Souvenir Glass Painting

Pameran Produksi Indonesia 2015 yang digelar beberapa waktu lalu di Surabaya masih menyisakan kenangan tersendiri. Aneka produk-produk buatan dalam negeri terpajang diantara ratusan stand disana. Saya tak menyangka kreativitas anak Indonesia sedemikian hebatnya. Dan yang paling membuat saya salut adalah semangat para pengusaha Usaha kecil Menengah yang tetap tekun menjalankan bisnisnya ditengah gempuran produk luar negeri.

Glass Painting

Saat ini kondisi ekonomi negara kita tidak bisa dibilang sangat baik. Level baik saja sudah Alhamdulillah. Ya, ungkapan syukur memang harus diterapkan sebaagi wujud perhatian Gusti Allah kepada hambanya, kan? Dalam kondisi sesulit apapun kalau kayakinan kita teguh, segala usaha pasti mendatangkan hasil.

Bukaan, bukan saya sok bijak menghadapi situasi sulit dimana harga-harga sembako naik. *Untung saya bukan marketing komputer lagi, melihat angka rupiah yang melemah jualan komputer seperti makan gaji buta*. Harga dolar, itulah masalahnya. Tapi apapun kondisinya, saya doakan semua pengusaha menangguk untung, dan marketing kebagian jatah bonus. Amiin.

Glass Painting

Omong-omong UKM, hampir rata-rata peserta Pameran Produksi Indonesia menjual produk UKM. Mereka menjual kreativitasnya untuk menciptakan sesuatu yang bernilai jual. Cukup apresiasif menurut saya. Ide menjual kreativitas nyatanya menenggak pendapatan lumayan. Dolar naik bisa jadi tak membuat mereka pusing. *kalau pusing saran saya siap sedia obat pusing dirumah*

Salah satu produk Usaha Kecil yang sempat saya lirik adalah stand Glass Painting. Apa uniknya stand glass painting? Unik sekalii. Mata saya saja hampir tak berkedip melihatnya. Seperti.. hmm, sedang berada didalam area galeri seni Timur Tengah. Iya, galeri seni karena disana tempat pamernya karya seni lukis. Hanya saja, medianya dari bahan kaca.

Awalnya saya tidak sadar bahwa apa yang ada dihadapan saya adalah karya seni lukis. Saya mengira mereka menjual barang-barag pecah belah macam gelas, tatakan gelas (lepek), toples wadah bumbu, toples wadah kue kering lebaran, gelas lilin, gelas minum, dan sebagainya. Saya baru ngeh yang mereka jual ini adalah barang biasa-biasa saja yang dikolaborasi teknik seni lukis sehingga menghasilkan barang yang bernilai jual tinggi.

Kalian mungkin tak akan percaya *walaupun percaya saya yakin kalian berdecak kagum* melihat barang-barang itu semua. Perangkat kaca dengan aksen lukis cantik dan sangat indah dipandang. Detail-detail cat dengan pewarnaan yang tajam terasa sekali keseniannya. Pelukis juga pandai merangkai warna. Ini benar-benar kolaborasi aksesoris rumah tangga yang dipadu dengan kreatifitas seni lukis handmade.

Glass Painting

Beberapa kali saya perhatikan pengunjung tampak terpesona. Bahkan ada beberapa yang berkeinginan memesan dalam jumlah banyak untuk dipesan sebagai souvenir kerajinan tangan. Masuk akal juga, sih. Kerajinan tangan ini tak cukup memalukan buat oleh-oleh souvenir dan kenang-kenangan. Saya dengar barang-barang ini memang dijual sebagai Kado Idhul Fitri, Kado Valentin, Souvenir Pernikahan, dan Souvenir Ulangtahun. Harga-harganya pun cukup terjangkau, seperti tatakan gelas contohnya, mereka menjualnya dengan harga Rp. 11.000,- saja! Ini mungkin bisa jadi rekomendasi teman-teman mencari souvenir kerajinan tangan.

