Pengalaman Ke Poli Kandungan RS Haji Surabaya
Pengalaman menjadi pasien RS Haji Surabaya tujuan saya ke Poli Kandungan, dan di sinilah pertama kali nama saya tercatat di Rumah Sakit serta…
Kata Pak Ustad di ceramah sholat Tarawih tadi, salah satu amalan bagus yang dilakukan selama bulan Ramadhan adalah menghidupkan malam. Aktifitasnya boleh memperbanyak sholat sunnah atau membaca Al-Quran.
Dari sebelum masuk bulan Ramadhan saya sudah berusaha menghidupkan malam. Bisa dibilang kehidupan saya terbalik seperti kehidupan orang pada umumnya. Bila sebelumnya saya tidur malam dan siang bangun, kali ini saya melakukan sebaliknya. Yaitu malam melek, pagi usai Shubuhan saya beranjak tidur. Persis istri males, bangun-bangun sudah bedhug dobol. Eh, nggak dobol-dobol banget lah, maksimal jam 9.30 saya sudah harus bangun hihi..
Jam 5 tidur, bangun 9.30. diitung-itung tidur saya selama 4,5 jam!
Lalu ngapain aja saya melekan malam?
Adalah yang dikerjakan. Yang jelas apa yang saya lakukan jauuh dari nasehat Pak Ustad diatas. Itulah kenapa mendengar ceramah Pak Ustad tadi malam saya seperti kena tampar.
“Jangan biasakan melek malam kalau gak digunakan untuk sholat dan membaca Al Quran. Itu namanya hidup hanya untuk mengejar duniawi”
Huahaha.. Pak Ustad, jangan marahin sayaa..
Iya memang saya melek malam, tapi ampuun, saya gak berbuat maksiat!
Buka-bukaan aja, ya.
Jadi sebenarnya saya melek malam itu bukan ngapa-apain. Saya hanya menjaga supaya tidak keblabasan bangun sahur. Udah, itu aja.
Saya ini tipikal perempuan yang susah dibangunkan. Jangan bangun sendiri, dibangunkan aja lo susah! Kalau sudah merem, mata rasanya berat diajak melek lagi. Sangat berbeda dengan Mas Rinaldy yang dalam keadaan ngantuk berat lalu dibawa tidur 10-15 menit bisa segar kembali.
Lha saya?
Jauh-jauh sebelum pergi tidur diniatkan bangun jam sekian. Sampai pasang alarm segala supaya bisa bener-bener bangun. Nyatanya, bangun saya tetep kesiangan. Mungkin sebal dan keki, alarmnya sampai diam sendiri hehe..
Demi menghidupkan malam bulan Ramadhan ini, dan demi tidak keblabasan bangun sahur, saya menata niat untuk tidak tidur malam. Apapun akan saya lakukan supaya mata ini bisa tetap melek lebar. Kalau perlu diganjel pakai tasbih haha..
Untungnya punya suami sabar yang hanya bisa mengurut dada ketika melihat jam 8 pagi istrinya masih teller di kasur. Malah kata Mas Rinaldy, sengaja dibiarkan saya tidur karena kasihan tidurnya sampai ngiler-ngiler huahaha… buka rahasia aja nih ah
Begitulah cerita saya menghidupkan malam bulan Ramadhan. Yah, walaupun gak berguna-guna amat untuk kehidupan, tapi malam-malam termenung sendiri sambil memikirkan dosa dan kehidupan selanjutnya konon dapat mempengaruhi kualitas keimanan kita. Gitu kata Pak Ustad! Saya mah apa atuuhh… 😀
Program Gerakan Non Tunai yang diselenggarakan Pemerintah saat ini menjadi salah satu pembuka jalan saya untuk mengungkap rahasia menang undian mobil. Kedengarannya muluk banget yah, tapi begitulah kenyataan di lapangan bahwa dengan melakukan transaksi mesin EDC melalui merchant saya bisa berpeluang mendapatkan hadiah Mercedes Benz S Class sekalipun!
Memiliki keluarga kecil bahagia sejahtera jelas idaman semua istri. Apalagi bisa mempunyai rumah sendiri. Itupula yang menjadi cita-cita saya sejak dulu. Saya ingin punya rumah. Syukur-syukur yang ada garasinya! *cita-cita super keren ini… :D*
Kalau garasi sudah ada, mudah-mudahan bisa cepat punya mobil. Amiin.
Syukur-syukur kalau di kemudian hari tiba-tiba dapat undian mobil. Amiiin lagiiii..
Tapi masalahnya sampai detik ini saya belum punya rumah sendiri! Mau kredit rumah juga masih maju mundur cantik. Uang mukanya itu lho, bikin puyeng. Gak bisa dikurang barang satu angka gitu digitnya? Hehe..
Demi mewujudkan mimpi itu sejak dulu saya berjuang keras menyisihkan uang sedikit demi sedikit. Supaya dibilang gaul saya memberanikan membuka rekening tabungan di Bank BCA. Yaah walaupun sampai saat ini digit nominal di rekening belum mencapai 9 angka (boro-boro 9, punya 8 digit aja senangnya sampai ubun-ubun 😀 ), tapi saya bisa bergaya bak kaum borjuis!
Gimana nggak kekinian kalau tiap pergi belanja bayarnya modal nggesek kartu. Gesek sana, gesek sini. Begitu cek saldo di ATM, saldo yang tertinggal sisa 6 digit. Sedangkan tanggal muda masih 10 hari lagi! Ngenes! Huhuhu..
Kalau masih ingat jaman pertama buka rekening BCA dulu, saya sampai harus pinjam uang ke Ibu Bos. Tahun 2005 setorang pertamanya kan masih Rp. 500.000. Dan saldo baru bisa ditarik seminggu kemudian setelah ATM selesai. Pada masa itu Bank yang paling familiar adalah BCA, mungkin karena efek nonton acara Gebyar Tahapan BCA di TV yang tayang setiap hari Sabtu. Jadi meskipun setoran awalnya besar saya merasa biasa aja. Toh mesin ATM BCA ada dimana-mana. Lagian saat itu memang saya lagi butuh banget punya ATM BCA sebab gajian saya dibayar melalui transfer hanya di Bank BCA saja.
Pokoknya sejak saya memiliki ATM BCA, transaksi apapun diusahakan bayar pakai debit. Lebih simpel dan bawaan dompet juga lebih ringan. Lagipula bila banyak bertransaksi menggunakan debit peluang mendapat hadiah semakin besar. Sudah ngiler pengen kecipratan Mercedes Benz S-Class dari Tahapan Gebyar BCA! huhuhu…
Seperti yang terlihat tadi pagi ketika saya ke Bank BCA cabang Darmo Surabaya. Sedianya saya ingin ke CS untuk urusan mengubah nama rekening. Sambil menunggu nomer antrianKarena antrian CS lama, saya jalan-jalan-lah ke sudut ruangan untuk baca-baca brosur. Siapa tau ada promo kredit rumah murah hehe..
Tak dinyana, di bagian sudut ruangan lain ada segerombol orang sedang antri sesuatu. Jiwa kepo saya melunjak. Ada apa ini.. BCA bagi-bagi souvenirkah? *dasar, pemburu gudibek* 😀
Di pojok dekat pintu masuk itu terdapat dua kursi dengan salah satunya dilengkapi kemudi. Saya tanya-tanya ke petugas, perangkat itu bernama mesin AR.
Cara kerja mesin AR adalah nasabah BCA diminta mencoba Augmented Reality untuk mendapat hasil foto bersama mobil Mercedes Benz.
Menurut penjelasan Mbak CS, mesin AR merupakan promo spesial untuk nasabah BCA agar bisa merasakan sensasi hadiah utama Gebyar Tahapan BCA 2015 berupa mobil Mercedes Benz. Dengan mesin AR ini nasabah boleh bergaya alay dan narsis sekreatif dan se-ekspresif mungkin. Hasil foto itu itu nantinya dapat di share di Facebook dan Twitter dengan hastag #RayakanMomen dan #RayakanSurabaya (karena saya tinggal di Surabaya). Jangan lupa juga men-tag @GoodLifeBCA agar foto yang telah diunggah dapat dinilai oleh juri.
Iyaa..! program Augmented Reality ini berhadiah lhoo…
Yuhuuu gak kuku jalan2nya.. Pke Mobile Mercy S-Class, Jeee.. @GoodLifeBCA #RayakanMomen #RayakanSurabaya pic.twitter.com/Yh9FreSrMw
— yuniarinukti.com (@yuninukti) 16 Juni 2015
Siapa saja yang mengupload pengalaman bersama mesin AR di Twitter dan Facebook bakal berpeluang mendapat hadiah super trendy, yaitu Smartpone Xiaomi dan Samsung S6 yang baru di launching di Indonesia! *pasang muka pengen*
Kabar gembiranya, khusus untuk Smartpone Xiaomi akan dibagikan setiap minggu di setiap cabang. Naah kan.. ayoo buruan datang ke Kantor Cabang Utama BCA Surabaya di jalan Darmo.. siapa tau dapat salah satu hadiahnya.
Mesin AR ini mulai diaktifkan dari tanggal 15 Juni hingga 3 Juli 2015. Selain di Surabaya, mesin AR juga melakukan promonya di Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Kediri, Makassar, dan Samarinda. Asiik, kaan, program AR ada dimana-mana hehe..
Sejak dulu Gebyar Tahapan BCA tak henti-henti membagikan hadiah kepada para nasabahnya. Seperti tahun ini juga. Semua nasabah yang memiliki rekening di BCA berpeluang mendapatkan hadiah. Mulai dari nasabah Tahapan BCA, Tahapan Gold, dan TahapanXpresi. Juga nasabah BCA Syariah yang memiliki Tahapan iB dan Tahapan Rencana iB.
BCA ini kalau ngasih hadiah gak tanggung-tanggung. Dari brosur yang saya dapat di Bank tadi pagi selain puluhan Mercedes Benz C-Class, ada ratusan motor Honda juga. Dan hadiah yang pualing top adalah Mercedes-Benz S-Class! Woww!
Nah, sekarang saya akan mengungkap rahasia menang undian mobil di Gebyar Tahapan BCA. Sstt, tapi jangan bilang-bilang yang lain, cukup kita aja yang tau.. hihi..
Mengungkap rahasia menang undian mobil Gebyar Tahapan BCA adalah dengan memperbanyak saldo tabungan BCA serta melakukan transaksi fitur BCA sebanyak-banyaknya!
Masih bingung?
Oke, saya jelaskan.
Jadi gini, untuk bisa mengikuti Gebyar Tahapan BCA, nasabah harus mempunyai kupon dulu. Cara mendapatkan kupon bisa dilakukan berbagai cara. Seperti ini:
1. Menambah saldo tabungan
2. Bayar-bayar tagihan melalui e-Banking BCA (KlikBCA, m-BCA, dan ATM). Seperti bayar tagihan kartu kredit, bayar tagihan listrik, air, telepon, dan lain-lain.
3. Membeli pulsa, tiket, dan jenis kegiatan pembayaran lainnya melalui e-Banking BCA (KlikBCA, m-BCA, KlikPaydan ATM)
4. Belanja di merchant dengan memanfaatkan Debit BCA.
Dari seluruh aktivitas diatas, nasabah dapat menambah jumlah kuponnya. Semakin banyak kupon yang dimiliki maka semakin besar kesempatan memenangkan hadiah yang ditawarkan.
Bagaimana trik mengungkap rahasia menang undian mobil yang saya jelaskan diatas? Sudah paham, kan? Nah, kalau sudah tau triknya kini saatnya rajin melakukan transaksi non tunai. Sambil nyelam minum air. Sambil mendukung gerakan pemerintah, sekaligus melebarkan peluang mendapatkan hadiah
Mencairkan uang dari paypal yang belum terverifikasi itu mudah. Tak perlu pusing-pusing meminjam akun sana-sini ketika ada transaksi dengan sistem pembayaran melalui paypal. Cukup dilakukan sendiri saja walau akun itu belum melewati tahap penyertaan kartu kredit.
