasi. Ini nih yang saya tunggu-tunggu. Walau belum pernah kesana tapi saya sudah penasaran sekali ingin mengenal Pulau Komodo. Disana blogger menjalani Short Trek untuk melihat langsung binatang komodo. Tak hanya komodo saja, disana juga ada Rusa yang bebas berkeliaran. Munurut ranger Rusa adalah mangsa utama komodo yang saat ini jumlahnya hanya sekitar 2000 ekor, Wah.. Do, rusanya jangan dihabisin semua yak, bagi-bagi sama anak cucu..
Nah, usai sudah rangkaian perjalanan Terios 7 Wonders Hidden Paradise. Perjalanan sepanjang 2500kilometer dari ujung barat pulau Jawa hingga ujung Timur pulau Jawa, Bali, Sumbawa hingga pulau Komodo sukses ditakhlukkan. Namun dibalik itu semua saya masih memiliki catatan sendiri mengenai misi yang diselipkan dalam Terios 7 Wonders Hidden Paradise. Setidaknya ada 3 catatan misi yang saya dapatkan yaitu:
1. Misi eksplorasi 7 hidden paradise di seluruh nusantara pada umumnya, dan pulau Jawa pada khususnya
2. Misi pembuktian akan kehebatan dan kecanggihan mobil Daihatsu Terios sebagai sahabat petualang
3. Misi khusus pemberian bantuan sebagi bagian program CSR Daihatsu Terios.
Good Job Terios! Saya tunggu perjalanan jelajah nusantara selanjutnya supaya surga tersembunyi yang masih minim eksplorasi bisa dikenal seluruh masyarakat Indonesa, lebih-lebih mancanegara.
Referensi tulisan dan foto:
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/gallery
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/news
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/7wonders
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/blog
Ketika admin Warung Blogger melontarkan Prediksi Jitu sebagai kata kunci periode ke 2 dalam program PKK kepala saya langsung nyut-nyutan. Maksudnya apa ini.. Kalau cerita abg sih jelas ya karena berhubungan dengan kenakalan remaja. Sedangkan ini.. harus mikir berulang-ulang apa maksudnya.
Supaya penasaran saya tebayar lunas langsung saja saya lari ke halaman pencarian lalu mengetik keyword tersebut. Dan ternyata… kata kunci kali ini berhubungan dengan judi dan togel! Duh miris banget melihatnya karena didepan saya terpampang link-link yang memuat aneka kata kunci yang intinya mengandung 1 kata, JUDI!
Eh awas lo kalau suka main judi nanti bisa ditangkap Pak Polisi. Mendingan cari uang yang jelas supaya hasilnya juga jelas. Pak Ustad bilang judi itu dilarang agama, meskipun hasilnya banyak tapi tidak menjanjikan kemewahan. Mendingan kerja yang kasat mata, biar bisa puas nikmati hasilnya.
Kalau diperhatikan secara seksama mendapatkan angka prediksi jitu togel itu susah-susah gampang. Dibanding gampangnya, lebih banyak susahnya. Paling tidak dalam sekali duduk penjudi itu bisa menghabiskan berbatang-batang rokok. Iya kalau cuma rokok, kalau pakai minuman keras yang di oplos sama obat serangga gimana? Nyawa lah taruhannya.
Oya, omong-omong prediksi, nanti malam kira-kira Australia mau minta maaf sama Indonesia gak ya? Menurut berita di TV kemarin Pemerintah Indonesia menargetkan kalau hari ini adalah batas waktu yang diberikan kepada mereka supaya segera meminta maaf atas tindakan penyadapan yang dilakukan Australia kepada Indonesia. Geram juga dengarnya, enak aja dia bilang sembunyikan rahasia negara, bukalah rahasia negara lain. Maunya apa gitu lo, Mbok ya jangan gitu, kita kan tetanggaan. Jangan bikin orang Indonesia susah paham napa sih?
