Hari Blogger Nasional, yuk semangat Membangun Kredibilitas Blogger!

Tanggal 26 – 27 Oktober kemarin hawa blogger kota Surabaya sangat panas. Terutama hawa di kalangan para netizen (baca blogger) yang selama 2 hari di gembleng wawasannya tentang bagaimana membangun kredibilitas blogger.

Blogger di depan Hotel Yello Jemursari Surabaya
Blogger di depan Hotel Yello Jemursari Surabaya

Sudah tau, kan, kalau tanggal 27 ada momen penting?
Kalau ada yang nyebut Hari Listrik Nasional itu betul, tapi masih ada lagi tanggal penting untuk para blogger. Jadi, tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional…

Yang baru tau perayaan ini kasian banget, deh, kamuu… hehe

Tahun 2015 ini kembali perayaan Hari Blogger di laksanakan dengan meriah. Setelah 2 tahun perayaan besar di kalangan blogger hiatus, tahun ini Juara Agency membuat gebrakan dengan konsep yang jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya, yaitu menghadirkan even Blogger Camp.

Even Blogger Camp merupakan acara kopdar Blogger yang di selenggarakan di 4 kota. Diantaranya Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Purwokerto. Kemasan acaranya sangat menarik, blogger diajak tinggal di hutan dan menikmati suasana alam yang jauh dari rutinitas ibukota.

Kopdar di mulai jam 14 di Yello Hotel Surabaya. Yello Hotels ini adalah hotel baru di kawasan Surabaya Selatan. Konsep yang diusung Yello Hotels berbeda dari hotel lainnya. Di sana kita dapat menemukan oase technologi yang dibalut dengan kesan casual. Tamu yang menginap di hotel ini tidak harus datang langsung menemui resepsionis, sebaliknya, resepsionis yang menemui tamu dengan membawa gadget dan tamu dipersilakan mengisi data sendiri secara online. Ketika duduk menunggu kita dapat bermain game yang telah disediakan. Yello Hotels memiliki 150 kamar dengan 1 jenis kamar, yaitu Yello Room. Hotel ini dibawah manajemen Tauzia Hotel.

Mainan gadget di Yello Hotel
Mainan gadget di Yello Hotel

Puas melihat kamar dan bermain game, peserta Blogger Camp memulai perjalanan menuju The Pines, Taman Dayu, Pandaan, Jawa Timur, menggunakan bis Blue Bird. Fasilitas bis Blue Bird mewah dan nyaman. Panitia bahkan sempat mengadakan kompetisi karaoke dangdut sambil berjoget. Pemenang lomba mendapatkan hadiah voucher Blue Bird. Dia adalaaahh.. Upit!! Selamaatt.. 😀

Upit Karaoke di Bis Blue Bird
Upit Karaoke di Bis Blue Bird

Blogger Camp Surabaya 2015

Seperti yang saya bilang diatas, konsep Blogger Camp sangat seru. Di The Pines, blogger akan menginap di dalam tenda, dengan 1 tenda berisi 6 orang. Jelas ini akan membuat persahabatan para blogger menjadi lebih lekat. Bila sebelumnya ada yang belum mengenal satu sama lain, maka ada harapan mereka pulang membawa jalinan pertemanan yang lebih ‘romantis’.

Terbukti, ketika malam hari, saya dan para blogger kompak berkumpul di pendopo Bale Segawe. Acara sharing yang sebelumnya bersamaan dengan api unggun harus di tunda selama beberapa jam karena blogger sangat antusias mendengarkan materi narasumber, yang malam itu di bawakan oleh.. hmm saya :D, yang membahas tentang fenomena job review, juga narasumber dari tim Blue Bird.

Antusias mendengarkan nara sumber
Antusias mendengarkan nara sumber

Salah satu pesan yang saya sampaikan kepada teman-teman peserta BloggerCamp adalah memiliki 2 blog. Blog tematik dan blog campur-campur. Usahakan juga agar memakai blog berdomain. Domain sekarang murah harganya, di Qwords.com kapan lalu malah menjual denga harga 50 ribu, saja. Saya juga meyakinkan ke teman-teman kalau memiliki blog domain tak ada ruginya. Insya Allah hosting dan domain yang dibayar pertahun dipastikan balik modal.

Malam itu tim Blue Bird dan blogger ‘ngeblend’. Blue Bird adalah perusahaan keluarga yang hingga saat ini tetap eksis. Walaupun banyak persaingan, namun Blue Bird selalu mempertahankan pelayanannya kepada tamu dengan baik, jujur, dan sabar. Dalam bisnisnya, Blue Bird juga berupaya bermain ‘cantik’ dan tetap bersahabat dengan masyarakat.

Hingga jam 11 malam, sharing yang berjalan gayeng akhirnya berakhir. Sambil ngejagung bakar, kami mengitari api unggun, bersenang-senang menghabiskan malam. Hingga jam 1 malam kami berpisah ke masing-masing tenda.