Beberapa waktu lalu saya mendapat job review dengan sistem pembayarannya menggunakan Dollar. Saya bingung dong, mau ditolak apa diterima. Kalau di tolak betapa sayangnya menolak pekerjaan. Tapi kalau diterima bagaimana cara saya mencairkan fee. Sedangkan saya tidak memiliki akun paypal.
Tanpa memikirkan pertimbangan pencairan fee, pekerjaan itu saya terima. Urusan bayaran bisa di pikirkan nanti, yang penting sekarang saya harus menerima dulu pekerjaan itu.
Sebelumnya saya pernah ada kerjasama juga dengan klien yang bayarannya ditransfer melalui rekening paypal. Karena kondisi itu saya benar-benar gak paham akan namanya rekening paypal, praktisnya saya meminjam akun teman yang notabene sudah terverifikasi.
Di lain hari saya kembali mendapat job. Fee nya masih sama menggunakan rekening paypal. Duh, pusingnya saya. Mau minjem rekening punya teman lagi kok sungkan. Gak enak aja minjem rekening punya orang, apalagi si teman ini baiknya minta ampun. Dia sama sekali nggak meminta jasa peminjaman rekening. Saya kan makin sungkaaaan..
Pekerjaan sudah beres, tinggal urusan fee yang masih ruwet. Sesuai kesepakatan harusnya saya diminta langsung memberikan akun paypal supaya cepat selesai transaksinya. Tapi karena bingung muter otak cari pinjaman paypal belum juga mendapatkan, saya pun nekat membuat akun paypal dengan nama sendiri. Saya mikir gampangnya, yang penting dana itu masuk dulu ke paypal saya. Urusan pencairan bisa diatur-atur..
2 minggu dari waktu yang ditentukan, saya nekat memberikan alamat paypal saya kepada klien. Tak butuh waktu lama, tiba-tiba saya mendapat notif bahwa paypal saya mendapat dana masuk. Saat akan menerima dana itu ke paypal pribadi saya galau gelisah merana sendiri. Saya takut dana yang masuk ini akan ditolak mentah-mentah karena akun saya belum di verifikasi. 2 Minggu lamanya dana paypal itu saya gantung. Sampai-sampai saya mendapat peringatan dari Paypalnya hehe..
Agar urusan mencairkan uang dari paypal yang belum terverifikasi segera tuntas, dan saya gak kebulet disitu-situ aja, saya bertanya ke teman-teman blogger yang sebelumnya pernah punya pengalaman yang sama seperti saya alami.
Namanya Mbak Tian Lustiana. Mbak Tian meyakinkan saya bahwa uang yang nggantung itu harus segera saya terima. Kalau tidak, dana yang sudah dikirim akan dikembalikan lagi kepada pengirim. Mbak Tian juga memberi pengertian bahwa uang di Paypal bisa dicairkan walau akunnya belum diverifikasi karena dana itu diambil secara tunai. Kecuali kalau dana itu digunakan untuk belanja online baru akun paypal harus di verifikasi dulu. Nasehat mbak Tian saya harus sabar menunggu proses pencairannya. Minimal nunggu selama 23 hari. Setelah masa tunggu baru pencairan dana dari paypal ke rekening Indonesia bisa dilakukan.
Belum sampai 23 hari, saya iseng utak-atik paypal dan memberikan nomor rekening Bank Rupiah yang saya miliki. Setelah utak-atik sana sini, saya mencoba memasukkan dana itu ke rekening rupiah. Saya ikuti terus step-stepnya mengikuti panduan hasil browsing google.
Taraaa uang dari paypal itu akhirnya berhasil saya jinakkan. Proses pencairan sendiri membutuhkan waktu selama 3 hari sesuai janji paypal.
