Benarkah Rokok Elektrik Tidak Berbahaya?

Benarkah Rokok Elektrik Tidak Berbahaya? Sejak beredar larangan menghisap rokok tembakau, masyarakat rame-rame beralih ke rokok elektrik. Entahlah, siapa yang memulainya, konon rokok elektrik dinilai aman ketimbang rokok tembakau.

Berkat perkembangan teknologi, sekarang semuanya menggunakan perangkat serba elektrik, termasuk rokok. Di dunia bisnis, rokok elektrik sedang berkembang pesat. Sering terlihat di tempat umum, orang dengan santainya menghisap rokok elektrik tanpa merasa bersalah. Seolah-olah rokok elektrik tidak mengganggu lingkungan sekitar. Padahal, astagaa… asap rokok elektrik ngalahin rokok tembakau tebalnya. Yah memang sih aromanya gak sepengap asap tembakau, tapi kan yang namanya asap, tetap aja mengganggu.

Dan sepertinya, perokok elektrik tingkat kecuekannya lebih tinggi. Jika di tempat umum ada orang yang batuk atau pura-pura batuk sebagai tanda bahwa asap rokoknya mengganggu, maka tanpa disuruh mereka langsung mematikannya. Kecuali mereka yang memang sifatnya bebal. Tapi sekarang, perokok eletrik sama sekali gak terpengaruh, tuh. Mau batuk, atau apalah, mereka santai aja seakan gak terjadi apa-apa.

Image by Google
Image by Google

Parahnya, menurut informasi, setiap bulan diperkirakan ada 10 merek rokok elektrik baru dan 240 rasa yang diperkenalkan ke pasaran. Apakah ini kabar baik? Sama sekali tidak! Dari ratusan rasa rokok, semuanya mengganggu. Senikmatnya rasa buah, pun, gak akan nikmat kalau itu berupa asap rokok! Sedihnya, banyak orang yang mengira rokok elektrik adalah alternatif rokok tembakau yang jauh lebih aman bagi kesehatan.

Perokok mengklaim bahwa rokok elektrik dapat digunakan untuk mengurangi kebiasaan menghisap rokok tembakau. Padahal sebenarnya tidak membantu. Sebuah penelitian menemukan bahwa 85% orang yang mengaku menggunakan rokok elektrik sebagai siasat berhenti merokok, mereka masih tetap menggunakan rokok elektrik maupun tembakau setelah 6 – 12 bulan. Sebab, beberapa dari mereka menambahkan nikotin cair. Yang ada, kecanduannya tidak berhenti, malahan berganti menjadi kecanduan rokok elektrik.

Yang paling berbahaya lagi adalah non-perokok yang mencoba rokok elektrik karena embel-embel kata “aman” di belakangnya. Padahal sebenarnya rokok elektrik juga berdampak buruk bagi kesehatan.

Uji laboratorium menunjukkan bahwa rokok elektrik atau yang juga dikenal dengan nama e-cigarettes dapat berpotensi merusak dan membunuh sel dalam tubuh, kemudian memicu kanker terutama kanker paru-paru dan penyakit saluran pernapasan lainnya, walaupun derajat kerusakannya berbeda-beda pada setiap orang.

Pada rokok tembakau bukan hanya bahan utamanya yang menyebabkan masalah kesehatan, tapi banyaknya bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi rokok.

Sedangkan cairan yang digunakan untuk menghasilkan asap pada rokok elektrik terdapat kandungan formaldehid, yaitu zat kimia yang dikenal menjadi pemicu utama kanker pada manusia.

Selain itu, rokok elektrik dengan aerosol menghasilkan limbah yang mengandung radikal bebas, logam berat, dan zat yang menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru.

Gambaran diatas jelas mengungkapkan bahwa rokok sebetulnya tidak baik untuk kesehatan. Jadi, benarkah Rokok Elektrik tidak berbahaya? Menurut kalian, bagaimana?

Anak Muda, ayo optimis dan berpikir maju!

Lagu Indonesia yang berkumandang di Riocentro, Brasil, beberapa waktu lalu hingga saat ini masih terdengar di telinga. Di panggung podium paling atas, sosok pasangan bulutangkis muda Indonesia dari parta gandai campuran, Lilyana Natsir dan Tantowi Ahmad tersenyum bahagia. Raut bahagia setengah terkejut menyelimuti mereka karena mendapati dirinya berhasil mengalahkan pasangan Malaysia di gelaran olahraga empat tahunan, Olimpiade.

Nun jauh di belahan benua sana, rakyat Indonesia berpesta pora menyenandungkan lagu Indonesia Raya yang mengalun syahdu hingga nada terakhir. Antusisme mereka terekam hingga hampir seluruh social media; twitter, facebook, Instagram, dan segala social media, riuh dengan foto-foto Butet – Owi yang menggigit medali emas. Momen ini membuktikan bahwa bulutangkis Indonesia masih punya taring tajam.

