Bukit Jaddih Bangkalan, Wisata di Madura dekat Suramadu
Bukit Jaddih Bangkalan, Wisata Madura dekat Suramadu jadi satu-satunya destinasi yang meninggalkan kesan mendalam di pulau garam. Selain bebek Sinjay tentunya. Dan masyarakat di sana boleh berbangga, berkat bukit kapur, kabupaten Bangkalan terdongkrak.
Pulau Madura memang berbeda dengan Surabaya. Meskipun jaraknya 5 kilometer, terdapat perbedaan yang lumayan signifikan.
Mbak Rere, teman blogger kami dari Medan sampai berucap, “Wuih, terasa ya. Tadi Surabaya lihat gedung-gedung tinggi, sekarang pemandangannya lahan kering tandus”
Ya, sih. Alam Madura memiliki karakter tanah kering dan bebukitan kapur. Makanya di sana kurang subur. Jarang penduduk jadi petani padi, lebih banyak petani jagung dan singkong.
Walau tanah kapur membuat masyarakat Madura kesulitan menanam padi, namun berkat perkapuran pula, Madura mendunia. Yeeeiiii..
Bukit Jaddih Bangkalan, Wisata Madura dekat Suramadu
Tiba di Suramadu sisi Madura, jangan dulu buru-buru ke Bebek Sinjay, saran saya mampirlah sejenak ke Bukit Jaddih di kecamatan Socah, Bangkalan. Dengan kendaraan jauhnya sekitar 15-20 km.
Tidak terlalu sulit rutenya, ikuti saja google maps, hehe. Maaf ya, soalnya itu yang paling gampang penyampaiannya, haha. Aspalnya mulus, tak banyak kendaraan lalu lalang. Sejauh ini rutenya aman dari macet.
Yang jadi masalah sedikit, ketika mulai masuk jalanan kecamatan barulah terasa gronjalan dan mbrasak-mbrasak. Apalagi ketika mencari gang masuk menuju Bukit Jaddih nya, agak sulit terdeteksi. Ada sih tulisan penunjuk arah, cuman tulisan tangan biasa. Jadi kudu bener-bener mendelik.
Paling gampang ya ngikuti lalu lalang truk yang membawa kapur. Dan kudu sabar karena jalannya sempit.
Siapkan uang receh yang baik
Bingung istilah apa yang harus saya gunakan, haha. Karena yang minta recehan ini mukanya lempeng. Tugasnya dia berdiri di pertigaan jalan masuk, dan tiap ada mobil lewat, dia minta bayaran ke sopir. Tanpa ucap apa-apa dan gak ngerti itu tarif untuk apa.
Saran saya kasih yang terbaik. Ngasih 2000 selama orangnya gak nolak jangan merasa sungkan. Lah memang nggak ada patokan pasti. Tenang saja, nanti di dalam juga ada yang minta duit lagi, kok, hehe
Dari jalan desa menuju bukit Jaddih masih 500 meteran. Sensasinya seperti sedang mengikuti ekspedisi. Tiap kali mobil lewat, debunya terbang ke mana-mana. Putih, tebel banget.
Begitu mau lewat gapura, ada petugas yang narik bayaran. Untuk mobil dimintai 20 ribu. Dikasih karcis, tulisannya tarif parkir. Tapi karcisnya nggak ada embel-embel Pemkab atau Yayasan atau RT RW Lurah Camat. Fotocopian aja dengan HVS warna.
Kolam Renang dan Goa Potte
Memasuki area bukit, pemandangannya lumayan menyejukkan. Indah, seperti di negeri antah berantah.
Yang saya maksud menyejukkan bukan cuacanya, ya. kalau cuaca gak jauh beda sama Surabaya. Panas kentang-kentang alias Hot potato-potato. Terasa lebih menyengat karena kawasannya tandus. Tidak ada pohon-pohonnya.
Ada 2 destinasi yang bisa dinikmati di sini. Kolam Renang dan Goa Potte.
Untuk kolam renang airnya bersih. Terpantau dari atas lumayan bening. Sampai lantai kolamnya kelihatan. Kolamnya lebar, sayangnya tidak ada atapnya. Kalau ingin mendapatkan kulit eksotis secara instan boleh lah berenang di sini se lama yang Anda mau. Bayarnya murah kok, Rp. 5.000,-. Kamar mandinya banyak. Sayang kemarin nggak sempat foto. Mau keluar mobil wegah, hehe..
Goa Potte Bukit Jaddih
Orang-orang menyebutnya Goa Potte. Disebut goa karena banyak lubang-lubang bekas tambangan kapur. Bukit yang tadinya bongkahan batu besar yang utuh, kini terlihat kotak-kotak seperti kamar kos-kosan. Tinggal nambahi pintu dan jendela, jadilah itu kosan, haha…
Untuk masuk ke sini, pengunjung dimintai bayaran Rp. 5.000 per orang. Untuk selanjutnya parkir kendaraan sudah nggak bayar lagi.
Di dalam goa rasanya anyes. Adem. Anginnya juga silir-silir. Andai tau begini kemarin bawa tikar, kasur sama bantal, huahaha..
Yang membuat semuanya menarik di rekaman kamera, karena bekas tambangan kapur dimodel sedemikian rupa sehingga tampak memukau. Westalah, bagi kalian pengabdi konten instagram, wajib muter-muter di sini. Di mana-mana buagus banget di foto.
Di sekitar Goa Potte juga ada persewaan kuda. Nggak tau bayarnya berapa. Nggak nanya kemarin.
Jangan khawatir haus, di Goa Potte banyak warung jualan minuman. Ada juga penjual gelang manik-manik harga 10 ribuan.
Dari sekian keindahan, saya tidak melihat danau biru yang pernah diposting teman saya di sosmed. Air danaunya unik. Ada yang warnanya biru, ada yang warnanya hijau. Trus ada perahunya juga. Kemarin air dananunya kering.
Kata penduduk setempat, musim kemarau membuat air danau mengering. Saya sempat lihat, pada bekas danau ada sisa-sisa air berwarna hijau. Penampakan perahunya juga mengenaskan. Mungkin terlalu lama kejemur matahari membuat kayunya kering.
Kalau ingin mendapatkan konten cakepan, bolehlah main sejenak ke Bukit Jaddih Bangkalan, Wisata Madura dekat Suramadu. Saran saya pakai penutup badan seperti topi, jaket, payung, masker biar nyaman. Datang agak pagian biar panasnya gak banget-banget!
swastikha
wes banyak ya perubahannya. terakhir kesini pas masih anget-angetnya alias baru dibuka. pengin ke sini maneh kudu sedia sunblock sing akeh
Bondan Family
gowa pete mambu pete?n_n
pas panas di gawe renang nang kolam nang tanah tandus. cocok iwak endok gak onok ri ne
Li Partic
Itu tulisannya di foto Goa Pote kok jadi Goa Potte? Netijen julid. Pote artinya putih mungkin ya.
Eddy Fahmi
Kalo ada kesempatan maen ke madura lagi, coba sekalian hunting foto ke tambang kapur arosbaya. Bukit jaddih & arosbaya bisa dikunjungi sekaligus dalam sehari. Dan jangan lupa bawa lensa wide (apabila tersedia).