Pengalaman mencairkan uang dari paypal yang belum terverifikasi seketika membuat saya bahagia. Baru pertama kali ini berhasil melakukan transaksi dengan paypal. Buat Teman-teman yang belum memiliki rekening paypal, segeralah bikin. Gak usah bingung gak punya kartu kredit karena tanpa verifikasi pun, dana itu pasti cair kok..
Tadi sore saya mendapat sebuah bingkisan ulang tahun . Bingkisan ini berisi jajanan khas anak-anak yang biasanya dibagikan kalau sedang ulang tahun. Ada susu, piatos, biscuit coklat, permen, dan sekotak donat.
Saya tersenyum saat menerimanya. Meski awalnya kaget karena menerima bingkisan ulang tahun dari seorang anak yang hari ini genap berusia 3 tahun.
“Mbak Juuni.. Mbak Juuni..” panggil seorang anak yang tingginya setinggi badan saya ketika jongkok. Ia berdiri di depan pintu sambil susah payah melepas sandal berkarakter Barbie, film kartun kesukaannya.
“Mbak Juni.. aku ulla tau..” Maksudnya dia menyerahkan bingkisan sambil berkata, Mbak Yuni, aku ulang tahun. Ya ya ya jelas saya paham dengan ucapannya. Meski cadel, 3 tahun bermain bersamanya membuat saya paham apapun yang diucapkannya.
“Oh, Luna ulang tahun?” tanya saya mengajak bicara. Padahal sudah jelas ucapannya, tetapi masih saja saya goda dengan pertanyaan balik. Kebiasaan usil yang kerap saya lakukan saat berkomunikasi dengannya.
“Iya, aku ulla tau” jawabnya tersenyum.
Setelah menyerahkan bingkisannya, dia berbalik pulang kembali ke rumah. Sedangkan saya, saya bengong menimang-nimang bingkisan itu.
Pikiran saya melayang ke waktu beberapa tahun lalu saat Luna masih berusia 7 bulan. Saya masih ingat betul muka polosnya yang berdahi lebar serta muka bersih dan cerah. Di usia itu Luna masih kerap di gendong neneknya di depan rumah.
Menginjak terantanan (belajar berdiri) Luna pertama kali menginjak lantai rumah saya. Saat itu sore jam setengah 5. Wajahnya yang selalu ceria dan tersenyum ketika di kudang membuat saya dan seluruh keluarga merasa memiliki anggota baru. Yang paling saya ingat sore itu adalah kejadian dimana ketika Luna sedang berdiri sendiri tanpa pegang apa-apa. Di satu sisi saya dan Ibuk sedang berada didepannya memegang sesuatu untuk menarik perhatiannya. Namun disisi lain, neneknya sedang sibuk memegang krah baju bagian belakangnya.
Tak disangka, ketika luna maju satu langkah, sang nenek secara tiba-tiba menarik krahnya. Daan, tumbanglah Luna kebelakang. Nangis? Jelaas.. anak segitu yang tiba-tiba nggeblak ke lantai dengan posisi rebah. Saya, Ibuk, dan neneknya begitu panik..
Itulah awal saya memiliki sahabat kecil yang kini telah berusia 3 tahun.
Sejak menjadi sahabatnya, saya seperti memiliki teman kecil yang asyik diajak bicara. Walau kadang sikapnya menjengkelkan tapi saya sayang padanya. Seperti main ke rumah ketika saya sedang sibuk mengejar dateline tulisan, tiba-tiba tangannya menarik tangan saya untuk diajak main bersamanya.
Kejengkelan lainnya ketika saya mengeluarkan motor lalu spontan dia naik ke atas motor dan minta dibelikan es krim di minimarket. Disitu saya merasa susah menolaknya. Meskipun katakanlah sedang tergesa-gesa. Begitu sayangnya untuk tidak meluapkan amarah.
Yang sangat menjengkelkan lagi adalah ketika saya mencuci motor lalu dia tiba-tiba datang dari jarak 1 meter. Mulanya datang dan bertanya:
“Mbak Juni tapaii?” (Mbak Yuni ngapain?)
