Virtual Expo Kilau Digital Permata Flobamora dorong UMKM Lokal Masuk Pasar Digital
Virtual Expo Kilau Digital Permata Flobamora dorong UMKM Lokal Masuk Pasar Digital – Ini tentang desa Sade yang mana mewajibkan anak perempuan bisa menenun sebagai syarat menerima pinangan laki-laki. Meski sudah dewasa jika tidak bisa menenun tidak diperbolehkan menikah.
Prasyarat ini mengingatkan saya pada mitos Jawa yang mewajibkan anak kecil bisa menganyam ketupat. Kata Ibu saya dulu kalau sampai dewasa nggak bisa bikin ketupat kalau meninggal kalungan ular. Tapi saya tak percaya begitu saja, nyatanya Ibu saya juga nggak bisa merangkai ketupat. Karena tampak keren aja saya mau belajar.
Kembali lagi ke desa Sade, pertama kali masuk ke desa tradisional Sasak, beberapa wanita serius memintal benang untuk dijadikan syal, selendang, sarung atau kain-kain dengan warna yang diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan corak khas keIndonesiaan. Biasanya mereka melakukannya di sebuah balai-balai sehingga bisa dilihat orang lalu Lalang. Kain yang selesai ditenun digantung untuk dijual kepada wisatawan.
Penasaran melihat orang menenun, saya pun mendekati wanita dan memancing obrolan. Eh, rupanya si Ibu itu memperbolehkan saya mencoba menenun sendiri. Sebelumnya dada saya dikalungi syal yang dibentuk mirip segitiga. Rasanya gimana gitu, udah kayak gadis Sade aja saya, hehe..
UMKM Indonesia dan Teknik Pemasaran Konvensional
Indonesia kaya banget. Tak hanya pulau dan pantainya, tapi juga adat istiadat dan potensi UMKMnya. Salah satunya Sasando, alat musik yang pernah viral di dompet anak 90-an kala lebaran tiba. Sasando merupakan alat musik dawai dari Nusa Tenggara Timur yang terbuat dari bambu dan daun lontar yang dianyam sebagai resonansinya.
Tidak semua orang bisa memainkannya, tapi Alhamdulillah saya pernah memegangnya. Megang aja lho saya udah bahagia…
Sebagai produk UMKM Indonesia, selama ini kita hanya dapat membelinya jika datang ke daerah setempat. Jarang sekali ada yang jualan online. Nah, masalah yang dihadapi para pelaku UMKM rata-rata sulit memasarkannya. Terlebih masa pandemi seperti sekarang, ketika geliat pariwisata lesu, produk lokal juga kesulitan menemukan pembelinya.
Gernas BBI Upaya Menyelamatkan UMKM Lokal
Pandemi Covid-19 benar-benar mengubah haluan lintas sektor. Segala macam strategi rapi harus diputar ulang agar kebutuhan ekonomi tercukupi. Salah satu upaya yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk menghadapi masa sulit sekaligus membangkitkan UMKM dengan meluncurkan Gernas BBI
Gernas BBI adalah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dilaunching pada 14 Mei 2020 lalu. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong national branding produk lokal unggulan, dan menciptakan industri baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Gerakan ini merupakan bagian dari program percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional, juga mendorong para pelaku UMKM untuk masuk dalam ekosistem digital.
Sebagai langkah digitalisasi produk UMKM, Pemerintah mengadakan acara puncak Kilau Digital Flobamora dengan tema tema Kilau Digital Permata Flobamora (Flores, Sumba, Timor, dan Alor) yang diadakan secara forum tatap muka (offline) pada Jumat, 18 Juni 2021 di Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT.
Agar semakin banyak rakyat Indonesia yang mengetahui kegiatan ini, acara juga disiarkan secara online melalui aplikasi Zoom dan akun YouTube Ditjen IKP Kominfo, serta disiarkan juga secara live di TVRI, Metro TV, iNews TV, dan radio RRI.
Acara yang juga diisi dengan kegiatan Virtual Expo dihadiri oleh undangan VVIP baik secara offline maupun online antara lain Presiden Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan (Menkomarves), Johnny G. Plate (Menkominfo), Perry Warjiyo (Gubernur BI), Tito Karnavian (Mendagri), Basuki Hadimuljono (MenPUPR), Sandiaga Uno (Menparekraf), Erick Thohir (MenBUMN), Teten Masduki (MenkopUKM), Abdul Halim Iskandar (Mendes PDTT), Viktor Laiskodat (Gubernur NTT), Ririek Adriansyah (Dirut Telkom), dan Edistasius Endi (Bupati Manggarai Barat).
Kilau Digital Permata Flobamora dorong UMKM Lokal Masuk Pasar Digital
Menariknya, selain launching ceremonial, para undangan juga dapat melihat sekaligus melakukan transaksi produk-produk UMKM secara virtual melalui situs kilaudigitalflobamora.id.
Virtual Expo Permata Flobamora merupakan bazar produk para pelaku UMKM dari NTT untuk memberikan kesempatan pada seluruh masyarakat Indonesia berbelanja tanpa harus berkunjung ke NTT. Semua produk yang ditampilkan telah dikurasi oleh mitra Top Brand seperti Telkom, Bank Indonesia, serta marketplace. Proses kurasi sendiri dilakukan sejak maret 2021 melalui kegiatan FGD, talkshow, pelatihan dan kegiatan Kementrian Kominfo Bank Indonesia, Telkom dan Pemda terkait. Dari ribuan UMKM Flobomora terkurasi 100 UMKM lebih dari 1000 SKU produk mulai dari Fashion Craft dan Food and Beverage. Acara Virtual Expo Permata Flobamora diadakan selama 1 bulan, mulai 9 Juni sampai 9 Juli 2021
Bagi masyarakat yang ingin berbelanja produk-produk UMKM NTT caranya seperti ini:
1. Kunjungi website kilaudigitalflobamora.id.
2. Pilih Pameran Virtual
3. Registrasi dengan cara memasukkan Nama, nomer HP, dan email. Selanjutnya pengunjung akan masuk area loby pameran UMKM.
4. Pilih salah satu kategori dari 4 kategori UMKM yang kemudian pengunjung akan dibawa ke dalam hall galeri.
Dalam expo virtual pengunjung seperti benar-benar berada di dalam ruang pameran. Settingan websitenya keren, ada fitur 3D dengan bermacam-macam pilihan toko. Jika ingin mengunjungi salah satu toko, tinggal diklik aja lalu kita akan diajak menuju galerinya. Benar-benar seperti nyata. Untuk pembayarannya bisa menggunakan QRIS kerja sama Grab OVO Dana, dll
Seru juga, lho, ternyata berbelanja produk lokal melalui bazar online begini. Produknya banyak, bisa lihat-lihat motif, dan nggak sungkan tanya-tanya harga karena sudah ditampilkan dalam halaman. Semoga kegiatan virtual expo Kilau Digital Permata Flobamora untuk mendorong UMKM Lokal masuk pasar digital berimbas pada roda perekonomian Indonesia. Yuk belanja, teman-teman!
Leave a Reply