Blogger Camp

Pagi hari semua blogger kompak berkumpul dan melakukan senam pagi sebab jam 8 mereka harus sudah berkumpul di pendopo untuk mengikuti sharing session. Tapi ada beberapa yang masih di tenda sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Ada yang live tweet, ada juga yang live blog. Walaupun sinyal sempat naik turun, tapi kami tetap semangat.

Mas, Mas, mau beli hosting di QWords.com, yaa... :D
Mas, Mas, mau beli hosting di QWords.com, yaa… 😀
Senam pagiii.. biar sehat!
Senam pagiii.. biar sehat!

Ngomong-ngomong sinyal, saat bertemu dengan marketing The Pines, Bu Tatik, saya bertanya mengenai provider yang bagus di kawasan hutan ini. Bu Tatik bilang kalau sinyal yang bagus di The Pines adalah menggunakan Indosat. Yeayyy.. Love Indosat.. 

Sharing session pagi itu di bawakan oleh 3 narasumber. Yaitu Mbak Swastika Nohara, Script Writer dan blogger, Mas Frenavit, digital marketing communication, dan Kang Yayat Sudrajat, blogger dan penggiat online CPA.

Sambil mendengarkan narasumber, sambil ngedraft live blog ^^
Sambil mendengarkan narasumber, sambil ngedraft live blog ^^

Menurut Mbak Tika ngeblog harus dijadikan kegiatan bersenang-senang. Di sela-sela menceritakan pekerjaannya sebagai pembuat script film, Mbak Tika juga membocorkan rahasia menulis konten job review yang baik agar tidak nampak jelas konten berbayar.

Mas Frenavit juga menyambung bahwa sah-sah saja blogger menjadi ‘blogger amplop’, tetapi konten juga harus diperhatikan. Supaya klien puas, kemasan konten harus dibalut dengan indah. “Jangan hanya mau amplopnya saja, tetapi konten juga harus diperhatikan” tutup Mas Frenavit.

Kang Yayat sebagai pembicara ketiga tak mau kalah dengan hadir membawakan etika blogger. Dunia blogger saat ini sangat meluas. Oleh karena itu kita harus pinter-pinter menjaga hubungan baik kepada sesama blogger.

Diskusi ini lumayan seru. Setelah itu dilanjut dengan live blogging.
Sebelum kembali ke Surabaya, para blogger diajak seru-seruan mengikuti fun games dan flying fox. Selama hampir 3 jam, para blogger seru-seruan bersama. Puas dan lelah pun terbayarkan dengan buah Sunpride yang tiba-tiba hadir di tengah-tengah kami. Hmm.. capek dan lelah langsung hilang seketika setelah makan buah Sunpride. Tanpa sadar berat badan langsung turun 5 ons! Hihihi..

Fun Games di sambung Flying Fox. Seruuu..!
Fun Games di sambung Flying Fox. Seruuu..!

Setelah bermain dan seru-seruan bersama, kami kembali naik bis Blue Bird menuju Surabaya. Setelah hari itu saya pulang dengan perasaan riang. Keakraban dan kekompakan yang diciptakan teman-teman blogger Jawa Timur menjadi tanda bahwa kami adalah satu. Satu Blogger Indonesia yang siap berbagi informasi positif kepada semua orang.

Akhir kata, saya ucapkan Selamat Hari Blogger Nasional!!

Rebutan Wifi

Punya internet unlimited dengan kecepatan tinggi bagaikan surga bagi aktivis dunia maya. Itu sebabnya saya membebaskan modem dengan aneka password yang rumit bin ruwet. Bebas gak password-password-an! Biar saya dan semua enak makainya. Mau online via laptop atau via HP tinggal meng-ON kan settingan saja. Dan biar gak sering-sering ditanyain password wifi juga hehe

Suatu ketika saya melihat kegalauan para pemuda kampung yang mengeluh jaringan internet lelet. Sambil bergerombol anak-anak itu heboh satu sama lain meributkan jaringan provider. Mereka ini adalah anak-anak SMP yang sedang membutuhkan keeksisan. Terutama eksis di social media. Kasihan melihat gelagat mereka, saya dekati dan saya kasih tau kalau butuh wifi online saja didepan rumahku. Mendapat angin segar mereka lantas berbondong-bondong pindah duduk di bangku panjang depan rumah saya. Posisi bangku itu strategis, sih.. ada tembok buat sandaran pula.

Tapi saya gak sembarangan kasih akses. Syarat internetan gratis gak boleh buka-buka situs yang dilarang. Boleh FB-an, Twitteran, Youtube-an, asal jangan buka situs porno.

“Bereees mbaaakkk..” jawab mereka cengingisan.

Sejak itu bangku panjang di depan rumah selalu jadi tempat favorit anak-anak remaja, terutama malam setelah sholat Isya’.

Kemarin pagi bangku panjang itu diisi tetangga saya bernama Eci, anak kelas 2 SD, bersama temannya. Mereka sibuk memegang gadget masing-masing yang sekilas berjenis mahal. Rumahnya Eci pas didepan rumah saya, dibalik tembok putih ituu..

2015-10-15_04-05-41

Penasaran dong.. anak SD megang gadget mahal, gadget apaan. Masak iya saya kalah sama anak kecil hihi.. dan kira-kira kalau internetan mereka buka situs apaan.