Butet dan Owi adalah salah dua anak Indonesia yang menorehkan nama bangsa di mata dunia. Optimisme mereka berhasil merebut cita-cita yang selama ini jatuh bangun mereka raih. Semangatnya yang selalu ingin maju tak mematikan jejak kaki lawan selangkah pun!

asean-blogger

Indonesia punya segudang anak muda berprestasi. Tidak saja Owi, tidak saja Butet, ada Joey Alexander Sila, pianis usia 10 tahun peraih juara pertama kontes Jazz Internasional, ada Komikus Christiawan Lie, ada animator perempuan Griselda Sastrawinata, dan lain-lain. Mereka adalah nama-nama yang tak lelah menciptakan karya hingga namanya menebarkan harum bangsa.

Saya bangga mendapati anak-anak muda Indonesia saat ini. Kreatifitas dan cara berpikir mereka yang dewasa kadang-kadang membuat saya mengurut dada, bangga. Seperti yang setiap hari kita lihat di social media. Banyak sekali karya anak-anak yang beterbaran di timeline, seperti video, foto, doodle, yang tanpa kita sadari mereka minta diperhatikan. Mereka ingin karyanya mendapat apresiasi. Pada sejatinya, inilah yang sebenar-benarnya anak muda prestasi.

Seperti Butet dan Owi, mereka tidak akan bisa mendunia jika mereka tidak menunjukkan bakatnya kepada orang lain. Mereka juga tidak akan mendapat dukungan jika mereka tidak bergabung di komunitas dan klub. Sejatinya, prestasi diraih berkat komunitas, meski komunitas itu bernama keluarga.

Jika tak bergabung di komunitas, saya bukanlah siapa-siapa dan tak kenal siapa-siapa. Bagi saya komunitas adalah tempat belajar, tempat bersosialisasi, tempat berkumpulnya teman, dan tempat belajar menciptakan karya hingga bisa meraih prestasi. Meski prestasi itu hanya diakui keluarga, hehe.. Tetep harus bangga, dong!

28 Oktober, Hari Sumpah Pemuda hari ini, saatnya anak muda tunjukkan semangat muda kalian. Tidak bisa main bulutangkis seperti Butet dan Owi, bukan berarti gagal. Prestasi bisa diraih dari segala macam lini. Seperti mengajak teman berbagi nasi bungkus seperti yang dilakukan oleh Komunitas KemangTers, itupun sudah jadi satu prestasi, prestasi untuk membantu sesama.

Misalnya saja kalian punya bakat menulis. Tulislah selagi itu memberikan nilai positif terhadap negara. Kerjakan selama itu bermanfaat untuk orang lain. Sekecil apapun usaha itu, tidak ada yang bernilai sia-sia karena sekarang telah ada Opini.Id Situsnya Anak Muda yang Punya Kepedulian yang akan selalu mendukung segala kegiatan kreativitas anak muda.

Opini.Id merupakan wadah berkumpulnya anak muda kreatif. Situs ini menayangkan segala macam berita anak muda berprestasi serta komunitas yang peduli terhadap kemajuan bangsa dan negara. Seperti yang tampak pada tanggal 28 Oktober, Opini.Id mendukung gerakan anak muda bersatu Jong United.

Jong United

Anak muda, ayo! tunjukkan kemampuanmu pada dunia!

Kelebihan yang dimiliki Penumbuh Jenggot dan Kumis Wak Doyok

Memiliki jenggot dan kumis telah menjadi trend dikalangan kaum adam. Bahkan sebagian wanita menyukai lelaki yang terlihat maskulin dengan jenggot dan kumisnya. Masih ingat dengan Raja Jalal di drama seri India Jodha Akbar? Bagaimana ratu Rukayah sampai tergila-gila dengan suaminya. Bahkan Ratu Jodha sendiri sering malu-malu mau bila ada Yang Mulia ada disampingnya. Disamping penampilannya yang gondrong, Raja Jalal juga teramat mempesona dengan ketegasannya. Apabila kalian, para kaum adam ingin seperti Raja Jalal, bisa mencoba produk penumbuh jenggot Wak Doyok agar hasilnya maksimal sesuai yang diinginkan. Beberapa kelebihan yang akan dimiliki dari penumbuh jenggot dari Wak Doyok yaitu:

Drama Serial yang membuat susah Move On
Drama Serial yang membuat susah Move On

1. Mempercepat penumbuhan rambut

Apabila jenggot dan kumis dibiarkan tumbuh dengan alami tentu saja akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan apabila dibiarkan, pertumbuhan rambut menjadi tidak rata. Agar terlihat praktis, disarankan untuk mempercepat tumbuhnya jenggot dan kumis menggunakan cream penumbuh. Mulailah dengan menggunakannya secara rutin agar hasilnya menjadi maksimal dan sesuai dengan keinginan. Pastikan hasil yang didapatkan optimal dan rata sehingga menunjang penampilan menjadi lebih percaya diri.

2. Menyuburkan rambut

Bagi yang punya masalah dengan kesuburan rambut, produk penumbuh ini akan membantu menyuburkan. Hasilnya tentu saja akan terasa istimewa karena tampak lebih subur dan tumbuh lebat. Selain menyuburkan, produk ini bahkan dapat mencegah datangnya uban pada rambut.

3. Mencegah kerontokan rambut

Masalah kerontokan memang tak bisa dihindari oleh siapa saja. Wanita yang berambut lebat sekalipun yang dengan segala perawatannya agar rambut tampak indah, kadang masih memiliki kendala dengan rambut rontok. Begitu juga dengan lelaki, banyak dari mereka yang memiliki masalah yang sama, yakni kerontokan. Untuk menghindarinya mereka dapat memakai produk penumbuh rambut Wak Doyok secara rutin. Jika ini dilakukan, rambut dapat tumbuh lebat seperti sebelumnya. Apabila penggunaannya dilakukan secara rrutin maka rambut yang dihasilkan akan lebih kuat.

4. Dapat digunakan di bagian tubuh yang lain

Penumbuh Jenggot dan Kumis tak hanya bisa dipakai untuk menumbuhkan jenggot dan kumis saja, tetapi bisa digunakan di anggota tubuh yang lain seperti kulit kepala. Apabila kulit kepala sehat dan subur, rambut jadi tumbuh lebat dan bebas dari kerontokan. Pemakainnya sangat mudah, caranya cukup mengoleskan produk pada bagian tubuh yang ingin di rawat saat setelah mandi. Setelah itu lakukan pemijatan merata dan perlahan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Hasilnya akan tampak maksimal bila dilakukan dua hingga tiga kali sehari secara rutin.

5. Mudah menyerap

Selain mudah digunakan produk ini juga mudah menyerap. Kandungan bahan yang digunakan tidak membuat lengket atau meninggalkan bekas. Saat dioleskan, produk ini memberikan sensasi dingin dan menyejukkan.

6. Aman digunakan

Produk perawatan yang bagus adalah yang dinilai aman digunakan oleh siapa saja. Baik itu aman dalam segi kandungan bahan, tetapi juga aman terhadap efek samping pemakaian.

Yang Mulia sedang beraksi! haha
Yang Mulia sedang beraksi! haha

Rambut memiliki daya tarik utama penampilan. Lihat saja bagaimana bintang televisi tampil habis-habisan untuk urusan perawatan rambut. Mereka gak akan tanggung-tanggung membayar mahal hair stylist khusus agar saat tampil dipanggung terlihat memukau.

Di Asia, rambut lebat masih jadi andalan untuk tampil necis. Lihat saja aktor India dan Turki yang sering memamerkan jenggot dan kumisnya. Seperti yang saya sebutkan diatas, Rajat Tokas, alias Yang Mulia Raja Jalal, yang pernah disanjung-sanjung penonton Indonesia. Baru-baru ini juga, serial Turki yang baru, Bunga yang Terluka, juga mengandalkan sosok antagonis lelaki yang berkumis lebat. Jika artis India dan Turki masih berkiblat pada lelaki berkumis, bagaimana dengan aktor Indonesia? Mungkin produk Wak Doyok bisa memberikan solusi..

Mengikhlaskan hutang yang tak dibayar

Mengikhlaskan Hutang yang tak dibayar? Beraaat, sangat berat! Seberat bayar hutang, dan seberat menagih hutang. Persoalan hutang memang rumit, antara yang berhutang dan berpiutang, sama-sama dalam posisi yang sulit. Ditagih, molor, gak ditagih, amnesia.

Tema Collaborative Writing KEB kali ini ditulis oleh Mak Haeriah Syamsuddin yang melemparkan ide berupa Bayarlah Hutangmu sebelum ditagih. Wadaww, kalau kayak gini ikhlas-ikhlas aja ngutangi, hihi …

Kunci sukses nagih hutang

Betul yang ditulis Mak Haeriah, orang berutang itu antara dua pilihan; sedang butuh atau karena kebiasaan. Melihat orang yang sedang ditimpa kesulitan kayaknya kasihaan bangeet. Akan tetapi melihat orang yang kebiasaan berhutang, sedangkan dirinya mampu beli cash, rasanya juga gregetan, apalagi ditagih bayarnya susah, pakai marah-marah pula.

Saya pernah berhubungan dengan urusan hutang piutang saat kerja dulu. Kerjaan spesifik saya sebenarnya jualan, bukan ngurusi keuangan, tapi seringnya ketiban sampur ngerangkap debt collector. Pindah tempat kerja 3 kali, semuanya begitu. Mungkin muka judes saya cocok jadi tukang tagih, wakaka …

Suatu ketika, bagian keuangan kesulitan menagih toko A. Tagihan yang harusnya 3 hari, molor jadi 3 minggu. Apalagi toko A membuat ketentuan tagihan hari Selasa dan Kamis. Tiga kali Selasa, dan tiga kali Kamis, masih saja belum lunas. Sampai nota tagihannya lecek, karena kelamaan nangkring di folder tagihan. Karena nyerah, bagian keuangan minta tolong saya nagihin. Dalam hati saya juga penasaran, sesangar apa sih bos toko A sampai gak berhasil nagih.

