-
DBLOGGER, Komunitas belajarku
Mbak Anny, Kak Julie, Melly, Kang MT.. Mereka adalah nama-nama yang saya kenal di awal memiliki blog. Nama-nama yang mempunyai persamaan platform dan telah mengajari banyak hal. DBLOGGER Community nama komunitasnya. Komunitas yang awalnya dibentuk untuk menyatukan blogger berplatform blogdetik. Seiring waktu berjalan dblogger Community melebarkan sayapnya dan membaur dengan blogger yang tidak berplatform blogdetik. Suatu peningkatan yang patut diacungi jempol.. Banyak cerita dan kenangan selama bergabung menjadi anggota dblogger. Cerita dan kenangan manis yang teramat pahit untuk dilupakan. Di tahun 2010, tahun awal saya ngeblog, dblogger lah yang menjadi tempat belajar saya. Disana banyak diajarkan hal-hal dan diskusi menarik seputar dunia blogging. Ibarat murid, dblogger adalah sekolah ngeblog saya.…
-
Jika Blogger menulis review politik
Saya suka heran kenapa ya tiap kali buka Facebook kok sering muncul foto Pak Menteri yang lagi nyapres. Gak hanya sekali lho tapi berkali-kali, bahkan sekali scroll munculnya bisa 2 sampai 3 kali. Isinya tau sendiri lah pasti ngajak supaya saya bergabung ke fanspage nya dia. Begitupun di twitter masih juga menemukan foto Pak Menteri ini. Pokoknya setiap buka internet foto Bapak satu itu selalu muncul dimana-mana. Kenapa tagline nya gak diubah aja menjadi Dimana ada kamu, disitu ada saya 😀 Fenomena seperti ini memang wajar sebab internet sudah menjadi media promosi yang paling ajib. Terlebih tahun ini kan tahun politik, tahun seorang calon berlomba-lomba mendapat suara sebanyak-banyaknya. Tak hanya…
-
Tragedi Asinan Bogor
5 Tahun lalu.. Seumur-umur saya belum pernah makan asinan. Konon kata yang pernah makan rasanya asam-asam segar. Sebagai penyuka rasa rujak-rujakan saya jadi penasaran seperti apa rasa makanan yang bernama asinan ini. Sampai suatu ketika saya datang ke Bogor. Tiba di Stasiun saya langsung disambut penjual asinan dengan rombong yang mangkal berjajar di bagian luar. Di dalam rombong asinan terdapat buah-buahan dan sayuran yang ditata sedemikian rupa dengan kuah yang ditaruh di wadah tembus pandang. Saya pikir itu rombong penjual rujak ternyata Mas Aldi bilang itu rombong jual asinan. Dengar kata asinan saya langsung nelan ludah. “Hmm.. kayaknya enak nih siang-siang panas begini makan sesuatu yang asam-asam seger”. Ditambah lihat…