Saya dekati, dan seperti biasa. Sok mengakrabkan diri hehe..

“Ngapain, Ci..” sambil tangan saya ngerangkul ke pundaknya.
“Hehehe, nggak papa, Mbak” sambil malu-malu. Tangannya sibuk menutupi layar HP supaya tidak silau.
“Kenapa, ditutupi. Gak kelihatan, ya?”
“Iyo, Mbak. Layarnya gelap”
“Iyalah disini kena sinar matahari. Kalau mau jelas gambarnya ya didalam rumah”

Keduanya kemudian bercerita seru tentang petualangan permainan video Grand Theft Auto (GTA). *taunya mereka nyebut-nyebut GTA, padahal aslinya roaming*haha

Permainan GTA sumber foto: www.gta.wikia.com
Permainan GTA
sumber foto: www.gta.wikia.com

“Hmmm.. kalian pakai HP apa, sih, kok bagus..” nada saya sok dibijak-bijakin 😀
“Sony, Mbak” kata Eci.
“Kalau kamu, apa?” saya balik tanya ke temannya Eci. Sebenarnya dari tadi saya ngincer anak ini. Sekilas HPnya mirip banget sama Galaxy S6. Kalau bener dia pakai S6, wah kudu sungkem dulu nih sama anak SD 😀

“Strawberry, Mbak” jawab Eci.
“Kok strawberry, HP mu mereknya apa?”
“Mereknya Strawberry, Mbak Yunii..” jawab Eci dengan suara menekan. Hening. Oh, ada ya merek HP strawberry hehe. Lalu Eci menyerahkan HP temannya pada saya. Nah, ternyata memang mereknya Strawberry. Lucunya logo S nya mirip dengan logo S6 😀

Tak lama kemudian, Eci mondar-mandir sambil menutupi layar HPnya. Sepertinya dia sebal karena halaman layarnya terlalu gelap.

“Ci, setting cerahnya naikkan biar gak gelap” temannya ngasih saran. Dalam hati saya, anak-anak kecil sekarang canggih-canggih. Sudah ngerti settingan HP segala.

Beberapa saat saya hanya memperhatikan mereka berdua. Lama-lama melihat tingkah Eci yang gak tenang saya kasihlah saran supaya pindah di tempat yang ada atapnya.

“Ci, kalau disini gelap, masuk aja kerumahmu, biar layarnya jelas”
“Di dalam rumahku ada tamunya Papa, Mbak” jawab Eci. “Disini enak, sinyalnya ada 3 (maksudnya sinyalnya ada 3 bar). Di dalam rumahku juga 3. Tapi kalau diatas (dirumahnya lantai 2) sinyalnya cuma 1, susah buat buka internet” Eci bilang panjang lebar.
“Lho, memangnya internetmu dipasang dimana?”
“Nggak tau, Papa ku”

“Kalau gitu, duduk di dalam rumahku aja, Ci, pakai sinyal “Cari Wifi”. Pasti kenceng” saran saya dengan menyebutkan nama wifi punya saya.
“Lho.. yaaa ituuu.. Cari wifi itu punyakuu Mbaaak..” teriaknya kencang polos dan nadanya meyakinkan.

Saya melongo. Lho itu kan wifiku, kenapa dibilang wifinya diaa.. Jadii.. selama ini kalian….. ah sudahlah.. namanya juga anak kecil.. polos, gak ngerti apa-apa..

Masuk rumah, saya ceritakan kejadian ini ke Mas Rinaldy, dan kami berdua langsung terkakak-kakak.. Eci.. Eci.. lugunya kamu, Deek..

Mau jadi orang bijak mengelola uang, pelajari 8 sifat ini!

Uang.. Uang.. Uang.. bagaimana sih mengelola keuangan dengan bijak? Perasaan tiap tanggal muda saldo rekening nominalnya sanggup ‘menggetarkan jiwa’, bahkan langsung aja kepikir untuk membeli segenggam emas, sekarung berlian, dan sekuintal akik. Eh, ndilalah pertengahan bulan jumlah saldo tabungan diambang mengenaskan haha..

Duit buat beli emas kepakai buat beli beras. Alokasi dana buat beli akik kepakai buat bayar listrik. Begitu menjelang tanggal 20, baru deh ingat kalau belum bayar tagihan internet rumah dan air.

2015-10-10_07-09-19

Sejak bisa menghasilkan uang sendiri saya menganut paham bral brul-bral brul alias gampang mengeluarkan uang. Selama ada uang dan merasa bisa membeli sesuatu saya akan lakukan. Prinsip saya adalah selama ada uang, beli. Urusan lain dipikirkan nanti.

Ketika masih usia 20-an, saya pernah nekat membeli motor baru dengan sistem kredit. Uang bulanan yang saya terima waktu itu sekitar 650 ribu. Merasa punya uang bulanan saya nekat mencicil motor dengan tagihan bulan 440 ribu. Otomatis, sisa 210 ribu harus dihemat-hemat untuk hidup sebulan. Beli bensin, makan siang, membeli keperluan sendiri, dan lain-lain. Yah inilah hidup.. masa muda masanya senang-senang walaupun jatah uang pas-pasan. Oyee!

Kurang?
Jelaaass.. kalau kurang minta lagi ke orangtua huahaha..

Tapi waktu itu saya mikirnya ke investasi. Lebih baik saya bayar cicilan sepeda motor sehingga bebas pergi bisa kesana kemari, ketimbang saya nabung tapi kesulitan transportasi.

Motor Baruuu :D
Motor Baruuu 😀

Hingga status saya berubah menjadi istri. Setiap bulan dapat penghasilan dari suami, dan penghasilan diri sendiri saya dapat dari usaha mengelola blog. Alhamdulillah, yaa, penghasilan dobel.. Lalu apakah hidup saya menjadi cerah dengan penghasilan kiri kanan?

Hidup setiap hari memang cerah. Secerah kota Surabaya yang setiap saat teramat mencerahkan *eaaa*. Usia bertambah, status hidup berubah. Tapi saya belum bisa mengelola lalu lintas keuangan dengan baik. Tidak punya tabungan, tidak melakukan investasi, tapi lebih senang mengumpulkan saldo rekening. Nyatanya memegang nominal jumlah besar semakin membuat saya bingung, mau diapain? Ujung-ujungnya, tetap aja ditumpuk di rekening huehue..

uang receh

Sebagai istri, siapa sih yang tidak senang memegang uang. Kalau bisa uang digenggam rapat-rapat supaya tidak habis. Dan ternyata memegang uang tidaklah mudah. Semakin digenggam rapat, uang itu malah habis tak berbekas. Seperti pasir digenggaman. Semakin di genggam rapat, butir-butir halusnya akan kebas. Kalau begini, kapan bisa jadi kayaaa?

Mengikuti saran orang tua, saya mulai membeli perhiasan emas. Giwang, cincin, kalung, dan gelang. Konon lebih baik menabung emas dari pada menabung uang. Awalnya merasa sayang duitnya dipakai beli emas sebab saya tidak suka memakai perhiasan. Saat transaksi di kasir perasaan saya mengatakan uang saya berkurang tanpa bekas. Saldo tabungan berkurang berganti barang berupa perhiasan emas. Begini ini kalau tidak biasa investasi. Sulit menerima kenyataan. Namun demi masa depan keluarga, melakukan investasi harus dipaksakan. Toh, kalau sudah biasa dilakukan nantinya akan terbiasa dengan sendirinya. Ini merupakan cara mewujudkan uang menjadi nyata!

2015-10-15_08-24-43

Apapun keadaan keuangan, saya harus belajar mengelola uang. Jika selama ini suka bral brul-bral brul, sekarang mulai membiasakan membuat daftar anggaran. Setelah menerima transferan awal bulan saya segera membuat catatan tagihan bulanan seperti air, listrik, internet, kebutuhan beras, arisan PKK, serta anggaran belanja harian. Bila semua sudah ada catatannya hati terasa plong, dan saya dapat memikirkan lagi pengeluaran untuk yang lain.

Berperan menjadi Menteri Keuangan gampang-gampang rumit. Salah melakukan manajemen sedikit dapat berakibat fatal. Oleh karena itu selain berpedoman tata kelola keuangan yang baik, saya juga harus berusaha menata emosi agar tidak kalap belanja. Harus benar-benar mempertahankan niat tidak tergoda barang diskon. Mau jalan ke Mall, ya jalan aja. Selama dalam daftar belanjaan tidak ada barang yang tidak tercatat, ya tidak dibeli. Sulit.. tapi semua demi niat. Demi mencapai target finansial.

Dan setelah ini saya berpikir melakukan investasi yang lain. Ternyata investasi itu menenangkan. Setelah perhiasan emas (walau tidak pernah dipakai), saya ingin investasi dalam bentuk tabungan. Karena memang cara inilah satu-satunya investasi yang bagus dilakukan sebagai tabungan masa depan misalnya berguna untuk biaya pendidikan anak, biaya hidup rumah tangga, dana pensiun, dan lain sebagainya.

sunlife

Menurut ahi dan konsultan keuangan, Alviko Ibnugroho saat menyampaikan materi Bijak Kelola Keuangan bersama Sun Life Financial, 12 September 2015 lalu di Rocca Restaurant Artotel Surabaya, untuk menjadi manusia sukses finansial dan berhasil mengelola keuangan, maka kita wajib mempelajari 8 sifat manusia dalam mengelola keuangan:

1. Jangan terperangkap mitos masyarakat dulu

Selama ini mitos yang beredar di masyarakat terkait masalah finansial adalah menjadi karyawan lebih meringankan beban hidup karena dianggap pendapatan dapat diterima secara rutin. Alasan lainnya lebih baik memikirkan untung ketimbang membangun kekayaan.

Mitos jadul ini hanya mengajari orang agar memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak-banyaknya tanpa mengajak memahami arti finansial sesungguhnya. Padahal memahami tindak-tanduk finansial sangatlah penting agar semua orang mengerti bagaimana mengelola uang dengan baik.

