Rahasia membuat nastar enak dan empuk bagi pemula

Selesai membuat nastar kemarin, ada beberapa teman yang tanya rahasia membuat nastar enak dan empuk. Terus terang urusan olah mengolah kue ini saya bukan ahlinya. Benar-benar pemula. Kalau benar bulat-bulat kue nanas yang saya buat rasanya enak dan empuk, itu hanya sebuah kebetulan. Dan Alhamdulillah yaa kalau banyak yang suka.

Sebelum saya mendapatkan resep nastar yang benar-benar enak, nastar buatan saya biasa-biasa aja. Malah sering trial error. Dan tiap menemukan kesalahan pada hasil nastarnya, diusahakan dicari-cari bagian mana yang keliru. Yah, beginilah resiko otodidak. Enak gak enak, wes anggap aja enak. Buat-buat sendiri untuk dimakan sendiri. kalau enak ya dipuji sendiri dong.. kalau gak enak anggap aja nasib lagi apes hehe..

Rahasia membuat nastar yang enak dan empuk bagi seorang pemula memang perlu pengorbanan. Apalagi hanya bermodalkan resep dari segala sumber yang mana rasanya belum tentu pas dilidah masing-masing orang. Tak sekali aja saya kejeblos membuat nastar dengan resep yang menurut saya gak sesuai ekspetasi awal.

nastar

Baiklah saya akan membagikan resep kue nastar yang saya buat kemarin itu. Seperti yang saya bilang, resep nastar yang saya buat kemarin didapat dari kebaikan teman saya yang memang pernah sekolah bidang masak memasak. Pssst.. konon resep itu adalah warisan orang tuanya lho!

Ini dia resep kue nastarnya..

1. 1000 gram Tepung Terigu
2. 600 gram Mentega
3. 3 butir Kuning Telur
4. 300 gram Gula Halus
5. 250 gram Susu bubuk
6. 1 sendok teh Baking Powder
7. 50 gram roombutter
8. ½ sendok teh vanili
9. Selai nanas

Cara membuatnya:
1. Kocok Mentega, roombutter, gula dan kuning telur sampai tercampur. Jangan lama-lama, yang penting adonan tercampur rata.
2. Masukkan susu bubuk, baking powder, dan vanili, aduk pelan-pelan.
3. Terakhir tambahkan tepung. Nuangnya sedikit- sedikit ya supaya nyampurnya rata.
4. Setelah adonan terasa tidak menempel, itu tandanya adonan sudah kalis. Selanjutnya tinggal mulung-mulung dan bentuk sesuai selera. Mau dibikin bulat, atau dibentuk seperti daun, ya monggo saja.
5. Terakhir, sebelum di masukkan ke oven, olesi dulu atasnya dengan kuning telur.

Untuk menghasilkan kue nastar yang empuk, renyah, dan sedap, ada beberapa tips yang di ajarkan oleh teman saya.

1. Agar kue tetap terasa renyah, sebelum di jadikan adonan, sangrai dulu diatas wajan tanpa minyak. Tips ini untuk menjaga agar cookies yang dihasilkan rasanya tetap renyah meski disimpan lama dalam toples kue. Selain itu juga menjaga kue agar tidak mudah berjamur.
2. Untuk menghasilkan aroma cookies yang sedap, teman saya berpesan agar menambahkan roombutter. Sebenarnya pakai mentega sudah cukup, tapi kalau ingin rasa kuenya sedap, tambahkan sedikit roombutter.
3. Supaya kue tidak lengket diloyang, sebelum dipakai memanggang olesi dulu dengan mentega lalu tabur-taburkan atasnya dengan tepung terigu. Sedikit saja menaburkanya.
4. Sebelum dicampurkan dengan adonan, ayak dulu tepung terigu supaya adonan tercampur rata.
5. Untuk menghasilkan tampilan kue berwarna kuning cantik, campurkan olesan kuning telur dengan 1-2 tetes pewarna kuning telur

Rahasia membuat nastar yang enak dan empuk sudah saya bagikan disini. Bagi pemula yang ingin mencoba, boleh banget lho mumpung lebaran masih beberapa hari lagi. Kalau teman-teman keberatan dengan besaran ukuran resep diatas, bisa dicoba dengan perbandingan setengah resep. Tinggal ngurangi aja ukurannya. Barangkali tips-tips diatas masih ada yang perlu ditambahkan, hayuukk kita share disini bersama-sama, sambil belajar membuat kue yang uenaakk..

