Majalah Indonesia dan bundling bonus
Tema LBI 2014 pekan ini adalah tentang majalah Indonesia.
Hmm.. agak sulit mengingat-ingat majalah Indonesia apa aja yang pernah saya baca. Soalnya sejak dulu saya belum pernah langganan majalah. Kecuali pas pengin aja baru beli eceran.
Sejak dulu kesukaan saya selalu berubah-ubah. Tergantung moodnya. Jika sedang ingin membaca cerpen saya beli majalah Anita Cemerlang. Jika sedang ingin membaca seputar wanita, kecantikan dan mode saya beli Femina atau Kartini. Jika sedang mencari tau seputar komputer saya beli majalah Chip atau Info Komputer. Dan jika sedang kangen sama cerita anak ya saya beli majalah Bobo.
Alasan lainnya saya ingin membeli majalah adalah demi mengejar bonusnya.
Akhir-akhir ini setiap ke kios koran saya sering melihat majalah Indonesia dibundling produk tertentu. Bonusnya macam-macam, ada sample obat jerawat, goodie bag, tas, dompet, tas kosmetik dan lain-lain. Kadang-kadang malah bonusnya lebih mahal dari harga majalah itu sendiri.
Saya jadi ingat ketika mudik ke Jakarta beberapa tahun lalu. Pas belanja di Tip-top Supermarket saya menemukan kios yang menjual majalah dengan bonus novel. Agak lupa nama majalahnya, kalau tidak salah Kartini. Dan bonusnya novel Air Mata Kasih Taufiqurrahman Al-Azizy. Tanpa melihat artikel apa yang menarik di majalah itu saya langsung bawa pulang setelah bayar dua puluh ribu.
Sesampainya dirumah bukan majalah dulu yang saya baca tapi bonus novelnya. Maklum pada masa itu sedang ngetrendnya novel berbasis Islami, siapa lagi kalau bukan novelnya Habiburrahman el Shirazy, Ayat-ayat Cinta. Dan saya termasuk orang yang tergila-gila dengan novel itu.
Lain lagi ketika membeli sebuah majalah wanita, bonus yang dikasih buku kumpulan cerpen. Wih senengnya minta ampun.
Zaman dulu jarang-jarang ada majalah yang berani ngasih bonus keren dipaket pembeliannya. Paling-paling pin-up, minibook, poster, resep masakan, pola pakaian (yang sering ngasih bonus ini biasanya majalah Kartini, tapi yang versi jadul. Sekarang Kartini sudah jarang ngasih bonus ini). Entah mengapa baru-baru ini aja bonus majalahnya lumayan. Mungkin saja titipan sponsor atau bisa jadi supaya majalahnya laku keras. Sangat masuk akal kalau penjualan majalah tak selaku tabloid dan koran. Sebab harga majalah terlalu mahal dibanding tabloid. Walau begitu, sebenarnya saya suka membeli majalah ketimbang tabloid.
Kelebihan yang dimiliki sebuah majalah antara lain tampilannya lebih meyakinkan, penyimpanannya mudah, bagus buat dikoleksi dan yang paling penting tidak mudah sobek. Begitupula dengan isi majalahnya, lebih kompleks dan beragam. Wajar jika harga yang ditawarkan lebih mahal.
Nah, kalau teman-teman suka baca majalah Indonesia apa?