Investasi bagi Ibu Rumah Tangga Yang Kesulitan Menabung
Bisa dibilang saya termasuk orang yang terlambat melakukan investasi. Dulu setelah menikah, yang ada di pikiran saya hanya senang-senang. Ada uang beli baju, belanja ke Mall. Giliran nggak ada duit, jual cincin nikah! Haha..
Duh, kalau ingat cincin nikah saya jadi sedih. Penyesalan terbesar saya karena hasil jual cincin itu buat ngelunasi kartu kredit! Kalau buat bayar DP rumah sih tak masalah ya, larinya jelas ke mana. Tapi ini buat hal-hal yang nggak jelas, lho.
Padahal Ibu saya berulang kali bilang agar selalu menyisihkan uang untuk kemudian dirupakan emas. Tujuannya supaya sewaktu-waktu saat butuh bisa dijual kembali. Saat itu saya terlalu percaya diri bahwa uang gaji saya dan suami pasti bisa menutupi kebutuhan hidup.
Betul, kebutuhan hidup terpenuhi. Tapi saya lupa akan satu hal, bahwa perjalanan hidup tidak selalu mulus, entah di bagian mana, pasti ada jebakan Betmen-nya. Di situlah saya merasa sadar bahwa prinsip hidup saya keliru.
Investasi bagi Ibu Rumah Tangga Yang Kesulitan Menabung
Hingga suatu ketika saya memiliki uang 3 juta. Uang ini hasil nabung di arisan PKK selama 2 tahun. Daripada uang ini ngendap di tabungan, saya mengikuti saran Ibuk dengan menjadikannya perhiasan emas.
Anehnya, begitu kalung emas sudah di tangan, hati saya tidak sebahagia saat menggenggam uang tunai. Pulang dari toko emas merasa hampa. Nominal tabungan yang tadinya bisa dipakai untuk senang-senang, kini tinggal seonggok untaian kalung yang tak lama kemudian saya masukkan ke dalam lemari. Sejak dulu saya memang tidak senang pakai mas-masan, dan perhiasan itu saya beli karena terpaksa.
Investasi memang harus dipaksa, begitulah kenyataan yang saya rasakan sekarang. Emas yang dulu saya beli, yang masih tersimpan rapi di lemari, ternyata nilainya kian berharga. Itu yang terjadi saat ini.
Waspada, Perjalanan Hidup menyimpan Jebakan Betmen
Kita tidak tau apa yang terjadi dalam hidup. Tiba-tiba saja Ibu saya harus opname karena gejala stroke dan harus dirawat di Rumah Sakit. Pilihannya pasien umum sebab saat itu kami belum memiliki BPJS. Lebih tepatnya belum tertarik mendaftar. Tapi akhirnya bikin juga setelah direkomen perawat dan dokter RS agar kami tidak berat bayar tagihan jika sewaktu-waktu kontrol.
Alhamdulillah berkat uang simpanan, saya tak perlu memikirkan uang tagihan Rumah Sakit. Tidak juga bingung nyari utang-utangan. Investasi membantu saya mengatasi jebakan Betmen yang tiba-tiba muncul.
Investasi sekarang, jangan tunggu nanti!
Seperti yang saya alami, menyisihkan uang tak semudah memasukkan uang ke dalam celengan dengan gembok emas. Layaknya memberi, investasi kudu ikhlas.
Bagi Ibu Rumah Tangga yang kesulitan menabung, saya akan menuliskan beberapa trik investasi agar berguna bagi masa depan.
Nabung di PKK
Tiap PKK pasti beda lah ya manajemennya. Saya contohkan di PKK RT saya yakni dengan mengadakan tabungan rutin setiap bulan yang nominalnya bersifat tetap. Jadi kalau di awal nabung 50 ribu, tiap bulan harus setor 50 ribu sampai masa arisan selesai.
Macam koperasi gitu. Selain bayar arisan, ada juga tabungan sukarela. Tapi sifatnya gak wajib. Gak nabung juga nggak papa.
Uang tabungan yang terkumpul diputar dengan meminjamkan anggota yang butuh dengan cicilan 3 bulan lunas. Tentu saja ada uang jasa 10% yang kemudian dibagikan kembali kepada semua anggota di akhir musim arisan.
Meskipun nominalnya tidak besar, hasilnya lumayan juga lho. Setidaknya saya bisa simpan-simpan uang sisa belanja, hehe
Investasi Emas
Investasi ini sedang marak seiring harga emas yang merangkak naik. Kalau lihat harganya, bawaannya pingin jual-jualin emas, haha.. Tapi takut malah nggak bisa beli lagi.
Jika merasa beli emas terlalu berat, Ibu-Ibu bisa lho memanfaatkan fitur nabung emas di Pegadaian atau Marketplace seperti Nabung Emas di Tokopedia. Murah, berapapun nominalnya bisa ditabungkan ke dalam saldo emas.