Hari Selasa, pun, tiba. Jam 3 sore (waktu yang tepat untuk nagih), saya menuju toko A. Sebelum saya ngomong nagih, saya perhatikan dulu suasana toko A, apakah ada customer, atau Bosnya sedang nganggur. Kalau ada customer saya diam dulu, menunggu. Meskipun satu jam nunggu, kalau gak ditanya keperluannya apa, saya tetep diam. Saat ditanya, saya baru jawab, “Mau nagih, Pak”.

Tak jarang saya dijanjikan datang jam 4. Datang jam 4, dijanjikan lagi datang jam 5. Saking hapalnya karakter Bos toko A, tiap nagih saya datang jam setengah 6. Biasanya jam-jam segini, para Bos dan bagian keuangan sedang sibuk-sibuknya ngitung hasil jualan hari itu.

Begitu datang, Bosnya berkata, “Ya gini kalau nagih, sopan. Jangan kayak temanmu, nagih utang teriak-teriak didepan customer”. Akhirnya saya tau, mengapa teman saya selalu gagal nagih di toko A. Sering saya datang keesokan hari karena Bos toko A minta perpanjangan sehari. Hikmahnya, tiap nagih saya diprioritaskan, gak harus nagih Selasa dan Kamis aja, sekiranya tagihan jatuh tempo, saya datang, tagihan itu dibayar hehe …

Kunci sukses nagih hutang dengan cara sopan dan sebisa mungkin pandai mencuri hati orang berhutang. Orang Jawa bilangnya, pinter ngepek ati. Misalnya dengan basa-basi, ngajak ngobrol, bertanya kabar, pokoknya mengakrabkan diri, deh. Tapi, cara kedua gak selamanya berhasil, apalagi yang berhutang saudara sendiri. Seringnya justru mengikhlaskan hutang dengan catatan kapok ngutangi lagi!

Baca juga: Cerdas Merencanakan Keuangan Sejak Dini untuk Masa Depan Lebih Baik

Banyak yang bilang, lebih baik tidak ngutangi saudara dari pada merusak hubungan persaudaraan. Iya, memang betul. Kadangkala justru saudara lebih tega dari hubungan teman. Pas butuh aja terlihat kasihan, begitu jatuh tempo, njeketeeek diam seribu bahasa, boro-boro menyapa, menampakkan diri aja, nggak, hahaha …

Beberapa kali pengalaman memberi hutang ke saudara dan teman, saya selalu berpikir jeleknya dulu, bagaimana kalau gak dibayar?

Bukan mau suudzon, tapi perlu juga jaga-jaga hal jeleknya. Segala sesuatu kan harus dihitung baik buruknya, dan ketika suatu saat hal jelek menimpa, kita sudah siap dengan resikonya, termasuk mengikhlaskan hutang yang tak dibayar. Kalau dari awal gak siap mengikhlaskan hutang, lebih baik jangan dihutangi, dari pada jadi aib dikemudian hari dan perasaan gak ikhlasnya dibawa sampai ke ujung dunia, hayo?

“Barang siapa mati dan memiliki tanggungan utang dinar ataupun dirham, maka ia akan dilunasi dengan pahala kebaikannya. Karena di akhirat tiada lagi manfaat dinar ataupun dirham.” (HR. Ibnu Majah dari shahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma dan Syaikh Al Albani mengomentari hadits ini dalam Shahihut Targhib no. 1803, “Hasan shahih.”)

Memberi hutang orang lain sama dengan mengikhlaskan harta kita untuk diserahkan kepada orang lain. Katakan dengan baik-baik jika memang tidak mau memberi hutang, meskipun terkadang resikonya menyakitkan, dibilang kita pelit, gak mau bantu orang lain, gak toleransi, dan lain-lain dan lain-lain. Sebab, uang yang dihutangkan jangan diharap kembali tepat waktu. Karena uang hutang, bukan uang tabungan yang sewaktu-waktu bisa ditarik. Emak-emak, Bapak-bapak, menghutangi orang bukan sebuah kewajiban, lho. Sebaiknya, kalau memang tidak dihutangi jangan maksa orang memberi hutang.

Begitupun jika tak sanggup bayar hutang, lebih baik sampaikan jujur dengan meminta penangguhan pembayaran. Berkata jujur lebih baik daripada menghilangkan diri diantara rerimbunan ketakutan.

“Barang siapa yang mau memberi tangguhan kepada orang yang sedang kesulitan atau bahkan membebaskannya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan ‘Arsy-Nya di hari tiada naungan selain naungan-Nya.” (HR. At Tirmidzi)

Supaya gak sakit hati, saat memberikan hutang kepada orang lain, ikhlaskan hutang itu jika suatu hari nanti tak dibayar.

Network Rally 4G LTE, XL ajak masyarakat tes jaringan di seluruh Surabaya

Network Rally 4G LTE Surabaya, XL ajak masyakat tes jaringan di seluruh Surabaya. Merasa bahagia ketika sinyal internet di Tablet Lenovo Yoga saya berlarian kencang saat melewati sudut-sudut kota Surabaya. Dari Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Utara, Selatan, dan Surabaya Barat. Karena gadgetnya ada 2, saya berbuat adil dengan membagi satu sama lain via tethering sehingga aktivitas chatting dan share sosmed berhasil berjalan beriringan tanpa menemui kendala.