2. Buka mata, jangan mau buta finansial

Membahas keuangan itu penting. Saking pentingnya orang kadang malas membahasnya. Kalau kita ingin sukses dan paham keuangan maka pelajarilah sesuatu tentang uang. Beranilah meng-gaji diri sendiri kalau perlu, terutama bagi pelaku usaha.

3. Ubah paradigma, Berjuanglah demi keinginan hidup, dan jangan berjuang demi bertahan hidup

Orang yang ingin berjuang demi keinginan hidup akan melakukan sesuatu walau harus menerima resiko. Orang yang berjuang dapat mewujudkan impiannya sendiri serta mengatur hidupnya sendiri.

Sedangkan orang yang berjuang demi bertahan hidup hanya bisa pasrah dan patuh terhadap aturan orang lain.

4. Tetapkan target Finansial

Menetapkan target finansial itu sebuah keharusan. Misalnya saja, tabungan kita saat ini sekian juta, lalu timbul harapan kedepan untuk menjangkau sesuatu dengan nilai nominal yang dibutuhkan sekian puluh juta. Nah, ini yang harus dipikirkan, bagaimana cara mencapai visi akan datang agar target finansial tercapai

5. Prioritaskan kemakmuran finansial

Memprioritaskan kemakmuran finansial bukan berarti menghabiskan usia dengan hanya mengejar kekayaan semata. Dalam hal ini kita harus menyadari cara memanfaatkan waktu dengan baik agar dimasa datang keadaan keuangan membaik. Jangan takut di cap egois atas sesuatu hal yang berkaitan dengan prioritas finansial.

6. Gunakan uang dengan bijaksana

Banyak orang terlilit hutang akibat kurang bijaksana menggunakan uang. Mengejar diskonan, belanja tak sesuai kebutuhan hingga membeli sesuatu atas dorongan emosi. Hal seperti inilah contoh-contoh tidak bijaksana menggunaka uang.

Lalu bagaimana agar jadi orang bijak menggunakan uang?
Pakailah cara sederhana dan konsisten, misalnya dengan belanja menggunakan uang tunai seadanya, menggunakan konsep Management By Amplop agar pengeluaran tertib, atau bisa juga dengan membuat daftar belanja.

7. Membuat Anggaran

Dalam tata kelola uang rumah tangga, anggaran sangat penting dilakukan dengan tujuan mendapatkan ketenangan dan membentuk kemapanan. Caranya adalah dengan mengatur cash flow, menghematpengeluaran, dan menambah pendapatan. Jika anggaran sudah dibuat maka hidup menjadi tenang sehingga tercapai kemapanan finansial

8. Melakukan Investasi
Nah, ini sangat penting. Dari pada hanya menumpuk-numpuk saldo rekening akan lebih baik bila diinvestasikan. Jika investasi dimulai sejak dini dan dilakukan dengan rutin, maka di hari tua nanti investasi itu akan menghasilkan pendapatan dengan sendirinya.

Mengelola keuangan secara bijak sebenarnya tidak sulit kalau kita benar-benar mau melakukan. Yang terpenting ini adalah selalu utamakan niat mengelola rejeki yang telah diperoleh. Semoga tulisan ini berguna buat kita semua, terutama yang sedang bimbang mengelola uang.. ^^

Trend Batu Akik

Trend batu akik seakan tak ada matinya. Dimana-mana orang berjualan batu yang disebut-sebut sebagai ‘bebatuan cantik’. Lihat saja di Hi-Tech Mall Surabaya. Saat jalan-jalan ke dalam Mall itu saya melihat di Lantai Dasar terdapat pameran khusus batu-batu akik. Padahal sejak dulu Mall ini dikenal sebagai Pusat Toko Komputer terbesar di Surabaya, bahkan di Jawa Timur! Lah kok tetiba disulap jadi tempat pameran akik? Mbohlah! 😀

Trend Batu Akik

Benar-benar pemandangan yang njomplang. Bagaimana tidak, disaat pasar penjualan komputer yang terdapat di beberapa lantai Mall itu sepi senyap, pasar akik malah dikerubuti pembeli. Mereka seakan melupakan betapa nilai dollar yang melambung membuat sepi penjualan sparet part komputer. Sales, marketing, hingga bos-bos pun ramai-ramai turun ke lantai dasar menikmati indahnya batu-batu akik itu. Euforia batu akik melupakan kondisi omset yang tak menguntungkan. Diam-diam akik menjadi alternatif penghibur diri 😀

Lain di Mall, lain pula di trotoar jalan. Tiap sore, di trotoar sepanjang jalan dekat rumah saya lapak-lapak lesehan penjual batu akik sangat ramai dilingkari pembeli. Menggunakan penerangan seadanya mereka berjongkok diantara ceceran bongkahan batu. Jika bukan pemaham akik, batu-batu itu seperti kerikil batu kali tak berguna. Seperti saya, yang sering terheran-heran melihat bongkahan batu itu dipotong, dibentuk, hingga dihaluskan. Melihat prosesnya aja rumitnya ampun-ampunan. Butuh ketelatenan dan kesabaran tingkat tinggi sepertinya.

