Wisata Jember, berpetualang di Kebun Kopi dan Cokelat di Puslitkoka Indonesia
Wisata Jember, berpetualang di Kebun Kopi dan Cokelat di Puslitkoka Indonesia. Selain tembakau, Jember juga punya potensi wisata buatan yang berhubungan dengan komoditas, yaitu kopi dan cokelat. Tempat yang dikenal sebagai Pusat Penelitian, atau yang sekarang memiliki nama keren Coffee and Cocoa Science Techno Park (CCSTP), kini telah dibuka bagi pengunjung umum.
Jadi kita mau apa, sih, ke Puslit Kopi dan Kakao Indonesia? Bersenang-senang atau mau menguras otak?
Tenang Caak, Niing.. baca dulu ceritanyaa..
Saat wisata Jember di Coffee and Cocoa Science Techno Park (CCSTP), pengunjung boleh berekspetasi tentang apa saja. Namun yang pasti, ketika saya berkunjung ke sana, suasananya seperti petualangan di negeri antah berantah. Pohon-pohon mahoni berjajar rapi serupa jalan setapak yang akan menuju ke istananya Pangeran Kit di film Cinderella.
Petualangan seru Kebun Kopi dan Cokelat di Coffee and Cocoa Science Techno Park
Begitu memasuki wisata edukasi Puslit dan Kakao, saya langsung dihadapkan pada sebuah monumen kecil yang dilengkapi air mancur dengan tulisan Coffee and Cocoa Science Techno Park.
Siang itu suhu udara Jember terasa menyengat, tapi masyarakat yang sedang berkunjung ke Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao cukup anstusias. Rata-rata mereka adalah rombongan keluarga, sekolah dan komunitas. Ada juga remaja yang datang berdua atau ramai-ramai bersama teman.
Tak butuh waktu lama, saya langsung bersemangat untuk keliling kebun di kawasan Coffee and Cocoa Science Techno Park. Tenang saja, pengunjung tak harus jalan kaki untuk mencapai itu semua, di sana telah disediakan moda transportasi berupa kereta eduwisata yang ramah lingkungan. Keretanya unik, dirangkai dari kayu. Cukup bayar Rp. 10 ribu, pengunjung dapat mengikuti tour kebun sampai puas.
Sejarah Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember
Coffee and Cocoa Science Techno Park adalah bagian dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao atau lebih dikenal dengan sebutan Puslitkoka. Taman wisata edukasi ini diresmikan pada tahun 2016 oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Meski baru diresmikan, sebenarnya Pusat Penelitian Kopi dan kakao Indonesia telah berdiri sejak 1 Januari 1911. Waktu itu bernama Besoekisch Proefstation.
Sebelum menjadi kawasan edukasi bernama Coffee and Cocoa Science Techno Park, Puslit Kopi dan Kakao murni sebagai lokasi penelitian dan tidak dibuka untuk umum. Puslitkoka sendiri telah menjadi Pusat Unggulan Iptek Kakao pada tahun 2012, dan Pusat Unggulan Iptek Kopi pada tahun 2013. Setahun kemudian, tahun 2014, Puslitkoka menjadi Pusat Unggulan Iptek Kopi dan Kakao.
Menjadi Science Techno Park (STP), kini tugas Puslitkoka adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kopi dan kakao, tour kebun, diseminasi hasil penelitian dan pengembangan teknologi kopi dan kakao. Puslitkoka juga memberikan workshop rekayasa alat dan mesin pengolahan kopi dan kakao, serta menjadi pabrik pengolahan hulu-hilir kopi dan kakao yang sesuai standar SNI dan ramah lingkungan. Selainnya, Puslit kopi dan kakao juga bertanggungjawab mencetak entrepreneurs kopi dan kakao, lho!
Melihat proses produksi Kakao jadi makanan cokelat yang enak
Usai tour kebun, kami diturunkan di pabrik untuk melihat proses produksi cokelat. Sejak dulu saya penasaran banget, bagaimana bisa, buah cokelat yang berbentuk besar dan lonjong disulap jadi cemilan enak dan perasa makanan yang lezat? Sementara, daging buah cokelat sendiri memiliki rasa yang asam!
Pak Didik, petugas yang menemani kami tour, mempersilakan saya dan peserta tour kebun untuk mencicipi daging buah kakao. Dagingnya warna putih berbiji-biji, jika dimakan rasanya manis asam seperti buah manggis. Enak! Sayang gak ada yang jualan buah cokelat mentah, pengen beli banyaakkkkk, hehe..
Untuk menjadikan kakao menjadi cokelat kotak seperti silverqueen, prosesnya lumayan panjang. Mulanya buah coklat dikupas, kemudian masuk ke dalam mesin penggiling. Selanjutnya cokelat-cokelat itu mengalami proses pengempan dan pencampuran hingga proses penghalusan. Step terakhir adalah pencetakan dan kemasan. Yang saya masih bingung, kok bisa daging buah kakao yang berwarna putih ujug-ujug jadi cokelat.. Bagian ini saya terlewati karena jarak pandang kami jauh dan dibatasi oleh kaca.
Oya, pada penutupan tour, peserta diajak ke dalam showroom yang isinya surga bagi pecinta kopi dan cokelat. Di sini kita bisa membeli segala macam bentuk cokelat dengan kemasan kecil hingga besar. Yang unik, cokelat tidak hanya dalam bentuk makanan dan minuman, tapi juga sabun!
Dan, teman-teman tau nggak, 95% bahan kopi dan kakao Indonesia berasal dari Jember, lho!
Masih banyak destinasi Wisata Jember yang harus dikunjungi selain berkunjung ke Puslit Kopi dan Kakao. Seperti Pantai Tanjung Papuma dan Taman Botani Sukorambi. Kalau mau nekat sedikit, teman-teman juga bisa melipir agak sonoan ke Kawah Ijen dan Taman Baluran. Petualangannya lebih menantang!
Transportasi murah Wisata ke Jember
Jarak Surabaya – Jember, tidaklah dekat. Kalau dilalui dengan perjalanan darat waktu tempuhnya kisaran 6-7 jam. Lumayan sih, bisa tidur nyenyak di kendaraan, hehe..
Walaupun jaraknya jauh, saya tak bingung bila pergi ke Jember karena pilihan transportasinya banyak. Tapi menurut saya, transportasi paling murah dan aman ke Jember, ya, naik Kereta Api. Selama perjalanan bisa ngecengin petugas ResKa, hayyahhh..
Terakhir saya ke Jember bulan Agustus 2018 dengan Kereta Api Probowangi. Harga tiketnya hanya Rp. 29.000,-!
Selain murah, mendapatkan tiket Kereta Api sekarang mudah. Sambil makan kacang, kita bisa sambil pesan tiket kereta api. Buka smartphonenya lalu arahkan ke website pegipegi.com. PegiPegi adalah website pesan tiket kereta api online yang murah dan terpercaya. Hingga saat ini, Pegipegi telah melayani 1.600 rute kereta api di seluruh Indonesia. Menariknya, beli tiket kereta api di PegiPegi kita akan mendapatkan diskon special Rp. 20 ribu!
Buat teman-teman yang sedang galau merencanakan liburan akhir pekan atau akhir tahun, sana deh, ke Jember. Kotanya ajib bener.. beli makan murah, penginapan terjangkau, tiket wisatanya meriah. Wisata Jember, yuk berpetualang di Kebun Kopi dan Cokelat di Puslitkoka Indonesia!
Mamang Graphic
Kalo dari double W atau kampus unej harus naik apa dulu dan kemana bak kalau mau ke lokasi tersebut???
dinilint
Satu lagi tempat seru di Jember yg aku baru tahu.
Aku catet dulu untuk bekal jalan2 ke Jember satu hari nanti ya mbak.
Oya,, transportasi umum di Kota Jembernya sendiri gampang nggak sih?
Mechta
Wah..aku baru tahu nih ttg wisata ini..jadi pengen ajak anak2 ke sana ah.. Bisa naik KA lagi! Mantaab dah…
Nurulrahma
Wihhhh jember ternyata keren buangettt
Reh Atemalem
Wainiiiii diaa…
Anakku penasaran pingin liat langsung pohon coklat.
Semoga kesampean bawa dia ke sini. 🙂
Sandra Nova
di Ciamis aku punya pohon coklat & emang buahnya enyak buat dimakan hahaha, tapiya gitu karena cuman satu-dua jadi rebutan sodara2 yg dateng kesana 😀
Seru banget ternyata ya wisata kebun kopi, pengen deh sekali2 jalan2 kesini
Dedew
Paling bikin penasaran ni pusat cokelat dan kopi, mauuu
Arni
Waaaa pasti menyenangkan sekali wisata di kebun kopi begini. Aroma kopinya itu lho wangi semerbak. Btw lihat kakao, jadi kangen mas kecilku. Dulu di samping rumah kami kebun kakao, jadi pulang sekolah, tempat main dan cemilannya yang buah kakao haha
Jalan-Jalan KeNai
Itu pasti tempatnya wangi banget sama coklat. Saya suka banget sama wangi coklat atau kopi. Bisa bikin saya relax. Gak pengen balik nanti kalau ke sana 😀
evrinasp
Temanku Ada yg kerja di Sana, jadi penelitian kopi tapi, aku yang anak pertanian aja masih bingung mbak, itu buah kakao putih kenapa bisa jadi coklat manis ya 😂
Nathalia DP
Seru banget mba, senang2nya dapet, wawasannya jg dapet…
Jadi penasaran sama petugas reska, udah lama ga naik kereta, hihihi…
Dian Safitri
Asik nambah tempat wisata di Jember. Yang ini bisa ajak ibu mertua, karena pasti beliau suka. Mudik berikutnya mau ah ke sini.
Jejak biru
Baru pertama kali mbak, aku ngerasain kakao asli, hahahaha diluar ekspektasi banget, hihihi… #jejakbiru
Asad Agus Saputra
Seumur umur belom pernah lihat pohon kopi loh aku hiks sedihnya. Bolehlan next main kesini