Category: Cerita Yuni

  • Cangkruk ‘kerakyatan’ Polisi dan Netizen Surabaya

    Saya sering cangrukan. Cangkruk sama teman komunitas, cangruk sama penjual bakso, cangkruk sama satpam, cangkruk sama sopir angkot..

    Cangkruk Netizen

    Cangkruk itu seru dan menyenangkan. Tidak ada jabatan, tidak ada bawahan, semua membaur jadi satu, merakyat. Dari cangkruk biasanya muncul ide-ide brilian, menularkan aura positif pada diri sendiri dan orang lain, serta bisa menjadi alternatif memecahkan persoalan.

    Tanggal 3 November 2015, Warung Kopi ‘rakyat’ Mbah Cokro menjadi tempat cangkruk Netizen bersama Kapolda. Di balut suasana santai, sebanyak 30 netizen Surabaya membaur bersama jajaran Kepolisian. Mulai dari Kapolda, Kapolres, hingga Srikandi Polisi.

    Cangkruk Netizen Surabaya

    Lalu, apa saja, yang di obrolkan dalam cangkruk’an, itu?

    Hmm.. sebelum saya mulai ke inti obrolan, saya buka dulu, ya, sambutan yang di sampaikan Mas Akbar sebagai moderator malam itu.

    “Selamat malam, dan selamat datang kepada Bapak Kapolda, Irjen. Pol. Anton Setiadji…..”

    Tiba-tiba Pak Anton meralat, “Mas jangan panggil Irjen. Panggil Anton saja. Kalau malam saya bukan Polisi. Di sini kita sama-sama rakyat biasa”

    “Nyeeesss..” adem dengarnya 😀

    Kapolrestabes, 'Menir' Yan (kiri) dan Kapolda Anton Setiadji
    Kapolrestabes, ‘Menir’ Yan (kiri) dan Kapolda Anton Setiadji

    Kekeliruan itu membuat suasana cangkruk menjadi riuh oleh tepuk tangan. Kami tidak lagi seperti pejabat publik dengan warga biasa. Apalagi tempat duduk kita juga sama, duduk di atas bangku bambu. Seketika kegiatan ini menjadi semacam cangkruk persahabatan. Bagi saya, inilah esensi cangkruk sebenarnya.. 🙂

    Seperti yang pernah saya tulis di postingan 5 jam bersama Polisi, Pak Anton adalah Kapolda baru di Jawa Timur. Sebagai ‘warga baru’ Surabaya, Pak Kapolda bersama jajarannya ingin mengenal dekat dengan warga Surabaya, salah satunya cangkruk bersama netizen.

    Mengapa harus netizen?
    Karena netizen dianggap sebagai warga yang selalu jujur dalam mengungkapkan sesuatu di media sosial. Netizen dianggap cocok mewakili masyarakat untuk menyampaikan uneg-unegnya.

    Sesuai konteks, Pak Anton ingin mendengarkan keluh kesah yang dirasakan masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya, tentang kinerja polisi selama ini. Pak Anton melihat polisi belum sepenuhnya dekat dengan masyarakat. Begitupun masyarakat juga belum memahami seluk beluk kinerja kepolisian.

    “Saya memahami banyak Polisi brengsek sehingga menjatuhkan citra Polisi itu sendiri. Oleh karena itu agar saling mengenal satu sama lain, mari kita cangkruk bersama..”

    Cangkruk’an malam itu memberikan inspirasi baru untuk saya, juga kepada para netizen. Polisi yang selama ini di-cap ‘suka nilang pengendara’ (dan sikap buruk lainnya sehingga menurunkan citra Kepolisian) punya niat baik untuk memperbaiki diri.

    Sebagai institusi pengayom masyarakat, Polisi juga turut berpartisipasi revolusi mental yang dicanangkan Presiden. Sebaliknya, sebagai masyarakat kita juga harus mendukung niat baik ini. Caranya dengan tidak mengajarkan anak-anak bahwa Polisi adalah institusi yang harus di takuti. Anak-anak harus diajari untuk mengenal Polisi dalam citra yang baik. Apabila ada Polisi yang bertindak ‘kasar’, jangan segan-segan melaporkan, karena laporan warga dapat menjadi masukan untuk kinerja Polisi yang lebih baik.

    Dalam cangkruk malam itu, Bapak Kapolda menerima banyak kritikan berkaitan kinerja Polisi dari netizen. Meski begitu beliau tetap menjelaskan secara gamblang sehingga netizen puas mendengarnya. Suasana menjadi lebih guyub lantaran Pak Anton menyampaikan jawaban dengan gaya humor. Kontan saja warung Mbah Cokro dipenuhi candaan meriah.

    Suasana Cangkruk Netizen dan Kapolda di Warung Mbah Cokro. Penuh kerakyatan...
    Suasana Cangkruk Netizen dan Kapolda di Warung Mbah Cokro. Penuh kerakyatan…

    Tidak sendiri, Pak Kapolda juga mengenalkan anggota jajarannya, mulai dari Kapolrestabes, Dir. Narkoba, Dir. Lantas, Kabid Humas, dan tak ketinggalan, Pak Kasatserse ‘wangi’ yang malam itu jadi jujugan Emak-emak Blogger diajak ber-selfi haha..

    Pak Yan Fitri, Kapolrestabes yang akrab di panggil Menir oleh para Srikandi, menyampaikan bahwa situasi kota Surabaya sangat kondusif. Masyarakatnya tidak mudah terpancing terhadap hal-hal yang memicu perselisihan. Kondisi seperti ini sangat membantu kepolisian dalam menekan angka kriminalitas di Surabaya.

    Malam itu Pak Yan Fitri juga mengenalkan Srikandi Polisi kepada para netizen. “Selama ini Polwan dianggap sebagai faktor pendukung, dan pembentukan Srikandi Polisi berfungsi untuk mengakomodir masyarakat.”

    Srikandi Polisi
    Srikandi Polisi

    Kehadiran Srikandi Polisi di tengah-tengah kami membuat suasana cangkruk menjadi lebih terang. Kepiawaian Srikandi di tunjukkan kepada netizen, seperti ketika bagaimana menangkap pelaku kejahatan. Pokoknya keren, deeh..

    Mas Dito ngapain tutup muka, belum diapa-apain wkwk
    Mas Dito ngapain tutup muka, belum diapa-apain wkwk

    Pak Kapolrestabes sempat menyinggung kantornya yang sekarang di gunakan sebagai museum sejarah. Museum sejarah ini sudah di buka untuk umum, lho.. jadi bagi warga Surabaya yang ingin mengenal lebih banyak sejarah perjuangan kota Surabaya dipersilakan berkunjung ke museum ini. Gratis!

    Acara cangkruk malam itu di tutup dengan foto bersama dan selfi-selfian. Biar adil dan semua kebagian frame, selfinya pakai si Tombol Narsis alias Tomsis hehe.. Terima kasih Pak Anton yang sudah menemani cangkruk. Semoga masih ada kesempatan cangkruk-cangkruk di lain hari. Saya ucapkan Selamat bertugas kepada anggota Kepolisian Jawa Timur. Merdeka! 😀

    Supaya semangat saya kasih bonus foto Emak-Emak bersama Pak Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Takdir Matanette, yang katanya.. hm.. Polisi wangi hihi..

    Ehem! :D
    Ehem! 😀
  • Sudahkah Anda Menjadi Pekerja yang Cerdas?

    Sudahkah Anda Menjadi Pekerja yang Cerdas?

    Banyak orang bekerja orientasinya untuk mendapatkan gaji, karena dari uang gaji tersebut mereka dapat melangsungkan hidup. Ingatlah bahwa semakin lama harga kebutuhan semakin naik, tak di pungkiri bahwa beberapa diantaranya mencari pekerjaan tambahan agar bisa bertahan di tengah situasi krisis seperti saat ini. Selain kerja kantoran, ada beberapa yang melakukan pekerjaan berdasarkan hobi, seperti penulis, pelukis, musisi atau pekerjaan seni lainnya.

    Namun dari semua jenis pekerjaan yang ada, tak semuanya bisa menjadikan orang cerdas melakukan pekerjaannya. Ada aspek lain sehingga mereka merasa tidak nyaman bekerja. Seperti misal, melakukan suatu pekerjaan yang tak sesuai dengan passion. Apa yang dirasakan di dalamnya, selain tidak betah biasanya ada rasa kurang puas atas hasil yang dicapai. Hal ini sebenarnya sudah menunjukkan bahwa kalian harus segera mencari bidang yang lainnya. Bekerja cerdas bisa dimulai dari hal-hal berikut ini:

    ● Menggunakan waktu seefektif mungkin. Berilah target pada setiap pekerjaan yang akan Anda lakukan, misalnya dalam 3 jam semua laporan harus selesai atau sejenisnya, dengan begitu kalian bisa mengukur kemampuan diri. Lumayan bukan, jika ada sedikit waktu luang yang tersisa untuk bersantai, namun meskipun ada sistem kejar tayang tetap perhatikan keakuratan 100%.

    ● Banyak belajar dari kesalahan. Ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, jadi sekali melakukan kesalahan memang tak masalah, namun jangan terus diulangi. Pendidikan juga tak hanya bisa didapatkan dari lembaga formal saja melainkan juga non formal artinya lebih banyak dari pengalaman, tak masalah Anda belum menamatkan bangku pendidikan namun sudah bekerja, karena suatu saat nanti pasti ilmu yang didapatkan akan berguna untuk kedepannya.

    ● Membangun koneksi dan sumber daya. Bekerja sudah pasti melibatkan berbagai orang dari beragam kalangan, jenis pekerjaan yang nyaman bukan hanya yang senang ditempatkan menyendiri, tetapi bagaimana kalian bisa nyaman menjalin relasi dengan orang lain, semakin banyak relasi sebenarnya memudahkan Anda di dalam meminta bantuan jika sewaktu-waktu ada yang diperlukan, kalian yang banyak koneksi juga tak perlu sungkan saat memutuskan untuk berhenti kerja dan mencari tempat lain.

    ● Mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri. Setiap orang memiliki 4 daerah di dalam dirinya, diantaranya adalah daerah buta, gelap, terang dan daerah dimana orang lain bahkan diri sendiri pun tak tau.

    Daerah terang dan gelap dimana kita bisa mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Caranya dengan sering mencoba dan menyuruh orang lain menganalisis potensi yang kita miliki. Mengenal potensi memungkinkan kamu untuk bekerja sesuai dengan passion.

    ● Mencari jalan pintas. Yang dimaksudkan sebagai jalan pintas bukan dengan menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan, melainkan mencari jalan tercepat dan termudah untuk menyelesaikan pekerjaan, seiring dengan kemahiran yang dimiliki. Hal-hal semacam ini pasti bisa ditemukan sendirinya.

    Cerdas dan bekerja akan menambah pengalaman dan membuatmu semakin pintar. Jangan salah karena semua bidang usaha ternyata membutuhkan pemikiran yang brilian, bahkan seseorang yang hanya mengandalkan tenaganya sekalipun.

    Penjual Sapu

    Lihat saja beberapa diantaranya yang pasti tak akan mau bekerja tanpa ada upah yang sepadan. Menengok gaji pegawai bank yang kiranya cukup besar, tak sebanding dengan pekerjaanya yang hanya duduk diam, melayani konsumen dalam ruangan ber-AC. Namun tahukah kita bahwa mereka juga memiliki konsekuensi saat terjadi kesalahan hitung. Bbekerja di bidang ini juga memiliki resiko tinggi yang berhubungan dengan tindak kejahatan.

  • 5 Jam bersama Polisi

    5 Jam bersama Polisi

    Apa yang muncul di benak kita saat melihat Polisi Lalu Lintas? Kalau saya, sih, biasa-biasa. Selama gak berbuat salah di jalan, cuek aja. Kecuali pas melintas di jalan besar gak bawa SIM lalu ada operasi Polisi, baru deh ngeper haha. Belum dapat giliran periksa, di kepala sudah membayangkan bakal pulang bawa surat tilang. Emang salah, mau ngeyel? 😀

    Dulu saya punya pengalaman jadi korban pemalsuan dokumen sehingga tempat kerja saya di rugikan puluhan juta rupiah. Kebetulan transaksi pelakunya sama saya. Atas kejadian itu saya harus bertanggung jawab penuh dan berurusan dengan Polisi. Mau lapor kemana lagi, hal seperti ini, kan urusannya memang sama Polisi. Masa mau lapor ke ke dukun? 😀

    Bos saya sudah lepas tangan, gak mau ngurus perkara begini ke Polisi. Bos merasa lapor Polisi adalah pekerjaan sia-sia dan menghabiskan waktu serta biaya. “Lapor Polisi, bayar berapa?” tanya Bos saya waktu itu. Saya kaget. Bayar apa, wong lapor Polisi gratis 😀

    Selama seminggu saya ngejar pelaku, Polisi selalu ada dibelakang saya. 3 orang Polisi yang setiap hari membantu saya, melindungi saya dari beberapa arah. Meskipun akhirnya gak berhasil tapi sudah mengubah mindset saya, bahwa tidak semua Polisi ‘nakal’.

    Mungkin banyak teman-teman disini yang punya pengalaman dengan Polisi. Pengalaman menyenangkan, misalnya dibebaskan dari hukuman denda tilang. Atau pengalaman menyebalkan, dijebak Polisi yang muncul tiba-tiba dari balik semak-semak dan minta menepikan motor kemudian mengeluarkan surat tilang. Padahal kita nggak merasa bersalah. Kalaupun salah, mestinya masih bisa di toleransi. Matematika aja punya teori toleransi hehe..

    Contoh kasus biasa terjadi di masyarakat, pengendara tidak memakai helm pengaman berkualitas menerobos putar balik arah yang bukan pada tempatnya. Iya, kejadian begitu memang salah. Tapi ada alasan mengapa pengendara melakukan kesalahan. Siapa tau pengendaranya sedang buru-buru istrinya mau melahirkan anak pertama. Kalau Polisi baik, justru hal seperti itu menjadi kewajiban mereka untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit. Namanya juga buru-buru, berbuat salah secara refleks itu wajar, jangan malah di tilang. Kecuali kalau masyarakat nekat melanggar aturan. Itu harus ditindak tegas.

    “Orang berbuat salah di sengaja, dengan orang berbuat salah tidak di sengaja, kelihatan kok. Dan sebagai Polisi mestinya bijak memahami hal seperti ini. Kalau ada Polisi ujug-ujug nilang dengan alasan tidak jelas, Polisi seperti ini harus dilaporkan. Percayalah itu semua perbuatan Polisi brengsek!”

