Huffington, blog politik rame pengunjung

Setau saya blog politik temanya sangat berat. Artikel-artikel yang diposting biasanya berisi tulisan yang sulit dimengerti orang awam. Namun diantara 10 blog populer menurut Technorati yang memiliki penghasilan luar biasa saya menemukan 1 blog yang temanya politik dan ramai pengunjung.

Namanya Blog Huffington

Tampilan Blog Huffington
Tampilan Blog Huffington

Ketika mendarat di blog Huffington saya langsung dibuat linglung. Pasalnya navigasi halamannya banyak banget. Saya hitung ada 11 biji! Selain Front Page, navigasi lainnya ada Politics, Business, Media, Green, Tech, Arts, Travel, Women, Religion, Huffpost Live, dan AllSections. Belum ditiap navigasi ada drop downnya. Oke.. anggap saja blog ini semacam blog gado-gado, ups!

Yaa.. kurang lebih samalah dengan blog saya ini. Blog gado-gado yang tak memiliki niche khusus. Hanya saja perbedaannya terletak dari tulisan per kategorinya. Kalau Huffington tiap tulisannya sesuai dengan navigasinya, sedangkan blog saya tergantung tema kontesnya haha.. makanya tema blog saya ini nggak kesana nggak kemari 😀

Sayangnya diblog Huffington saya tidak menemukan halaman aboutnya. Lagi-lagi sama dengan blog saya, halaman aboutnya masih kosong haha..

Tapi-tapi dibagian headernya Huffington terdapat kata-kata: The World Post a Partnership of The Huffington Post and Berggruen Institute on Governance yang saya indikasi kalau blog ini bukan blog personal.

Mengenai tulisan.. terus terang saya katakan tulisan dia lebih baik dan berkualitas. Gaya bahasa yang digunakan menggunakan bahasa jurnalis walau tetap memegang kesan sederhana dan mudah dimengerti. Sementara blog saya sama sekali jauh dari bahasa jurnalis. Sebenarnya saya ingin sih mempelajari tulisan berbahasa jurnalis namun kembali lagi bahwa, ini menurut pandangan saya lho ya.. sekali lagi pandangan saya.. orang Indonesia tidak begitu suka membaca tulisan blog yang isinya padat. Berkunjung sih berkunjung, tapi sengaja tidak meninggalkan komentar. Saya juga tidak alasannya apa, mungkin saja malas membaca, atau bisa juga bingung mau komentar apa 😀

Untuk template, saya boleh berbangga hati template saya lebih bagus hihi.. setidaknya ketika orang berkunjung diblog saya, mereka tidak kebingungan mencari artikel postingan terbaru. Sedangkan di Huffington mungkin karena templatenya menggunakan template koran dimana halaman pertamanya terdapat foto dan potongan artikel sehingga jika ingin membaca selengkapnya bisa mengklik judul yang diinginkan. Dan kembali lagi halaman seperti itu sangat membuat bingung pembaca. Contohnya saya sendiri ketika membaca di salah satu artikelnya. Usai membaca saya klik halaman Home supaya kembali ke menu awal. Nyatanya ketika saya ingin membaca halaman yang tadi saya buka, saya tidak menemukannya lagi. Padahal artikel yang saya baca adalah postingan tanggal 18 Maret 2013.

Tampilan halaman blog Huffington
Tampilan halaman blog Huffington
Tampilan Blog saya yang postingannya urut tanggal dari atas ke bawah. Foto aka tampak jika judulnya diklik
Tampilan Blog saya yang postingannya urut tanggal dari atas ke bawah. Foto aka tampak jika judulnya diklik

Untuk tampilan gambar yang digunakan saya pikir ada yang hasil jepretan sendiri dan ada juga milik google. Saya tidak berani berspekulasi sebab memang ada beberapa foto yang gambarnya sudah umum digunakan orang seperti foto Obama dan foto Vladimir Putin. Tapi jangan salah juga disana ada tampilan foto bagus yang settinganya ditampilkan lengkap mulai jenis kamera, ISO, segitiga exposurenya. Namun saya pikir gambar yang digunakan di setiap artikelnya hanya sebagai tampilan luarnya saja, sebab disetiap berita sama sekali tidak ada gambar yang nampak.

Perbedaan yang sangat menonjol antara blog saya dan blog Huffington adalah jumlah komentar! Meskipun blog umum dan politik tapi sungguh sensasional, jumlak komentarnya diatas angka 200 semua!