Pada dasarnya saya memang bukan pecinta akik. Jenis-jenis akik pun saya tak paham. Itulah kenapa hingga sekarang tak ada yang mau ngasih saya akik gratisan *huahaha*. Iya saya tau dari dulu harga akik itu mahal. Jutaan sampai ratusan juta juga ada. Tapi kalau melihat bongkahan batu yang masih berupa pecah-pecahan apalagi yang warnanya hitam butek gak menarik kok kayak apaan gitu, sih. Masa iya harga batu gitu aja mahal. Masih tak habis pikir gimana cara orang-orang menjadikan batu hitam gak jelas bentuk dan warnanya itu disulap jadi batu indah, cantik, berwana, dan mengkilap. Berapa lama mereka memproses batu-batu dari yang terlihat biasa saja menjadi bernilai jut-jutan. Ini yang masih saya gagal pahami.

Seperti yang saya lihat tadi siang di Pameran Produk Unggulan Daerah. Seperti biasa pameran seperti ini banyak ditampilkan produk-produk UKM. Dari sikapnya rata-rata pengunjung di pameran ini sekedar jalan, melihat-lihat barangkali ada sesuatu yang menarik. Tapi kecuekan mereka akan luntur manakala melihat stand berjualan akik. Mereka tak serta merta pergi. Justru mereka lebih memilih berhenti dan melihat. Jangan-jangan batu akik ini punya daya magis yang kuat hehe.

Namun kecuekan saya tadi berbuah kekepoan. Pasalnya saya melihat akik berukuran super jumbo kuadrat. Bentuknya bulat elips, persis plek akik-akik yang dijual di lapak akik. Bagi pecinta akik mungkin pemandangan ini teramat biasa, tapi buat saya yang tidak begitu cinta akik merupakan pemandangan aneh. Kok ada akik segede itu. Andai dijadikan liontin bagaimana reaksinya pemakainya, ya? Atau ada yang mau memakainya sebagai cincin? 😀

2015-08-30_01-03-09

Tentang Keberuntungan

Pakai judul tentang lagi 😀
Saya harap teman-teman gak mblenger bacanya hehe..

Ini tentang cerita keberuntungan yang seringkali datang tak diduga. Orang yang bernama Untung pun kalau lagi buntung ya gak dapat untung. Sekeren apapun orangnya, kalau keberuntungan belum berpihak kepadanya tetap gak akan untung walaupun dikejar sampai keujung jarum. *males mikir analogi yang aneh-aneh. Yang deket aja, mumpung sedang nyambi jahit hihi*

Dimata teman-teman, saudara, dan tetangga saya di cap sebagai orang beruntung. Terutama setelah kedatangan Pak Kurir. Soalnya mereka taunya kurir ngirimi saya hadiah lomba hehe. Padahal gak selalu begitu, kadang-kadang yang datang baju gamis murah hasil buruan di toko online.

“Yun, kamu kok beruntung terus, bolak balik menang lomba”. Selalu begitu komennya. Saya tertawa aja nanggapinya. Wajar kalau mereka komen begitu. Mereka kan gak tau usaha memperjuangkan hadiah. Demi mendapatkan hadiah kan butuh energi. Butuh perjuangan. Butuh vitamin buat dopping melek sampai pagi. Para pecinta lomba hatam yang beginian yak..

Suatu ketika, disebuah acara keluarga, saya menang undian 3 kali. 3 nomor kupon yang saya pegang, semuanya tembus! Padahal kalau undian-undian begitu saya jarang menang. Bahkan gara-gara menang banyak, semua orang ngledekin saya. “Makanmu apa, kok bolak-balik menang” haha..

Sekali lagi mereka lihat saya pas dapat enaknya.

Yang baru-baru ini terjadi saya dinyatakan menang lomba foto Wisata Green Industry ke3 (WEGI#3). Hadiahnya Smartphone. Beberapa peserta yang ikut WEGI#3 sampai gak percaya kalau saya menang. Rata-rata mereka heran, kok bisa saya menang. Padahal saya gak kepilih ikut even WEGI#3.

Kisahnya, beberapa bulan lalu Perusahaan BUMN mengadakan kembali even tour pabrik bertajuk WEGI 3. Saya mendaftarkan diri tapi tidak kepilih *kasian kasian kasian* :D. Sudah semangat daftar, ternyata gak kepilih. Yassalaam.

Karena terbiasa dengan kekalahan, saya menanggapinya lempeng-lempeng aja. Toh, saya pernah ikut acara ini sebelumnya. Kalah biasa, menang ya biasa. Jadi, kata siapa saya beruntung terus, nyatanya saya pernah kalah juga hehe. Malahan banyakan kalahnya sama menangnyaaaa.

Acara WEGI sudah selesai, panitia mengumumkan lomba blog, foto dan video di website. Khusus lomba foto mereka membuka kesempatan peserta WEGI 1 dan WEGI 2 diperbolehkan ikut. Wah, saya ada peluang ikutan lombanya karena saya pernah jadi peserta WEGI 1.

