Pengalaman Ke Poli Kandungan RS Haji Surabaya
Pengalaman menjadi pasien RS Haji Surabaya tujuan saya ke Poli Kandungan, dan di sinilah pertama kali nama saya tercatat di Rumah Sakit serta…
“Mbak, ke Bojonegoro naik kereta apa, ya?” tanya saya kepada petugas ticket di loket Stasiun Wonokromo.
“Ada KRD, Mbak. Harganya tiga ribu. Berangkat jam 10 siang.” Jawabnya sembari mengecek data KTP dan form pemesanan karcis.
Ah, yang bener cuma tiga ribu? Gak salah lihat nih mbaknya, batin saya. Kapan hari saya ke Malang naik Penataran tiketnya Rp. 5.500, lho! Jangan-jangan kuping saya yang salah dengarnya.
Etapi boleh juga tuh, murah meriah harganya…
“Kalau dari Bojonegoro ke Surabaya adanya apa Mbak?” tanya saya lagi. “Tapi yang jadwalnya pualiiingg malam”. Maksud hati beli tiket pulang sekalian.
“Ada, harga lima puluh ribu. Berangkat jam 11 malam”
Buset, selisihnya jauh banget. Masak berangkat tiga rebu, pulangnya lima puluh rebu.
“Tar, Mbak.. yang malam kereta apaan mbak, kok jauh banget beda harganya?” mencoba pastikan lagi.
“Yang malam kereta Kertajaya, Mbak. Sampai di Bojonegoro jam 11 malam”
“Ooh.. kalau KRD malam gak ada ya Mbak?” berusaha cari upaya dapat tiket gratisan hehe
“Gak ada, Mbak..”
“Ya udah buat berangkatnya aja Mbak 2”
“Enam ribu, Mbak”
Saya masih termangu melihat prin-prinan tiket yang ada di tangan saya begitu keluar dari barisan antrian. Kok murah sekali.. hanya dengan uang tiga ribu saja saya akan sampai ke Bojonegoro. Masih dengan perasaan tak habis pikir lantas saya berjalan ke parkiran motor dan membayar biaya parkir yang tarifnya sama dengan harga tiket kereta KRD Surabaya- Bojonegoro, tiga ribu rupiah!
Dalam hitungan puluhan menit perasaan saya seperti dipermainkan dengan uang tiga ribu. Njomplang banget. Perjalanan Surabaya-Bojonegoro seperti yang tercetak ditiket membutuhkan waktu setidaknya 2 jam 15 menit. Sedangkan harga karcis parkir yang hanya ditipin 15 menit harganya pun juga tiga ribu. Sama-sama tiga ribunya, lho, padahal. Aneh, yo..
Wes mboh lah saya juga bingung. Ngapain ngoyo mikir uang tiga ribu yang penting saya sudah dapat karcis berangkat ke kota Bojonegro. Eh, Bojonegoro hehe..
Kereta KRD Bojonegoro berangkat dari Stasiun Pasar Turi. Walaupun dalam kategori kereta lokal ternyata peminatnya banyak juga. Dan lagi-lagi saya masih tak habis pikir, mbayar karcisnya itu lho kok ya cuma tiga ribuuu… gak sumbut sama mbayar karcisnya. Wes tah, Yun, ojok nggremeng ae, dikek’i murah kok njaluk larang! 😀
Masuk ke dalam kereta, suasananya persis kereta ekonomi Surabaya-Jakarta. Model tempat duduknya, unit ACnya, dan yang paling menakjubkan kebersihan keretanya. Dari hasil penelusuran mata iseng saya, ternyata kereta KRD Bojonegoro ini sebenarnya kereta Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta yang jadwal keberangkatannya sekitar jam 4-5 sore. Lumayanlah nambah-nambahi omset PT KAI.. dari pada gerbongnya nganggur dan duduk-duduk di Stasiun lebih baik dimanfaatkan hehe..
Sudah dulu ya, saya capek, habis pulang dari mbolang, makanya lama baru update hehe..
Dipandang dari berbagi sisi manapun, keindahan kota Yogjakarta selalu berhasil membius hati. Walaupun diulang sampai beberapa kalipun datang ke Yogja tak akan pernah bisa bosan! Mulai dari pusat kotanya, kemudian Maliorobo yang menjadi daya tarik para wisatawan, hingga daerah-daerah pusat kerajaan dan wisata lainnya. Nah, salah satu destinasi yang pernah saya kunjungi di propinsi istimewa ini adalah Taman Sari. Wuih, jangan ditanya bagaimana cantiknya Taman Sari ini. Perpaduan cagar budaya yang kental dengan nuansa seni ini berhasil memikat saya ketika tiba di Yogja akhir tahun lalu.
Sebenarnya saya sekeluarga awalnya ingin pergi ke Malioboro, karena bisa dibilang tempatnya pas banget buat wisata, kuliner dan juga belanja hehe. Ditambah lagi dengan adanya berbagai pilihan penginapan dan hotel di kota Yogya yang cenderung terjangkau dari segi harga tapi pelayanannya tetap memuaskan. Tapi akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke tempat wisata yang lain. Dengan alasan, kalau Malioboro sudah beberapa kali dikunjungi hehe. Maka dari itu kami coba menelusuri cagar budaya Taman Sari.
Petualangan dimulai dengan kendaraan umum. Pertama, saya berangkat ke Yogjakarta dari Surabaya, tepatnya dari Terminal Bungurasih waktu masih menunjukkan dini hari. Sengaja saya berangkat jam 1 dini hari agar tiba di Terminal Giwangan antara jam 8-9 pagi. Kalau tidak salah waktu itu saya mengejar waktu Jumatan di Masjid Agung Kauman. Rencananya usai Jumatan saya mengunjungi Taman Sari yang kabaranya sangat eksotis. Dan konon Taman Sari adalah istana pemandian kerajaan pada zaman dahulu.
Jarak Taman Sari dari Masjid Gedhe Kauman Keraton Yogjakarta tidaklah jauh. Kurang lebih 500 meteran. Saya dan Suami memilih jalan kaki menuju ke sana menyusuri jalan KH. Ahmad Dahlan. Walau melalui jalanan yang macet dan panas kami tetap menikmati suasana Yogja yang khas sembari memotret sesuatu yang dianggap menarik. Jalanan menuju Taman Sari yang sedikit menanjak menghasilkan pemandangan indah di belakang sana.
