Piknik

Ini lho 3030 yang Spektakuler itu..

Apa yang terjadi jika sebuah pertunjukan Laser dipadu dengan 3D Mapping dan hologram yang dibumbui Dance, Comedy serta Fashion yang dibalut dengan Teknologi luar biasa?

Hanya satu kata jawabannya, SPEKTAKULER!!

Dan semuanya ada di Pertunjukan bertajuk 3030.

Seperti yang telah saya posting sebelumnya, untuk menikmati event Spektakuler 3030, pengunjung hanya diminta menunjukkan follow akun @3030Surabaya. Dan pada hari Sabtu kemarin saya berhasil menjadi salah satu orang yang menikmati dengan mata kepala sendiri bagaimana uniknya pertunjukan ini.

Yes, mata kepala saya sendiri tanpa tedeng aling-aling lensa kamera atau apapun. Meskipun sebelumnya saya sudah menyiapkan semua peralatan perang itu, nyatanya begitu sampai didalam lokasi, ketika mau mengambil foto, eh lhadalah memory card dikamera kosong, alias ketinggalan dirumah. Woah nangis Bombay…

Oke tidak apa-apa. Demi sebuah pertunjukan saya harus konsisten menikmati semuanya tanpa harus terganggu oleh apapun walau sebenarnya tangan ini sungguh gatal dan jantung berdebar-debar saking gemasnya karena tidak bisa mendokumentasikan sesuatu yang fenomenal dihadapan saya. Percuma saja melotot tajam ke kamera kalau ternyata keberadaannya hanya sebagai pajangan belaka.  Ibarat jalan dihutan sambil gendong-gendong jerigen air  berisi 10 liter dan begitu sampai ternyata yang saya tuju adalah sumber air terjun yang airnya jernih dan dingin! Huh menyebalkan!

Adalah Satria dan Triana, 2 prajurit terbaik Tahun 3030 yang diutus Sang Kapten untuk berbagi teknologi kepada para manusia di masa lalu dan para dewa di langit. Tahun 3030 dunia diibaratkan telah mencapai titik kesempurnaan dalam segi teknologi maupun kehidupan bermasyarakat.

Pertama-tama pertunjukan dibuka dengan dance yang sangat ciamik dimana 3 dancer seolah memegang laser dengan tangan lalu dipermainkan sedemikian hebat. Teriakan dan tepuk tangan penonton sekejap membahana. Selanjutnya mulailah Misi pertama.

Misi Pertama. Satria dan Triana harus mengubah sebuah kota yang kotor dan sepi. Tiba-tiba muncullah Edi dan teman-temannya. Mereka adalah Youngster berjiwa muda, dinamis, dan ekspresif. Sayangnya ruang gerak mereka terbatas akibat lambatnya koneksi yang digunakan. Mereka seolah hampa dan tidak bisa melakukan apa-apa. Di sinilah tugas Satria dan Triana untuk membantu menyelesaikan permasalahan mereka.

Misi ke Dua. Satria dan Triana harus mencari asisten digital untuk menjawab semua kebutuhan. Pada misi kedua ini setting waktunya nyleneh. Tersebutlah Dewi Drupadi yang sedang mencari asisten untuk menjawab permasalahan ke 5 pacarnya yang hobi main gadget.

Penampakan Dewi Drupadi. Foto Merdeka.com
Penampakan Dewi Drupadi. Foto Merdeka.com

Alih-alih membantu muncullah seorang pemuda keren membawa gitar yang bernama Semar. Seketika itu Dewi Drupadi bernyanyi:

“Tuhan kirimkanlah aku… kekasih yang baik hati..

Bukan yang kayak begini.. yang bau terasi..”

Uniknya, dalam pertunjukan tersebut, Dewi Drupadi ditokohkan secara teknik 3D Holographic. Semacam gambar video namun bisa hilang meninggalkan serpihan-serpihan kertas. Serpihan ini benar-benar muncul lho ditengah-tengah penonton!

Dewi Drupadi yang berubah menjadi serpihan kertas
Dewi Drupadi yang berubah menjadi serpihan kertas

Demi membantu Dewi Drupadi Semar memanggil 3 anaknya yaitu Bagong, Gareng dan Petruk. Tak dinyana bukan asisten digital yang didapat melainkan asisten yang bernama BCL. Ngakunya BCL itu singkatan dari Bohay, Cantik, LANANG! 😀

Belum juga Dewi Drupadi mendapatkan asisten kini Bathara Guru juga mengeluh kuwalahan akan tugas-tugasnya. Misalnya ketika tugas Negara, Bathara Guru ingin menghubungi Mentri tiba-tiba pulsanya habis. Disinilah kemudian Satria dan Triana hadir menjawab semua permasalahan tersebut.

Satria dan Triana sedang memberi solusi Mbah Ciluk dan Punakawan
Satria dan Triana sedang memberi solusi Mbah Ciluk dan Punakawan

Misi ke 3. Satria dan Triana harus bisa memenuhi keinginan generasi muda supaya bisa tampil gaya meski membawa bermacam gadget. Mereka sudah menyiapkan 3 desainer muda yaitu Oscar Lawalata, Kleting dan Daniel Mananta.

Satria, Triana dan semua pemain
Satria, Triana dan semua pemain.

Bila melihat semua permasalahan diatas sudah bisa ditebak siapa penyelenggara acaranya. Yang pasti dia adalah penyedia jasa komunikasi GSM. Sudah tau kan?

Saking kagumnya saya sampai ingin sekali lagi menonton pertunjukan itu. Niatnya mau bawa semua perangkat perang sebagai dokumentasi. Daaannn Minggu pagi jam setengah sepuluh saya niat berangkat nonton 3030 lagi. Harapannya supaya bisa mendapatkan tiket. Hari terakhir, bo.. apalagi ditwitter panitia bilang full!

Sampai disana suasana sunyi senyap. Lha gimana gak senyap wong pertunjukan pertama aja dimulai jam 12. Saya lihat dimeja panitia masih amburadul. Saya pun iseng-iseng mendekati Pak Security sambil berharap siapa tau nyimpen tiket barang selembar dua lembar. Lumayan nanti gak perlu antri sambil berpanas-panas ria hehe

Daaannn lagi-lagi Pak Sec nya baik hati, saya dikasih beberapa tiket kosong fotokopian, sodara! Tiket itu lalu saya bagi ke anak-anak kuliahan yang juga berniat nonton 3030 tapi belum memiliki tiket. Jadi siang itu saya gak perlu antri lama-lama. Tapi panasnya tetep dapat.. 😀

7 Comments

Leave a Reply to nunu Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *