Suroboyo Bus, Transportasi Massal Kekinian bayarnya pakai sampah!
“Maringene mandeg ndek Halte Marmoyo..”
Tawa saya seketika pecah mendengar dialeg Suroboyoan menggema di seantero bus. Oalah begini, tah, suasana di dalam Suroboyo Bus. Tidak hanya nama dan logo Ikan Suro dan Boyo saja yang digunakan, tapi ‘aksesorisnya’ juga disentuhkan langsung dengan gaya Suroboyo.
Sejak ada Suroboyo Bus, saya jadi keranjingan naik transportasi umum. Tiap ada bus warna merah atau kuning lewat di depan saya, bawaannya pengen naik saja.
Sebagai warga Surabaya, saya senang kini ada transportasi massal yang diminati masyarakat. Dengan kesadaran sendiri, mereka rela menghempaskan kendaraan pribadinya dan beralih menggunakan moda transportasi umum. Terobosan sangar dalam upaya mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di kota Surabaya.
Meskipun sebagian besar alasan mereka naik Bus karena ingin ‘menjajal’. Tapi saya optimis, yang awalnya mencoba, lama-lama jadi terbiasa, kemudian jatuh cinta. Onok peribahasa sing ngomong, “Witing tresna jalaran saka kulina.” Artinya? Sabaaar, maringene pasti dilamar, ahaaiiii…
Serunya keliling kota dengan Suroboyo Bus
Suatu hari, berbekal Kartu Setoran Sampah saya naik Suroboyo Bus dari Halte Raya Darmo. Dengan kartu sakti ini saya tidak repot lagi menggotong sampah plastik ngalor ngidul. Naik ke dalam Bus, tunjukkan kartu kepada crew, langsung dikasih selembar tiket. Asiik…, keliling Surabaya 2 jam!
Siang itu, Suroboyo Bus dalam keadaan penuh. Saya sampai berdiri dan berdesakan dengan penumpang lain karena tak kebagian tempat duduk. Padahal hari Senin, lho! Hari aktif, hari kerja! Tapi itulah yang menjadi kebanggaan saya. Sudah lama saya tidak naik bus di Surabaya sambil bersenggolan dengan penumpang lain. Senang, akhirnya saya bisa reunian lagi dengan bus umum.
Walau berdesakan, jauh dalam sanubari saya ada kesan bahagia saat naik Suroboyo Bus. Rasa nyaman, aman, dan murah.
Seperti yang tampak dalam pandangan mata saya, kursi-kursi di dalam Suroboyo Bus memiliki 3 ragam warna. Itu dimaksudkan sebagai pembeda antara bangku wanita, bangku prioritas, dan bangku umum.
Begitu juga dengan larangannya. Tanpa kalimat panjang, logo yang tertempel di kaca sudah terbaca jelas, bahwa:
1. Kecepatan bus maksimal 50km/jam
2. Utamakan bangku bagi penumpang prioritas
3. Dilarang merokok
4. Dilarang makan dan minum
5. Tidak boleh grepe-grepe (bertindak asusila)
Tidak usah diperingatkan, penumpang harus cerdas menjaga sikap agar tidak menganggu kenyamanan orang lain.
Di dalam bus ini dilengkapi tombol STOP yang mudah dijangkau bila penumpang ingin turun dari bus. Difasilitasi juga CCTV, AC, martil pemecah kaca, tabung APAR, dan tempat sampah.
Yang tak kalah uniknya, Suroboyo Bus didesign Low Entry, tingginya sejajar pedestrian untuk memudahkan penumpang difabel, lansia serta ibu hamil naik turun bus. Tak hanya itu pintu Suroboyo Bus juga disetting otomatis yang dapat membuka dan menutup sendiri. Kueren, pokoke, Rekk!
Ada 2 Rute Suroboyo Bus:
– Barat – Timur dari Unesa ke ITS
– Selatan – Utara dari Purabaya ke Rajawali.
*Kecuali Bus Tumpuk yang rutenya dari Terminal Purabaya sampai Halte Pirngadi
Mau Suroboyo Bus atau Bus Tumpuk, keduanya sama-sama seru. Kedua bus ini beroperasi hari Senin – Sabtu jam 06.00-22.00 dan Minggu jam 09.00-22.00.
Transportasi Masa Kini bayarnya pakai sampah
Hari gini ada transportasi yang bayarnya tidak pakai uang. Tapi pakai sampah! SeIndonesia hanya Surabaya yang punya..
Sebuah inovasi yang sulit dipercaya dengan akal sehat. Ketika sampah adalah sampah, Suroboyo Bus justru memanfaatkannya sebagai alat pembayaran.