    Ucapan ini bukan saya lho yang bilang. Tapi Pak Anton Setiadji sendiri hehe, sang Kapolda Jawa Timur, yang baru di lantik bulan September, saat ngobrol dan cangkruk bareng di Cafe Rolag. Pertemuan 5 jam itu, dimulai dari jam 9 hingga saya pamit jam 2 pagi (mengaku kalah, mata udah ngantuk berat :D) membahas segala hal yang berhubungan dengan kinerja Polisi.

    Polisi

    Sebagai Kapolda, Pak Anton memahami bagaimana kinerja Polisi selama ini yang mengaku sebagai Pengayom Masyarakat, tetapi tidak menunjukkan sikap seorang pengayom. Banyak anggota Polisi yang masih menampakkan wajah ‘sangar’nya di mata masyarakat. Sebaliknya, orang tua kerap menjadikan Polisi sebagai objek yang harus di takuti. “Ayo, belajar, kalau gak belajar nanti di tembak sama Pak Polisi” hal-hal seperti yang kemudian membentuk mindset anak-anak selalu takut sama Polisi.

    “Untuk mengenal Polisi, maka jadilah Polisi. Tidak bisa jadi Polisi, ikutlah patroli Polisi” Anton Setiadji, Kapolda Jatim, 29 Oktober 2015, Cafe Rolag Surabaya.

    Ada banyak hal tentang Polisi yang tidak diketahui masyarakat. Masyarakat sendiri yang selama ini banyak kecewa dengan sikap Polisi juga wajib menyampaikannya secara langsung. Langkah ini menjadi terobosan Kapolda Jatim yang berencana mengumpulkan netizen Jawa Timur, khususnya Surabaya, untuk dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung terhadap Kepolisian. Semoga dalam waktu dekat pertemuan netizen dengan Kepolisian dapat terlaksana.

    Langkah kedepannya, Kepolisian ingin membuka jalan untuk netizen yang ingin melihat dan merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi Polisi. Misalnya ikut Patroli Polisi, Merasakan mengatur lalu lintas bersama Polisi, Merasakan sendiri mengurai kemacetan jalan dengan Polisi, bahkan kalau ada yang ingin ikut menangkap penjahat, bisa lho ikut Polisi.

    Semoga apa yang di rintis Pak Kapolda bisa memperbaiki kinerja Kopolisian di Jawa Timur dan kota Surabaya sebagai bentuk partsipasi revolusi mental.

  • Jadi Tengu

    Jadi Tengu

    Ada yang tau hewan Tengu?
    Saya tidak tau, makanya saya tanya haha..
    Maklum belum pernah lihat Tenguu.. Mungkin saja pernah papasan di jalan, karena saya dan Tengu belum kenalan, jadi nggak saling sapaan 😀

    Jalannya Tengu kayak gimana, sih? Trus suaranya seperti apa? Aktifitasnya di dunia nyata ngapain aja? Maaf ya kalau pertanyaannya rombongan. Males googling wekeke..

    Pada waktu sesi Fun Games acara Blogger Camp kemarin tim saya pusing mikirin gaya Tengu berjalan. Makin ruwet gimana niru suaranya Tengu. Ya, wajarlaah.. kami memang bukan bangsa Tengu haha..

    Entah gimana awalnya tiba-tiba muncul ide kasih nama tim Tengu. Tim lainnya ada yang Semut, Kingkong, Singa, dan tim saya, Tengu! Jauh bangeet.. yang lain sangar-sangar, kami malah pakai nama Tengu!

    Mas Frenavit bilang, Tengu gak ada suaranya. Aktifitasnya diam. Di apa-apain, ya tetep diam. Kayaknya Mas Frenavit paham benar, ya, gimana gaya Tengu. Mungkin dia mantan anak Tengu hihi..

    Dan barusan saya googling, ternyata Tengu adalah binatang kecil berkerabat dengan Laba-laba. Ukuranya hampir sama seperti Kutu. Kebiasaan Tengu kalau menggigit memunculkan rasa gatal hebat. Tau nggak dimana Tengu suka bertengger? Di kulit bagian tubuh yang vital! Astagaa.. kecil-kecil tak tau diri bener si Tengu ini.. 😀

    tengu
    si nakal, Tengu.
    Gambar dari www.wikipedia.com

    Ketika instruktur minta niruin kita gaya Tengu, kami ber 8 seketika ancang-ancang gaya pelawak Gogon. Kaki dimajukan satu, tangan bersedekap, dan kepala menunduk. Diam semua. Sampai Mas instrukturnya bingung haha..

    Seru ikut Fun Games di The Pines. Baru kali ini saya puas main sambil lari-lari berjoget dangdut. Semua peserta berdiri melingkar, tidak boleh gandengan, dan nurut apa kata instruktur. Persis anak Pramuka Siaga main-main sambil ngemil jajanan 90an..

    Materi Fun Games yang di lontarkan instruktur cukup membuat saya tegang. Terutama tegang di bagian pipi. Aduuh.. ngakak gak habis-habis. Sampai tertawa nangis-nangis.

    Jadi, sesi mainan sengaja dibuat agar seluruh Blogger Camp mengenal dekat satu sama lain. Tidak ada geng-geng-an. Yang kenal sama yang tidak berbaur jadi satu. Tidak ada hukuman, kalaupun ada yang kena hukum disuruh joget Sakitnya tuh disini 😀

    Fun Games di sambung Flying Fox. Seruuu..!
    Fun Games di sambung Flying Fox. Seruuu..!

    Permainan di awali berdiri melingkar lalu berjalan mutar sambil joget. Saat ada aba-aba “Cari teman ber 2” artinya saya harus mencari teman satu lagi. Sudah itu joget lagi. Ada aba-aba, “cari teman ber 5” satu sama lain royokan membentuk tim 5 orang, begitu seterusnya. Jadi gandengannya ya gak mungkin 4 L, alias Lo Lagi Lo Lagi 😀

    Terakhir baru lah dibentuk tim 7 orang dimana mereka harus kompak satu sama lain. Yang gak kompak kena hukuman rame-rame. Pokoknya asik lah.. jarang blogger bisa kumpul-kumpul begitu. Makasih Blogger Camp.. kemasan acaranya menarik sangaat..

    Puas main 2,5 jam, terakhir adalah pemenang tim terbaik. Hadiahnya apa? Dapat piala doong.. Piala berupa Nanas Sunpride! Haha..

    Sebelum berkemas-kemas kembali ke Surabaya, kami antri naik tangga Flying Fox. Eh, asik juga ternyata ya main flying fox. Bisa terbang lama..

    Halo Super Tengu???
    Krik.. krik.. krik..

    Ini Video gaya si Tengu:

  • Hari Blogger Nasional, yuk semangat Membangun Kredibilitas Blogger!

    Hari Blogger Nasional, yuk semangat Membangun Kredibilitas Blogger!

    Tanggal 26 – 27 Oktober kemarin hawa blogger kota Surabaya sangat panas. Terutama hawa di kalangan para netizen (baca blogger) yang selama 2 hari di gembleng wawasannya tentang bagaimana membangun kredibilitas blogger.

    Blogger di depan Hotel Yello Jemursari Surabaya
    Blogger di depan Hotel Yello Jemursari Surabaya

    Sudah tau, kan, kalau tanggal 27 ada momen penting?
    Kalau ada yang nyebut Hari Listrik Nasional itu betul, tapi masih ada lagi tanggal penting untuk para blogger. Jadi, tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional…

    Yang baru tau perayaan ini kasian banget, deh, kamuu… hehe

    Tahun 2015 ini kembali perayaan Hari Blogger di laksanakan dengan meriah. Setelah 2 tahun perayaan besar di kalangan blogger hiatus, tahun ini Juara Agency membuat gebrakan dengan konsep yang jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya, yaitu menghadirkan even Blogger Camp.

    Even Blogger Camp merupakan acara kopdar Blogger yang di selenggarakan di 4 kota. Diantaranya Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Purwokerto. Kemasan acaranya sangat menarik, blogger diajak tinggal di hutan dan menikmati suasana alam yang jauh dari rutinitas ibukota.

    Kopdar di mulai jam 14 di Yello Hotel Surabaya. Yello Hotels ini adalah hotel baru di kawasan Surabaya Selatan. Konsep yang diusung Yello Hotels berbeda dari hotel lainnya. Di sana kita dapat menemukan oase technologi yang dibalut dengan kesan casual. Tamu yang menginap di hotel ini tidak harus datang langsung menemui resepsionis, sebaliknya, resepsionis yang menemui tamu dengan membawa gadget dan tamu dipersilakan mengisi data sendiri secara online. Ketika duduk menunggu kita dapat bermain game yang telah disediakan. Yello Hotels memiliki 150 kamar dengan 1 jenis kamar, yaitu Yello Room. Hotel ini dibawah manajemen Tauzia Hotel.

    Mainan gadget di Yello Hotel
    Mainan gadget di Yello Hotel

    Puas melihat kamar dan bermain game, peserta Blogger Camp memulai perjalanan menuju The Pines, Taman Dayu, Pandaan, Jawa Timur, menggunakan bis Blue Bird. Fasilitas bis Blue Bird mewah dan nyaman. Panitia bahkan sempat mengadakan kompetisi karaoke dangdut sambil berjoget. Pemenang lomba mendapatkan hadiah voucher Blue Bird. Dia adalaaahh.. Upit!! Selamaatt.. 😀

    Upit Karaoke di Bis Blue Bird
    Upit Karaoke di Bis Blue Bird

    Blogger Camp Surabaya 2015

    Seperti yang saya bilang diatas, konsep Blogger Camp sangat seru. Di The Pines, blogger akan menginap di dalam tenda, dengan 1 tenda berisi 6 orang. Jelas ini akan membuat persahabatan para blogger menjadi lebih lekat. Bila sebelumnya ada yang belum mengenal satu sama lain, maka ada harapan mereka pulang membawa jalinan pertemanan yang lebih ‘romantis’.

    Terbukti, ketika malam hari, saya dan para blogger kompak berkumpul di pendopo Bale Segawe. Acara sharing yang sebelumnya bersamaan dengan api unggun harus di tunda selama beberapa jam karena blogger sangat antusias mendengarkan materi narasumber, yang malam itu di bawakan oleh.. hmm saya :D, yang membahas tentang fenomena job review, juga narasumber dari tim Blue Bird.

    Antusias mendengarkan nara sumber
    Antusias mendengarkan nara sumber

    Salah satu pesan yang saya sampaikan kepada teman-teman peserta BloggerCamp adalah memiliki 2 blog. Blog tematik dan blog campur-campur. Usahakan juga agar memakai blog berdomain. Domain sekarang murah harganya, di Qwords.com kapan lalu malah menjual denga harga 50 ribu, saja. Saya juga meyakinkan ke teman-teman kalau memiliki blog domain tak ada ruginya. Insya Allah hosting dan domain yang dibayar pertahun dipastikan balik modal.

    Malam itu tim Blue Bird dan blogger ‘ngeblend’. Blue Bird adalah perusahaan keluarga yang hingga saat ini tetap eksis. Walaupun banyak persaingan, namun Blue Bird selalu mempertahankan pelayanannya kepada tamu dengan baik, jujur, dan sabar. Dalam bisnisnya, Blue Bird juga berupaya bermain ‘cantik’ dan tetap bersahabat dengan masyarakat.

    Hingga jam 11 malam, sharing yang berjalan gayeng akhirnya berakhir. Sambil ngejagung bakar, kami mengitari api unggun, bersenang-senang menghabiskan malam. Hingga jam 1 malam kami berpisah ke masing-masing tenda.

    Blogger Camp

    Pagi hari semua blogger kompak berkumpul dan melakukan senam pagi sebab jam 8 mereka harus sudah berkumpul di pendopo untuk mengikuti sharing session. Tapi ada beberapa yang masih di tenda sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Ada yang live tweet, ada juga yang live blog. Walaupun sinyal sempat naik turun, tapi kami tetap semangat.

    Mas, Mas, mau beli hosting di QWords.com, yaa... :D
    Mas, Mas, mau beli hosting di QWords.com, yaa… 😀
    Senam pagiii.. biar sehat!
    Senam pagiii.. biar sehat!

    Ngomong-ngomong sinyal, saat bertemu dengan marketing The Pines, Bu Tatik, saya bertanya mengenai provider yang bagus di kawasan hutan ini. Bu Tatik bilang kalau sinyal yang bagus di The Pines adalah menggunakan Indosat. Yeayyy.. Love Indosat.. 

    Sharing session pagi itu di bawakan oleh 3 narasumber. Yaitu Mbak Swastika Nohara, Script Writer dan blogger, Mas Frenavit, digital marketing communication, dan Kang Yayat Sudrajat, blogger dan penggiat online CPA.

    Sambil mendengarkan narasumber, sambil ngedraft live blog ^^
    Sambil mendengarkan narasumber, sambil ngedraft live blog ^^

    Menurut Mbak Tika ngeblog harus dijadikan kegiatan bersenang-senang. Di sela-sela menceritakan pekerjaannya sebagai pembuat script film, Mbak Tika juga membocorkan rahasia menulis konten job review yang baik agar tidak nampak jelas konten berbayar.

    Mas Frenavit juga menyambung bahwa sah-sah saja blogger menjadi ‘blogger amplop’, tetapi konten juga harus diperhatikan. Supaya klien puas, kemasan konten harus dibalut dengan indah. “Jangan hanya mau amplopnya saja, tetapi konten juga harus diperhatikan” tutup Mas Frenavit.

    Kang Yayat sebagai pembicara ketiga tak mau kalah dengan hadir membawakan etika blogger. Dunia blogger saat ini sangat meluas. Oleh karena itu kita harus pinter-pinter menjaga hubungan baik kepada sesama blogger.

    Diskusi ini lumayan seru. Setelah itu dilanjut dengan live blogging.
    Sebelum kembali ke Surabaya, para blogger diajak seru-seruan mengikuti fun games dan flying fox. Selama hampir 3 jam, para blogger seru-seruan bersama. Puas dan lelah pun terbayarkan dengan buah Sunpride yang tiba-tiba hadir di tengah-tengah kami. Hmm.. capek dan lelah langsung hilang seketika setelah makan buah Sunpride. Tanpa sadar berat badan langsung turun 5 ons! Hihihi..

    Fun Games di sambung Flying Fox. Seruuu..!
    Fun Games di sambung Flying Fox. Seruuu..!

    Setelah bermain dan seru-seruan bersama, kami kembali naik bis Blue Bird menuju Surabaya. Setelah hari itu saya pulang dengan perasaan riang. Keakraban dan kekompakan yang diciptakan teman-teman blogger Jawa Timur menjadi tanda bahwa kami adalah satu. Satu Blogger Indonesia yang siap berbagi informasi positif kepada semua orang.

    Akhir kata, saya ucapkan Selamat Hari Blogger Nasional!!

  • Rebutan Wifi

    Rebutan Wifi

    Punya internet unlimited dengan kecepatan tinggi bagaikan surga bagi aktivis dunia maya. Itu sebabnya saya membebaskan modem dengan aneka password yang rumit bin ruwet. Bebas gak password-password-an! Biar saya dan semua enak makainya. Mau online via laptop atau via HP tinggal meng-ON kan settingan saja. Dan biar gak sering-sering ditanyain password wifi juga hehe

    Suatu ketika saya melihat kegalauan para pemuda kampung yang mengeluh jaringan internet lelet. Sambil bergerombol anak-anak itu heboh satu sama lain meributkan jaringan provider. Mereka ini adalah anak-anak SMP yang sedang membutuhkan keeksisan. Terutama eksis di social media. Kasihan melihat gelagat mereka, saya dekati dan saya kasih tau kalau butuh wifi online saja didepan rumahku. Mendapat angin segar mereka lantas berbondong-bondong pindah duduk di bangku panjang depan rumah saya. Posisi bangku itu strategis, sih.. ada tembok buat sandaran pula.

    Tapi saya gak sembarangan kasih akses. Syarat internetan gratis gak boleh buka-buka situs yang dilarang. Boleh FB-an, Twitteran, Youtube-an, asal jangan buka situs porno.

    “Bereees mbaaakkk..” jawab mereka cengingisan.

    Sejak itu bangku panjang di depan rumah selalu jadi tempat favorit anak-anak remaja, terutama malam setelah sholat Isya’.

    Kemarin pagi bangku panjang itu diisi tetangga saya bernama Eci, anak kelas 2 SD, bersama temannya. Mereka sibuk memegang gadget masing-masing yang sekilas berjenis mahal. Rumahnya Eci pas didepan rumah saya, dibalik tembok putih ituu..

    2015-10-15_04-05-41

    Penasaran dong.. anak SD megang gadget mahal, gadget apaan. Masak iya saya kalah sama anak kecil hihi.. dan kira-kira kalau internetan mereka buka situs apaan.

    Saya dekati, dan seperti biasa. Sok mengakrabkan diri hehe..

    “Ngapain, Ci..” sambil tangan saya ngerangkul ke pundaknya.
    “Hehehe, nggak papa, Mbak” sambil malu-malu. Tangannya sibuk menutupi layar HP supaya tidak silau.
    “Kenapa, ditutupi. Gak kelihatan, ya?”
    “Iyo, Mbak. Layarnya gelap”
    “Iyalah disini kena sinar matahari. Kalau mau jelas gambarnya ya didalam rumah”

    Keduanya kemudian bercerita seru tentang petualangan permainan video Grand Theft Auto (GTA). *taunya mereka nyebut-nyebut GTA, padahal aslinya roaming*haha

    Permainan GTA sumber foto: www.gta.wikia.com
    Permainan GTA
    sumber foto: www.gta.wikia.com

    “Hmmm.. kalian pakai HP apa, sih, kok bagus..” nada saya sok dibijak-bijakin 😀
    “Sony, Mbak” kata Eci.
    “Kalau kamu, apa?” saya balik tanya ke temannya Eci. Sebenarnya dari tadi saya ngincer anak ini. Sekilas HPnya mirip banget sama Galaxy S6. Kalau bener dia pakai S6, wah kudu sungkem dulu nih sama anak SD 😀

    “Strawberry, Mbak” jawab Eci.
    “Kok strawberry, HP mu mereknya apa?”
    “Mereknya Strawberry, Mbak Yunii..” jawab Eci dengan suara menekan. Hening. Oh, ada ya merek HP strawberry hehe. Lalu Eci menyerahkan HP temannya pada saya. Nah, ternyata memang mereknya Strawberry. Lucunya logo S nya mirip dengan logo S6 😀

    Tak lama kemudian, Eci mondar-mandir sambil menutupi layar HPnya. Sepertinya dia sebal karena halaman layarnya terlalu gelap.

    “Ci, setting cerahnya naikkan biar gak gelap” temannya ngasih saran. Dalam hati saya, anak-anak kecil sekarang canggih-canggih. Sudah ngerti settingan HP segala.

    Beberapa saat saya hanya memperhatikan mereka berdua. Lama-lama melihat tingkah Eci yang gak tenang saya kasihlah saran supaya pindah di tempat yang ada atapnya.

    “Ci, kalau disini gelap, masuk aja kerumahmu, biar layarnya jelas”
    “Di dalam rumahku ada tamunya Papa, Mbak” jawab Eci. “Disini enak, sinyalnya ada 3 (maksudnya sinyalnya ada 3 bar). Di dalam rumahku juga 3. Tapi kalau diatas (dirumahnya lantai 2) sinyalnya cuma 1, susah buat buka internet” Eci bilang panjang lebar.
    “Lho, memangnya internetmu dipasang dimana?”
    “Nggak tau, Papa ku”

    “Kalau gitu, duduk di dalam rumahku aja, Ci, pakai sinyal “Cari Wifi”. Pasti kenceng” saran saya dengan menyebutkan nama wifi punya saya.
    “Lho.. yaaa ituuu.. Cari wifi itu punyakuu Mbaaak..” teriaknya kencang polos dan nadanya meyakinkan.

    Saya melongo. Lho itu kan wifiku, kenapa dibilang wifinya diaa.. Jadii.. selama ini kalian….. ah sudahlah.. namanya juga anak kecil.. polos, gak ngerti apa-apa..

    Masuk rumah, saya ceritakan kejadian ini ke Mas Rinaldy, dan kami berdua langsung terkakak-kakak.. Eci.. Eci.. lugunya kamu, Deek..

  • Mau jadi orang bijak mengelola uang, pelajari 8 sifat ini!

    Mau jadi orang bijak mengelola uang, pelajari 8 sifat ini!

    Uang.. Uang.. Uang.. bagaimana sih mengelola keuangan dengan bijak? Perasaan tiap tanggal muda saldo rekening nominalnya sanggup ‘menggetarkan jiwa’, bahkan langsung aja kepikir untuk membeli segenggam emas, sekarung berlian, dan sekuintal akik. Eh, ndilalah pertengahan bulan jumlah saldo tabungan diambang mengenaskan haha..

    Duit buat beli emas kepakai buat beli beras. Alokasi dana buat beli akik kepakai buat bayar listrik. Begitu menjelang tanggal 20, baru deh ingat kalau belum bayar tagihan internet rumah dan air.

    2015-10-10_07-09-19

    Sejak bisa menghasilkan uang sendiri saya menganut paham bral brul-bral brul alias gampang mengeluarkan uang. Selama ada uang dan merasa bisa membeli sesuatu saya akan lakukan. Prinsip saya adalah selama ada uang, beli. Urusan lain dipikirkan nanti.

    Ketika masih usia 20-an, saya pernah nekat membeli motor baru dengan sistem kredit. Uang bulanan yang saya terima waktu itu sekitar 650 ribu. Merasa punya uang bulanan saya nekat mencicil motor dengan tagihan bulan 440 ribu. Otomatis, sisa 210 ribu harus dihemat-hemat untuk hidup sebulan. Beli bensin, makan siang, membeli keperluan sendiri, dan lain-lain. Yah inilah hidup.. masa muda masanya senang-senang walaupun jatah uang pas-pasan. Oyee!

