-
Bu TV
Kemarin saya ketemu Bu TV. Bu TV, Begitu saya memaanggil. Sebutan Bu TV tidak ada keterkaitan inisial namanya. Sebutan itu juga tidak ada hubungannya dengan pemilik banyak TV, lebih-lebih pemilik stasiun TV. Tapi saya menyebut begitu karena Bu TV adalah petugas yang menarik pajak TV zaman saya belum sekolah dulu. Waktu saya kecil, saya sering melihat Bu TV mengetuk dari satu rumah ke rumah yang lain setiap sore di awal-awal bulan. Memakai bawahan coklat tua serta atasan coklat terang dengan lambang TVRI, Bu TV telaten memasuki rumah tetangga. Ada yang ramah mempersilahkan Bu TV masuk tapi ada juga yang menutup pintu sebagai penolakan halus. Salah satunya rumah saya yang masuk…
-
Fenomena novel difilmkan
Kalau diperhatikan fenomena novel di filmkan sedang in. banyak film Indonesa diadaptasi dari novel dalam negeri. Entah karena cerita novel lebih menjual atau sekedar ingin mendompleng judul novel yang sudah best seller sehingga nantinya promosi film itu lebih gampang diterima oleh masyarakat. Dan itu sebuah ide yang bagus supaya keberadaan penulis di Indonesia lebih di kenal dan dihargai oleh masyarakat, disamping untuk menggugah kembali semangat mereka akan kebiasaan membaca, lebih-lebih menulis. Walau sebenarnya saya lebih suka kalau novel yang difilmkan itu memang benar-benar sastra yang apik sehingga sebagai apresiasianya novel-novel itu layak didokumentasikan. Terus terang, seandainya tidak ada penggagas memfilmkan cerita di novel, niscaya film-film kita akan terus berputar disekitaran…
-
Dermulen itu Tornado
Dulu, setiap libur panjang sekolah, di Lapangan Bratang, dekat rumah saya selalu kedatangan tamu. Tamu ini sangat istimewa dan paling ditunggu-tunggu anak-anak sekolah. Tamu spesial itu adalah Pasar Malam. Biasanya penyelenggaraan Pasar Malam ini diadakan sebulan penuh atau hingga masa libur berakhir, dari jam 6 sampai jam 9 malam. Walaupun hanya buka selama 3 jam, tapi suasananya sangat ramai. Semua orang berwajah ceria tak terkecuali anak-anak. Di pasar malam itu ada macam-macam mainan. Seperti kuda-kudaan, mobil-mobilan, kereta kelinci, rumah hantu, tong gembong, ombak air dan dermulen (Entah siapa yang mulai, tiba-tiba saja ada yang menyebut kalau ombak air itu sama dengan dermulen. Padahal saya browsing di googleimage, munculnya seperti bianglala…
-
Menjadi Kondektur
Tadi pagi iseng-iseng saya buka-buka lemari buku. Disana saya menemukan sebuah buku kenangan saat SMK dulu. Sebetulnya sih bukan buku beneran hanya berupa lembaran fotokopian yang saya kumpulkan jadi lembaran buku. Ceritanya dulu itu saat kelas 3 SMK saya ingin membuat sebuah buku kenangan untuk teman-teman sekelas. Karena sekolah tidak mencetak buku kenangan akhirnya saya berinisiatif menyusun sendiri dengan meminta teman-teman sekelas membuat semacam biodata pribadi masing-masing pada selembar kertas HVS. Dengan selembar HVS itu mereka boleh menulis apa saja seperti puisi, pantun, gambar atau apapun asal unik dan kreatif serta foto mereka. Kumpulan-kumpulan HVS itu saya fotokopi lalu saya bagikan kepada mereka. Tidak mudah saat itu menyuruh mereka membuat…