Beberapa faktor sebelum melakukan jual beli rumah

Jual beli rumah adalah sesuatu hal yang biasa terjadi di masyarakat kita sama halnya seperti jual beli yang lainnya jual beli rumah dapat dilakukan oleh siapapun. Karena rawannya oknum yang bermain dalam bidang property, seperti ada beberapa pemberitaan mengenai adanya sertifikat kepemilikan satu rumah namun memiliki dua sertifikat di dua orang yang berbeda. Sehingga untuk melakukan jual beli rumah tidaklah sesimpel jual beli seperti jual beli barang lain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan jual beli rumah agar transaksi tersebut memiliki kekuatan hukum yang kuat sehingga kita menjadi tenang ketika melakukan transaksi tersebut.

Jual beli Rumah
Jual beli Rumah

Perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) adalah surat perjanjian yang dibuat oleh calon pembeli dan calon penjual yang dibuat sebelum ditandatanganinya Akta jual beli (AJB). Karena bangunan merupakan benda tidak bergerak yang pengalihannya (jual beli) harus dengan cara akta Notaris/PPAT dalam bentuk AJB. PPJB merupakan ikatan di awal untuk mengikat semua pihak agar sama-sama serius melakukan transaksi jual beli rumah, biasanya dalam rangka pemeriksaan ke kantor pertanahan diperlukan PPJB tersebut.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat PPJB, diantaranya :

1. Jelasnya uraian mengenai objek tanah dan bangunan, hal ini mencakup diantaranya : ukuran tanah dan bangunan, sertifikat dan pemegang haknya serta perizinan – perizianan yang melekat pada objek tanah serta bangunan tersebut.

2. Harga total keseluruhan dan harga tanah per meter serta cara pembayarannya. Pembayaran dapat dicicil sampai saat dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli (AJB)

3. Syarat batal tertentu, seperti jika pembangunan rumahnya tidak selesai dalam selang waktu yang telah ditentukan, maka calon pembeli rumah berhak untuk membatalkan jual beli dan mendapatkan uang mukanya kembali. Namun sebaliknya jika pembangunan rumah telah selesai pada waktunya dan calon pembeli membatalkannya secara sepihak, maka uang muka dianggap hangus sehingga calon pembeli rumah kehilangan uang mukanya.

4. Penegasan mengenai pembayaran pajak yang menjadi kewajiban masing-masing pihak, serta biaya – biaya lainnya yang diperlukan, seperti biaya pengukuran tanah dan biaya PPAT / Notaris.

5. Apabila dirasa perlu untuk dimasukkan ke dalam klausul pernyataan dan jaminan dari calin penjual, yaitu berupa surat keterangan bahwa tanah dan bangunan tidak sedang berada dalam jaminan hutang pihak ketiga atau terlibat dalam sengketa hukum. Jika ternyata pernyataan dan jaminan penjual itu tidak sesuai, maka secara otomatis penjual akan membebaskan kepada calon pembeli dari segala tuntutan dari pihak lain manapun.

Demikian beberapa tips yang dapat dituangkan dalam tulisan ini, semoga dapat membantu Anda dalam melakukan jual beli rumah, semoga tulisan ini bermanfaat dan aplikatif

Mengurai penumpukan baju kotor

Ini tentang cerita baju kotor yang menumpuk hasil tabungan sepulang dari mudik lebaran kemarin. Hayoo.. siapa yang juga mengalami penumpukan pakaian kotor di ember cuciaan…?

Bahas-bahas kemacetan lalu lintas mudik lebaran jadi teringat pesan berantai yang dikirim seorang teman di grup chatting yang berisi:

INFO ARUS BALIK : H+7…
Terjadi penumpukan baju kotor di keranjang cucian menuju mesin cuci.. begitu pula dari arah jemuran menuju setrikaan.. padat merayap..
Daerah2 yg sepi antara lain : dompet, saku2 celana, tas2 relatif lengang..
Kondisi ramai datang dari coin2 sisa uang kembalian…..
�Demikianlah…