Namun saya tidak serta merta daftar. Saya melihat dulu materi ‘musuh-musuhnya’. Satu trik yang saya lakukan kalau sedang ngelomba adalah ngintip-ngintip punya peserta lain. Cara ini sebagai parameter bahan lomba saya.

Sampai akhir periode saya amati pesertanya kok sedikit. Saya pikir, apa salahnya saya mencoba daftar.

Tak dinyana, saya kepilih jadi juara. Inilah yang ditanyakan teman-teman. Kok bisa? Saya gak ikut even tapi menang lombanya. Hahaha lagi-lagi soal keberuntungan..

Sebenarnya keberuntungan ini akan didapatkan teman-teman seandainya mereka melirik peluang ini. Kenapa? Karena paling enak ikut lomba yang pesertanya dikit. Perhatikan saja foto-foto yang saya upload juga gak bagus-bagus amat. Namanya juga stok lama, dan gak kepikir bakal bisa digunakan buat lomba foto. Peluang menang itu datang karena peserta dikit, hadiah yang disediakan panitia banyak.

Berarti faktor keberuntungan sebetulnya ada diantara kita. Ngintip peluang sambil berusaha Insya Allah dapat. Gak perlu pakai cara bakar-bakar kemenyan atau menghubungi MBAH UNTUNG segala, yang penting disaat mengalami kekalahan jangan dianggap kerugian karena rejeki sudah ada yang ngatur 🙂

Ketika Ibu-Ibu Lomba Agustusan

Merdekaaa!!!
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesiaa..
Sukanya kalau bulan Agustus adalah suasana meriah dengan bendera merah putih. Semua orang berjibaku membersihkan kampung termasuk Pak RT mengkoordinir warganya kerja bakti dandani gang; ngecat gapura, ngecat Pos RT, hingga bersih-bersih selokan.

Sama seperti tahun-tahun yang lalu bulan Agustus bulan yang bertabur hadiah lomba. Dimana-mana RT ngadakan lomba. Termasuk RT di tempat saya tinggal. Walaupun hadiah yang diberikan sederhana, tapi partisipasinya sangat luar biasa. Jarang lho Ibu-ibu mau disuruh ngelomba. Kecuali saya, yang paling antusias haha..
Juara Satu! Horee hahaha.. Hadiahnya mie goreng sama cetakan apem. Bukan nilainya tapi partisipasinya.. :D #lombaagustusan #lomba #banggaindonesia #lombakempitbalon #bratang

Momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia sendiri, RT saya selalu mengadakannya tanggal 16 Agustus yang bertepatan dengan malam tirakatan. Masih mengikuti aturan Jawa bahwa perayaan ulang tahun dilakukan pada malam menjelang hari perayaan.

Di malam tirakatan ini semua warga berkumpul untuk berdoa bersama sekaligus mengenang jasa para Pahlawan kita. Tidak seperti perayaan di Istana Negara yang mengadakan upacara bendera, kami para warga kampung hanya melakukannya dengan memotong tumpeng. Upacaranya nitip salam aja ke siaran langsung detik-detik Proklamasi di tivi hehe

Malam Tirakataan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia kemarin di awali dengan lomba Ibu-Ibu. Sengaja lomba Ibu-Ibu diadakan pas malam tirakatan karena momen itulah semua Ibu pada ngumpul. Iya, ih, benar-benar paling susaaah ngumpulin Ibu-Ibu. Alasannya klasik, sibuk masak, sibuk nganter anak, sibuk ini itu dan sibuk yang lain sebagainya. Kenyatannya begitu, sih hehe. Sehingga lomba yang sedianya sudah disusun rapi baru teralisasi pada malam tirakatan kemarin.

Ada 2 lomba yang kemarin diadakan khusus Ibu-Ibu. Lomba Merias Wajah dan Lomba Kempit Balon. Semuanya dilakukan tim 2 orang.

Peraturan lomba merias wajah, Ibu pertama berperan sebagai perias dengan mata tertutup. Sedang ibu kedua di rias dengan mata terbuka. Keduanya berkolaborasi dan bekerja sama agar hasil riasan tidak celometan kemana-mana. Seru sih, karena banyak yang memoles lipstik mengenai matanya. Nge-gambar alis juga mencong-mencong hihihi..

Lomba yang kedua adalah kempit balon. Peraturannya 2 orang saling ngempit balon di kedua wajah. Balon satu dikempit menggunakan bathuk alias jidat. Keduanya harus berjalan sampai melewati garis finis. Siapa yang berhasil melewati finis tanpa menjatuhkan balon, dialah pemenangnya.

Di lomba kempit balon ini saya berpasangan dengan Ibu muda. Saya manggilnya Mbak Lisa. Sama Mbak Lisa ini saya gak akrab-akrab banget karena rumah kami beda gang. Dan nggak tau kenapa pas lomba itu kami nyambung. Sama-sama enerjik. Bisa lari kencang tanpa menjatuhkan balon haha..

