Kisah Amanda PS, siswi kelas 2 SMP yang sukses berbisnis online shop
Kisah Amanda PS, siswi kelas 2 SMP yang sukses berbisnis online shop – Cita-cita yang ingin saya raih adalah memiliki toko oline. Secara nalar membuka toko online itu mudah, apalagi internet di rumah sudah memadai bahkan sampai meluber ke tetangga sebelah. Hanya saja, untuk mulai prktek itu lho, saya belum cukup memiliki keberanian. Terutama saat memikirkan produk apa yang akan saya jual nanti?
Okeh, di pasaran banyak sekali produk unik yang bisa dijual melalui sistem online. Dengan sedikit trik saja, kemungkinan besar barang itu laku. Asal harga bersaing, barang yang dijual berkualitas, saya yakin bisa jalan. Saya bisa ngomong begini atas dasar pengalaman beberapa kali menjual barang melalui toko online dan hanya sebentar saja di upload, langsung ada yang menghubungi. Artinya, di luar sana banyak pembeli strategis.
Baru-baru ini saya melakukan pendekatan ke ponakan saya yang cantik. Namanya Amanda Putri Shabrina, dan lebih dikenal teman-temannya sebagai Amanda PS. Sekolahnya baru kelas 2 SMP tapi untuk urusan dandan numero uno! Saya aja kalah pinter ama dia! 😀
Sekarang saya tidak sedang menceritakan kepandaiannya dalam berdandan, tetapi kecerdasan Manda dalam mengelola online shop. Anak kelas 2 SMP punya toko online? Ah, jangankan kalian, saya sendiri juga heran.
Secara fisik, Manda tidak punya toko. Manda juga tidak punya web. Trik penjualannya adalah memanfaatkan grup BBM. Entahlah gimana cara dia mengelola konsumen. Ngakunya, grup BBM yang dia kelola berisi pelanggan-pelanggan setianya. Siapa yang tidak iri dengar pengakuannya, teknik pemasaran apa yang dia lakukan hingga memiliki pelanggan loyal.
Namanya juga anak SMP, Manda hanya mau mengirim produk ke pembelinya di kawasan sekitar perumahan saja dan tidak dipungut biaya. Jika dirasa terlalu jauh, Manda akan memberlakukan jasa pengiriman.
Bagi Manda, jualan online adalah kegiatan yang menyenangkan. Sebagai pelajar, Manda juga tidak mengejar keuntungan semata.
“Aku tuh, Te, jualan gak ambil bati (untung) banyak. 2 ribu aja, cukup. Yang penting jalan” aku Manda saat duduk di meja cafe donat.
Jawabannya yang mengandung aura kepolosan makin membuat saya ingin menggali dengan pertanyaan yang lebih dalam. “Bagaiman bisa kamu untung 2 ribu, sedangkan kamu harus mengirim ke pelangganmu. Walau katakanlah hanya ngirim di dalam perumahan, tapi kompleks rumahmu kan luas. Gak rugi di bensin?”
“Ya, nggak, Te. Caranya cari suplier yang harganya miring. Untuk menghemat bensin, kalau ada yang beli, barangnya tak ambil dulu lalu tak kirim langsung ke pembeli. Tapi seringnya aku pakai sistem open PO, jadi aku gak bolak-balik ambil kirim – ambil kirim. Kacuali banyak banget pesanan, baru aku berbagi tugas sama admin 2”
Wew, gaya bener nih anak, sudah punya admin 2 😀
“… Kadang-kadang ada suplier yang baik. Ada teman punya barang trus ajak kerja sama, sama aku. Barangnya tak jualkan, dia bantuin promosikan toko ku. Jadi sama-sama untung. Aku pernah, Te, bantuin jual barang punya teman, lalu aku dikasih bonus potongan..” cerocosnya, yang lalu saya potong,
“Maksudnya?”
“Jadi gini, aku dikasih harga barang 10 ribu. Barangnya tak jual ke pembeli harga 12 ribu. Waktu bayar tagihan, sama temanku harganya dipotong lagi, aku bayar per pcs –nya cuma 6 ribu. Jadi kalau ditotal aku untung 6 ribu per –pcs!” ujarnya dengan nada bahagia.
“Hmm, Nda, aku penasaran, bagaimana caramu promosikan barang kok bisa laku banyak?” selidik saya
“Biasa aja, Te. Aku minta tolong temanku sekolah yang follower IG –nya banyak. Aku bilang gini, “Kak, mau gak tak kasih produk ku, tapi Kakak kudu upload di IG dan nyebutin toko onlineku” Gitu aja caranya. Rata-rata mereka mau, Te. Saling membantu lah, kadang aku juga dimintai tolong temanku endorse barang jualannya dia”
Dari sini saya makin heran. Saya mikir, anak ini kok bisa punya pemikiran sampai kesana. Memanfaatkan temannya dijadikan sebagai buzzer.
“Udah gitu aja?” tanya saya heran.
“Iya, gitu aja Te. Buat mancing pembeli, aku juga pakai produk jualanku. Misalnya lagi banyak yang suka kerudung model Z, aku pakai kerudung Z”.
Wah-wah saya makin ketinggalan jauh mendengar dia ngomong.
“Nda, gimana cara toko online yang kamu kelola bisa eksis terus?”
“Hmm, jualan barang yang sedang trend, Te. Lagi rame makaroni pedas, aku open PO makaroni pedas. Baru-baru ini temanku lagi suka makan mie Samyang, aku langsung jualan mie samyang. Dulu juga pernah aku jualan Sosis yang bungkusnya bisa dimakan, temanku banyak yang pesan”
Oh iya, di pasaran, kan, ada yang jual sosis bungkusnya bisa dimakan. Ada pengusaha sosis cerita, supaya produk dagingnya awet sosis dibungkus dengan kulit collagen. Di Indonesia sudah ada kok perusahaan industri makanan yang jual, namanya PT Markaindo, browsing aja pakai kata kunci Selongsong sosis Markaindo. Pasti ketemu. Selongsong sosis Markaindo di produksi oleh Devro, salah satu produsen casing (selongsong sosis/kulit sosis/pembungkus sosis) yang dikenal oleh perusahaan pengolahan daging di dunia. Devro memasok kebutuhan casing lebih dari 50 negara, khusus untuk collagen casing yang dikirim ke Indonesia, food grade dan halal.
Balik lagi ke obrolan sama Manda..
“Bagaimana caramu membagi uang modal sama uang laba, Nda?”
“Dibagi 2, Te. Misalnya aku jualan kerudung untung 100 ribu. 50 ribu tak masukkan rekening, 50 ribu lagi dipakai modal. Soalnya tiap bulan aku harus setor ke Papa 25 ribu”
“Duit apa 25 ribu?”
“Saham, Te. Papa kan pernah ngasih aku modal Rp. 500 ribu. Nah, tiap bulan aku setor ke Papa Rp. 25 ribu!” aku langsung ngakak mendengar penjelasan Manda yang lugu. Dia udah ngerti saham, entah gimana ngitungnya dia konsisten bayar saham ke Papa nya. Dan saya yakin Mas saya terima duit 25 ribu dari Manda hanya buat ngetes kemantapan usaha anaknya, haha..
Ngobrol sama Manda selalu gak habis-habis. Ada aja yang dibahas. Saya berusaha mengimbangi obrolannya sedangkan Manda mau aja gitu saya goda dengan pertanyaan-pertanyaan iseng, “Nda, kamu sudah punya pacar, belum?” 😀
IG: @bundasidqi (@nurulrahma)
THUMBS UP!
Kereeeeen, anak muda emang kudu kreatif dan semangat kayak gini niiih 🙂
Ika Puspitasari
Waah…hebatnya. Kecil-kecil sudah jadi pebisnis, jadi pengen belajar bisnis dari Manda nih.
nur rochma
Keren dik Manda.
Kalau anakku ada yang suka jualan. Tapi ya suka-suka. Habis dapat uang bisa langsung habis buat jajan. Perlu belajar dari Manda.
Nur Islah
hahaha
Rahmah
Besok-besok kalau sudah cukup umur bisa ikutan Wirausaha Muda Mandiri lho Mbak Yun. Semoga Manda bisa dapat ide brilliant kedepannya Jadi bisa ikutan WMM. Eeehh ini bukan promosi Kok, hahahaha
Sukses ya Manda… Kapan-kapan saya minta pin BB ya. Siapatahu saya mau pesen Samyang juga. Kalap perlu Ramyun biar makin gila saya sama Korea.
ennylaw
kalah deh aku sama si adek itu, hahaha
jualan online selalu abis sama modalnya *dasaremak2* :))