Makjleb.. makjleb.. makjleb.. 😀

Curhatan ini begitu menusuk-nusuk perasaan sampai-sampai tidur pun kebayang gimana seonggok kain-kain itu bisa segera terlipat rapi di didalam lemari pakaian. Harusnya pakaian-pakaian itu nggak akan terjadi kepadatan dari ember menuju lemari seandainya saja ada teknologi mesin cuci yang mengkombinasikan mesin pencuci, mesin pengering, mesin pelipat, hingga mesin penyetrika sekaligus. Jadi sekali masuk buntelan pakaian kotor, keluar dari mesin sudah dalam bentuk lipatan pakaian bersih, wangi, sudah terlipat, dan licin! Kira-kira mungkin nggak sih kalau suatu hari nanti ada teknologi seperti itu, sehingga para istri-istri ini tidak pusing mikir pakaian kotor bahaha.. *kelihatan kalau tipikal istri pemalas*

Terakhir pakai mesin cuci 3 tahun lalu. Karena saluran dibagian pembuangan mesin ngadat nggak mau mbuang, akhirnya saya kembali lagi ke cara natural. Kucek gosok bilas pakai manual. Sejak nggak ada mesin cuci, 3 tahun ini saya nyuci dengan cara melantai alias ngucek pakai tangan. Yaa, anggap aja sedang olahraga angkat barbel gitu huhuhu.. :D.

Kalau sedang bersahabat, pakaian di ember isinya bahan yang enteng-enteng. Ibarat barbel beratnya yang setengah kilo dengan panjang 4 feet hehe..

Taaapi.. kalau si pakaian lagi keluar taringnya, byuhh!, beratnya bisa-bisa setara barbel pelat merah! Isinya bahan-bahan berat, seperti celana jins, sarung, mukena, handuk, sprei, sama sajadah empuk yang kalau dipakai sholat lembut seperti lagi duduk diatas permadani terbang. Sajadah kayak gini ini kalau dipakai sholat rasanya nyaman, ber-rakaat-rakaat pun gak kerasa saking empuknya. Ibadahnya bisa nikmaaaat serasa di pegunungan. Adem. Begitu masuk ke ember cucian, habis tenaga dan habis air berliter-liter! Untuk menjawab semua kegalauan ini, jalan satu-satunya adalah mengirim mereka ke laundry atau jasa cuci kiloan!

Sudah lama sebenarnya kepikiran ngirim pakaian-pakaian itu ke tukang cuci kiloan. Diitung-itung secara tenaga dan air murah banget, enam ribu apa lima ribu gitu lho, per 5 kilonya.. tapi sayanya gak sreg. Pernah sih dulu waktu saya masih kerja ngirim pakaian ke jasa cuci begituan. Cuci sampai setrika kena 25 ribu. Murah kan ya, tapi selesainya seminggu, Boo. Ini apa-apaan pulaa nyuci selesainya seminggu! Sejak itu saya kapok dan nggak pernah lagi masukin pakain kotor ke jasa cuci.

Dan hari ini, kekapokan saya luntur, sodara. Ini terjadi gara-gara pakaian di ember isinya berat-berat. Mengangkat saja rasanya gak sanggup..

Setelah menata hati dengan seksama, akhirnya dengan perasaan lempeng saya pindahin baju-baju itu ke dalam kresek lalu saya kirim ke jasa cucian. Setelah sebelumnya ditimbang, dengan berat 6 kilo saya hanya dikenai charge Rp. 11.000,- aja.. ini hanya jasa cuci basah aja lho yaa. Murah.. murah.. muraah.. Niat awalnya mau minta yang cuci kering, tapi selesainya lama, nunggu sampai 2 harian. Itu juga belum pasti, katanya. Sedangkan untuk cuci basah, selesainya sebentar, Cuma 3 jam. Ya udahlah gapapa, tinggal jemur aja, enteeeng…

Kalau teman-teman gimana mengurai kepadatan lalu lintas pakain kotor di rumah setelah mudik lebaran? Sudah teratas belum? Kalau belum, tirulah cara saya, dijamin bereeess huahaha..

Belanja baju lebaran

Baju Lebaran

Menjelang lebaran seperti ini saya paling malas belanja di Mall. Apalagi bila sudah banyak yang terima uang THR. Bakal dipastikan kondisinya penuh sesak.

Waktu kecil dulu saya pernah diajak Bapak beli baju lebaran di Pasar Turi. Saat itu kondisi pasar turi lama tidak ber-AC. Kondisi atap gedung yang terbuat dari seng, melengkapi ujian kami yang sedang menjalankan ibadah puasa. Panas dan gerah benar-benar tak tertahankan.

Pada masa itu Pasar Turi adalah pusat belanja yang memiliki koleksi paling lengkap di Surabaya. Sehingga hari-hari mendekati lebaran banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke Pasar Turi.

Meski kondisi begitu payah, Alhamdulillah puasa saya tidak mokel. Walau tenggorokan kering dengan godaan yang begitu banyak di sekitar saya dimana banyak sekali penjual es yang menjajakan dagangannya dengan sangat meriah. Gelas-gelas berwarna merah dengan butiran parutan es batu sangat menggoda lidah. Tetapi karena tekad saya bulat, dan mungkin efek bahagia akan mendapatkan baju baru saya tak begitu mengindahkannya.

Merasa kasihan, Bapak saya berkali-kali bertanya apakah saya masih kuat puasa.
“Masih kuat, Nduk?”
Saya mengangguk.

“Kuat yaa, wong mau dibelikan baju baru kok..”
Bapak membesarkan hati saya supaya tidak tergoda dengan kondisi sekitar.

Saya tersenyum malu-malu.

Belanja dengan Bapak adalah pengalaman luar biasa. Kami tak butuh waktu lama mendapatkan apa yang kami cari. Praktis dan tidak bertele-tele. Apa yang dicari, ya itu yang dituju. Selesainya langsung pulang. Meski begitu saya dan Bapak harus muter-muter dulu untuk melakukan tawar-menawar. Setidaknya butuh waktu 3 jam untuk mendapatkan barang yang saya inginkan.

Tiba dirumah Ibu langsung menyongsong kami. Tanpa melihat dulu isi kresek-kresek belanjaan, Ibu menghampiri saya seraya bertanya, bagaimana puasa saya, sudah mokel apa masih bertahan. Mendengar jawaban saya Ibu langsung tersenyum. Sama seperti Bapak, Ibu meledek saya, “Ya kuat dong, masa mau mokel. Dibelikan baju baru kok mokel..”

Waktu berlalu begitu cepat. Seiring bertambahnya dewasa, teknologi juga membantu memudahkan aktifitas melengkapi kebutuhan lebaran saya. Dengan bantuan teknologi, sekarang saya tak lagi repot keliling Mall hanya untuk mencari baju lebaran.

Dari pada buang-buang waktu dan tenaga datang ke Mall, lebih baik saya duduk didepan komputer sambil melihat baju secara online. Lebih praktis dan ekonomis. Aneka model gamis cantik nan syar’i untuk lebaran tersedia di toko online. Menariknya, saya tak lagi bertanya mengenai harga gamis satu persatu, karena di toko online detail pakaian serta harga sudah terpampang di sana. Kalau cocok tinggal hubungi langsung ke pemiliknya. Bayarnya melalui transfer rekening, maka barang yang diidam-idamkan akan segera dikirim melalui kurir.

Kalau teman-tema bagaimana, sudahkah bersiap dengan baju lebaran yang dipakai untuk silaturrahmi?

Manfaat buah kurma untuk kecantikan

Merasa aneh sendiri saat menghadiri hari jadi Herbs Spa seorang dokter menjelaskan manfaat buah kurma untuk kecantikan. Yang saya tau buah kurma hanya baik sebagai santapan menjelang buka puasa. Lah ini, bu dokter Nisfu Laili yang cantik, malah merekomendasikan buah manis dari Timur Tengah sebagai perawatan tubuh.

Jika ditelisik memang banyak sekali buah-buahan disekitar kita yang bisa digunakan sebagai bahan-bahan untuk mempercantik kulit. Seperti misalnya, timun untuk mengurangi kerutan dan menghilangkan flek diwajah. Jeruk lemon dapat digunakan untuk menyegarkan kembali kulit yang kusam. Pepaya dapat berfungsi untuk memutihkan kulit. Dan masih banyak sekali kandungan buah-buahan di dunia ini yang memiliki khasiat untuk tujuan tertentu. Tak terkecuali buah kurma.

