Menyediakan Gizi Terbaik dalam Periode 1000 HPK
1000 Hari Pertama Kehidupan atau yang akrab disebut 1000 HPK terus-menerus digalakkan oleh Pemerintah dalam upaya mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas.
Dalam rangka Hari Gizi 2018, Nutrisi Bangsa kembali mengadakan Talkshow Kesehatan yang bertema Menyediakan Gizi Terbaik dalam Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Sabtu siang, 03 Maret 2018 saya terburu-buru lari menghindari tetesan hujan di Bangi Kopitiam, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya. Hujan yang mendera kota Surabaya sejak pagi tak mengurangi niat saya mengikuti acara yang sarat ilmu parenting ini.
Jika dihitung-hitung sudah banyak acara bertema 1000 HPK yang saya ikuti, namun setiap materi yang disampaikan narasumber selalu ada informasi-informasi baru yang saya dapatkan.
Acara Talkshow Nutrisi Bangsa sejatinya dimulai jam 12 siang, karena hujan, sembari menunggu kedatangan peserta, acara baru dimulai jam 13.30.
Sebelum mulai ke acara inti, peserta dipersilakan untuk melakukan konsultasi kesehatan meliputi cek berat badan, tinggi badan, dan mengetahui Hasil Indeks Massa Tubuh.
Selanjutnya seru-seruan dulu di booth dong, yang mana hasil fotonya nanti bisa dibawa pulang cetakannya. Asik!
Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Bayi Sejak Dini dimulai dari 1000 HPK
1000 Hari Pertama Kehidupan diyakini dapat mempengaruhi fungsi memori, konsentrasi, pengambilan keputusan, intelektual, mood, dan emosi seorang anak dikemudian hari.
Materi pertama disampaikan oleh Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unair / RSUD Dr. Soetom, Ibu Nur Aisyah Widjaja yang memaparkan Praktek Pemberian Makan Bayi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Mencegah Gizi Buruk dan Perawakan Pendek.
Dalam perjalanan hidup, Pertumbuhan dan Perkembangan seorang anak dengan orang dewasa jelaslah berbeda. Anak bukanlah MINIATUR orang dewasa.
Pertumbuhan anak ditandai dengan bertambahnya ukuran fisik atau organ tubuh. Sedangkan Perkembangan anak berupa perubahan fungsi organ yang untuk mencapainya secara optimal (motorik kasar, halus, dan kognitif) diperlukan stimulasi khusus.
Bila masa 1000 HPK kekurangan nutrisi maka dapat berakibat anak mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan.
Pengenalan MPASI pada anak
Secara psikis, bayi sudah tertarik pada makanan ketika melihat orang dewasa makan. Selanjutnya PR bagi Orang tua secara trampil mengenalkan makanan pada bayi agar mereka tidak mengalami trauma saat sedang makan. Yang paling penting diperhatikan Tekstur, Frekuensi, dan Jumlah makanan.
Untuk mencapi hasil terbaik, anak membutuhkan Jenis Makanan yang mengandung:
ZAT GIZI MAKRO yang fungsinya sebagai Sumber Energi, Regenerasi Sel, dan Kebutuhan jumlah besar (gr
Zat Gizi Makro didapat dari karbohirat (beras, kentang, gandum) dan Protein (daging, telur, Sosis, dll)
ZAT GIZI MIKRO fungsinya sebagai Ko enzim metabolisme zat gizi makro, Sumber Vitamin, mineral dan Kebutuhan kecil (mg)
Zat Gizi Mikro didapat dari Lemak, Protein, dan Vitamin A, D, E, K, B complex, C, Fe, Zn, Mg, Se (buah dan sayur) yang untuk sementara sebagai perkenalan dengan jumlah yang sangat sedikit
Tentu saja pemberian MPASI diberikan saat anak berusia 6 bulan. MPASI dini tidak masalah asalkan anak sudah menunjukkan kesiapan makan dan si anak sudah bisa menegakkan kepala sendiri.
Lalu bagaimana bila anak sulit makan? Harus dicari solusinya. Apakah anak memiliki suatu penyakit atau bahkan anak sedang mengalami alergi.
Pemenuhan Nutrisi yang Baik sebagai langkah awal mempersiapkan Kehamilan
Taukah Ibu-Ibu bahwa kehamilan harus dipersiapkan sejak dini?
Kesiapan mental orang tua dalam menyongsong 1000 HPK berpengaruh banyak terhadap kesehatan janin. 1000 HPK dimulai sejak fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730hari). Pada masa ini terjadi organ-organ vitalnya sedang mengalami perkembangan.