Disinilah saya harus belajar banyak dari blog Huffington. Secara detail saya ikuti mengapa blog Huffington ini disebut blog ‘mahal’ mungkin karena dari segi gaya bahasa yang sederhana dan mudah mengerti. Tidak bertele-tele dan tepat sasaran. Meskipun artikel yang ditulis lumayan panjang tapi kesemua kalimatnya berbobot tapi ringan dibaca sehingga pembaca tidak dibuat harap-harap cemas bagaimana endingnya.

3 Kategori untuk Didno76

Selama wira-wiri di jagat perbloggeran baru tau kalau Kang Didno memiliki blog lain selain taktiktek.blogdetik.com. Setiap kali blogwalking Kang Didno selalu menggunakan alamat blog yang di blogdetik. Sehingga ketika saya mendapat mention dari Kang Didno yang berisi ajakan berpartisipasi Giveaway blog didno76.com saya jadi heran dan secara otomatis bergumam:

“Lho, Kang Didno punya blog baru?”

Setelah baca-baca ternyata blog didno76 bukanlah blog baru. Malahan pada 24 Maret nanti blog ini akan merayakan ulang tahun yang ke 5 tahun. Wow.. berarti selama ini saya ketinggalan informasi dong. Dan itu artinya blog ini hadir setahun lebih tua dari blog saya yang di blogdetik.

Ketika pertama kali mengunjungi blog didno76 saya langsung tertarik dengan tampilannya yang sederhana namun elegan.  Berwarna dasar putih dan sedikit sekali terdapat sentuhan warna membuat blog ini tampak nikmat dipandang. Judul headernya yang bertuliskan “Media Informasi dan Teknologi” sama sekali tak menampakkan bahwa ini adalah sebuah halaman blog. Saya pikir malah halaman website sebuah perusahaan elektronik sebab disana artikel-artikel yang disajikan melulu berisi informasi teknologi. Terlebih disamping kanannya terdapat banner toko online yang kebetulan saja dipenuhi gambar produk elektronik sehingga makin membuat komplit blog ber-niche IT ini.

Untitled1

Kalau saya perhatikan Kang Didno sengaja menggunakan blog ini sebagai blog pendulang ulang. Lihat saja widget advertisement yang dipasang ditambah dengan sub halaman pasang iklan yang menunjukkan kelebihan apa saja yang dimiliki blog ramah pandangan ini.

Dalam halaman itu tertulis bahwa pengunjung blog didno76 dalam sehari didatangi pengunjung sebanyak 5.000 – 18.000 yang terdiri dari ragam usia baik pria maupun wanita. Menurut saya wajar jika pengunjungnya bisa sebanyak itu sebab blog dengan niche IT memang sering dijadikan jujugan pengunjung yang ingin mengais informasi seputar gadget dan teknologi terbaru.

Kita tau saat ini masa teknologi sedang berjaya dimana banyak orang haus akan informasi teknologi dan kebanyakan mereka  berlomba mendapatkan informasi mengenai seluk beluk dunia IT baik hardware maupun software. Ditambah lagi tingginya jumlah netizen yang meningkat tajam membuat siapa saja ingin selalu mengupdate perkembangan dunia digital.

Seperti yang bisa kita lihat jika berkunjung ke blog didno76 artikel populernya tak jauh-jauh dari seputaran informasi gadget dan aplikasi sosial media. Dari 10 artikel terpopuler, 5 diantaranya mengenai perkembangan aplikasi sosial media, 3 diantaranya mengenai perkembangan smartphone, 1 artikel berisi fitur tersembunyi dari Google, dan 1 artikel lagi yang tidak ada hubungannya dengan internet yaitu artikel berjudul 10 pesawat tempur tercepat yang pernah dibuat.

10 Artikel Populer
10 Artikel Populer

Dari kesepuluh artikel populer tersebut bisa saya simpulkan bahwa dunia informasi digital sedang menjadi trend masyarakat. Dan setiap apapun yang berbau kecanggihan teknologi pasti langsung dilirik.

Kesimpulan saya juga makin teryakini dengan banyaknya jumlah pengikut yang bergabung di Fanspage Media Informasi dan Teknologi. Tak tanggung-tanggung sebanyak 2.341 orang telah menjadi bagian dalam Fanspage ini. Sedang sebanyak 640 orang telah menjadi member blog Media Informasi dan Teknologi. Itu artinya banyak orang yang membutuhkan informasi seputar teknologi.