Buah Kurma
Buah Kurma

Seperti yang dijelaskan oleh dokter kecantikan, ada beberapa manfaat buah kurma untuk kecantikan. Kurma dipercaya mengandung vitamin C yang berfungsi untuk mencerahkan kulit; Pyridoksin dan Protein untuk menjaga kesehatan kulit dan menghilangkan sel kulit mati serta mengurangi keriput.

Ketika dokter Nisfu Laili menjelaskan kebaikan buah kurma, saya sampai terperangah mendengarnya. Apa iya buah kurma bisa buat mempercantik kulit. Bukaannya menyepelekan buah yang disukai Nabi ini, tapi apa nggak berlebihan menggunakan kurma sebagai buah yang difungsikan untuk treatment. Lha wong dimakan aja rasanya enak, kok dipakai buat treatment hihi..

Bahkan sambil mendengarkan penjelasan seputar buah kurma, seluruh tamu undangan di beri suguhan wedang kurma. Awalnya saya belum sadar bahwa minuman yang dibagikan itu dibuat dari ekstrak kurma. Saya baru percaya setelah ada salah satu tamu yang menanyakan apa nama wedang itu. “Ini wedang kurma, Bu..” jawab waitres.

Apaaa? Wedaang kurmaa..
Saya langsung melongo saat tau yang saya minum tadi wedang kurma.
Asli, lho.. ini wedang enak banget rasanya..
Baru sekali itu saya minum wedang kurma!

Sambil menikmati sajian aneka kurma, dokter muda nan cantik sempat menjelaskan khasiat ekstrak kurma sebagai penghambat penuaan dini.

Ada beberapa faktor eksternal dan internal yang mengakibatkan penuaan dini pada kulit kita.
1. Efek paparan sinar matahari
2. Akibat polusi udara
3. Karena Stres yang berlebihan
4. Penurunan hormon dalam tubuh
5. Kurang suplemen antioksidan
6. Kurang waktu olahraga
7. Terlalu sering konsumsi junk food

Nah untuk menghambat penuaa dini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Antara lain:
1. Gunakan tabir surya secara rutin
2. Memperbanyak minum air putih
3. Olahraga secara rutin
4. Perbanyak porsi makanan yang mengandung banyak serat, sayur dan buah
5. Istirahat yang cukup
6. Melakukan treatment kurma (kalau ini perlu dicoba dulu hehe..)

Mengapa harus kurma?
Seperti yang saya sampaikan diatas bahwa buah ekstrak kurma mampu memperbaiki sel kulit yang iritasi, kering, kusam, dan sensitif. Ditambah lagi dengan kandungan antioksidan yan tinggi mampu menekan radikal bebas yang terjadi pada sel-sel kulit mati

manfaat buah kurma untuk kecantikanternyata bukan sekedar isapan jempol. Terlebih di bulan puasa begini, mengkonsumsi kurma juga diaunjurkan oleh Nabi SAW karena kandungan fruktosa dan dekstrosa yang tinggi dapat mengembalikan tubuh menjadi fit kembali

Rahasia membuat nastar enak dan empuk bagi pemula

Selesai membuat nastar kemarin, ada beberapa teman yang tanya rahasia membuat nastar enak dan empuk. Terus terang urusan olah mengolah kue ini saya bukan ahlinya. Benar-benar pemula. Kalau benar bulat-bulat kue nanas yang saya buat rasanya enak dan empuk, itu hanya sebuah kebetulan. Dan Alhamdulillah yaa kalau banyak yang suka.

Sebelum saya mendapatkan resep nastar yang benar-benar enak, nastar buatan saya biasa-biasa aja. Malah sering trial error. Dan tiap menemukan kesalahan pada hasil nastarnya, diusahakan dicari-cari bagian mana yang keliru. Yah, beginilah resiko otodidak. Enak gak enak, wes anggap aja enak. Buat-buat sendiri untuk dimakan sendiri. kalau enak ya dipuji sendiri dong.. kalau gak enak anggap aja nasib lagi apes hehe..