Taman wisata Taman Sari ini tidak susah untuk ditemukan, karena di beberapa titik terdapat papan petunjuk yang akan membantu mengarahkan. Setelah berjalan selama puluhan menit tibalah kami di depan sebuah gapura berbentuk melengkung. Sesuai arahan warga sekitar, saya diberi alternatif masuk melalui jalan belakang yang katanya terdapat Sumur Gumuling dan Pulau Cemeti. Mulanya sempat ragu, takut salah arah, sebab yang kami lewati adalah gang-gang perkampungan yang sempit. Yang membuat kami yakin jalan itu benar adalah puing-puing bekas bangunan yang lebih mirip disebut situs. Ditambah lagi dengan adanya papan petunjuk yang bertuliskan Bangunan Cagar Budaya Situs Pesanggrahan Taman Sari, sehingga semakin meyakinkan kalau kami ada di jalan yang benar.
Semakin masuk ke dalam, kami seakan dibawa ke suatu tempat antah berantah melalui lorong mirip bunker. Bila dilihat sekilas lorong itu terkesan misterius. Saya dan Suami tetap berjalan mengikuti kemana arah lorong itu berujung. Sungguh, situs ini benar-benar membuat saya penasaran. Ternyata oh ternyata, ujung lorong itu adalah perkampungan penduduk. Dengan setengah bingung kami tetap berjalan dan olala.. kami baru tiba di depan pintu masuk Taman Sari yang sebenarnya!
Setelah membayar karcis masuk Taman Sari seharga Rp. 8.000/orang kami baru mengerti inilah situs pemandian itu.
Dari pintu masuk kami harus melalui gapura ala keraton. Gapura ini bentuknya unik dan saya suka banget lihatnya. Di balik gapura tampaklah taman-taman indah dengan rerumputan yang rapi dilengkapi jalanan setapak untuk lalu-lalang pengunjung. Di taman itu juga terdapat pot tanaman berukuran besar dan bentuknya seperti gentong. Di bagian sisi yang merapat ke tembok terdapat kayu tua berukuran besar tergeletak begitu saja di rerumputan. Keren banget pokoknya. Di sana, saya seperti sedang berada di dalam lingkup kerton masa lalu dan saya seakan-akan ikut terbawa suasana keraton di masa jayanya!
Puas menikmati taman, kami melanjutkan perjalanan menuju kolam pemandian. Meski sudah tidak dipakai mandi, namun kolam pemandian ini terawat bersih. Kolam-kolam itu dikelilingi oleh tembok tinggi dan diapit oleh Gedhong Gapura Panggung dengan ukiran artistik Jawa kuno. Ditengah-tengah kolamnya terdapat beberapa mata air yang bentuknya unik seperti jamur.
Tapi, yang membuat saya heran dengan cagar budaya Taman Sari ini adalah lokasinya yang terletak di tengah perkampungan padat penduduk. Padahal di setiap gang yang kami lalui banyak sekali bangunan bekas peninggalan keraton. Dan setelah saya browsing di internet, Taman Sari ini dulunya merupakan kompleks keraton. Di kompleks ini terdapat danau, pulau, sumur dan terowongan air. Dan yang sering dikunjungi oleh wisatawan saat ini merupakan kolam pemandian Umbul Binangun, dimana dulunya kolam ini digunakan sebagai tempat pemandian Sultan beserta istri dan putra-putrinya.
Meski sudah dianggap situs, namun keelokan Taman Sari masih saja mengeluarkan aura keindahan. Dan ini semakin menguatkan bahwa Yogjakarta merupakan Daerah Keistimewaan yang benar-benar istimewa.
Secara keseluruhan, Yogya ini memiliki banyak sekali keunggulan mulai dari tempat wisatanya, pusat kotanya, tradisi Kerajaannya, pilihan akomodasinya yang ramah dikantong, seperti Zodiak dan hotel Whiz Yogya, serta yang paling menarik adalah wisata belanjanya yang membuat hati ini ingin terus kembali ke sana.
Nah, bagaimana dengan teman-teman, adakah yang sudah pernah ke Taman Sari?
Walau sudah simpang siur di jagat perkontesan, mendaftar lomba menjelang DL memang penuh sensasi, kalau perlu sampai harus banting tulang begadang tengah malam menuju penutupan pendaftaran haha..
Salah satu kontes yang baru-baru saya ikuti adalah Writing Contest Sinar Mas Land. Alhamdulillah di kontes ini saya menjadi runner up dan mendapat hadiah sejumlah uang tunai.
Sebenarnya kontes ini sudah saya ketahui sejak pertama kali digelar di blog Mbak Ani Berta. Seperti biasa saya hanya membaca sekilas dan menyepelekan. “Ah nanti saja, masih lama”
Sehari sebelum penutupan, beberapa teman blogger woro-woro di facebook tentang kontes ini. Kadang-kadang saya merasa bersyukur punya teman baik yang selalu mengingatkan dan mengajak untuk mengambil peran dalam sebuah kontes. Kebetulan saja saya bertemu Mbak Nurul Rahmawati di Artotel dalam sebuah acara. Mbak Nurul juga mengingatkan tentang kontes Sinar Mas Land. Ketika itu ada rasa ‘teg’ dihati ingin mengikuti kontes ini. Tapi masalahnya saya tidak punya bahan untuk postingannya. Pengetahuan tidak ada, foto apalagi. Hati saya yang terdalam mendorong saya supaya hunting di lokasi proyek yang dikerjakan Sinar Mas Land. Tapi disisi hati yang lain ada muncul kebimbangan, “ah, gak usah repot-repot hunting, palingan juga kalah”. Dan saya mantap memilih dorongan hati yang pertama.
Waktu itu ada 3 pilihan tempat, Wisma BII, ITC Mega Grosir, dan Wisata Bukit Mas. Dan saya harus memilih salah satu diantaranya.
Wisma BII: Untuk masuk ke gedung perkantoran seperti ini rasanya sulit. Selain tak ada tujuan penting gak mungkin juga kalau saya masuk hanya untuk foto-foto. Nanti dianggap ngapain lagi sama Security hehe. Lagian Sabtu banyak kantor libur dan pastinya suasana kantor akan sepi.
