Mau jadi orang bijak mengelola uang, pelajari 8 sifat ini!

Bijak Kelola Keuangan

Uang.. Uang.. Uang.. bagaimana sih mengelola keuangan dengan bijak? Perasaan tiap tanggal muda saldo rekening nominalnya sanggup ‘menggetarkan jiwa’, bahkan langsung aja kepikir untuk membeli segenggam emas, sekarung berlian, dan sekuintal akik. Eh, ndilalah pertengahan bulan jumlah saldo tabungan diambang mengenaskan haha..

Duit buat beli emas kepakai buat beli beras. Alokasi dana buat beli akik kepakai buat bayar listrik. Begitu menjelang tanggal 20, baru deh ingat kalau belum bayar tagihan internet rumah dan air.

2015-10-10_07-09-19

Sejak bisa menghasilkan uang sendiri saya menganut paham bral brul-bral brul alias gampang mengeluarkan uang. Selama ada uang dan merasa bisa membeli sesuatu saya akan lakukan. Prinsip saya adalah selama ada uang, beli. Urusan lain dipikirkan nanti.

Ketika masih usia 20-an, saya pernah nekat membeli motor baru dengan sistem kredit. Uang bulanan yang saya terima waktu itu sekitar 650 ribu. Merasa punya uang bulanan saya nekat mencicil motor dengan tagihan bulan 440 ribu. Otomatis, sisa 210 ribu harus dihemat-hemat untuk hidup sebulan. Beli bensin, makan siang, membeli keperluan sendiri, dan lain-lain. Yah inilah hidup.. masa muda masanya senang-senang walaupun jatah uang pas-pasan. Oyee!

Kurang?
Jelaaass.. kalau kurang minta lagi ke orangtua huahaha..

Tapi waktu itu saya mikirnya ke investasi. Lebih baik saya bayar cicilan sepeda motor sehingga bebas pergi bisa kesana kemari, ketimbang saya nabung tapi kesulitan transportasi.

Motor Baruuu :D
Motor Baruuu 😀

Hingga status saya berubah menjadi istri. Setiap bulan dapat penghasilan dari suami, dan penghasilan diri sendiri saya dapat dari usaha mengelola blog. Alhamdulillah, yaa, penghasilan dobel.. Lalu apakah hidup saya menjadi cerah dengan penghasilan kiri kanan?

Hidup setiap hari memang cerah. Secerah kota Surabaya yang setiap saat teramat mencerahkan *eaaa*. Usia bertambah, status hidup berubah. Tapi saya belum bisa mengelola lalu lintas keuangan dengan baik. Tidak punya tabungan, tidak melakukan investasi, tapi lebih senang mengumpulkan saldo rekening. Nyatanya memegang nominal jumlah besar semakin membuat saya bingung, mau diapain? Ujung-ujungnya, tetap aja ditumpuk di rekening huehue..

uang receh

Sebagai istri, siapa sih yang tidak senang memegang uang. Kalau bisa uang digenggam rapat-rapat supaya tidak habis. Dan ternyata memegang uang tidaklah mudah. Semakin digenggam rapat, uang itu malah habis tak berbekas. Seperti pasir digenggaman. Semakin di genggam rapat, butir-butir halusnya akan kebas. Kalau begini, kapan bisa jadi kayaaa?

Mengikuti saran orang tua, saya mulai membeli perhiasan emas. Giwang, cincin, kalung, dan gelang. Konon lebih baik menabung emas dari pada menabung uang. Awalnya merasa sayang duitnya dipakai beli emas sebab saya tidak suka memakai perhiasan. Saat transaksi di kasir perasaan saya mengatakan uang saya berkurang tanpa bekas. Saldo tabungan berkurang berganti barang berupa perhiasan emas. Begini ini kalau tidak biasa investasi. Sulit menerima kenyataan. Namun demi masa depan keluarga, melakukan investasi harus dipaksakan. Toh, kalau sudah biasa dilakukan nantinya akan terbiasa dengan sendirinya. Ini merupakan cara mewujudkan uang menjadi nyata!

2015-10-15_08-24-43

Apapun keadaan keuangan, saya harus belajar mengelola uang. Jika selama ini suka bral brul-bral brul, sekarang mulai membiasakan membuat daftar anggaran. Setelah menerima transferan awal bulan saya segera membuat catatan tagihan bulanan seperti air, listrik, internet, kebutuhan beras, arisan PKK, serta anggaran belanja harian. Bila semua sudah ada catatannya hati terasa plong, dan saya dapat memikirkan lagi pengeluaran untuk yang lain.

Berperan menjadi Menteri Keuangan gampang-gampang rumit. Salah melakukan manajemen sedikit dapat berakibat fatal. Oleh karena itu selain berpedoman tata kelola keuangan yang baik, saya juga harus berusaha menata emosi agar tidak kalap belanja. Harus benar-benar mempertahankan niat tidak tergoda barang diskon. Mau jalan ke Mall, ya jalan aja. Selama dalam daftar belanjaan tidak ada barang yang tidak tercatat, ya tidak dibeli. Sulit.. tapi semua demi niat. Demi mencapai target finansial.