Tapi yang sudah terjadi ya sudah lah. Gak usah diperpanjang kali diperlebar lagi. Indonesia ini orangnya baik-baik, sabar dan pemaaf kok. Yang penting sekarang segeralah minta maaf dan untuk data rekaman yang sudah disadap kembalikan kepada yang punya. Kalau pun sudah sempat dicopy, tolong dihancurkan dengan segera agar tidak bocor ke negara-negara lainnya.
Semoga Prediksi Jitu saya ini benar bahwa Australia akan meminta maaf kepada Indonesia. Agar hubungan sedang memanas ini tidak makin meledak yang akhirnya menimbulkan rasa saling tidak percaya Indonesa kepada Australia.
Bila bicara gadget pikiran saya langsung melayang ke tahun 2003, tahun pertama saya punya HP. Ketika itu ragam HP masih monochrome. Belum warna seperti sekarang. Menu yang ditampilkan masih standart telp, SMS, dan permainan yang.. yah jauh bedalah kalau dibanding candy star. Walau candy star sendiri termasuk mainan gampangan. Tapi ngangeni looh 😀
Masa berubah. HP berganti menjadi smartphone canggih yang bisa dipakai buat buka sembarang. Telpon, SMS, Ngegame, Chatting, Browsing, Download sepuasnya. Hampir mirip seperti fitur komputer.
Tapi bukan Yuni namanya kalau kemana-mana pegang HP. Walaupun sudah punya HP yang bisa dipakai online setiap saat tapi seorang Yuni masih belum secaggih smartphonenya.
Disaat teman-teman asyik BBM-an, saya malah gak mau pakai BB. Disaat teman-teman sibuk chatting pakai HP, saya malah buka laptop pasang modem. Daaan… disaat semua orang sudah ngetwit ribuan kali hingga memiliki follower ratusan bahkan ribuan, saya masih sedang belajar mendalami karakter si burung biru ini. Duh, alangkah ngenes hidupmu, nduukk..
Jujur, akhir-akhir ini saya sering merasa galau sendiri melihat banyaknya sosial media yang saya ikuti. Ditambah banyaknya grup yang bermunculan sehingga membuat diri saya seolah semakin lama semakin ditimbuni kata-kata status. Saya jadi bingung menempatkan diri saya. Disisi lain saya ingin mencari tambahan ilmu dan berbagi bersama teman-teman grup, namun disisi lain saya juga harus mengupdate blog sembari Blogwalking. Jangankan buka twitter, buka facebook aja bisa 2-3 jam-an. Belum ngedraft postingan. Lalu BW. Trus kapan makannya? Kapan pacarannya?
Untung saya gak punya BB, coba ada mungkin saya sudah nungging-nungging saking pusingnya
Sebetulnya kalau dibilang penting, sosial media itu penting. Andai saya punya laptop yang layarnya super lebar, mungkin saya akan membuka semua aplikasi sosial media, dimana ditiap sosial media yang terbuka itu saya pasangi robot hasil kloningan otak saya sehingga mereka bisa memasang status dan komentar seperti mau saya.
Tetapi karena keterbatasan jari, otak dan waktu, maka lebih baik saya pasif aja. Memiliki gadget dipakai sekedarnya saja. kembali ke niat awal gadget sebagai alat komunikasi praktis. Yang penting saat butuh dihubungi saya ready.
Mending gitu kan dari pada semua akun sosmed di punyai tapi ketika dibutuhkan gak ada respon sama sekali.
Seandainya suatu hari nanti ada pencanangan Hari tanpa Gadget seperti yang di hayalkan Mbak Iyha, saya adalah orang pertama yang ngacung tinggi-tinggi.
Lalu apa yang saya lakukan jika sehari tanpa gadget?
1.Biasa saja. Emang sudah biasa gak ada gadget. Kalau gak ingat batere habis, saya biarkan aja dia dibawah bantal sebagai pengganti alarm
2. Baca buku. Ini paling penting. Secara saya hobi beli buku tapi kurang hobi baca buku. Setidaknya jika tidak ada gadget waktu luang saya lebih banyak saya habiskan untuk menyelesaikan buku-buku yang sudah lama dibeli dan hingga sekarang masih jadi pajangan.