    Kurang?
    Jelaaass.. kalau kurang minta lagi ke orangtua huahaha..

    Tapi waktu itu saya mikirnya ke investasi. Lebih baik saya bayar cicilan sepeda motor sehingga bebas pergi bisa kesana kemari, ketimbang saya nabung tapi kesulitan transportasi.

    Motor Baruuu :D
    Motor Baruuu 😀

    Hingga status saya berubah menjadi istri. Setiap bulan dapat penghasilan dari suami, dan penghasilan diri sendiri saya dapat dari usaha mengelola blog. Alhamdulillah, yaa, penghasilan dobel.. Lalu apakah hidup saya menjadi cerah dengan penghasilan kiri kanan?

    Hidup setiap hari memang cerah. Secerah kota Surabaya yang setiap saat teramat mencerahkan *eaaa*. Usia bertambah, status hidup berubah. Tapi saya belum bisa mengelola lalu lintas keuangan dengan baik. Tidak punya tabungan, tidak melakukan investasi, tapi lebih senang mengumpulkan saldo rekening. Nyatanya memegang nominal jumlah besar semakin membuat saya bingung, mau diapain? Ujung-ujungnya, tetap aja ditumpuk di rekening huehue..

    uang receh

    Sebagai istri, siapa sih yang tidak senang memegang uang. Kalau bisa uang digenggam rapat-rapat supaya tidak habis. Dan ternyata memegang uang tidaklah mudah. Semakin digenggam rapat, uang itu malah habis tak berbekas. Seperti pasir digenggaman. Semakin di genggam rapat, butir-butir halusnya akan kebas. Kalau begini, kapan bisa jadi kayaaa?

    Mengikuti saran orang tua, saya mulai membeli perhiasan emas. Giwang, cincin, kalung, dan gelang. Konon lebih baik menabung emas dari pada menabung uang. Awalnya merasa sayang duitnya dipakai beli emas sebab saya tidak suka memakai perhiasan. Saat transaksi di kasir perasaan saya mengatakan uang saya berkurang tanpa bekas. Saldo tabungan berkurang berganti barang berupa perhiasan emas. Begini ini kalau tidak biasa investasi. Sulit menerima kenyataan. Namun demi masa depan keluarga, melakukan investasi harus dipaksakan. Toh, kalau sudah biasa dilakukan nantinya akan terbiasa dengan sendirinya. Ini merupakan cara mewujudkan uang menjadi nyata!

    2015-10-15_08-24-43

    Apapun keadaan keuangan, saya harus belajar mengelola uang. Jika selama ini suka bral brul-bral brul, sekarang mulai membiasakan membuat daftar anggaran. Setelah menerima transferan awal bulan saya segera membuat catatan tagihan bulanan seperti air, listrik, internet, kebutuhan beras, arisan PKK, serta anggaran belanja harian. Bila semua sudah ada catatannya hati terasa plong, dan saya dapat memikirkan lagi pengeluaran untuk yang lain.

    Berperan menjadi Menteri Keuangan gampang-gampang rumit. Salah melakukan manajemen sedikit dapat berakibat fatal. Oleh karena itu selain berpedoman tata kelola keuangan yang baik, saya juga harus berusaha menata emosi agar tidak kalap belanja. Harus benar-benar mempertahankan niat tidak tergoda barang diskon. Mau jalan ke Mall, ya jalan aja. Selama dalam daftar belanjaan tidak ada barang yang tidak tercatat, ya tidak dibeli. Sulit.. tapi semua demi niat. Demi mencapai target finansial.

    Dan setelah ini saya berpikir melakukan investasi yang lain. Ternyata investasi itu menenangkan. Setelah perhiasan emas (walau tidak pernah dipakai), saya ingin investasi dalam bentuk tabungan. Karena memang cara inilah satu-satunya investasi yang bagus dilakukan sebagai tabungan masa depan misalnya berguna untuk biaya pendidikan anak, biaya hidup rumah tangga, dana pensiun, dan lain sebagainya.

    sunlife

    Menurut ahi dan konsultan keuangan, Alviko Ibnugroho saat menyampaikan materi Bijak Kelola Keuangan bersama Sun Life Financial, 12 September 2015 lalu di Rocca Restaurant Artotel Surabaya, untuk menjadi manusia sukses finansial dan berhasil mengelola keuangan, maka kita wajib mempelajari 8 sifat manusia dalam mengelola keuangan:

    1. Jangan terperangkap mitos masyarakat dulu

    Selama ini mitos yang beredar di masyarakat terkait masalah finansial adalah menjadi karyawan lebih meringankan beban hidup karena dianggap pendapatan dapat diterima secara rutin. Alasan lainnya lebih baik memikirkan untung ketimbang membangun kekayaan.

    Mitos jadul ini hanya mengajari orang agar memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak-banyaknya tanpa mengajak memahami arti finansial sesungguhnya. Padahal memahami tindak-tanduk finansial sangatlah penting agar semua orang mengerti bagaimana mengelola uang dengan baik.

    2. Buka mata, jangan mau buta finansial

    Membahas keuangan itu penting. Saking pentingnya orang kadang malas membahasnya. Kalau kita ingin sukses dan paham keuangan maka pelajarilah sesuatu tentang uang. Beranilah meng-gaji diri sendiri kalau perlu, terutama bagi pelaku usaha.

    3. Ubah paradigma, Berjuanglah demi keinginan hidup, dan jangan berjuang demi bertahan hidup

    Orang yang ingin berjuang demi keinginan hidup akan melakukan sesuatu walau harus menerima resiko. Orang yang berjuang dapat mewujudkan impiannya sendiri serta mengatur hidupnya sendiri.

    Sedangkan orang yang berjuang demi bertahan hidup hanya bisa pasrah dan patuh terhadap aturan orang lain.

    4. Tetapkan target Finansial

    Menetapkan target finansial itu sebuah keharusan. Misalnya saja, tabungan kita saat ini sekian juta, lalu timbul harapan kedepan untuk menjangkau sesuatu dengan nilai nominal yang dibutuhkan sekian puluh juta. Nah, ini yang harus dipikirkan, bagaimana cara mencapai visi akan datang agar target finansial tercapai

    5. Prioritaskan kemakmuran finansial

    Memprioritaskan kemakmuran finansial bukan berarti menghabiskan usia dengan hanya mengejar kekayaan semata. Dalam hal ini kita harus menyadari cara memanfaatkan waktu dengan baik agar dimasa datang keadaan keuangan membaik. Jangan takut di cap egois atas sesuatu hal yang berkaitan dengan prioritas finansial.

    6. Gunakan uang dengan bijaksana

    Banyak orang terlilit hutang akibat kurang bijaksana menggunakan uang. Mengejar diskonan, belanja tak sesuai kebutuhan hingga membeli sesuatu atas dorongan emosi. Hal seperti inilah contoh-contoh tidak bijaksana menggunaka uang.

    Lalu bagaimana agar jadi orang bijak menggunakan uang?
    Pakailah cara sederhana dan konsisten, misalnya dengan belanja menggunakan uang tunai seadanya, menggunakan konsep Management By Amplop agar pengeluaran tertib, atau bisa juga dengan membuat daftar belanja.

    7. Membuat Anggaran

    Dalam tata kelola uang rumah tangga, anggaran sangat penting dilakukan dengan tujuan mendapatkan ketenangan dan membentuk kemapanan. Caranya adalah dengan mengatur cash flow, menghematpengeluaran, dan menambah pendapatan. Jika anggaran sudah dibuat maka hidup menjadi tenang sehingga tercapai kemapanan finansial

    8. Melakukan Investasi
    Nah, ini sangat penting. Dari pada hanya menumpuk-numpuk saldo rekening akan lebih baik bila diinvestasikan. Jika investasi dimulai sejak dini dan dilakukan dengan rutin, maka di hari tua nanti investasi itu akan menghasilkan pendapatan dengan sendirinya.

    Mengelola keuangan secara bijak sebenarnya tidak sulit kalau kita benar-benar mau melakukan. Yang terpenting ini adalah selalu utamakan niat mengelola rejeki yang telah diperoleh. Semoga tulisan ini berguna buat kita semua, terutama yang sedang bimbang mengelola uang.. ^^

  • Trend Batu Akik

    Trend batu akik seakan tak ada matinya. Dimana-mana orang berjualan batu yang disebut-sebut sebagai ‘bebatuan cantik’. Lihat saja di Hi-Tech Mall Surabaya. Saat jalan-jalan ke dalam Mall itu saya melihat di Lantai Dasar terdapat pameran khusus batu-batu akik. Padahal sejak dulu Mall ini dikenal sebagai Pusat Toko Komputer terbesar di Surabaya, bahkan di Jawa Timur! Lah kok tetiba disulap jadi tempat pameran akik? Mbohlah! 😀

    Trend Batu Akik

    Benar-benar pemandangan yang njomplang. Bagaimana tidak, disaat pasar penjualan komputer yang terdapat di beberapa lantai Mall itu sepi senyap, pasar akik malah dikerubuti pembeli. Mereka seakan melupakan betapa nilai dollar yang melambung membuat sepi penjualan sparet part komputer. Sales, marketing, hingga bos-bos pun ramai-ramai turun ke lantai dasar menikmati indahnya batu-batu akik itu. Euforia batu akik melupakan kondisi omset yang tak menguntungkan. Diam-diam akik menjadi alternatif penghibur diri 😀

    Lain di Mall, lain pula di trotoar jalan. Tiap sore, di trotoar sepanjang jalan dekat rumah saya lapak-lapak lesehan penjual batu akik sangat ramai dilingkari pembeli. Menggunakan penerangan seadanya mereka berjongkok diantara ceceran bongkahan batu. Jika bukan pemaham akik, batu-batu itu seperti kerikil batu kali tak berguna. Seperti saya, yang sering terheran-heran melihat bongkahan batu itu dipotong, dibentuk, hingga dihaluskan. Melihat prosesnya aja rumitnya ampun-ampunan. Butuh ketelatenan dan kesabaran tingkat tinggi sepertinya.

    Pada dasarnya saya memang bukan pecinta akik. Jenis-jenis akik pun saya tak paham. Itulah kenapa hingga sekarang tak ada yang mau ngasih saya akik gratisan *huahaha*. Iya saya tau dari dulu harga akik itu mahal. Jutaan sampai ratusan juta juga ada. Tapi kalau melihat bongkahan batu yang masih berupa pecah-pecahan apalagi yang warnanya hitam butek gak menarik kok kayak apaan gitu, sih. Masa iya harga batu gitu aja mahal. Masih tak habis pikir gimana cara orang-orang menjadikan batu hitam gak jelas bentuk dan warnanya itu disulap jadi batu indah, cantik, berwana, dan mengkilap. Berapa lama mereka memproses batu-batu dari yang terlihat biasa saja menjadi bernilai jut-jutan. Ini yang masih saya gagal pahami.

    Seperti yang saya lihat tadi siang di Pameran Produk Unggulan Daerah. Seperti biasa pameran seperti ini banyak ditampilkan produk-produk UKM. Dari sikapnya rata-rata pengunjung di pameran ini sekedar jalan, melihat-lihat barangkali ada sesuatu yang menarik. Tapi kecuekan mereka akan luntur manakala melihat stand berjualan akik. Mereka tak serta merta pergi. Justru mereka lebih memilih berhenti dan melihat. Jangan-jangan batu akik ini punya daya magis yang kuat hehe.

    Namun kecuekan saya tadi berbuah kekepoan. Pasalnya saya melihat akik berukuran super jumbo kuadrat. Bentuknya bulat elips, persis plek akik-akik yang dijual di lapak akik. Bagi pecinta akik mungkin pemandangan ini teramat biasa, tapi buat saya yang tidak begitu cinta akik merupakan pemandangan aneh. Kok ada akik segede itu. Andai dijadikan liontin bagaimana reaksinya pemakainya, ya? Atau ada yang mau memakainya sebagai cincin? 😀

    2015-08-30_01-03-09

  • Tentang Keberuntungan

    Tentang Keberuntungan

    Pakai judul tentang lagi 😀
    Saya harap teman-teman gak mblenger bacanya hehe..

    Ini tentang cerita keberuntungan yang seringkali datang tak diduga. Orang yang bernama Untung pun kalau lagi buntung ya gak dapat untung. Sekeren apapun orangnya, kalau keberuntungan belum berpihak kepadanya tetap gak akan untung walaupun dikejar sampai keujung jarum. *males mikir analogi yang aneh-aneh. Yang deket aja, mumpung sedang nyambi jahit hihi*

    Dimata teman-teman, saudara, dan tetangga saya di cap sebagai orang beruntung. Terutama setelah kedatangan Pak Kurir. Soalnya mereka taunya kurir ngirimi saya hadiah lomba hehe. Padahal gak selalu begitu, kadang-kadang yang datang baju gamis murah hasil buruan di toko online.

    “Yun, kamu kok beruntung terus, bolak balik menang lomba”. Selalu begitu komennya. Saya tertawa aja nanggapinya. Wajar kalau mereka komen begitu. Mereka kan gak tau usaha memperjuangkan hadiah. Demi mendapatkan hadiah kan butuh energi. Butuh perjuangan. Butuh vitamin buat dopping melek sampai pagi. Para pecinta lomba hatam yang beginian yak..

    Suatu ketika, disebuah acara keluarga, saya menang undian 3 kali. 3 nomor kupon yang saya pegang, semuanya tembus! Padahal kalau undian-undian begitu saya jarang menang. Bahkan gara-gara menang banyak, semua orang ngledekin saya. “Makanmu apa, kok bolak-balik menang” haha..

    Sekali lagi mereka lihat saya pas dapat enaknya.

    Yang baru-baru ini terjadi saya dinyatakan menang lomba foto Wisata Green Industry ke3 (WEGI#3). Hadiahnya Smartphone. Beberapa peserta yang ikut WEGI#3 sampai gak percaya kalau saya menang. Rata-rata mereka heran, kok bisa saya menang. Padahal saya gak kepilih ikut even WEGI#3.

    Kisahnya, beberapa bulan lalu Perusahaan BUMN mengadakan kembali even tour pabrik bertajuk WEGI 3. Saya mendaftarkan diri tapi tidak kepilih *kasian kasian kasian* :D. Sudah semangat daftar, ternyata gak kepilih. Yassalaam.