Balada nastar

Mendekati lebaran saya suka bikin-bikin kue kering. Terutama kue nastar. Kue kering yang umumnya berbentuk bundar dengan isian selai nanas ini selalu jadi kue yang paling favorit orang serumah, terutama Mas Rinaldy. Wah, dia ini rajanya nastar! Meskipun nggak lagi lebaran, secara mendadak dia selalu minta dibuatin nastar.

Hayoo siapa yang sudah bikin nastaaar, sudah mau lebaran lho ini..

Gara-gara nastar, blog ini terlupakan selama beberapa hari. Seperti ada keasyikan tersendiri saat duduk bersila sambil wiridan nastar 😀

Seandainya tidak kepo dengan resep-resep nastar yang beterbaran di internet, membuat nastar paling-paling hanya beberapa jam. Tepatnya, kira-kira 3-4 jam-an! lama juga yah hehe..

Selama membuat nastar, saya selalu berpedoman dengan resep pemberian teman beberapa tahun yang lalu. Teman saya ini setiap lebaran pesanan nastarnya banyak, dan dia dengan baiknya membagi resepnya buat saya. Tapi demi melihat iklan kue kering yang di dimodifikasi dengan tambahan seperti keju atau dibentuk model ala candy pop, saya kok jadi penasaran sama resepnya.

Berjam-jam saya duduk di depan leppie. Alih-alih mencari resep nastar yang wenak, yang kalau di makan rasanya ‘prul-prul’ empuk sehingga ketika dipajang di toples jadi pusat perhatian semua orang.

Namun apa yang saya dapat ternyata tidak sukses mengubah keyakinan saya. Semakin saya banyak browsing resep, semakin pusing sendiri memilihnya.  Semakin cantik penampilan nastar itu, ternyata semakin rumit bahan-bahannya. Cara membuatnya pun juga ribeet..

Ya, sih, semua memang soal selera. Juga tingkat ketelatenan. Tapi bila berhadapan dengan orang yang serampangan kayak saya, bikin nastar pakai cara modifikasi-modifikasian yang atasnya dikasih taburan kejulah, di celup pakai toping coklatlah, dan aneka bahan agar kue terlihat cantik, stock sabar saya langsung kempes. Awalnya iya semangat, bentuk bulat-bulatnya dibagus-bagusin. Begitu datang rasa jenuhnya, bulat-bulatannya di besar-besarin supaya belenggu nastar ini cepat buyar sehingga saya bisa ndlosor meluruskan punggung hihi..

Nastar nanas
Nastar

Percayalah, bikin nastar itu mudah. Sangat mudah. Bikin adonannya pun gampang. Masalah terbesar yang membuat kue ini lama selesainya adalah membentuk bulatan-bulatannya ituu..

Secara teori sangat sederhana. Ambil sejumput adonan, lalu isi dengan selai nanas, bulatin lagi, trus di putar-putar supaya tampilannya halus. Ini masih tahap pertama. Di tahap selanjutnya adonan nastar-nastar itu harus diolesi dengan kuning telur di bagian atasnya. Terakhir masukkan deh ke dalam oven. Gampaaang, kan..

Sekarang coba bayangin melakukan kerjan begitu dengan pemandangan didepanmu berupa wadah berisi bongkahan besar adonan dengan campuran bahan 2 kilogram terigu. 2 jam, gak bakalan habis tuh adonan! hihi..

Akhirnya, demi kemaslahatan umat, dan demi kebaikan urat punggung, kembalilah saya ke resep andalan yang bertahun-tahun saya gunakan. Walaupun gak ada campuran keju, atau katakanlah toping coklat, yang penting bulatan-bulatan itu masuk kriteria kue nastar. Toh ketentuannya sudah  memenuhi syarat. Di dalam adonan ada selai nanasnya hehe..

Etapi diluaran banyak lho nastar dengan aneka rasa macam-macam. Nggak melulu selai nanas, bahkan sekarang ada nastar durian, nastar nutella, dan nastar rasa lainnya.

Alhamdulillah, setelah di tes oleh beberapa tetangga, nastar saya dibilang enak dan layak konsumsi hihi..

