Pengalaman Ke Poli Kandungan RS Haji Surabaya
Pengalaman menjadi pasien RS Haji Surabaya tujuan saya ke Poli Kandungan, dan di sinilah pertama kali nama saya tercatat di Rumah Sakit serta…
Nama Heru Umam atau Chairulumam kayaknya sudah saya dengar lama. Malah sepertinya sejak saya memulai ngeblog. Tapi begitu nyasar ke blognya, eh.. ternyata blognya baru berumur setahun! Lha terus dulu-dulu itu Heru siapa ya.. apa sayanya yang nglindur? 😀
Oh baru ingat sekarang, Mas Heru Umam itu yang aktif komentar di grup Dblogger. Pantesan namanya gak asing di telinga. Di Timelinenya juga Mas Heru ngaku sebagai Humas @Dbloggercomm. O… ternyata.. 😛
Tapii.. beneran kok blog randeskop, andeskop, sekop 😀 atau apapun itu namanya pernah saya kunjungi dan saya komentari. Atau jangan-jangan Mas Randeskop -nya yang gak pernah blogwalking.. hayo ngaku.. *semacam harapan agar blog ini mendapat kunjungan balik* 😀
Heru Umam. Jujur saya tidak kenal orangnya. Ketemu saja belum pernah (Gak yakin kalau belum pernah ketemu, Mas Heru ikutan Asean Blogger di Solo kan? Berarti kita pernah ketemu, tapi gak saling kenal) Tapi dalam ranah perbloggingan namanya tidak begitu asing. Mungkin karena efek gabung di komunitas sehingga blognya gak dikenal, malah justru orangnya yang terkenal..
Satu pelajaran paling berharga jika ingin jadi orang terkenal, mengenallah blogger terkenal supaya ketularan terkenal.. 😀
Barangkali ada yang heran mengapa tiba-tiba saya menulis tentang blog randeskop. Ini semua karena hasil beberapa kali blogwalking sehingga saya banyak menemukan postingan tentang nama Chairulumam. Dari pada kepo berlama-lama saya pun mencari tau, ealah.. ternyata blog randeskop sedang mengadakan giveaway, pantesaaan..
Begitu dapat, saya clingak-clinguk dulu. Memastikan postingan mana yang berisi tentang Giveaway itu. E lhadalah.. ternyata judul postingannya yang “Blog Gue Ulang Tahun Masa Sih?”
Bentar.. sebetulnya yang merayakan ulang tahun siapa sih? Kok judulnya malah balik nanya? Memang Lu merasa Ulang Tahun kagak, kok nanyanya ke Gue? *Nahlu saya jadi ikut-ikutan nyebut-nyebut Lu Gue* Trus-trus.., ucapan selamat saya masih diperlukan kagak? Kalau kagak perlu saya buang nih kado *jengkel kelas kakap* 😀
Oke deh, menurut penerawangan saya blog randeskop ini angker. Indera ke 6 saya mengatakan blog randeskop dihuni banyak makhluk halus. Seperti rumah yang bertahun-tahun tak dihuni, rumputnya setinggi tiang bendera. Daun-daun kering rontok dimana-mana. Bagian atapnya juga banyak sawang (rumah laba-laba). Mungkin Mbak Kunti dan Mas Gendruwo krasan tinggal disini. Tuh lihat.. di sidebar kanan paling atas, kalendernya aja bilang kalau tahun 2014 blog ini baru berisi 1 postingan. Pertengahan bulan lagi.. tanggal 14. Masak iya posting blog nunggu sampai tiba bulan purnama? Hehe..
Tuh bener kan, blog ini hidupnya emang diatas tanggal 10. Mas Heru sengaja kali posting blog nunggu bayar listrik sama bayar tagihan internet dulu. Saya lihat postingan bulan Desember ada 3, November ada 1, Oktober ada 2, Sepetember ada 2 dan Agustus ada 1. Kesemuanya diposting diatas tanggal 10 semua lho.. eh ada 1 ding yang bulan September dipost tanggal 7. Itu pun judulnya cinta-cintaan. Sudah gak tahan nunggu tanggal 10 kali buat nyatain cinta. Ayo Mas Heru ngaku! 😀
Tapi-tapi.. biar postingannya dikit PR blognya udah 1 lho.. lumayan dapat 25ribu ngerjain job ripiu hehe..
Tulisan-tulisan Mas Heru Umam di blog menurut saya bagus. Andai kalau diseriusin blog randeskop ini bisa ramai. Paling tidak PRnya bisa lah naik jadi 3. Soalnya sayang blognya kalau dianggurin lama-lama apalagi tulisan Mas Heru asyik dibaca. Tulisan-tulisannya mencirikan kalau Mas Heru memiliki pemikiran yang dewasa meskipun punya panggilan seabreg Rully/randeskop/chairul/umam/chairulumam/andeskop yang mengakibatkan kesan alay. Bukan alay negatif lho cuma bingung aja nama segitu banyak diambil sendiri.. ther.. la.. lu..!! 😀
Kalaupun misal Mas Heru beralasan sibuk sehingga nggak ada waktu buat posting, saran saya sih posting yang pendek-pendek aja. 100 kata rasanya gak panjang kok. Malah enak saya blogwalkingnya kalau baca postingan pendek hehe..
Untuk tampilan blognya saya bilang sih sederhana, kalau perlu pake banget, karena secara keseluruhan tampilannya hitam putih aja. Untung aja ada banner warna Asean Blogger dan dblogger yang nyempil disitu, lumayan buat penyegar pemandangan. Hanya saja diblog Mas Heru nggak ada pengaturan arsip atau site mapnya, kalaupun ingin bongkar-bongkar terpaksalah buka daftar kategori dulu..
Mungkin karena efek hitam putih itu makanya sekilas blog ini kelihatan spy alias sepi maaf Mas saya lagi baik hati bagi-bagi kripik pedas nih 😀
Saran saya supaya tampilannya penuh, gak njomplang antara kiri dan kanan alangkah adilnya jika sidebar atasnya dikasih foto Mas Heru dan widget recent postnya dimunculkan, cara ini supaya sidebar kiri terlihat penuh. Kalau misal gak mau nampilin foto bisa juga blogrollnya ditambah. Masa blogroll cuma ada 1 nama dowang. Dari pada kelihatan gak niat pasang blogroll gitu mendingan dihilangkan aja wdget blogrollnya.
Oya untuk sidebar tulisan terakhir dan komentar terakhir emang tulisannya ketimpa-timpa gitu ya. Kira-kira pengaruh settingan apa memang thema dari blogdetiknya? hmm.. kayaknya emang dari themanya ya, gak tau sih, gak yakin juga.. apa musti saya bilang masa sih juga? 😀
Satu lagi tulisan header blognya: Catatan GIla Blogger Gila.
Yang saya komen bukan maksud tulisan itu tapi saya cuma mau komen tentang huruf (i) pada kata GIla. Kenapa huruf i nya menggunakan huruf besar? apakah ada sesuatu yang istimewa di huruf i tersebut? hmm.. menurut saya bukan deh, kayaknya emang salah ketik. Masa sih? 😀 Nggak tau juga, nggak yakin juga saya hehe
Akhir tulisan saya ucapkan Selamat Ulang Tahun Blog Randeskop yang ke 1. Semoga ada ucapan selamat yang ke 2, ke 3 dan seterusnya. Dan semoga Blog ini makin rajin di update lagi sama pemiliknya hehe..
*maaf ye promosinye rombongan* 😀
Ini sebuah cerita lama yang pernah saya alami kurang lebih 15 tahun silam. Yaitu pengalaman ketika mendaki gunung Welirang.
Waktu pertama kali mendaki saya masih dibangku SMK. Ide mendaki ini muncul saat saya sering kumpul-kumpul di Musholla ketika bulan Ramadhan. Biasa.. kalau bulan Ramadhan kan sehabis sholat Tarawih saya tadarusan di Musholla. Tapi.. namanya anak remaja pamitnya aja yang tadarus selanjutnya ngobrol sama teman sana sini hihi..
Ketika ngobrol di Musholla itu tiba-tiba ada satu teman yang ngajakin naik gunung. Supaya mendapat banyak peserta, si teman itu sambil promosi kalau naik gunung itu mengasyikkan. Menikmati suasananya, hawanya, sejuknya, dinginnya dan cerita-cerita indah lainnya..
Singkat cerita rencana naik gunung itu dimatangkan sekaligus direncanakan pada H+3.
Akibat promosi terselubung itulah saya terpicu untuk ikut serta. Meskipun sempat ragu, tapi si teman (sebut saja Heru) sudah memprovokasi saya, dia bilang kalau saya pasti kuat naik gunung. “Kalau Yuni pasti kuat, dia kan aktif lari-lari”
Berbekal semangat itulah akhirnya saya berangkat. Total peserta yang ikut ada 10 orang, 3 diantaranya sudah berpengalaman mendaki, termasuk Mas Heru.
Sebagai orang yang belum pernah mendaki saya tak membawa bekal apa-apa, selain mie instan dan beras. Untuk bekal minum dijalan saya membawa botol air minum kemasan 1,5L.
Di Pos pertama, di Pet Bocor Mas Heru menyuruh kami memenuhi botol-botol kosong yang kami bawa dari rumah sebagai bekal diperjalanan. Katanya perjalanan menuju Pos ke 2 memerlukan waktu 3-4 jam dan selama perjalanan tidak akan ditemukan sumber air lagi. Begh!
Begitulah akhirnya perjalanan trekking dimulai. Pertamanya saya semangat berjalan. Sambil sok merasa kuat saya lari sana-lari sini. Tak dinyana belum satu jam berjalan saya sudah kelelahan. Sebentar-sebentar minum-sebentar-sebentar minum. Efek kebanyakan minum itu akhirnya membuat badan saya bukan makin semangat, tapi makin drop. Tenggorokan mudah kering, perut seperti mual, plus kepala jadi nggliyeng.
Merasa kasihan, Mas Heru membawakan botol minum saya. Kini bekal saya lebih ringan.
“Mas Heru, masih jauh ta?”
“Nggaakkk.. paling habis sebatang rokok ini lho..” kata Mas Heru sambil nunjukin rokok yang nyala merah. Mas Heru ini kalau ditanya berapa jauh jawabnya selalu sampai habis sebatang rokok ditangannya. Padahal saya tau kalau rokoknya habis Mas Heru pasti nyalakan batang rokok baru lagi.. lucunya saya kok ya percaya aja sama ucapannya.
Bukan hanya saya yang drop tapi ada beberapa teman cewek juga. Kondisi dia sama seperti saya, sebentar-sebentar minta berhenti dan minta minum.
“Mas Heru, berhenti sebentar. Haus Mas..” kata saya memelas.
“Yun-yun.. dari tadi kamu minum terus” Jawab Mas Heru jengkel. “Jangan banyak minum, nanti badan kamu berat. Kalau berat jadi susah jalannya”
Wajar aja kalau dia jengkel, lha wong saya tiap 10 meter minta berhenti. Minta minum. Akibatnya teman-teman lain yang ada didepan ikut-ikutan berhenti dan nungguin saya sama teman yang kelelahan.
Permintaan saya kali ini di turuti sama Mas Heru. Eh, ada tapinya… saya boleh minum tapi cuma satu tutup botol saja.
Bisa dibayangkan gimana sengsaranya saya ditengah rasa kehausan hanya dikasih minum sebanyak satu tutup botol! Iya tutup botolnya yang kecil itu! tega banget..!
Ditengah penderitaan itulah ada salah satu teman yang memberi saya secuil gula aren. Katanya biar saya kuat jalan. Awalnya itu saya kira permen, ternyata gula aren yang berwarna merah. Kalau saya sih nyebutnya gula merah. Gula merah aren. Gula aren merah asli warnanya memang coklat kemerahan.
Tak hanya saya yang dikasih gula aren, semua teman juga dibagi. Gula aren yang sebongkah itu oleh Mas Heru di cuil-cuil kemudian dibagi-bagi sama yang lainnya. Untuk mencuilnya Mas Heru menggunakan batu yang dipukulkan ke gula tersebut. Mudah saja, sekali pukul gula itu sudah jadi serpihan kecil-kecil. Memang begitulah ciri gula aren asli, kalau di pukul mudah sekali hancur. Beda kalau gula aren yang dicampuri pemanis buatan, gula aren yang nggak asli kalau dipukul keras banget. Trus kalau dikunyah rasanya ada pahit-pahitnya.
Sebagai pegangan perjalanan, saya lalu dikasih beberapa serpih agar kalau lemas saya tinggal ngunyah gula itu. iya, dikunyah saja seperti permen.
Ajaib memang, setelah ngunyah gula aren, tenggorokan saya jadi gak haus. Itu karena gula aren tidak mudah larut dalam tubuh sehingga walaupun habis dikunyah rasa manisnya tetap melekat. Dan efek manisnya itu membuat lidah saya tidak terasa hambar meskipun nafas ngos-ngosan dan keringat berjatuhan akibat udara dingin dan perjalanan berat. Dari sini saya mulai percaya kalau gula aren adalah pemanis sehat yang bagus untuk dikonsumsi sehari-hari seperti membuat bubur kacang hijau, kolak santan, jemblem (sejenis penganan dari singkong yang diparut didalamnya diisi gula aren lalu digoreng), bumbu rujak manis, cuka pempek dan bubur campur.
Ngomong-ngomong gula aren saya sering membuat kudapan yang lezat, nikmat dan sehat. Bahannya dari singkong yang dikukus. Saya milih singkong karena mengandung karbohidrat, sama seperti kandungan nasi. Harga sekilonya pun murah meriah.
Karena saya tidak bisa masak, singkong kukus itu saya modifikasi rasanya. Kalau tidak asin gurih, ya saya bikin rasa manis. Supaya tidak ribet singkong kukus itu tinggal saya tuangi gula aren cair.
Untuk membuat gula aren cair juga tidak susah, tinggal masukkan air dan beberapa biji gula aren padat kemudian dimasak sampai airnya mendidih dan gula aren menjadi kental.
Hasilnya jadi seperti ini:
Inilah penampakan singkong kukus manis sehat ala saya
Ada yang menyebut gula aren ini dengan sebutan palm sugar. Menurut penelitian, palm sugar memiliki banyak khasiat untuk tubuh terutama mengembalikan metabolisme tubuh yang menurun, mengatasi masuk angin dan aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Palm sugar aman dikonsumsi karena terbuat dari nira pohon aren yang diolah dengan cara tradisional sehingga menghasilkan gula yang berkualitas baik dan rasa manis yang tidak dimiliki oleh gula putih.
Sejak mengunyah gula aren itu perjalanan pendakian saya jadi lancar. Mas Heru sudah tak lagi ngomel-ngomel dibelakang saya hehe..
Pendakian berikutnya saya jadi langganan diajak sama Mas Heru. Terhitung saya sudah berhasil menahklukkan gunung Welirang sebanyak 3 kali! 3 kali yang sampai puncak, lainnya ada yang hanya niat ngecamp aja..
Pokoknya kalau mau naik gunung doping saya bukan minuman berstamina, cukuplah gula aren saja. Tak hanya dibawa dalam bentuk bongkahan, gula aren ini juga saya seduh dengan teh. Seduhan ini lalu saya masukkan dalam botol tahan panas lalu dipakai buat jaga-jaga kalau ditengah jalan ada yang kelelahan dan kedinginan.
Untuk memudahkan masyarakat menyajikan makanan yang menggunakan bahan penyedap gula aren, sekarang ini sudah hadir produk gula aren yang dikemas dalam beberapa macam, namanya Arenga Organic Palm Sugar. Macam-macam produknya antara lain: Palm Sugar gula semut, dan Liquid Palm sugar dengan pilihan rasa pandan, original, durian, nangka.
Kehadiran produk Arenga ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat akan pentingnya pemanis sehat. Tak hanya menonjolkan rasa saja, tetapi juga rasa lezat dan kandungan-kandungan lain yang bermanfaat bagi tubuh.
DBlogger Suroboyo. Begitulah nama komunitas kami.
Sesuai huruf D yang ada didepan penulisan nama, komunitas ini dibentuk atas persamaan platform yaitu detik, yang berarti blogdetik.
Jika ada yang memiliki blog dengan platform blogdetik maka mereka semua sudah bisa disebut dblogger atau bloggerdetik. Keinginan para bloggerdetik untuk mengangkat potensi daerah agar memiliki komunitas sendiri itulah akhirnya kemudian muncul nama-nama komunitas seperti Dbloggersuroboyo, Dot Semarang (bloggerdetik Semarang), DTepian (bloggerdetik Samarinda), DPUMA (bloggerdetik pulau Madura) dan lain sebagainya.
Saya sendiri menjadi salah satu anggota dari komunitas dbloggersuroboyo.
Bermula dari aktivitas ngeblog di blogdetik saya kemudian diajak gabung dengan dbloggersuroboyo. Saya yang awalnya tidak biasa berkomunitas menjadi salah tingkah sendiri. Sempat saya berpikir berkomunitas itu nggak ada gunanya. Komunitas hanya sebagai ajang cangkruk dan ngobrol-ngobrol nggak jelas. Seiring perjalanan ngeblog akhirnya saya menyerah kalah. Saya harus angkat topi terhadap keberadaan komunitas. Pandangan tentang komunitas blogger turut diacungi jempol. Hanya karena gabung dengan komunitas, tak hanya blog saya saja yang eksis tetapi juga nama saya yang kemudian terangkat dengan sendirinya.
Meskipun berangkat dari aktivitas online, namun kami kerap mengadakan acara offline. Acara offline inilah yang menjadi titik pangkal keeratan hubungan. Kebiasaan blak-blakan dan saling samper pembicaraan menjadi hubungan kami seperti saudara. Diimbangi tipikal arek suroboyo yang ceplas-ceplos menjadi keunikan komunitas ini.
Jika diingat-ingat, sebenarnya ada beberapa komunitas blogger di Surabaya. Seperti TPC (TuguPahlawandotcom), Komunitas Blogger UPN, Komunitas Peniti, dan mungkin masih ada lagi tapi saya lupa namanya. Biasanya saya bertemu dengan anggota komunitas-komunitas ini ketika ada undangan atau even-even tertentu. Walau saling berbeda nama dan berseberangan visi misi tapi kami selalu akrab dengan mereka. Ya, keberadaan kami memang bukan atas dasar komunitas, tapi karena persamaan hobi yakni menulis dan ngeblog.
Seperti pengalaman yang pernah saya alami, gabung dengan komunitas itu mengasyikkan. Bukan hanya bisa tambah teman tapi juga menambah pengalaman dan kesan tersendiri. Banyak keuntungan yang didapat bila gabung dengan komunitas seperti misalnya ketika ada undangan launching produk dari sebuah perusahaan, maka komunitas akan mengirim perwakilan untuk berangkat kesana. Kesempatan seperti ini tidak akan bisa datang jika seorang blogger tidak bergabung dengan komunitas.
Barangkali ada yang bertanya, mengapa saya menulis tentang dbloggersuroboyo di blog ini, kenapa tidak di blog ceritayuni.blogdetik.com.
Alasan pastinya karena tulisan ini merupakan postingan tema yang dilempar oleh Liga Blogger Indonesia. Kebetulan blog ini yang saya daftarkan untuk even LBI putaran ke2 jadi sekalian saja saya promosikan komunitas dbloggersuroboyo. Siapa tau ada teman-teman blogger yang menggunakan platform blogdetik dan tinggal di sekitar Surabaya bisa bergabung juga. Tapi jika tidak menggunakan platform blogdetik dan ingin bergabung bersama komunitas dbloggersuroboyo, boleh-boleh saja asalkan membuat akun dulu di www.blog.detik.com
Untuk mengetahui berita terupdate bisa follow juga akun twitternya di @dbloggersby
Yuk, gabung di komunitas dbloggersuroboyo, biar makin eksis ngeblognya..
Pernah nggak teman-teman menulis ulasan suatu produk?
Atau pernah nggak teman-teman merasakan produk tertentu dan kemudian menuliskan hasil pengalaman itu dalam blog?
Yap, dengan kata lain mereview produk!
Sengaja atau tidak sengaja seorang blogger pasti pernah mereview sesuatu. Tentang apa saja. Baik itu produk, jasa, makanan, tempat makan, tempat wisata atau apa saja. Contoh gampangnya saat kita jalan-jalan dan mengunjungi sebuah tempat wisata. Saking kagumnya dengan tempat wisata tersebut sepulang dari jalan-jalan blogger akan langsung post di blog tentang apa saja yang dilihat, dirasakan, dan pengalaman yang didapat disana.
Saya yakin ketika disebuah tempat wisata, blogger-terutama blogger travelling akan mencatat, setidaknya menghapal rute menuju ke sana sekaligus harga tiket dan fasilitas yang didapat. Dari sini saja postingan itu sudah bisa disebut dengan konten marketing, walau mungkin judul dan kategorinya masuk dalam wisata.
Atau contoh lain yang sering dialami blogger yaitu job review. Nah.. kalau ini mungkin lebih mudah memahaminya..
Dalam job review seorang blogger tidak diwajibkan merasakan dan mencoba dulu apa yang sedang ditulisnya. Sebab ini terkait dengan pekerjaan dan fee yang diterima. Namun bukan berarti blogger melakukan kebohongan publik sebab dalam tulisan blogger hanya menyampaikan pesan-pesan sponsor yang ada didalamnya.
Secara singkat arti konten marketing adalah tulisan yang ditulis seorang blogger dengan merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan atau jasa. Dalam penulisan konten marketing ini blogger bebas berkreasi. Kecuali job berbayar dimana blogger sudah memiliki ikatan kontrak dengan pihak-pihak tertentu sehingga dalam tulisan blogger wajib mengikuti persyaratan yang diajukan.
Mengapa konten marketing berhubungan dengan blogger?
Dewasa ini jumlah blogger di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan ini seiring dengan bertambahnya jumlah pengguna social media di internet. Hal inilah yang memicu pelaku usaha untuk meminjam tangan blogger sebagai media promosi usahanya.
Cara ini sangat eektif sebab kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Blogger mendapat fee, pelaku usaha mendapat feedback dari pembaca.
Jadi, siapkah teman-teman blogger membuat konten marketing?
Niat rajin update blog setiap hari bermula dari keikutsertaan saya dalam Liga Blogger Indonesia (LBI)
Tentang Liga Blogger Indonesia (LBI) ini saya belum sepenuhnya mengerti bagaimana cara menghitung pointnya. Namun setelah mempelajari pelan-pelan saya mulai mengerti kewajiban apa yang harus dilakukan peserta, antara lain mengisi form yang sudah disediakan plus mention @LBI2014.
Sebagai blogger yang baru mengikuti event ini saya sudah antusias sejak awal. Bahkan sejak gong hari pertama di buka saya langsung ambil posisi start. Dalam seminggu minimal saya harus menulis 2 postingan bebas dan 1 postingan tema. Serta blogwalking untuk mendapatkan tambahan point.
Bisa dilihat postingan saya dibawah ini yang tanggalnya berurutan:
Tak lupa setelah posting saya langsung mengisi form yang telah tercantum di postingan di web liga blogger Indonesia. Langkah ini sengaja saya dahulukan karena ada embel-embel:
Point dihitung hanya postingan yang sudah didaftarkan via form google.
Sebelum kemudian lanjut buka aplikasi twitter (Sesuai urutan syarat seperti yang tertera di postingan web LBI)
Ini nih kutipannya:
Sayang saat mengisi form aplikasi google yang disediakan penyelenggara, saya tidak printscreen. Dan memang saya tidak punya pikiran form ini bakal ada masalah. Pokoknya saya yakin aja kalau form itu pasti terkirim walau kemudian tidak ada pemberitahuan resmi bahwa pendaftaran saya sudah diterima/tidak.
Baru keyakinan saya makin mantap saat mention url saya di retweet oleh @LBI2014. Pastinya lega dong ya.. itu berarti tugas di Liga Blogger Indonesia sudah saya kerjakan dengan benar tanpa kurang syarat apapun meski jadwal postingan masih jauh dari batas tanggal pekan 1, kalau tidak salah antara tanggal 6 – 10 Januari 2013.
Usai menunaikan kewajiban LBI saya sudah merasa longgar dan saya sudah yakin bahwa point saya pekan sudah terpenuhi semuanya. Dengan pegangan saya sudah ngisi form dan mention serta di retweet plus blogwalking.
Baru di LBI pekan 2 saya tidak langsung mengerjakan postingan dikarenakan ngejar deadline. Tanggal 15 nya saya baru buka web LBI. Disana saya membuka postingan mengenai klasemen. Sungguh mencengangkan! Ternyata point saya hanya dihitung 2. Di sana terpampang postingan 2 saya 0, alias dianggap tidak mengerjakan!
Ketika saya konfirmasi, penyelenggara bilang kalau saya hanya mengisi form 2 kali. Begh! Jelas dong saya mencak-mencak.. lha wong jelas-jelas saya ngisi form 3 kali, kok dibilang cuma 2 kali.
Mereka juga mengirimkan gambar:
Oke kalau disitu nama saya tercatum 2 kali, tapi itu kan rekanpannya mereka. Yang jelas form yang saya isi bukan seperti itu.. form yang saya isi form bentuk online!
Yang saya sesalkan kenapa ketika setelah ngisi form tidak ada pemberitahuan, paling tidak ucapan trima kasih, kek atau apa.. apalagi bukti form isian itu tidak ada jejaknya. Mungkin kalau misal kirim laporan postingnya melalui email saya bisa membuktikan.
“Emang kalau bukti RT, masih kurang kuat ya @LBI2014? Kalo bukti form google mana ada?” begitu pertanyaan saya di twitter.
Kenapa saya tanya begini alasannya penyelenggara sendiri bilang kalau peserta wajib memiliki twitter untuk mention postingan. Penyelenggara juga bilang kalau tidak ada twitter tidak bisa mengikuti even ini. Berarti kesimpulannya lapor melalui twitter itu juga sama pentingnya dengan ngisi form!
Dijawab sama @LBI 2014 selalu saja gini: “pekan 1 Cuma ada 2 aja yang masuk”.
Lha kalau mereke ngeyel 2 terus, saya juga bisa dong ngeyel 3 dengan bukti RT sama postingan saya. bener nggak?
Paginya saya dapat mention dari @LBI2014:
Oke lah kalau mereka mengandalkan form. Walau pasti jelas saya kalah karena saya nggak punya bukti telah ngisi form.
Tapi kembali lagi, saya punya bukti RT dari mereka dan juga postingan, apa itu masih kurang cukup?
Dan anehnya setelah saya protes begini baru ada yang komen di blog saya.
Terima kasih ya atas komentarnya.. tapi kenapa baru pekan 2 kalian ngasih komentarnya, lalu komentar untuk 3 postingan saya yang pekan 1 kemaren kemanaaa?
Katanya Liga Blogger, wong Liga sepakbola aja ada penonton dan komentatornya..
Maaf bukan saya gila komentar tapi setidaknya kasihlah apresiasi bahwa saya telah megikuti even kalian. Komentar OOT pun saya terima asalkan ada ucapan pemberitahuan bahwa tulisan saya telah masuk daftar list. Kalau sudah begini siapa yang dirugikan? Dan penyelenggara pun seakan lepas tangan.
Lebih aneh lagi, di pekan 2 LBI ini baru dibuatkan semacam daftar posting siapa-siapa aja peserta yang sudah mengerjakan dan sudah mengisi form. Lagi-lagi kenapa baru di pekan 2.
Saya benar-benar kecewa dengan panitia LBI2014. Kalau misal pekan 1 kemarin belum siap, mestinya gak perlu dimulai dulu sampai semuanya siap. Bisa saja formnya bermasalah sehingga ada ke-singsal-an data. Atau kenapa tidak menggunakan jalan lain, misal url postinga dikirim ke email aja supaya jika terjadi gangguan peserta masih bisa memiliki bukti. Jangankan form google, email saja masih bisa bermasalah. Bagusnya kalau diemail peserta bisa melihat terkirim/tidaknya.
Jujur atas kejadian ini saya agak males mengikuti Liga Blogger Indonesia. Kalau memang form digunakan sebagai pegangan penilaian kenapa tidak dicarikan alternative yang aman?
Sampai postingan ini saya tulis saya masih belum terima penjelasan yang memuaskan dari panitia. Sengaja saya tidak membalas mention mereka karena saya tidak mau eyel-eyelan di twitter, apa enaknya nulis segini panjang tapi harus diencrit-encrit di twitter?
Daannn saya makin tertawa melihat kinerja panitia penyelenggara LBI 2014 ini.. saat saya ngeklik halaman daftar posting pekan 2 peserta LBI, ada nama saya tercantum 2 kali postingan.
Padahal jelas-jelas saya belum mengerjakan postingan tema dan kenapa di nama saya bisa tercantum judul dan link.
Iseng-iseng saya klik ternyata yang muncul blognya Mbak Ririe Khayan wkwkw..
Woi.. penyelenggara! serius dong! kalau kerja yang teliti! Trus kalau sudah begini apa masih peserta juga yang disalahkan?????
Saya nggak nyari kesalahan panitia, tapi panitia juga jangan lepas tangan melihat kejadian yang saya alami.. saya maklum kalau panitia sibuk, tapi itu sudah resiko kalian mengadakan even ini. Hak peserta sudah saya penuhi, sekarang bagaimana kewajiban kalian menyelesaikan persoalan saya? Saya butuh solusi!
Niat rajin posting setiap hariku belum-belum sudah gagal.. Padahal sekarang masih pertengahan bulan Januari, tapi sudah gagal duluan hehe..
Harusnya sih gak gagal andai tanggal 9 kemarin saya gak membabibuta Blogwalking.. ya begitulah kalau sudah blogwalking, mau posting bawaannya jadi males aja..
Tanggal 10 nya sudah gak ada waktu lagi buat posting, sebab malamnya saya harus berangkat ke Banyuwangi bersama rombongan Dbloggersuroboyo untuk mengikuti dBlogger plesir nang Banyuwangi. Sungguh undangan yang menggoda Iman.. 😀
Acara dBlogger plesir nang Banyuwangi merupakan undangan dari Bapak Bupati Banyuwangi yang diperuntukkan kepada dbloggersuroboyo agar mengeksplorasi potensi yang ada di kota Banyuwangi untuk kemudian ditulis di blog masing-masing.
Seperti biasa, untuk ajakan seperti ini gratis buat blogger.. blogger, gituloh haha..
Etapi ada kewajibannya juga, live twit dan posting blog minimal 3 postingan! Bagusnya lagi live twit dan postingan blognya dilombakan.
Untuk live twit dan posting blog minimal 3 awalnya terlihat gampang. Kalau untuk urusan jalan-jalan rasanya tak susah mencari ide postingan. Tapi kalau ternyata salah satu diantara 3 postingan itu harus ditulis ketika di Banyuwangi ternyata tidak gampang! Dan kewajiban itu harus ditulis pada perjalanan hari pertama, maksimal setor tulisan jam 12 malam, tet!
Melihat rundown yang saya terima, harusnya dihari pertama itu rombongan harus sudah kembali di penginapan jam 22.30. Ternyata molor sodara.. mana saya belum nulis postingan, lagi.. molornya itu karena ada tambahan acara yang mendadak, yaitu undangan minum kopi di kafe milik Dinas Perdagangan Banyuwangi. Alamakk..
Dan begitulah akhirnya saya memohon-mohon kepada panitia agar diberikan dispensasi waktu 2 jam. Waktu 2 jam untuk nulis postingan, posting blog, masukkan foto serta memberi backlink. Kalau tulisannya 300 kata sih gak papa, lha ini syaratnya minimal 700 kata.. mabok!
Usai masuk kamar saya sudah berjibaku dengan laptop dan cardreader pinjeman. Pokoknya jam 2 harus sudah kirim link twitter.
Sudah gak bisa mikir lagi bagaimana ngantuknya mata dan lelahnya badan. Apalagi hari ke 2 perjalanan diawali melihat sunrise di Pantai Boom. Berangkat dari hotel jam 4 pagi. Jadilah saya Cuma dapat tidur sejam! Benar-benar seperti dikejar setan.
Tapi seru!
Sumpah ini seru!