2016-09-23_10-08-37

Hari itu, 21 September 2016, saya menjadi peserta yang melakukan tes jaringan XL 4G LTE dengan berkeliling kota Surabaya. Dibekali kartu perdana XL HotRod XTRA 4GB saya manfaatkan kuota dengan sebaik-baiknya. Disetiap lokasi, saya tes jaringannya dengan nonton video di youtube dan upload image di twitter dan instagram. Nyoba downloadnya hanya ngunduh aplikasi Ookla. Memang, sih, ada bedanya antara penggunaan jaringan 3G dan 4G. 4G lebih kencang dan stabil. Apalagi Tablet Yoga saya udah support 4G, makin terasa jossnya!

2016-09-23_09-58-45
Sebelum berangkat, selfie dulu dengan Raffi Ahmad. Ngakunya sih, gitu … 😀

Selain paket data 4GB, kartu perdana itu memberikan gratis telepon 150 menit ke semua operator. Makin joss, laahhh… efeknya, saya gak lihat jalan mana saja yang dilewati bis, sinyal 4G XL ini memukau jari saya untuk menjelajah dunia internet digital. Tau-tau udah sampai Tugu Pahlawan. Tau-tau udah berada di dalam Kenpark! Dan, tau-tau masuk ke Primarasa makan siang, horee!

Pelepasan rombongan Network Rally 4G LTE XL Surabaya
Pelepasan rombongan Network Rally 4G LTE XL Surabaya

Acara Network Rally XL 4G LTE Surabaya melalui beberapa sudut-sudut kota. Start perjalanan dimulai dari Jalan Pemuda Surabaya dan Finish di Spazio Mall. Selama perjalanan, peserta diajak berhenti di spot-spot yang menarik, yaitu; Monumen Tugu Pahlawan, Kenpark, Masjid Agung, dan Spazio Mall. Hal ini untuk memastikan bahwa PT XL Axiata Tbk benar-benar menunjukkan komitmennya dalam memperluas jaringan 4G LTE di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.

Video Conference dengan XL Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik
Video Conference dengan XL Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik

Seperti yang disampaikan oleh Desy Sari Dewi, Vice President XL East Region, bahwa layanan internet cepat 4G LTE saat ini semakin memasyarakat. Tak hanya memperluas layanan layanan 4G LTE menjadi 2 kali Lebih Luas, XL juga menerapkan teknologi terkini, yaitu U900di jaringan 3G, agar kecepatan dan kestabilan sinyal bisa ditingkatkan. “ … Semakin baik kualitas layanannya, akan semakin banyak manfaat yang didapatkan oleh pelanggan.”

2016-09-23_10-00-16
Kadis Kominfo Jatim, Bapak Eddy Santoso dan Desy Sari Dewi

Tampaknya penyelenggara mengemas acara dengan sangat menarik. Network Rally XL 4G LTE Surabaya ini tak sekedar tes jaringan semata, namun semua peserta diajak untuk berakrab ria dengan teman-teman baru. Disetiap pemberhentian, panitia memberikan games-games seru yang tak diduga sebelumnya. Kelompok-kelompok kecil diciptakan untuk menjaring persahabatan terhadap sesama pengguna XL. Lomba selfie, menyusun puzzle, Most Wanted Challenge, menjadi bumbu cerita yang sangat seru. Tak tanggung-tanggung, panitia pun menyediakan banyak hadiah mulai smartphone, mifi, uang cash, hingga souvenir-souvenir dan snack yang dibagikan untuk peserta yang rajin menjawab soal.

2016-09-23_10-37-22
Syarat menjawab Most Wanted Challenge kudu foto bersama target

2016-09-23_10-36-47
Snacknya dibagi se-Bis soalnya Mas MC ‘Raffi Ahmad, ngakunya’ kehabisan pertanyaan!

Kabar terbaru, jaringan 4G LTE telah mengcover 86 kota/kabupaten di Indonesia. Sementara di Surabaya, dari 1300 lebih BTS, sebanyak 450 BTS telah menggunakan 4G. Layanan 4G LTE di Surabaya telah merangkul area yang menjadi pusat kegiatan bisnis dan ekonomi, pariwisata, pemerintahan, dan perguruan tinggi.

Foto kiriman Yuniari Nukti (@yuniarinukti) pada


Ngetes jaringan sambil dlosoran 😀

Sedangkan layanan U900 dapat digunakan untuk layanan voice, sms, dan internet cepat. Memahami masih banyaknya pelanggan yang menggunakan jaringan 2G dan 3G, layanan U900 diharapkan dapat memperluas cakupan internet cepat diberbagai daerah, termasuk wilayah yang masih kesulitan mendapatkan layanan internet memadai. Dengan teknologi maju ini masyarakat sudah bisa meninggalkan telnologi 2G nya.


