Warung Pak Umar, Sedati, suguhkan hidangan a la Chef Hotel Bintang Lima

Dunia kuliner Surabaya dan Sidoarjo semakin kaya sejak kehadiran Warung Pak Umar yang menyajikan hidangan a la Chef Hotel Bintang Lima. Dimasak oleh tangan dingin Chef Umar Shaichan sendiri terciptalah sajian makanan yang menggoyang selera.

Saya bertemu dengan Chef Umar pertama kali saat menjadi tamu hotel. Chef yang beberapa tahun lalu menyenangkan lidah tamu hotel, saat ini justru memanjakan tamunya sendiri di sebuah tempat makan berjuluk Warung Pak Umar alias WPU.

5 tahun lalu saat mereview sebuah hotel di kawasan Pandegiling Surabaya, saya berkenalan langsung dengan Chef Umar. Beliau menyapa saya dan teman-teman pada jam makan siang, sambil menjelaskan nama hidangan sekaligus teknik meramu masakan.

Saya masih ingat, hidangan itu bernama Sup Buntut. Bahkan sampai sekarang lidah saya masih mengingat sedapnya kuah sop dan empuknya daging yang menempel pada tulang.

Warung Pak Umar, Warung rasa Resto

Seminggu yang lalu saya meluncur dari Surabaya menuju Warung Pak Umar yang beralamat di Jalan Sedati Gede no. 126, Sidoarjo.

Rumah makan ‘bermerk’ warung namun menawarkan suasana ruangan khas restoran itu terlihat mencolok di jalan raya Sedati. Halaman parkir yang luas dilengkapi neon box gambar wajah Pak Umar versi karikatur menggelitik hati saya untuk masuk ke dalam.

Persis seperti yang saya bayangkan, interior Warung Pak Umar memiliki disain artistik. Begitu melalui pintu masuk, secara reflek mata langsung tertuju pada atap yang penuh dengan sangkar membungkus bolam. Lampu-lampu mini tak hanya berfungsi sebagai penerang, tetapi juga mempercantik ruangan menjadi tampak elegan.

Di antara puluhan lampu, tergantung sepeda aneka warna yang menambah ramai bangunan berkonsep industrial

Oh, iya, Warung Pak Umar juga memiliki spot untuk foto-foto. Di sini pengunjung bebas bergaya selayaknya penjual rujak buah, petani naik sepeda, dan juga penjual rangin. Seakan beneran, disediakan juga piranti caping yang terbuat dari anyaman bambu. Seruuuuu!

Antara Nasi Campur WPU dan Soto Ayam

Untuk menu, Warung Pak Umar menyediakan Indonesian Food dengan masakan andalannya soto dan olahan bebek.

Yang membuat terkejut, harga makanan di Warung Pak Umar dipatok standar saja. Harga Warung. Mulai Rp. 20.000,-!

Di hadapan buku menu, saya dibuat galau. Saya suka banget Soto ayam. Pantasnya warung soto, di meja telah tersedia sambal, kecap dan koya. Duh, betapa maknyusnya Soto Ayam dengan koya. Mau ambil koya di wadah lalu saya tumplek semua ke mangkok soto saya, gak bakalan ada yang marahi.

Sementara itu, ketika dilanda kegalauan, teman-teman merekomendasikan saya untuk pesan nasi campur WPU dengan daging bebek yang konon dikenal empuk.

Sebenarnya kuliner Soto dan Nasi Campur merupakan kuliner sangat umum di Surabaya. Tetapi saya sungguh penasaran bagaimana rasanya nasi campur a la Chef Umar.

Setelah menimbang ‘berat badan’, sambil merem akhirnya saya memiliki nasi campur WPU.

“Soto ayam di sini best seller, lho, Mbak!” kata Mbak yang melayani.

Wah duh, makin galau aja, haha…
Sah-sah aja pesen keduanya, tapi kok, murko, temeennn…

OKE, Saya ikuti saran teman-teman. Saya memesan Nasi Campur WPU. Untuk minum saya pesan Es Kacang Durian

Sensasi Nasi Campur WPU khas Warung Pak Umar

Tak terlalu lama menunggu pesanan, sekitar 10 menit-lah, Nasi Campur WPU pesanan saya datang.

Di atas piring putih, terdapat nasi putih dan sambal yang dikelilingi beberapa lauk, yaitu segumpal soun dimasak semur, setengah bulat telur bacem, ada tahu kare dan tahu bali, sepotong daging bumbu lapis, dan satu potong besar bebek goreng

Tak disangka, lauknya bejibun!

Yang perlu saya garis bawahi, tekstur daging lapisnya empuk dan nggak susah memotongnya. Begitupula dengan daging bebek. Bagian luar terasa renyah dan gurih, bagian dalamnya lumer-lumer empuk.

Untuk soun, telur dan tahu cukup nyamleng di lidah. Ciri khas masakannya manis, khas lidah orang Jawa. Cocok dengan lidah saya yang suka manis.

Satu porsi Nasi Campur WPU dibanderol Rp. 40.000,-!

Usai menghabiskan nasi campur, saya beralih ke Es Kacang Durian. Terdiri dari Kacang merah dicampur susu lalu dikasih es serut dan sirup. Sebagai pelengkapnya, diberi toping durian.

Satu mangkok Es Kacang Durian dihargai Rp. 25.000,-

Keseluruhan saya puas makan di Warung Pak Umar. Pelayanannya ramah, pegawainya cekatan.

Menurut Pak Umar, semua yang ada di warungnya distandarkan Hotel Bintang Lima. Dapurnya pun selalu dijaga kebersihannya.

Buka Puasa Bersama di Warung Pak Umar

Warung Pak Umar cocok sebagai tempat makan keluarga. Tatanannya luas, meja dan kursinya banyak.

Bingung cari tempat untuk buka puasa bersama? Warung Pak Umar bisa dijadikan pilihan. Selama Ramadhan, Warung Pak Umar memberikan takjil gratis.

Selain itu Warung Pak Umar dilengkapi Musholla dan toilet.

Buat semua teman-teman yang ingin menikmati sentuhan masakan Indonesia dengan rasa berkualitas, cus ke Warung Pak Umar, Sedati Sidoarjo, hidangan a la Chef Hotel Bintang Lima!

Warung Pak Umar
Jalan Raya Sedati Gede No. 126, Sidoarjo
Buka 09.00 – 22.00 WIB
Reservasi Telp. 031-99682626 / 08165426955

You Might Also Like

One Comment

Leave a Reply