Setelah nominalnya terkumpul sekian gram, tabungan emas itu bisa dicetak fisik atau diambil tunai. Seandainya di tengah-tengah nabung ada kebutuhan mendesak, uang itu bisa juga ditarik ke rekening.
Deposito
Investasi deposito sudah dikenal orang sejak dulu. Yaitu menyimpan uang ke sebuah bank dengan durasi tertentu. Biasanya antara 3, 6, 12, dan 24 bulan. Selama rentang itu kita tidak bisa mengambil tabungan. Kalaupun maksa ambil, akan dikenakan pinalti.
Beberapa kali saya inves deposito juga. Ambilnya yang gak lama-lama, saya pakai durasi 1 bulan melalui Save It-nya Jenius. Setelah sebulan cair, saya masukkan lagi. Begitu terus supaya uangnya gak kepakai untuk hal-hal yang berpotensi pingin beli-beli.
Nabung di Bank
Nabung di bank sudah lumrah dilakukan orang, tujuannya supaya tidak boros. Kalau uang tersimpan di rekening ibu rumah tangga pasti mikir-mikir untuk narik, soalnya males pergi ke mesin ATM.
Akan tetapi sekarang lagi habit orang belanja pakai uang digital sehingga mau nggak mau harus semangat menebalkan saldo. Kalau saya udah merasa keren gitu kalau ke mana-mana pegang kartu ATM walaupun dompet kosong melompong, hehe
Sementara itu kamu bisa memilih investasi jangka pendek yang menguntungkan di pasar modal, misalnya dengan menabung produk keuangan reksadana yang sekarang sedang marak. Setoran nominalnya bisa disesuaikan dengan kemampuan dengan tingkat pengembalian modalnya yang lumayan besar. Dan juga tingkat resikonya bisa diminimalisir.
Pada prinsipnya, investasi merupakan cara menyisihkan uang yang tidak terpakai agar dapat dimanfaatkan pada suatu hari nanti. Nggak perlu nominal besar, kecil-kecil asalkan rutin lama-lama kumpul jadi banyak. Cara mudahnya dengan mengumpulkan sisa-sisa uang belanja harian.
Paling efisien yang bisa dilakukan adalah menahan diri tidak jajan sembarangan! Jadi ketika di rumah masih ada nasi dan sayur, tahan diri nggak beli bakso, tahu tek, gado-gado, dll. Dan kalaupun pingin banget beli, beli aja, tapi diatur bagaimana cara agar nasi dan sayur di rumah tidak meninggalkan sisa. Jika beli martabak 2 hari sekali, sekarang dibikin seminggu 2 kali.
Trik lainnya sih paling kurangi jalan ke Mall. Biarpun nggak beli, tarif parkir Mall lumayan juga lho. Belum bensinnya..
Jadi Ibu-Ibu, Investasi bagi Ibu Rumah Tangga Yang Kesulitan Menabung bukan mengajari pelit, ya. Tapi mengajak para istri memanfaatkan uang sisa sebaik mungkin agar bermanfaat untuk masa depan 😊
Nining
akutu suka diam-dima nyimpan duit sisa belanja, trus kepake pas urgent. Papabear kadang bingung duit dari mana, kujawab “Ini loh aku punya dompet Doraemon” wkwkwkwk
Reyne Raea
syamah huhuhu
Reyne Raea
Yang manajemen keuangan parah mendekaaatt hahaha.
Saya dong, selalu kesulitan investasi, selain kebanyakan mikir, terus saya lebih milih nabung dong.
Yang ujung-ujungnya kepake lagi 😀
Bahkan duit dari ngeblog ya kepake juga, sungguh hal yang harus saya ajarin ke anak tuh manajemen keuangan, biar nggak kayak mamakeh ini, parah banget kalau ngomongin duit.
Padahal ya kakak saya sering ngajarin, diajarin beli emas, trus disimpan, juga pakai asuransi.
Sayanya juga kali ya yang boros atau memang nggak onok atau belom onok duwit lebih hahaha.
Tapi saya suka baca-baca tulisan gini, biasanya besok saya semangat, meski semangatnya baru nabung doang, belum semangat investasi, hahaha
Dekcrayon tata
Setelah baca ini, jadi gak semangat jajan skincare atau kuliner. Berasa hidupku unfaedah selama ini. Hikz
Semoga niat nabung gak kendor lagi
Tatit
Sama mbak suka nabung emas. Kalau utk hal mendesak pakai celengan.Belum pernah bikin deposito.Semoga suatu saat bisa punya deposito.
Rahmah
Jadi bahan masukan buat saya yang kadang sisa uangnya entah kemana apalagi kalau duit 100K dibelanjakan sudah bingung kembaliannya kok habis
Saya coba di Jenius ah. Siapa tahu beneran bisa bantu.