Di Kenpark

Hingga saat ini saya masih terus melakukan uji coba jaringan XL 4G LTE. Terutama di kawasan sekitar Ngagelrejo. Sesuai pengalaman, jaringan di area ini masih terbatas. Signal bar smartphone saya selalu menunjukkan garis 2. Paling banter 3 bar. Sangat sulit mendapatkan 4 bar. Tak terlalu masalah karena pemakaian saya hanya sebatas chatting dan bersosmed. Buka Youtube juga masih lumayan. Entah, saya belum mencoba upload video via youtube. Sekedar upload video di Instagram, sih, masih cukupan.

Screenshot_2016-09-21-10-21-49
Speedtest 4G LTE di kawasan Kenjeran

Screenshot_2016-09-23-17-00-17
Speedtest di kawasan Ngagelrejo

Semoga setelah diselenggarakan Network Rally XL 4G LTE Surabaya layanan XL semakin meningkat, terutama daerah-daerah pinggiran. Saya memberi apresiasi penuh terhadap program XL ini, karena suara masyarakat adalah bentuk perhatian terhadap layanan XL.

Foto kiriman Mbak Avy (@mbak_avy) pada

Hidup tak sedrama itu, Jendral!

“Hidup tak sedrama itu, Jendral!”

Kalimat itu terlontar begitu saja kemarin. Tidak sedang baper, hanya gemas aja. Bisa jadi gara-gara gemas lalu jadi baper huahaha.. Plis deh jangan baper. Gak baik kata Pak Ustad. Orang baper pengennya marah. Tiap lihat orang bawaannya mau nerkam. Apa-apa yang ada didepan semua dianggap salah. Baper gak baik buat keuangan dan berat badan, ternyata, lho.. maunya beli makanan enak trus dihabisin sendiri. Mending makan yang bener, inget kolesterol, Buk! 😀

Ya udah, Yuun, saatnya berdamai dengan alam. Istighfar, minta ampun. Baper itu dosa, gara-gara baper kamu jadi orang culas sedunia! Saatnya buka jendela, hirup udara segar, kembalikan batako-batako yang berserakan di jalan setelah digali sama orang pasang pipa gas. Saatnya kamu berubah jadi tukang bangunan! Yun, Yun.. kasian kasian kasian

Ngerangkai puzzlenya gak sempurna!

Ini artikel murni curhat lho, ya.. kalau gak suka baca curhatan saya mending skip aja. Kalau nanti kebawa Baper saya tidak bertanggung jawab. Kalau setuju silakan lanjutkan. Oke? Toss dulu! 😀

Gemas saya berawal dengar kabar teman-teman diundang kopdar oleh humas sebuah instansi dan saya dilupakan begitu saja. Ih, gak diundang aja baper. Sori, Je, utang draft liputan numpuk. Fee udah diterima, godiebag sak arat-arat di gudang. Kalau cuma mengharap kaos selembar aja kepada sebuah instansi artinya saya gagal jadi blogger. Nyari gratisan gak perlu semurah itu..

Masalah utamanya bukan pada undangan, tapi pikiran saya ngelantur ke sebuah link website mereka yang isinya persis plek ketiplek di blog saya. itu saja! Ya ini akarnya. Gara-gara tulisan saya di copas, komplain saya gak direken, lalu saya diboikot. Mereka mencari netizen lain. Percaya sama saya, lebih nikmat minum madu ketimbang dimadu! 😀

Jadi selama ini itu saya diam. Alih-alih belajar ikhlas, berdamai dengan kenyataan, yang ada saya berubah jadi idealis. Maksudnya sih biar move on.. melupakan kenangan bersama ‘mantan’. Dan lama-lama saya kok jadi benci ya? Apa emang gitu efek orang move on? 😀

Berhadapan sama saya gak susah kok. Kalau salah bilang maaf, selesai urusan. Saya gampang di bujuk.

Oya, kalian sudah membaca status saya terbaru?
Kalau belum ini screenshootnya..

Sejatinya saya menyayangkan status ini mengotori beranda saya. Konsistensi update status serba bahagia malah tercemar dengan status kekanakan. Walo ada yang bilang, sekali-sekali bikin kontroversi gapapa, Yun.. tapi saya terlalu edan kalau status beginian.

Mulanya seseorang ngasih tau, “Yun, artikel ini sudah ijin belum?” dengan link terpampang nyata.

2016-08-24_01-37-35

Wadah?! Saya melotot dong. Pantesaan, akhir-akhir ini blog saya sering keok. Hosting gak kuat nahan banyaknya komen spam yang masuk sampai akhirnya saya dikomplain penyedia hosting karena bandwithnya kemakan banyak. Copasnya sih gapapa, cukup ngelus dodo aja. Yang sebel bandwith kemakan itu lo sampai saya dikomplain penyedia hosting. Rasanya pengen ngelus dodo Jupe *eh

Lalu apa yang saya lakukan? Ya klarifikasilah.

Meskipun tersakiti, saya bilangnya baik-baik. “Pak, mohon maaf (masih pula bilang maaf, kurang baik apa?), saya tidak keberatan artikel saya di copas, tapi mohon (pakai mohon-mohon segala lagi!) cantumkan sumbernya. Terima kasih :)”

Zonk! Komplain saya gak ditanggapi. Pesan saya tercentang garis dua tapi gak dikasih pertanggungan jawab. Pesan saya gak dibalas. Belum tau kalau saya ngeyelan.

Beberapa hari kemudian, saya japri lagi dengan kalimat yang sama. Lagi-lagi zonk, sodara. Gapapa.. mungkin beliau sedang kehabisan kuota.

Hingga suatu hari iseng saya cek, artikel saya sudah hilang. Saya japri lagi dong, “Pak, saya gak minta dihapus, saya hanya minta tolong cantumkan sumbernya..” Wes enak, toh?

Woh! Dibales aja nggak. Yo weslah! Kali ini saya berpikir positif, mungkin keypad HPnya bermasalah. Hidup tak sedrama itu, Jendral. Saya orangnya woles..

Sejak itu saya tak lagi berhubungan dengan pihak-pihak yang telah berbuat tidak ‘senonoh’ pada saya. Lebih tepatnya tidak pernah dihubungi, sih hahaha! Saya mah santai, gak merasa dimusuhi apalagi memusuhi. Rugi di dia gak dapat saya. Orang manis gini, disia-siakan.. *disampluk emas antam!* 😀 Yang butuh pencitraan kan mereka, bukan saya. Citra saya sudah baik di masyarakat, setidaknya Bu RT tiap tahun membutuhkan saya buat bikin undangan Agustusan *Bangga dong jadi warga Wonokromo* 😀

Kalau saya yang sudah, ya sudah. Ngapain diperpanjang, cukuplah sidang Jessica yang masih terus bersambung.. Urusan artikel copas sudah saya serahkan kepada yang berwajib. Malaikat juga tau siapa yang jadi juaranya.. *lalala..*

Urusan copas mengcopas sejatinya tak pernah saya permasalahkan. Saya sadar, apapun karya yang sudah naik tayang di media online harus direlakan dimanfaatkan oleh pihak lain. Baik itu tulisan maupun foto.

Dulu dulu, saya bahkan pernah menemukan artikel lomba saya di copas oleh sesama peserta lomba. Teman, kenal baik, lho. Saya tidak marah, tidak juga saya komplain. Praktis aja mikirnya, rejeki gak akan lari kemana, walau sebenarnya dada ini mendidih. “Kenapa harus copas artikel lomba sayah? 3 hari 3 malam saya nglembur nulisnya!” Berpikir positif aja mungkin sang pengcopas menganggap tulisan saya bagus, Alhamdulillah ya disukai..

Lombanya menang? Nggak! Haha..

Dan tadi malam, saya iseng dong buka-buka web mereka. Bener ya kata orang, benci bisa mengalihkan jadi rasa rindu. Buktinya tengah malam saya begadang hanya untuk ngecek artikel mereka satu persatu. Lumayan sih, ketangkap satu artikel punya Mas Gilang Detik bertengger disana huahaha…

2016-08-24_01-29-58

Artikel aslinya ini:

2016-08-24_01-30-17

Sudah cukup 2 aja ya buktinya. Bukti copasan lainnya cukup saya baca sendiri, udah tau juga kok sumbernya darimana. Paling kalau dikomplain mereka akan hapus. Sebelum dikomplain screenshoot dulu buat sewaktu-waktu kangen ihik..

Ya udahlah, Jendral. Hari sudah malam, saatnya istirahat. Di luar banyak angin…

Bu Risma sibuk ngatur Lalu Lintas, Kemana Polantasnya? Ini Jawaban Kasat PJR Polres Tanjung Perak, IPTU Sunarto!

Bu Risma sibuk ngatur Lalu Lintas, Kemana Polantasnya? Opini itu bertubi-tubi lewat Wall Facebook saya beberapa waktu lalu ketika sebuah video Ibu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, diunggah. Di tayangan itu terlihat wanita nomor satu di Surabaya nampak bersemangat mengatur kepadatan di sudut jalan raya dan tak seorang pun petugas berseragam coklat membantu. Komentar netizen bertubi-tubi, tak sedikit juga yang mencemooh kinerja petugas, lalu apa tanggapan Kepolisian? Ini jawaban Kasat PJR Polres Tanjung Perak, IPTU Sunarto!

Disela obrolan, sempat menerima telpon dari Kasalantas Tanjung Perak terkait pengamanan wilayah Kenjeran menjelang UN Habitat
Disela obrolan, sempat menerima telpon dari Kasalantas Tanjung Perak terkait pengamanan wilayah Kenjeran menjelang UN Habitat

Beberapa hari ini kota Surabaya sedang bebenah. Bebenah melanjutkan pembangunan frontage road sisi barat jalan A Yani yang belum rampung sempurna serta beberes untuk menyambut tamu dari 193 negara yang berkunjung ke Surabaya dalam rangka Prepcom III UN Habitat. Kedatangan tamu ‘istimewa’ ini otomatis kian menyibukkan beberapa instansi, terutama dalam hal pengamanan. Salah satunya Kasat PJR Polres Tanjung Perak, IPTU Sunarto, SH, yang dini hari tadi sedang berpatroli Blue Silver di kawasan Jalan K.H. Mas Mansyur.

