Niat rajin update blog setiap hari bermula dari keikutsertaan saya dalam Liga Blogger Indonesia (LBI)
Tentang Liga Blogger Indonesia (LBI) ini saya belum sepenuhnya mengerti bagaimana cara menghitung pointnya. Namun setelah mempelajari pelan-pelan saya mulai mengerti kewajiban apa yang harus dilakukan peserta, antara lain mengisi form yang sudah disediakan plus mention @LBI2014.
Sebagai blogger yang baru mengikuti event ini saya sudah antusias sejak awal. Bahkan sejak gong hari pertama di buka saya langsung ambil posisi start. Dalam seminggu minimal saya harus menulis 2 postingan bebas dan 1 postingan tema. Serta blogwalking untuk mendapatkan tambahan point.
Bisa dilihat postingan saya dibawah ini yang tanggalnya berurutan:
Tak lupa setelah posting saya langsung mengisi form yang telah tercantum di postingan di web liga blogger Indonesia. Langkah ini sengaja saya dahulukan karena ada embel-embel:
Point dihitung hanya postingan yang sudah didaftarkan via form google.
Sebelum kemudian lanjut buka aplikasi twitter (Sesuai urutan syarat seperti yang tertera di postingan web LBI)
Ini nih kutipannya:
Sayang saat mengisi form aplikasi google yang disediakan penyelenggara, saya tidak printscreen. Dan memang saya tidak punya pikiran form ini bakal ada masalah. Pokoknya saya yakin aja kalau form itu pasti terkirim walau kemudian tidak ada pemberitahuan resmi bahwa pendaftaran saya sudah diterima/tidak.
Baru keyakinan saya makin mantap saat mention url saya di retweet oleh @LBI2014. Pastinya lega dong ya.. itu berarti tugas di Liga Blogger Indonesia sudah saya kerjakan dengan benar tanpa kurang syarat apapun meski jadwal postingan masih jauh dari batas tanggal pekan 1, kalau tidak salah antara tanggal 6 – 10 Januari 2013.
Usai menunaikan kewajiban LBI saya sudah merasa longgar dan saya sudah yakin bahwa point saya pekan sudah terpenuhi semuanya. Dengan pegangan saya sudah ngisi form dan mention serta di retweet plus blogwalking.
Baru di LBI pekan 2 saya tidak langsung mengerjakan postingan dikarenakan ngejar deadline. Tanggal 15 nya saya baru buka web LBI. Disana saya membuka postingan mengenai klasemen. Sungguh mencengangkan! Ternyata point saya hanya dihitung 2. Di sana terpampang postingan 2 saya 0, alias dianggap tidak mengerjakan!
Ketika saya konfirmasi, penyelenggara bilang kalau saya hanya mengisi form 2 kali. Begh! Jelas dong saya mencak-mencak.. lha wong jelas-jelas saya ngisi form 3 kali, kok dibilang cuma 2 kali.
Mereka juga mengirimkan gambar:
Oke kalau disitu nama saya tercatum 2 kali, tapi itu kan rekanpannya mereka. Yang jelas form yang saya isi bukan seperti itu.. form yang saya isi form bentuk online!
Yang saya sesalkan kenapa ketika setelah ngisi form tidak ada pemberitahuan, paling tidak ucapan trima kasih, kek atau apa.. apalagi bukti form isian itu tidak ada jejaknya. Mungkin kalau misal kirim laporan postingnya melalui email saya bisa membuktikan.
“Emang kalau bukti RT, masih kurang kuat ya @LBI2014? Kalo bukti form google mana ada?” begitu pertanyaan saya di twitter.
Kenapa saya tanya begini alasannya penyelenggara sendiri bilang kalau peserta wajib memiliki twitter untuk mention postingan. Penyelenggara juga bilang kalau tidak ada twitter tidak bisa mengikuti even ini. Berarti kesimpulannya lapor melalui twitter itu juga sama pentingnya dengan ngisi form!
Dijawab sama @LBI 2014 selalu saja gini: “pekan 1 Cuma ada 2 aja yang masuk”.
Lha kalau mereke ngeyel 2 terus, saya juga bisa dong ngeyel 3 dengan bukti RT sama postingan saya. bener nggak?
Paginya saya dapat mention dari @LBI2014:
Oke lah kalau mereka mengandalkan form. Walau pasti jelas saya kalah karena saya nggak punya bukti telah ngisi form.
Tapi kembali lagi, saya punya bukti RT dari mereka dan juga postingan, apa itu masih kurang cukup?
Dan anehnya setelah saya protes begini baru ada yang komen di blog saya.
Terima kasih ya atas komentarnya.. tapi kenapa baru pekan 2 kalian ngasih komentarnya, lalu komentar untuk 3 postingan saya yang pekan 1 kemaren kemanaaa?
Katanya Liga Blogger, wong Liga sepakbola aja ada penonton dan komentatornya..
Maaf bukan saya gila komentar tapi setidaknya kasihlah apresiasi bahwa saya telah megikuti even kalian. Komentar OOT pun saya terima asalkan ada ucapan pemberitahuan bahwa tulisan saya telah masuk daftar list. Kalau sudah begini siapa yang dirugikan? Dan penyelenggara pun seakan lepas tangan.
Lebih aneh lagi, di pekan 2 LBI ini baru dibuatkan semacam daftar posting siapa-siapa aja peserta yang sudah mengerjakan dan sudah mengisi form. Lagi-lagi kenapa baru di pekan 2.
Saya benar-benar kecewa dengan panitia LBI2014. Kalau misal pekan 1 kemarin belum siap, mestinya gak perlu dimulai dulu sampai semuanya siap. Bisa saja formnya bermasalah sehingga ada ke-singsal-an data. Atau kenapa tidak menggunakan jalan lain, misal url postinga dikirim ke email aja supaya jika terjadi gangguan peserta masih bisa memiliki bukti. Jangankan form google, email saja masih bisa bermasalah. Bagusnya kalau diemail peserta bisa melihat terkirim/tidaknya.
Jujur atas kejadian ini saya agak males mengikuti Liga Blogger Indonesia. Kalau memang form digunakan sebagai pegangan penilaian kenapa tidak dicarikan alternative yang aman?
Sampai postingan ini saya tulis saya masih belum terima penjelasan yang memuaskan dari panitia. Sengaja saya tidak membalas mention mereka karena saya tidak mau eyel-eyelan di twitter, apa enaknya nulis segini panjang tapi harus diencrit-encrit di twitter?
Daannn saya makin tertawa melihat kinerja panitia penyelenggara LBI 2014 ini.. saat saya ngeklik halaman daftar posting pekan 2 peserta LBI, ada nama saya tercantum 2 kali postingan.
Padahal jelas-jelas saya belum mengerjakan postingan tema dan kenapa di nama saya bisa tercantum judul dan link.
Iseng-iseng saya klik ternyata yang muncul blognya Mbak Ririe Khayan wkwkw..
Woi.. penyelenggara! serius dong! kalau kerja yang teliti! Trus kalau sudah begini apa masih peserta juga yang disalahkan?????
Saya nggak nyari kesalahan panitia, tapi panitia juga jangan lepas tangan melihat kejadian yang saya alami.. saya maklum kalau panitia sibuk, tapi itu sudah resiko kalian mengadakan even ini. Hak peserta sudah saya penuhi, sekarang bagaimana kewajiban kalian menyelesaikan persoalan saya? Saya butuh solusi!
Leave a Reply to Hanna HM Zwan Cancel reply