Mpon-Mpon

Mpon-mpon adalah sebutan untuk rempah-rempah seperti lengkuas (laos), daun salam, daun jeruk, Kencur, Kunyit (kunir), kunci, jahe, dan sereh.

Dalam kebutuhan masak sehari-hari, untuk masakan tertentu, satu atau dua diantara jenis mpon-mpon ini merupakan bumbu yang sangat penting sebagai pengaruh rasa dan aroma masakan. Seperti misalnya sayur kunci /sayur bening supaya lebih sedap di beri tambahan kunci. Sayur asem di beri tambahan laos, membuat dadar jagung / bakwan jagung di kash tambahan kencur, dan aneka masakan lainnya yang bila tanpa di beri tambahan rempah tersebut hasil jadinya akan aneh. Atau malah di sebut masakan gagal. Bisa di bayangkan seandainya masak sayur kunci tanpa di beri kunci, rasanya jadi seperti sayur gurih saja karena gak ada aroma kunci yang membuat sedap masakan. Dan contoh-contoh masakan lain yang menggunakan bumbu mpon-mpon. Barangkali teman-teman di sini lebih hapal masakan sekaligus bumbunya ketimbang saya yang hanya bisa masak air hehe..  *buka aib sendiri*

Walaupun dalam praktek masak memasak mpon-mpon di anggap sebagai bumbu berperanan penting, namun dalam pembeliannya, mpon-mpon seperti bukan bumbu penting.

Sebut saja cabe. Dimana-mana kalau berbelanja orang harus membeli cabe. Gak ada orang beli sesuatu minta imbuh cabe. Bisa-bisa dimarahi sampai entek ngamek kurang golek. Atau bumbu Merica. Mana ada belanja minta imbuh Merica.

Hampir semua bumbu yang di jual harus dengan membeli, tidak ada yang minta imbuh. Kecuali kalau si penjual berbaik hati memberi imbuh. Padahal dalam teknik memasak bumbu-bumbu seperti Cabe dan Merica bukanlah bumbu wajib. Cabe dan merica boleh di tiadakan dalam masakan.

Kembali lagi ke Mpon-mpon.

Meskipun mpon-mpon dianggap bumbu inti, namun keberadaan mpon-mpon ini seperti di sepelekan. Dalam membelinya orang seperti antara penting-gak penting. Misalnya begini:

“Beli Cabe sama Tomat 2 ribu, minta imbuh daun jeruk selembar” Sering dengar kalimat seperti ini gak kalau lagi di Pasar? Kalau saya sering banget. Ngomongnya selembar, tapi penjual biasanya ngasih berlembar-lembar. Dan contoh ini berlaku juga untuk imbuh daun salam, tapi kalau daun salam ngasihnya gak ‘seikhlas’ daun jeruk. Penjual ngasih secukupnya aja. Kalau mau minta banyak ya harus beli hehe..

Atau begini:

Beli Cabe sama Tomat 2 ribu, minta imbuh kunci dan kunir. Permintaan ini masih dianggap wajar oleh para penjual meski imbuhnya 2 item.

Tetapi, kalau contoh ini:

Beli Cabe sama Tomat 2 ribu minta imbuh jahe. Kalau ini perlu di waspadai. Walaupun jahe masuk kategori mpon-mpon jangan salahkan kalau penjual ngelabrak entek entek ngamek kurang golek. Jahe gitu loh..

Mendingan beli mpon-mpon seribu apa duaribu biar dapat lengkap. Siapa tau besok masak sesuatu menggunakan bumbu jangkep. Kalau misalnya takut gak kepake ya di simpen aja, siapa tau ada tetangga butuh.

Buat saya yang gak pernah belanja sendiri kecuali di suruh, minta-minta seperti ini agak sungkan. Lebih baik saya beli dari pada saya minta, walaupun Ibu nyuruhnya minta. Saya kasihan aja kalau minta kepada penjual walaupun taruhlah itu sekedar daun jeruk. Sebab penjual punya stok daun jeruk itupun mereka beli di pasar induk, dan bukan meminta. Lha kalau daun jeruk itu hanya sebagai barang imbuh-imbuhan trus mereka dapat untung dari mana. Dan itulah baiknya ibu-ibu di pasar, masih mikir kebutuhan konsumen.

You Might Also Like

17 Comments

  1. Abi Sabila

    wah, saya nda mudeng yang beginian, Mbak.

    Gapapa, Bi. Memang ini obrolan para ibu kok 😀

  2. Heru Prasetyo

    dasarnya istri saya oon, dikiranya Empon-empon itu remponan bu. ^red: janduman/ngegosip..

    wes sejak itu, saya kapok nganterin

    Haha.. di persori aja Pak, tulisannya mirip, kok 😀

  3. Lidya

    kalau disini menyebutnya bumbu dapur nanti dikasih lengkap mbak

    Di sini ngomong bumbu dapur, penjualnya bingung, Mbak. Nanti malah di tanya balik, bumbu dapur apa?

  4. Hanna HM Zwan

    dulu waktu di Jombang sering denger,tapi kalo di Batam dan Siak siap2lah di guyur air hahaha….

    Haha.. Beda koneksi Mbak

  5. Orin

    aku baru tau nih, namanya mpon-mpon ternyata ya hihihi. aku jarang beli. paling yg selalu tersedia jahe dan daun jeruk aja. apalagi kunci tuh, keknya blom pernah masak pake bumbu itu *ups* hihihihihi

    Coba deh Mbak klo masak sayur bening bayam di kasih kunci, pasti lebih sedep bau dan rasanya

  6. EventJogja

    beli mpon-mpon di warung memang kadang ribet tapi kadang seninya membeli disitu ya, salam 😀

    Supaya komplit bilangnya bumbu mpon-mpon, penjualnya sudah ngerti 😀

  7. Niken Kusumowardhani

    Saya kalau masak bening bayem juga pakai kunci. Tapi nggak pernah beli minta imbuh gitu. Soalnya warga rumah banyak, jadi kalau beli ya ngarani rego.

    Di sini kalau beli bahan sayur bening, gak usah minta sama penjualnya di kasih kunci sendiri Mbak. Dan klo ingin dapay banyak beli 500 perak aja sikasihnya buanyaaak 😀

  8. Bibi Titi Teliti

    mba Yuniiiii…
    postingan apa iniiiih…
    postingan apaaaa…
    mengapakah membahas bumbu masaaaak??
    *nyari kulkas buat ditendang*

    Jangan Mbaaak..
    Suer, ini gak ada hubungannya sama kulkas..

  9. Bibi Titi Teliti

    entahlah yah mbaaa…
    aku kurang memahami keberadaan bumbu2 tersebut…

    Soalnya setiap kali masak, bumbu ku selalu sama…
    bawang merah, bawang putih dan garem…
    selaluuuu…hihihi…
    Pantesan masakanku gak pernah ada rasa kuncinya yah mba…hihihi…

    apa itu jahe? apa itu laos?apa itu lengkuas?

    *untunglah di komplek aku banyak tukang masakan..hihihi..*

    Bagus!! Kebiasaan yang patut di tiru! 😀

  10. kakaakin

    Siapa tuh yang doyan belanja sekalian minta gitu ke tukang sayur? hehe…
    etapi, Mbak, saya gak pernah pake kunci kalo masak sayur bening. Biasanya polosan aja, pake bawang merah n bawang putih yang dirajang 😀

    Coba di kasih irisan kunci se ruas jari Mbak Akin, hasilnya pasti lebih sedap 😉

  11. Kopiah Putih

    Kalau dirumah saya malah Mpon-mpon ini adalah bahasa halus mbak, yang artinya jangna.. 🙂

    Haha.. vokalnya beda Paak..
    Mpun, mpun.. = sampun, sampun.. artinya memang nolak secara halus
    Klo mpon-mpon ini = empon-empon 🙂

  12. lozz akbar

    belinya perpaket yo mbak bukan eceran #emang toko grosir mpon-mpon :p

    Naaah paket itu lebih bagus. Apalagi klo paket pernikahan 😀

  13. monda

    kalau beli bumbu dapur di abang sayur dilengkapi dengan kunci dan daun jeruk 2 lembar.., tapi kuncinya nggak pernah dipake.., nggak ngerti untuk masak apa.., belakanganbaru tau

    kukira empon2 itu nama salah satu bahan jamu2an, karena pertama kali dengar kata ini waktu wawancara bu Moorjati Soedibjo di TV,
    untung dikasih tau sm Yuni

    Mpon-mpon bukan nama bahan, Bu Mon. Tapi paketan bahan jamu. Klo beli mpon-mpon dapatnya lengkap

  14. Idah Ceris

    Saya sukanya beli gretongan kalau mpon-mpon ini. Karena tersedia gretongan, meski isinya masing2 hanya satu atau dua. 😀

    Kalau disini umumnya untuk imbuh tuh micin, Mba. Tau micin, kan? :mrgreen:

  15. keke naima

    kl di tempat sy, mpon2 itu namanya bumbu dapur. Sy biasanya beli antara 2 rb – 3 rb. Biasanya suka dikasih komplit kl bilang bumbu dapur. tp kl sy lagi butuh salah satu aja, tinggal blg butuhnya apa 🙂

  16. bintangtimur

    Sama Yun, saya juga paling nggak bisa kalo disuruh minta imbuh…kasian aja, mereka kulakan subuh-subuh, eh kitanya malah minta imbuh…
    🙁

    Iya Mbak. Kelihatannya mpon-mpon itu sepele, tapi penting 😉

  17. bintangtimur

    Itu Erry kenapa, Yun?
    Gordyn-nya lagi dicuci ya?
    😛

Leave a Reply