“Jangan menolak pemberian orang!”
Pesan itu kembali saya dengar hari ini. Rasanya sudah lama sekali saya tidak mendengar pesan-pesan yang mengandung ilmu seperti ini. Dan begitu mendengar sepintas barusan, seperti ada yang mengingatkan kembali bahwa tidak baik menolak pemberian orang, sekecil apapun nilainya.
Cerita bermula ketika Ibuk saya dikasih asem cempalok oleh tetangga. Tau kan asem cempalok? Itu lho asem mentah yang ada kulitnya dan sering dipakai bumbu sayur asem. Saya dengar-dengar, di pasaran saat ini harga asem cempalok sedang mahal-mahalnya. Padahal tukang sayuran membeli asem cempalok ini hanya sebagai imbuh-imbuhan bumbu kalau ada orang beli paketan sayur asem. Karena fungsinya sebagai imbuh-imbuhan, jelas, harga asem yang sebegitu mahal membuat tukang sayuran ogah-ogahan menyediakan asem cempalok. Sebagai pengganti rasa asem biasanya tukang sayuran menggantinya dengan blimbing wuluh atau tomat.
Setelah kepergian tetangga, Ibuk saya lantas membuka plastik pembungkus asem cempalok tersebut dan melihat kondisi asem tersebut. Tanpa bermaksud mengejek, Ibuk saya bicara sendiri, yang disitu ada saya, otomatis saya mendengar ucapan Ibuk. “Asem kayak begini ini nggak bisa dipakai buat sayur. Percuma dibuat sayur, rasa asemnya nggak keluar”
Penasaran, saya pun mendekat dan memegang asem cempalok tersebut. “kempes-kempes gini ya, Buk” kata saya.
“Lha iyo, asem kayak gini ini nggak bisa dipakai campuran bumbu sayuran. Percuma, nggak ada rasa asemnya”
Sambil memegang asem satu demi satu saya lantas komentar, “Kalau nggak bisa dipakai sayur, pas dikasih tadi kenapa diterima aja, Buk?” protes saya. “Bilang aja ke dia, asem jelek-jelek begini nggak bisa disayur!”
“Hush!Yang namanya rejeki nggak boleh ditolak. Jangan menolak pemberian orang! Diterima aja biar yang ngasih senang. Kalau nggak bisa dipakai tinggal bungkus rapat, lalu buang ke sampah. Gampang”
Astaga! Kenapa saya jadi tukang protes begini. Kenapa saya tidak bisa menahan gejolak untuk tidak menjelekkan orang lain. Dalam hati saya membenarkan ucapan Ibuk. Memang ada benarnya ucapan Ibuk. Yang namanya rejeki nggak boleh di tolak. Sejelek apapun pemberian, jangan sampai kita menolak. Bayangkan sendiri bagaimana sakitnya kalau kita memberi sesuatu ke orang lalu orang itu menolak tanpa alasan yang jelas. Masih mending tanpa alasan jelas, lha kalau dikasih alasan tapi kata-katanya menyakitkan yang memberi, misalnya: “maaf saya nggak bisa nerima, barangmu ini jelek” Duh, betapa semakin menusuk-nusuk lagi, kaan.
Pelajaran jangan menolak pemberian orang sudah sepantasnya diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan merasa beranggapan dikasih barang jelek dan murahan itu artinya kita akan disepelekan orang lain. Mungkin saja orang itu mau memberi kita sesuatu, tapi karena keterbatasannya sehingga dia tidak mengira orang lain bakal kecewa atas pemberiannya. Semoga Jumat barokah ini memberi kita banyak berkah, Amin. Selamat hari Jumat, kawaan 🙂
Leave a Reply to Beby Cancel reply