Secara keseluruhan tampilan blog ini sudah sangat lengkap. Di bagian navigasi sudah terdapat 6 pilihan diantaranya; Home, Informasi, Teknologi, Prestasi, Pasang Iklan, dan Kontak Kami. Dari ke 6 navigasi tersebut ada 2 kategori yang sudah sesuai dengan niche IT yaitu Informasi dan Teknologi. Namun menurut saya 2 kategori itu rasanya tidak cukup menampung seluruh artikel yang sudah diposting. Pengkategoriannya masih terlalu umum dan itu membuat pengunjung susah untuk membaca artikel yang dibutuhkan.

Untitled2

Lalu Kategori apa lagi yang sebaiknya ditambah diblog Didno76?

Sebagai salah satu pengunjung blog Didno76 saya menyarankan agar kategorinya bisa ditambah beberapa. Penambahannya bisa 2 – 3 kategori agar blog ini semakin mantap sebagai media informasi dan teknologi. Antara lain seperti dibawah ini:

1.       Kategori Tutorial Teknologi

Dalam banyak kasus teknologi selain pengetahuan informasi, pengguna internet juga membutuhkan tutorial-tutorial khusus mengenai teknologi terbaru. Seperti misalnya artikel Cara Download Video Youtube ke Tablet Android yang sudah pernah diposting di blog didno76 dan sukses menjadikannya sebagai salah satu artikel terpopuler. Itu sudah menjadi salah satu contoh bahwa artikel seperti ini sedang banyak dibutuhkan orang.

Sebelumnya artikel ini dimasukkan dalam kelompok informasi namun alangkah baiknya jika tutorial dibuatkan kategoti sendiri agar pengunjung dapat dengan mudah mencari sesuatu yang dirasa butuh. Kategori ini juga bisa diisi tentang tutorial membuat/mempercantik weblog.

2.       Review produk elektronik

Review produk dewasa ini semakin dibutuhkan orang banyak. Tentunya selain spesifikasi lengkap pembaca blog juga membutuhkan alasan penting apa agar konsumen tertarik membeli produk yang diinginkannya. Dari informasi tersebut sedikit banyak calon konsumen tau kelebihan dan kekurangan produk yang akan dibeli tersebut sehingga mereka menjadi semakin yakin dan mantap untuk membeli.

3.        Tips dan Trik Teknologi

Kang Didno kan seorang guru. Agar tidak menghilangkan esensi seorang pendidik saran saya Kang Didno membuat Kategori Tips dan Trik Teknologi. Hal ini sebagai langkah pengawasan terhadap anak agar selalu berhati-hati memanfaatkan kecanggihan teknologi dan internet. Sudah banyak sekali kasus penyalahgunaan internet terhadap anak dan sebagai seorang pendidik disekolah tak ada salahnya jika Kang Didno juga menerapkannya di media blog.

Dalam kategori ini Kang Didno bisa mengisi artikel semacam tips seperti: Tips aman bersosial media, Bijak memilih tontonan untuk anak, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk trik-triknya Kang Didno bisa mengisinya dengan Sukses menaklukkan flappy bird atau bisa yang lainnya.

Jika 3 kategori ini ditambah navigasinya menjadi; Home, Informasi, Teknologi, Tutorial , Review, Tips dan Trik , Prestasi, Pasang Iklan, dan Kontak Kami

9 Kategori!

Agaknya terlalu banyak untuk sebuah navigasi, ya. Soalnya terlalu banyak navigasi juga tidak bagus untuk tampilan sebuah blog yang akhirnya membuat bingung pembaca. Usul lagi dari saya bagaimana jika Kategori Pasang Iklan dan Kontak Kami dijadikan satu saja. Dibagian kanan sidebar, Kang Didno kan sudah memasang badge Dukung di Facebook dan Follow My Twitter jadi navigasi Kontak Kami tentu saja bisa dihilangkan sehingga jumlah kategorinya menjadi 8.