3. Jalan-jalan. Ini yang paling saya suka. Secara di Surabaya banyak bermunculan hal-hal unik yang tak terduga. Beberapa kali saya keliling kota bersama suami, disaat itu pula lah tanpa sengaja saya ketemu sama Bu Walikota. Terkadang ditengah perjalanan saya mampir sebentar disuatu tempat untuk melihat pertunjukan reog ponorogo atau jaran kepang yang kami temui tanpa sengaja.
4. Main Monopoli dan ular tangga sama keponakan. Hoho… mainan ini favorit banget. Apalagi kalau yang main 3-4 orang. Bangkrut-bangkrut deh, habis uang dikenai pajak sana sini 😀
5. Ngumpulin koran sebanyak-banyaknya lalu mengkliping sesuatu yang menarik. Seperti cerpen, cerbung, dan cerita unik lainnya untuk dijadikan referensi penulisan. Satu lagi, resep dan foto masakan. Kayaknya ini penting banget buat pegangan hidup saya nanti jika sudah jadi orang 😛
6. Yang terakhir saya akan berdoa lama agar saya diberikan kecerdasan otak buat berpikir lebih melebihi kecerdasan otaknya smartphone hehe..
Alhamdulillah usai sudah acara bagi-bagi novel. Sekarang saatnya pengumuman pemenang..
Acara bagi-bagi novel ini merupakan bagian dari program Virtual Book Tour yang diselenggarakan oleh penerbit Gagas Media. Program Virtual Book Tour sendiri menyajikan novel-novel GagasDebut, yaitu novel karya pertama para penulis yang diterbitkan oleh Gagas Media.
Dalam acara ini Gagas Media menyajikan 14 novel yang di review oleh 14 blogger. Selain bisa membaca reviewnya, teman-teman juga bisa berkenalan langsung dan membaca proses kreatif dari penulisnya. Barangkali nanti teman-teman masih menemukan GA serupa, yakni bagi-bagi buku disana.
Virtual Book Tour sendiri sudah berjalan mulai tanggal 1 November – 17 November 2013.
Baiklah, sekarang saatnya saya mengumumkan pemenangnya.
Sesuai yang dijanjikan Gagas Media, 1 pemenang yang beruntung akan mendapatkan masing-masing 1 novel yang nantinya akan dikirimkan langsung oleh Gagas Media.
Langsung saja, pemenang novel Lampau adalah…
Selamat kepada Rizka @rizka2701
Dan pemenang novel One More Chance adalah…
Selamat kepada Mila @milajelly
Buat teman-teman yang belum beruntung jangan berkecil hati. Insya Allah kalau ada rejeki saya akan mengadakan bagi-bagi novel lagi yang hadiahnya lebih banyak dari sekarang.
Ucapan trima kasih saya yang tak terhingga kepada teman-teman yang telah meluangkan waktunya mengikuti kuis saya juga kepada Gagas Media yang telah berbaik hati menjadi sponsor GA kecil-kecilan ini.
Kepada para pemenang silakan mengirimkan nama dan alamat ke email yuniarinukti@yahoo.co.id dengan subyek Pemenang GagasDebut#(sebutkan judul novelnya). Nantinya hadiah akan dikirim langsung oleh Gagas Media.
Waktu dibangku SD saya paling sulit kalau disuruh Sholat. Ada aja alasannya. Kalau tidak capek, ya males.
Setiap terdengar Adzan Maghrib, Bapak selalu menyuruh anak-anaknya segera ambil air wudhu lalu menunaikan Sholat di langgar dekat rumah.
Berangkat sih berangkat, tapi ya begitu dengan perasaan setengah-setengah. Apalagi kalau menjelang Isya’, malesnya makin paraah. Jam-jam segitu kan waktu saya main sama teman-teman. Kalau nggak lagi asyik main gobak sodor ya main petak umpet. Ada panggilan sholat, dianggap gampang, toh waktu Isya kan panjang. Bisa sampai menjelang Shubuh.
