#NgeBlogDariRumah: Upaya Menjaga Keluarga dan Ceritaku Menemukan Arti Kebersamaan

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Saya terlahir sebagai anak bungsu dari 7 bersaudara dengan 5 laki-laki. Kata orang, privilese yang dimiliki anak bontot bisa manja-manjaan dan dapat perhatian penuh dari orang tua, apalagi saya anak perempuan dengan urutan jauh dengan kakak perempuan pertama. Namun yang saya alami tidak ada ruang manja, saya dibiarkan mandiri dan menyelesaikan masalah sendiri sehingga menjadi sosok putri berkepribadian bebas dan cenderung susah diatur, hehe.

Bukan tidak ada perhatian, tapi hidup dalam keluarga besar dengan kondisi ekonomi pas-pasan itu ibarat berjalan di atas papan titian. Bapak kerja di pabrik, Ibuk jualan sayur, kami, anak-anaknya, dengan caranya sendiri berusaha menjadi anak baik walau tanpa pengawasan. Satu-satunya waktu untuk kumpul bersama adalah pagi hari sambil sarapan sego wadang (nasi sisa semalam) dengan sambal bawang plus kerupuk. Kegiatan nikmat yang tak bisa dinilai dengan rupiah. Terlebih kalau makannya satu cobek rame-rame, kebersamaan yang sangat mahal.

Waktu kecil saya pernah ingin ikut kakak main sepak bola. Tapi kakak membujuk saya untuk minum dulu. Saya manut saja. Setelah masuk rumah, gerombolan laki-laki tadi tiba-tiba pergi. Mereka hilang, saya kena ghosting!

Karena nggak ada teman main, jalan ninja saya mencari kesenangan sendiri, mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya. Semacam pembuktian, bahwa anak bungsu juga bisa seperti anak sulung.

Ngeblog Dari Rumah
Saya diantara suami dan Kakak
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column text_color=”#0e1d82″ animate=”afc” css=”.vc_custom_1632837030592{background-color: #ffffff !important;}”][vc_column_text]

Anak Bungsu dan Kegemaran Berpetualang

Banyak orang bilang anak bungsu itu cengeng, tapi saya tidak. Alih-alih nangisan saya malah sibuk mencoba hal-hal baru. Saat SD teman saya banyak, sampai sering diajak nginap. Di bangku SMK saya naik gunung Welirang tanpa sepengetahuan orang tua. Makin gede saya makin jarang di rumah. Tiap hari main, ngemall, ngafe.

Ada artikel mengenai riset terhadap anak bungsu. YouGov, perusahaan asal Inggris mengadakan penelitian dan mengungkapkan bahwa anak bungsu pembawaannya santai dan mudah bergaul. Mereka juga suka berpetualang sebagai bentuk ekspresi diri.

Penelitian YouGov ada benarnya, setelah menikah petualangan saya kian tak terkendali. Suami sering saya jadikan partner spontan mengukur aspal jalanan. Awalnya suami shock juga, sebagai anak rumahan Ia kesulitan mengikuti ritme jalan saya yang serba dadakan dan selalu tanpa rencana. Diam-diam pergi ke Bromo. Nggak ada angin, nggak ada hujan ngajak berangkat ke Lombok naik kapal laut.

Yang paling ekstrim, kami pernah pergi ke Pekalongan 7 hari nggak bawa baju sama sekali! Pamit ke orang tua pergi main pulang sore, nyatanya sampai seminggu. Saya dicari orang rumah, sampai tetangga ikut heboh nelponin, haha.. Saya juga tak menduga akan sampai berhari-hari karena awalnya diajak teman untuk perjalanan bisnis.

Oiya, ada alasan kenapa tiap pergi-pergi saya memilih tidak pamit orang tua, karena prinsip saya ‘lebih baik pulang dimarahi daripada ijin nggak dibolehin’. Saya melihat kakak juga begitu, kalau kakak aja boleh, kenapa saya nggak? Sebuah protes yang sangat kekanak-kanakan, ya..[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column text_color=”#ffffff” css=”.vc_custom_1632833145925{background-color: #ff5000 !important;}”][vc_column_text]

Dijegal Pandemi dan Orang Tua Sakit, Kebebasanku Tersesat Jadi Anak Rumahan

Januari 2020 saya masih jalan-jalan ke Huahin, Thailand. Begitu pandemi masuk Indonesia bulan Maret, saya masih nekat keluar dengan memakai masker. Seperti biasa, nongkrong di kafe sambil ngeblog, pekerjaan yang saya tlateni selama 10 tahun terakhir.