Dukung Facebook dan Follow Twitter di bagian kanan sidebar. Saya sudah ambil bagian disana :D
Dukung Facebook dan Follow Twitter di bagian kanan sidebar. Saya sudah ambil bagian disana 😀
Dropdown Kontak Kami di bagian bawah header
Dropdown Kontak Kami di bagian bawah header

Kurang lebih tambahan kategori inilah yang bisa saya berikan sebagai masukan untuk blog Didno76 agar kedepannya blog ini lebih bermanfaat kepada banyak orang. Saya doakan sukses selalu untuk Kang Didno bersama Didno76 nya dan semoga ditahun-tahun mendatang ada ucapan selamat Ulang Tahun lagi yang ke 6, 7, 8 dan seterusnya, Amiin

Ingin selalu bersama mereka

Sejak memulai ngeblog 4 tahun lalu saya tak pernah berpikir akan mengalami banyak perubahan hidup dikedepannya. Kegiatan yang berawal dari iseng-iseng yang sekedar ingin mengaplikasikan pola pikir dalam bentuk tulisan ternyata membawa banyak pengetahuan, pengalaman serta hal-hal yang mengesankan.

Kegiatan ngeblog yang kala itu saya gunakan sebagai hobi sampingan, kini berubah menjadi pekerjaan utama. Coretan-coretan yang dulu mengesankan begitu labil pelan-pelan menemukan karakter aslinya. Dari sana saya mendapatkan pelajaran penting bahwa merangkai huruf dan kata itu ternyata tidak mudah. Diperlukan kebiasaan dan latihan yang terus menerus.

Selama 4 tahun menjalani karier menjadi blogger banyak suka duka yang saya rasakan. Namun itu bukan kendala besar sebab saya menjalaninya dengan senang. Tanpa tekanan dan paksaan. Dan kebebasan berekspresilah yang menempa saya hingga tetap bertahan bergelut dalam dunia blogger.

Satu kebanggan yang tak bisa diungkapkan dengan bahasa adalah dukungan dari teman-teman blogger yang hingga sekarang tak ada putus-putusnya menjalin silaturrahmi antara satu sama lain walau hanya berupa satu kalimat yang terangkum dalam kotak komentar ajaib. Karena dari kotak ajaib itulah sebab pertemanan kita bermula.

Kini blogger telah berkembang. Efek interaksi tulisan telah membawa mereka menemukan passion masing-masing. Meski begitu perbedan passion tetap menyatukan mereka dalam kebersamaan visi dan misi. Dan inilah motivasi terbesar saya mengapa hingga saat ini menekuni aktivitas blogging, adalah karena ingin selalu bersama mereka.

1959888_510739305714357_1418082948_n

 

1622648_269014956607364_568713867_n

 

1620736_10201829149826206_1390520967_n

Mengenal Desa Tembakau

Postingan ini lanjutan dari postingan sebelumnya

Saat mobil berhenti ditengah tanjakan, kami berempat berjibaku mengendalikan laju mobil supaya tidak semakin mundur.

“Injak gasnya” teriak Kang Yayat

“Sudah” balas Mas Rinaldi

Dan entah bagaimana kemudian mobil pelan-pelan bisa naik ke tanjakan walau derunya mengalahi suara mobil derek. Gak yakin juga sih, bunyi mobil derek itu bagaimana hehe

Sampai di jalanan datar dan stabil barulah kami semua turun. Bukan untuk melihat view bagus, tapi penasaran darimana bau gosong itu berasal. Pasalnya usai berhasil naik, tiba-tiba menguar bunyi gosong di indera penciuman kami. Kang Yayat mengira bau itu dari kampas rem, tapi Mas Rinaldi membantah, bau itu asalnya dari ban. Ya udahlah bukan perdebatan sulit, yang penting jalan tanjakan itu sudah berlalu.

Walhasil keoptimisan Kang Yayat semakin menipis. Pesimis, jalan yang dilalui tidak sampai tujuan. Kami sudah terlalu jauh masuk kedalam desa tapi sama sekali belum melihat rumah penduduk. Masalahnya ini desa orang dan kami juga tidak tau mau kemana haha.. yang jelas tujuan kami satu, menemukan tempat tembakau. Ditengah niat putar arah yang sepertinya juga tertahan karena jalan setapak yang dilalui hanya cukup satu mobil membuat kami meneruskan perjalanan lagi minimal sampai menemukan lahan luas untuk kami jadikan tempat berbalik arah.

