Belanja baju lebaran

Baju Lebaran

Menjelang lebaran seperti ini saya paling malas belanja di Mall. Apalagi bila sudah banyak yang terima uang THR. Bakal dipastikan kondisinya penuh sesak.

Waktu kecil dulu saya pernah diajak Bapak beli baju lebaran di Pasar Turi. Saat itu kondisi pasar turi lama tidak ber-AC. Kondisi atap gedung yang terbuat dari seng, melengkapi ujian kami yang sedang menjalankan ibadah puasa. Panas dan gerah benar-benar tak tertahankan.

Pada masa itu Pasar Turi adalah pusat belanja yang memiliki koleksi paling lengkap di Surabaya. Sehingga hari-hari mendekati lebaran banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke Pasar Turi.

Meski kondisi begitu payah, Alhamdulillah puasa saya tidak mokel. Walau tenggorokan kering dengan godaan yang begitu banyak di sekitar saya dimana banyak sekali penjual es yang menjajakan dagangannya dengan sangat meriah. Gelas-gelas berwarna merah dengan butiran parutan es batu sangat menggoda lidah. Tetapi karena tekad saya bulat, dan mungkin efek bahagia akan mendapatkan baju baru saya tak begitu mengindahkannya.

Merasa kasihan, Bapak saya berkali-kali bertanya apakah saya masih kuat puasa.
“Masih kuat, Nduk?”
Saya mengangguk.

“Kuat yaa, wong mau dibelikan baju baru kok..”
Bapak membesarkan hati saya supaya tidak tergoda dengan kondisi sekitar.

Saya tersenyum malu-malu.

Belanja dengan Bapak adalah pengalaman luar biasa. Kami tak butuh waktu lama mendapatkan apa yang kami cari. Praktis dan tidak bertele-tele. Apa yang dicari, ya itu yang dituju. Selesainya langsung pulang. Meski begitu saya dan Bapak harus muter-muter dulu untuk melakukan tawar-menawar. Setidaknya butuh waktu 3 jam untuk mendapatkan barang yang saya inginkan.

Tiba dirumah Ibu langsung menyongsong kami. Tanpa melihat dulu isi kresek-kresek belanjaan, Ibu menghampiri saya seraya bertanya, bagaimana puasa saya, sudah mokel apa masih bertahan. Mendengar jawaban saya Ibu langsung tersenyum. Sama seperti Bapak, Ibu meledek saya, “Ya kuat dong, masa mau mokel. Dibelikan baju baru kok mokel..”

Waktu berlalu begitu cepat. Seiring bertambahnya dewasa, teknologi juga membantu memudahkan aktifitas melengkapi kebutuhan lebaran saya. Dengan bantuan teknologi, sekarang saya tak lagi repot keliling Mall hanya untuk mencari baju lebaran.

Dari pada buang-buang waktu dan tenaga datang ke Mall, lebih baik saya duduk didepan komputer sambil melihat baju secara online. Lebih praktis dan ekonomis. Aneka model gamis cantik nan syar’i untuk lebaran tersedia di toko online. Menariknya, saya tak lagi bertanya mengenai harga gamis satu persatu, karena di toko online detail pakaian serta harga sudah terpampang di sana. Kalau cocok tinggal hubungi langsung ke pemiliknya. Bayarnya melalui transfer rekening, maka barang yang diidam-idamkan akan segera dikirim melalui kurir.

Kalau teman-tema bagaimana, sudahkah bersiap dengan baju lebaran yang dipakai untuk silaturrahmi?

You Might Also Like

One Comment

  1. Lidya

    MODIS ya mbak alias modal discount hehehe. sneang akujuga kalau ada discount

Leave a Reply