Raja Soto Lama H. Suradi Purwokerto, Soto dengan Sambal Kacang

Raja Soto Lama H. Suradi

Hal pertama yang membuat saya berminat mengikuti Juguran Blogger beberapa waktu lalu adalah ingin mengeksplor kuliner Purwokerto. Salah satunya mencicipi Raja Soto Lama H. Suradi, Soto dengan sambal kacang

Sebagai pengagum soto, lidah saya seperti tak terima ketika melihat kuah kuning bersanding mesra dengan mangkok berisi sambal yang notabene kw nya sambal pecel.

Soto pakai sambal kacang, yo opo rasane..?

Nah, sebingung itu saya. Bagi saya asli orang Surabaya, merasa aneh ketika mendapati kombinasi masakan dalam satu wadah secara bersamaan.

Soto ya, soto. Sambel kacang, berarti pecel. Tapi saya juga heran ketika mencicipi rujak soto khas Banyuwangi. Rasanya aneh, sensasinya enak.

Rodok piye gitu, sih, haha..

Kuliner Purwokerto Raja Soto Lama H. Suradi, Soto dengan Sambal Kacang

Selama 4 hari di Purwokerto, dalam catatan memori saya, rata-rata kuliner andalannya adalah soto.

Tiap ada spot kuliner, menu yang tertulis soto. Uniknya lagi, soto di Purwokerto ini menggunakan ketupat dengan toping beraneka macam. Warna kuahnya kuning dengan isi mangkok yang beragam.

Ketika melihat langsung proses njualin di Raja Soto Lama H. Suradi, saya terkesima. Masalahnya di dalam mangkok ada krupuk yang kemudian disiram kuah. Dalam hati saya berpikir, kenapa krupuknya gak ditaruh atas aja setelah kuah. Biar kata mlempem, basahnya gak nemen-nemen gitu lho, hehe

Akan tetapi saya cukup legowo melihat penampilan mangkok sebelum disiram kuah. Warna merah krupuk menciptakan keindahan sendiri dalam sebuah racikan soto.

Jadi dalam satu porsi kuliner Purwokerto Raja Soto Lama H. Suradi terdiri dari beberapa komposisi, pertama potongan ketupat, lalu cambah pendek, krupuk, daun bawang, baru kemudian potongan daging. Sebelum dihidangkan, mangkok soto disiram dulu dengan kuah soto.

Karena saya baru pertama kali menikmati, saya lantas mencari-cari jeruk nipis. Sudah kebiasaan saya kalau makan soto yang dicari pertama air perasan jeruk nipis, kecap, dan koya.

“Di sini tidak disediakan jeruk nipis, Mbak. Tapi kalau mbak menginginkannya, saya ambilkan dulu ke dapur” Kata Mbak Ika, pemilik usaha Raja Soto Lama H. Suradi.

Mbak Ika merupakan generasi ke 3 yang mengelola kuliner Soto Sokaraja. Dijelaskan pula bahwa resep yang digunakan pun resep keluarga sejak tahun 1970.

Meski tidak ada jeruk nipis, pengunjung diyakinkan agar menambahkan sambal kacang di mangkok. Ia meyakinkan rasanya pasti enak.

Sensasi Soto dengan Sambal Kacang khas Sokaraja Banyumas

Takut lidah saya tak bisa menerima perbedaan, sebelum menumpahkan sambal kacang ke mangkok, pertamanya saya cicipi dulu rasa sambalnya.

Enaak,rasanya kacang banget. Walaupun sama-sama dari kacang, sambal soto ini berbeda dengan sambal pecel yang biasa saya makan.

Untuk lebih meyakinkan indera perasa, saya incip dulu satu sendok kuah soto yang saya campur dengan sambal kacang.

Wuaah, ternyata enak!

Sensasinya tuh seperti makan soto, koyanya kacang tumbuk. Jatuhnya beda banget dengan Soto Lamongan dengan taburan bubuk koya.

Merasa keenakan, mulanya hanya menjatuhkan satu sendok sambal, akhirnya saya tambahkan jadi bersendok-sendok, haha..

Mbak Ika, generasi ke 3 penerus Raja Soto Lama H. Suradi Purwokerto

Ajibnya lagi, mangkok sambal itu sengaja disajikan di meja sehingga pengunjung bebas menambahkan sambal sesuai keinginan lidah.

Tenang saja, sambal kacangnya gak pedes, kok. Jika ingin pedas, di meja sudah disediakan bubuk cabe. Iyaaa, keriiing, haha..

Rasa kuahnya sedap. Setelah dicampur sambal kacang, warna kuningnya jadi keruh. Kuahnya beda banget dengan Soto Lamongan maupun Soto Madura. Itu karena Soto khas Sokaraja tidak menggunakan bumbu daun jeruk yang biasa menjadi khasnya mereka.

Saya patut bersyukur, dalam kesamaan nama, soto Indonesia itu sungguh unik dengan segala perbedaannya!

Menu dan Harga seporsi Kuliner Purwokerto Raja Soto Lama H. Suradi

Saat keadaan lapar sebenarnya saya lebih milih nasi ketimbang lontong. Alasannya klise, lontong tidak tahan lama di perut.

Tapi karena porsi default Soto Sokaraja menggunakan ketupat, apa boleh buat. Nyatanya setelah habis satu porsi, isi perut saya kesulitan mencari posisi wenak karena saking penuhnya yang masuk.

Bukan kenyang karena ketupat, namun potongan dagingnya menumpuk!

Kuliner Purwokerto Raja Soto Lama H. Suradi terdapat beberapa menu soto, antara lain Soto Daging Sapi, Soto Daging Ayam, Soto Sekengkel Urat, dan Soto Babat dan Iso. Dari sekian menu saya memesan soto daging campur.

Soto daging campur terdiri dari ketupat dan segala macam seperti yang saya sebutkan di atas ditambah dengan daging dan jeroan. Dan saya nggak sanggup menghabiskan karena dagingnya buanyak dengan potongan besar-besar. Padahal ketika itu saya dalam keadaan lapar parah.

Meskipun ketupat, yang membuat saya kenyang adalah pemilihan mangkoknya. Mangkok yang digunakan bukan mangkok mungil seperti Soto Kudus. Mungkin juga efek kenyang ini karena kebanyakan numpahin sambal kacangnya, hehe..

Untuk menikmati seporsi kuliner Purwokerto Raja Soto Lama H. Suradi, saya hanya membayar Rp. 18.000,-!

Selain soto ada menu lain seperti es durian, es dawet ayu, dan tape ketan. Melengkapi kenikmatan suhu Purwokerto siang hari yang hangat.

Kalau ada rejeki berkunjung ke Purwokerto, wajib kulineran di Raja Soto Lama H. Suradi.

Es Durian

Raja Soto Lama H. Suradi
Jalan Jend. Sutoyo no. 55, Sawangan, Purwokerto
Buka setiap hari jam 08.00 – 21.30
Restoran dilengkapi toilet, musholla, dan area berfoto.

You Might Also Like

3 Comments

  1. D Sukmana Adi

    wah cocok nih, rekomendasi kalau ke ujung jateng paling barat..

  2. Nina

    Apa rasanya seperti pecel dikasih kuah soto? Tp kyknya menggiurkan, apalagi liat krupuknya yg mblenyek2 gitu hahaha

  3. ainun

    makan soto plus disanding sama es durian siang-siang, mantappp poll mbak.

    esnya menggiurkan, baca ini jadi pengen keluar beli es hahaha

Leave a Reply