Piknik
Kategori Piknik berisi tentang perjalanan saya mengunjungi tempat baru di Indonesia dan sedikit di Luar Negeri
-
‘Ngekor’ Perjalanan Dinas Pak Kapolda
Tanggal 7 – 9 Januari 2016 saya mengikuti Perjalanan Dinas Kapolda Jatim, Bapak Irjen.Pol. Drs. Anton Setiadji, SH, MH beserta pejabat Polda di Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Selama 3 hari perjalanan dinas, banyak pengalaman yang saya dapat, terutama disiplin mengikuti protokoler yang telah disusun sebelumnya. Susunan protokoler itu amat rapi. Isinya tak hanya daftar tempat yang harus dikunjungi, tetapi juga detail lamanya perjalanan dan lamanya waktu kunjungan. Perjalanan di mulai hari Kamis jam 9 pagi dari Kantor Polda Jatim di jalan A. Yani Surabaya. Saya, dan 5 netizen dari Jawa Timur berada di antara rombongan bis yang didalamnya terdapat pejabat Polda. Selama perjalanan, saya tak banyak bertanya kemana saja tempat-tempat…
-
Pengalaman di kawal Polisi
Ini cerita pengalaman di kawal Polisi. Suatu saat saya terjebak di tengah kemacetan lalu lintas. Ketika sibuk menyelamatkan diri dari kepungan kendaraan, sekonyong-konyong dari arah belakang terdengar raungan sirine Polisi dengan kencangnya. Saya noleh belakang, rupanya sedang ada rombongan konvoi. “Dih, ini lagi! Udah tau macet, malah minta jalan. Ngerti antri, nggak, sih!” Rutuk saya jengkel. Pengendara mana yang tidak sebal melihat ketimpangan seperti ini. Apalagi saat saya tau ternyata rombongan yang lewat adalah iring-iringan penganten! Andaikan yang lewat itu ambulan orang sakit atau mobil jenazah, mungkin masih bisa di maklumi. Tapi ini.. gak penting bangeet *pke tanda kutip*. Hmm.. maksud saya penganten, kan, bukan persoalan penting. Kenapa harus pakai…
-
Surabaya – Bali, ketemu di Situbondo
Bagaimana perasaan kamu saat di tempat wisata yang luas dengan pengunjung yang padat kemudian ada yang teriak nama kamu melengking dari kejauhan? Saat di Taman Nasional Baluran Situbondo, ketika asyik foto – fotoan di tengah savana yang membentang, tiba – tiba ada yang teriak nama saya: “Mbak Yuniiiiii…….!” Kontan saya tersentak. Lingak – linguk cari arah datangnya suara. Sedetik kemudian saya sadar, saya sedang berada di tempat umum dan disitu ada banyak orang bernama Yuni. Bisa juga ada orang iseng yang menyebut satu nama dengan acak untuk mengelabui orang – orang bernama Yuni. Dan saat semua Yuni menoleh, dia akan menertawai para Yuni – Yuni itu. Namun, semenit kemudian saya…
-
Semalam di Kalisat
Keputusan tidak keliru ketika saya memilih turun di Stasiun Kalisat, Kabupaten Jember sisi Utara, ketika berangkat ke Banyuwangi. Bila perjalanan saya lanjutkan hingga Stasiun Banyuwangi Baru, waktu yang harus saya tempuh sekitar 4 jam lagi. Masih setengah jalan. Tiba di Stasiun Kalisat, Mas Hakim atau Masbro, dan Mbak Hana alias Prit, sudah menunggu di depan pagar pintu keluar. Tak menunggu lama saya dan Mas Rinaldy langsung menemui pasangan yang menikah pada Setelah Bulan Sebelas. Masbro Hakim dan Mbak Prit adalah pasangan sejoli yang berprofesi sebagai penulis. Masbro lebih intens ke sejarah, sedangkan Mbak Prit menyukai bidang sastra. Dua hal berbeda namun saling menguatkan. Sedangkan Saya dan mereka diperkenalkan oleh sebuah…
-
Pentas Baratayuda, puncak penutup KolaborAsyiiik 2015
Apa jadinya bila harmoni gamelan Jawa di padukan dengan tetabuhan Kreasi Musik Sampah? Yang terbiasa nonton wayang pasti sudah paham, kan, bagaimana alunan suara gamelan seperti gambang, gong, dan kenong? Biasanya alat-alat musik ini kalau dimainkan akan menghasilkan nada yang terdengar kalem dan harmonis. Tapi bagaimana dengan tabuhan Kreasi Musik Sampah sendiri? Kreasi Musik Sampah atau Kresipah merupakan kreatifitas alat musik yang di mainkan dari sampah atau bahan tak terpakai seperti galon dan panci bekas. Jika di satukan alat-alat tersebut terdengar seperti alat musik perkusi. Saat pementasan Baratayuda yang berlangsung sengit di Teater Kautaman Gedung Pewayangan Taman Mini Indonesia Indah pada tanggal 8 November lalu, terjadi kolaborasi unik antara musik…
-
Camping di The Pines Taman Dayu
Camping di The Pines Taman Dayu jadi alternatif liburan keluarga di tengah alam terbuka dengan suasana hutan pinus yang indah. Konsep campingnya serba modern sehingga tidak repot membawa perlengkapan berkemah seperti tenda dome. Semakin instan lagi pengelola menyediakan makan dan coffe break. Jadi campingnya kayak orang rekreasi, urusan makan sudah ada yang menyiapkan. Penak, toh?! 😀 Saya pikir Taman Dayu adalah kompleks perumahan yang di lengkapi fasilitas mewah seperti lapangan golf. Dari luar, kompleks ini sudah kelihatan perumahan ‘mahal’. Jalanannya saja ada pohon-pohon hijau yang rindang dan bersih. Apalagi ada store KFC yang bangunannya unik menggemaskan. Tapi.. jauh masuk ke dalam ada Hutan Pinus dan lahan kemping bernama The Pines.…
-
Menginap sekaligus rekreasi di Novotel Surabaya
Kata orang cuaca kota Surabaya panas. Emang iya, masalah? 😀 Dan katanya Surabaya kota 1000 taman. Jelaaaas. Gak masalah, kan? 😀 Surabaya banyak hotel, tapi Surabaya kurang tempat rekreasi. Hohoho.. ini, nih.. sangat-sangat tidak bener. Kata siapa Surabaya tempat rekreasinya kurang? Taman ada di mana-mana. Di tengah kota, pula. Dan kalau ingin menginap sekaligus rekreasi, ya ke Novotel Hotel & Suites Surabaya ajaa.. jangan jadi masalaah haha.. Iya, saya ngaku, perkembangan hotel di Surabaya memang pesat. Walaupun bukan seorang pengamat perhotelan, tapi banyak sekali hotel baru yang tiba-tiba sudah berdiri magrong tanpa saya tau kapan proses pembangunannya. Begitu lewat, baru sadar ada hotel baru. Dari sekian hotel di Surabaya, saya…
-
Napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro
Napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro. Kawan, ingatkah kalian dengan Pahlawan Diponegoro? Ah, generasi PSPB pasti ingat.. 😀 Walaupun lupa tahun berapa beliau lahir, minimal taulah beliau lahir di mana. Yuk, belajar PSPB lagi, yuukk… hehe Sedikit cerita sebagai napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro, beliau dikenal sebagai Pahlawan Nasional sebelum Kemerdekaan. Lahir di Yogyakarta, 11 November 1785 dan merupakan putra pertama Sultan Hamengkubuwana III. Calon raja, nih.. pasti jadi dambaan putri kerajaan tetangga.. hehe Nama kecil Pangeran Diponegoro adalah Bendara Raden Mas Antawirya. Meski sebagai putra sulung, namun Pangeran Diponegoro menolak ditetapkan sebagai Raja. Menyadari karena Ibu beliau hanyalah istri selir, bukan permaisuri. Rendah hati banget, ya beliau. Kalau jadi aktor…
-
Kapal Pinisi, Kapal Layar kebanggan Indonesia
Kelas 1 SMP dulu, saya membaca artikel di buku pelajaran Bahasa Indonesia tentang kapal Pinisi bernama Dewa Ruci. Di ceritakan kapal Pinisi Dewa Ruci adalah kapal layar asli Indonesia yang sukses beberapa kali mengarungi 7 samudera di dunia. Setiap kapal Pinisi berlayar membutuhkan waktu setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun. Sejak itu bayang-bayang Kapal Pinisi mengikuti saya terus. Saya mengherankan, bagaimana bisa kapal layar bisa keliling dunia. Mengarungi lautan luas hanya bermodal kain layar! Ah, kapan saya bisa melihat Kapal layar Pinisi dari dekat. Seandainya diijinkan saya juga ingin naik diatas Pinisi. Biar keren, berdiri di anjong sambil membentangkan kedua tangan. Kayak adegan Jack dan Rose gituu.. hehe. Untuk kengobati…
-
Ekspeditor Nekat
Tidak terasa, sudah 3 hari aja saya istirahat setelah pulang jalan-jalan keluar pulau. Balik dari Makassar tanggal 2, sekarang sudah masuk tanggal 5. Itu artinya sekarang adalah masa-masa bayar arisan dan bayar-bayar tagihan bulanan.. *ujung-ujungnya pait* 😀 Selama 5 hari berada di Makassar saya dan tim risers 4, juga seluruh tim Ekspeditor berjibaku memforsir tenaga, pikiran, dan badan. Urusan bayar-bayar tagihan sementara dilupakan dulu. *eh*. Melalui perjalanan ratusan kilometer dengan medan yang berkelok, tanjakan, dan kadang-kadang berkerikil – bergelombang ekspedisi ini menuai banyak inspirasi. Capek badan tidak dirasakan, karena kami melakukannya dengan senang hati. Meskipun tiap hari harus mempraktekkan judul lagunya Armada, -Berangkat Pagi Pulang Pagi-, gendong tas ransel kanvas…