Rahasia membuat nastar yang enak dan empuk bagi seorang pemula memang perlu pengorbanan. Apalagi hanya bermodalkan resep dari segala sumber yang mana rasanya belum tentu pas dilidah masing-masing orang. Tak sekali aja saya kejeblos membuat nastar dengan resep yang menurut saya gak sesuai ekspetasi awal.

nastar

Baiklah saya akan membagikan resep kue nastar yang saya buat kemarin itu. Seperti yang saya bilang, resep nastar yang saya buat kemarin didapat dari kebaikan teman saya yang memang pernah sekolah bidang masak memasak. Pssst.. konon resep itu adalah warisan orang tuanya lho!

Ini dia resep kue nastarnya..

1. 1000 gram Tepung Terigu
2. 600 gram Mentega
3. 3 butir Kuning Telur
4. 300 gram Gula Halus
5. 250 gram Susu bubuk
6. 1 sendok teh Baking Powder
7. 50 gram roombutter
8. ½ sendok teh vanili
9. Selai nanas

Cara membuatnya:
1. Kocok Mentega, roombutter, gula dan kuning telur sampai tercampur. Jangan lama-lama, yang penting adonan tercampur rata.
2. Masukkan susu bubuk, baking powder, dan vanili, aduk pelan-pelan.
3. Terakhir tambahkan tepung. Nuangnya sedikit- sedikit ya supaya nyampurnya rata.
4. Setelah adonan terasa tidak menempel, itu tandanya adonan sudah kalis. Selanjutnya tinggal mulung-mulung dan bentuk sesuai selera. Mau dibikin bulat, atau dibentuk seperti daun, ya monggo saja.
5. Terakhir, sebelum di masukkan ke oven, olesi dulu atasnya dengan kuning telur.

Untuk menghasilkan kue nastar yang empuk, renyah, dan sedap, ada beberapa tips yang di ajarkan oleh teman saya.

1. Agar kue tetap terasa renyah, sebelum di jadikan adonan, sangrai dulu diatas wajan tanpa minyak. Tips ini untuk menjaga agar cookies yang dihasilkan rasanya tetap renyah meski disimpan lama dalam toples kue. Selain itu juga menjaga kue agar tidak mudah berjamur.
2. Untuk menghasilkan aroma cookies yang sedap, teman saya berpesan agar menambahkan roombutter. Sebenarnya pakai mentega sudah cukup, tapi kalau ingin rasa kuenya sedap, tambahkan sedikit roombutter.
3. Supaya kue tidak lengket diloyang, sebelum dipakai memanggang olesi dulu dengan mentega lalu tabur-taburkan atasnya dengan tepung terigu. Sedikit saja menaburkanya.
4. Sebelum dicampurkan dengan adonan, ayak dulu tepung terigu supaya adonan tercampur rata.
5. Untuk menghasilkan tampilan kue berwarna kuning cantik, campurkan olesan kuning telur dengan 1-2 tetes pewarna kuning telur

Rahasia membuat nastar yang enak dan empuk sudah saya bagikan disini. Bagi pemula yang ingin mencoba, boleh banget lho mumpung lebaran masih beberapa hari lagi. Kalau teman-teman keberatan dengan besaran ukuran resep diatas, bisa dicoba dengan perbandingan setengah resep. Tinggal ngurangi aja ukurannya. Barangkali tips-tips diatas masih ada yang perlu ditambahkan, hayuukk kita share disini bersama-sama, sambil belajar membuat kue yang uenaakk..

Balada nastar

Mendekati lebaran saya suka bikin-bikin kue kering. Terutama kue nastar. Kue kering yang umumnya berbentuk bundar dengan isian selai nanas ini selalu jadi kue yang paling favorit orang serumah, terutama Mas Rinaldy. Wah, dia ini rajanya nastar! Meskipun nggak lagi lebaran, secara mendadak dia selalu minta dibuatin nastar.

Hayoo siapa yang sudah bikin nastaaar, sudah mau lebaran lho ini..