ITC Mega Grosir: ITC merupakan bangunan Mall. Dilihat dari luar bangunan ini sebetulnya bagus tapi kok saya ngeper sendiri kalau nanti ambil foto bagian dalamnya. Belum-belum saya sudah membayangkan bakal di pelototin pemilik stand dan pengunjung Mall tentang aktifitas saya yang diluar kebiasaan. Di Mall mestinya belanja, ini malah foto-foto hehe..
Wisata Bukit Mas: Saya lebih cenderung ke sini. Dibanding kedua pilihan diatas, Wisata Bukit Mas lebih artistik dan nyleneh. Yang jadi pikiran sekarang Wisata Bukit Mas adalah perumahan mewah. Bayangin minta ijinnya sudah pasti bakalan susah. Belum lagi tempatnya jauuuuhhhh banget.
Dan saya mantap bakal jalan ke Wisata Bukit Mas. Tekad saya bulat, harus bisa dapat foto disana. Semoga satpamnya baik bolehin saya foto-foto. Eh ternyata benar, satpamnya baik lho. Waktu itu saya bilang mau foto-foto buat diikutkan lomba di Sinar Mas Land. Satpamnya kasih ijin dan mendoakan semoga saya menang. Amiinnn..
Selesai foto-foto saya gak langsung pulang. Maunya sih cepat pulang supaya bisa langsung ngedraft. Mumpung di daerah Menganti, yah sekalian saja saya mampir ke bengkel Mas saya untuk nyervis motor.
Selesai service pun saya juga gak langsung pulang. Disana saya masih mainan sama ponakan. Lagian diluaran cuaca panas, ‘awang-awangen’ pulang.
Sampai rumah sudah jam 4 sore. Ini pun saya masih belum bisa ngedraft karena ada janji ke pameran buku di Jatim Expo jam 18.00. Di Pameran itu akan ada talkshow penulisan yang digawangi oleh Bina Qolam. Materinya ini lho yang menarik saya maksa kesana.
Jam 9 malam saya baru benar-benar duduk menghadap laptop dan memulai ngedraft. Nulisnya sih Alhamdulillah tidak lama karena ketentuannya maksimal 500 kata, tapi yang menghabiskan banyak waktu adalah ketika ngedit fotonya.
Satu jam menjelang deadline saya baru memasukkan tulisan dan foto di dashboard. Dada saya gak berhenti deg-degan karena waktunya benar-benar mepet. Gak lucu banget, kan, andaikan sinyal tidak mendukung. Ini betul-betul the power of kepepet hehe..
Tepat jam 23.45 saya menyetorkan link tulisan ke panitia. Masih ada waktu beberapa menit saya gunakan untuk merapikan tulisan dan foto. Alhamdulillah selesai..
Dari pengalaman ini semoga teman-teman tidak mencontoh kebiasaan saya yang menyetor tulisan di detik-detik menjelang DL. Kalau bisa setelah mendapat info lomba segera kerjakan, lebih-lebih kalau sudah punya ide. Jangan lupa juga tekadkan niat dan yakinkan diri bahwa tulisan kita sudah bagus sehingga dapat memenangkan kompetisi, sebab jika 50% keyakinan sudah dipegang sisanya adalah kemenangan itu sendiri.
Oke teman-teman, sudah siap berkompetisi?
Lelaki bersafari itu mondar-mandir-mandir dengan ponsel ditelinga. Mukanya gelisah cenderung ketakutan. Kertas berisi angka penuh coretan yang sejak tadi digenggamnya nyaris lusuh karena mengikuti gerakan tangan dan mata. Sebentar-sebentar bicara ditelepon, sejenak kemudian melihat kearah kertas.
Hampir dua puluh menit saya menunggu lelaki bersafari itu selesai menelepon yang kemudian kembali menghampiri saya.
“Gimana, Mbak, bisa?” suaranya mengandung harapan jawaban saya bakal melegakan. Saya tetap berkeras dan berusaha tidak terpancing permintaannya.
Sudah kesekian kali pertanyaan seperti ini ditujukan pada saya. Dan entah yang keberapa kali pula tiap selesai saya beri jawaban dia kembali menelepon seseorang. Dan supaya waktu saya tidak terbuang sia-sia akhirnya saya mengambil keputusan tegas.
Saya bilang kepadanya bahwa saya tidak bisa menyanggupi permintaan pembelian PC Komputer dengan spesifikasi dan harga yang tidak relevan. Bukan saya semena-mena terhadap customer yang mau membeli komputer di toko saya. Terus terang 10 unit PC bagi seorang marketing sebuah rejeki besar. Setidaknya omset saya akan terdongkrak bila akad jual beli ini deal. Tetapi saya juga tidak mau asal jualan. Saya masih ingin posisi saya aman dan rejeki yang didapat halal.
Sejak awal kedatangan, sikap lelaki ini ganjil. Dia datang pagi-pagi minta dihitungkan harga komputer sesuai spesifikasi yang diminta. Setelah saya hitung didapatlah sebuah harga. Ketika harga itu saya sodorkan lelaki ini minta beberapa item diubah. Memory 4GB diturunkan menjadi 2GB. Harddisk 500GB dikurangi ke 250GB. Padahal meski kapasitas memory dan Harddisk diubah, selisih harga perunitnya tidak banyak. Sayang kalau selisih harga sedikit harus mengubah banyak kapasitas. Ketika saya bujuk agar spesifikasinya tidak usah diubah, lelaki ini menolak. Alasannya ngepasi-in budget.
Ketika hitung-hitungan sudah mendekati deal, lelaki bersafari ini membisiki saya, dia minta notanya ditulis sesuai spesifikasi awal dengan harga dinaikkan per unitnya Rp. 500.000! Ampuunn!
Sudah spesifikasi minta diturunkan, harganya di mark-up pula. Nilainya pun gak tanggung-tanggung. Ini, sih, sudah masuk indikasi korupsi.
Beginilah ujian marketing komputer. Harus siap menemui customer yang minta mark-up harga. Banyaknya item hardware dan mindset masyarakat terhadap komputer yang masih dianggap barang mewah menjadikan mereka pasrah ketika ada pengadaan barang IT. Terlebih CPU rakitan dimana spesifikasi bisa dimainkan seperti bermain congklak.
