Koleksi Uang Baru
Lebaran kemarin jadi momen pameran uang baru. Uang baru yang pernah jadi kontroversi lambang maupun gambar. Uang yang hingga lebaran tiba belum saya miliki versi gress nya. Ngenes sekali saya ini..
Uang baru Indonesia tahun 2017 sudah beredar selama beberapa bulan sebelum lebaran. Sepertinya sistem peredaran uang baru dari Bank Indonesia diangsur sedikit demi sedikit sehingga nyaris tidak beredar rata. Bisa jadi malah ada yang segaja menyimpannya karena tidak kuasa membelanjakan uang berpenampilan kinyis-kinyis yang baru turun dari mesin percetakan itu.
Kalau ingat uang baru saya jadi ingat uang pecahan lima ribuan, dua ribuan, dan seribuan yang masih tersimpan bagus di lemari saya sisa lebaran 4 atau 5 tahun yang lalu. Sampai sekarang yang kertas itu masih lurus, kaku, nomor serinya masih urut. Meskipun sudah keluar uang baru masih belum tega aja makai belanja 😀
Sekarang saya sudah punya uang baru. Kumpulan koleksi uang baru saya lengkap. Dari seratus ribu, lima puluh ribu, dua puluh ribu, sepuluh ribu, lima ribu, dua ribu, seribu, sampai yang koin dua ratus rupiah. Yang belum punya dua ratus ribu baru. Apa bener ada uang dua ratus ribu baru? Nggak kan, ya?
Koleksi uang baru saya bukan hasil nukar di Bank, tapi tukar sama teman-teman. Ada aja gitu yang mau saya tukarin. Pakai teknik wajah melas belum punya uang baru sama sekali, hihi..
Sesungguhnya orang yang memiliki simpanan uang baru bahagianya sampai ke dompet. Mending ngelus uang baru daripada belanja macem-macem. Mending pegang uang baru daripada beli baju baru. Bahkan kemarin saya ambil uang ke ATM yang keluar duit-duit baru yang masih lurus. Tau isinya ‘duit lurus’ saya gesek lagi kartu ATM ke mesin. Seneng aja pegangnya, haha..
Kekurangan ngumplin uang baru itu:
1. Saldo rekening Bank terkuras
Mau nyimpen uang di rekening atau mau nyimpen uang di dompet, nyatanya semua itu harta milik kita sendiri. Ambisi pengen ngumpulin uang baru dalam bentuk fisik berpotensi nguras saldo rekening. Saldo baik-baik di Bank malah ditarik demi nutupin koleksi uang baru di dompet
2. Simpanan uang fisik di rumah menumpuk
Namanya juga koleksi, pasti semuanya ingin dimiliki secara fisik. Logikanya yang namanya koleksi harusnya cukup satu lembar aja buat punya-punya’an, tapi orang seperti saya tidak bisa puas kalau hanya punya selembar. Berapapun nilainya selama bisa ditukar, ditukar. Kadang-kadang takut juga nyimpen uang banyak di lemari..
3. Memicu meningkatnya daya belanja
Memang, punya uang baru itu menyenangkan. Saya akui itu. Namuunnnn.. Pegang uang baru tidak menjamin itu aman dari ambisi belanja. Sebagai pecinta uang baru, saya pernah rela membelanjakan uang baru karena terpicu ingin membeli sesuatu dalam keadaan terpepet. Terpepetnya bukan karena sesuatu yang mengharuskan membayar, tapi karena ada diskonan sepatu murah dan ingin segera mendapatkannya. Padahal tidak dibeli pun tidak masalah, bukan barang penting pun.
Koleksi uang baru saya saat ini sedikit lagi mencapai satu juta. Senang banget!
Tunggu dulu, sebenarnya jauh didalam hati saya sedih, sedih karena saldo rekening saya jadi menipis. Mungkin untuk sementara saya hentikan dulu mengoleksi uang barunya supaya saldo rekening sehat kembali seperti sedia kala. Lebih baik banyak nabung uang di Bank karena semakin banyak simpanan, uang kita semakin aman karena ada Lembaga Penjamin Simpanan yang menjaganya.
Saya masih mau mencari tukar-an uang baru asal nominalnya kecil-kecil. Kalau nominal gede, bangkrut, euy! Haha..
Jalan-Jalan KeNai
Saya lebih suka cashless. Sedikit aja pegang uangnya karena saya orangnya pelupa. Suka lupa naro duit atau malah dibelanjain melulu 😀
rainhanifa
Uang kertas baru memang lucu-lucu yaa 😀
Terakhir sih nominal besar bisa dapat dari ATM. Kalau nominal kecil di area tinggalku sudah mulai banyak yang punya ^^
Inayah
aku sekarang kalau ke ATM dan keluarya duit baru senangnya berlipat, padahal hbs itu buat belanja juga