Berbekal petunjuk penduduk, kira-kira 500 meter sampailah kami pada sebuah pertigaan. Menurut informasi di dekat-dekat pertigaan itu terdapat rumah yang menjual tembakau. Usai tanya sana sini, ternyata rumah yang menjual tembakau berada jauh dibawah disalah satu jalan pertigaan tersebut. Wuih, ampuun jalannya menurun curam! Dipikir lagi daripada nanti mobil kami bisa turun tapi gak bisa naik maka dipilihlah jalan kaki. Resikonya Mas Rinaldi harus tetap diatas, menunggu didalam mobil. Sempat ada yang memberi tawaran membawakan mobil sampai dibawah, tapi kami menolak. Hihi.. masih takut dan trauma 😀

Kurang lengkap gimana suguhannya :D
Kurang lengkap gimana suguhannya 😀
PS: Bukan pesan sponsor 😀
Saya milih suguhan ini sahajo, lebih maknyus :D
Saya milih suguhan ini sahajo, lebih maknyus 😀

Begitu sampai di rumah Pak Haji, pemilik tembakau, kami disambut dengan ramah. Obrolan yang tidak bisa fokus karena memikirkan insden tadi bercampur waktu yang mulai beranjak petang membuat kami tidak bisa berlama-lama. Padahal disana, kalau mau lama itu menguntungkan sebab para komunitas asbak(ul) karimah dibolehkan melinting rokok sendiri dengan tembakau dan kertas yang sudah tersedia. Ditambah suguhan kopi susu plus ketan jagung dengan kuah gula kelapa, hmm.. mungkin suatu hari nanti boleh diulang..

“Ogah! Aku kapok kesana lagi!” celetuk Cak Lozz panik. Doi mati gaya sambil pegangan bangku erat-erat.

“Yang bener aja, nggak.. nggak mau lagi naik” kata Mas Rinaldi yang ketika turun menolak pegang setir.

Dan Alhamdulillah perjalanan turun tidak menemui kendala. Semua baik-baik saja. Bahkan kami sempat turun ditengah jalan buat foto-foto pemandangan.

Oya ngomong-ngomong desa Semambung selain memiliki view bagus, hawanya segar. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Madura. Bagusnya lagi disepanjang jalan desa masih banyak terlihat rumah penduduk yang bentuknya mirip rumah adat Madura. Atap gentengnya rendah dengan dinding terbuat dari kayu. Penduduknya ramah-ramah dan asyik diajak ngobrol. Sayangnya ketika kesana tidak sedang musim panen sehingga kami tidak bisa melihat bentuk tanamannya. Menurut Pak Haji musim panen tembakau terjadi sekitar antara bulan Juni dan Juli.

Dipilih dipilih..
Dipilih dipilih..

Gimana-gimana, tertarik datang? 😀

Durian modern

Baru tau kalau duren itu enak rasanya. Serius! Pke banget!

Wkwk.. beneran! Andai tau kalau durian itu enak sejak dulu saya bakalan mengaguminya. Telat.. telat!

Tau enak pke banget, itu gara-gara suatu sore, pulang kerja, Suami saya datang bawa bungkusan plastik. Gak pakai nanya-nanya lagi, saya masukkan aja ke dalam kulkas. Sesuai sarannya.

Malam-malam, sambil nonton Mata Najwa iseng saya buka bungkusan tadi. Woahh aromanya.. nyebar kemana-mana.. aroma Durian, sodara! Begh, nikmat-nikmat sedaaap.. bikin lidah trecep-trecep.

Etapi yang saya nikmati itu bukan buah durian, lho.. tetapi suatu makanan yang bentuknya kotak gendut seperti bluder berwarna ijo pupus. Penasaran dong, saya taruh satu biji diatas lepek lalu saya buka kemasannya. Aromanya tetep, seger bangeeet. Begitu kemasan terbuka, ijo-ijo itu saya belah pakai sendok.

Ternyata oh ternyata didalamnya terdapat dua lapis adonan lembut. Paling atas berupa vla, sedang bawahnya buah durian. Bungkus ijonya terbuat dari semacam tepung tipis yang gunanya untuk menahan kedua adonan lembut tersebut supaya tidak mbleber kemana-mana. Dan ketika keduanya dimakan, sensasinya bikin deg-degan. Rasanya itu seperti melihat sandal gebetan ada di samping sandal saya. Bersanding manis diem-dieman tapi saling menatap. Aih, wkwk..

Pancake Durian Raja Durian
Pancake Durian Raja Durian

Durian. Buah satu ini sejak dulu selalu jadi kontroversi. Yah, apalagi kalau bukan karena aromanya yang bikin mabuk. Meski fans beratnya mengatakan dagingnya enak, namun sangat menjijikkan bagi yang membencinya aromanya.