Nastar
Nastar yang sudah keluar dari oven, sementara di tumpuk-tumpuk dulu seperti ini. Sulit dibayangin seandainya kue ini atasnya dikasih toping. Bakal amburadul topingnyaa.. jadi maaf saya tidak sanggup, saya tidak telaten 😀

Hayoo, siapa disini yang lebaran nanti di rumah ada nastarnya, icip-icipan yuuuuk.. 😀

Menabuh genderang pertemanan dengan Bedug Asyiiik

Yang paling saya suka di bulan puasa adalah mendengarkan musik patrol pada jam setengah 3 pagi. Beberapa pemuda yang tak saya kenal setiap hari keliling kampung sambil menabuh perkakas apa adanya. Gelas, sendok, piring, botol kaca, dan entah apalagi. Berisik memang, tapi harmonisasinya sukses membuat saya buru-buru bangun dari mimpi. Dugaan saya, mereka para remaja yang menghidupkan malam di masjid lalu membangunkan warga untuk sahur dengan menggunakan peralatan bekas takjil semalam. Kreatif!

Selain patrol, bunyi-bunyian lain yang juga paling saya suka adalah mendengar taluan bedug. Apalagi saat menjelang adzan Maghrib yang diiringi dengan tayangan promo es buah di tivi. Hmmm betapa nikmatnya surga dunia..

Bedug Asyiiik 2015

Leyeh-leyeh dulu sambil nunggu bedug Maghrib
Leyeh-leyeh dulu sambil nunggu bedug Maghrib

Saya kira tabuhan bedug di masa sekarang ini hanya bisa dibunyikan di masjid menjelang masuk waktu sholat. Bentuk bedug yang besar sepertinya sulit dikolaborasikan dengan alat musik lainnya. Kalau tidak pintar mengolah tempo dan dinamika, irama bedug akan jadi berantakan.

Namun siapa sangka bedug ternyata bisa dijadikan sebagai ajang kompetisi. Dengan semangat pertemanan, kompetisi bedug asyiiik menciptakan kesan sangat berbeda. Kekompakan serta kreativitas dalam menciptakan harmonisasi alat musik tabuh menjadi salah satu kunci kesuksesan untuk memenangkan ajang terunik ini.

Sore itu, 27 Juni 2015, terletak di Lapangan Blimbing desa Gudo Kabupaten Jombang, sambil ngabuburit, saya menikmati keriuhan kompetisi Bedug Asyiiik 2015. Beberapa tim yang datang dari Kabupaten Jombang dan sekitarnya saling menunjukkan bakatnya dalam menabuh alat musik bedug. Sambil menunggu tiba datangnya Maghrib, tim peserta bedug asyiiik begitu semangat beradu kreatifitas.

2. Alpacino Kecamatan Jombang
Peserta Bedug Asyiiik, Tim Alpacino dari Kecamatan Jombang unjuk kebolehan

 

3. IBM Kecamatan Ploso
Tim IBM dari Kecamatan Jombang, antusias menabuh bedug
4. Al-Abror Kecamatan Tembelang
Tim Al-Abror dari Kecamatan Tembelang tak mau kalah dengan peserta lainnya

Kompetisi Bedug Asyiiik 2015 dimeriahkan oleh kehadiran Komunitas Raja Bedug dan seniman lokal yang datang dari beberapa daerah. Kehadiran mereka ini diharapkan dapat menambah kualitas pertemanan yang semakin kental. Sampoerna Kretek, penyelenggara Bedhug Asyiiik 2015 memang menggelar rangkaian kompetisi ini dengan merangkul komunitas lokal di 14 kota di Indonesia, diantaranya Jombang, Cirebon, dan Semarang selama rentang antara bulan Juni – Agustus 2015. Tujuan kompetisi ini tak lain sebagai usaha memberdayakan talenta orang-orang yang memiliki minat terhadap alat musik tabuh.

Sejarah Bedug dan kebudayaan Tiongkok

Bedug Asyiiik
Klenteng Hong San Kiong

Sebelum menjadi alat komunikasi di Indonesia, bedug pada awalnya merupakan alat musik yang berasal dari Tiongkok dan India. Seperti yang sering kita lihat pada perayaan Tahun Baru China, bedug digunakan sebagai musik pengiring pertunjukan barongsai.

Bedug Asyiiik
Pak Toni menunjukkan salah satu karakter Wayang Potehi

Desa Gudo merupakan salah satu kawasan yang masih melestarikan kebudayaan China. Berdirinya Klenteng Hong San Kiong menjadi pertanda bahwa abad-abad sebelumnya, daerah ini dijadikan sebagai kawasan pemukiman Tionghoa. Diperkirakan Klenteng ini telah berdiri sejak tahun 1800. Meski tidak dijumpai prasasti, namun ketua Yayasan Klenteng, Pak Toni, meyakini bahwa Klenteng ini sudah ada sejak tahun 1800. Keyakinan ini ditandai adanya penemuan notulen rapat pada abad 18.

Melestarikan Wayang Potehi

Sisi paling menonjol yang dimiliki Klenteng Hong San Kiong adalah diadakannya pertunjukan Wayang Potehi yang akhir-akhir ini semakin sulit dijumpai. Pak Toni, sang Ketua Yayasan Potehi Indonesia, mengakui bahwa Potehi di negeri asalnya, Tiongkok, sudah tak seeksis dulu.

Untuk tetap melestarikan Wayang Potehi, Pak Toni sengaja mengkoleksi wayang potehi yang dimilikinya. Menurut pengakuannya, wayang potehi yang dimilikinya paling lengkap dibandingkan dengan Tiongkok dan Singapura.
SAM_2402-min
Tak sekedar mengkoleksi, Pak Toni juga membuat sendiri wayang potehi yang kemudian di sumbangkan di Klenteng-klenteng di seluruh Indonesia.

Kompetisi Bedug Asyiiik

1. Ngobrol Asyiiik Gombloh & Komunitas
Joko S. Gombloh, pengamat seni dan budaya, bersama penggiat seni perkusi Jombang, Suhaib dan M. Machrus

Kompetisi Bedug Asyiiik dimata seniman merupakan ajang yang patut dilestarikan. Seperti yang diungkapan oleh Pak Joko Gombloh, “Dalam sejarahnya, salah satu fungsi bedug dijadikan sebagai sarana komunkasi dan sosialisasi, tanda berkumpulnya sekelompok masyarakat untuk melakukan upacara atau perayaan. Oleh karenanya, kompetisi Bedug Asyiiik sangat cocok dengan karakter orang Indonesia yang guyub dan suka kumpul-kumpul. Aspek yang dikandung alat musi bedug sangat kompleks. Ada aspek spiritual dan kebersamaan.”

6. Peserta Bedug Asyiiik dan Rampak Bedug Jajan Pasar
Kolaborasi Tim Rampak Bedug Jajan Pasar Surabaya tampil bersama tiga besar peserta Bedug Asyiiik

Mengangkat tema Semangat Pertemanan, festival Bedug Asyiiik 2015 dimeriahkan oleh tim penabuh bedug profesional, Rampak Bedug Jajan Pasar Surabaya. Tak hanya tampil sendiri, tim bedug profesional juga hadir menghibur penonton bersama-sama dengan pemenang kompetisi bedug asyiiik. Tampilan kolaborasi mereka pun sukses menciptakan instrumen yang sangat asyiiik di dengar.

Dalam ajang Bedug Asyiiik 2015 terdapat pula tenda-tenda yang berisi kegiatan interaktif yang diikuti oleh seluruh pengunjung. Yaitu Warung Asyiiiik dan Tenda Asyiiik. Mereka dapat mengikuti games-games seru seperti Tap-Tap Bedug, Labirin Asyiiik, Mobil Asyiiik, Bola Mudik, Caterpilar, dan Joget Asyiiik. Aneka permainan ini ada yang bisa diikuti perseorangan, ada pula yang tim. Seperti inilah memang yang diharapkan Sampoerna Kretek dalam merayakan pertemanan antar sesama pengunjung. Agar satu sama lain kompak dan dapat menjalin pertemanan yang asyik.

Bedug Asyiiik
Game Tap-Tap Bedug

 

Bedug Asyiiik
Peserta meniup balon, di game Bola Mudik
Bedug Asyiiik
Kejelian game Mobil Asyiiik
Bedug Asyiiik
Labirin Asyiiik
Bedug Asyiiik
Pojok Akik pun tal mau kalah 😀

Menjelang waktu berbuka, pengunjung menikmati aneka ragam jajanan khas Jawa Timur yang tersedia di Warung Asyiiik.

Di akhir rangkaian, acara Bedug Asyiiik di tutup dengan penampilan Five Minutes.

5. Ngobrol Asyiiik Five Minutes
Ngobrol Asyiiik bareng Five Minutes

Sebelum tampil dipanggung, Five Minutes sempat ngobrol-ngobrol sejenak tentang pengalaman salah satu personilnya yang pernah mengikuti lomba bedug tingkat kampung di masa kecilnya dulu.

Fivers Jombang dan sekitarnya tampak antusias melihat idolanya berada di hadapan mereka. Beberapa lagu yang dibawakan Five Minutes, seperti Aisah, Galau, Selamat Tinggal, Ampuni Aku, berhasil menggoyang pengunjung yang rata-rata remaja diatas 18 tahun.

Tak mau kalah, saya juga terbawa oleh lagu-lagu yang dibawakan Five Minutes. Yang paling meninggalkan kesan mendalam adalah lagu yang berjudul Aisah.

Aisah telah pergi
Pergi meninggalkanku
Mungkin suatu hari nanti
Kau ‘kan datang untukku

SAM_2559-min

Seperti lagu Aisah, acara Bedug Asyiiik 2015 itu membuat saya kangen. Kangen ingin terus menikmati tabuhan bedug yang melegenda. Semoga saja acara Bedug Asyiiik akan terus ada sehingga alat musik ini tak kalah eksis dengan alat musik modern..

Keistimewaan dibalik bilangan 7

Angka 7 itu istimewa. Dalam keganjilannya, angka 7 memiliki banyak keistimewaan. Sesuatu yang memiliki bilangan 7, dan paling istimewa dalam hidup saya adalah Surat Al-Fatihah.

Surat Al Fatihah disebut-sebut Ummul Qur’an. Membaca terjemahan ayat demi ayatnya terasa sekali maknanya. Dari mulai menyebut NamaNya, MemujiNya, Dia Sang pemilik alam semesta, Dia tempat peminta pertolongan, dan Dia tempat mengadu segala doa.

Tapi, tapi, hemmm.. disini saya tidak sedang ingin membahas fadhilah Al Fatihah. Pembuka diatas hanyalah opini saya saja. Sama sekali tidak bermaksud menggurui, menghakimi, menjaksai apalagi mendokter’i. Rangkaian kata diatas tiba-tiba saja muncul di kepala saya, yang lalu diterima syaraf kemudian meluncur ke jari dan mendarat di tuts keyboard.

Buka bersama pesenan sponsor :D
Buka bersama pesenan sponsor 😀

Ide tulisan ini awalnya terbentuk dari dua rangkan huruf, 3 dan 4. Dan entah kenapa tiba-tiba saya menyambungkan angka keduanya sehingga menghasilkan bilangan 7. Dari sinilah kemudian saya membuka kesimpulan sendiri, ternyata benar, bahwa angka 7 itu angka ganjil yang istimewa. Setidaknya itu yang saya rasakan. Sekali lagi saya rasakan. Di ulang, Saya Rasakan! Bagi yang tidak merasa, jangan memaksa merasakan, karena bisa fatal akibatnya. 😀

Hari ini (eh ralat hari kemarin :D) saya merasakan benar keistimewaan yang hadir dalam hidup saya. Tak ada yang lebih membahagiakan dari pada di beri umur panjang. Hanya panjat syukur dan berdoa, Amiin Amiin Amiin. Ketambahan pula sponsor doa dari teman-teman serta saudara yang begitu menguatkan saya. Menguatkan bahwa tak ada yang sia-sia di dunia ini. Segala yang sia-sia itu ternyata hanya bisa dilakukan dengan berdoa, berusaha, serta berpikir positif.

Puji syukur, hari ini banyak yang mendoakan saya. Perhatian, ucapan, lantunan doa, sudah lebih dari cukup ketimbang keriaan pesta. Cukuplah lantunan doa-doa itu yang berpesta di hati saya sehingga seusainya mereka terbang beterbaran di atas langit dengan membawa sekeranjang doa untuk dipersembahkan kepada Allah, Sang Pemilik Hidup. Satu kata yang bisa diucapkan, Kabulkanlah Ya Allah..

Sungguh hari ini yang terjadi diluar rencana saya. Apalah arti bertambahnya usia jika saya belum bisa menggapai derajat khalifah sejati. Akan tetapi Allah memiliki rencana yang lebih indah dari yang saya bayangkan. Bertubi-tubi kebahagiaan itu mengguyur jiwa saya. Terima kasih teman-teman, semoga doa-doa baik yang kalian sampaikan dibalas seperti doa-doa yang telah kalian panjatkan.

—–000——

Wow sudah panjang aja tulisannya 😀

Padahal sih inti postingan ini mau bilang terima kasih kepada teman-teman atas ucapan selamat dan doa yang ditujukan ke saya. Hari ini kalian sangat luar biasa!!
Terima kasih juga kepada Tim Bedhug Asyiiik yang menyeponsori makan malam saya dan teman-teman. Terima kasih kepada Pemilik perusahaan elektronik terbesar yang mengirimi saya hadiah berupa Power Bank canggih. Terima kasih kepada Manager Perusahaan Telekomunikasi yang memberi saya apresiasi berupa smartphone keren atas ulasan acara yang saya posting di blog. Terima kasih kepada Member Emak Blogger Surabaya, Mak Nining, atas kado manisnya. Terima kasih untuk sahabat sekaligus Kakak, atas kado cantiknya. Dan semua pendukung acara saya yang tak disebutkan satu persatu disini.

Terakhir, saya ucapkan kepada pengunjung blog saya yang telah rela membaca postingan ini dari awal sampai akhir tanpa skip kata atau kalimat satupun! Meskipun penutupnya lebay, amit-amit deh saya emang begitu orangnya hihihi..

*Woooii.. sudah, woii.. ini bukan panggung Piala Citra!!!*

Isinya Power Bank
Isinya Power Bank

Cara Melihat Statistik Blog Per Judul Postingan di Google Analytics

Tiba-tiba saya tergelitik ingin membuat postingan tentang cara melihat statistik blog per judul postingan di Google Analytics. Saya merasa perlu membuat tulisan tutorialnya karena banyak teman-teman blogger yang belum tau. Terutama mereka yang sedang mengerjakan artikel berbayar.

Blogger mana yang tak senang ditawari job review? Semua pasti senang dong. Apalagi kalau dapatnya di bulan-bulan menjelang lebaran seperti ini. Berapapun nilai fee yang diberikan minimal bisa buat nambah-nambah beli kue lebaran hihi..

Namun, ada kala dimana blogger dipusingkan dengan syarat lapor melapor trafik kunjungan blog sesuai permintaan klien. Inilah yang kemudian jadi beban tersendiri. Terutama bagi yang masih bingung bagaimana cara membaca statistik di google analytics.

 

Cara melihat statistik blog per judul postingan di Google Analytics akan saya bagikan di postingan ini untuk membantu teman-teman blogger yang sedang gelisah dan bingung mencari sandaran hidup *eaaa*

Selain Google Analytics, sebenarnya ada web-web yang menyediakan lalu lintas kunjungan web pribadi. Tapi karena Google Analytics sudah diyakini sebagai pembaca trafik yang lengkap dan ‘tahes’ maka banyak klien meminta laporan melalui Google Analytics. Pada intinya, laporan yang disediakan oleh web-web tersebut hasilnya sama kok dengan Google Analytics. Namun untuk meyakinkan klien, apa salahnya menggunakan Google Analitycs.

Pertama-tama, sebelum bisa melihat trafik kunjungan per judul postingan di Google Analytics, blogger harus mendaftarkan dulu di web Google Analytics. Kalau mau tau caranya, browsing aja, yes.. banyak kok di google 😀

Bila sudah masuk dalam web google analytics, selanjutnya akan terlihat ikhtisar pemirsa nyang dihitung secara global. Seperti di bawah ini.

Cara Melihat Statistik Blog Per Judul Postingan di Google Analytics

Lalu bagaimana cara melihat statistik blog per judul postingan?
Mudaaah, pelan-pelan ikuti, yaaa..

Di side bar halaman web Google Analytics kan ada pilihan menu-menu, tuh. Ada Dasbor, Pintasan, Peristiwa Intelijen, Waktu-Nyata, Pemirsa (sub menunya skip sementara), Akuisisi, Perilaku, dan Konversi.

Cara Melihat Statistik Blog Per Judul Postingan di Google Analytics

Untuk melihat statistik blog per judul postingan, langsung scroll kebawah ke menu Perilaku. Di menu itu terdapat bermacam-macam sub menu. Nah sekarang pilih sub menu Konten Situs, lalu pilih Semua Laman. Tunggu sebentar.

Hasilnya, halaman akan terbuka sendirinya. Perhatikan bagian kolom laman yang terdapat beberapa url postingan.

Cara Melihat Statistik Blog Per Judul Postingan di Google Analytics

Sekarang pilihlah salah satu judul postingan yang ingin dilihat trafiknya.

Cara Melihat Statistik Blog Per Judul Postingan di Google Analytics

Tampaklah semua statistik yang dibutuhkan. Seperti Tayangan laman, Tayangan laman unik, durasi kunjungan, dan lain-lain

Gimana, sekarang sudah tau, kan cara melihat statistik blog per judul postingan di Google Analytics. Saran saya memasang Google Analytics harus segera dilakukan bagi blogger yang sering mendapat job review. Selain untuk memudahkan pemantauan, Google Analytics juga digunakan sebagai penilaian kualitas blog itu sendiri.

Janjian ketemu

Dua hari ini ada beberapa teman sekolah SMK saya yang menghubungi via chatting. Tentu senang dong, akhirnya setelah sekian lama putus kontak ketemu lagi di dunia maya. Ngobrol sana-sini sambil bertanya perkembangan terkini soal pekerjaan dan rumah tangga, yang kemudian berakhir dengaaaan.. ngajak ketemuan.

Oke, saya bersedia.
Saya katakan, saya feel free. Mau ketemu kapan, jam berapa, Insya Allah saya bisa hadir. Apa susahnya buat pengangguran seperti saya. Selama gak ada bentrok janji sama acara, saya dipastikan akan hadir. *gaya pengangguran yang sok penting* hihihi..

Kalau saya sudah bilang bisa, gantian saya tanya ke mereka. Mau minta ketemu kapan?

“Baiknya kapan, ya?” tanya mereka balik.
“Mintanya kapan? Saya tadi sudah bilang bisa kapan aja. Pokoknya tanggal berapapun saya manut” sambil jelasin kalau saya ini bebas, belum ada yang nggandoli. Kalian minta kapan, saya akan turuti.

“Ayo tah, Yun, sebutkan tanggal. Biar mereka yang kerja-kerja ini bisa ambil cuti”

Kalau sudah begini, gaya-gayanya bakal berakhir dengan eyel-eyelan. Walau sudah lama gak ketemu, ternyata mereka masih sama seperti jaman masih sekolah. Melontarkan acara sendiri, begitu giliran mastiin jadwal, semuanya amburadul. Dan dalam hati saya tertawa. Sudah hapal sama kelakuan mereka.

Ini bukan janjian yang pertama kalinya. Sebelumnya sudah ada yang ngajak ketemuan. Saya siap, eh dianya dihubungi gak bisa. *tepok jidat sekali*

Besoknya, tiba-tiba dia nginbox saya, “Yun, kemarin kok gak jadi?”
Lhoalaahh.. kok malah dia yang tanya, mestinya saya dong yang nanya.. *tepok jidat dua kali*

Dan sekarang diulang lagi bikin janjian. Padahal hanya membahas tanggal dan hari doang, threadnya bisa sepanjang 100 obrolan!

Kadang-kadang saya ini suka gemes melihat gelagat teman-teman. Mereka yang ngajak janjian, tapi saya di suruh milih tanggal dan hari. Begitu Tanggal dan hari saya berikan, eh, ada aja yang alasan inilah itulah anulah..

Kalau sudah sebelnya keluar, biasanya saya jawab sekenanya, “Wes Mboh, Rek.. sak karepmu!” (Ya sudah, suka-suka kalian aja) sambil pasang emo ketawa nangis.

Maksudnya biar mereka yang aja yang nentuin tanggal. Bakal gak ada habisnya kalau terus-terusan begitu.

Akhirnya keluar juga tanggal yang di nanti. Itu juga setelah mereka yang eyel-eyelan bahas tanggal mereka sendiri. Saya dieeem aja sambil ngup*l hihi..

“Jam berapa, Yun, baiknya”
Hadeeh, masih tanya lagi 🙁
“Minta siang apa sore?”
“Siang aja, Yun, nyaman, tempatnya sepi..”
Supaya segera fix, dan chattingan bergati bahasan, saya jawab dengan tegas, “Jam makan siang, pas jam 12 tet!”

Pada diam, lama.

“Gimana?” tanya saya
“Yun, siang panaas.. kosmetiknya nanti luntur”

Gubrak!
Wes emboh Reeek.. embooohh.. sak karepmuuu!!
Perasaan ngobrol sama mereka bikin tambah pusing pala Ratu Jodha haha..

“Makanya kalau takut kena sinar UV pakainya kosmetik tabir surya. Supaya kulit tetap cantik! Gitu aja kok repot”

SPF30

Akhirnya diskusi panjang lebar kami ditutup dengan satu kesepakatan bulat. Semoga aja janjian ketemu kali ini berakhir dengan sukses. Rencana sih kami mau ketemu pas halal bihalal lebaran bulan depan.

Ramadhan dan Tadarus

Ramadhan selalu membawa kenangan. Tiap bulan Ramadhan ada saja hal-hal yang tak luput dari ingatan. Indahnya kebersamaan dengan bulan Ramadhan seakan membawa sepercik berkah yang tak bisa digantikan dengan apapun.

Kenangan akan Ramadhan yang telah lalu tiba-tiba melintas dari ingatan saya ketika membaca komentar dari seorang narablog di status Facebook saya.

Ini komentarnya:

Screenshot_1

Komentar Pak Yunus ini seketika membuat hati saya campur aduk. Antara ingin tertawa, kangen, juga sedih.

Apa yang di tulis Pak Yunus diatas adalah pengalaman saat saya masih aktif di perkumpulan Remaja Musholla. Kami, remaja-remaja yang terlalu semangat menghidupkan bulan Ramadhan setiap hari berjibaku dengan segala kegiatan yang ada di Musholla.

Tradisi di kampung saya (mungkin juga dimana-mana) setiap bubaran sholat Tarawih selalu melanjutkan aktifitas dengan berkumpul di Musholla untuk tadarus Al-Quran. Sekian anak remaja berpakaian muslim rapi saling bergantian membaca ayat-ayat Al-Quran, sisanya menyimak apabila ada bacaan keliru.

Disaat capek membaca dan menyimak, beberapa diantara kami ngobrol di halaman Musholla sambil menikmati kue takjil yang disediakan warga untuk kami. Sungguh, itu semua kebersamaan yang sangat menyenangkan.

Yang paling saya ingat saat tadarus di Musholla adalah kami saling berebut mikrofon supaya dapat giliran membaca Al-Quran. Di Musholla kami, peraturan yang berlaku adalah siapa yang datang di Musholla lebih dulu, dialah yang pertama memegang mikrofon. Orang selanjutnya harus antri sambil menyimak halaman ayat dan surat.

Namanya juga anak remaja, membaca Al-Quran sambil memegang mikrofon adalah kebanggaan tersendiri. Memang sih, guru agama mengajarkan tidak boleh berbuat pamer, tapi coba bayangkan betapa bahagianya anak remaja ketika mendapati suaranya keluar dari mikrofon dan didengar warga seantero kampung. Kalau bacaannya lancar dan tajwidnya benar, biasanya akan mendapat pujian. Apalagi kalau lantunan bacaannya lembut dan pas panjang pendeknya. Semakin membuat orang pensaran.

Tapii, kami juga tidak bisa melarang teman yang bacaan Al-Qurannya plegak-pleguk sambil diulang-ulang. Contohnya seperti:

“Laa.. Laa  tak.. Laa  tak  huduhu..”
“Kulli.. kulli.. kulli…”

Lalu tiba-tiba ada yang iseng nyeletuk, “Kuli uyah, ta!”
Kalau sudah ada yang iseng begini ruangan Musholla seketika akan gempar dengan suara tawa yang berkepanjangan, dan tak di sadari suara kami riuh hingga ke kemana-mana. Saking ngakaknya, tak sadar kalau mikrofon itu dalam keadaan ON.
Kalau sudah begitu kami mendapat maki dari warga kampung hihi..

Pada dasarnya kegiatan tadarus yang kami lakukan bukan untuk ajang pamer. Tetapi benar-benar sebagai ajang belajar bersama. Sudah banyak bukti teman-teman yang awalnya tidak bisa membaca Al-Quran, tetapi setelah sering menyimak bacaan Al-Quran dia jadi pinter membaca. Bacaannya lumayan lah untuk seorang yang belajar ngaji secara otodidak.

Tips saya kalau ingin belajar membaca Al-Quran dengan benar, sering-seringlah duduk didekat orang yang membaca Al-Quran. Sambil menyimak bacaannya, sambil perhatikan baik-baik tajwid, tanda baca, dan kefasihan yang diucapkan. Kalau terbiasa, lama-lama, Insya Allah bisa membaca Al-Quran sendiri dengan benar. Meski belum lancar yang penting tajwid, tanda baca, dan kefasihannya benar. Tapi jangan sungkan juga berguru pada orang yang ngerti supaya belajarnya ada yang memperhatikan.

Semoga Ramadhan ini membawa keberkahan bagi yang masih belajar membaca Al-Quran. Saya doakan semua teman-teman bisa membaca Al-Quran! Amiinnn… 🙂