Persaingan bisnis property dewasa ini bersaing sangat ketat. Prospektifitasnya nampak lebih nyata dibanding tahun – tahun kebelakang. Para penjual rumah, khususnya rumah dijual di Bandung saling bersaing agar rumah yang dibangunnya terjual lebih dulu. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya jumlah penjual rumah di kota Bandung ini.

Fenomena ini dimanfaatkan oleh sebagian kalangan konsumen untuk mempermainkan para penjual rumah. Barang siapa yang menjual rumah dengan harga lebih murah, itulah yang akan dibeli sehingga banyak pebisnis jual beli rumah kelabakan dengan permainan tersebut.

Semakin banyaknya pesaing, harga jual sebuah rumah yang terus melonjak juga menjadi salah satu faktor dari para penjual supaya kenaikan itu tetap di batas wajar karena persaingan yang semakin ketat membuat mereka harus terlihat sebagai penjual rumah yang paling murah.

Harga jual rumah di kota Bandung beberapa tahun kebelakang ini naik drastis mengingat kebutuhan akan rumah di kota Bandung terbilang cukup tinggi sehingga siapapun merasa bahwa bisnis property di Bandung adalah bisnis terbaik.

Namun, banyaknya penjual rumah di Bandung justru berdampak pada harga jual si rumah itu sendiri. Kita sebut saja internet, disana akan banyak sekali kita temukan para penjual rumah yang silih bersaing supaya menjadi yang paling murah di antara yang lain. Hanya saja yang perlu diperhatikan bukan hanya dari segi harga yang murah, akan tetapi dari lokasi dan bentuk bangunan juga turut menjadi faktor pertimbangan para konsumen. Semakin bagus lokasinya maka meskipun harganya mahal saya pikir akan tetap laku dijual.

Untuk itu, para penjual rumah di Bandung seharusnya bukan hanya berpikir bagaimana persaingan ini ada di jalur harga, tapi bagaimana mereka bias menyajikan sebuah rumah hunian dengan kualitas nomor satu. Sehingga konsumen bukan hanya melihat dari segi harga tapi juga mempertimbangkan dari segi kondisi dan lokasi si rumah yang akan dibelinya tersebut. Dengan begitu, fokus bisnis ini akan kembali stabil tidak melulu bertitik pada sebuah harga yang murah akan rumah yang dijual di kota Bandung ini.

Bandung kini bertransformasi sebagai salah satu sentra bisnis penting di dunia properti. Banyaknya wilayah di kota bandung yang berubah menjadi sebuah kawasan perumahan, menjadikan rumah dijual di bandung jumlahnya meningkat tajam. Mungkin saja pada tahun-tahun mendatang Bandung akan disebut-sebut sebagai kota pusat jual beli rumah di Indonesia.

Fenomena ini bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tidak adanya lagi inovasi yang bisa dilakukan di ibukota mengingat tingkat kesumpekan disana sudah tergolong tinggi. Untuk mencari daerah lain sebagai tempat invansi, dipilihlah Bandung sebagai kota paling alternatif.

Menjadikan bandung sebagai pusat jual beli rumah memang masih berupa keputusan yang amateur karena pangsa pasarnya masih belum terlalu tinggi. Hanya saja jika dilihat mengenai prospektif, Bandung sangat prospektif sekali untuk disulap menjadi pusat jual beli rumah di Indonesia.

Banyak alasan mengapa Bandung dijadikan sebagai tempat hunian yang nyaman. Salah satu alasannya adalah kondisi daerah yang masih alami. Di sekitar Bandung terdapat sejumlah pegunungan sehingga membuat udara di Bandung tergolong segar.

Inilah yang kini banyak dicari orang, yaitu kesejukan suasana yang dapat menciptakan sebuah ketenangan dalam hidup. Dan itu semua bisa didapatkan di Bandung. Maka, tidak heran jika Bandung dipilih sebagai kota favorit kedua setelah Ibukota ketimbang yang lainnya. Meskipun ada beberapa kota satelit di Ibukota seperti Tangerang, Bekasi, Bogor, ataupun Depok yang sudah mendekati karakter kota Ibukota. Namun lagi-lagi alasan hiruk pikuk kota yang mulai kurang membuat nyaman penghuninya.

Namun, apa yang telah dialami kota satelit di Ibukota mungkin saja akan terjadi di kota Bandung. Ketika Bandung menjadi sentra atau pusat jual beli rumah di Indonesia tentu akan semakin banyak orang yang tinggal di Bandung. Semua itu tinggal menunggu waktu saja, apakah Bandung mampu menampung masyarakat yang berbondong bondong menjadi warga kota Kembang. Ujung-ujungnya kembali lagi pada inovasi, bukan pada eksploitasi. Dengan inovasi kita akan menemukan sesuatu yang lebih bermanfaat ketimbang melakukan ekspoitasi yang tidak akan pernah ada cukupnya. Hal ini pun berlaku di dunia jual beli property Indonesia. Hanya butuh sentuhan inovasi atau terobosan baru mengenai pemenuhan kebutuhan akan rumah di Indonesia bukan hanya melakukan invansi atau eksploitasi ke daerah-daerah.

Treatment mencerahkan wajah di DF Clinic Bandung. 5 hari menyelesaikan suatu misi di Jakarta membuat kekonsitenan menjaga kesehatan wajah saya memudar. Meskipun tiap hari di bawa jalan-jalan keliling Jakarta dengan mobil ber AC tinggi tapi ternyata tidak membantu wajah saya menjadi cerah. Yang ada malah gosooonggg.. bukan item, lhoo.. tapi gosong. Duuhh.. iyaa, cuaca akhir-akhir ini sedang tinggi, sehingga membuat muka mudah terpapar sinar UV A dan UV B *bahasanya ngintip beauty blogger* 😀

Treatment mencerahkan wajah di DF Clinic Bandung sebenarnya bukan misi utama saya. Niat datang ke Bandung memang hanya ingin jalan-jalan saja. Bertemu teman-teman adalah hal yang menyenangkan. Teman yang selama ini karib di akun media sosial serta merta akan saya kunjungi. Diantaranya Teh Nchie Hanie dan Teh Efi Fitriyah. Sayangnya tidak bisa ketemu Teh Erry karena waktu itu jadwal doi ngedate ke Korea.. hiks.. semoga lain kali kita ketemuan ya, Teh. Sama Bu Dey juga. Ngapunten kemarin tidak sempat ke Parompong.. Lain kali kalau ke Bandung, Insya Allah ke Parompong :).

Rupanya misi jalan-jalan saya ke Bandung membawa rejeki. Saat saya tiba di Bandung, Teh Nchie dan Teh Efi mendaratkan saya ke sebuah klinik kecantikan di jalan Lemah Neundeut. Namanya DF Clinic. Hari itu ternyata jadwal mereka melakukan perawatan di DF Clinic! Baiklah, tak ada salahnya menunggu mereka di klinik.. 🙂

“Teh, santai aja. Gak usah buru-buru, saya tungguin disini” kata saya. Iyalah, kalau nggak nungguin mereka, saya di Bandung sama siapa. Apalagi nenteng travel bag segala hehe..

Ketika sedang menunggu, Teh Nchie ngenalin saya dengan Mas Rhenza, Manajer DF Clinic. “Sekalian treatment di DF Clinic, mau, Teh?” tawaran Mas Rhenza mengejutkan saya. Idihh saya dipanggil Teteh 😀

Di tawarin treatment jelaslah saya mauuu.. hehe..

Sebelum memulai perawatan, saya diminta isi data dulu dalam sebuah buku semacam buku rekap medis yang kemudian di tunjukkan kepada dokter kulit di DF Clinic.

Konsultasi bersama Dokter David

Pertama kali bertemu dengan doketr David, beliau langsung terperangah melihat muka saya. Katanya, “Yunii mukamu kenapaaa?? Kok gosong gituu???” suaranya kalem, sih, tapi cukup mengagetkan. Perasaan muka saya gak kenapa-kenapa, tapi dibilangnya gosong..

“Muka saya, kenapa, dok?”

Selanjutnya dokter David mempersilakan saya rebahan di bawah sinar lampu. “Tuuh, mukamu gosong lho.. bagian pipi sama jidat beda. Selama ini kamu pakai produk apaa?”

Terus terang ngobrol sama dokter David itu gak bisa bohong. Mau pakai produk kecantikan apa dan bagaimana efeknya, tau semua. Bahkan dokter juga tau kalau kita pakainya gak rutin hehe..
Usai konsultasi dengan dokter David saya dibawa masuk ke dalam ruangan dibalik kelambu ungu. Ada beberapa perawatan yang harus saya lalui supaya muka saya kembali cerah.

Jadi kalau perawatan di DF Clinic, konsultasi bersama dokter wajib hukumnya supaya dokter tau kondisi kesehatan kulit kita dan keluhan-keluhan apa saja yang dialami sehingga dokter dapat merekomendasi tindakan apa yang cocok dilakukan.

Microdermabrasi

Pada tahap awal saya melalui proses Microdermabrasi, yaitu proses pengangkatan sel kulit mati yang berfungsi untuk membuat kulit menjadi halus, menghilangkan flek hitam di permukaan, mengecilkan pori-pori kulit, dan menghilangkan kerutan di wajah.
Pada proses ini setidaknya membutuhkan waktu selama 30 menit. Saya sih nyaman-nyaman ajaaa.. sambil rebahan, sambil mengistirahatkan tubuh hehe..

Microdemabrasi di DF Clinic dilakukan dengan baik. Bagi yang sedang buru-buru saya sarankan mengurungkan datang ke klinik ini. Proses perawatan di klinik sangat-sangat detail agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. Jadi kalau benar-benar mau treatment, luangkan waktu khusus. Sayang, lho kalau cepet-cepetan..

Iontophoresis

Tahap kedua adalah proses Iontophoresis. Proses ini saya melewatkan dua sensasi nikmat, yaitu sensasi panas dan dingin. Saat serum panas dimasukkan muka saya seakan di bubuhi alat yang begitu hangat kemudian lambat laun menjadi panas. Tapi panasnya masih bisa di tahan, kok. Mbak nya pinter mengira-ngira tingkat kepanasannya.

Begitupula saat serum dingin, rasanya seperti ada es batu muter-muter ke sekujur muka. Rasanya, aihh nikmaatt.. kalau di Surabaya saya bisa tahan seharian dibeginikan. Mandi es batu juga relaaa.. hehe..

Fungsi treatment Iontophoresis adalah sebagai pencerah muka. Muka yang gosong bila di treatment ini bisa kembali cerah.

Proses terakhir adalah masker wajah. Pada proses ini, andaikan gak digangguin Teh Efi, mungkin saya bisa terlelap. Beneran enaakk.. 😀

Sebelum pulang, dokter David memberi saya resep yang bisa diambil di apotek khusus DF Clinic. Karena kulit muka saya tidak banyak masalah, saya mendapat resep:

– Facial Wash DF 100 ml
– Nutrisi Cream DF
– Cream malam

Alhamdulillah, walau selama ini suka pakai makeup campur-campur, muka saya masih dianggap normal.

Foto dulu sama dokter David

Alasan memilih DF Clinic Bandung

DF Clinic Aesthetic & Anti Aging Centre merupakan klinik kesehatan dan kecantikan yang ditangani oleh dokter profesional. DF Clinic sementara hanya bisa ditemui di Bandung. Di Bandung sendiri, clinic ini telah beroperasi sejak tahun 2010 dan telah menangani banyak pasien, salah satunya Ibu Walikota, Atalya Kamil. Ehm, dengar-dengar sebentar lagi DF Clinic akan membuka cabang di Malang. Asiiikk… semoga Surabaya dilewati jugaa..

Ada banyak pilihan perawatan yang didapatkan di DF Clinic, yaitu Aesthetic, Anti Aging, Medical Spa, Dental Clinic, dan lain-lain.

Produk DF Clinic

Bagi kalian yang ingin Treatment mencerahkan wajah di DF Clinic Bandung datang saja ke alamat berikut:

DF Clinic Aesthetic & Anti Aging Centre
Jl. Lemah Neundeut No. 10 Bandung
Telp. 022 – 2010593