Daan setelah saya sadari, se-eneg-enegnya aroma durian, rasa dagingnya itu nikmat juga kalau dimakan. Apalagi kalau bijinya sudah dibuang lalu tinggal buahnya aja yang dihaluskan. Hmm.. berasa ratu dalam dongeng yang punya peri banyak dan saya tinggal duduk manis menikmati hidup 😀

Betul-betul baru kali ini saya melihat buah durian yang dikemas secara modern. Puas menikmati rasanya, saya coba browsing di internet. Ternyata eh ternyata, makanan yang barusan saya makan itu namanya Pancake Durian.

Menurut Tante wiki Pancake Durian adalah makanan ringan berupa puree daging durian dan vla atau krim kocok yang dibalut dengan kulit crepes atau dadar gulung. Panganan ini pertama kali dipelopori oleh pedagang-pedagang kue rumahan di Kota Medan. Lambat laun tersebar di kota-kota lain di Indonesia, seperti Jambi, Semarang, Jakarta, dan lain-lain.

Bagi yang selama ini nggak suka makan buah durian, Pancake durian ini bisa dijadikan alternatif untuk dinikmati. Sudah gak perlu repot belah-belah durinya. Tinggal buka pancakenya, di sendok lalu nikmati. Praktis dan gak ribet.

Ada yang pernah makan Pancake Durian?
Bagi dooong 😀

Gadis Biru

Saat pertama menjejakkan kaki di lantai Metro Mini jurusan Terminal Senin, mata saya seketika tak bisa lepas pada sesuatu yang menggelitik hati. Sebuah pemandangan yang jarang sekali saya lihat di Surabaya hingga membuat fokus ini sulit melepas pandang darinya.

Seorang gadis bercelana legging motif corak dipadan dengan kaos biru bertuliskan Stylish girl.  Sebuah tas saku warna biru tercangklong di pundaknya, serasi dengan warna sepatu kets yang dikenakan. Rambutnya diikat  lalu ditekuk rapi yang sekilas mirip gelung, lalu dipermanis  dengan bandana biru berpita cantik di atas kepalanya. Makin menawan kala melihat giwang tempel model kancing bulat bermotif polkadot yang juga berwarna biru di telinganya.

Semua serba matching. Saya menyebutnya Gadis Biru.

Make upnya cantik. Lengkap pula. Memakai bedak, eye shadow dan lipstik warna natural, ditambah alis hitam tebal non tato disertai garis hitam melingkari mata. Makin menambah keanggunan khas wanita sosialita ibukota. Perawakannya yang tinggi dan berkulit putih bersih laksana mahkluk sempurna yang tak kurang suatu apa.

Suka melihatnya. Yakin bukan hanya saya saja yang tertarik, tapi juga semua mata  tertuju ke padanya. Jangankan laki-laki, saya yang wanita pun tak kalah terpesona memandangnya.

Tiap kali mencuri pandang, selalu saja saya temukan  1– 2 orang yang tersenyum ke arah Gadis Biru. Tak jarang sambil berbisik, kepala mereka seraya geleng-geleng. Barangkali antara kagum dan heran.

“Masih jauh, Bu, tetap di dalam aja!” teriak si gadis biru kepada salah seorang penumpang yang dari tadi melongok ke luar jendela metromini memastikan seberapa jauh lagi tujuan pemberhentiannya. Suaranya begitu parau namun lantang.

“Om, masuk dong, Om!  Ah.. si Om bikin penuh pintu aja nih” Protesnya kepada salah satu penumpang yang berdiri di dekat pintu bus.

“Harusnya bisa dapat 100 penumpang, dari tadi hanya 10 orang!” Lanjutnya sambil teriak menggerutu.

Saya yang dari tadi melongo melihat gaya libas Gadis Biru, kini tersenyum simpul.  Ucapan Gadis Biru itu terlalu Hyperbola. Jangankan si Om yang kena damprat itu, saya saja dari tadi hanya bisa berdiri di dekat pintu. Boro-boro geser, menempatkan pijakan kaki aja susah. Bagaimana mau masuk, coba, kalau suasana di dalam kendaraan sudah sesak oleh manusia hingga nafas saja berat. Dan inilah kelebihan yang dimiliki Gadis Biru, walau ucapannya sadis namun tak membuat semua orang marah. Pun yang didamprat malah tertawa kacau.

“Bu berdiri yang bener, Bu, supaya mobilnya bisa muat banyak!” Teriaknya ke arah tengah Metro Mini. Entah kepada siapa teriakanya ditujukan. Ada aja sesuatu yang diprotesnya.

“Bang, tolong masuk, Bang!” Kali ini ditujukan pada orang di dekat saya

Emang dari tadi saya di luar?” protes lelaki yang dipanggil Abang. Gadis Biru tak mengindahkan, Ia lantas menerobos kerumunan menuju lorong tengah Metro Mini.

“Ongkos-ongkos.. Ongkosnya, Bu” tangannya cekatan menerima lembarang dua ribuan dari penumpang baru. “Berapa nih, Bu, dua ribu sekarang, sudah gak jaman seribu lima ratus!” lanjutnya sewot kepada salah satu penumpang.

Berkali-kali ocehan yang Ia lontarkan tak sedikit pun membuat penumpang sensi. Mereka malah mafhum dan tak sedikit yang kagum akan kecerewetannya.

“Kiri!!” paraunya kencang sambil menghentak-hentakkan koin yang dari tadi digenggamnya di pintu kaca Metro Mini, tanda ada orang akan turun. Walau ucapan yang dilontarkan kepada penumpang cukup sadis, si gadis lumayan perhatian jika sedang menurunkan orang sepuh. Semua barang ia bantu turunkan dan tak lupa mengucapkan hati-hati. Saking perhatiannya, Ia kerap menyalahkan sopir yang terlalu kecepatan nginjak gas saat penumpangnya belum turun sempurna.

”Awas.. turun kaki kiri dulu, Bu..” si gadis biru turun sejenak lalu.., “Lanjut, Bang, goyaaang….!” Secepat angin Ia naikkan salah satu kakinya di atas lantai Metro Mini begitu penumpang sudah turun.

Kala kerjaannya senggang, tangannya sibuk mengelus-elus lembarang kertas uang ribuan dan ditata sedemikian rupa. Sesekali matanya jelalatan mencari penumpang baru di jalanan untuk ‘dipaksa’ masuk ke Metro Mini penuhnya. Tapi sesekali juga dia waspada, melihat kebelakang barangkali ada Metro Mini lain yang secara diam-diam berusaha mendahului.

Bila ada Metro Mini lain yang berada tak jauh dengan kendaraannya, cekatan dia melantangkan suara ke arah sopir, “16 lampu merah” sebagai tanda pemberitahuan kepada sopir bahwa ada Metro Mini lain bernomor 16 sedang berhenti di lampu merah.

Kali lain dia berteriak cerewet “Siap-siap Arion..” atau “Siap-siap Tugas” sebagai tanda pemberitahuan bagi penumpang yang akan turun di tempat yang dia sebutkan tersebut.

Bila akan berhenti mengambil penumpang, dengan semangat, tangannya memberi aba-aba kepada pengendara di belakang metro Mini agar sedianya diberi jalan.

Si gadis biru itu benar-benar cekatan. Baginya semua penumpang harus habis dilahapnya, jangan beri kesempatan untuk Metro Mini lain.

Saat tiba di Setasiun Senen saya harus turun. Rupanya daya pesona ‘magis’nya masih terbawa oleh saya, sehingga, meski sudah berada di ujung jalan, mata ini tak henti-hentinya menatap si gadis biru yang suaranya masih terdengar tegas menggelegar di kejauhan.

Dialah Gadis Biru sang kenek Metro Mini.

Yang membuat saya terus bertanya-tanya adalah, masak iya si gadis biru itu benar-benar berprofesi sebagai kenek. Sudah cantik, tegas, loyal dan berintegritas. Tak masalah juga kalau perempuan cantik jadi kenek. Masalahnya hanya pada saya, kenapa dulu gagal mempertahankan cita-cita jadi kenek, huhu..

Adakah teman-teman di Jakarta yang pernah melihat Gadis Biru ini?

(Bukan) Hari Kasih Sayang

14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine kan yah, harusnya akan lebih bagus kalau mengingat-ingat kejadian yang indah dan manis tentang orangtua, teman, sahabat dimasa lalu. Namun entah mengapa hari ini ketika sambil mandangin daun-daun yang luruh oleh debu halus material vulkanik Gunung Kelud tiba-tiba saya teringat kejadian konyol dikantor dulu.

Kejadiannya seperti dibawah ini.