    Karena terbiasa dengan kekalahan, saya menanggapinya lempeng-lempeng aja. Toh, saya pernah ikut acara ini sebelumnya. Kalah biasa, menang ya biasa. Jadi, kata siapa saya beruntung terus, nyatanya saya pernah kalah juga hehe. Malahan banyakan kalahnya sama menangnyaaaa.

    Acara WEGI sudah selesai, panitia mengumumkan lomba blog, foto dan video di website. Khusus lomba foto mereka membuka kesempatan peserta WEGI 1 dan WEGI 2 diperbolehkan ikut. Wah, saya ada peluang ikutan lombanya karena saya pernah jadi peserta WEGI 1.

    Namun saya tidak serta merta daftar. Saya melihat dulu materi ‘musuh-musuhnya’. Satu trik yang saya lakukan kalau sedang ngelomba adalah ngintip-ngintip punya peserta lain. Cara ini sebagai parameter bahan lomba saya.

    Sampai akhir periode saya amati pesertanya kok sedikit. Saya pikir, apa salahnya saya mencoba daftar.

    Tak dinyana, saya kepilih jadi juara. Inilah yang ditanyakan teman-teman. Kok bisa? Saya gak ikut even tapi menang lombanya. Hahaha lagi-lagi soal keberuntungan..

    Sebenarnya keberuntungan ini akan didapatkan teman-teman seandainya mereka melirik peluang ini. Kenapa? Karena paling enak ikut lomba yang pesertanya dikit. Perhatikan saja foto-foto yang saya upload juga gak bagus-bagus amat. Namanya juga stok lama, dan gak kepikir bakal bisa digunakan buat lomba foto. Peluang menang itu datang karena peserta dikit, hadiah yang disediakan panitia banyak.

    Berarti faktor keberuntungan sebetulnya ada diantara kita. Ngintip peluang sambil berusaha Insya Allah dapat. Gak perlu pakai cara bakar-bakar kemenyan atau menghubungi MBAH UNTUNG segala, yang penting disaat mengalami kekalahan jangan dianggap kerugian karena rejeki sudah ada yang ngatur 🙂

  • Ketika Ibu-Ibu Lomba Agustusan

    Ketika Ibu-Ibu Lomba Agustusan

    Merdekaaa!!!
    Selamat Hari Kemerdekaan Indonesiaa..
    Sukanya kalau bulan Agustus adalah suasana meriah dengan bendera merah putih. Semua orang berjibaku membersihkan kampung termasuk Pak RT mengkoordinir warganya kerja bakti dandani gang; ngecat gapura, ngecat Pos RT, hingga bersih-bersih selokan.

    Sama seperti tahun-tahun yang lalu bulan Agustus bulan yang bertabur hadiah lomba. Dimana-mana RT ngadakan lomba. Termasuk RT di tempat saya tinggal. Walaupun hadiah yang diberikan sederhana, tapi partisipasinya sangat luar biasa. Jarang lho Ibu-ibu mau disuruh ngelomba. Kecuali saya, yang paling antusias haha..
    Juara Satu! Horee hahaha.. Hadiahnya mie goreng sama cetakan apem. Bukan nilainya tapi partisipasinya.. :D #lombaagustusan #lomba #banggaindonesia #lombakempitbalon #bratang

    Momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia sendiri, RT saya selalu mengadakannya tanggal 16 Agustus yang bertepatan dengan malam tirakatan. Masih mengikuti aturan Jawa bahwa perayaan ulang tahun dilakukan pada malam menjelang hari perayaan.

    Di malam tirakatan ini semua warga berkumpul untuk berdoa bersama sekaligus mengenang jasa para Pahlawan kita. Tidak seperti perayaan di Istana Negara yang mengadakan upacara bendera, kami para warga kampung hanya melakukannya dengan memotong tumpeng. Upacaranya nitip salam aja ke siaran langsung detik-detik Proklamasi di tivi hehe

    Malam Tirakataan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia kemarin di awali dengan lomba Ibu-Ibu. Sengaja lomba Ibu-Ibu diadakan pas malam tirakatan karena momen itulah semua Ibu pada ngumpul. Iya, ih, benar-benar paling susaaah ngumpulin Ibu-Ibu. Alasannya klasik, sibuk masak, sibuk nganter anak, sibuk ini itu dan sibuk yang lain sebagainya. Kenyatannya begitu, sih hehe. Sehingga lomba yang sedianya sudah disusun rapi baru teralisasi pada malam tirakatan kemarin.

    Ada 2 lomba yang kemarin diadakan khusus Ibu-Ibu. Lomba Merias Wajah dan Lomba Kempit Balon. Semuanya dilakukan tim 2 orang.

    Peraturan lomba merias wajah, Ibu pertama berperan sebagai perias dengan mata tertutup. Sedang ibu kedua di rias dengan mata terbuka. Keduanya berkolaborasi dan bekerja sama agar hasil riasan tidak celometan kemana-mana. Seru sih, karena banyak yang memoles lipstik mengenai matanya. Nge-gambar alis juga mencong-mencong hihihi..

    Lomba yang kedua adalah kempit balon. Peraturannya 2 orang saling ngempit balon di kedua wajah. Balon satu dikempit menggunakan bathuk alias jidat. Keduanya harus berjalan sampai melewati garis finis. Siapa yang berhasil melewati finis tanpa menjatuhkan balon, dialah pemenangnya.

    Di lomba kempit balon ini saya berpasangan dengan Ibu muda. Saya manggilnya Mbak Lisa. Sama Mbak Lisa ini saya gak akrab-akrab banget karena rumah kami beda gang. Dan nggak tau kenapa pas lomba itu kami nyambung. Sama-sama enerjik. Bisa lari kencang tanpa menjatuhkan balon haha..

     

    Lomba kempit balon Agustusan. Hahaha hajar Tanteee 😀 #agustusan #lomba #lombaagustusan #kempitbalon

     

    Video kiriman Yuniari Nukti (@yuniarinukti) pada

    Di lomba pertama kami menang. Ketemu di final dengan musuh lebih berat kami menang lagi. Hingga lomba berakhir saya dan Mbak Lisa dinyatakan sebagai juara pertama. Horeee.. menaang.. haha..

    Untuk meraih kemenangan itu saya harus melalui tragedi kaki kesleo. Ceritanya, ketika sedang berlari saya menginjak jalan berlubang. Karena mata saya menghadap bola sehingga tidak lihat kalau ada tekstur jalan yang berlubang. Keseleo, deh..

    Dengan kaki sakit saya berusaha mengikuti final dan masih bisa berlari kencang. Selama acara tirakatan saya tetap bisa menahan sakit. Baru malamnya, kaki saya bengkak. Yaah gapapa deh sakit kaki ini gak sebanding dengan perjuangan para pahlawan yang sudah berhasil merebut Kemerdekaan..

    Lalu hadiah menang lombanya apa?
    Hadiahnya cetakan kue apem dan mie goreng.
    Senaaaang..
    Senang bukan karena nilai hadiahnya, tapi senang bisa ikutan lomba Agustusan! Gak usah kasih hadiah mahal-mahal seperti Handphone touchscreen atau Panci Presto yang membantu aktifitas memasak lebih cepat matang. Tanpa hadiah pun, saya sudah senaang, minimal ada teman yang mau saya ajak bermain lari-larian haha..

    Lalu, Ibu-Ibu yang baik disini, ikut lomba Agustusan juga gaak? Lomba apa siih, cerita dong cerita dong 😀