Gara-gara nastar, blog ini terlupakan selama beberapa hari. Seperti ada keasyikan tersendiri saat duduk bersila sambil wiridan nastar 😀

Seandainya tidak kepo dengan resep-resep nastar yang beterbaran di internet, membuat nastar paling-paling hanya beberapa jam. Tepatnya, kira-kira 3-4 jam-an! lama juga yah hehe..

Selama membuat nastar, saya selalu berpedoman dengan resep pemberian teman beberapa tahun yang lalu. Teman saya ini setiap lebaran pesanan nastarnya banyak, dan dia dengan baiknya membagi resepnya buat saya. Tapi demi melihat iklan kue kering yang di dimodifikasi dengan tambahan seperti keju atau dibentuk model ala candy pop, saya kok jadi penasaran sama resepnya.

Berjam-jam saya duduk di depan leppie. Alih-alih mencari resep nastar yang wenak, yang kalau di makan rasanya ‘prul-prul’ empuk sehingga ketika dipajang di toples jadi pusat perhatian semua orang.

Namun apa yang saya dapat ternyata tidak sukses mengubah keyakinan saya. Semakin saya banyak browsing resep, semakin pusing sendiri memilihnya.  Semakin cantik penampilan nastar itu, ternyata semakin rumit bahan-bahannya. Cara membuatnya pun juga ribeet..

Ya, sih, semua memang soal selera. Juga tingkat ketelatenan. Tapi bila berhadapan dengan orang yang serampangan kayak saya, bikin nastar pakai cara modifikasi-modifikasian yang atasnya dikasih taburan kejulah, di celup pakai toping coklatlah, dan aneka bahan agar kue terlihat cantik, stock sabar saya langsung kempes. Awalnya iya semangat, bentuk bulat-bulatnya dibagus-bagusin. Begitu datang rasa jenuhnya, bulat-bulatannya di besar-besarin supaya belenggu nastar ini cepat buyar sehingga saya bisa ndlosor meluruskan punggung hihi..

Nastar nanas
Nastar

Percayalah, bikin nastar itu mudah. Sangat mudah. Bikin adonannya pun gampang. Masalah terbesar yang membuat kue ini lama selesainya adalah membentuk bulatan-bulatannya ituu..

Secara teori sangat sederhana. Ambil sejumput adonan, lalu isi dengan selai nanas, bulatin lagi, trus di putar-putar supaya tampilannya halus. Ini masih tahap pertama. Di tahap selanjutnya adonan nastar-nastar itu harus diolesi dengan kuning telur di bagian atasnya. Terakhir masukkan deh ke dalam oven. Gampaaang, kan..

Sekarang coba bayangin melakukan kerjan begitu dengan pemandangan didepanmu berupa wadah berisi bongkahan besar adonan dengan campuran bahan 2 kilogram terigu. 2 jam, gak bakalan habis tuh adonan! hihi..

Akhirnya, demi kemaslahatan umat, dan demi kebaikan urat punggung, kembalilah saya ke resep andalan yang bertahun-tahun saya gunakan. Walaupun gak ada campuran keju, atau katakanlah toping coklat, yang penting bulatan-bulatan itu masuk kriteria kue nastar. Toh ketentuannya sudah  memenuhi syarat. Di dalam adonan ada selai nanasnya hehe..

Etapi diluaran banyak lho nastar dengan aneka rasa macam-macam. Nggak melulu selai nanas, bahkan sekarang ada nastar durian, nastar nutella, dan nastar rasa lainnya.

Alhamdulillah, setelah di tes oleh beberapa tetangga, nastar saya dibilang enak dan layak konsumsi hihi..

Nastar
Nastar yang sudah keluar dari oven, sementara di tumpuk-tumpuk dulu seperti ini. Sulit dibayangin seandainya kue ini atasnya dikasih toping. Bakal amburadul topingnyaa.. jadi maaf saya tidak sanggup, saya tidak telaten 😀

Hayoo, siapa disini yang lebaran nanti di rumah ada nastarnya, icip-icipan yuuuuk.. 😀