Katanya Blogger, Kok Lama Gak Update Blog? Hm, Kamu Nanyeaaa?
Jika melihat ke belakang, sepertinya tak percaya perjalanan ngeblog sudah sampai sejauh ini. Ibarat berada di atas gunung, mata ini bisa memandang dari kejauhan seperti apa medan yang selama ini dilalui. Tampaknya aja lurus, ternyata penuh kelokan tajam. Ada yang menanjak, di beberapa sudut bahkan terlihat turunan curam.
Meraih sesuatu butuh konsistensi. Ketika sedang berproses, tak perlu sibuk mengukur berapa jarak yang sudah ditempuh, berapa lama lagi tiba di lokasi. Kita hanya butuh menikmati suasana sambil mengikuti irama gerak kaki
Sejujurnya saya malu mengakui diri sebagai blogger. Sejak pertama membuat akun di kanal blogdetik tahun 2009 – 2010 semua serba kebetulan. Tak direncana, niatnya karena iseng aja.
Kok bisa bertahan sampai sekarang?
Nah, itu saya nggak tau, haha..
Ketika berinisiatif membuat blog, dalam hati semacam ada tanggung jawab moral yang harus dilaksanakan. Ada perasaan senang sekaligus bangga kala membaca komentar membangun terhadap karya yang terunggah di halaman website. “Ah, ternyata masih ada orang yang peduli padaku. Ternyata ada yang sukarela membaca tulisan gak penting yang jauh dari kata bagus”
Ketika Konsistensi Blogger Dipertanyakan
Teknologi Informasi yang berkembang pesat membuat orang sulit meraba dunia maya dan dunia nyata. Beragam konten yang tersaji di layar smartphone bebas dipilih dan dipilah. Sungguh, semua ini membuat kepala saya ikut puyeng
Bagaimana tidak, identitas Blogger jaman sekarang sudah mengalami pergeseran. Blogger yang dulunya hanya MENULIS, sekarang dipaksa untuk terampil menjadi seorang fotografer, videografer, sekaligus mampu menjadi copy writer.
Sementara di luar sana ada yang menggunakan istilah blogger untuk menunjuk pada pengguna media sosial tertentu.
Tidak perlu saya sebutkan nama sosmednya, teman-teman blogger sudah paham. Coba buka profil Instagram, di bawah foto ada tulisan Blog pribadi. Maksudnya apa, tuh?
Gak salah instagramer bermetamorfosis jadi blogger. Nah, kan, ngajak main tebak-tebakan, malah dikasih tau jawabannya, haha
Yang bikin saya lebih sedih, ada yang bilang kalau tren blogger sudah musnah. Duh, apa kabar tagihan domain dan hosting?
Profesi blogger adalah profesi bebas. Layaknya seniman, mereka dapat berkarya ketika ada ide. Padahal prakteknya nggak begitu juga. Ada ide, moodnya nggak ada, gak jadi tulisan. Ada mood, nggak ada ide, nggak nulis-nulis. Ada ide, ada mood, ada laptop, ada jari sehat, ternyata gak ada waktu. Udaah, gitu aja muter sampai menunggu Prabowo mengumumkan Capresnya, bhuahaha..
Tuh kan jadi curhat?!
Alasan Blogger Lama Tidak Update Blog
Seperti yang saya bilang tadi, blogger adalah pekerjaan bebas yang berbasis pada hobi. Namanya juga hobi ya, pasti ada kalanya lelah, kemudian nyebrang ke hobi yang lain.
Jangankan blogger, anaknya Pak Jokowi aja tahun 2019 ngaku sampai DETIK itu tidak ada yang mau berpolitik. Ndilalah tahun 2023, entah tepatnya jam berapa menit berapa, detik berapa, tiba-tiba diumumkan sebagai ketua partai. Lebih diluar nalar lagi, anak yang lain didatangi pamannya dibawakan oleh-oleh putusan MK peluang buat melenggang jadi cawapres. Sayang, yang begini-begini kok tidak ada partai yang melirik blogger meliput berita yang wow ini! Padahal kalau diulas Blogger, dapat bermacam POV. Blogger punya opini yang tidak dilakukan oleh jurnalis. Minimal gak ketiplek Press Release lah yaa
Mungkin ada blogger, tapi seringnya blogger yang terlibat politik itu abu-abu. Dulu pernah jagat perbloggeran heboh ada seseorang yang mengaku blogger dan diliput media besar mengeluarkan statement. Ternyata setelah ditelusuri nggak ada tuh alamat webnya.
Eh, kok jadi bahas politik, sih!
Jadi menurut saya ada beberapa alasan blogger tidak update:
1. Males
Dari sekian alasan, males sudah pasti masuk. Gak usah nunjuk orang lain, nunjuk hidung sendiri aja udah bener. Males memang sifat yang perlu dibenahi, tapi percayalah bagi blogger pemalas mereka sebenarnya orang hebat, canggih, dan super jenius
Nggak percaya? Blogger kalau dikasih tugas, nggak langsung dikerjakan. Briefnya disimpan dulu di dokumen. Boro-boro dibaca, didownload lalu disimpan itu sudah sangat keren. Nanti suatu ketika ada diskusi brief mereka akan meramaikan grup dengan pertanyaan yang sebenarnya sudah ada dalam brief. Nulisnya? nanti ajaaa kalau DL. Kalau bisa, DL jam 12 malam, jam 10 baru buka laptop. Super Jenius!
2. Tidak Ada Job-Joban
Berhenti ngatain blogger kalau webnya kayak etalase. Dikatain kayak apa, itu tidak membuat blogger berubah. Blogger juga punya pilihan, Lha wong ada yang enak kok milih sing ga enak.
Kehadiran job blogger semenyenangkan itu, hanya saja akhir-akhir ini banyak job-joban lari ke media sosial. Kasihan blog jarang dilirik brand. Karena sepi, otomatis stok etalase menipis. Gak ada bahan untuk diulas. Bisa sih ngulas yang lain, kalau nggak ada duitnya buat apa? *bukan saya, bukan saya*
3. Keasyikan Nonton Konten Video
Konten video memang menarik sih, ya. Apalagi aplikasi logo nada warna hitam yang kemarin viral karena fitur keranjangnya. Nggak cuma joget-joget, curhat sampai gosip paling update ada di sana. Anak X hanya bisa geleng-geleng.
Itu baru satu aplikasi, belum medsos grupnya Mbak Meta. Jangan lupakan juga serial drama-drama yang nontonnya begadang sampai Shubuh
4. Sibuk yang Beneran Sibuk
Hmm, maksud saya sibuk yang ini karena pekerjaan di kantor, ngurus rumah, dan lain-lain yang berhubungan dengan keseharian hingga tidak sempat membuka halaman word. Walau lagi-lagi masih sempat Berjam-jam baca komen di X, kepoin akun mantan, kepoin akunnya Ariel. Kecuali saya. *masa sih?*
Saya sibuk apa? Sibuk main game di marketplace oranye! Biasa berkebun, siram-siram tanaman, hehe
5. Belum Menemukan Judul dan Kata pertama
Dari sekian jawaban, ini yang paling serius. Meski sudah ngeblog lama, saya belum bisa menulis kalau belum menemukan judul dan kata pertama. Ketika menulis, saya tidak pernah membuat outline atau teknik penulisan ala penulis buku, kunci saya cuma dua itu.
Saya sudah mencoba keluar zona nyaman dengan memaksa isi kepala menulis dengan cara yang lain, nyatanya berjam-jam halaman saya tetap bersih, padahal ide konsep dan alur cerita sudah ada.
Jangan Sampai Menyesal Gara-gara Blog Jarang Update
Kesimpulannya, dalam dunia blogging tidak ada aturan baku yang harus ditaati. Manfaatkan kegemaran menulis dengan cara yang positif dan bertanggung jawab. Kalaupun ada hal sulit yang dihadapi blogger, pasti ada cara mengatasinya
Tidak masalah teman-teman tidak sempat update blog karena kesibukan atau hal lain, tetapi upayakan untuk selalu konsisten, baik ketika ada job maupun tidak ada job. Oya, jangan lupa ada pihak lain yang memantau perkembangan dan kualitas blog kita, lho, seperti trafik, Domain Authority, Spam Score, SEO, dan lain-lain untuk dimanfaatkan sebagai acuan penilaian tawaran kerjasama.
Percayalah dari ratusan juta orang Indonesia, jumlah blogger hanya sepersekian persennya. Artinya blogger adalah orang spesial yang memiliki kematangan berpikir sekaligus kemampuan dalam menuangkan isi kepala ke dalam deretan huruf
Jangan sampai rasa sedih dan kecewa menghantui kala grup SMSC membutuhkan blogger dengan kriteria tertentu dan ternyata web-mu tidak terdongkrak hanya karena lama tak update. Pesan saya buat para koordinator job blogger, mbok yao hilangkan kriteria usia, tua-tua begini, jiwa kami masih muda, loh! Masih ada filter untuk membuat wajah kami setara usia 14 tahun! *Awas, jangan dibalik angkanya*
Swastikha
Males adalah kunci utama, mangkraknya blog ini. Termasuk saya sih 😂