Saya menyadari mengerjakan proyek pengadaan seperti ini harus pandai ‘bersilat lidah’. Di satu sisi tidak ingin mengecewakan customer karena keterbatasan pelayanan, disisi lain saya juga tidak mau diajak kongkalikong. Saya harus pandai-pandai mengatur bagaimana caranya agar proyek itu saya dapat tapi tanpa embel-embel mark-up harga. “Nanti Mbak saya kasih fee deh” begitu iming-imingnya. Bukan masalah fee tetapi tanggungjawab saya berlapis. Yang pertama tanggung jawab kepada Yang Di Atas karena saya membantu orang lain berbuat tidak jujur. Lainnya saya harus menjelaskan ke pimpinan dan accounting (pembuat nota) mengenai perubahan harga dan spesifikasi. Bisa-bisa pimpinan dan accounting meragukan kejujuran saya. Daripada menimbulkan efek yang tidak baik lebih baik saya menolak secara halus.
Mengerjakan proyek pengadaan komputer tidak semudah menjual barang ke end user, lho. Beban tanggung jawabnya lebih besar menjual ke proyek pengadaan karena harus memberi jaminan hingga beberapa tahun kedepan. Bukan hanya garansi sparepart saja tetapi juga spesifikasi dan harga jual. Marketing harus siap jika sewaktu-waktu ditelepon atau didatangi pihak berwenang terkait proyek pengadaan. Di mark-up atau tidak suatu waktu marketing harus siap dicecar pertayaan seputar barang pengadaan dan harga. Semua ini dilakukan karena ada kaitan terhadap anggaran negara yang dipakai pengadaan.
Jika dirunut lebih mendalam melakukan perbuatan korupsi lebih rumit ketimbang tidak korupsi. Percaya tidak kalau uang hasil korupsi itu cepat sekali habis, belum lagi ketanggungan jantung berdebar selama bertahun-tahun karena suatu saat ada sidak dadakan dari KPK. Saran saya tutup mata saja jika ada peluang yang mengarah ke perbuatan korupsi. Jika jantung sudah memberi isyarat berdebar-debar kencang maka jangan diteruskan.
Kita semua tentu tau bahwa beberapa tahun belakangan pejabat negeri ini banyak yang tertangkap akibat melakukan perbuatan suap. Tanpa pandang bulu mereka ‘ditekuk’ satu demi satu oleh petugas pemberantas korupsi. Tanpa ampun mereka diganjar hukuman berat, ancaman hukumannya seumur hidup. Belum nanti harus mengganti denda pidana yang jumlahnya bisa mencapai miliaran rupiah.
Pengertian Korupsi
Dalam suatu seminar yang diadakan KPK beberapa bulan lalu, saya mendapat gambaran mengenai seluk beluk korupsi, efek berbuat korupsi, dan modus operandi yang sering dilakukan pelaku dalam menjalankan aksi korupsi.
Pak Bambang Widjojanto, narasumber seminar, menjelaskan bahwa tindak pidana korupsi adalah kejahatan terorganisir dan bersifat transnational dengan modus operandi yang terus berkembang. Bahkan untuk memberantas perbuatan korupsi belum ditemukan upaya yang sistematis guna memahami filosofi, anatomi, dan modus korupsi secara utuh. Penyebabnya pelaku tindak korupsi sudah memiliki jaringan yang kuat dan juga memiliki potensi otoritas. Tak sedikit upaya pemberantasan korupsi ini menimbulkan perlawanan dari pelaku.
Dampak berbuat Korupsi
Perbuatan korupsi merugikan rakyat banyak. Seseorang yang berbuat korupsi sama saja dengan mencekik rakyat secara perlahan. Sangat jelas bahwa korupsi membuat rakyat menderita.
Berikut ini antara lain dampak yang disebabkan dari perbuatan korupsi:
1. Dampak sosial dan masyarakat
Pengucuran dana APBN tentu sudah dihitung berdasarkan kebutuhan sektor-sektor demi kepentingan pembangunan disegala bidang. Jika dana yang sudah diatur sedemikian rupa lalu dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk memperkaya dirinya sendiri tentu akan menimbulkan efek merugikan banyak orang. Seperti dana pendidikan yang tidak tersalurkan dengan baik sehingga banyak anak putus sekolah, meningkatnya angka kriminal disebabkan rendahnya tingkat pendidikan, banyak fasilitas umum yang tidak segera diperbaiki (sudah diperbaiki namun tidak bertahan lama karena bahan rendahnya kualitas bahan yang digunakan), meningkatnya angka kemiskinan karena sedikitnya lapangan kerja, dan sebagainya
2. Dampak kerugian negara dan kerusakan lingkungan
Di Indonesia sudah berapa hektar hutan yang ditabang secara liar. Perbuatan pembalakan ini akibat dari buruknya mental penguasa yang hanya mengharap keuntungan semata. Seandainya pemimpin berbuat tegas dan tak terpengaruh iming-iming suap tentu kerusakan lingkungan tidak terjadi.
Begitupula jika kekayaan alam dimanfaatkan secara optimal maka pemerintah tidak perlu melakukan impor bahan pokok. Negara kita yang kaya seharusnya mampu melakukan ekspor. Andaikan negara kita rajin ekspor bahan pokok, tentu akan banyak devisa negara yang masuk dan pendapatan rakyat jadi meningkat
3. Dampak birokrasi pemerintahan
Sering kali rakyat mengeluhkan sulitnya birokrasi di pemerintahan. Bahkan sempat mencuat kalimat “Kalau bisa dipersulit ngapain dipermudah”. Inilah yang kemudian membuat rakyat malas berurusan dengan pemerintahan. Sebagai pelayan masyarakat mestinya petugas bekerja untuk masyarakat.
Bersama mewujudkan mimpi Indonesia Bebas Korupsi
Bisa dibayangkan jika seluruh rakyat Indonesia hidup makmur dan sejahtera dengan segala fasilitas serba ada. Hidup rukun dan damai dengan suasana menyegarkan. Tidak ada orang jahat karena semua berbuat jujur. Bahan pokok tercukupi, pendidikan terpenuhi, fasilitas kesehatan terlengkapi, dan pendapatan perkapita meningkat. Tidakkah itu yang kita harapkan?
Potensi alam nagara kita melimpah hingga KoesPlus membuat lagu dengan menyempilkan sebait lirik “Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”. Sesuai bunyi pasal 33 ayat 3 yang terkandung pada UUD 1945: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Alhamdulillah betapa kayanya rakyat Indonesia..
Lalu bagaimana peran kita untuk mewujudkan itu semua?
Untuk memberantas korupsi saya dan Anda tidak bisa bekerja sendirian. Kita harus bekerjasama saling bahu membahu membumi hanguskan praktek korupsi. Caranya dengan:
1. Dimulai dari diri sendiri
Jika diajak seseorang berbuat korupsi kita harus berani bilang TIDAK. Jika sudah berani menolak dengan tegas maka kita telah berhasil melawan hawa nafsu dan menghentikan indikasi korupsi sebab korupsi dapat terjadi karena kerjasama banyak pihak. Intinya, berbuat baik harus dimulai dari diri sendiri.
2. Memberikan edukasi mengenai buruknya korupsi di lingkungan terdekat
Jika kita sudah mengetahui bahayanya berbuat korupsi maka kita harus membagikan ilmu tersebut kepada anggota keluarga yang lain agar mereka terjaga dari perbuatan yang mengarah kearah korupsi.
3. Kampanye melalui forum dan komunitas
Forum dan Komunitas adalah kelompok yang mudah ditemui disekitar kita. Baik itu komunitas online maupun komunitas di masyarakat. Melalui komunitas ini kita dapat melakukan kampanye dengan menjelaskan seluk beluk korupsi, buruknya bertindak korupsi serta mengajak mencegah berbuat korupsi. Forum-forum itu seperti RT/RW, forum pengajian, perkumpulan PKK, komunitas blogger, Karang Taruna, dan lain-lain, termasuk turut mendukung Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK)
4. Memanfaatkan seseorang yang memiliki banyak massa
Maksud memanfaatkan disini adalah kita memberi kesempatan kepada seseorang yang memiliki andil besar dalam sebuah organisasi untuk menitipkan pesan-pesan terkait pemberantasan korupsi. Misalnya ulama. Jika seorang ulama memberikan nasehat kepada jamaahnya, Insya Allah kampanye anti korupsi dapat berjalan mulus
5. Menggiring kampanye anti korupsi melalui media informasi
Media informasi sangat penting diperlukan sebagai media kampanye. Salah satunya memanfaatkan social media dengan mengunggah tulisan bertema anti korupsi
6. Mengajak teman mengikuti workshop anti korupsi
Dalam workshop biasanya didatangkan narasumber yang berkompeten dibidangnya. Ini menjadi salah satu langkah kita dalam mencerdaskan diri sendiri dan menyerap banyak ilmu bermanfaat. Tidak ada ruginya kok mengikuti workshop karena selain dapat menambah wawasan kita dapat bertemu banyak orang dan mengenal satu sama lainnya.
7. Melaporkan kepada yang berwajib jika ada indikasi praktek korupsi
Praktek korupsi tak bisa dipandang sebelah mata. Walau masyarakat awam kita juga bisa kok memberantas korupsi caranya dengan melaporkan kepada yang berwajib jika ada indikasi praktek korupsi
Korupsi sudah mengakar kuat dinegeri tercinta ini. Untuk memberantas korupsi kita harus bergandeng tangan meraih mimpi demi mewujudkan mimpi Indonesia Bebas Korups. Mari Beraksi!!
Sumber Video:
1. Mars Anti Korupsi Guru-guru PKn Cirebon https://www.youtube.com/watch?v=t0coy6YnH_U
2. Company Profile KPK 2012 https://www.youtube.com/watch?v=DSxFHMVjYsA
Sejak jadi blogger, sudah beberapa kali saya diajak ke acara On air. Di Stasiun radio malah pernah jadi narasumber. Dari pengalaman itu saya jadi tau bagaimana proses siaran hingga penyiar bisa ngomong lancar dengan suaranya yang merdu.
Sabtu, 29 Nove, pengalaman melihat langsung proses On Air saya bertambah. Dari On Air di radio menjadi On air di Televisi. Yah, meskipun on air kali ini saya tidak didaulat jadi narasumber *siapa kamu tiba-tiba muncul jadi narasumber hehe*. Dapat undangan exclusive secara personal aja udah sesuatu..
Ceritanya, beberapa waktu lalu ada email masuk dari GoodLife BCA. Isi emailnya GoodLife BCA ngundang saya untuk mengikuti acara off air dan on air Gebyar BCA di Surabaya yang ditayangkan di Net. TV. Jelas senang dong, jarang-jarang Gebyar BCA live di Surabaya. Biasanya kan di Jakarta, tuh. Sstt tau gak sih, undangan itu sebenarnya khusus ditujukan untuk nasabah prioritas BCA. Tau sendirilah berapa saldo nasabah prioritas. Mm.. memang sih saya juga nasabah BCA, syukur Alhamdulillah saldo saya hingga saat ini sudah mencapai 100 M! Embeerrr…. 😀
Dua hari sebelum hari H, BCA menghubungi saya untuk mencarikan 2 blogger Surabaya (1 undangan berlaku 2 orang). Setelah beberapa kali dapat tolakan karena alasan waktu, akhirnya dapat juga. Maklum karena rata-rata mereka pekerja dan ada pula yang rumah tangga. Gak bisa maksa juga.
Beberapa jam menjelang acara saya kirim pesan ke teman-teman untuk janji ketemuan. Masalahnya lokasi acara Gebyar BCA ini berada di Pangkalan Tentara area Monumen Jalasveva Jayamahe di kompleks Armada Timur TNI. Tidak semua orang bisa masuk ke sini dan undanganlah satu-satunya free pass masuk. Supaya tidak saling tunggu-tungguan saya minta mereka kumpul jam 5 sore, buat jaga-jaga telatnya nanti. Di undangan sebetulnya tertulis 18.30.
Setengah 5 saya mulai OTW. Baru juga jalan ratusan meter tiba-tiba matic saya mati plethes. Distater no respon. Wes pokok’e ngadat maksimal! Mana sudah dandan cantik, eh keringat sak jagung-jagung. Lihat langit udah gelap aja. Nyari bengkel pada tutup. Setelah melalui proses serba sulapan akhirnya matic berhasil dikandangin dan kami berangkat dengan motor lainnya.*rental motor, Buk?* hehe
Sampai didaerah Perak saya dan Mas Rinaldi pakai acara nyasar. Kesasarnya jauh pula. Selama ini yang kami tau jalanan Perak itu hanya arah pelabuhan. Untung ada Polisi baik yang membantu menunjukkan arah.
Didekat pintu check undangan, sudah 1 teman yang hadir. Yang lainnya malah ada yang masih dirumah. Huh! Bikin sebel! Masa iya kami harus nunggu dia. Kalau sudah dijalan sih gapapa, lha ini masih dirumah. Andai lokasinya gak jauh seperti ini saya pun tau diri gak nyuruh mereka datang lebih awal. Lha ini kan kami harus ngikuti peraturan Armatim. Bingung juga mau ditinggal atau ditunggu. Andai dia datang saya gak mungkin juga balik lagi ke pintu check undangan. Masuk ke monumennya aja segitu jauhnya. Belum nanti ke masjid sholat Maghrib dulu.
Setelah diskusi kami memutuskan masuk. Yang telat terserah aja soalnya sudah maghrib dan gerimis. Acaranya sudah mau mulai.
Masuk kedalam Armatim pemandangannya bagus banget, angin lautnya segar. Sayang kami tak bisa menikmati karena hujan deras. Menunggu reda kami sholat dulu di Masjid Armatim.
Di kompleks Armatim itu seperti kita sedang berada di Museum Kapal. Ada banyak Kapal perang milik TNI AL yang bersandar, salah satunya Kapal Phinisi Dewa Ruci.
Masuk kedalam venue suasana sudah ramai. Kursi di round table sudah penuh. Yap, akhirnya memang kami telat. Sampai venue sudah jam 19.00.
Secara keseluruhan tata letak sekitar panggung begitu mewah. Di dalam tenda yang serba hitam itu banyak ditemukan accesories berbau kelautan nusantara, seperti mutiara, kerang, pasir pantai, dan kain batik yang disalur-salurkan disepanjang jalan masuk. Di beberapa sudut tampak meja berisi banyak menu makanan khas hidangan Indonesia. Konser ini mengangkat tema Kebanggaan Indonesia, jadi segalanya juga bersentuhan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia.
Untuk memuaskan tamu undangan BCA dan Net. juga menyediakan area foto dengan background Kapal Dewa Ruci, lho.. semua tamu undangan boleh foto disana dan langsung mendapat hasil cetakannya. Super keren, sih!
Beberapa menit sebelum mulai On Air, diruangan yang penuh sesak dan gelap itu samar-samar saya melihat Andre Taulani, Gista Putri dan 2 pembawa acara The Comment. Lupa namanya siapa. Dari jauh saya lihat Andre tampak dekat dengan penonton. Bahkan ketika ada beberapa anak kecil minta foto, Andre dengan sotoynya pasang muka lucu.
Konser dibuka oleh suara Armand Maulana, grup band GIGI. Lalu ada Duo Maia menyanyikan lagu Ratu Sejagat. Bertubi-tubi ada Ruth Sahanaya muncul membawakan lagu Andai Kan Ku Kembali. Di tengah konser Andre sempat duet dengan Citra Scholastika menyanyikan Bulan Lautan tapi Kolam Susu.
Ada yang menarik dengan penampilan GIGI di lagu ke dua. Ketika memulai beberapa bait lagu Janjimu, Armand sedang beraksi di atas kendaraan tempur di seberang panggung. Saya dan seluruh undangan merasa heran ketika mendengar suara Armand, tapi yang tampak dipanggung hanya Dewa Bujana dan kawan-kawan. Ternyata oh ternyata..
Secara keseluruhan saya puas menghadiri acara Gebyar BCA dan Net. TV. Panitia sudah bekerja begitu maksimal termasuk ekstra keras ketika hujan tiba-tiba mengguyur Surabaya. Terima kasih GoodLife BCA semoga tidak kapok ya mengundang saya ke acara BCA selanjutnya 🙂
Ini pengalaman setahun lalu ketika saya dinobatkan menjadi finalis lomba blog. Walau masih dalam tahap nominasi tetapi kebahagiaan itu sudah mengguncang, terlebih ketika panitia meminta saya datang ke Jakarta dengan seluruh biaya akomodasinya ditanggung oleh penyelenggara. Woww.. luar biasa!
Tiga hari sebelum jadwal ke Jakarta saya belum mendapatkan kejelasan tiket dari panitia. Panitia hanya menelepon saya untuk konfirmasi kesediaan saya datang ke Jakarta. Itu pun seminggu sebelumnya. Untuk menanggulangi galau coba-coba saya membuka website untuk mencari tiket pesawat murah. Serunya hunting tiket melalui online itu lebih mudah. Kadang-kadang bisa menemukan promo menarik. Seperti website yang sedang saya buka ini, menunya sangat lengkap. Semua serba ada, mulai Reservasi, cari info promo, lihat jadwal penerbangan, ngecek status reservasi, dan sekaligus check-in secara online!
Di website ini saya bisa melihat banyak penawaran menarik yang disediakan oleh Garuda Indonesia. Penawaran special itu seper Istimewa, Pesan hotel, Sales promo, Penawaran bank, Program kemitraan, Travel Insurance, BPTV, dan Garuda Plusgrade.
Dari sekian promo saya lebih tertarik dengan BPTV. BPTV atau Boarding Pass True Value adalah layanan istimewa Garuda Indonesia kepada penumpangnya. Hanya dengan menunjukkan Boarding Pass maka penumpang bisa mendapatkan potongan harga di beberapa merchant seperti toko, hotel, spa, pusat perbelanjaan, dan lain-lain, yang bekerja sama dengan Garuda.
Sehari sebelum keberangkatan saya mendapat email yang isinya tiket PP Surabaya-Jakarta dengan Maskapai Terbaik Indonesia. Alhamdulillah akhirnya tiket itu datang jugaa.. tak menyangka panitia memberi pilihan maskapai terbaik untuk saya, Garuda Indonesia. Cocok seperti website yang saya buka sebelumnya.
Kredibilitas Garuda Indonesia sebagai Maskapai terbaik Indonesia sudah tak diragukan lagi. Semua orang mengakui itu, saya salah satunya. Akan tetapi mungkin rejeki saya menggapai angkasa bersama Garuda baru tercapai saat ini karena sebelum-sebelumnya saya hanya mampu membeli tiket jalur darat. Seperti nasehat orang bijak bahwasanya doa yang dipanjatkan pasti dikabulkan oleh Tuhan, hanya sampai kapan kita bersabar menunggu terkabulnya doa itu. Dan saya merasa saat inilah doa saya dikabulkan
Esok paginya, dengan membawa tiket yang telah di print out saya memulai perjalanan menuju Bandara Juanda. Disana telah menunggu salah satu teman yang juga finalis lomba, namanya mbak Vika. Kebetulan sekali saya dan mbak Vika baru pertama kali naik Garuda Indonesia, jadilah sama-sama gugupnya.
Ada pengalaman berkesan ketika berada di counter check-in. Selama ini yang saya tau tiap kali melakukan check-in calon penumpang dikenai biaya airport tax dengan sejumlah uang. Sejak dalam antrian saya sudah menyiapkan data pendukung seperti print out, tanda pengenal dan dompet. Semua ini saya siapkan agar nantinya bila tepat didepan loket tidak membutuhkan waktu lama, dan tentu saja mempercepat proses check-in. Ndilalah, oleh petugas saya tidak ditarik airport tax. Sempat terpikir jangan-jangan untuk urusan kecil begini sudah dibereskan oleh panitia pengundang. Ow, ternyata bukan. Free airport tax ini merupakan salah satu bentuk layanan Garuda Indonesia bagi para penumpangnya. Dan free airport tax ini telah diberlakukan sejak awal Oktober 2012. Alhamdulillah, uang saya saya utuh hihi.. tak hanya itu proses check-in juga lebih singkat karena rata-rata penumpang telah melakukan check-in melalui beberapa alternatif, antara lain:
City Check-in yang bisa dilakukan dikantor pemasaran Garuda Indonesia. Asyiknya melakukan City Check-in adalah pelayanannya dibuka selama 24 jam hingga 4 jam sebelum keberangkatan.
Web Check-in seperti yang saya sebutkan diatas, setelah melakukan reservasi, penumpang juga bisa langsung melakukan check-in melalui web.
Phone Check-in Ini yang disebut sebagai pelayanan sempurna dari Garuda Indonesia, yaitu mementingkan speed service. Untuk menjaga antri panjang, Garuda membuka layanan phone check-in bagi calon penumpang.
Mobile Check-in Khusus layanan ini masih dalam tahap pengembangan namun kedepannya layanan ini akan segera dibuka.
Setelah check-in saya duduk di selasar tepat didepan boarding room. Sengaja saya tidak langsung masuk karena beranggapan jadwal keberangkatan saya masih satu jam lagi, masih lama. Sambil duduk itu sesekali mata saya melihat petugas bandara yang dengan ‘repotnya’ memanggil penumpang untuk keberangkatan (sebelum jadwal saya) agar segera masuk ke boarding room. Sambil berkeliling petugas itu membawa papan yang bertuliskan nomor penerbangan. Mereka dengan sabarnya menunggu penumpang yang masih berada diluar. Ini adalah salah satu konsep Garuda Airlines Experience yaitu ketulusan, jiwa bersahabat dan ciri orang Indonesia yang terkenal ramah tamah. Konsep ini telah diluncurkan sejak tahun 2009, lho!
Konsep Garuda Airlines Experience ini memang sedang digalakkan sebagai bentuk layanan kepuasan konsumen Garuda Indonesia. Dengan pengalaman ini diharapkan dapat mendongkrak citra Indonesia dimata Internasional. Ada beberapa konsep Garuda Airlines Experience yang didasarkan pada 5 panca indera: Sight, Sound, Scent, Taste, dan Touch
Masuk ke dalam kabin saya langsung disambut ramah oleh awak kabin dengan ‘Salam Garuda Indonesia -nya. Menggunakan seragam khas budaya daerah, kebaya dengan kombinasi batik parang gondosuli cukup menarik dipandang. Beberapa menit lagi saya akan berada bersama mereka dengan nomor penerbangan GA309. Didalam kabin, awak kabin tak hanya diam melihat penumpang kebingungan mencari tempat duduk terutama penumpang yang sudah ‘sepuh’. Dengan sabar ‘Mbak-mbak cantik’ itu cekatan membantu penumpang mencari nomor tempat duduk dan bahkan saya melihat ada beberapa yang membantu penumpang yang mengalami kesulitan memasukkan barang kedalam bagasi.
Selama penerbangan seluruh penumpang dibagikan permen, sekotak snack dan minuman. Khusus minuman, penumpang boleh memilih sendiri. Pilihannya macam-macam, dan yang pasti Indonesia banget. Cocoklah dengan lidah saya. Dan saya pun memilih orange jus dingin, sedang Mbak Vika memilih susu coklat. Bekal inilah yang menemani saya menikmati AVOD dihadapan saya.
Untuk penerbangan domestik hiburan Audio Video on Demand menggunakan layar berukuran 9 inchi dengan pilihan yang disediakan terdiri dari musik, film, serta permainan. Untuk filmnya disediakan 10 judul film Indonesia, 35 film Hollywood dan 25 film Internasional seperti Jepang, Korea, Cina, India, Eropa. Dari sekian film saya memilih film 5 cm. Kebetulan sekali saya belum pernah nonton film ini meskipun dibioskop lagi booming-boomingnya.
Disebelah saya, mbak Vika, sedang asik membaca majalah yang memang disediakan untuk bahan bacaan dan sesekali membaca koran nasional yang boleh dibawa pulang oleh penumpang.
Tak terasa waktu 60 lebih sekian menit terlewati. Saya harus menyudahi film di monitor meskipun belum mencapai ending. Mungkin saking kerasannya saya menikmati suasana pesawat dan kenyamaan fasilitas sehingga lupa diri bahwa saya sedang berada di atas angkasa. Efek kenyamanan itu salah satunya berasal dari kebeningan sound yang dihasilkan oleh AVOD . Tampilan dan menu Audio Visual On Demand Garuda Indonesia ini membuat saya semakin bangga terhadap Indonesia. Wallpapernya menggunakan foto candi kebanggan, candi Borobudur serta alunan musiknya khas sentuhan music daerah di Indonesia. Ditambah lagi interior yang selalu menguarkan aroma segar semacam perpaduan aroma tumbuhan dan rempah Indonesia.
Sesampai di Bandara Soeta saya mengantar mbak Vika dulu mengambil bagasi dan selanjutnya bertemu dengan panitia yang menjemput kami. Karena masih harus menunggu peserta lainnya panitia meminta kami menunggu di lounge Garuda. Kebetulan sekali perut saya sudah teriak-teriak dan Alhamdulillahnya saya dan peserta lain yang sudah menunggu dipersilakan makan sepuasnya. Makanan-makanannya enak dan unik. Rata-rata makanan tradisional khas Indonesia. Begitu juga dengan minuman dan camilan yang banyak sekali pilihannya. Salut dengan maskapi ini yang walaupun namanya telah mendunia namun tak meninggalkan budaya dan tradisi Nusantara.
Sambil menikmati makanan saya bertemu dengan Mbak Lusiana Trisnasari yang juga menjadi salah satu finalis. Mbak Lusiana datang dari Riau dan kami dipertemukan di Lounge Garuda. Intinya sih kopdar di Lounge. Keren nggak sih hihi..
Setelah semua berkumpul kami meninggalkan lounge.
Oya saya sempat melakukan kecerobohan besar. Tanpa sadar saya meninggalkan HP di salah satu sofa di lounge. Untungnya ada petugas yang baik hati menghampiri saya mengembalikan pada saya. Padahal saya sudah berjalan lumayan jauh, tuh. Terima kasih banyak, Pak.. *beruntung HP saya ditemukan petugas Garuda, kalau tidak entahlah apa yang terjadi*
Pengalaman terbang bersama Garuda Indonesia ini meninggalkan banyak kesan. Seperti pengalaman saya, Garuda Indonesia patut disebut pioner maskapai dengan segala pelayanannya yang serba maksimal. Mulai petugas bandara, awak kabin, hingga petugas lounge, semuanya bekerja sempurna.
Garuda Perluas jaringan di Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur
Melengkapi pelayanan dibidang penerbangan, Garuda Indonesia juga melebarkan sayap dengan membuka rute baru di wilayah Indonesia Timur dan Kalimantan. Bahkan untuk penerbangan dari Balikpapan telah dibuka 3 rute baru. Yakni Balikpapan – Berau, Balikpapan – Banjarmasin, dan Balikpapan – Manado.
Layanan penerbangan Garuda Balikpapan ini telah beroperasi sejak 1 Agustus 2013. Dengan dibukanya layanan ini diharapkan kawasan Indonesia Timur semakin dikenal luas tak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga wisatawan manca negara. Bukan tak mungkin kemudahan akses ini menjadi langkah awal sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan langkah nyata mengenalkan potensi pariwisata wilayah Indonesia Timur ke seluruh dunia.
Cukup puas terbang menggunakan layanan Garuda Indonesia. Semoga masih ada kesempatan lagi buat saya untuk melanglang buana bersama Garuda. Amiin..
Sudah beberapa minggu ini saya ada rencana ke bengkel motor di daerah Lidah Kulon. Sepertinya ban belakang motor saya ada masalah, sudah tipis, dan minta ganti baru. Daripada harus bolak-balik nambal, jadilah pagi tadi saya ke bengkel untuk ganti ban baru.
Melalui jalan raya Menganti kondisi lalu lintas agak padat, terutama di perempatan lampu merah yang mengarah ke Unesa. Memang, perempatan ini selalu padat di jam-jam tertentu karena jalan ini menjadi pusat arus lalu lintas dari Menganti menuju PTC. Karena cuaca cukup terik saya berhenti sejenak untuk menikmati es tebu ditepi jalan tak jauh dari perumahan Wisata Bukit Mas.
Setelah dahaga saya terbayar, tiba-tiba saja ada hasrat untuk melihat dari dekat bagaimana suasana hunian Wisata Bukit Mas ini. Setelah bincang-bincang sejenak dengan security saya minta ijin untuk masuk ke dalam sekaligus mengabadikan gambar. Salut banget, Bapak securitynya baik-baik dan ramah. Mereka juga tak segan mengatur arus di jalan raya Menganti bila terdapat kepadatan arus.
Di dalam kompleks Wisata Bukit Mas saya seolah diajak berwisata ke Eropa dimana tak jauh dari pintu masuk terdapat ikon dan ornamen yang kental dengan gaya European. Yang membuat saya terkesima adalah suasana rindang dari banyaknya pohon yang berdiri sepanjang jalan raya Wisata Bukit Mas. Semua serba hijau. Pun taman-taman di sebelah kanan dan kiri tampaknya juga terawat baik. Nyaris tak ada sampah berkeliaran. Dari info yang saya dapatkan, sampah-sampah di Wisata Bukit Mas ini dikelola secara baik agar manfaatnya dapat dirasakan tak hanya bagi penghuni cluster saja tetapi juga masyarakat disekitar perumahan.
Lebih ke dalam lagi terdapat cluster-cluster yang namanya diambil dari kota-kota megah di Eropa. Cluster-cluster itu antara lain Cluster Madrid, Alexandria, Acropolis, Versailes, Venezia, Rome, dan Palazzo. Selain itu masih ada Collosseum Club House yang antara lain sebagai tempat kebugaran tubuh serta playground. Masyarakat umum bisa juga menikmati sensasi kolam renang di Collosseum ini karena dibuka untuk umum.
Perumahan Wisata Bukit Mas Surabaya, rekomendasi perumahan terbaik di Surabaya. Kawasan ini hingga sekarang masih aktif melakukan pengembangan terutama di bidang property. Wisata Bukit Mas sendiri berdiri sejak tahun 2002 dan telah memasarkan lebih dari 1.000 unit rumah. Meski begitu Wisata Bukit Mas tetap mengedepankan kenyamanan dan keindahan lingkungan bagi masyarakat dengan membangun banyak ruang terbuka hijau sehingga siapa saja yang datang ke Wisata Bukit Mas mereka seolah sedang berwisata.
Seperti yang saya rasakan, selama berada di dalam perumahan saya seperti berada di perbukitan hijau dengan hembusan udara yang segar lagi lega. Tak melulu disuguhi polusi tapi juga solusi untuk kualitas hidup demi masa depan yang lebih baik.
Puas berwisata saya lantas melanjutkan perjalanan menuju bengkel motor langganan.