Lumpia Risoles Cak Udin Kusuma Bangsa

Satu lagi makanan bukan khas Surabaya namun keberadaannya menjadi jajanan populer di Surabaya. Sebut saja Lumpia Risoles Cak Udin Kusuma Bangsa.

Bagi kawan yang sering lewat THR, pasti tak asing dengan gerobak warna kuning yang saban hari mangkal disepanjang jalan Kusuma Bangsa. Itulah gerobak penjual Lumpia dan Risoles. Salah satunya ber’merk’ Cak Udin.

Lumpia Risoles Cak Udin jadi jujugan orang karena dulunya Cak Udin berjualan di Gelora Tambak Sari. Pada masa emasnya, setiap pertandingan Persebaya, lumpia adalah jajanan terlaris. Murah, mengenyangkan! Karena pertandingan bola berpindah ke GOR Bung Tomo, penjual lumpia kini beralih lokasi. Tak lagi di kawasan Tambak Sari, namun pindah ke Jalan Kusuma Bangsa.

Ups! Jangan membayangkan toko lumpia, ya, karena penjual lumpia di kawasan ini masuk kategori Street Food. Soal harga tentu saja bersahabat! Sangat bersahabat, harganya dua kali lebih murah dari tarif parkir Mall!

Yang menjadikan lumpia Risoles Cak Udin Kusuma Bangsa terkenal, adalah ukurannya yang panjang dan besar. Begitu juga risolesnya. Berbentuk kotak panjang isinya sangat padat. Sisi uniknya, Cak Udin tidak pelit memberikan bumbu, daun bawang, sama cabe. Cak udin nek ngesok sambel gak kiro-kiro, lo, Rek!

Untuk kesekian kali saya mampir ke gerobaknya Cak Udin. Jam sepuluh pagi, gerobak setinggi orang dewasa ini sudah rame oleh pembeli. Belum juga Cak Udin selesai menata dagangannya ke ‘etalase’, lumpia nya pun masih tertata dalam tas kresek, pembeli sudah rebutan mengambil sendiri lumpia dan risoles ke pincuk kertas sebagai wadahnya. Saya perhatikan rata-rata pembelinya pegawai yang belum sempat sarapan di rumah. Tak ketinggalan pengendara ojek online turut ambil bagian.

Setelah menunggu beberapa saat, giliran saya memesan 3 lumpia ditambah 2 risoles. Sejujurnya saya lebih menyukai lumpia nya, tapi saat perut lapar berat saya lebih suka risolesnya.

Untuk membayar total 5 biji lumpia dan risoles, saya hanya cukup mengeluarkan sepuluh ribu Rupiah!
Kok murah? Iya, harga sebijinya Rp. 2.000,-!

Walaupun murah, rasa lumpia dan risolesnya cukup nendang, kok. Apalagi dengan guyuran sambal merah beserta daun bawang dan cabe. Hmm, makan satu lumpia rasanya pengen nambah lagi! Meski perut terasa kenyang, lidah seperti maksa nambah lagi!

Lumpia Cak Udin isinya kecambah dan wortel. Maklumlah ya harganya dua ribu. Digigit hangat-hangat mak kress sempurna! Kulitnya garing, rasa isiannya gurih, seakan menggoda di lidah ketika dibarengi dengan cocolan sambel dan cabe.

Bagi yang memiliki gigi ‘sombong’ kesenggol dikit rompal, bisa pilih yang risoles. Risolesnya empuk, kulitnya renyah, tepung panirnya kremes-kremes. Isian dalamnya berupa tepung sama wortel bercita rasa agak manis tapi juga gurih.

Karena jualannya di pinggir jalan, saya biasanya bungkus bawa pulang. Jangan kuatir dengan jatah sambal dan segala macam yang didapat jika makan di tempat. Pelayanan Cak Udin adil!

Kayak saya misalnya, beli 5 biji gitu, ya. Cak Udin memberikan kertas pincuk nya 5 lembar, sambal 5 bungkus kalau plastiknya ukuran sedang. Kadang malah dikasih 2-3 bungkus plastik ukuran besar. Lomboknya berbiji-biji, daun bawangnya sak ombyok! Seringnya sisa, daun bawang itu saya simpan buat masak telur dadar, haha..

Saran saya beli secukupnya aja. Biasanya Ibuk-Ibuk kalau melihat lumpia panjang-panjang dengan harga murah bawaannya pengen borong semua.

Saya aja beberapa kali beli 5 biji dengan maksud dimakan berdua, selalu saja gak habis. Begitupula dengan sambal, saya selalu nolak dikasih banyak. Mubadzir kalau dibuang.

Baca juga Batagor Legendaris di Surabaya

Hmm, jajanan murah di Surabaya makin lama makin unik aja. Selain pentol dan batagor, kawan-kawan harus nyobain juga lumpia dan risoles. Gerobak Lumpia Risoles Cak Udin Kusuma Bangsa lokasinya berada sebelah kiri jalan kalau dari arah Grand City. Posisinya tepat dibelokan jalan dibawah plang ijo bertuliskan Jl. Kemuning.

Lumpia Risoles Cak Udin Kusuma Bangsa
Buka jam 09.00 -18.00

You Might Also Like

6 Comments

  1. Enny Law

    pengen nyobain, kapan2 ke sana

  2. Idah Ceris

    Aku suka Lunpia juga, tapi di Banjar jarang yang enak, Mbak. Kalau Pentol, ada juaranya di sini. 😀

  3. Vicky Laurentina

    Lumpia itu memang kelihatannya kurus-kurus kerempeng, tapi kalau dimakan banyak-banyak ya bisa bikin kenyang juga. Lain kali mesti coba deh kalau ketemu Cak Udin gini..

  4. Fathur

    Om ada resep saus nya ngga

Leave a Reply