Saya terkejut ketika iseng mengetikkan kata kunci Review Hotel Marbella Anyer di mesin pencarian, halaman yang tampil rata-rata menyebutkan bahwa penginapan ini angker. Sialnya saya masih harus mengikuti kegiatan di sini selama 4 hari kedepan. Mateeekkkk!

Apa mau dikata, sudah terlanjur tau angker, saya harus menata keteguhan hati dan jiwa supaya tidak terjadi apa-apa. Jangan sampai saat di kamar saya melihat sesuatu yang di luar nalar. Takutnya pas masuk kamar mandi, si doi sedang pethenthang-pethentheng di bilik udara. Kan runyam?
Keisengan saya ini bermula ketika ingin mencari informasi tentang Hotel Marbella di internet. Saya tertarik dengan konsep bangunan hotel yang megah, mewah, dan menawan sebagai tempat rekreasi keluarga. Hanya saja struktur gedungnya kelihatan lawas. Menurut informasi google, hotel ini dibangun tahun 1994. Tampak sekali pada masa jayanya dulu, hotel yang masuk dalam daftar hotel bintang 4 di Banten ini sangat laris. Bahkan konon taman hotel ini dulunya sering dijadikan sebagai tempat syuting video klip.
Review Hotel Marbella Anyer yang katanya angker
Hotel Marbella berlokasi di Jalan Raya Karang Bolong Km. 135 Anyer Serang, Banten. Jika dilihat dari luar, hotel ini seperti kompleks yang luasnya naudzubillah. Wajar sih karena penginapan ini terdiri dari hotel dan apartemen yang dibagi menjadi 4 tower, yaitu Tower Nakula, Sadewa, Arjuna dan Yudhistira. Ke 4 tower saling tersambung dan hanya dipisahkan oleh semacam hall terbuka.
Kali itu kamar saya berada di di tower Nakula. Tower yang paling dekat dengan lobby dan resepsionis. Dibanding tower lain, Gedung Nakula memiliki posisi special karena balkonnya berhadapan langsung dengan kolam renang utama dan pantai Anyer.
Bila teman-teman ada rencana menginap di Hotel Marbella Anyer, saran saya pilih kamar di tower Nakula saja. Kalau malam bisa mendengarkan deburan ombak laut Selat Sunda yang syahdu.

Lebih mendalam lagi, Deluxe Suite yang saya tempati memiliki fasilitas mini pantry yang dilengkapi teko untuk membuat teh dan kopi sendiri dan set meja makan. Rasanya udah kayak tinggal di rumah sendiri, sih. Ada lemari es dua pintu, TV LED dan meja kerja. Di kamar itu juga ada lemari serta rak. Menariknya semua furniturenya terbuat dari kayu jati yang makin mengesankan hotel ini ‘mahal’. Hanya saja lantainya dibiarkan telanjang tanpa ada lapisan karpet, yang kalau kena AC di kulit terasa nyesss, seperti ditusuk-tusuk jarum.

Untuk kamar mandinya, Deluxe Suite Marbella Hotel dilengkapi bathtub yang mengesankan, meski amenitiesnya standar saja. Tentu saja masih ada fasilitas lain untuk memanjakan tamu seperti spa, lapangan tennis, dan area outdoor.
Selain type Deluxe, Hotel Marbella menyediakan ruangan luas yang memberikan pengalaman menginap bersama keluarga. Ada Execitive Suite, Master Suite, Presidential Suite, dan Studio Room dengan fasilitas yang memiliki pesona masing-masing, antara lain sofa dan ruang tamu.

Hotel Marbella Anyer angker, benarkah?
Menurut saya angker tidaknya sebuah tempat tergantung ‘bersihnya’ pikiran kita. Alhamdulillah mata saya ‘buta’ terhadap hal-hal yang tak kasat mata. Jadi meskipun harus menyusuri lorong yang berpencahayaan rendah ketika maghrib, saya selow saja. Mungkin karena saya sendiri suka dengan tekstur bangunan lama, jadi tak begitu merasa bermasalah.

Lucunya saya jadi penakut ketika hari-hari selanjutnya terdengar rumor angker berkeliaran di telinga. Bahkan banyak teman-teman yang rela ngobrol sampai pagi di area kolam renang karena merasa takut tinggal di kamar sehingga menjadikan area kolam sebagai tempat penampungan ‘korban hantu’, haha..
Saya percaya hantu itu ada, tapi saya tidak percaya jika tidak melihatnya sendiri. Beruntungnya kamar saya strategis, saya sudah siap-siap aja seandainya malam-malam ketakutan saya akan melipir di balkon menikmati udara segar, hehe..
Rumor keangkeran ini bermula ketika sarapan ada yang bercerita semalam kena lempar remote. Ada juga yang lacinya tiba-tiba terbuka sendiri. Karena saya tak mengalaminya sendiri, saya hanya hooh-hooh saja mendengarkan cerita.
Tapi ya namanya hati, semakin lama dibenturkan cerita hantu, lama-lama keok juga, haha.. ditambah lagi informasi dari internet yang semakin membuat jiwa saya kacau. Namun saya berusaha tabah. Setidaknya saya harus tetap berada di kamar dan tidak minta pindah kamar seperti yang dilakukan teman-teman.
Untuk ngetes kadar ketakutan, saat jeda kegiatan, saya ngamar sendiri untuk menikmati fasilitas wifi. Ketika ada perasaan tidak nyaman muncul, saya enyahkan jauh-jauh supaya pikiran saya tetap tenang dan nyaman. Hanya saja pada malam terakhir saya merasakan ketakutan yang luar biasa. Padahal tidak ada apa-apa, cuman sayanya sendiri yang amburadul akibat makin santernya suara-suara sumbang berkeliaran. Supaya tenang, malam itu saya kencangkan suara TV kamar, haha.. dan bukannya tidur, saya malam kasyikan nonton, dong, fyuh!

Dengan kemewahan yang tiada tara itu, jujur saja saya hampir tak dapat menikmati kenyamanan berendam di bathtub. Mandi sekedar mandi aja, malah terkesan buru-buru. Nggak tau kenapa tiap masuk kamar mandi nyali saya menciut. Saat mencuci muka saja, saya tak berani lama-lama merem. Takut kalau-kalau melek di depan saya muncul seringai wajah, haha.. seperti itulah kekacauan yang saya alami. Nyatanya sampai hari kepulangan saya tak merasakan hal aneh.
Akhirnya saya pada kesimpulan bahwa angkernya suatu tempat tidak akan terasa jika hati selalu bergembira. Abaikan cerita-cerita seram untuk mengangkat pikiran positif. Mending nggak tau, dari pada tau malah bikin resah diri. Konon semakin dibahas, makhluk tak kasat mata akan menampakkan dirinya. Hanya satu yang membuat salut, teman sekamar saya begitu woles dan acuh sehingga membuat hati saya selalu tenang bersamanya.
Hotel berkonsep Resor ala anak Sultan
Terlepas dari rumor yang menegangkan, bagi saya Hotel Marbella Anyer memiliki kesan yang indah. Saat tinggal beberapa malam di sini, saya seperti menemukan hotel berkonsep resor yang memiliki aura khas anak sultan.
Pengelola hotel seakan mengerti cara memperlakukan tamu dengan baik sehingga mereka merawat taman tropis di area kolam renang dengan baik. Di sana tersedia area leyeh-leyeh dengan kursi santai yang dilengkapi payung berwarna mencolok. Mereka tau betul keindahan matahari terbenam di sini sungguh memukau, dan pengunjung dibebaskan bermain pasir di bibir pantai.

Sebagai penginapan keluarga, hampir segala sudut Hotel Marbella menyenangkan dan asik dijadikan tempat berfoto. Memandang kamar-kamarnya serasa saya sedang berada di sebuah kastil Eropa.
5 hari berada di Hotel Marbella Anyer meninggalkan kenangan mengesankan. Stafnya ramah, yang paling menyenangkan saya bisa menikmati suasana sejuk di bawah rindangnya pepohonan pantai.
Untuk kebutuhan bisnis, jangan khawatir, hotel ini menyediakan banyak ruangan yang cocok digunakan sebagai tempat pertemuan.
Bagaimana? sudah kangen jalan? Baca dulu yuk Review Hotel Marbella Anyer yang katanya angker ini. Semoga terinsiprasi 😊
Leave a Reply