Duduk di salah satu bangku warung susu murni Pak Ali, IPTU Sunarto yang telah bertugas di Polres Tanjung Perak sejak tahun 1997 ini mengaku sedang giat patroli Blue Silver. “Biasanya Kapolres ikut patroli, Mbak”. Saya pun bertanya, apakah Kapolres sering turun ke jalan?, diakui Bapak yang pernah ditugaskan di Papua, “Pak Mattanete (panggilan Kapolres Tanjung Perak, AKBP Takdir Mattanete) sering banget bergabung di giat Blue Silver. Pagi-pagi jam 6 sudah apel di kantor, dilanjutkan ke lapangan mem-biru-kan langit kawasan Tanjung Perak!”

Ngobrol disela tugas patroli
Ngobrol disela tugas patroli

Patroli Blue Silver? Apa itu?

Patroli Blue Silver merupakan ide Kapolri untuk mendukung program 100 hari kinerjanya dengan menurunkan anggota di titik-titik tertentu. Dukungan itu oleh Kapolres Tanjung Perak disambut baik dengan menamakan kegiatannya Patroli Blue Silver. Blue yag dimaksud adalah lampu rotator menyala berwarna biru yang terpasang di kap atas mobil patroli. Sedangkan Silver adalah nama lain Polres Tanjung Perak. Jadilah Blue Silver.

Patroli Blue Silver dilaksanakan setiap hari sebagai bentuk pelayanan Polres Tanjung Perak kepada masyarakat. Dengan patroli ini diharapkan memicu kedekatan antara Polisi dan masyarakat. Yaahh, boleh juga sih idenya..

Kapolres Tanjung Perak, AKBP Takdir Mattanete saat memimpin apel Patroli Blue Silver. Image by Facebook Polisi Jatim
Kapolres Tanjung Perak, AKBP Takdir Mattanete saat memimpin apel Patroli Blue Silver. Image by Facebook Polisi Jatim

Terkait dengan fenomeno Bu Risma yang rajin ke jalan dan mengatur lalu Lintas, IPTU Sunarto menyambut positif dan menganggap hal itu biasa saja. “Kalau saya menganggapnya biasa. Memang sudah kewajiban seorang walikota turun ke lapangan melihat langsung kondisi lalu lintas di kotanya”

“Jadi, saat itu Pak Polisi Lalu Lintasnya kemana, Pak?” Semoga pertanyaan saya dapat mewakili pertanyaan kalian ya teman-teman netizen 🙂

Patroli Blue Silver Polres Tanjung Perak

“Gini, Mbak. Pos Polisi rata-rata dijaga oleh 3 petugas Polisi. Mereka bertugas selama 12 jam setiap hari. Di kawasan tertentu, lalu lintasnya sangat padat. Contoh saja kawasan Margomulyo yang isinya truk-truk gede, container, dan segala macamnya. Belum lagi di daerah Manukan yang masih ada pengerjaan pelebaran jalan. Walaupun sudah diatur sampai glegek’en, tetap aja macet. Tanggung jawab ke 3 petugas pos Polisi harus mengurai kemacetan dengan menyebarkan diri dan mencari biang kemacetan. Sudah menyebar sekalipun, masih saja ada penumpukan. Saat-saat seperti itu kehadiran seseorang sangat ditunggu-tunggu. Jangankan walikota, masyarakat saja boleh turun ke jalan mengatur pengendara yang lain…”

“….. Di Surabaya tidak banyak sosok masyarakat yang mau meninggalkan kendaraannya ketika di tengah kemacetan untuk sejenak mengatur lalu lintas. Kondisi seperti itu jangan harus selalu menunggu Polisi datang. Kalau sama-sama nggak mau ngalah, sampai malam pun gak selesai-selesai macetnya! Cobalah yang punya pengetahuan lantas turun ke jalan dan mengatur kebuntuan secara sukarela. Banyak masyarakat rela hati turun ke jalan, tapi ujung-ujungnya minta recehan ke para pengendara…” beber Polisi kelahiran Ponorogo yang pernah mendapat pendidikan Brimob.

Urun jempol dulu dengan mobil Blue nya..
Urun jempol dulu dengan mobil Blue nya..

Penjelasannya luas banget lho ya, bacanya pelan-pelan aja sampai selesai, jangan fast reading supaya kalau muncul lagi video Mak’e arek-arek Suroboyo ngatur jalan raya udah tau jawabannya dan nggak asal tanya, Bu Risma sibuk ngatur Lalu Lintas, Kemana Polantasnya? Akan lebih merasuk ke sanubari jika sebelum berkomentar rasakan dulu nikmatnya turun ke jalan ngatur kemacetan hehe…