Jangan tanya, “trus supirnya dibayar pakai apa?” saya pun tak kuasa membayangkannya. Biarlah Pemerintah Kota Surabaya dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang memikirkannya, haha..
Agar bisa naik Suroboyo Bus, kita hanya disyaratkan menyerahkan salah satu bentuk sampah plastik berikut ini:
3 botol sampah plastik ukuran besar 1500ml
5 botol sampah plastik ukuran sedang 600ml
10 botol sampah plastik gelas 250ml atau botol kecil 330ml
Setelah menyetorkan sampah, sampean-sampean akan mendapatkan 1 tiket bus. 1 Tiket durasinya 2 jam. Jadi, kalau mau naik-turun bus, selama durasi waktunya belum habis, bisa naik bus lagi dengan gratis tanpa nyetor sampah lagi. Uenak, kan?
Cara Setor Sampah untuk naik Suroboyo Bus
Naik Suroboyo Bus sejatinya tak serumit mencari jodoh. Dibikin fleksibel aja, mana yang menurut kita mudah. Ada 2 cara setor sampah untuk naik Suroboyo Bus, yaitu:
“1. Setor Sampah ke Halte atau Terminal”
Cara ini menurut saya yang paling praktis. Bawa sampah plastik yang teman-teman punya ke Halte Rajawali atau Terminal Purabaya untuk mendapatkan Kartu Setor Sampah. Sampah yang kalian bawa akan dihitung dan diganti dengan stiker Suroboyo Bus.
Semakin banyak sampah yang disetor, semakin banyak stiker yang didapat. Semakin banyak koleksi stiker, makin banyak pula kesempatan naik Suroboyo Bus. Seperti punya saya ini..
Oya, untuk waktu penukarannya Senin – Minggu jam 07.00-16.00, ya..
“2. Bawa Sampah saat akan naik Bus”
Bila tidak ada waktu untuk menyetorkan sampah ke halte, tenang saja, kalian tetap bisa naik Suroboyo Bus.
Caranya bawa sampah plastik seperti yang disyaratkan lalu serahkan sampah itu ke crew saat di dalam bus untuk ditukar menjadi tiket Suroboyo Bus. Gampang, kan?
Segalanya kalau bisa dibikin gampang ngapain harus dipersulit, lak ngunu, seh, Rek..
Kecanggihan Transportasi Masa Kini di Surabaya
Keberadaan teknologi canggih seperti sekarang sudah sewajarnya dimanfaatkan secara total. Termasuk digunakan untuk tracking posisi transportasi massal.
Warga Surabaya boleh berbangga, setelah kehadiran Suroboyo Bus, kini kita bisa melihat posisi transportasi massal yang ada di sekitar kita hanya bermodalkan smartphone. Namanya aplikasi GOBIS Suroboyo Bus.
Dengan aplikasi gratisan ini kita dapat melihat segala macam transportasi massal di Surabaya seperti Mikrolet, Bus Kota,Tempat Wisata, termasuk juga Suroboyo Bus. Aplikasi ini juga memungkinkan penumpang melihat posisi angkutan umum sekaligus mencari halte terdekat.
Testimoni penumpang Suroboyo Bus
Rupanya antusisme masyarakat Surabaya naik Suroboyo Bus cukup tinggi. Seperti yang dilakukan oleh Pak Jumi’i, dengan sepeda onthelnya, Bapak sepuh ini menukarkan puluhan botol kosong di Halte Rajawali. Ia mengaku sengaja menukarkan sampah-sampah botol untuk menambah koleksi stiker Surabaya Bus.
“3 minggu sekali saya pulang ke Jombang, Mbak. Kartu ini buat naik Bus sewaktu-waktu saya pulang.” ujar pemilik Warkop di sekitar jalan Garuda.
Begitupun dengan Bu Yasmin yang kerap naik Suroboyo Bus. Ibu muda ini sengaja keliling kota Surabaya sekaligus mengenalkan transportasi umum di Surabaya kepada anaknya. “Buat menyenangkan anak-anak, Mbak, biar mereka punya pengalaman naik bus di Surabaya.”
Nah, saya sudah naik Suroboyo Bus, sekarang kapan giliran sampean? 😀
Reyne Raea
Sayaaahhh juga sudaaahhh mbak, hehehe..
Tapi yang bus tumpuk belom.
Masih ngumpulin sampah botol dan gelas lagi 😀
Yuniari Nukti
Aku sudah naik Bus Tumpuuk, Mbaak hahaha..
Paling senang duduk di lantai atas bangku paling depan sendiri. Pemandangannga sempurnaaa😄
Ika Maya Susanti
Mugo2 sak durunge BBW abis ono rezeki maneh rek. Ta ngajak anakku mlaku-mlaku numpak bus 2 iki karo nang BBW. Yang info aplikasi GOBIS itu Mbak yang aku baru tahu. Ntar ta’ instal ah cek ga kesasar pekoro numpak kendaraan umum 😁. Suwun yo Mbak Yun infone.
Yuniari Nukti
Arek-arek dijak keliling Suroboyo naik bus wes sueneng, Mbak.
Aplikasi GOBIS bantu banget buat ngecek transportasi umum di Surabaya, Mbaak
Nurulrahma
Yang bus tumpuk belum coba.
Keren bgt laahh Sby Bus ini.
Berasa kayak naik Hop on Hop Off di luar negri
Yuniari Nukti
Nyoba, yuk. Naik dari terminal Purabaya aja kita..
Joe Candra
Mantab review nya mbk, btw itu helpernya cantik bangetttt (eaaa). Aku msh penasaran pengen naik yg tumpuk, kmrn gak sempat ktmu bus tumpuknya.
Yuniari Nukti
Itu namanya Mbak Anggun, Mas, ketemu pas naik bus tumpuk
Nessya
Wahhhhh menarik bangett . Aku jadi pengen ajak ibuku naik bis . Sekarang surabaya bisnya bagus . Sukaaaaa
Yuniari Nukti
Yuuk, numpak. Mumpung busnya masih bagus dan kinyis-kinyis, Mbak
mbak avy
bis ternyaman sepanjang jaman hehehe
Yuniari Nukti
Betul, Mbak. Saya malah gak sempat naik bus tumpuk pada 90-an. Sekarang sudah tau rasanya..
Ike Yuliastuti
ayo kapan muteri suroboyo bareng numpak bus iki,
nyoba bus tumpuk yuk mba.. aku belum pernah coba
Yuniari Nukti
Sak grup numpak bus iki, yuk, Ke.. Trus selfie rame-rame, haha
@kakdidik13
Sangat inspiratif sekali 🙂 sukses selalu Surabaya Bus
Yuniari Nukti
Terima kasih Kak Didik
Dedy Darmawan
Witing tresno jalaran soko ngebis. Wis jan laporane lengkap tur cantik. Ampun aku ambek mbak iki. Ampun wis. Mending aku dadi ahli tarot wae. Ngeblog e lereeeeeen!!!
Yuniari Nukti
Leh, weii.. komen uopo ikiiiii hahaha..
Repot musuh suhu tarot ngeneiki, mbok aku ditarotin pisan, Mas..
Dwi Aprilytanti Handayani
Apik yo bus e. Sakjane pengen nyoba. Tapi botol2 plastikku setor nang bank sampah RT jee
Tatit
Waaah soyo ndeleng foto lengkapeniki, soyo kepengin numpak.meh bandingno bus tumpuk werkudoro solo.
Bundasugi
Seru ya mbak yun keliling surabaya dengan transportasi yang nyaman. Saya yang kuning sudah, kapan2, nyoba yang merah ahh…
Renidwiastuti
Aku belum nyoba semua, pingiiinnn….
Kapan yoo…
Yang di Solo sdh pernah naik, mosok yang di Surabaya belum….
Heizyi
Mbak yunn.. kapan2 tak ke surabaya ah. Nyobain naik bus tumpuk juga. Keren deh, ada fasilitas untuk difabel juga. Mumpung ada rute dr purabaya 😉
Novri
Wiiih.. Ciamiikk review nya, super lengkap kap… Nunggu anak-anak libur nih baru bisa numpak bus Suroboyo..
Prita HW
Aku buanggggaaaa bgt sbg warga Sby KW yg pernah kul dan kerja disana kurleb 10 th! Kl soal inovasi dan gercep, asli jago! Smg long lasting ya ini.
Ini semacem buswaynya Sby gitu lah kira2 ya mb? Dan, halte Rajawali itu sebelah mana ya? Aku lali mbak 🙂
Titim Nuraini
Surabaya Keren…. *acung 2 jempol
Terakhir ke Surabaya awal Mei lalu, tapi sayang banget belum berkesempatan nyobain Suroboyo Bis ini
diane
Huhuii kapan ya nyoba bis ini.. pengennya klo pas ke surabaya gitu..
Hida
Kereenn Suroboyo..aku mau di guide in ya mbak nek aku ke Suroboyo, arep njajal bus tumpuk juga hehehe
Erwin
Ide yang sangat inovatif dan kreatif. Cara ini mungkin bisa mengurangi sampah yang ada di Surabaya. interior bus juga terlihat bersih dan nyaman.