Asal tau aja kejadian seperti ini gak hanya sekali saya alami tapi berkali-kali. Bukan hanya saya saja tapi teman saya juga. Awalnya kami pikir si penelpon hanya iseng-iseng, maklum karena kami promosinya lewat iklan koran. Ternyata beneran lho.. orangnya bener-bener datang ke kantor dan transaksi. Berarti emang gak main-main kan ya. Nggak tau lagi kalau niat menggoda. Sukses bikin jengkel juga sih..

Krriiinggg… bunyi dering telpon.

Saya: Halo, siang
Telp: Siang, apa betul ini tempat kredit komputer?
Saya: Betul, bisa dibantu?
Telp: Alamatnya dimana Mbak?
Saya: Di Jalan Dharmawangsa 20, Pak (bukan alamat sebenarnya)
Telp: Jalan Dharmawangsa 20 nomer berapa, mbak?
Saya: Ya Nomer 20 Pak (Oh iya, harusnya waktu nyebutin alamat tadi saya bilang nomer 20, biar si penelpon gak bingung)

Telp: Gang 20 nomer 20, gitu?
Saya: Gak pake gang, Pak. Alamatnya Jalan Dharmawangsa nomer 20, gitu aja. Tempatnya pinggir jalan, kok.

Telp: Oo.. Jalan Dharmawangsa 20… (sunyi sebentar, saya yakin dari nadanya si Bapak sudah paham alamatnya)
Bentar mbak saya catatnya. Tunggu ya, saya ambil kertas sama bolpoin dulu

Beberapa menit kemudian..

Telp: Halo-halo Mbak, tadi alamatnya dimana?
Saya: Ja.. lan.. Dhar..ma..wang..sa.. nomer 20, Paa…k (sambil ndikte biar lebih jelas)

Telp: Bentar-bentar, mbak. Sambil saya tulis. J..a..L..a..n…

Jalan apa mbak?

Saya: Jalan Dharmawangsa nomer 20 (berusaha sabar meski harus dengan menajamkan nada suara) hehe

Telp: Jalan Dhaaar..

Dharmawangsa ya?

Saya: iiiyyya Paaak.. (Pas ngomong Iya, huruf I dan Y nya saya tekan dalam-dalam. Trus ngomong Paaa..k nya saya buat sesabar mungkin)

Tiba-tiba Sunyi. (saya pikir si Bapak sedang menulis)

Telp: Halo-halo gimana mbak? Dharma apa tadi?

Lha dalah, masih tanya, saya pikir sudah ditulis

Saya: (Ngeliatin gagang telpon buat mastikan gagangnya tidak kenapa-napa. Lama-lama sebel juga. Harus berbuat sesuatu nih supaya wawancara alamat ini gak keblabasan kemana-mana) 

Sebentar.. gini deh Pak, Bapak sekarang tinggal dimana?

Telp: Di Surabaya, mbak
Saya: Kalau begitu Bapak tau Jalan Dharmawangsa letaknya dimana?
Telp: Tau mbak
Saya: Ya sudah, kalau Bapak tau jalan Dharmawangsa itu dimana, Bapak tinggal lewat lalu nyari nomer 20. Begini lebih jelas, kan Pak?
Telp: Oiya Mbak, Jelas. Saya sudah tau kok kantornya Mbak, kemarin saya sudah lewat sana
Saya: Gubrak!! (Ngelus dada sambil mantengin UPS yang teronggok disamping CPU)

Gustii.. paringi kulo sabaaarrr..

Pertanyaan seperti ini sehari bisa 3-5 kali lho.. kadang saking gak bisa nahan jengkelnya saya sampai tertawa kepingkal-pingkal. Apalagi kalau melihat teman saya megang gagang telpon sambil ngelus dada dengan suara jengkel yang sengaja ditampakkan. Kami berdua sampai tertawa gak habis-habis. Ngerti sih bagaimana harus melayani konsumen tapi gak begitu juga kalii…

Masih ada banyak sebenarnya kejadian konyol selama saya bekerja ditoko komputer. Mulai yang aneh sampai yang nyleneh dan hampir-hampir gak masuk akal. Tapi lain kali aja kalau saya ingat ya 😀

Oya postingan LBI saya untuk minggu ini masih kurang. Harus nulis satu lagi nih biar klasemennya gak turun. Nanti malam deh nulisnya sekarang mau nyapu dulu hehe