 

Lomba kempit balon Agustusan. Hahaha hajar Tanteee 😀 #agustusan #lomba #lombaagustusan #kempitbalon

 

Video kiriman Yuniari Nukti (@yuniarinukti) pada

Di lomba pertama kami menang. Ketemu di final dengan musuh lebih berat kami menang lagi. Hingga lomba berakhir saya dan Mbak Lisa dinyatakan sebagai juara pertama. Horeee.. menaang.. haha..

Untuk meraih kemenangan itu saya harus melalui tragedi kaki kesleo. Ceritanya, ketika sedang berlari saya menginjak jalan berlubang. Karena mata saya menghadap bola sehingga tidak lihat kalau ada tekstur jalan yang berlubang. Keseleo, deh..

Dengan kaki sakit saya berusaha mengikuti final dan masih bisa berlari kencang. Selama acara tirakatan saya tetap bisa menahan sakit. Baru malamnya, kaki saya bengkak. Yaah gapapa deh sakit kaki ini gak sebanding dengan perjuangan para pahlawan yang sudah berhasil merebut Kemerdekaan..

Lalu hadiah menang lombanya apa?
Hadiahnya cetakan kue apem dan mie goreng.
Senaaaang..
Senang bukan karena nilai hadiahnya, tapi senang bisa ikutan lomba Agustusan! Gak usah kasih hadiah mahal-mahal seperti Handphone touchscreen atau Panci Presto yang membantu aktifitas memasak lebih cepat matang. Tanpa hadiah pun, saya sudah senaang, minimal ada teman yang mau saya ajak bermain lari-larian haha..

Lalu, Ibu-Ibu yang baik disini, ikut lomba Agustusan juga gaak? Lomba apa siih, cerita dong cerita dong 😀

OOTD ala Emak Blogger

Sepulang dari Halal Bihalal Komunitas Emak-emak Blogger 8 Agustus kemarin saya dikirimi foto oleh Niar. Isinya gambar-gambar heboh yang kami lakukan selama acara berlangsung. Dari sekian image, ada satu yang menarik perhatian, yaitu pose saya berdiri ala OOTD sambil mencangklong tas.

OOTD Yuni

Whatss!!
OOTD???
Sejak kapan saya suka difoto Outfit of The Day!
Pakai pose bak model pula..
Ini benar-benar diluar skenario, lho.. dan lucunya kami para Emak-emak nurut aja maunya Niar. Iyalah dia kan PIC nya acara ini. Harus nurut sama Maketu nya. Kalau nggak siap-siap kena pecat. *wiih sadis!*
Ah kerjaan Niar memang suka bikin heboh suasana.. gara-gara Niar juga semua Emak-emak yang datang halal bihalal kena jebakan kudu pose OOTD! Bener-bener asem beneer nih Emak Wannabe satu ini..
Gapapalah oke juga kok pose saya *pose-pose sendiri, dipuji-puji sendiri* haha..

OOTD
Image by Niar

Yang menarik dari foto saya (foto saya! catet foto saya) adalah penampakan tas fashion cantik yang saya cangklong.

Coba deh perhatikan. Bagus kan tasnya?
*Bilang bagus ajalah biar gak kena protes hihi..*
Lagian saya juga jarang pergi bawa tas beginian. Paling-paling kalau nggak ransel ya tas cangklong sponsor. Catet, (((SPONSOR)))!!

Sebenarnya saya paling males pergi membawa tas. Bawaannya ribet dan berat. Kalau nggak sedang pergi jauh saya lebih suka memasukkan barang-barang pernik seperti uang, kartu, HP, ATM ke dalam kantong jaket atau celana. Kecuali bila sedang ingin bawa dompet barulah saya bawa dompet kecil yang cukup buat isi ATM sama duit kertas. HP tetap masuk kantong. Jeleknya kebiasaan ini adalah STNK dan KTP sering ketinggalan. Baru ingat pas mau masuk parkir Mall. Lha dalah, melipir deh ke parkiran umum yang gak butuh cek STNK 😀

Namun kebiasaan saya berubah setelah memiliki tas cangklong mini cantik yang saya pakai itu. Menurut saya tas itu berbeda dengan lainnya. Bentuknya kecil tapi muat diisi sembarang kalir. Bahkan Tab pun masuk ke dalamnya. HP, kartu, ATM, duit receh, semuanya masuk. Menjadikan penampilan saya ringkes, dan bawaan juga gak berat.

Aduh, kenapa gak kepikir begini dari dulu. Masak harus dapat gratisan dulu baru dipakai huahaha.. *ketauhan kalau gak beli*

Saya akui tas cangklong model begini terasa lebih praktis. Tali cangklongnya custom, bisa dipakai atau dilepas. Yang paling saya suka selain modelnya adalah tas seperti ini sifatnya punya banyak kantong. Semua barang pernik sudah ada tempatnya masing-masing. Bahan kainnya juga bagus, kuat, dan etnik banget. Sangat cocok dipakai oleh perempuan yang berkarakter seperti saya. *Maksudnya karakter males* 😀

Hayoo, siapa yang kalau pergi gak suka bawa tas, kita kopdar yuk! hihi..