Pemilu, Capres dan nasib dapur bangsa

Pesta Demokrasi tinggal hitungan hari lagi. Seolah dapur bangsa, rakyat dan calon pemimpin berlomba mempersiapkan olahan hidangan yang tak hanya menarik dipandang tapi juga nikmat disantap.

 Tak seperti Pemilu sebelumnya, tahun 2004 dan 2009, pada Pemilu kali ini terlihat banyak sekali calon-calon pemimpin baru yang berhasrat mendobrak kepemimpinan lama yang seperti dikutip acara Mata Najwa, bak rem ketemu rem, alias jalan ditempat. Entah benar entah salah dalam kenyataan sepertinya memang begitu. Lebih sayang lagi mengapa saya baru mengetahui dihampir masa jabatannya bahwa ternyata selama ini saya memiliki Wakil Presiden yang santun, sederhana, rendah hati dan pendiam. Andai sejak awal saya mengenal beliau pendiam ‘banget’ mungkin saya akan memaklumi dan berusaha tidak menertawakan ketika terlontar sindiran kalau keberadaan Wapres seperti antara ada dan tiada.

 Sedang untuk kegiatan kampanye sendiri, seperti yang banyak muncul dimedia online, cara-cara yang dilakukan para calon pemimpin terasa sekali perbedaannya. Walau tak disadari namun secara fisik begitu mencolok. Terutama pada gaya foto yang terpasang pada banner atau poster. Seperti poster pada foto-foto berikut ini yang saya ambil dari Google Image:

Poster Caleg Unik 03Lihat gambar ini kok jadi keingat film Warkop DKI, ya 😀

Poster Caleg Unik 05Caleg yang PHP-in diri sendiri

caleg suharto soeharto suharti pan bekasi dprdSuka-suka Ibu lah.. 😀

caleg pks partai keren sekali naruto nonot suhartono kediriHohoho.. Lebih keren animasinya..

caleg gitaris joko santoso pan banten gaul musisSaingannya Bang Rhoma, keknya 😀

 Dari gambaran diatas tampak sekali bahwa caleg saat ini lebih banyak mementingkan penampilan sebagai ikon diri untuk memudahkan masyarakat menghapal siapa dan nomor berapa yang harus di coblos. Deretan program urusan belakang, yang penting terpilih dulu.

 Adanya perbedaan fisik ini, diharapkan masyarakat bisa cerdas dalam memilih. Siapa-siapa calon yang hanya mementingkan penampilan fisik, dan siapa calon yang benar-benar menjadi wakil rakyat.

 Selain berkampanye dengan cara unik diatas, harapan mendapat banyak suara dari masyarakat juga bisa didapatkan dengan cara memanfaatkan blogger sebagai penyebar informasi di media sosial. Bisa dengan menceritakan profil caleg atau program yang akan dilakukan. Konon bayarannya lebih besar daripada job review produk. Sayangnya saya belum mendapat informasi pasti berapa fee yang diterima blogger atas tawaran tersebut. Namun sebagai blogger, saya yakin mereka dapat mengolah kalimat positif agar apa yang ditulisnya tidak terlalu menjual sehingga memicu militan tertentu berkomentar negatif. Disinilah letak kekuatan blogger sebagai media pemberi informasi harus diberlakukan. Uang boleh diterima tapi ruang, blogger yang punya.

 Begitupun dengan Calon Presiden nanti. Kita tau saat ini pencalonan Presiden tidak melulu seorang petinggi Partai. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Presiden yang dicalonkan biasanya seorang Pembina atau Ketua Umum. Ada banyak alasan mengapa sekarang partai tidak mencalonkan petingginya, salah satu alasannya adalah soal kepopuleran.

 Beragam cara mereka lakukan agar capres yang diusung bisa mengangkat citra partai seperti halnya konvensi, koalisi, hingga mengangkat kader yang ‘dianggap’ berhasil. Tapi, apapun itu, Presiden adalah pemimpin negara yang mengerti dan bisa menjawab persoalan yang dihadapi rakyat, agar selama 5 tahun nanti kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Soal konvensi, koalisi, dan apapun namanya yang penting seseorang yang berani mencalonkan diri menjadi Presiden adalah orang yang bijak memberi keputusan serta pintar mengolah kebutuhan dapur bangsa agar selalu tetap ngebul, sehingga hidangan yang disuguhkan bisa merata serta dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

You Might Also Like

16 Comments

  1. Bibi Titi Teliti

    Whoaaa…
    Mba Yuniiii…
    itu banner nya gak banget siiiih…
    malesin …hihihi…

    Iya lho, aku pun pernah ditawarin nulis profil tokoh politik…tapi males aaaah, sampe sejauh ini sih belum tertarik untuk nulis soal politik yaaah…
    Entahlah kalo nanti nanti…hihihi…

  2. f.nugroho

    mbak yuni berminat nyaleg atau nyapres di 2019? Ntar yg kampanye blogger semua. 😀

  3. honeylizious

    paling males tuh milih orang yang kampanyenya aja sudah ‘aneh’

  4. rie

    He-eh Mbak, para caleg itu fokus nyebarin poto diri dimana-mana jadi kesannya lbh mirip kontes narsis ya Mbak.

    Apa program yg hendak di jalankan, nyaris gak ada

  5. MIZTIA.BLOGDETIK.COM

    wah unik banget.. ada yang bergaya anime ahaha

    halo kak.. mampir lagi ya .. support.

  6. Joe Ismail

    pada saat seperti ini semua berlomba lomba seakan memperhatikan orang kecil….

  7. PUNKJACK

    pilih yang beda !!! tapi gak gila juga kali.

  8. rizalarz

    Nah bener mbak, capres nggak harus orang partai.
    Seperti Bang Haji, yuk mbak dukung rame rame… Bang Haji for RI-1

  9. nunu

    Saya belum tahu milih siapa mbak ;(

  10. Lidya

    banyak banner aneh2 ya

  11. Didno

    wah banyak macam cara caleg untuk mengkampanyekan dirinya ya.. tapi kasian kalo ga berhasil pasti pada streeees

  12. Yesaya Silalahi

    Widih, itu calegnya kreatif deh. Pas buat dipilih, asal punya kompetensi aja dibidang politik

  13. Dini

    waw, hahaha.. keren keren tuh poster, baliho, sama spanduknya. tapi tetep aja sih… tetep menuhi jalan, nyesekin jalan, sama menghalangi pemandangan.
    iya juga sih, kalau dilihat dari poster-poster itu kayaknya kok lebih mentingin penampilan. heran deh ah.
    semoga yang kepilih ntar lebih mentingin rakyatnya ah. 🙂

  14. cicajoli ngeLiga

    Iya mbak wapres kita pemalu banget. Ada masalah dia malah ngilang. Enak banget jadi wapres periode ini.
    Poster nya lucu2 ya mbak, kalau di Pekanbaru gak ada yang begituan. Hehehe

  15. tempat kursus bahasa inggris

    Sepertinya para capres sekarang ini harus belajar banyak sama ibu-ibu rumah tangga ya Mbak ? hehe

    bahasa inggris

  16. Jiah

    Ternyata ada ya gambar caleg kaya gini

Leave a Reply