Materi ke 2 disampaikan oleh Ibu Anik Kasiati, Bidan lulusan Magister Kesehatan Reproduksi FK Unair yang juga Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Indonesia.
Disampaikan bahwa program 1000 HPK telah diatur oleh Pemerintah melalui Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 131 yang menyatakan Upaya pemeliharaan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi mendatang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak masih dalam kandungan,dilahirkan, setelahdilahirkan dan sampai usia 18 tahun.
Anak yang dilahirkan wajib dibesarkan dan diasuh secara bertanggung jawab oleh orang tua, keluarga, dan masyarakat sehingga memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal
Dalam menyiapkan kehamilan, penting bagi calon orang tua untuk melakukan konsultasi dengan bidan disertai Komunikasi kepada pasangan dan mendapat dukungan dari orang terdekat.
Pemerintah pun turut memberikan dukungan, lho! Seperti pemberian Standar Pelayanan Antenatal di Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
1. Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
4. (ukur) Tinggi Fundasi Uteri
5. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
6. Skrining Status Imunisai TT (dan Pemberian Imunisasi TT)
7. Pemberian Tablet Besi ( 90 Tablet selama kehamilan)
8. Test Lab Sederhana meliputi (Gol. Darah, Hb,Glukoprotein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC)
9. Tata Laksana Kasus
10.Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB PP
Demo Masak menu Makanan Sehat
Paket lengkap yang dipersembahkan oleh Nutrisi Bangsa kepada peserta Talkshow adalah demo masak menu Makanan Sehat.
Demo pertama dilakukan oleh Ibu Alina yang menyuguhkan resep Agar-agar Labu Kuning. Bu Alina adalah Pemenang Lomba Cipta Kreasi Makanan Sehat yang diselenggarakan oleh Danone.
Demo kedua dibawakan oleh Chef Rissa dan Chef Rivaldi, keduanya adalah Chef Ekslorer Resep Nusantara
Ada 2 menu, Ayam Pesto Kelor dan Katuk dan Carrot Dessert.
Tips yang diberikan oleh Chef untuk memasak makanan sehat dengan menggunakan sayuran segar bebas pestisida misalnya Sayuran Organik. Tips lainnya, siapkan bahan baku sayuran yang ada disekitar kita dengan catatan kandungan gizinya sama.
Wuaaah, banyak banget informasi baru yang saya dapatkan selama setengah hari itu. Ternyata selain menyiapkan gizi terbaik, komunikasi termasuk hal penting dalam rangka menyongsong 1000 HPK mulai dari janin, bayi, balita, hingga remaja dan dewasa.
Untuk calon orang tua dimanapun berada, Yuk, siapkan Periode 1000 HPK sejak dini agar terlahir generasi baru yang sehat dan cerdas!
Nining
Trus keinget KLB gizi buruk di Asmat itu hiks, pemerintah mencari2 mana yg salah. Kalo udah gini bukan waktunya nyari sapa yg salah ya, dikejar ketertinggalannua itu kudunya. Supaya anak2 generasi penerus bangsa ini nggak terus-menerus didera gizi buruk.
Duh komenku kek orang kementrian hahaha pissss. Dan ilmu HPK ini emang selalu menarik perhatianku, apalagi pembawa materinya keren2 kek gini. Mupeng, kapan ya di Malang dpt info beginian, eaaaa trus tjurhaaat :))))
Rahmah
Saya berharap semoga Salfa sudah tercukupi gizinya. Memang sih kurang dua kg. Tapi ga masalah karena anaknya tumbuh ke atas, ga ke samping koyok mboke 😥😥
Renidwiastuti
Terus kalo sudah lihat kaki itemnya, what’s next? hahahaha
Reyne Raea
hihihi seru ya mba, sayang saya gak sempat timbang badan, sayang tapi suka sih, karena kalau timbang badan dijamin busui galau liat angkanya hahaha 🙂
Nurulrahma
Wakksss 61 kilooo.
Aku sindrom yoyo bgt. Naik turun
Kdg 65 tapi kalo kalap makan bisa 70 hahahah
Vicky Laurentina
Meskipun materi dari acara ini menekankan supaya orang tua mesti kasih gizi sebesar-besarnya kepada anak, tetapi demo masak yang diberikan cukup ribet karena anak sudah keburu rewel kelaparan kalau nungguin kue wortelnya matang dulu :))
Wulan Dalu
trus liat foto mbak yuni kok ketok langsing se, megeli *eh