Investasi Hasil Tinggi dengan Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran
Sepertinya bahasan investasi gak ada selesainya, ya, haha. Setelah beberapa saat lalu saya menulis tentang Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Pasar Uang, kali ini yang ingin saya tulis investasi hasil tinggi dengan Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran.
Serius, walaupun masih setengah-setengah paham, makin terus dibahas, reksa dana ini makin menarik. Terutama untuk kebutuhan jangka panjang. Alias 5 hingga 10 tahun yang akan datang. Kalau hanya setahun, sih, hasilnya ndak seberapa kelihatan.
Investasi Hasil Tinggi dengan Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Campuran
Materi ini masih berkaitan dengan kopdar investarian yang diselenggarakan oleh Manulife. Selama 4 pertemuan, saya dan teman-teman blogger diajarkan mengenal seluk beluk mengelola uang yang baik agar hasilnya berkembang. Mentornya dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Bapak Legowo Kusumonegoro dibantu Ibu Eveline Haumahu sebagai Marketing Communication. Dan kali ini sesi terakhir. Hiks!
Semoga saja setelah ini ada kesempatan praktek membeli unit supaya nanti pengalamannya bisa dibagikan di sini lagi. Oke?
Nabung dan Investasi
Siapa yang setuju pernyataan “nabung sama dengan investasi”?
Pada prakteknya, nabung dan investasi sama-sama menyimpan uang. Baik itu di simpan di bawah bantal, celengan ayam, maupun di bank. Tujuannya sudah pasti, untuk digunakan hari esok.
Apakah praktek itu sudah cukup aman? Insya Allah aman. Setidaknya kita punya dana cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan tinggal tarik saja.
Yang jadi masalah sekarang adalah seberapa mampu kita menghadapi inflasi?
Tau kan inflasi? Yaitu keadaan nilai barang mengalami kenaikan. Jika tahun 2000 harga sandal jepit swallow Rp. 2.500, maka tahun 2019 harganya jadi Rp. 20.000. Gak percaya? silakan cek sendiri di toko.
Mungkin kita bisa protes, “sandal gitu aja harganya naik!”. Kenyataannya memang begitu.
Jadi sebenarnya nabung tidak sama dengan investasi. Nabung tujuannya untuk masa sekarang, sedangkan Investasi ditujukan untuk masa depan dengan nilai simpanan harus mengalami pertumbuhan dan bisa mengalahkan inflasi.
Ada yang masih belum percaya inflasi? Ya udah yuk, saya ajak blusukan ke pasar biar paham naik turunnya harga brambang.
Antara Pasar Sayur dan Pasar Modal
Mungkin ibu-ibu yang tiap hari belanja di pasar pernah mengalami sendiri naik turunnya harga sayur dan bumbu. Kencur saja, tau kan kencur? Dulu kencur itu bumbu yang murah. Minta saja sama yang jual dikasih. Sekarang beli kencur seribu gak akan diladeni.
Begitupula dengan bawang putih dan bawang merah yang terus-terusan mengalami grafik naik turun harga.
Nah sekarang kita mengubah topik ke pasar modal. Jika pasar sayur adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, maka pasar modal adalah tempat bertemunya pemilik modal dan orang yang butuh modal. Pada prinsipnya pola transaksinya sama. Hanya saja produk jualannya yang berbeda.
Jika pasar sayur jualannya sayur dan bumbu, maka di pasar modal produknya saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Saham dan Obligasi
Saat membahas ini, boleh ya saya ajak teman-teman menjadi pedagang sayur. Jadi bos, nih, ceritanya.
Saat memulai berdagang sayur jelas kita butuh modal, dong. Kalau nggak punya modal tapi tetap ingin berdagang bagaimana?
Pilihannya adalah:
- Berhutang
- Ngajak join teman dengan hasil dibagi sesuai porsinya
Dalam dunia pasar modal, seseorang yang berhutang harus menerbitkan surat hutang atau istilahnya obligasi. Yang mana pedagang meminjam uang lalu memberikan imbal balik berupa bunga pinjaman. Akan tetapi pemberi hutang tidak memiliki kuasa mengatur usaha dagang.
Sementara kalau joinan teman disebut dengan saham. Yaitu modalnya patungan dengan hasilnya dibagi rata. Semua orang yang terlibat berhak mengatur dagangannya.
