The Localist Coffee & Bistro, Café ramah anak di Surabaya
Bila selama ini kafe identik dengan anak muda, maka kehadiran The Localist Coffee & Bistro, Café ramah anak di Surabaya akan memberi solusi orangtua yang ingin merasakan hangout tanpa meninggalkan buah hati di rumah.
Meski bekerja sendiri, kadang-kadang saya butuh sekali tempat baru untuk menyegarkan hati dan suasana. Rasanya jenuh kalau di rumah terus. Ada saat tertentu saya ingin ngadem sambil wifian, walaupun kenyataannya saya kerap menggunakan kuota internet pribadi.
Woo, gini-gini saya juga punya paket data.. Kuotanya amber-amber, makanya sengaja nggak memanfaatkan wifi umum, hehe..
Dua hari lalu, seperti biasa saya ingin bekerja di luar. Di Surabaya buanyak sekali café, tapi yang cocok bisa dihitung dengan jari. Saya paling menghindari kafe yang suasananya ruame banget. Apalagi kalau ada live music nya. Malah bikin kepala saya pusing.
Kalaupun ada satu tempat yang menarik, asap rokoknya di mana-mana. Bikin engap hidung.
Setelah muter-muter, beruntung saya menemukan The Localist Coffee & Bistro, Café ramah anak di Surabaya. Lokasinya di Jalan Arif Rahman Hakim No.40. Tempat hangout yang menurut saya nyaman, tenang, dan murah.
Menyesal saya baru tau Localist Coffe ini sekarang. Sudah lokasinya dekat rumah, parkirnya gratis, lagi.
The Localist Coffee & Bistro, Café ramah anak di Surabaya
Jam menunjukkan angka 11 lebih 20 menit ketika saya tiba di The Localist Coffe & Bistro. Berbekal alamat yang saya dapat dari Google, cukup mudah mencari lokasinya.
Awalnya sempat bingung, alamatnya sesuai, tapi kok Klinik Mata dr. Sjamsu? Rupanya ‘view’ saya kurang naik sedikit. Di atas Klinik terdapat tulisan besar nan jelas yang terbaca The Localist Coffe & Bistro, hehe..
Tak salah lagi. Di sini tempatnya. Segera saya memarkir motor ke dalam area klinik. Untuk menuju kafenya, saya harus naik tangga yang terdapat di bagian kanan bangunan.
Walaupun lokasinya berada di lantai 2, suasana Localist Café lumayan nyaman. Di sana terdapat 2 lantai yang satu sama lain dipisahkan oleh pagar kayu berwarna tosca. Tiba-tiba saya jadi ingat rumah khas Betawi, deh..
Bagi yang ingin lebih privat lagi, terdapat meeting room dengan lapisan pintu kaca. Di ruangan itu ada playground dengan aneka mainan edukatif.
Menu The Localist Coffe & Bistro
Saya perhatikan, menu yang disajikan di The Localist Coffe & Bistro rata-rata menu Western. Tidak terlalu banyak pilihan namun rata-rata bisa diterima lidah lokal. Yang tidak biasa makan makanan luar, tenang saja. Di sini tersedia Nasi Goreng dan Mie Goreng Jowo.
Untuk minumannya sih lebih beragam. Mulai dari Coffee, Cappucino, Latte, Frappe, Chocolate, Tea, Juice, dan Mocktail. Sisanya ada soft drink, air mineral, dan milkshake.
Harga makanan yang dipatok pun terbilang standar. Mulai Rp. 25 ribu untuk makanan, dan Rp. 15 ribu untuk minuman.
Ingin ngemil saja, tak masalah.
Camilannya enak-enak dengan porsi yang merakyat. Pas lah dipakai makan rame-rame. Harganya pun masih masuk akal. Mulai dari Rp. 15 ribu
Kelezatan Spaghetti Carbonara dan segarnya Daun Di Atas Bantal
Dari sekian menu, saya direkomendasi untuk memilih Spaghetti Carbonara. Spaghetti a la The Localist Coffe & Bistro ini terkenal enak dan cenderung laris.
Kalau ngafe, sebetulnya saya jarang pesan spaghetti. Selain porsinya sedikit, biasanya membuat saya mudah lapar lagi. Tapi untuk kali ini, apa salahnya kalau dicoba?
Setelah beberapa menit menunggu, sepiring spaghetti telah tersaji di hadapan saya. Piring putih itu tampak menggunung yang di atasnya dibubuhi bumbu berwarna merah dan perutan keju.
Karena aromanya menusuk hidung, saya segara menyantap batangan mie. Wuih, beneran, rasanya enak dan sedap. Kematangan spaghettinya pas, bumbu merahnya asam manis segar berikut remahan keju yang nikmat. Untuk anak-anak menu ini cocok sebab rasanya tidak mengandung sensasi cabe.
Minumnya saya memesan es Daun Di Atas Bantal. Yakni Sejenis mocktail yang dibuat dari kombinasi melon dan lychee.
Nama-nama Mocktail di The Localist Coffe & Bistro unik-unik. Ada Janji Joni yaitu Avocado, Coffee, Vanilla Ice Cream, dan Mama Minta Pulsa terdiri dari Lemon, Yakult, dan Syrup.
Café Surabaya Ramah Ibu dan Anak
Inilah keunggulan yang dimiliki The Localist Coffe & Bistro. Memberikan akses seluas-luasnya kepada orangtua dan anak-anak yang ingin menghabiskan waktu bersama sembari mengurusi bisnis dan pekerjaannya.
Ketika orangtua bekerja, anak-anak bisa bermain bebas. Ada rumah-rumahan custom, perpustakaan mini, papan tulis, sensory toys yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak balita.
Setiap Sabtu dan Minggu, The Localist Coffe & Bistro juga mengadakan Story Time bekerjasama dengan guru kelompok bermain dari Sanggar Kreativitas Universitas Surabaya.
Agar pesannya sampai, Story Time bahkan dibagi dalam 2 grup. Baby Story Time untuk anak usia 6-18 bulan, dan Story Time usia anak 2-5 tahun. Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya bermain sambil belajar, boleh lho diajak main ke The Localist Coffe & Bistro. Acaranya gratis. Tujuannya tak lain untuk mengenalkan kecintaan mereka terhadap buku bacaan sejak dini.
The Localist Coffe & Bistro dukung Aksi Peduli Lingkungan
Tak banyak Café yang mau memikirkan hal-hal penting seperti ini. Akan tetapi bagi Café yang berlokasi di Surabaya Timur ini, peduli lingkungan merupakan suatu kewajiban.
Bentuk dukungan terhadap Kepedulian Lingkungan ditunjukkan oleh The Localist Coffe & Bistro, seperti berikut ini:
Tidak menyediakan air mineral botol plastik
Menyediakan air dari dispenser
Tidak menyediakan sedotan plastik
Menyarankan minum tanpa sedotan atau diberi pilihan menggunakan menggunakan sedotan kertas
Bagi teman-teman yang sedang mencari tempat meeting, arisan, atau acara santai lainnya saya rekomendasikan sekali memilih The Localist Coffee & Bistro, Café ramah anak di Surabaya. Berikut info lengkapnya:
The Localist Coffee & Bistro
Jalan Arif Rahman Hakin 40, lantai 2 Klinik Mata dr. Sjamsu
Telepon (031) 5937373 – 0812 6420 5189
Instagram @thelocalist.sby
Buka jam 08.00 hingga 22.00
Bang Doel
Iya, emang susah nyari kafe yang bisa bawa keluarga lengkap. Kadang-kadang soal menu yang gak cocok, tapi lebih sering lagi masalahnya memang ada di asap rokok sama live music yang bikin gak betah.