Dan setelah ini saya berpikir melakukan investasi yang lain. Ternyata investasi itu menenangkan. Setelah perhiasan emas (walau tidak pernah dipakai), saya ingin investasi dalam bentuk tabungan. Karena memang cara inilah satu-satunya investasi yang bagus dilakukan sebagai tabungan masa depan misalnya berguna untuk biaya pendidikan anak, biaya hidup rumah tangga, dana pensiun, dan lain sebagainya.

sunlife

Menurut ahi dan konsultan keuangan, Alviko Ibnugroho saat menyampaikan materi Bijak Kelola Keuangan bersama Sun Life Financial, 12 September 2015 lalu di Rocca Restaurant Artotel Surabaya, untuk menjadi manusia sukses finansial dan berhasil mengelola keuangan, maka kita wajib mempelajari 8 sifat manusia dalam mengelola keuangan:

1. Jangan terperangkap mitos masyarakat dulu

Selama ini mitos yang beredar di masyarakat terkait masalah finansial adalah menjadi karyawan lebih meringankan beban hidup karena dianggap pendapatan dapat diterima secara rutin. Alasan lainnya lebih baik memikirkan untung ketimbang membangun kekayaan.

Mitos jadul ini hanya mengajari orang agar memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak-banyaknya tanpa mengajak memahami arti finansial sesungguhnya. Padahal memahami tindak-tanduk finansial sangatlah penting agar semua orang mengerti bagaimana mengelola uang dengan baik.

2. Buka mata, jangan mau buta finansial

Membahas keuangan itu penting. Saking pentingnya orang kadang malas membahasnya. Kalau kita ingin sukses dan paham keuangan maka pelajarilah sesuatu tentang uang. Beranilah meng-gaji diri sendiri kalau perlu, terutama bagi pelaku usaha.

3. Ubah paradigma, Berjuanglah demi keinginan hidup, dan jangan berjuang demi bertahan hidup

Orang yang ingin berjuang demi keinginan hidup akan melakukan sesuatu walau harus menerima resiko. Orang yang berjuang dapat mewujudkan impiannya sendiri serta mengatur hidupnya sendiri.

Sedangkan orang yang berjuang demi bertahan hidup hanya bisa pasrah dan patuh terhadap aturan orang lain.

4. Tetapkan target Finansial

Menetapkan target finansial itu sebuah keharusan. Misalnya saja, tabungan kita saat ini sekian juta, lalu timbul harapan kedepan untuk menjangkau sesuatu dengan nilai nominal yang dibutuhkan sekian puluh juta. Nah, ini yang harus dipikirkan, bagaimana cara mencapai visi akan datang agar target finansial tercapai

5. Prioritaskan kemakmuran finansial

Memprioritaskan kemakmuran finansial bukan berarti menghabiskan usia dengan hanya mengejar kekayaan semata. Dalam hal ini kita harus menyadari cara memanfaatkan waktu dengan baik agar dimasa datang keadaan keuangan membaik. Jangan takut di cap egois atas sesuatu hal yang berkaitan dengan prioritas finansial.

6. Gunakan uang dengan bijaksana

Banyak orang terlilit hutang akibat kurang bijaksana menggunakan uang. Mengejar diskonan, belanja tak sesuai kebutuhan hingga membeli sesuatu atas dorongan emosi. Hal seperti inilah contoh-contoh tidak bijaksana menggunaka uang.

Lalu bagaimana agar jadi orang bijak menggunakan uang?
Pakailah cara sederhana dan konsisten, misalnya dengan belanja menggunakan uang tunai seadanya, menggunakan konsep Management By Amplop agar pengeluaran tertib, atau bisa juga dengan membuat daftar belanja.

7. Membuat Anggaran

Dalam tata kelola uang rumah tangga, anggaran sangat penting dilakukan dengan tujuan mendapatkan ketenangan dan membentuk kemapanan. Caranya adalah dengan mengatur cash flow, menghematpengeluaran, dan menambah pendapatan. Jika anggaran sudah dibuat maka hidup menjadi tenang sehingga tercapai kemapanan finansial

8. Melakukan Investasi
Nah, ini sangat penting. Dari pada hanya menumpuk-numpuk saldo rekening akan lebih baik bila diinvestasikan. Jika investasi dimulai sejak dini dan dilakukan dengan rutin, maka di hari tua nanti investasi itu akan menghasilkan pendapatan dengan sendirinya.

Mengelola keuangan secara bijak sebenarnya tidak sulit kalau kita benar-benar mau melakukan. Yang terpenting ini adalah selalu utamakan niat mengelola rejeki yang telah diperoleh. Semoga tulisan ini berguna buat kita semua, terutama yang sedang bimbang mengelola uang.. ^^

You Might Also Like

5 Comments

  1. tempat wisata Indonesia

    semoga bisa menjadi orang bijak dengan mengelola uang sendiri

  2. Dwi Puspita

    sama mbak Yun…kadang lupa sendiri mau beli apa…yang nggak penting kebeli duluan dan baru ingat tengah bulan belum bayar cicilan hahaha…jdi yg lebih penting terlupakan..huhuhu

  3. gustyanita pratiwi

    Waaaahh aku ni, masi harus byk belajar mengelola usng, biar tsbungan menggunung

  4. tempat wisata Indonesia

    mengelola uang memang tidak semudah mencapai

  5. Rahmah

    Makin kesini malah makin banyak kebutuhan… meskipun pendapatan sedikit bertambah… Moga bisa survive terus… ^_^

Leave a Reply