Piknik

[Terios7wonders] Ketika Blogger dan Terios berpetualang 7 Hidden Paradise, serunya..

Awal Oktober 2013 lalu, 7 Blogger Indonesia diberi kesempatan menjelajah surga tersembunyi keliling Pulau Jawa hingga Pulau Komodo bersama Daihatsu Terios yang bertajuk  Terios 7 Wonders, Hidden Paradise. 7 Blogger tersebut adalah pemenang lomba menulis Jelajah 7 Keajaiban Nusantara yang diselenggarakan oleh Daihatsu sebelumnya untuk mendekatkan diri dengan blogger sebagai sahabat.

Sayang, dalam kompetesi itu tulisan saya tidak terpilih. Padahal mupeng banget ingin ikutan. Biarpun begitu saya tetap salut dengan 7 blogger tersebut, karena disela perjalanannya, para blogger masih sempat menuliskan cerita petualangan di blognya sehingga biarpun tidak turut serta saya masih bisa membaca, mengikuti  dan turut merasakan bagaimana serunya naik Terios keliling Pulau Jawa melewati ragam medan yang tidak bisa ditebak kondisinya.

Seperti taglinenya Terios, sepertinya Daihatsu ingin menunjukkan kehandalannya kepada para blogger bahwa Terios layak disebut sebagai sahabat dalam berpetualang. Setidaknya melalui perjalanan itu, blogger bisa benar-benar membuktikan bahwa tulisan yang sudah diposting kedalam blognya mengenai kehebatan Terios itu nyata adanya. Apa saja sih kehebatan Terios?

1Daihatsu Terios dirancang untuk 7 penumpang dimana disetiap baris kursi sudah dilengkapi Seat belt ELR. Dengan Seat belt ini Terios semakin cocok digunakan sebagai SUV (Sport Utility Vehicle) yang mendambakan rasa aman para penumpangnya. Selain itu baris kursi ke-2 dirancang dengan kemampuan Touch Tumble Mechanism yang bisa dilipat untuk akses keluar masuk penumpang. Sedangkan kursi baris ke-3 nya bisa dilipat untuk memuat barang lebih banyak

2Daihatsu Terios memiliki Audio/Video Double Din untuk menemani perjalanan, AUX dan USB Connector memudahkan siapa saja untuk memainkan musik menggunakan perangkat gadget. Sehingga dimana pun meski tak ada sinyal radio sekalipun, tetap dapat mendengarkan musik kesayangan.

3Daihatsu Terios tampil dengan penampilan baru yang lebih sporty, juga macho saat melewati segala medan. Apapun kondisi jalannya kehadiran Terios akan menyihir siapa saja yang memandangnya.

 

4

Rancangan Daihatsu Terios dengan High Ground Cleareance mampu melibas segala medan. Tanjakan, turunan, jalan gelombang, tak mempengaruhi body Terios. Side Body Molding with Side Stone Guard semakin aman melindungi body samping.

5Alat kemudi Daihatsu Terios sangat ringan, electric Power Steeringnya membantu pengendara lebih mudah mengoperasikan dalam kecepatan rendah seklipun.

 

6Suspensi yang di gunakan Daihatsu Terios sangat empuk, itu karena Terios menggunakan MAC PHERSON STRUTS, Sistem suspensi yang menggabungkan koil spring dan shock absorder dan diikat dengan  knuckle yang membuat performancenya tak mudah goyah.

7 Daihatsu Terios menggunakan mesin 1500cc VVTI yang semakin handal. Meski dipacu dimedan aspal yang mulus atau medan yang berkerikil dan bergelombang ketahanan mesinnya tetap stabil. Itu dikarenakan teknologi  VVT-I dapat menyesuaikan putaran mesin secara dinamis sehingga tenaga mesin menjadi stabil dan hemat bahan bakar.

Dalam kesempatan itu nuansa serba 7 melengkapi perjalanan, yakni meliputi 7 blogger (5 Blogger  pemenang kompetesi menulis, 2 blogger lainnya terdiri blogger traveller), 7 awak media, 7 driver, dan 7 mobil Terios TX terbaru.

Diblognya, Mas Maulana Haris nulis: jok nya masih dibungkus plastik dan baunya juga masih bau showroom. Km nya aja lho masih 7km! ckck.. kebayang kinyis-kinyisnya.. Ceritanya nih lagi ngreyen, Om? 😀

Perjalanan ini nantinya memakan waktu selama 14 hari dan semua itu sudah terangkum di http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/7wonders .

Destinasi yang dituju keren-keren euy. Seperti yang ditulis Mbak Lucianancy di blognya, destinasi yang dituju meliputi: Pantai Sawarna, desa Sawarna, Banten; Desa Kinahrejo, Merapi, Yogjakarta; Desa Ranupane, Tengger, Probolinggo; Taman Nasional Baluran, Situbondo; Desa Sade, Rambitan, Lombok Tengah; Dompu, Sumbawa;terakhir Pulau Komodo. Duh kerennya ke Pulau Komodo, Pulau ini kan pernah menjadi salah satu kandidat 7 Keajaiban dunia pada 2012!

Nah sekarang kita mulai saja cerita petualangan Blogger dan Terios dalam menjelajah pulau Jawa. Semoga Terios bisa membuktikan diri bahwa Ia layak menjadi Sahabat Petualang.

 Destinasi 1: Pantai Sawarna

Andai Daihatsu tidak mengadakan lomba menulis jelajah nusantara, mungkin sampai sekarang saya tidak tau bahwa Pantai Sawarna merupakan Pantai yang memiliki ombak dahsyat. Saya juga baru tau kalau Pantai ini berada di daratan Pulau Jawa! Duh kasian sekali nasibmu, Nduuk.. makanya kalau diterangkan Guru itu di dengar. Jangan nggah-nggih nggah-nggih tapi ora kepangge 😀

Tanggal 1 Oktober 2013, merupakan hari pertama rombongan ahabat petualang Terios memulai petualangan jelajah pulau Jawa yang bertajuk Terios 7 Wonders, Hidden paradise. Perjalanan dimulai dari Sentul City, Bogor.

Opening Ceremonial
Opening Ceremonial

Melewati jalur alternatif Sukabumi rombongan menuju ke Sawarna, Lebak, Banten. Menurut tim Daihatsu, jalur dari Sukabumi ini  sangat ekstrem. Terbukti bahwa tidak lama setelah start para penumpang yang menjadi awak rombongan ini langsung disuguhi jalaan berkelok di daerah Ciawi dan perbuktitan Sukabumi. Duh, bayangin saja sudah bikin perut mual. Gak bisa dibayangkan gimana mumetnya kepala ini melihat kanan kiri jalan yang curam.

Sawarna

 

Di Pelabuhan Ratu. Medannya euy, berbatu dan kerikil tajam
Di Pelabuhan Ratu. Medannya euy, berbatu dan kerikil tajam

Untungnya Daihatsu Terios menggunakan Ventilator Disc Brake yang mampu melepas energi panas lebih baik. Jadi ketika ada jalan tanjakan dan turunan yang curam performance rem nya tetap terjaga.

Malahan Mbak Lucianancy cerita kalau selama di jalan dianya tidur pules saking gak kerasanya perjalanan. Dia juga sempat tertawa senang karena mobilnya mampu melewati tanjakan terjal yang mencapai 45 derajat! Mantap!!

Dari postingan para blogger ternyata Sawarna bukanlah nama Pantai, tetapi nama Desa. Desa Sawarna. Di desa Sawarna inilah banyak terdapat pantai. Pantai-pantainya sendiri bernama Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Legon Pari dan Patai Karang Taraje.

Pantai Tanjung Karang
Pantai Tanjung Layar

Pantai di desa Sawarna ini merupakan jenis pantai yang memiliki ombak besar. Karena itu kenapa wisatawan banyak yang menggunakan pantai ini sebagai arena berselancar. Tak hanya wisatawan asing, wisatawan domestik pun mulai melirik pantai-pantai di desa Sawarna sebagai lokasi pantai yang difavoritkan.

Desa Sawarna
Desa Sawarna

Selain itu pantai di desa Sawarna memiliki keindahan terutama di sore hari menjelang matahari terbenam. Ya, sepertinya kalau bicara pantai masih janggal rasanya kalau tidak mengabadikan fenomena matahari tenggelam. Karena disanalan sebuah potret keabadian menyimpan ragam cerita.

Puas menikmati keramahan penduduk desa Sawarna beserta keindahannya yang tersembunyi, keesokan paginya rombongan berarak menuju destinasi selanjutnya, yaitu Desa Kinah rejo, Merapi Jawa tengah

Destinasi 2: Desa Kinahrejo, Merapi Jawa Tengah

Sejak mengalami letusan, sepertinya nama Gunung ini kian dikenal. Kalau sebelumnya dikenal sebagai ‘kediaman’ Mak lampir sekarang dikenal dengan tempat tinggalnya Alm. Mbah Maridjan, sang kuncen Merapi. Sehingga kalau nyebutin Gunung Merapi seolah ada pertanyaan lanjutannya “Yang deket rumahnya Mbah Marijan itu, ya?”

Dan lagi-lagi saya teramat cupu untuk mengetahui bahwa desa Kinahrejo memiliki surga keindahan yang tersembunyi.

Tepat pagi hari setelah menginap semalam, sahabat petualang Terios menuju Jogjakarta untuk bertemu perwakilan dari ADM dan tim CSR berikut pejabat setempat. Di acara itu pula dilakukan penanaman 10.000 pohon secara simbolik untuk menghijaukan kembali desa setempat yang pada tahun 2010 terkena letusan Gunung Merapi.

Kegiatan CSR penanaman 10,000 pohon
Kegiatan CSR penanaman 10,000 pohon

Daan prediksi saya benar sodara.. setelah menanam pohon, rombongan diajak berkunjung ke kediaman Alm. Mbah Maridjan. Ngiri juga sih melihat sahabat petualang Terios melakukan Lava Tour di Desa Cangkringan. Disana rombongan bisa melihat langsung kondisi desa didetik-detik wedhus gembel menerjang desa. Apalagi ketika melewati tanjakan pasir tebal yang kalau dilewati bisa berbunyi “brumm..brumm..” sampai pasirnya terbang kemana-kemana. Jadi ikut deg-degan, bisa gak ya Terios narik.. eh ternyata bisa sodara! Selamat ya Terios, kehandalanmu telah mencuri hatiku, cieh..

Lava Tour di Desa Kinahrejo. Ya ampun jalannya kereeen..
Lava Tour di Desa Kinahrejo. Ya ampun jalannya kereeen..

3. Desa Ranu Pane, Tengger

Aih.. sudah lama saya pengen kesini!

Padahal ke Bromo sudah bolak-balik, loh tapi ke Ranu Panenya ini yang belum pernah. Kata yang pernah kesini, Danaunya keren banget. Sering juga dipakai buat kemping bagi pendaki Gunung Semeru.

Pengen lewat sini naik Terios. Biasa kesini naiknya motor sih, jalannya ngepot-ngepot :D
Pengen lewat sini naik Terios. Biasa kesini naiknya motor sih, jalannya ngepot-ngepot 😀

Sampai didesa Ranu Pane ini, km yang dihasilkan Terios sudah mencapai 1.000km. Ih kok kayaknya tetap santai ya. Saya aja yang nulis sudah mulai gringgingen ini hehe..

Rute yang dilewati sahabat petualang adalah melalui Malang. Eh, saya pernah lewat sini. Tekstur jalannya keras, berbatu, dan nanjak. Jalannya pun sempit, paling cukup buat 1 mobil. Ya emang begitu jalanan ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tapi kesulitan itu pasti terbayar lebih kok kalau melihat pemandangannya. Sebagai orang Jawa Timur, saya berani ngasih jaminan bakal pengen balik lagi ke sini!

Nah bener apa saya bilang. Jalannya sempit dan keras
Nah bener apa saya bilang. Jalannya sempit dan keras

Sebelum bertolak ke detinasi selanjutnya tim CSR Daihatsu memberikan sejumlah lidi dan tempat sampah untuk menjaga TNBTS selalu terjaga kebersihannya.

Destinasi 4: Taman Nasional Baluran, Situbondo

Puas keliling kawasan Tengger, rombongan beralih ke Taman Nasional Baluran, Situbondo.

Sebetulnya sudah lama saya mendengar nama Taman Nasional ini. Konon katanya taman ini Afrikanya Indonesia. Masak sih? Bahkan ada teman yang pernah cerita kecantikan Taman Nasional Baluran tak kalah cantik dengan Bukit Teletabis yang ada di Bromo. hmm.. jadi penasaran melihatnya.

Menurut sahabat petualang Terios, Taman Nasional Baluran terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo. Nama Baluran sendiri diambil dari nama gunung yang berada di daerah tersebut. Taman ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Wih, bikin mupeng aja nih..

Wilayah Taman Nasional Baluran dijuluki “Africa From Java” dan dibuat sealami mungkin. Tuh kan!

Taman Nasional Baluran. Iya'e ternyata, seperti di Afrika!
Taman Nasional Baluran. Iya’e ternyata, seperti di Afrika!

39Kabarnya di kawasan sabana yang sangat luas ini sering terlihat beberapa ekor rusa dan kijang. Hohoho.. gimana ya situasinya. kira-kira Rusa dan Kijang ini nggigit gak kalau didekati.

Mungkin supaya gak digigit makanya rombongan memilih jalan kaki saja sambil Safari Night di kawasan sabana Baluran. Untungnya kawasan ini dekat dengan wisma jadi gak usah jauh-jauh jalan kesana.

Bonus: Mampir Bali

Sekeluar dari Taman Nasional Baluran, Terios dihadang dengan kondisi jalan yang berbatuan kerikil akibat dari rusaknya aspal jalan. Tapi itu bukan masalah Alloy Wheel Design Terios TX dengan ukuran ban lebih lebar menjaga kestabilannya sehingga membuat perjalanan tetap asyik.

Di Pulau Bali, rombongan menginap di Kuta. Sayangnya mereka tidak sempat menikmati suasana Kuta karena singkatnya waktu yang mereka miliki. Sedangkan esok paginya mereka sudah harus melanjutkan perjalanan menuju Mataram.

Destinasi 5: Desa Sade, Rambitan, Lombok Tengah

Saat membaca nama Desa dan lokasinya saya langsung berpikir, ada apa didesa Sade? Kenapa Terios memilih desa itu sebagai destinasi selanjutnya? Surga apa yang disembunyikan didesa ini?

Ternyata Sade adalah sebuah dusun di desa Rambitan, Pujut, Lombok Tengah, yang dihuni oleh penduduk asli Pulau Lombok, yaitu suku Sasak. Karena masih kuatnya adat suku Sasak yang dipertahankan oleh para penghuninya, Dinas Pariwisata setempat menjadikannya sebagai desa wisata.

Rumah desa Sade, Rambitan
Rumah desa Sade, Rambitan

Di Sade, rombongan blogger dan Terios disambut oleh alunan musik dan tarian tradisional Kedang Belek berupa 2 buah drum besar dimainkan oleh 2 musisi, yang diiringi oleh musik gamelan. Selanjutnya rombongan disuguhi oleh pertunjukan Peresehan, tradisi setempat berupa perkelahian antara dua pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai yang terbuat dari kulit sapi.

Di desa Sasak Rambitan Lombok. Sahabat Petualang Terios7Wonders disambut oleh Gendang Belik dan tarian selamat datang
Di desa Sasak Rambitan Lombok. Sahabat Petualang Terios7Wonders disambut oleh Gendang Belik dan tarian selamat datang

Yang menarik dari desa ini adalah cara membersihkan lantai rumah mereka. Kalau di Jawa biasanya menggunakan sapu, tapi didesa ini menggunakan kotoran kerbau. Hish.. yang bener aja, Men..

Konon kotoran kerbau dapat menghangatkan lantai rumah dan tidak didekati nyamuk. Hmm.. ada yang mau nyoba? 😀

Charity Pintar Bersama Daihatsu

Dari desa Sade rombongan Terios 7 Wonders Hidden Paradise menyumbang buku pelajaran untuk perpustakaan ke SMA Al Masyhudien NW Kawo di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah

Selanjutnya perjalanan menelusuri Pantai

  •  Pantai Pink, desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur

Disebut pantai Pink karena jika sekilas dilihat dari jauh  pasir dan pantainya berwarna pink. Oalah.. disini toh surga itu bersembunyi.

  •  Pantai Selong Belanak

Pantai ini memiliki ombak besar, di pantai ini juga biasa digunakan wisatawan untuk berselancar

Pink Beach, Lombok
Pink Beach, Lombok

Destinasi 6: Dompu, Sumbawa

Bicara Sumbawa obrolan pasti tak jauh dengan susu kuda liar. Nah mumpung berada di Sumbawa, rombongan diajak mengunjungi pemerahan susu sekaligus menikmatinya. Hmm.. bagi doong..

Sahabat petualang Terios menuju Tanjung Ringgit
Sahabat petualang Terios menuju Tanjung Ringgit
Jalanan Pulau Sumbawa ditepi pantai.
Jalanan Pulau Sumbawa ditepi pantai.

 

Destinasi 7: Pulau Komodo

Yey.. akhirnya sampai juga di penghujung destinasi. Ini nih yang saya tunggu-tunggu. Walau belum pernah kesana tapi saya sudah penasaran sekali ingin mengenal Pulau Komodo. Disana blogger menjalani Short Trek untuk melihat langsung binatang komodo. Tak hanya komodo saja, disana juga ada Rusa yang bebas berkeliaran. Munurut ranger Rusa adalah mangsa utama komodo yang saat ini jumlahnya hanya sekitar 2000 ekor, Wah.. Do, rusanya jangan dihabisin semua yak, bagi-bagi sama anak cucu..

sst.. Komodonya lagi boksi..
sst.. Komodonya lagi boksi..

Nah, usai sudah rangkaian perjalanan Terios 7 Wonders Hidden Paradise. Perjalanan sepanjang 2500kilometer dari ujung barat pulau Jawa hingga ujung Timur pulau Jawa, Bali, Sumbawa hingga pulau Komodo sukses ditakhlukkan. Namun dibalik itu semua saya masih memiliki catatan sendiri mengenai misi yang diselipkan dalam Terios 7 Wonders Hidden Paradise. Setidaknya ada 3 catatan misi yang saya dapatkan yaitu:

1. Misi eksplorasi 7 hidden paradise di seluruh nusantara pada umumnya, dan pulau Jawa pada khususnya
2. Misi pembuktian akan kehebatan dan kecanggihan mobil Daihatsu Terios sebagai sahabat petualang
3. Misi khusus pemberian bantuan sebagi bagian program CSR Daihatsu Terios.

Good Job Terios! Saya tunggu perjalanan jelajah nusantara selanjutnya supaya surga tersembunyi yang masih minim eksplorasi bisa dikenal seluruh masyarakat Indonesa, lebih-lebih mancanegara.

twitter

Dai

twit1

Referensi tulisan dan foto:

http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/gallery
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/news
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/7wonders
http://www.daihatsu.co.id/terios7wonders/2013/blog

7 Comments

Leave a Reply to Lidya Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *