Member baru

Kami menyebutnya member baru!

O, saya tidak sedang membuka kursus atau kelas khusus, tapi ini tentang penyebutan saya dan suami untuk seorang anak tetangga yang hobi datang kerumah.

Mengapa saya sebut member baru, karena anak-anak tetangga ini datangnya silih berganti. Kalau sudah menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya di rumah saya, si anak ini akan datang dengan sendirinya. Entah itu makanan ataupun mainan. Masa-masa ‘member’ ini main kerumah juga relatif. Kadang ada yang sampai usianya 3 tahun, tapi ada juga yang sampai sekolah SD masih suka datang. Walaupun saya tidak secara khusus mengundangnya datang.

Usia member baru ini juga tidak ada patokan khusus. Seringnya sih berawal dari kebiasaan orangtua yang mengajak mereka jalan-jalan pagi dengan menggunakan stroller bayi atau sepeda roda 3.

Kisah member baru ini bermula dari kebiasaan Ibuk saya yang sejak dulu suka menggendong anak kecil. Selain cucu sendiri, anak kecil yang kerap Ibuk gendong adalah anak tetangga. Mungkin karena gemas melihat kelucuannya sehingga Ibuk saya menggendongnya lalu dibawa pulang ke rumah.

Melihat kebiasaan Ibuk yang suka gendong anak orang ini memancing saya untuk tidak bisa menolak keberadaannya. Sudah otomatis saya pasti ketiban sampur, entah itu ikut-ikutan menggendong atau mengajak mereka main.

Ada seorang anak berusia belasan bulan, hampir 2 tahun. Namanya Rangga. Jika diitung, Rangga adalah member kesekian dalam lingkaran anak-anak yang suka datang kerumah. Yang unik dari seorang Rangga adalah mukanya yang selalu tertawa. Nggak pernah sedikitpun terlihat sedih. Pokoknya setiap Rangga lari kerumah bawaannya ceria terus. Mulanya Rangga main kerumah atas kesuksesan Ibuk membujuk dia. Dengan embel-embel astor dan biskuit, Rangga dengan sendirinya berlari mendekat. Lambat laun kebiasaan itu membuat dia terbiasa. Saya dan Ibuk pun makin senang melihat Rangga terbiasa datang kerumah. Apalagi dengan gaya cerianya.

Terakhir-terakhir ini Rangga semakin intens main kerumah. Jadwalnya pagi dan sore. Walaupun saya dan Ibuk sudah sedang tidak siap biskuit tetapi Rangga dengan sendirinya datang kerumah.

“On.. On.. eda oton, On. Eda oton”
Artinya: Om.. om.. sepeda motor, Om. Sepeda motor.

Mas Rinaldy pun menjawab: “Oiya sepeda motor..”… “Rangga mau nonton sepeda motor?”
“Au, On. Au..” (mau, Om. Mau)

Kalau sudah begini artinya Suami harus membuka browser lalu mengetik keyword sepeda motor di halaman google image. Setelah muncul gambar-gambar sepeda motor, Rangga akan berteriak-teriak senang sambil bertepuk tangan.

Tak melulu sepeda motor, Mas Rinaldy juga mengenalkan gambar kereta api, bus, pesawat, helikopter, mobil pemadam, dan aneka hewan satwa seperti kucing, gajah, jerapah, kuda, dan lain sebagainya. Dan gara-gara gambar inipulalah Rangga selalu menolak diajak pulang. Dan biarlah Ibunya garuk-garuk kepala sendiri melihat anaknya susah diajak pulang 😀

Pernahkah Emak-emak punya pengalaman seperti Rangga, yang kalau main susah disuruh pulang? Cerita dong-cerita dong.. 😀

Prestasi bulu tangkis Indonesia kenapa menurun?

Saya senang nonton pertandingan bulu tangkis. Di televisi, setiap ada siaran langsung pertandingan bulu tangkis saya tak mau melewatkan begitu saja. Mulai dari PON, Indonesia Open, Thomas-Uber Cup, dan yang seperti saat ini sedang berlangsung di Incheon Korea Selatan yaitu event Asian Games 2014. Sayangnya untuk Asian Games 2014 ini kayaknya nggak ada stasiun yang menayangkan secara langsung deh.. hiks

Jika ditelusuri kesukaan saya terhadap olahraga teplok bulu ini bermula ketika saya menonton pertandingan Susi Susanti melawan Bang Soo Hyun dari Korea di Olimpiade Barcelona Spanyol tahun 1992.

Kala itu saya masih SD dan belum ngerti bagaimana hitungan bola masuk, bola keluar dan offside. Saya taunya melihat gelagat orang dewasa. Kalau ada yang keplok-keplok saya ikut keplok-keplok.., kalau ada yang teriak marah saya ikut-ikutan marah juga hihi..
Kalau diingat-ingat pertandingan dulu dengan sekarang lebih seruan dulu. Dulu kan pointnya cuma 11, tapi sekarang 21. Walau perhitungan bola masuk harus dua kali berturut-turut.

Melihat gaya permainan Susi di tengah lapangan yang lari sana-lari sini, smash jump hingga nempeleng bola hingga kedua kakinya melebar saya begitu terkesima. Semakin merinding lagi ketika melihat hasil akhir bahwa Susi dinyatakan menang. Duh bahagianyaa..
Tak berhenti disitu, histeria kemenangan Susi terus terbawa hingga momen Olimpiade berakhir. Tua muda sampai anak-anak semua jadi rajin memainkan raket dan shuttle kock!

Itulah Indonesia semangat untuk memajukan bangsa begitu tinggi!

Setelah dewasa, antusisme saya terhadap bulu tangkis pun belum juga memudar. Kesuksesan Maria Kristin, Adriyanti Firdasari, pasangan Vita Marissa-Lilyana Natsir, Taufik Hidayat, Hendra Setiawan-Markis Kido, Ahsan-Bona, dll menjadi bukti bahwa olahraga bulu tangkis di Indonesia adalah olahraga masa depan yang membawa nama Indonesia harum dikancah dunia.

Vita Marissa dan Lilyana Natsir
Pasangan favorit saya sejak dulu hingga sekarang. Gambar dari Google

Saking terpesonanya oleh prestasi mereka saya bahkan membuat folder yang khusus menyimpan foto-foto bintang bulu tangkis yang saya kumpulkan dari berita olahraga. Bukan bintang dari Indonesia saja sih, saya juga menyimpan foto pemain bulu tangkis dari China juga lho..

Eits ada alasan kenapa saya sampai menyimpan foto mereka. Saya suka karena prestasi dan hmm.. kegantenganya *ihik-ihik*

Yaitu foto pasangan Lin Dan – Xie Xingfang dan foto si jomblo yang kiyutnya sejagat, Bao Chunlai..

Bao Chunlai, rival yang selalu dipuja :D Foto dari Google
Bao Chunlai, rival yang selalu dipuja 😀
Foto dari Google

Namun keagresifan saya terhadap bulu tangkis akhir-akhir ini mendadak berkurang. Entah kenapa prestasi Indonesia semakin lama semakin menurun. Tambah sedih lagi saat hengkangnya Vita Marissa dari PBSI dan memilih jalur professional. Padahal saat berpasangan dengan Lilyana Natsir mereka cukup kompak banget.

Semakin menyedihkan lagi ketika kemarin saya membaca berita olahraga di internet. Bulu tangkis yang digadang-gadang dapat menyumbang 2 medali emas di Asian Games ternyata harus berhenti hanya di babak perempat final!
Tim ganda putrinya kalah dari Jepang, sedangkan tim ganda putra kalah oleh Taiwan!

Ini kenapa bulu tangkis Indonesia jadi melempem begini sih!

Apa karena ketemu Taiwannya di perempat final? Lha terus misalkan ketemu mereka di babak perdelapan atau malah perenambelas besar masak iya harus mundur teratur..

Dimanakah Singa bulu tangkis kita yang dulu tertaring tajam?

Ya sudahlah semoga hasil pertandingan Asian Games tahun ini jadi pembelajaran buat mereka, semoga kedepannya permainan atlit kita lebih baik lagi. Yang pasti kalau Indonesia main kami bersedia kok teriak-teriak “In.. do.. ne.. sia… dung-dung.. dung-dung.. dung”

Saat MMM menjanjikan untung berlimpah

Ada yang pernah dengar arisan MMM? Atau malah ada yang jadi membernya?

Beberapa hari ini arisan MMM diungkap banyak di Harian Surya. Saya belum ‘ngeh’ awalnya, tetapi karena Harian itu memuat berita berseri akhirnya membuat saya tertarik membaca. Dan ternyata sudah banyak orang yang sudah tau bisnis MMM, mungkin sayanya saja yang kurang upadet.

MMM singkatan dari Manusia Membantu Manusia. Bahasa asingnya Mavrodi Mondial Moneybox. Bisnis ini awalnya marak di Rusia, entah kemudian ditutup oleh Sergey Mavrodi, founder MMM. Mungkin karena banyak member yang dirugikan sehingga harus ditutup.

Mirisnya, dikala orang Rusia tutup kuping rapat-rapat mengenai arisan MMM ini, eh lhadalah kok orang Indonesia malah rame-rame jadi membernya MMM. Pertama operasi pada Januari 2013 member MMM tercatat sekitar 50 orang, 6 bulan kemudian member MMM tercatat mencapai 17.000 partisipan. Ini orang Indonesia gampang banget ya terpengaruh..

Saya sebenarnya tidak tertarik menulis bisnis ini disini. Buat apa, toh ya saya bukan membernya MMM, dan sama sekali tidak tertarik ikutan. Awal mulanya saya ketemu teman lama di THR Mall. Lama nggak ketemu bukannya tanya kabar, ujug-ujug teman saya ini cerita bisnis MMM. Begitu mendengar MMM disebut saya langsung tertawa dan menuduh teman saya sudah menjadi member MMM.

“Kok ujug-ujug tanya MMM, sih Mbak. Sampean ikut bisnis itu, ya?” tuduh saya
“Nggaakk.. bos ku yang ikut. Saya nggak paham begituan”

Saya tersenyum. Memang begini situasi kerja di THR. Sejak dulu kalau ada isu baru tak usah menunggu berhari-hari, tenggat sejam aja sudah merebak dimana-mana.

“Kamu tau si A, dia lho sudah invest 300 juta. Dapatnya lumayan. Balik modalnya cepet” kata si teman.
Walau menjadi alumni THR saya masih kenal satu-dua nama disana jadi ikut-ikutan kepo
“Si A dari toko Angkasa (toko samaran)?” tanya saya penuh selidik
“Iya, bener. Sekarang dia jadi jutawan gara-gara gabung jadi anggota MMM. Banyak kok orang THR sini yang jadi membernya MMM. Untungnya lho mencapai 30% per transaksi. Mending, kan dari pada jualan komputer, bathi (untung)nya Cuma sedikit, gak nutut buat bayar stand sama listriknya”

Tawa saya makin kencang. Sejak dulu pembahasan untung jualan komputer gak ada habisnya. Meski tidak pernah memiliki toko komputer, menjadi karyawan saja sudah cukup buat saya untuk membaca geliatnya yang sejak dulu begitu-begitu aja. Ditambah lagi harga stand yang setiap tahun melonjak membuat pengusaha toko kewalahan membayar hutang.

Kembali lagi ke bahasan MMM

Bagi yang belum paham, bisnis MMM sekilas memang menjanjikan. Bagaimana tidak iming-iming untung 30% per transaksi membuat mereka ngiler untuk memperbanyak invest disana. Asal tau saja bisnis MMM bukan bisnis MLM yang menjual produk kepada konsumen. MMM ini murni permainan uang. Dan yang mengatur semuanya adalah sistem. Dalam sistem MMM member baru wajib menyetor uang yang disebut sebagai PH (Provide Help). Jika seorang member sudah melakukan PH maka dia wajib meminta GH (Get Help). Ketika ada permintaan GH sistem akan mengacak akun member dan langsung ditransfer ke rekening si peminta GH itu. Hitungannya misalkan, seorang member PH satu juta, maka dia berhak GH 1,3 juta. Seperti itulah gambaran yang dijelaskan Harian di Surya.

Jika dipikir-pikir member MMM sangat diuntungkan. Tapi jika dinalar lebih dalam kita pasti berpikir, untung 30% didapat dari mana?

Nah ini yang mesti kita pahami. Bisnis MMM memiliki skema piramid. Semakin tinggi posisi member maka semakin banyak prosentase didapat. Apalagi kalau member berhasil mendapatkan downline. Setoran downline-downline inilah yang dipotong untuk membantu GH member. Maka supaya seorang member cepat GH mereka membuat trik sendiri, yaitu membuat akun baru. Tentu saja akun-akun ini dia sendiri yang menjalankan. Semakin sering member melakukan PH dia juga mudah mendapat GH. Begitu seterusnya. Selama banyak member baru, MMM akan terus berkembang. Resiko terbesar yang akan dihadapi member adalah saat sistemnya rusak dan harus restart ulang. Ibarat komputer, sistem akan mengulang kembali dari awal. Lha terus uang yang kemarin disetor kemana? Entahlah, kita tanya saja kepada rumput yang bergoyang 😀

Kabar yang beredar MMM pernah mengalami kerusakan sistem. Menjelang lebaran kemarin banyak member yang meminta GH, dan hanya sedikit yang melakukan PH. Wajarlah namanya juga lebaran, pasti membernya banyak yang butuh uang. Kerusakan sistem itu mengakibatkan banyak member yang tidak bisa mencairkan uangnya. Mungkin tidak terlalu masalah jika member memiliki cadangan uang, lha yang tidak ada cadangan dan berharap-harap uangnya cair tapi gak cair-cair ini yang kasihan. Pasti mereka akan kebingungan.

Kembali lagi inilah kinerja sebuah sistem. Barangkali kalau yang bekerja manusia bisa kita omel-omeli sepuasnya, kalau mesin, diomeli sampai bibir memble pun pasti mbidhek (diam) aja. Ora pathek’en! 

Hai para member MMM, sudah GH berapa, bagi-bagi cerita dong.. 😀

Kavling sajadah

Musholla Darussalam Bratang, Surabaya
Musholla Darussalam Bratang, Surabaya

Ini adalah pemandangan Musholla Darussalam yang letaknya 20 meter dari rumah saya. Setiap Ramadhan tiba Musholla ini selalu memanfaatkan jalanan kampung (gang) untuk pelaksanaan sholat tarawih. Foto ini saya ambil pada 22 Ramadhan 1435H lalu sekitar pukul 4 sore, tak lama usai karpet digelar.

Perhatikan sajadah merah dan biru yang sudah terhampar lalu ditinggal pemiliknya itu..

Kebiasaan warga disini adalah dulu-duluan mendapatkan tempat sholat yang menurutnya nyaman dan strategis. Tempat yang sudah dikavlingi sajadah tidak boleh ada yang memindah. Kalau masih nekat memindahkan siap-siap saja ditegur dan mencari tempat lain lagi 🙂

“Foto ini diikutsertakan dalam Lomba Foto Blog The Ordinary Trainer”

logo

10 keutamaan Ilmu dibanding harta

Saat membuka buletin Al-Falah (lupa edisi berapa) saya menemukan artikel ini. Artikel yang penuh pencerahan sekaligus pengetahuan untuk dipakai sebagai pegangan hidup. Karena artikel ini menurut saya bagus maka saya ingin membagikannya di sini. Berikut ini kisah ringkasnya dan semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua, Amiin 

Rasulullah: “Ana madinatul ilmi wa Aliyun Baabuha”
“ Saya ibarat kota ilmu, sedang Ali sebagai pintu gerbangnya”

Alkisah dalam suatu pembahasan agama di Masjid, para sahabat sering mengalami kesulitan dalam hal keIslaman, mengingat Rasulullah SAW tidak selalu bersama mereka. Untuk itu Rasulullah mengutus Sayyidina Ali menjadi pintu gerbang agar mempermudah penyelesaian masalah.

Berita mengenai gelar yang diterima Syy. Ali bin Abi Thalib membuat bangsa Yahudi tidak senang. Oleh karenanya mereka menguji kehebatan ilmu beliau dengan mengutus 10 dari bangsa Yahudi yang dianggap paling pintar dan bisa menguji kehebatan Ilmu Syy Ali.

Orang Yahudi 1: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena bila ilmu diberikan kepada orang lain  dan diamalkan maka ilmu akan akan bertambah, tapi bila harta diberikan akan berkurang.”

Orang Yahudi2: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena siapa yang membawa harta maka berat memikulnya.”

Orang Yahudi 3: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena penuntut ilmu bearada di jalan surga sedang perebut harta menuju ke neraka.”

Orang Yahudi 4: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena karena ilmu akan menjaga pemiliknya, sedang pemilik harta, dia akan menjaga hartanya.”

Orang Yahudi 5: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena pemilik ilmu dimulaiakan sedang  pemilik harta dicibirkan.”

Orang Yahudi 6: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena diakhirat pemilik ilmu akan ditolong ketika dihisab sedang pemilik harta justru dihisab/dituntut, dari mana, dan untuk apa harta yang dikumpulkan itu.”

Orang Yahudi 7: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena pemilik ilmu disebut sebagai orang mulia, ilmuwan, ulama sedang pemilik harta dikenal sebagai materialis atau matre dan bakhil.”

Orang Yahudi 8: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena pemilik ilmu dikenal sebagai pewaris Nabi, sedangkan pemilik harta disebut sebagai pewaris Qorun, pengikut Fir’aun”.

Orang Yahudi 9: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena penyebar Ilmu dikenal sebagai Muliawan sedang pengumbar harta disebut sebagai pemborosmubadzir.”

Orang Yahudi 10: “Hai Ali, mana yan lebih utama ilmu apa harta?”
Syy. Ali: “Lebih utama Ilmu. Karena orang berilmu akan diangkat derajatnya disisi Allah, sedang pemilik harta sama sekali tidak diangkat oleh Allah. Seperti dikutip di AlQuran:

“Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadalah:11)

Setelah mendengar jawaban Syy Ali yang ke 10, orang Yahudi pergi membawa malu serta mengakui kebenaran dan kealiman Ali sebagaimana disabdakan Nabi dan Rasul Muhammad SAW.

Pemilu, Capres dan nasib dapur bangsa

Pesta Demokrasi tinggal hitungan hari lagi. Seolah dapur bangsa, rakyat dan calon pemimpin berlomba mempersiapkan olahan hidangan yang tak hanya menarik dipandang tapi juga nikmat disantap.

 Tak seperti Pemilu sebelumnya, tahun 2004 dan 2009, pada Pemilu kali ini terlihat banyak sekali calon-calon pemimpin baru yang berhasrat mendobrak kepemimpinan lama yang seperti dikutip acara Mata Najwa, bak rem ketemu rem, alias jalan ditempat. Entah benar entah salah dalam kenyataan sepertinya memang begitu. Lebih sayang lagi mengapa saya baru mengetahui dihampir masa jabatannya bahwa ternyata selama ini saya memiliki Wakil Presiden yang santun, sederhana, rendah hati dan pendiam. Andai sejak awal saya mengenal beliau pendiam ‘banget’ mungkin saya akan memaklumi dan berusaha tidak menertawakan ketika terlontar sindiran kalau keberadaan Wapres seperti antara ada dan tiada.

 Sedang untuk kegiatan kampanye sendiri, seperti yang banyak muncul dimedia online, cara-cara yang dilakukan para calon pemimpin terasa sekali perbedaannya. Walau tak disadari namun secara fisik begitu mencolok. Terutama pada gaya foto yang terpasang pada banner atau poster. Seperti poster pada foto-foto berikut ini yang saya ambil dari Google Image:

Poster Caleg Unik 03Lihat gambar ini kok jadi keingat film Warkop DKI, ya 😀

Poster Caleg Unik 05Caleg yang PHP-in diri sendiri

caleg suharto soeharto suharti pan bekasi dprdSuka-suka Ibu lah.. 😀

caleg pks partai keren sekali naruto nonot suhartono kediriHohoho.. Lebih keren animasinya..

caleg gitaris joko santoso pan banten gaul musisSaingannya Bang Rhoma, keknya 😀

 Dari gambaran diatas tampak sekali bahwa caleg saat ini lebih banyak mementingkan penampilan sebagai ikon diri untuk memudahkan masyarakat menghapal siapa dan nomor berapa yang harus di coblos. Deretan program urusan belakang, yang penting terpilih dulu.

 Adanya perbedaan fisik ini, diharapkan masyarakat bisa cerdas dalam memilih. Siapa-siapa calon yang hanya mementingkan penampilan fisik, dan siapa calon yang benar-benar menjadi wakil rakyat.

 Selain berkampanye dengan cara unik diatas, harapan mendapat banyak suara dari masyarakat juga bisa didapatkan dengan cara memanfaatkan blogger sebagai penyebar informasi di media sosial. Bisa dengan menceritakan profil caleg atau program yang akan dilakukan. Konon bayarannya lebih besar daripada job review produk. Sayangnya saya belum mendapat informasi pasti berapa fee yang diterima blogger atas tawaran tersebut. Namun sebagai blogger, saya yakin mereka dapat mengolah kalimat positif agar apa yang ditulisnya tidak terlalu menjual sehingga memicu militan tertentu berkomentar negatif. Disinilah letak kekuatan blogger sebagai media pemberi informasi harus diberlakukan. Uang boleh diterima tapi ruang, blogger yang punya.

 Begitupun dengan Calon Presiden nanti. Kita tau saat ini pencalonan Presiden tidak melulu seorang petinggi Partai. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Presiden yang dicalonkan biasanya seorang Pembina atau Ketua Umum. Ada banyak alasan mengapa sekarang partai tidak mencalonkan petingginya, salah satu alasannya adalah soal kepopuleran.

 Beragam cara mereka lakukan agar capres yang diusung bisa mengangkat citra partai seperti halnya konvensi, koalisi, hingga mengangkat kader yang ‘dianggap’ berhasil. Tapi, apapun itu, Presiden adalah pemimpin negara yang mengerti dan bisa menjawab persoalan yang dihadapi rakyat, agar selama 5 tahun nanti kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Soal konvensi, koalisi, dan apapun namanya yang penting seseorang yang berani mencalonkan diri menjadi Presiden adalah orang yang bijak memberi keputusan serta pintar mengolah kebutuhan dapur bangsa agar selalu tetap ngebul, sehingga hidangan yang disuguhkan bisa merata serta dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pemenang tunggal menikmati hujan es

Yang baru sekarang buat perekrutan karyawan selain dinilai dari tes tulis dan wawancara juga dilihat profil facebooknya serta status yang dibuat..

~ Bahaya nih klo status pada alay semua.. bisa-bisa gak lolos entar..

Status diatas pernah diposting oleh Raden Cakraningrat, seorang teman blogger dari pulau sebrang, Madura di Facebook. Usai membaca status sang teman saya turut memberi komentar begini:  

Plis deh mending cek postingan blog aja ketimbang status fesbuk. Lha wong jarang status di fesbuk ntar malah ditolak mentah-mentah haha

Terus terang, selama memiliki akun Facebook saya teramat jarang menulis status. Boleh diintip di profil saya ada apa aja disana. Yang pasti teman-teman akan kecewa karena disana kebanyakan link postingan blog yang saya share di sana. Lainnya lagi berisi foto-foto yang bukan saya upload sendiri melainkan tag-tag-an dari teman.

Namun sejarang-jarangnya saya status Facebook masih ada satu-dua yang kadang-kadang ingin saya bagikan. Salah duanya adalah:

1. Jadi pemenang tunggal itu sesuatu.. baru kali ini ikut kontes blog di BLOGDETIK dan menjadi pemenang tunggal yang diselenggarakan oleh Om Gajah Pesing yang disponsori oleh Mbak Mechta Deera.. makasih ya Om, Mbak.. lebai dikit boleh ya 😀

Status 23 Maret 2014

Ketika menulis status ini memang saya sedang ingin tertawa. Sebagai seorang yang doyan ngikuti kontes jarang-jarang saya dinobatkan menjadi juara. Apalagi juara pemenang tunggal. Kalaupun mendapat peringkat seringnya sih menjadi juara harapan atau juara penggembira. Dan begitu dikabari kalau saya menjadi pemenang tunggal rasanya gimanaa gitu.. serius nih nggak ada peserta selain saya?  emang peserta yang lain kemana kok hanya saya saja yang ikutan..

Informasi lomba posting blog yang saya ikuti sedianya dibuat status oleh Om Gajah Pesing di Facebook. Dalam statusnya Om Gajah Pesing akan memberi hadiah 3 buku Notes from Mecca karya Mbak Mechta Deera. Tak rumit-rumit, Om Gajah Pesing hanya meminta blogger menulis postingan di blogdetik yang temanya mengapa saya layak mendapat buku Notes from Mecca, sebuah buku yang berisi kumpulan perjalanan Mbak Mechta ketika berangkat ‘ngulon’. Untuk memberi waktu kepada blogger mencari ide, Om Gajah Pesing memberi tenggat postingan selama seminggu. Untuk mempermudah, selesai posting, blogger hanya diminta komen url postingannya. Simple saja..

Sebagai bloggerdetik saya pun turut ikutan terlebih saya sudah lama mengenal Mbak Mechta. Kalau tidak salah sejak awal ngeblog tahun 2010, saya sudah mengenal beliau. Bahkan diawal-awal sebelum keberangkatan Ngulonnya saya sudah membaca postingan-postingan mbak Mechta di Blogdetik.

Dan begitu lebih dari seminggu tiba-tiba saya dapat notifikasi bahwa saya dinyatakan menjadi pemenang tunggal haha.. rupanya selain saya tak ada lagi peserta lainnya..

Pesan yang ingin saya sampaikan dalam status itu adalah bahwa untuk memenangi kontes blog sebenarnya tidak susah. Kalau mau sedikit saja jeli mengamati sesuatu, peluang untuk memenangi kontes itu bisa terbuka lebar.

Dalam status itu Intan Sukma memberi komentar: curcol semalam 😀

Ketika saya bertemu dengan Intan pada malam sebelumnya kami sempat cerita-cerita mengenai trik agar bisa memenangi kontes blog. Saya pun menjawab seperti yang saya tulis diatas dengan menambahkan sedikit bahwa menang kontes itu tidak hanya karena bagus tidaknya tulisan, menurut saya yang paling penting adalah jeli membaca persyaratannya dan melihat kelebihan kekurangan peserta yang lain.

2. Surabaya diguyur hujan deras. Digenteng tiba-tiba terdengar klotak-klotak. Kirain ada yang iseng lempar2 kerikil. Eh ternyata es batu kecil-kecil. Baru sadar ternyata hujan es!  Status: 20 Februari 2014

Kalau status ini saya tulis dengan perasaan kaget, hera juga senang. Gimana nggak kaget lha wong Surabaya selama ini terkenal panas. Dan begitu turun hujan yang dibarengi dengan hujan es sebesar dadu saya langsung heran 1000%!

Sebelum turun hujan, seharian cuaca Surabaya mendungnya gelap sekali. Bahkan sekali berhembus anginnya terasa begitu kencang. Jadi tak begitu heran jika kemudian hujan turun dengan derasnya. Saya yang saat itu keingat jemuran langsung lari tunggang langgang naik tangga untuk mengangkat cucian sebelum basah tak terselamatkan. Sambil melepaskan jemuran dari pengaitnya tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang aneh. Seperti ada bunyi “klotak-klotak” diatas genteng rumah. “Ah mungkin orang iseng” pikir saya. Selesai bertugas, saya lantas turun dan bersiap menutup pintu rumah agar air hujan tidak masuk. Apalagi suara petirnya kencang sekali.

Begitu mencapai pintu, kok sepertinya ada yang aneh dengan hujan kali ini.. saya diam sambil memperhatikan air hujan di jalanan yang berair. Oh rupanya, selain air ada sesuatu lain berbentuk padat yang juga jatuh dari langit. Penasaran, saya pun menembus hujan dan mengambil sesuatu yang berbentuk kotak itu. eh, ternyata es!

Sambil membawa es sebesar dadu saya langsung panggil Bapak dan Ibu keluar rumah melihat hujan es! Norak banget pokoknya saya..

Melihat fenomena itu saya buru-buru ngambil HP untuk status di FB. Selain itu juga saya share di Pasang Mata.

Di Status saya Mas Muhammad Yasri berkomentar: Hujan salju Mbak?

Saya balas “Bukan salju Mas, tapi es. Ukurannya sebesar dadu. Kalau salju enak kali ya tinggal dituangi sirup cair. Jadi deh es campur wkwk

Bagi sebagian daerah, hujan es memang aneh. Daripada hujan es, rasanya lebih familiar hujan salju. Sayangnya di negara kita yang tropis ini tidak mengenal hujan salju. Lebih ekstrem dikasihnya malah hujan es! Dan saya yakin kalau di Jepang ada hujan es, penduduk juga akan sama bingungnya dengan kita haha..

Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp.