92 Tahun Sumpah Pemuda: Bersama Bersatu, Bangkit!
Tanggal 28 Oktober 2020 Indonesia memiliki momen peringatan 92 tahun Sumpah Pemuda yang bertajuk Bersama Bersatu dan Bangkit. Makin saya selami, kalimat itu menggambarkan kondisi negara ini yang sedang berdiri kembali setelah 8 bulan mengalami pandemi. Apa kabar nasib pemuda kita?
Namanya Galih, keponakan saya yang beranjak remaja. Karena pandemi, setiap hari Ia harus di rumah berkutat dengan handphone, buku pelajaran, dan Al-Quran.
Hmm, bukan sok religious, tapi Galih memang sedang ditekan guru ngajinya untuk mempersiapkan ujian tahfidz. Praktis, di sela mengerjakan tugas sekolah, Ia harus menghapalkan juz 30 yang dipantau dari jauh. Untuk mematangkan persiapan ujian, pada hari tertentu, Galih bertatap muka secara online bersama ‘Umi’nya untuk setor hafalan.
Seperti yang kita tau, belajar secara online menjadi tantangan yang mau tidak mau harus dirasakan oleh pemuda kita. Teknologi masih menjadi satu-satunya penunjang ketika kondisi tidak memungkinkan bertemu fisik. Begitulah, mereka harus memiliki perangkat dengan koneksi internet mumpuni.
Alhamdulillah, setelah mengalami perjuangan yang berat, Galih dinyatakan lulus ujian. Ketika saya tanya apa rahasianya? Dijawabnya, “Dijalani aja, Ma. Kan aku nggak sendiri”
Peringatan 92 Tahun Sumpah Pemuda Indonesia
Siapa yang mengira bahwa tahun 2020 dipenuhi dengan musibah. Pandemi virus Covid-19 mengubah tatanan kehidupan yang seharusnya dijalani tanpa kesulitan berarti. Terutama generasi muda yang harus belajar sendiri di rumah tanpa bertemu guru dan teman-temannya selama berbulan-bulan.
Tak selesai di situ saja, Indonesia mengalami kondisi yang pelik. Banyak sektor terpuruk, usaha berhenti beroperasi yang berakhir pada pemutusan hubungan kerja karyawan. Berat, tapi kita tidak sendiri. Dan Insya Allah keadaan ini akan segera berlalu.
Kita gambarkan saja bagaimana dulu, pada 28 Oktober 1928 para pemuda dari berbagai daerah Bersatu di Jakarta untuk mengikrarkan teks Sumpah Pemuda yang dikonsep oleh Muhammad Yamin sebagai penanda bersatunya Pemuda Indonesia dalam upaya merebut kemerdekaan. Bisa kita bayangkan, saat ini dengan yang terjadi 92 tahun lalu kondisinya hampir sama. Yaitu sama-sama terbalut keterbatasan. Akan tetapi semangat kebersamaan dan persaudaraan mereka mampu menyatukan semua tantangan.
Saat ini musuh kita adalah pandemi. Di sinilah persatuan kita benar-benar sedang diuji. Di tengah rasa tenang, ada saja yang mencoba memperkeruh suasana dengan menyebarkan berita hoax, memancing kerusuhan dengan niat memecah belah bangsa. Saya pikir sekaranglah saatnya pemuda berpikir jernih dan optimis. Saling bergandeng tangan dan berpikir positif bahwa jika pemuda Bersatu dan bersama, Indonesia pasti bangkit.
Logo 92 Tahun Sumpah Pemuda dan maknanya
Hari Sumpah Pemuda tahun ini terasa sangat eksklusif hingga terdapat sebuah logo berangka 92 yang di dalamnya memiliki kandungan makna persatuan Indonesia.
Logonya seperti ini:
Kandungan maknanya adalah:
Sosok 2 manusia
Dalam angka 92 terdapat sosok 2 manusia yang satu sama lain saling berhubungan yang diartikan semangat persatuan pemuda Indonesia yang aktif mengisi kemerdekaan Indonesia dalam rangka Sumpah Pemuda 92 tahun.
Dua angka saling bersambung
Penulisan angka dalam logo dibuat saling bersambung dan tidak terputus yang melambangkan semangat persatuan dan kerjasama para pemuda untuk melawan Covid-19
Kolaborasi Warna
Tak sekedar warna, rupanya warna dalam logo pun turut memiliki makna, yaitu melambangkan keberagaman Indonesia pada agama, suku, ras dan Bahasa
Makna warna angka 9
Angka 9 dibuat dengan warna biru dan hijau yang melambangkan laut dan hutan Indonesia sebagai salah satu kekayaan sumber daya alam negeri
Font Hitam Sumpah Pemuda
Tulisan Sumpah Pemuda dibuat warna hitam dengan font Montserrat Bold yang memiliki kesan tegas sebagai sifat pemuda yang energik dan aktif
Sembutopia dukung Pemuda Indonesia sehat, Bersama Bersatu dan Bangkit
Menyadari bahwa pemuda merupakan aset bangsa, Sembutopia mengajak pemuda Indonesia untuk bersama-sama bersatu dan bangkit melawan pandemi. Dengan semangat Sumpah Pemuda, Sembutopia mengajak generasi muda turut berperan menangani pandemi di tanah air.
Sembutopia merupakan platform media social yang fokus mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup sehat, bebas dari penyakit jiwa raga yang didirikan oleh bapak Kafi Kurnia. Sedangkan Sembutopia sendiri merupakan paduan kata Sembuh dan Utopia.
Mengenai pandemi, bapak Kafi Kurnia berkata, “Mpu Peniti, orang yang saya hormati, telah jauh hari mengetahui bahwa bencana global akan terjadi. Saya sudah lama diwanti-wanti untuk mengajak generasi muda selalu menyebarkan hal baik, terkait pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan baik untuk tubuh. Momen ini adalah saat tepat bagi kita untuk bersama bangkit dan terus semangat menghadapi segala masalah termasuk pandemi global”
Sadari wahai pemuda, pandemi bukan sebuah guyonan. Ada hikmah besar yang bisa kalian ambil untuk dijadikan pelajaran hidup di masa depan nanti. Jadi mari, jadikan momen Peringatan 92 Tahun Sumpah Pemuda: Bersama Bersatu, Bangkit!
Leave a Reply