Reksa Dana
Terkesan pelaku saham dan obligasi adalah para investor yang punya uang banyak dan sanggup memberikan modal dalam jumlah besar. Lalu bagaimana dengan kita yang ingin menjadi investor tapi hanya memiliki dana puluhan hingga ratusan ribu saja?
Inilah peluang kita menjadi investor. Yaitu melalui reksa dana.
Reksa dana adalah program investasi yang menggabungkan modal dari banyak investor dan berinvestasi pada beragam instrumen serta dikelola secara profesional oleh perusahaan pengelola aset (Manajer Investasi)
Untuk menjadi seorang investor reksa dana, seseorang hanya cukup dengan cara membeli unit. Misalnya saham A saat ini harganya Rp. 2.500/ unit. Saya mau beli Rp. 100.000.
Berarti saya akan mendapat 40 unit. Nah unit itulah investasi saya.
Jika 2 tahun kemudian harga unitnya mengalami kenaikan, misalnya Rp. 3.300,-, maka jika dicairkan, uang saya menjadi Rp. 132.000,-
Reksa Dana Saham
Reksa dana saham memiliki potensi hasil tinggi. Tapi fluktuasinya juga tinggi. Investasinya minimal 80% berupa saham. Reksa dana jenis ini disarankan ambil jangka waktu panjang. Minimal 7 tahun.
Ah, main saham ini. Semua orang juga bisa!
Yang terbiasa bermain saham silakan saja berkomentar begitu. Namun bagi yang awam, ada beberapa resiko yang perlu diketahui ketika bermain saham sendiri. Yakni:
Coba-coba memilih saham dengan ilmu pas-pasan
Modalnya mungkin harus besar
Memiliki waktu untuk memantau pergerakan saham setiap saat
Karena otodidak dan kurang pemahaman, bisa jadi resiko yang didapatkan jatuh rugi. Apalagi jika belum memiliki pengalaman melihat pasar global.
Agar tidak mengalami resiko besar yang ujungnya malah merugi, saran terbaiknya adalah investasi melalui reksa dana saham, yang memiliki keuntungansebagai berikut:
Instrumen saham disaring sesuai strategi investasi, kondisi ekonomi, atau politik terkini
Modalnya terjangkau, karena dihimpun dari ribuan investor
Pergerakan saham dipantau dan dapat dialihkan jika kinerja saham tidak sesuai
Reksa dana saham bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp. 10.000,-. Sudah jelas, reksa dana saham modalnya minim, aliran dananya terjamin, dan mudah dipantau oleh investor
Reksa Dana Campuran
Reksa Dana Campuran racikan beragam. Porsinya imbang antara obligasi dan saham. Potensi hasilnya sedang, fluktuasinya juga sedang.
Komposisi reksa dana campuran ialah, jika porsi sahamnya lebih besar dari Obligasi dan Pasar Uang, pergerakannya mendekati reksa dana saham.
Tapi kalau sahamnya lebih kecil dari obligasi dan pasar uang, pergerakannya mendekati reksa dana pendapatan tetap.
Untuk investasi reksa dana campuran, mulainya dari Rp. 100.000,- dengan jangka waktunya menengah antara 5 – 7 tahun. Yang pasti komposisi reksa dana campuran bisa diubah sesuai tujuan investasi. Kuncinya, makin pendek jangka waktunya, makin besar porsi pasar uangnya
Investasi online Reksa Dana Manulife
Pada dasarnya semua investasi tujuannya untuk mengamankan inflasi. Investasi yang baik, yang harus mudah dicairkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Meskipun ada instrumen berfluktuasi seperti reksa dana saham dan reksa dana campuran, itu semua hanyalah gelombang untuk mendapatkan hasil tinggi.
Namun jangan khawatir, reksa dana yang telah kita beli, suatu saat bisa dicairkan dan dialihkan ke instrumen lain.
Sekarang investasi Reksa Dana dapat dilakukan secara online melalui website www.klikmami.com
Terdapat banyak sekali produk reksa dana di Manulife yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Menariknya rata-rata investasi dapat dimulai dari Rp. 10.000!
Reksa Dana Pasar Uang Syariah
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana Sukuk
Reksa Dana Campuran
Reksa Dana Saham Syariah
Reksa Dana Saham
Ingin investasi mudah, hasil tinggi, dan selalu terpantau? Yuk reksa dana di Manulife!
Flo
Aku salah fokus sama ijo-ijonya. Bikin pengen baca terus bolak balik 😀
Unitku tak pindah semua ke RD Saham lho. Penasaran 10 tahun lagi jadi berapa. wkwkwkwk