Saya jawab, “nyuci motor”
Selama beberapa saat dia hanya mengamati aktifitas saya melaburi buih-buih shampo ke body motor. Saat saya lengah dia maju sedikit demi sedikit mendekati ember air tak jauh dari saya. Pertama-tama mencelupkan jarinya. Saya langsung menahannya, “Luna sudah cantik jangan main air, lho ya. Nanti bajumu basah”
“Aku dak tapai-tapai lo Mbak Juni” (aku gak ngapa-ngapain lho Mbak Yuni)
Saya tersenyum mendengar jawabannya. Tapi apa yang terjadi kemudian, Luna mengacak-acak air di didalam ember hingga kecipakannya jatuh mengenai baju dan sekujur tubuhnya.
Melihat bajunya sudah basah semua, dan percuma kalau saya larang sehingga justru mengakibatkan tangisan super heboh, saya biarkan saja dia main air. Agar keonaran ini segera berlalu saya buru-buru menyelesaikan cucian dengan mengguyur semua air ember ke body motor. Dengan begini saya rasa semua akan aman terkendali. Pekerjaan saya cepat beres (meski gak bisa dibilang bersih, gara-gara nyuci asal-asalan), juga agar Luna tidak masuk angin karena basah kuyup. Sebagai penutup saya menggandeng Luna dan mengantarkan ke Mamanya agar segera digantikan baju baru.
16 Juni 2015, Selamat 3 Tahun Luna.. semoga menjadi anak yang solehah dan tetap menjadi sahabat yang menyenangkan
Apem dan tradisi Megengan tidak dapat dipisahkan kala menjelang bulan Ramadhan. Di bulan yang penuh hikmah dan kemuliaan ini apem dikait-kaitkan sebagai ikon permintaan maaf terhadap sesama kaum muslim sebelum masuk pada bulan puasa. Dalam upaya menjemput bulan penuh berkah itu, warga di kampung saya saat ini beramai-ramai melaksanakan tradisi Megengan dimana salah satunya adalah membuat apem.
Layaknya menyambut tamu spesial, tradisi Megengan ini dilakukan sebagai upaya mengungkapkan rasa syukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan bertemu kembali dengan bulan yang penuh kemuliaan ini.
Membuat apem dan tradisi Megengan, selain upaya mengucap syukur juga untuk berkirim doa kepada orang tua, saudara, serta anggota keluarga lain yang telah meninggal dunia.
Seperti yang terlihat beberapa hari belakangan setiap bubaran sholat Maghrib. Jamaah laki-laki sepulang dari Musholla berbondong-bondong membawa kotak makanan sumbangan warga yang sedang berkirim doa.
Isi kotak makanan tentu saja bermacam-macam. Nasi dan lauk, atau berisi jajanan tradisional dimana Apem dan Pisang selalu ada didalamnya. Dalam tradisi Megengan, Apem memang harus disajikan. Konon dari cerita yang pernah saya dengar Apem adalah ikon permintaan maaf yang dalam bahasa Arab berbunyi Afwan.
Dulu, sebelum masuk ke masa serba instan seperti sekarang, Ibu saya selalu membuat kue apem hasil olahan tangan sendiri. Kue apem buatan ibu saya bentuknya macam-macam. Ada yang lebar seperti piring, bulat seperti mangkok, atau merekah seperti roti kukus.
Saat bersiap membuat kue apem, Ibu membeli tape singkong untuk kemudian diolah menjadi apem. Saat membuat adonan apem, Ibu saya tidak langsung mencetak atau memanggang, tetapi didiamkan dulu selama beberapa waktu agar adonan mengembang dahulu. Cara ini dapat menghasilkan kue apem yang empuk serta mendapatkan tekstur bulatan-bulatan kecil didalam kue saat kita membelahnya.
Tak hanya itu, kue apem ciri khas buatan Ibu saya adalah diberi toping nangka diatas apem. Fungsinya bukan hanya sebagai mempercantik tampilan kue tetapi juga dapat menguarkan semerbak aroma buah nangka yang legit dan ‘ngangeni’.
Oya, kata Ibu saya, membuat kue Apem tidak boleh sembaragan. Pertama-tama bahan dan resep harus disesuaikan dengan kebutuhan. Selanjutnya teknik mengolah juga perlu diperhatikan, seperti mengolesi cetakan kue apem dengan margarin atau minyak goreng agar tidak lengket. Daan yang lebih penting dari itu semua adalah kesabaran hati saat menguleni adonan sekaligus menunggu adonan mengembang. Asal tau saja membuat kue apem, (atau kue-kue lainnya) kalau tidak pintar mengontrol emosi diri hasilnya bisa berantakan!
Ada yang bisa membuat Apem?
Kalau saya sih, No! 😀
Punya rekening gendut jadi harapan semua orang. Bahkan apapun akan dilakukan demi mendapatkan pundi-pundi rupiah. Dari mulai menabung, bekerja keras banting tulang, hingga melakukan trik cepat menghasilkan uang.
Siapa sih yang gak doyan rupiah, saya aja mau kok. Sayangnya, puluhan tahun memiliki tabungan kok ya ndilalah saldonya gak nambah-nambah. Malah seringnya nombok huahaha..
Pengalaman yang sering terjadi terhadap transaksi ganjen saya adalah pergi kepasar niat beli beras tapi ujung-ujungnya pulang bawa barang-barang yang belum jelas manfaatnya. Yang beli sandal-lah, beli sarung bantal-lah, dan kalau ada lihat jualan daster murah dimana penjualnya dikerubungi Ibu-Ibu yang satu sama lain saling berteriak histeris menawar harga dengan serendah-rendahnya. Di situ saya mau bilang, aku sih yes haha..
Salah satu anugerah terindah yang pernah kumiliki (macam judul lagunya S07 hihi) adalah memiliki suami penyabar dimana paling suka melihat istrinya belanja. Apapun yang saya beli tidak pernah Ia protes. Kalaupun protes paling-paling soal model yang menurutnya terlalu menongol. Entah apa yang dimaksud nongol, pokoknya suami saya tidak suka kalau saya beli baju tapi terlihat tongolannya. Aduh Baang, sampean kira magic com ada tongolannya.. 😀
Jadi begitulah gara-garanya kenapa uang di rekening saya gak pernah bisa nambah. Padahal setiap tanggal awal bulan saya sudah menyusun pengeluaran apa saja yang harus dipersiapkan agar sisa gaji Suami bisa dialihkan ke rekening tabungan. Di prioritaskan dulu buat bayar-bayar utang ke PLN, ke PDAM, ke Telkom supaya gak bermasalah dibelakang hari.. dan perasaan utang ke mereka gak lunas-lunas deh sejak dulu hihi.. (Kalau mau lunas ya gak usah nyalakan lampu, gak usah mandi, dan gak usah fesbukan! Ya, toh?)
Daan akhirnya kami memutuskan untuk melakukan trik cepat menghasilkan uang. Alasannya apalagi kalau bukan demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Mengharapkan uang dari tabungan konvensional saja rasanya tidak mungkin. Terlalu banyak godaan syaiton yang terkutuk hehe.. Dan rasanya memiliki Tabungan Berjangka adalah cocok untuk kami berdua lakukan. Mumpung belum punya momongan ini… siapa tau kalau nanti Allah memberikan anugerah keturunan kepada kami, maka semakin lengkaplah kebahagiaan kita. Bantu Amiin-kan yaaa…
Akan tetapi agak sulit juga mencari Bank yang memberikan besaran bunga yang sesuai dengan keinginan Tabungan Berjangka kami. Masa iya saya harus keluar masuk bank demi sekedar bertanya, “Bunga Tabungan Berjangka disini, berapa?” gak lucu, kaaan.. mau ditaruh mana muka manis saya iniii… *halah*
Ketika asik blogwalking saya menemukan situs cermati.com yang memberikan informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan finansial. Di situs ini pengunjung bisa mendapatkan jawaban mengenai info seputar perbankan. Seperti pengajuan kartu kredit berikut benefit apa saja yang didapat, kredit multi guna sampai simulasi angsuran kredit motor, hingga melihat informasi tabungan, tabungan berjangka, dan deposito. Nah inilah yang saya butuhkan. Lebih mudah mengakses platform teknologi seperti ini ketimbang harus keluar masuk kantor Bank, toh…
Di cermati.com saya bisa langsung menemukan daftar Bank di Indonesia sekaligus fitur dan besaran bunganya. Di sini pula saya bisa menghitung berapa banyak rupiah yang saya dapat nantinya jika tabungan berjangka saya berakhir. Sstt.. sambil ngecek total tabungan, disini juga bisa sambil membandingkan Bank mana saja yang bunganya paling besar lho.. asyik, kaan..
Yah begitulah trik cepat menghasilkan uang versi saya. Meskipun harus sabar menunggu beberapa tahun, yang penting hasil yang didapat nilainya besar. Cara ini lebih menguntungkan dari pada melulu mengharap tabungan biasa..
3 Minggu lalu saya diminta jadi guide oleh 3 teman yang datang dari Jakarta untuk mengantar ke 3 wisata menarik di Surabaya. Selain permintaannya dadakan, waktu yang diberikan untuk menuju ke 3 lokasi itu juga mepet. Hanya 6 jam!
Sesuai janji, jam setengah 9 plus ngaret beberapa menit saya standby di tempat ketemuan. 3 teman saya ini adalah teman blogger yang khusus datang ke Surabaya untuk acara kopdaran. Hebat, yah mereka, rela datang ke Surabaya demi menemui teman maya. Yah, itulah uniknya blogger. Makanya kenapa saya juga rela mengantarkan kemanapun mereka minta.
3 wisata menarik di Surabaya yang kami kunjungi pagi itu adalah Ken Park. Alias Pantai Kenjeran. Nah, banggalah wahai Arek Suroboyo, Pantai Kenjeranmu ini terkenal lho sampai Jakarta hehe..
Walaupun warna air lautnya agak bercampur dengan susu coklat, tetapi teman-teman saya ini puas berfoto di sana. Terutama di Sanggar Agung yang terkenal dengan patung Dewi Kwan Im nya.
Sebagai Arek Suroboyo jujur saja saya merasa terpukul dengan keadaan ini. Bagaimana pun Pantai Kenjeran ini adalah pantai satu-satunya terbesar di Surabaya. Tapi mengapa suasana pantai ini begitu senyap. Pengunjungnya hampir-hampir bisa dihitung jari. Padahal upaya mempercantik pantai ini boleh dibilang maksimal.
Lokasi ke dua yang kami kunjungi adalah Tugu Pahlawan. Yah, mereka memang ingin sekali mengejar foto dengan background ikon kota. Lagi-lagi saya tertampar. Beberapa kali lewat Tugu Pahlawan, kok ya jarang sekali masuk ke sana. Berkunjung ke Museumnya aja baru sekali aja hihi.. dan ternyata setelah saya amat-amati, Tugu Pahlawan ini cantik juga lho kalau dilihat dari dekat. Apalagi kalau foto sambil baca buku seperti ini 😀
Puas jejingkrakan foto di lapangan Tugu Pahlawan, kami berlanjut menuju ke Museum House of Sampoerna. Wohoho museum ini kekinian bangeet lhoo.. hanya menjual sejarah berdirinya pabrik rokok saja, museum ini tiap hari ramai di kunjungi wisatawan domestik dan luar negeri. Apalagi dengan memberikan penawaran putar-putar Surabaya naik bis secara gratis. Juga bisa melihat secara langsung karyawati pabrik yang dengan cekatannya melinting butiran rokok.
Puas mengunjungi 3 wisata menarik di Surabaya, mereka minta saya mengantar berburu oleh-oleh untuk teman dan sodara di Jakarta. Waah tambah bangga aja jadi Arek Suroboyo ini.. hebatnya lagi mereka tau lho jenis oleh-oleh di Surabaya. Saya aja malah gak tau kalau Surabaya memiliki camilan khas. Yang saya tau makanan khas di Surabaya itu kalau nggak Lontong Balap, ya Rujak Cingur wehehe..