Biaya balik nama Kendaraan di Surabaya tahun 2015
Setelah posting Proses Balik Nama Kendaraan di Surabaya ada salah satu komentator yang bertanya, sebenarnya berapa total biaya balik nama kendaraan di Surabaya tahun 2015?
Hmmm.. baiklah rupanya ada yang penasaran segera pengen tau biaya balik nama kendaraan di Surabaya. Nggak masalah karena dipostingan ini saya memang akan menjelentrehkan biaya-biaya yang saya bayar selama ngider di kantor Samsat 😀
Kalau di hitung-hitung total biaya yang saya bayar habisnya kurang lebih 400 ribu sekian, karena saat balik nama kendaraan saya juga sekaligus mengurus perpanjangan pajak dan ganti plat nomer.
Berikut ini biaya balik nama kendaraan di Surabaya tahun 2015 yang sudah saya keluarkan:
- Bayar pungli ke petugas cek fisik Rp. 10.000,-
- Bayar pungli di gudang arsip Rp. 10.000,-
- Bayar Biaya Mutasi Keluar Rp. 75.000,-
- Bayar buku BPKB di Polda Rp. 80.000,-
- Bayar Pajak Kendaraan Rp. 186.500,-
- Bayar Plat Nomor Rp. 80.000,-
- Biaya fotocopy dokumen, beli map, meli materai, beli kwitansi kurang lebih Rp. 20.000
Nah, silakan ditotal sendiri berapa habisnya ya..
Barangkali ada yang bertanya kenapa saya nulis pungli di nomor 1 dan 2. Kenyataannya begitu sih soalnya saya nggak dapat bukti pembayaran. Dan lagi waktu minta bayaran, petugasnya bilang ‘seikhlasnya’. Yang lebih lucu lagi ketika saya berada di gudang arsip, petugasnya minta uang ke saya 2 kali. Nah lo, harus diprotes ini… 😀
Baca ini Cara Ngurus Balik Nama Kendaraan Sendiri Tanpa Calo
Ceritanya waktu ke gudang arsip lantai 3 saya salah masuk kamar. Saat di ujung tangga lantai 3 di depan saya ada sebuah ruangan. Nggak pakai tanya-tanya saya lantas menuju ke ruangan itu apalagi disana sudah ada beberapa orang yang antri. Herannya saya kok ya main masuk aja nggak baca-baca tulisan yang menempel di pintu. Tanpa membaca tempelan saya main masuk aja dan langsung menyerahkan dokumen disana.
Tak lama kemudian nama saya dipanggil oleh petugasnya dan diminta bayar Rp. 10.000,-. Setelah bayar saya disuruh ke ruangan lain di lantai itu juga. Saya ngikut aja arahan petugas. Sambil berjalan menuju ruangan yang letaknya berseberangan dari ruangan sebelumnya saya buka-buka arsip yang tadi saya serahkan. Dari situ saya merasa ada yang aneh. Perasaan saya mengatakan dokumen saya nggak diapa-apain. Tumpukannya masih sama seperti sebelumnya. Tapi kok disuruh bayar? Hayoo.. eng.. ing.. eng..
Ya sudahlah.. males kalau engkel-engkelan sama petugas meskipun dalam hati pengen sekali tanya uang tadi itu buat bayar apa.
Di gudang arsip yang saya tuju ini dokumen itu saya serahkan ke petugas. Seperti sebelumnya, saya diminta menunggu. Kali ini nunggunya agak lama. Di saat menunggu ini tanpa sengaja mata saya membaca tulisan di dinding. Dan baru saya sadari kalau sebelumnya saya salah masuk gudang. Mestinya ke gudang R2 saya masuknya ke gudang R! Huwwaaaa… pantesan kok disuruh pindah gudang. Etapi kenapa pula tadi saya disuruh bayar Rp. 10 ribuuuu?
Bukan masalah angkanya sih tapi ping-nya itu lho.. sehari berapa banyak orang ke gudang arsip, dan kalau di kali Rp. 10.000, totalnya berapa Kakaaakk..
Sambil menunggu, saya tanya-tanya ke orang sebelah yang juga keliru seperti saya. Waktu saya tanya, orang sebelah saya ini juga tadi disuruh bayar 10 ribu. Wah perlu di protes doong..
Begitu nama saya dipanggil, seperti yang saya duga saya diminta bayar Rp. 10.000,-. Kali ini saya jelas-jelas menolak. Saya bilang:
“Pak ruangan sini sama ruangan sana (sambil nunjuk ke depan) sama apa beda?”
“Beda. Ini gudang arsip R2, disana R4” jawab petugas.
“Lho tapi saya tadi ke sana disuruh bayar lho, Pak?”
“Oh kalau begitu sekarang nggak usah bayar”
Jreng jreng jreng… hellooo….
Ketika sudah di lantai bawah saya dekati orang yang tadi ada disebelah saya. Pak tadi bayar lagi, nggak? Dia bilang bayar lagi! waaahhhh untung saya protes, coba kalau nggak pasti kena pungli double…
“Mbak bayar lagi?”
“Nggak, Pak, soalnya tadi saya protes ke petugasnya”
“Oalah Mbak, saya nggak tau. Tau gitu tadi saya juga protes..” katanya. Kasihan banget, kan. Ini masih satu orang yang kelihatan, dan saya yakin banyak orang yang salah masuk kamar karena memang ruangan gudang arsip R2 letaknya agak nyelempit.
Udah ah curhatnya. Semoga pengalaman saya ini bisa menjadi pelajaran buat teman-teman yang sedang pusing memikirkan Biaya balik nama Kendaraan di Surabaya tahun 2015 ini