Baru kali ini saya tidur sejam tapi gak merasakan pusing. Padahal aslinya badan saya nggreges dan bersin-bersin. Alhamdulillah.. masih diberi kekuatan.
Kejar-kejaran dedline pun masih berlanjut di Surabaya. Karena kesempatan menulis laporan perjalanan terakhir tanggal 15. Iya hari ini!
Sampai di Surabaya tanggal 13 shubuh. Seharian saya berkutat dengan tulisan. Tapi kali ini saya nyerah dulu. Badan sudah mulai demam.
Tanggal 14, jam 3 pagi saya bangun lanjut nulis postingan lagi. Wes tah, benar-benar seperti kejar setoran.. begini ini resiko jalan-jalan sama wartawan. Wartawannya detik hihi..
Alhamdulillah saya sudah berhasil menulis 8 postingan! *tarik nafas dalam-dalam* kesemuanya ini adalah catatan perjalanan mulai keberangkatan hingga kepulangan dari Surabaya-Banyuwangi hingga kembali lagi ke Surabaya
Ternyata Banyuwangi itu luar biasa!
Kabupaten penghasil kopi dengan citarasa dunia dan pemilik pantai-pantai indah bak berlian yang tersembunyi!
Selengkapnya silakan baca-baca postingan saya disini:
1. Prolog: 15 Bloggerdetiksuroboyo plesir nang Banyuwangi
2. Mengenal kerajinan aluminium, pemerahan susu dan agrowisata Banyuwangi
3. Yuk, mengintip pendopo ramah lingkunga Bumi Gandrung
4. Menguak potensi kopi Using desa adat Kemiren
5. Sanggar Genjah Arum Kemiren, surga kopi lokal bercitarasa dunia
6. Berburu Sunrise Of Java sekaligus petualang di Pantai Rajegwesi
7. Epilog: Pantai dan kopi satu kesatuan milik Banyuwangi
8. Nasi Tempong dan sayur lucu, kuliner khas desa Kemiren
Mbak Anny, Kak Julie, Melly, Kang MT..
Mereka adalah nama-nama yang saya kenal di awal memiliki blog. Nama-nama yang mempunyai persamaan platform dan telah mengajari banyak hal.
DBLOGGER Community nama komunitasnya. Komunitas yang awalnya dibentuk untuk menyatukan blogger berplatform blogdetik. Seiring waktu berjalan dblogger Community melebarkan sayapnya dan membaur dengan blogger yang tidak berplatform blogdetik. Suatu peningkatan yang patut diacungi jempol..
Banyak cerita dan kenangan selama bergabung menjadi anggota dblogger. Cerita dan kenangan manis yang teramat pahit untuk dilupakan. Di tahun 2010, tahun awal saya ngeblog, dblogger lah yang menjadi tempat belajar saya. Disana banyak diajarkan hal-hal dan diskusi menarik seputar dunia blogging. Ibarat murid, dblogger adalah sekolah ngeblog saya. Jika saya tidak mengerti suatu hal, anggota dblogger akan turun tangan mengatasi.
Ah, jadi ingat ketika saya tidak bisa memasang widget di sidebar blog. Dengan lugunya saya meminta tolong sekaligus memberikan username dan password blog kepada kang MT untuk dipasangkan. Meski kang MT sudah mem-warning agar setelahnya username dan password saya diganti supaya aman, nyatanya hingga sekarang blog saya aman-aman aja walaupun peringatan kang MT saya abaikan hehe
Kekompakan juga semakin terasa ketika saya menghadiri Pesta Blogger 2010. Sengaja saya datang dari Surabaya demi bisa bertemu dengan teman-teman. Ternyata kedatangan saya berbuah manis, meski belum pernah bertemu sebelumnya, kedatangan saya diterima dengan sangat baik dan ramah. Kejadian lucu yang saya ingat di acara itu adalah saya dan Mbak Anny keluar masuk mengunjungi stand sponsor demi mengejar goodie bag! Hasilnya saya mendapatkan banyak sekali pernak-pernik, mulai kaos, pin, stiker, bolpoin, dan macam-macam aksesoris.
Tak hanya itu saja setiap kali ada even, anggota dblogger Community selalu merajai. Lihat saja foto-foto dibawah ini:
Melihat foto-foto diatas siapa sih yang bisa melupakan keseruan dan kekompakan mereka. Pastinya makin cinta lah sama dblogger..
Oya, tanggal 11 Januari nanti dblogger merayakan hari jadinya yang ke 5 Tahun. Selamat ya buat dblogger semoga di usianya yang terus menanjak naik ini dblogger bisa terus aktif dan kompak.. 🙂
Buat yang ingin gabung menjadi anggota dblogger silakan follow akun twitternya @dbloggercomm