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.al‘Ankabut(29):45)
Padahal dalil ini sudah pernah saya baca tapi setiap membacanya seolah hal biasa saja. Dan dalil ini pertamakali saya temui saat di bangku SD pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di bab Sholat. Kalau tidak salah Bab Sholat diterangkan di awal-awal Cawu (Catur Wulan) setelah bab Thoharoh (Bersuci) dimana keduanya bagi umat Islam merupakan bab penting sebagai pedoman menyempurnakan kewajiban ibadah.
Selain di sekolah, 2 bab ini juga diterangkan oleh Ustadz saya di TPA. Selama menjadi santri TPA tak henti-hentinya Ustad dan Ustadzah menjelaskan, menerangkan hingga mewajibkan semua santrinya menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
Sebagai murid yang baik tentu saja saya harus mengikuti anjuran Guru sekolah, kalau tidak patuh nanti takut nilai saya jelek. Masalahnya Guru suka mengabsen murid, siapa saja yang pergi ke Masjid dan siapa saja yang tidak pergi. Kalau tidak pergi alasannya apa. Jika alasannya tepat, misalnya sedang datang bulan, Guru akan memaklumi.
Begitupun di TPA. Karena lokasinya didalam masjid, mau tak mau saya ikut sholat juga. Kalau tidak sholat mau alasan apa? Bilang haid juga tak mungkin, masak haid masuk masjid. Biasanya kalau haid Ustad/Ustadzah tidak mewajibkan santrinya masuk. Dan ini yang selalu saya tunggu-tunggu, bolos seminggu! Horee.. *penting! jangan tiru ini, kecuali kasusnya sama*:D
Kembali ke cerita rumah.
Demi menyuruh anak-anaknya Sholat, Bapak saya sampai harus marah-marah. Pokoknya setiap menjelang sholat Maghrib ada aja keributan di rumah. Paling sering ya disuruh matikan TV. Namanya juga anak-anak, kalau sudah asyik nonton kartun trus tiba-tiba disuruh matikan TV bawaannya pasti marah.
Biasanya Bapak saya akan menunggui anak-anaknya. Setelah semua ambil air wudhu, lalu semua berangkat ke langgar satu-satu, baru Bapak saya berangkat sambil tak lupa mengunci pintu.
Suatu ketika di TV sedang ada acara kuis Family 100 yang dipandu oleh Sonny Tulung. Acara kuis-kuisan seperti ini adalah acara yang paaling saya suka. Sayangnya, kuis ini ditayangkan tepat jam-jam orang Sholat Maghrib. Andai saya punya akses protes, akan saya protes yang punya TV agar acara itu ditayangkan usai Sholat Isya saja biar saya bisa nonton penuh.
Dari mana tau saya ada acara kuis?
Dari tetangga rumah. Kebetulan tetangga saya langganan nonton acara kuis itu. Setiap menonton volume TV nya dibesarkan dengan pintu sengaja dikuak lebar-lebar. Jadi ketika berangkat ke langgar mata saya selalu menoleh ke arah TVnya. Kalau sekedar noleh kurang puas, saya akan berhenti dan berdiri di ambang pintu sambil menunggu kata-kata Sonny Tulung: “Survei membuktikan!!”
Kalau sudah begitu saya sering lupa diri. Kalau belum terdengar iqomah, saya nggak akan beranjak dulu. Atau kalau sedang iklan baru saya lanjutkan berjalan ke langgar.
Pun setiap kali melihat saya berdiri di ambang pintu rumahnya sambil menggendong mukena, tetangga saya seolah menjadi orang paling baik sedunia. “Melbuo mrene lho, Yuuun” (Masuk kesini (rumah) lho Yuun..” coba siapa yang nggak ngiler dengan ajakan itu. Mendengar saja kuping saya terasa nyeesss saking ademnya. Gimana nggak adem, di saat jam segitu dilarang nonton TV sama Bapak, eh.. tetangga malah ngajakin nonton TV bareng.
Emang si tetangga gak sholat?
Peduli amat. Kalau perlu nggak usah sholat biar TVnya nyala terus 😀
Suatu hari ada segmen Kuis Family 100 Bintang-bintang. Acara Spesial Family 100 Bintang-bintang ini tayangnya Cuma hari Sabtu. Dan acara ini yang paling saya tunggu-tunggu. Kapan lagi bisa melihat artis tampil di kuis bersama saudara-saudaranya. Setidaknya saya bisa melihat kadar kecerdasan mereka.
Kebetulan yang menjadi peserta bintangnya dari keluarga Tobing. Keluarga ini sudah berminggu-minggu menjadi keluarga bertahan dan sebentar lagi akan berhak mengikuti babak Jackpot yang hadiahnya uang senilai 5 juta Rupiah.
Satu yang saya suka di keluarga ini yaitu kemunculan Lulu Tobing. Saya memang ngefans sama Lulu Tobing. Peranya sebagai Indah di sinetron Tersanjung sangat bagus.
Seperti biasa Adzan Maghrib tiba. Saya pun mengambil air wudhu sambil ogah-ogahan. Tak terbayang kecewanya saya karena harus melewatkan kehadiran Lulu Tobing di kuis. Sambil mendekap mukena saya melewati rumah tetangga saya.
“……. Kami hadir kembali di acara kuis Family 100 Bintang-bintang……” Suara Sonny Tulung yang berteriak penuh semangat terdengar di gendang telinga. Bak komando saya pun segera berbelok masuk ke dalam rumah tetangga itu.
“Kenapa belok? Nanti dimarahi Bapakmu, lho..”canda tetangga saya. “Ini lho Pak Yuni disini, dia lagi asyik nonton kuis” godanya lagi sambil seolah berbicara dengan seseorang di depan pintu. Otomatis saya kaget. Pas saya lihat keluar ternyata dia ngomong sendiri. sengaja buat menakut-nakuti saya.
“Bohong, ye.. nggak ada..” kata saya ikut mengintip keluar.
“udah nggak usah sholat. Sayang kalau ditinggal, ada Lulu Tobing, lho..” bujuk tetangga saya lagi.
Saya diam saja tak menanggapi. Toh belum kedengaran Iqomah dari langgar, sebagai tanda Sholat akan di mulai. Saya lanjut meneruskan nonton.
Sekarang saatnya Lulu Tobing maju kedepan untuk mendengarkan pertanyaan Sonny Tulung dan bersiap berebut menjawab dengan keluarga artis lawan. Saya pun asik mengikuti obrolan Sonny Tulung yang bertanya kepada Lulu tentang kegiatan apa yang sedang dilakukan sekarang. Saat sedang asyik menyimak itulah, terdengar Iqomah.
“Waduh, Qomat reek” keluh saya tanpa beranjak berdiri.
Melihat saya malas-malasan tetangga saya bilang “Udah, gak usah sholat..”
Kalimat yang saya dengar barusan membuat saya bimbang. Sholat nggak, sholat nggak.
“Kalau saya gak sholat nanti Bapak marah” jujur, waktu bilang itu ada perasaan bersalah juga. Tapi acara kuis ini juga bagus ditonton.
“Tenang aja, Bapakmu gak bakalan tau. Saya juga gak akan ngomong”. Diam sesaat.” Tapi bukan berarti saya nyuruh kamu gak sholat lho ya, dosa aku nanti” lanjutnya.
Daan.. akhirnya saya memutuskan tidak sholat. Supaya berjalan mulus saya membuat skenario pulang paling akhir.
Begitu sampai rumah Ibu saya tanya dimana saya sholat? Whoa.. saya lupa kalau Ibu juga jamaah perempuan sehingga tau kalau anak perempuannya tidak ada di sampingnya.
Alhasil, semalam itu saya diceramahi sama Bapak dan nggak boleh keluar main sama teman-teman. Nasiiibb….