Mei 2021 jadi titik balik saya betapa selama ini saya lupa memiliki rumah. Sibuk di luaran sampai lupa punya orang tua.

Malam itu saya pulang ngafe, di rumah Ibuk nangis-nangis sambil mijitin bapak yang kesakitan memegang dadanya.

“Nik, bapakmu bawa ke UGD dadanya sakit sejak Ashar tadi”. Bayangkan bagaimana kesakitannya bapak dan nelangsanya Ibuk menunggu saya pulang dari Ashar sampai jam 8 malam!

Tanpa cuci muka dan ganti baju, suami buru-buru membawa bapak ke UGD Rumah Sakit. Kata dokter, bapak saya kena serangan jantung dan harus dirawat intensif.

Belakangan saya ketahui penyebab sakitnya bapak akibat kebanyakan minum obat. Nyeri sendi (Osteoarthritis) yang dideritanya membuat segala macam obat linu diminum. Sebelumnya bapak rutin rehabilitasi medik, karena ada Covid, terapinya terhenti.

Baru kali itu anak ndablek seperti saya punya ketakutan luar biasa. Rasanya amburadul, udahlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sedang tinggi-tingginya, saya harus jaga bapak nginep di Rumah Sakit. Hamdalah tidak terjadi apa-apa pada bapak dan saya. Hmm.. maksudnya nggak sampai positif Covid, gitu. Naudzubillahimindzalik!

Sejak kejadian itu saya takut keluar rumah karena Covid-19 sudah nggak bisa diajak becandaan. Hari-hari lebih banyak di rumah sambil menjaga bapak dan Ibuk supaya bapak nggak sembarangan lagi minum obat.

Nah, sebagai ‘anak rumahan baru’ apa saja kegiatan saya di rumah sampai jadi keenakan dan nggak mati gaya?[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][us_single_image image=”11900″ size=”us_600_600_crop” align=”center” css=”.vc_custom_1632836197698{background-color: #ffffff !important;}”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

1. NgeBlog dan Ngonten

Tanpa saya sadari banyak kejadian menarik di rumah yang bisa dijadikan ide tulisan blog. Ngobrol berdua dengan Ibuk membahas resep masakan dan segala macam. Bahkan akhir-akhir ini mood ngeblog saya meningkat drastis. Itu karena banyak bahan yang layak diangkat jadi konten, disimpan sebagai kenangan seperti pengalaman suntik vaksin, menulis pengalaman tetangga yang menjalani isolasi mandiri, pengalaman mendampingi pasien di Rumah Sakit saat pandemi, dan lain-lain.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

2. Belajar Dandan Biar Glowing Paripurna

Sudah dari sononya kulit saya berwarna gelap. Udah hitam, dekil, berminyak pula. Sungguh glowing yang tidak pada tempatnya. Beruntung punya banyak teman dan tergabung dalam grup WA, saya kerap mendapat pelajaran merawat muka lengkap dengan tutorialnya. 30 tahun lebih jadi perempuan, baru 6 bulan ini saya mengerti tahapan pemakaian skincare dimulai dari facial wash, lalu toner. Habis itu essence, lanjut pakai serum. Terakhir pelembab. Kalau siang nambahin sunscreen, kalau malam sleep mask. Lumayan ada perubahan, sekarang kulit saya jadi sehat dan cerahan.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][us_single_image image=”11674″ align=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

3. Santai bersama keluarga

Sebagai warga negara yang baik tentu saya harus mengikuti anjuran pemerintah yang menyarankan untuk diam di rumah dan rebahan. Rasanya tuh kayak jadi anak bungsu sesungguhnya yang disayang orang tua. Boleh bangun siang, nggak mandi nggak dimarahin, mainan HP seharian gak diomeli. Tiap hari rutenya dapur, sumur, kasur. Saat senggang saya dan Ibuk menghabiskan waktu berjam-jam di beranda rumah ngobrol dari hati ke hati, kegiatan yang hampir jarang kami lakukan.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][us_single_image image=”11902″ align=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

4. Ngemall di Rumah

Sebagai perempuan sudah wajar jika senang belanja, tapi karena keadaannya belum memungkinkan, saya tidak berani pergi ke Mall meski dosis vaksin saya sudah lengkap. Untuk mengobati lapar mata, saya ngemallnya di rumah saja.

Kok bisa, bagaimana caranya?

Ngemall-nya di Shopee Mall, haha.. Kekinian banget, nyaman, dan gak bikin kaki pegal. Lihat sepatu, baju, gadget, belanja sayuran sampai kebutuhan harian. Belanja di Shopee Mall lebih hemat dan menyenangkan karena banyak promo menarik dan voucher brand terkemuka. Bisa ikutan Mall Flash Sale juga![/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][us_single_image image=”11903″ size=”medium_large” align=”center”][us_single_image image=”11910″ size=”medium_large” align=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

5. Nge-Game

Semenjak kenal Zuma, saya ketagihan bermain game. Bagi saya game adalah kegiatan me time yang menyenangkan. Jenis game favorit saya yang santai-santai seperti berkebun, beternak, ngumpulin balok warna, lempar bola, dll. Sayangnya gara-gara ganti laptop folder game saya hilang. Akhirnya kerinduan saya terobati dengan hadirnya Shopee Game. Saya merasa Shopee bukan lagi marketplace tempat mempertemukan pembeli dan penjual saja tapi sudah menjadi teman yang menyenangkan dalam bentuk aplikasi. Tiada hari tanpa nongkrong di Shopee sambil nungguin nyawa penuh. Gamenya beragam, ada Shopee Candy, Shopee Capit, Shopee Pet, dan yang fenomenal Shopee Tanam. Tak sekadar bermain game, Shopee juga memberikan benefit kepada penggunanya mendapatkan hadiah menarik dalam bentuk koin dan voucher belanja.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][us_single_image image=”11904″ size=”medium_large” align=”center”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column text_color=”#ff5000″ animate=”wfc” css=”.vc_custom_1632834357147{background-color: #ffffff !important;}”][vc_column_text]

Rumah, Tempat Kumerasa Pulang

“Rumah adalah tempat dimana aku bisa merasakan pulang” novel Pulang, Leila S. Chudori

Jika harus mengucap syukur, saya akan menyampaikan terima kasih kepada pandemi karena keadaan inilah yang membuat saya yakin untuk pulang ke rumah. Dekat dengan Orangtua dan saudara sekaligus merasakan hangatnya keluarga. Sejatinya label anak sulung atau anak bungsu hanyalah sebuah urutan. Jadi anak keberapapun tak jadi masalah, keluarga tetaplah sumber kebahagiaan dan kebersamaan.

Selama ini saya salah besar menganggap rumah hanya sebagai tempat tidur dan mandi, padahal rumah memiliki perasaan dimana di sana menyimpan segudang rindu dan kenangan. Setahun lebih perjalanan pandemi saya tidak merasakan bosan sekalipun. Rumah saya bukan rumah gedongan, tapi auranya adem luar biasa.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column text_color=”#ffffff” css=”.vc_custom_1632834401267{background-color: #ff5000 !important;}”][vc_column_text]

Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah

Saat menulis artikel kontes Blog Shopee #NgeBlogDari Rumah ini saya teringat dengan fitur Shopee Dari Rumah yang menyediakan berbagai keperluan dan kebutuhan rumah.

Meski sudah pulang dari RS kondisi bapak masih suka batuk-batuk, mungkin efek jantung bengkak yang belum pulih. Kali ini saya memilih pengobatan alami. Dari yang pernah saya baca, madu sangat bagus untuk menyembuhkan batuk, jadi saya membuat ramuan obat batuk alami yang terdiri dari jeruk nipis atau jahe dikasih madu. Karena saya nggak ngerti dunia permaduan, saya beli madunya via online di Shopee, marketplace pertama di Indonesia yang saya kenal konsisten memberikan gratis ongkir. Mengingat selama ini banyak madu palsu berkeliaran sehingga saya takut salah beli. Belanja madu di Shopee banyak pilihannya dengan rate serta ulasan bagus.

Belanja dari Rumah

Belanja di Shopee hematnya berlipat. Bertaburan voucher belanja yang menguntungkan, cashback koinnya bisa dipakai belanja berulang. Shopee Marketplace ‘One Stop Shopping’ yang menyediakan berbagai macam kebutuhan mulai staterkit kesehatan menghadapi pandemi, kebutuhan pokok, peralatan dapur, rumah, hingga perangkat elektronik termasuk bayar tagihan bulanan, pulsa dan paket data.

Oiya, kulineran di rumah juga makin mudah lho, ada Shopee Food yang menyediakan aneka kuliner dari usaha UMKM hingga restoran ternama dengan diskon 60% dan gratis ongkir sepuasnya!

Harus diam di rumah bukan berarti dunia telah runtuh. Ada kata bijak, rumah adalah tempat dimana hati kita berada. #NgeBlogDariRumah adalah upaya menjaga keluarga, menyelamatkan nyawa sekaligus menemukan arti kebersamaan. Teman-teman punya pengalaman menarik selama di rumah? cerita di komen dong..[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_row_inner][vc_column_inner text_color=”#000000″ css=”.vc_custom_1632836459989{background-color: #ffffff !important;}”][vc_column_text]Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah

 

Sumber Referensi:
https://id.berita.yahoo.com/studi-membuktikan-anak-bungsu-adalah-101555511.html[/vc_column_text][/vc_column_inner][/vc_row_inner][/vc_column][/vc_row]

You Might Also Like

11 Comments

  1. Okti

    Pandemi memang telah membawa banyak dampak ya. Tapi ternyata di balik semua itu masih ada banyak juga hikmahnya.
    Kalau ngeblog, ngonten dan ngemal dari rumah saya pun selama pandemi ini jadi pelakunya. Hehehe

  2. thya

    aku pun selalu belanja di shopee mbaaa..
    bahkan belanja kebutuhan bulanan sekarang pun lewat shopee.. enak ga capek, bisa sambil rebahan, banyak promo pulak 😀

  3. Cindy Vania

    Sekarang tuh benernya kalau di rumah aja ga sebosen itu ya karena banyaaak yg bisa dilakuin di rumah ga kayak zaman dulu kan. btw aku jg demen bgt belanja di shopee. hahah

  4. Sri Widiyastuti

    Sama banget mbak selama di rumah saja, saya juga jadi nyaman belanja di marketplace, apalagi belanjanya di Shopee, karena banyak barang diskonnya dan cepet sampai juga. Dibandingkan keluar rumah panas-panasan, belum lagi resiko terpapar, saya lebih nyaman belanja di rumah saja. Btw, mbak sama dengan saya, 7 bersaudara yaa. bedanya saya anak tengah, bisa minta ke atas, bisa nyuruh ke bawah hihihi

  5. Travel Galau

    aku pun rasanya mati gaya. biasanya galau mikirin rencana traveling, sekarang galau mesti ngapain di rumah. maunya rajin cekot syopi, tapi kan saldo jadi terus terkuras ehehehehehe untung akhirnya aku dpt job pengisi waktu di rumah, buat modal cekot

  6. Nyi Penengah Dewanti

    Shopee tuh bikin kebutuhan di rumah aja tercukupi ya Mbak. Hepi banget jadinya

  7. Demia Kamil - Beauty Blogger Bandung

    berselancar di shopee emang jadi hal yang paling mengasikan sih buat aku, suka tiba2 nemu barang yang dibutuhin secara nggak sengaja hihihi, udah jadi candu sehari hari hihi

  8. Nadia

    Ceritanya seru kak . Lucu banget pas baca cerita 7hari gak balik sampe tetangga ikut nyari 🤣 . Btw skg pun SGT menginspirasi ya bisa tetep mge blog dr rumah .

  9. Dian Farida Ismyama

    Aku banget nih mba sukanya jalan2 berpetualang karena bosanan. Pas pandemi malah harus di rumah terus. Untung ada Shopee jadi bisa ngider di marketplace

  10. ainun

    mybamus, aku juga suka belanja disana hahaha
    shopee bener bener membantu disaat pandemi kayak gini, yang mana banyak orang juga males mau keluar rumah
    dulu waktu mall masih banyak yang tutup, andalan satu satunya ya belanja online
    malah kalau diitung-itung pengeluaran tambah banyak karena lapar mata mulu hahahha

  11. Kusneti

    Halo mbak , salam kenal
    saya baca artikel ini rasanya kok ngerasa persis yang aku rasain sekarang hehe, selama pandemi cuma kebanyakan dirumah, nulis blog, buat konten, banyak dirumah, dan paling suka nge mall dirumah lewat shopee hehe ,jadi bahagia banget walau hanya dirumah

    semoga selalu sukses terus ya mbak

Leave a Reply